Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 116 ANALISIS TIPE STRATEGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DALAM MEMBANGUN SUSTAINABLE COMPARATIVE ADVANTAGE
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Oleh : FAJAR HENDRO UTOMO Dosen STKIP PGRI Tulungagung
ABSTRAKSI : Usaha kecil dan menengah telah tumbuh dan berkembang dengan cepat dari waktu ke waktu. Perkembangan usaha kecil dan menengah yang pesat berdampak pada kompetisi yang semakin meningkat. Berkenaan dengan perubahan yang terjadi, secara fundamental penting bagi pengusaha untuk mengevaluasi lagi strategi dan kinerjanya disesuaikan dengan kondisi yang ada, sehingga mampu membangun keunggulan kompetitifnya yang merupakan faktor kunci keberhasilan usahanya, untuk dapat mengikuti kemajuan serta perubahan persaingan yang terjadi dewasa ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelompokkan tipe strategi usaha kecil dan menengah dan untuk mengetahui karakteristik masing-masing kelompok serta perbedaan kesuksesan usaha antar kelompok tipe strategi yang terbentuk. Penelitian ini dilaksanakan pada usaha kecil dan menengah dalam membangun sustainable competitive advantage dengan menggunakan metode purposive sampling dan proportional sampling dengan jumlah sampel sebesar 99 responden.
Sedangkan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik kuesioner, observasi dan interview. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis cluster untuk mengelompokkan industri kecil dan menengah ke dalam tipe-tipe strategi yang terbentuk dan analisis ANOVA untuk mencari perbedaan kesuksesan usaha dari masing-masing tipe strategi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbentuk empat kelompok tipe strategi usaha kecil dan menengah, yaitu : a) analyzer sebanyak 51 responden, dengan karakteristik : produk yang berkesinambungan, penganalis tren pasar dan penganalis pesaing; b) prospektor sebanyak 21 responden, dengan karakteristik : produk baru yang pertama, pemimpin pasar, dan fleksibilitas; c) defender sebanyak 21 responden, dengan karakteristik : efisiensi, pasar yang terfokus, dan produk yang terfokus; dan d) reaktor sebanyak 6 responden, dengan karakteristik : produk sesuai dengan tekanan lingkungan, kurang baik dalam strategi persaingan, dan pasar sesuai dengan pesaing. Sedangkan dari uji beda didapatkan bahwa tipe strategi analyzer memiliki rata-rata kesuksesan usaha paling tinggi yang diukur melalui rata-rata pertumbuhan penjualan (sales) sebesar 6,98% selama 5 tahun terakhir dibandingkan tiga kelompok lainnya, yaitu : tipe strategi prospektor sebesar 3,86 %; defender sebesar 3,05% dan reaktor sebesar 1%.
Kata kunci : tipe strategi, kesuksesan usaha kecil dan menengah.
PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 lalu, yang diawali dengan krisis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan krisis moneter telah mengakibatkan perekonomian Indonesia mengalami suatu resesi ekonomi yang besar, Usaha kecil dan menengah justru memiliki kinerja lebih baik dibandingkan usaha besar. Hal itu dapat diketahui dari kemampuannya untuk melunasi kewajiban pembayaran utang-utangnya. Hasil
laporan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tahun 2000 menyebutkan bahwa dari 97,6%
nasabah bank pengutang adalah tergolong pengusaha kecil dan menengah. Hal itu diketahui dari besarnya nilai jumlah pinjaman yaitu rata-rata di bawah Rp 5 miliar.
Sementara itu sisanya adalah pengutang dari pengusaha besar.
Untuk wilayah Tulungagung, industri kecil dan menengah banyak terkonsentrasi di wilayah Timur, dan selatan utamanya di Kecamatan
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 117 Ngunut, Kecamatan Sumbergempol,
Kecamatan Bandung, Kecamatan Gondang, sebagai intinya daerah penyangga, Untuk itu, strategi yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah Tulungagung untuk kawasan ini adalah prioritas pembangunan tetap diletakkan pada bidang ekonomi yang menitikberatkan pada pengembangan industri dan pertanian, termasuk di dalamnya bidang usaha kecil dan menengah sebagai ujung tombak pelaku ekonomi daerah.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a).
Menganalisis pengelompokkan tipe strategi industri kecil dan menengah di Tulungagung dan karakteristik masing-masing kelompok. b).
Menganalisis perbedaan kesuksesan antar kelompok tipe strategi terhadap industri kecil dan menengah Tulungagung.
Kajian Pustaka.
Husein Umar (1996:86) menyatakan bahwa manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating) penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang.
Menurut Pearce and Robinson (1997:20), manajemen strategi bisa
diartikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahan. Glueck & Jauch (1991:6) menyebutkan bahwa manajemen strategi adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
Pengertian manajemen strategi yang lebih rinci dinyatakan oleh Mulyadi (2001:40); “Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan
untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi.
Dari definisi tersebut terdapat empat (4) frasa penting berikut ini:
1.Manajemen strategi merupakan suatu proses
2.Proses digunakan untuk
merumuskan dan
mengimplementasikan strategi.
3.Strategi digunakan untuk menyediakan costumer value terbaik guna mewujudkan visi organisasi.
4.Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategi.
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 118 Proses Manajemen Strategi. Strategi
pada hakikatnya merupakan rencana tindakan yang bersifat umum, berjangka panjang (berorientasi ke masa depan), dan cakupannya luas.
Oleh karena itu, strategi biasanya dirumuskan dalam kalimat yang kandungan maknanya sangat umum
dan tidak merujuk pada tindakan spesifik atau rinci. Namun demikian, dalam manajemen strategi tidak berarti bahwa “tindakan rinci dan spesifik” yang biasanya dirumuskan dalam suatu program kerja tidak harus disusun.
Gambar Model Manajemen Strategi Pearce & Robinson
Sumber : Pearce & Robinson, 1997:18.
Strategi tidak saja dibutuhkan oleh suatu organisasi yang menitik beratkan pada profit oriented saja, namun juga bagi organisasi non-profit oriented seperti rumah sakit, universitas, gereja, pemerintah daerah, perpustakaan dan lembaga sosial lainnya. Manajemen strategi merupakan suatu aktifitas yang dijalankan oleh seluruh level manajemen dalam perusahaan.
Ditinjau dari tugas dan fungsinya, manajemen strategi membentuk suatu
piramida, dimana setiap tugas dari tingkatan piramida tersebut secara bersama melakukan formulasi strategi yang telah ditetapkan, sehingga proses pelaksanaannya bersifat bertingkat.
Thompson & Stricland (1998:44) membedakan hirarki strategi berdasarkan macam bisnis yang dilakukan, sehingga dapat dibedakan menjadi 2 macam hirarki strategi, yaitu corporate strategy dan business strategy.
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 119
Gambar. Piramida Strategi
Sumber: Thompson & Stricland, 1998:45 Hirarki manajemen strategi, seperti
yang ditunjukkan pada gambar diatas dapat diperjelas dalam uraian berikut ini:
a. Corporate Strategy: Merupakan strategi perusahaan yang dikhususkan pada beragam bisnis atau sekumpulan bisnis.
b. Business Strategy: Atau lazim disebut sebagai strategi kompetitif karena selain sebagai wujud strategi perusahaan dengan lini bisnis tunggal, juga berhubungan dengan produk atau jasa di pasar.
c. Functional Strategy: Merupakan strategi yang berkaitan dengan intrepretasi peran dari fungsi atau departemen dalam menerapkan strategi bisnis atau strategi corporate.
d. Operating Strategy: Merupakan strategi yang bersifat lebih terbatas, yaitu pada tingkatan unit operasional dan untuk menangani tugas operasional harian dari strategi, sehingga lebih bersifat berkelanjutan.
Tabel . Tipologi Strategik Miles dan Snow
STRATEGI TUJUAN LINGKUNGAN KARAKTERISTIK STRUKTURAL Defender Stabilitas dan
efisiensi
Stabil Kontrol ketat, pembagian kerja yang ekstansif; formalisasi tinggi; terpusat Analyzer Stabilitas dan
efisiensi
Perubahan Kontrol cukup terpusat; kontrol ketat atas aktivitas yang ada; kontrol agak lepas untuk usaha baru
Prospektor Fleksibilitas Dinamis Struktur lepas; pembagian kerja rendah; formalisasi rendah;
desentralisasi.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Kewirausahaan memang sangat identik dengan usaha kecil. Departemen Perindustrian memalui Surat Keputusan
Menteri Perindustrian No.
286/M/SK/10/1989 dan Bank Indonesia, mendefinisikan usaha kecil berdasarkan nilai asetnya. Menurut kedua instansi ini,
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 120 yang dimaksud dengan usaha kecil adalah
usaha yang asetnya (tidak termasuk tanah dan bangunannya), bernilai kurang dari Rp 600 juta. Departemen Perdagangan membatasi usaha kecil berdasarkan modal kerjanya. Menurut Departemen Perdagangan, usaha kecil adalah usaha (dagang) yang modal kerjanya bernilai kurang dari Rp 25 juta. Sedangkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terlebih dahulu membedakan usaha kecil menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah yang bergerak dalam bidang perdagangan, pertanian dan industri. Kelompok kedua adalah bergerak dalam bidang konstruksi.
Menurut Kadin yang dimaksud dengan usaha kecil untuk kelompok pertama adalah yang memiliki modal kerja kurang dari Rp 600 juta. Adapaun untuk kelompok kedua yang dimaksud dengan usaha kecil adalah yang memiliki modal kerja kurang dari Rp 250 juta dan memiliki nilai usaha kurang dari Rp 1 milyar. Berdasarkan pada kelima batasan tersebut dapat diketahui betapa sangat beragamnya pengertian usaha kecil yang kini berlaku di Indonesia. Padahal di luar kelima pengertian tersebut, kini juga terdapat pengertian usaha kecil sebagaimana dirumusakan oleh Undang- Undang No.9/1995. Menurut Undang- Undang ini, yang dimaksud dengan usah kecil adalah :
1. Memiliki kekayaan paling banyak Rp 200.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp 1.000.000.000,- 3. Milik warga negara Indonesia.
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasi atau berafiliasi baik langsung mauapaun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.
5. berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.
Usaha kecil dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu mereka yang langsung berhubungan dengan konsumen akhir (barang atau jasa konsumsi atau final) dan mereka yang berhubungan dengan perusahaan lain sebagai pemasok, sub kontrak dan lain-lain (Dirjen ILMK, 1997). Berdasarkan UU No.9/1995 tersebut juga, Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah membuat empat kelompok bidang usaha yang ada pada usaha kecil dan menengah (UKM), yaitu : perdagangan, industri pertanian, industri non pertanian dan aneka jasa.
Definisi usaha kecil menurut Suryana (2001) umumnya mencantumkan karakteristik perusahaan yang tergolong
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 121 usaha kecil : 1) biasanya bersifat bebas,
tidak terikat dengan identitas bisnis lain, misalnya sebagai cabang, anak perusahaan, atau divisi dari perusahaan yang lebih besar, 2) biasanya sepenuhnya dikendalikan oleh pemiliknya yang biasanya adalah owner-manager yang memberikan konstribusi kepada hampir semua hal, tidak hanya terbatas pada modal kerja, 3) otoritas pengambilan keputusan dipegang penuh oleh pemilik usaha.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada industri kecil dan menengah di Tulungagung yang terdiri dari empat wilayah, yaitu: Kecamatan Ngunut, Sumbergempol, Bandung, Gondang, yang merupakan suatu kawasan yang memiliki cukup banyak jumlah dan jenis usaha.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini subyeknya adalah seluruh pengusaha kecil dan menengah yang ada di kawasan Tulungagung. Industri kecil dan menengah ini, menurut Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dibagi menjadi dua bidang usaha, yaitu bidang industri pertanian dan bidang industri non pertanian. Masing-masing bidang usaha ini, dibagi menjadi dua lagi, yaitu: usaha formal dan informal. Usaha formal ini maksudnya adalah industri
kecil menengah yang sudah memiliki ijin usaha dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian, sedangkan usaha Informal adalah usaha kecil dan menengah yang belum memiliki ijin usaha dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian.
Sampel Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dan Proporsional Sampling dimana penelitian ini tidak dilakukan pada seluruh populasi, tapi terfokus pada target.
Purposive Sampling artinya bahwa penetuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan penelitian dalam hal ini penelitian dilakukan pada industri kecil dan menengah yang bersifat formal atau berbadan hukum yang berada di Tulungagung dengan jenis usaha perdagangan, industri pertanian, industri non pertanian dan aneka usaha.
Hasil Analisis Statistik
Uji Validitas. Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS versi 11.0 for Windows Berdasarkan hasil uji validitas yang terdapat pada TabeL, menunjukkan bahwa nilai korelasi (r) seluruh item variabel lebih besar dari 0,3 sehingga seluruh item dalam instrument penelitian ini dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis data selanjutnya.
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 122 Uji Reliabilitas. Hasil uji reliabiltas
dengan menggunakan program SPSS versi 11.0 for Windows.Sedangkan rekapitulasi hasil uji reliabilitas untuk semua variable yang akan dianalisis pada penelitian ini Berdasarkan hasil uji reliabilitas, menunjukkan bahwa nilai alpha cronbach seluruh variabel lebih besar dari 0,6, sehingga seluruh variabel dalam instrument penelitian ini dinyatakan reliable dan dapat digunakan untuk analisis data selanjutnya.
Analisis ANOVA (Analysis of Variance)
Setelah responden dimasukkan ke dalam clusternya masing-masing, maka selanjutnya dilakukan uji perbedaan dengan menggunakan analisis ANOVA (Analysis of Variance). Prosedur yang digunakan dalam analisis ANOVA ini adalah prosedur One Way ANOVA atau sering disebut dengan perancangan sebuah faktor, yang merupakan salah satu alat analisis statistik ANOVA yang
bersifat satu arah (satu jalur). Alat uji ini untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang independent, memiliki rata-rata yang dianggap sama atau tidak sama.
Teknik ANOVA akan menguji variabilitas dari observasi masing-masing kelompok dan variabilitas antar mean kelompok. Melalui kedua variabilitas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan mengenai mean populasi.
Tujuan dari analisis ANOVA dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kesuksesan usaha antara kelompok tipe strategi industri kecil dan menengah di Tulungagung cluster pada industri kecil dan menengah tersebut ada empat kelompok, yaitu : tipe strategi prospektor, defender, analyzer dan reaktor.
Sedangkan kesuksesan usaha diukur dengan menggunakan tingkat ketahanan usaha (survival), pertumbuhan tenaga kerja (employment) dan pertumbuhan penjualan (sales).
Tabel Tes Homogenitas Varians Kesuksesan Usaha
NO KESUKSESAN USAHA LEVENE STATISTIC
SIGNIFIKANSI KEPUTUSAN
1. Ketahanan Usaha 8,029 0,000 Ditolak
2. Pertumbuhan Tenaga Kerja
6,184 0,001 Ditolak
3. Pertumbuhan Penjualan 1,941 0,128 Diterima
Rekapitulasi Hasil Post Hoc Test Pertumbuhan Penjualan (Sales)
NO PERBEDAAN ANTAR KELOMPOK
SIGNIFIKANSI KEPUTUSAN 1.
2.
3.
4.
Prospektor – Defender Prospektor – Analyzer Prospektor – Reaktor Defender – Analyzer
0,860 0,003 0,256 0,000
Tidak ada perbedaan Ada perbedaan Tidak ada perbedaan Ada perbedaan
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 123
Gambar Diagram Means Plot Pertumbuhan Penjualan (Sales)
Berdasarkan output deskripsi statistik pada Lampiran dan Gambar di atas, terlihat bahwa industri kecil dan menengah yang masuk ke dalam kelompok tipe strategi Analyzer memiliki mean paling besar dibandingkan tiga kelompok tipe strategi lainnya, yaitu sebesar 0,0698. Kemudian diikuti oleh kelompok tipe strategi Prospektor dengan mean sebesar 0,0386, kelompok tipe strategi Defender sebesar 0,0305 dan yang memiliki mean paling kecil adalah kelompok tipe strategi Reaktor sebesar 0,0100. Hal ini mengindikasikan bahwa tipe strategi Analyzer memiliki kesuksesan usaha paling tinggi dibandingkan tipe strategi yang lainnya, yang diukur berdasarkan pertumbuhan penjualan (sales).
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil analisis cluster didapatkan bahwa ada empat kelompok tipe strategi, yaitu Cluster 1 yang terdiri dari indikator produk baru yang pertama (X1.1), pemimpin pasar (X
1.2), dan fleksibilitas (X
1.3). Kalau dihubungkan dengan tipologi strategi Miles dan Snow, cluster dengan karakteristik seperti itu dinamakan tipe strategi Prospektor.
Responden yang termasuk dalam tipe strategi ini sebanyak 21 responden dimana indicator yang paling sering sering dilakukan adalah membuat produk baru yang pertama (X
1.1).
Cluster 2 yang terdiri dari indikator produk yang terfokus (X
2.1), pasar yang terfokus (X
2.2), dan efisiensi (X
2.3) kemudian dinamakan tipe strategi Defender dengan jumlah responden yang termasuk di dalamnya sebesar 21
5.
6.
Defender – Reaktor Analyzer - Reaktor
0,549 0,000
Tidak ada perbedaan Ada perbeda
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 124 responden dengan indicator yang paling
sering dipertimbangkan adalah efisiensi (X2.3). Cluster 3 yang terdiri dari
indikator produk yang
berkesinambungan (X
3.1), penganalis tren pasar (X
3.2) dan penganalis pesaing (X3.3) dinamakan tipe strategi Analyzer dengan jumlah responden yang termasuk di dalamnya sebesar 51 responden dengan indikator paling sering dipertimbangkan responden adalah
membuat produk yang
berkesinambungan (X
3.1). Cluster terakhir yaitu Cluster 4 yang terdiri dari indikator produk sesuai dengan lingkungan tekanan (X
41), pasar sesuai dengan pesaing (X
4.2), dan kurang baik dalam strategi persaingan (X
4.3) dinamakan tipe strategi Reaktor.
Responden yang termasuk dalam tipe strategi ini sebanyak 6 responden dengan indikator yang paling sering dipertimbangkan responden adalah membuat produk sesuai dengan tekanan lingkungan (X
4.1) dan kurang baik dalam strategi persaingan (X
4.3).
Untuk digunakan membedakan kesuksesan usaha di antara keempat kelompok tipe strategi digunakan analisis ANOVA dengan menggunakan metode One-Way. Pengukuran kesuksesan usaha
dengan menggunakan tingkat ketahanan usaha (survival), pertumbuhan tenaga kerja (employeement) dan pertumbuhan penjualan (sales). Dari analisis One-Way ANOVA didapatkan bahwa tingkat ketahanan usaha (survival) dan pertumbuhan tenaga kerja (employeement) untuk test homogenitas varians, memiliki tingkat probabililitas < 0,05 yaitu masing- masing sebesar 0,000 dan 0,001 yang berarti bahwa kedua pengukuran kesuksesan ini tidak memiliki varians yang sama sehingga tidak memenuhi asumsi dasar dari uji beda dengan menggunakan analisis ANOVA dimana semua kelompok harus memiliki varians yang sama. Untuk itu, ketahanan usaha (survival) dan pertumbuhan tenaga kerja (employeement) tidak bisa dipakai untuk menguji perbedaan masing-masing kelompok.
Sedangkan, untuk pertumbuhan penjualan (Sales) dari analisis One-Way ANOVA untuk uji homogenitas memiliki nilai probabilitas > 0,05 yaitu sebesar 0,128 yang berarti bahwa pengukuran kesuksesan dengan menggunakan pertumbuhan penjualan semua kelompok memiliki varians yang sama sehingga sehingga bisa digunakan untuk menguji perbedaan masing-masing kelompok.
Masing-masing kelompok tipe strategi (prospektor, defender, analyzer dan
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 125 reactor) untuk pertumbuhan penjualan
(sales), secara signifikan berbeda yang bisa dilihat dari nilai F hitung yang sebesar 12,050 > F tabel α 0,05 (df. 3-96)
= 2,70.
Untuk melihat perbedaan means masing-masing kelompok tipe strategi kita lakukan Post Hoc Test, dimana jika nilai probabilitas kedua kelompok itu >
0,05 maka rata-rata means dinyatakan secara signifikan tidak berbeda (sama), sebaliknya jika nilai probabilitas kedua kelompok itu < 0,05 maka rata-rata means dinyatakan secara signifikan berbeda (tidak sama). Berdasarkan hasil Post Hoc Test didapatkan hubungan antara kelompok tipe strategi prospektor – defender, prospektor – reaktor dan defender – reaktor secara signifikan tidak ada perbedaan karena memiliki tingkat probabilitas > 0,05 yaitu masing-masing sebesar 0,860; 0,256 dan 0,549.
Sedangkan untuk hubungan antara kelompok tipe strategi prospektor – analyzer, defender – analyzer dan analyzer - reaktor secara signifikan ada perbedaan karena memiliki tingkat probabilitas < 0,05 yaitu masing-masing sebesar 0,003; 0,000 dan 0,000. Jadi dapat kita tarik kesimpulan kelompok tipe strategi yang memiliki perbedaan rata-rata means paling nyata adalah kelompok tipe
strategi Analyzer dibandingkan ketiga kelompok lainnya.
Berdasarkan gambar diagram means plot dan tabel deskriptif pertumbuhan penjualan dapat dilihat bahwa bahwa industri kecil dan menengah yang memiliki tipe strategi Analyzer memiliki mean paling besar dibandingkan tiga tipe strategi lainnya, yaitu sebesar 0,0698. Kemudian diikuti oleh tipe strategi Prospektor dengan mean sebesar 0,0386, tipe strategi Defender sebesar 0,0305 dan yang memiliki mean paling kecil adalah tipe strategi Reaktor sebesar 0,0100. Hal ini mengindikasikan bahwa tipe strategi Analyzer memiliki kesuksesan usaha paling tinggi untuk pertumbuhan penjualan (sales) dibandingkan tipe strategi yang lainnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat empat kelompok industri kecil dan menengah di Tulungagung, yaitu:
a. Tipe strategi analyzer sebanyak 51 responden, dengan karakteristik produk yang berkesinambungan, penganalis tren pasar dan penganalis pesaing;
b. Tipe strategi prospektor sebanyak 21 responden, dengan karakteristik
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 126 produk baru yang pertama, pemimpin
pasar, dan fleksibilitas;
c. Tipe strategi defender sebanyak 21 responden, dengan karakteristik efisiensi, pasar yang terfokus, dan produk yang terfokus;
d. Tipe strategi reaktor sebanyak 6 responden, dengan karakteristik produk sesuai dengan tekanan lingkungan, kurang baik dalam strategi persaingan, dan pasar sesuai dengan pesaing.
2. Setiap kelompok tipe strategi yang terbentuk memiliki perbedaan kesuksesan dimana tipe strategi analyzer memiliki rata-rata kesuksesan usaha paling tinggi yang diukur melalui rata-rata prosentase pertumbuhan penjualan (sales) selama 5 tahun terakhir, yaitu:
sebesar 6,98%; dibandingkan tiga kelompok lainnya, yaitu: tipe strategi prospektor dengan rata-rata prosentase pertumbuhan penjualan (sales), yaitu : sebesar 3,86 %;
defender sebesar 3,05% dan reaktor sebesar 1%.
SARAN
Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang ada, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut
1. Bagi pelaku usaha industri kecil dan menengah di Indonesia, pada
khususnya di Tulungagung penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan di dalam memilih tipe strategi yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini, dimana mereka dapat memilih tipe strategi analyzer karena memberikan konstirbusi yang paling tinggi pada kesuksesan usaha yang diukur melalui rata-rata prosentase pertumbuhan.
2. Bagi instansi-instansi yang terkait dengan industri kecil dan menengah, hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk pembinaan industri kecil dan menengah khususnya mengenai tipe strategi usaha. Begitu pula dalam hal perijinan untuk melakukan penelitian hendaknya instansi-intansi terkait lebih adaptif sehingga hasil yang didapat dalam suatu penelitian juga menjadi lebih akurat.
3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi guna pengembangan penelitian di bidang industri kecil dan menengah selanjutnya terutama di bidang strategi usaha, dengan menekankan pada lokasi penelitian yang lebih sempit dengan mengambil salah satu daerah dari empat daerah Kecamatan yang dipakai dalam penelitian ini, sehingga bisa menghasilkan penelitian tentang tipe strategi
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 127 industri kecil dan menengah yang
lebih spesifik untuk masing-masing daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Alhusin, Syahri. 2003. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS.10 for Windows, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Metode Penelitian Sosial, Eresco, Bandung.
Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Certo, Samuel C and J.Paul Peter. 1991.
The Strategic Management Process, Mc Graw Hill, INC, New York.
Chiara, Alessandra De and Antonio Minguzzi. 2002. “Success Factors in SMEs’ Internationalization Processes: An Italian Investigation”, Journal of Small Business Management, 40 (2) : 144-153
Coulter, Mary. 2002. Strategic Management in Action, Second Edition, Prentice Hall, New Jersey David, Fred R. 1998. Manajemen Strategis Konsep, Edisi Tujuh, terjemahan, Dr. Hamdy Hady, PT.
Prehallindo, Jakarta.
Drucker, Peter F. 1985. Inovasi dan Kewiraswastaan, terjemahan, Rusjdi Naif, Erlangga, Jakarta.
Glueck, F. William and Lawrence R.
Jauch. 1991. Strategic Management and Business Policy, Edisi Kedua, terjemahan, Murad dan Henri Sitanggang, Erlangga, Jakarta
Gosh, B.C.; Tan Wee Liang; Tan Teck Meng; Chan, Ben. 2001. The Key Success Factors, Distinctive Capabilities, and Strategic Thrust of Top SMEs in Singapore, Journal of Business Research, 51 : 209 - 221
Gray, Judy H., 1999, Small Business Strategy in Australia, Academy of Entrepreneurship Journal, 2 (2) : 44 – 58
Gray, Judy H. 1999. A Predictive Model of Small Business Success, Academy of Entrepreneurship Journal, 5 (2) : 25 – 36
Greenley, E. Gordon. 1989. Strategic Management, Prentice Hall International (UK), London Hamel, Gary, C.K. Prahalad, Howard Thomas, Don O’Neal. 1998. Strategic Flexibility : Managing in a Turbulent Environment, John Wiley & Sons, New Hisrich, Robert D. and Michael P. Peters.
1998. Entrepreneurship, Fourth Edition, Mc Graw Hill, Boston Hitt, Micahel A., R. Duane Ireland,
Robert E. Hoskisson. 2001.
Manajemen Strategis : Daya Saing dan Globalisasi;Konsep, Buku 1, Edisi keempat, terjemahan, Risa Rimendi, Salemba Empat, Jakarta.
Hult, G.T.M., Snow, C.C., and Kandemir, D. 2003. “The Role of Entrepreneurship in building Cultural Competitiveness in Different Organizational Types”, Journal of Management, 29 (3) : 401 – 426.
Jabdoun, Naceur; Khalifah, Azaddin;
Yusuf, Attahir. 2003.
“Environment Uncertainty, Strategic Orientation, and Quality Management : A Contingency Model”, Quality Management Journal, 10 (04) :17 – 31
Kotey, Bernice; Meredith, GG. 1997.
Relationship Among
Owner/Manager Personal Value, Business Strategies, and Entreprise, Journal of Amsll Business Management, P.37-61 Luck, David J. dan Ronald S. Rubbin.
1987. Marketing Research, Seventh Edition, Prentice Hall Inc., New Jersey.
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014 128 Maholtra, N.K. 1996. Marketing
Research : Analysis Applied Orientation, Second Edition, Prentice Hall International Inc., New Jersey.
McCann, Joseph E. III; Leon-Guerrero, Anna Y; Haley, Jonathan D. Jr.
2001. Strategic Goals and Practices of Innovative Family Business, Journal of Small Business Management, 39 (1) : 50
Meredith, Geoffrey G. 2002.
Kewirausahaan : Teori dan Praktek, terjemahan, Andre Asparsayogi, PPM, Jakarta
Mintzberg, Henry, and James Brian Quinn. 1991. The Strategy Process: Concepts, Contexts, Cases, Second Edition, Prentice Hall International (UK), London.
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta
Murwani, F. Danardana. 2003. Kontribusi Niat Berwirausaha, Pengalaman Manajerial, dan Jenis Kelamin Wirausahawan terhadap Kinerja Keuangan Industri kecil di Kota Malang, Manajemen Usahawan Indonesia, No.07/Th.XXXII: 34 – 44.
Pearce, John A.,II, and Richard B.
Robinson, Jr. 1997. Manajemen Strategik : Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian, terjemahan, Ir. Agus Maulana MSM, Binarupa Aksara, Jakarta Riyanti, Benecdicta Prihatin Dwi. 2003.
Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian, PT. Grasindo, Jakarta.
Robbin, Stephen P. 1990. Teori Organisasi : Struktur, Desain dan Aplikasi, Edisi Ketiga, Alih Bahasa oleh Jusuf Udaya, 1994, Penerbit Arcan, Jakarta.
Santoso, Singgih. 2002. SPSS Statistik Multivariate, Elex Media Komputindo, Jakarta
Sekaran, Uma. 1992. Research Methods For Business : A Skill-Bulding Approach, John Wiley & Sons, New York.
Singarimbun, Masri, Efendi, S. 1995.
Metode Penelitian Survey, Cetakan kedua, LP3ES, Jakarta.
Stoner, AF. James,and R.E. Freeman.
1989. Manajemen, Prenhallindo, Jakarta Suryana. 2001. Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta.
Tambunan, Tulus T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia, Beberapa Isu Penting, Salemba Empat, Jakarta.
Thompson, A. Arthur, and Strickland, A.J. 1998. Strategic Management: Case and Consept, Tenth Edition, Irwin Mc, Graw Hill, New York.
Thompson, Arthur A. Jr, and A.J.
Strickland III. 2001. Crafting and Executing Strategy Text and Readings, Twelfth Edition, Mc Graw-Hill Irwin, New York,.
Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Vargas, Daniel Maranto. 2001. Strategy, Distinctive Competences and Business Performance : A Filed Research in Industrial San Luis Potosi, Mexico, Serie de Documentos de Investigacion Wheelen, Thomas L., and J. David
Hunger. 2002. Strategic Management and Business Policy, Eight Edition, Pearson Education, New Jersey.