• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian di lakukan di PT Bromo Steel Indonesia, yang terletak Di Jl. Laks. Re. Martadinata No. 18-20 Kelurahan Ngemplakrejo Kecamatan Panggungrejo.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal dengan teknik kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018: 55), penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Hubungan kausal merupakan hubungan yang sifatnya sebab-akibat, salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen).

Penelitian asosiatif menggunakan teknik analisis kuantitatif atau statistik. Menurut Sugiyono (2018: 8), metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan (X1) danteknologi (X2). Variabel terikat dalam penelitan ini adalah produktivitas karyawan (Y).

(2)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018: 80), populasi adalah adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bromo Steel Indonesia dari departemen Produksi yang berjumlah 57 karyawan.

Tabel 3.1 Jumlah Karyawan PT Bromo Steel Indonesia No Departemen (Bagian) Jumlah

Departemen Produksi :

1 Preparation 10

2 Welding 17

3 Assembling 19

4 Machinal 11

Total 57

Sumber: PT. Bromo Steel Indonesia, 2021

Populasi yang digunakan dalam penempatan pada bagian produksi sebagai sampel penelitian yaitu bagian produksi, karena bagian ini memiliki peran penting dalam proses produksinya, sehingga keberhasilan pencapaian tareget ditentukan oleh karyawan bagian produksi, selain itu karyawan bagian produksi memiliki jumlah terbanyak dibandingkan dengan departem lainnya.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018: 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian misal karena terbatasnya dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh (sampel jenuh). Ciri utama sampling ini dikatakan jenuh (tuntas) apabila semua anggota populasi digunakan sebagai

(3)

sampel (Hardani, et al., 2020: 369). Sampling jenuh baik digunakan apabila jumlah populasinya relatif kecil. Sehingga jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 57 orang.

D. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2018: 38), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diperlajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Variabel Independen/Variabel Bebas (X)

Menurut Sugiyono (2018: 39), variabel independen/variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah Pelatihan (X1) dan Teknologi (X2).

a. Pelatihan Kerja

Menurut Sutrisno (2017: 67), pelatihan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pekerjaannya sekarang atau dalam pekerjaan lain yang akan dijabarkannya. Menurut Mangkunegara dalam Wahyuningsih (2019), adapun indikator pelatihan kerja yaitu, sebagai berikut:

1) Tujuan Pelatihan

Tujuan pelatihan harus konkrit dan dapat diukur, oleh karena itu pelatihan yang akan diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja agar peserta mampu mencapai kinerja secara maksimal dan meningkatkan pemahaman peserta terhadap etika kerja yang harus diterapkan.

2) Kualifikasi Pelatih (Instruktur)

Pelatih/instruktur yang akan memberikan materi pelatihan harus memenuhi kualifikasi persyaratan antara lain: mempunyai keahlian

(4)

yang berhubungan dengan materi pelatihan, mampu membangkitkan motivasi dan mampu menggunakan metode partisipatif

3) Kualifikasi Peserta

Peserta pelatihan adalah pegawai perusahaan yang memenuhi kualifikasi persyaratan seperti karyawan tetap dan staf yang mendapat rekomendasi pimpinan.

4) Materi

Materi pelatihan dapat berupa: pengelolaan (manajemen), tata naskah, psikologis kerja, komunikasi kerja, disiplin dan etika kerja, kepemimpinan kerja dan pelaporan kerja.

5) Metode yang Digunakan

Metode pelatihan yang digunakan adalah metode pelatihan dengan teknik partisipatif yaitu diskusi kelompok, konfrensi, simulasi, bermain peran (demonstrasi) dan games, latihan dalam kelas, test, kerja tim dan study visit (studi banding).

b. Teknologi

Menurut Wijaya (2017: 233), teknologi merujuk pada informasi, peralatan, teknik, proses, metode yang dibutuhkan dan kombinasi dari keterampilan, pengetahuan, kemampuan, tenik-teknik, metrial, mesin, computer, peralatan, dan perlengkapan lainnya dengan mengubah masukan menjadi keluaran untuk organisasi dan juga orang-orang mengubahnya menjadi berguna dalam memberikan jasa pelayanan organisasi. Jogiyanto dalam Prakoso (2020), menyatakan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur penggunaan teknologi yaitu, sebagai berikut:

1) Kemudahan dalam proses pengoperasian, teknologi mempermudah mengakses jalannya operasional dalam perusahaan.

2) Mudah untuk dipelajari, teknologi memberikan kemudahan menggunakan akses diperusahaan.

(5)

3) Keakuratan atas informasi, adanya teknologi dapat mengerjakan pekerjaan lebih akurat sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi di dalam pekerjaan.

4) Ketepatan waktu penggunaan informasi, adanya teknologi dapat mempersingkat waktu agar akses di dalam perusahaan cepat tersampaikan.

5) Kelengkapan informasi yang diberikan, dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan.

2. Variabel Dependen/Variabel Terikat (Y)

Menurut Sugiyono (2018: 39), variabel dependen/variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen (Y) adalah Produktivitas karyawan.

a. Produktivitas karyawan

Menurut Bukit, et al. (2017: 141), produktivitas kerja dapat diartikan perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan pegawai dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Sutrisno (2017: 104), mengemukakan indikator-indikator produktivitas kerja adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.

2) Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

(6)

3) Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.

4) Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Sebab setiap kuat tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan.

5) Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukan kualitas kerja seorang karyawan. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.

6) Efisiensi

Perbandingan dengan apa yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.

Tabel 3.2 Variabel, Indikator, Item Pernyataan No Variabel Indikator Item Penyataan

1

Pelatihan Kerja

Mangkunegara dalam

Wahyuningsih (2019)

1. Tujuan Pelatihan

1. Dengan mengikuti pelatihan kerja, setiap karyawan akan memiliki pengetahuan dalam menggunakan alat-alat kerja

(7)

No Variabel Indikator Item Penyataan 2. Setelah melakukan

pelatihan kerja, pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

2. Instruktur

1. Instruktur pelatihan merupakan yang ahli dibidangnya

2. Instruktur menguasai materi pelatihan sehingga mampu menjelaskan materi dengan baik

3. Peserta Pelatihan

1. Saya selalu bersemangat dalam mengikuti pelatihan 2. Dengan mengikuti

pelatihan antusias karyawan untuk bekerja menjadi bertambah

4. Metode

1. Metode pelatihan yang diberikan perusahaan sesuai dengan pekerja yang saya lakukan 2. Metode pelatihan yang

saya ikuti sesuai dengan topik yang dibahas

5. Materi

1. Materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan saya, sehingga mampu

menunjang pekerjaan yang saya lakukan

(8)

No Variabel Indikator Item Penyataan 2. Materi pelatihan yang

diberikan sesuai dengan tujuan pelatihan

2

Teknologi

Jogiyanto dalam Prakoso (2020)

1. Kemudahan dalam proses pengoperasian

1. Dalam melakukan pekerjaan menjadi lebih mudah

2. Mendapatkan kemudahan dalam mengoperasikannya

2. Mudah untuk dipelajari

1. Penggunaannya dapat dipelajari dengan mudah 2. Mendapatkan

pelatihan/kursus dalam menjalankan teknologi yang ada

3. Keakuratan atas informasi

1. Pekerjaan menjadi lebih akurat

2. Dapat meminimalisir kesalahan

4. Ketepatan waktu penggunaan informasi

1. Mampu menyelesaikan tugas dengan lebih baik setelah memakai teknologi dibanding sebelumnya 2. Teknologi membantu

untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 5. Kelengkapan

informasi yang diberikan

1. Alat-alat yang disediakan pihak institusi selalu siap dan tersedia saat

dibutuhkan

(9)

No Variabel Indikator Item Penyataan 2. Peralatan yang tersedia

lengkap sesuai kebutuhan masing-masing

4

Produktivitas Karyawan

Sutrisno (2017:

104)

1. Kemampuan

1. Mampu menyelesaikan tugas sesuai peraturan dan prosedur yang ada

2. Menguasai bidang

pekerjaan yang dikerjakan

2. Meningkatkan hasil yang dicapai

1. Pekerjaan yang dikerjakan sesuai target yang

ditetapkan

2. Selalu bersungguh-

sungguh agar tidak terjadi kesalahan

3. Semangat kerja

1. Tidak pernah mengeluh 2. Berusaha menyelesaikan

pekerjaan sebelum batas waktu yang tentukan

4. Pengembangan diri

1. Berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan 2. Selalu belajar dan

mengikuti pelatihan yang diadakan perusahaan

5. Mutu

1. Berusaha meningkatkan kualitas kerja

2. Selalu memenuhi standar yang ditetapkan

perusahaan

(10)

No Variabel Indikator Item Penyataan

6. Efisiensi

1. Metode pelaksanaan kerja yang ditetapkan cukup efisien

2. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai standar perusahaan

E. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data utama (Digdowiseiso, 2017: 157). Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk memperoleh data primer, penulis menyebarkan kuesioner terhadap karyawan PT Bromo Steel Indonesia.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua) (Digdowiseiso, 2017: 157). Data sekunder penulis peroleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Digdowiseiso (2017), teknik pengumpulan data mengemukakan tentang bagaimana data dikumpulkan. Untuk memperoleh data sebagai bahan penelitian yang digunakan beberapa metode sebagai berikut:

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung terhadap unit-unit yang ada hubungannya dengan objek yang diselidiki dan mengadakan

(11)

pencatatan-pencatatan tentang aktivitas karyawan PT Bromo Steel Indonesia.

2. Kuesioner

Kuisioner disusun dengan menggunakan skala likert, yaitu dengan meminta persetujuan pada suatu pertanyaan dengan beberapa kriteria, yaitu:

Tabel 3.3 Jawaban Item Pertanyaan dan Skor / Skala Likert No Jawaban Item Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2018: 93)

Pada penelitian ini menggunakan tingkat kesetujuan skala Likert yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS), Setuju (S), Sangat Setuju (ST). Kemudian setiap tingkat jawaban diberi skor 1 sampai 5. Penulis menyebarkan kuesioner dalam bentuk Google Forms, dimana para responden dapat mengisi kuesioner secara online lewat internet. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Skala Likert dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel variabel yang sedang diteliti. Dalam hal ini penulis menyebarkan daftar pertanyaan dan penyebaran kuesioner kepada responden yaitu karyawan PT. Bromo Steel Indonesia.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari keseluruhan responden atau sumber lain terkumpul, adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:

(12)

1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2018: 51), uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan/keabsahan atau valid tidaknya suatu alat ukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya data. Data dapat dikatakan valid bila pertanyaan kuesioner dapat mengungkapkan suatu yang diukur dengan melakukan uji signifikan. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan rhitung jika lebih besar dari rtabel maka indikator dinyatakan valid dan sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka indikator dinyatakan tidak valid. Pengujian ini menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan di nyatakan valid 2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan di nyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2018: 45), uji reliabilitas yaitu alat untuk mengukur suatu suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel yang digunakan untuk mengetahui konsistensi dan kestabilan suatu alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat dihandalkan. Pengujian dengan menggunakan SPSS versi 24. Alat ukur dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0.70.

2. Rentang Skala

Penelitihan ini rentang skala dipergunakan untuk mengetahui pelatihan kerja, teknologi dan produktivitas karyawan dengan rumus rentang skala sebagai berikut :

𝑅𝑆 =n(m − 1) m Keterangan:

n = jumlah sampel

m = jumlah tabulasi jawaban

(13)

Rs = rating scale (skala penilaian)

Berdasarkan rumus diatas maka rentang skala dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut:

a. Skor terendah = Bobot terendah x jumlah sampel = 1 x 57 = 57 b. Skor tertinggi = Bobot tertinggi x jumlah sampel = 5 x 57 = 285

Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh penailan sebagai berikut:

𝑅𝑆 =n(m − 1) m

= 57(5 − 1) 5

= 45,6

Jadi, rentang skala untuk setiap kriteria adalah 45,6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Rentang Skala dan Pengukuran Variabel Pelatihan Kerja, Teknologi, dan Produktivitas Karyawan

Rentang Skala

Pelatihan

Kerja Teknologi Produktivitas Karyawan 57-102,6 Sangat

Rendah

Sangat Rendah

Sangat Rendah

102,7-148,2 Rendah Rendah Rendah

148,3-193,8 Sedang Sedang Sedang

193,9-239,4 Tinggi Tinggi Tinggi

239,5-285 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018: 161), uji normalitas adalah untuk melihat dan menguji apakah dalam model regresi atau nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal adalah bentuk distribusi yang memusat ditengah (mean, mede, median yang berada ditengah). Tujuan

(14)

dari penelitian ini untuk melihat apakah sampel mewakili distribusi sebuah populasi. Jika distribusi sampel adalah normal, maka dapat dikatakan sampel yang di ambil mewakili populasi. Uji normalitas bisa digunakan dengan histogram regression residual yang telah distandarkan dan dapat memakai nilai Kolmogorov Smirnov. Dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Kolmogorov Smirnov menggunakan nilai signifikan > 0,05.

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2018: 107) uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lainnya atau tidak terjadinya korelasi di antara variabel independen. Untuk menguji multikolonieritas yang harus dilakukan yaitu dengan membandingkan nilai suatu toleransi (tolerance value) dan nilai variance inflation factor (VIF) dengan nilai yang di syaratkan yaitu nilai toleransi > 0.01 dan VIF < 10.

4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda merupakan analisis statistik yang menghubungkan antara dua variabel independen atau lebih dengan variabel dependen Y (Digdowiseiso, 2017). Model regresi dinyatakan dalam persamaan:

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ e

Keterangan :

Y = Produktivitas Kerja a = Konstanta

b1 = Koefisien Pelatihan b2 = Koefisien Teknologi X1 = Pelatihan

X2 = Teknologi e = Tingkat error

(15)

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah tahap pembuktian kebenaran hipotesis yang telah penulis ajukan. Dalam analisis ini penulis menggunakan metode analisis regresi.

a. Uji t (Secara Parsial)

Uji parsial (uji t) berguna untuk menguji pengaruh variabel independent (X) apakah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent (Y) secara parsial. Adapun langkah-langkah untuk uji t adalah:

1. Perumusan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

H0 = Variabel pelatihan kerja dan teknologi secara parsial tidak berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja

Ha = Variabel pelatihan kerja dan teknologi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel produktivitas kerja

2. Menentukan nilai krisis dengan level of signifikan α = 5%

ttabel = t(a/2;n-k-1)

3. Daerah Penerimaan dan Penolakan hipotesis

Sumber:Sugiyono (2018: 184)

Gambar 3.1 Kurva Normal Uji t 4. Penentuan kriteria penerimaan dan penolakan

a. H0 diterima jika thitung < ttabel.

b. H0 ditolak jika jika thitung > ttabel.

(16)

b. Uji F (secara simultan)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Adapun langkah-langkah uji F atau uji simultan adalah:

1. Perumusan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

H0 = Variabel pelatihan kerja dan teknologi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel produktivitas kerja secara simultan

Ha = Variabel pelatihan kerja dan teknologi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel produktivitas kerja secara simultan

2. Menentukan nilai krisis dengan level of signifikan α = 5%

Ftabel = Fα numerik, dunominator

= F0,05 ; k-1 ; n-k

3. Daerah Penerimaan dan Penolakan

Sumber: Sugiyono (2018: 192)

Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji F 4. Penentuan kriteria penerimaan dan penolakan

a. H0 diterima jika Fhitung < Ftabel.

b. H0 ditolak dan jika Fhitung > Ftabel.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2018: 97), koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

(17)

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel terikat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan rumus KD:

KD = r2 x 100 Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r2 = nilai koefisien determinasi d. Uji Dominasi

Uji dominasi dilakukan untuk mengetahui variabel pelatihan kerja dan teknologi yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Untuk mengetahui variabel dominan ini dengan melihat nilai koefisien beta serta dari nilai t hitung yang paling besar.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menetapkan dosis briket cangkang kelapa sawit yang efisien pada lahan pasir pantai samas serta dapat memberikan pertumbuhan dan

Sedangkan metode kuantitatif menurut Sugiyono (2008: 13) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

Indikasi stabilitas Pondok Pesantren adalah kemapanannya dalam hal pengelolaan santri, karyawan, dan SDM lain, penyusunan kurikulum, serta kemapanannya dalam mengelola dana

Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan rasa kesal, marah yang tidak konstruktif, untuk mengontrol marah ada empat cara yaitu : dengan cara Tarik nafas dalam

1) Bensin petro 2T, mempunyai angka oktan minimum 72, berwarna hijau, dan mengandung timbal maksimum 0,1 g/L. Bensin petro 2T ini khusus digunakan untuk mesin motor

Menurut Sugiyono (2014: 8) Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Menurut Sugiyono (2013:13) metode penelitian kuantitatif adalah Metode “penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

Menurut Prof Sugiyono (2007) metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi