• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR 161/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PUTUSAN NOMOR 161/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

NOMOR 161/PHPU.D-VIII/2010

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

[1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan dalam perkara permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Tahun 2010, yang diajukan oleh:

[1.2] 1. Nama : A.M. Sukri A. Sappewali Tempat/Tgl Lahir : Ponre, 22 Oktober 1956

Alamat : Jalan Anggrek Nomor 15 RT/RW 002/001, Ponre, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan;

2. Nama : H. Abdul Rasyid Sarehong, S.Sos.

Tempat/Tgl Lahir : Gunturu, 31 Desember 1963

Alamat : Jalan Bonto Langkasa I Nomor 44 RT/RW 001/007, Kelurahan Banta Bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan;

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 25 Agustus 2010 memberikan kuasa kepada 1) Amirullah Tahir, S.H., M.H.; 2) Sadi Rinaldy Farmadi, S.H.; 3) Muh. Rusdi, S.H.; 4) Rusli, S.H.; dan 5) Bakri, S.H.; kesemuanya adalah Advokat yang berkantor pada Kantor Advokat Amirullah Tahir & Rekan di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Perkantoran New Zamrud D-19, Kelurahan Buakana, Kota Makassar, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa;

Selanjutnya disebut sebagai --- Pemohon;

(2)

Terhadap:

[1.3] Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba, yang berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 10, Kabupaten Bulukumba;

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 15 September 2010 memberikan kuasa kepada 1) Mappinawang, S.H.; 2) Sofyan, S.H.; 3) Bakhtiar, S.H.; 4) Mursalin Jalil, S.H., M.H.; dan 5) Husaimah Husain, S.H., kesemuanya adalah Advokat yang berkantor dan berkedudukan pada Kantor Hukum ”Mappinawang

& Rekan” di Jalan Topaz Raya, Ruko Zamrud I Blok G/12 Makassar, Sulawesi Selatan, bertindak untuk dan atas nama Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan;

Selanjutnya disebut sebagai --- Termohon;

[1.4] 1. Nama : H. Zainuddin Hasan Tempat/Tgl Lahir : Bulukumba, 7 Maret 1954

Alamat : Dusun Kramat, Desa/Kelurahan Pohuwato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo;

2. Nama : H. Syamsuddin, S.H., M.H.

Tempat/Tgl Lahir : Bulukumba, 5 Mei 1953

Alamat : Jalan H Solthan Nomor 1 RT/RW 001/001 Kelurahan Lembang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan;

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 14 September 2010, memberikan kuasa kepada 1) Rudi Alfonso, S.H.; 2) Samsul Huda, S.H.; 3) Misbahuddin Gasma, S.H.; 4) Dorel Almir, S.H., M.Kn.; 5) Heru Widodo, S.H., M.Hum.; 6) M Hasbi Abdullah, S.H.; 7) Muh. Hamka Hamzah, S.H., M.H.; dan 8) Suwardi Hanafie, S.H., kesemuanya adalah Advokat dan Konsultan Hukum pada Alfonso

& Partners Law Office yang beralamat di Gedung Palma One 5th, Suite 509, Jalan HR Rasuna Said Kav X-2 Nomor 4, Jakarta, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa;

Selanjutnya disebut sebagai --- Pihak Terkait;

[1.4] Membaca permohonan dari Pemohon;

(3)

Mendengar keterangan dari Pemohon;

Mendengar keterangan dan membaca jawaban tertulis Termohon;

Mendengar keterangan dan membaca tanggapan tertulis Pihak Terkait;

Mendengar keterangan para Saksi dari Pemohon dan Pihak Terkait;

Mendengar keterangan Panwaslu Kabupaten Bulukumba;

Memeriksa alat bukti Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait;

Membaca kesimpulan dari Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait;

s dari Pemohon dan TermohDUDUK PERKARA

[2.1] Menimbang bahwa Pemohon mengajukan permohonan bertanggal 30 Agustus 2010 yang diterima Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi (selanjutnya disebut Kepaniteraan Mahkamah) pada tanggal 30 Agustus 2010 dengan Akta Penerimaan Berkas Permohonan Nomor 435/PAN.MK/2010 dan diregistrasi dengan Nomor 161/PHPU.D-VIII/2010, bertanggal 14 September 2010, sebagaimana telah diperbaiki dengan perbaikan permohonan bertanggal 16 September 2010 yang diserahkan dalam persidangan tanggal 16 September 2010, yang menguraikan hal-hal sebagai berikut:

Tentang Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon.

1. Bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437, selanjutnya disebut UU 32/2004) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan UU 12/2008. Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) huruf a dan Pasal 4 huruf a dan huruf b Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (selanjutnya disebut PMK 15/2008), yang pada pokoknya menyatakan:

a. Pemohon adalah Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

b. Permohonan hanya dapat diajukan terhadap penetapan hasil penghitungan suara Pemilukada yang mempengaruhi penentuan Pasangan Calon yang dapat mengikuti putaran kedua Pemilukada atau

(4)

terpilihnya Pasangan Calon sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

2. Bahwa Pemohon adalah salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilukada Kabupaten Bulukumba tahun 2010 yang pada putaran pertama didukung oleh partai pendukung terdiri dari : GOLKAR, PATRIOT, PKPB, BURUH, PPI, BARNAS, PKPI, KEDAULATAN, PDIP, dan PKDI serta pada putaran kedua ditambah dengan HANURA dan PPP;

3. Bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor : Kpts.034/KPU-BLK/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Menjadi Peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010, Pemohon telah dinyatakan memenuhi syarat dan lolos menjadi salah satu Pasangan Calon peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba.

(Bukti Surat P-01);

4. Bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor: Kpts.035/KPU-BLK/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 (Bukti P-02), Pemohon mendapatkan nomor urut 6. Berikut urutan pasangan calon Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba tahun 2010:

− Nomor Urut 1. H. Zainuddin Hasan dan H. Syamsuddin, S.H., M.H.;

− Nomor Urut 2. Drs. H.A. Syafruddin Amjar dan Drs. H. A. Yusni Mappanyulle;

− Nomor Urut 3. H. Andi Puli Sultan, S.H. dan DR. Hj. Andi Sumrah, AP.

M.Si.;

− Nomor Urut 4. Abdul Kahar Muslim dan H. Askar HL;

− Nomor Urut 5. H. Muh. Arif, S.E. dan Drs. A. Hafied Makking;

− Nomor Urut 6. A. Muh. Sukri A. Sappewali dan H. Abd. Rasyid Sarehong;

5. Bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.046/KPU-BLK/VI/2010 tentang Penetapan Perolehan Suara Sah Masing-Masing Pasangan Calon Kepala Daerah dan

(5)

Wakil Kepala Daerah dan Penetapan Putaran Kedua Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Berdasarkan Hasil Rapat Rekapitulasi Penghitungan Suara Tanggal 27 Juni 2010 dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tanggal 23 Juni 2010 (Bukti Surat P-03), Pemohon memperoleh Suara Sah 63.384 atau 29,29% dan dinyatakan berhak mengikuti Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Putaran Kedua.

6. Bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.061/KPU-BLK/VIII/2010 tentang Penetapan Perolehan Suara Sah dan Persentase Suara Masing-Masing Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Putaran Kedua tanggal 25 Agustus 2010 (Bukti Surat P-04) berikut Berita Acara Nomor : 397/BA/KPU-BLK/VIII/2010 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Putaran Kedua Kabupaten Bulukumba oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Tertanggal 25 Agustus 2010. (Bukti Surat P-05), Termohon telah menetapkan pemenang Pemilukada Putaran Kedua pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010.

7. Bahwa dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.062/KPU-BLK/VIII/2010 tentang Penetapan Calon Terpilih pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010, Termohon telah menetapkan Pemenang Pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Putaran Kedua. (Bukti P-11)

Sehingga dengan demikian, Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan a quo.

Tentang Tenggang Waktu Pengajuan Permohonan.

1. Bahwa berdasarkan Pasal 106 ayat (1) UU 32/2004 juncto Pasal 5 ayat (1) PMK 15/2008 tenggang waktu untuk mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan suara Pemilukada ke Mahkamah paling

(6)

lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Termohon menetapkan hasil penghitungan suara Pemilukada di daerah yang bersangkutan;

2. Bahwa hasil penghitungan suara Pemilukada Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 ditetapkan oleh Termohon berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.061/KPU- BLK/VIII/2010 tentang Penetapan Perolehan Suara Sah dan Persentase Suara Masing-Masing Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Putaran Kedua tanggal 25 Agustus 2010 (Bukti Surat P-04) berikut Berita Acara Nomor : 397/BA/KPU-BLK/VIII/2010 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Putaran Kedua Kabupaten Bulukumba oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Tertanggal 25 Agustus 2010. (Bukti Surat P-05). Dengan demikian, 3 (tiga) hari kerja setelah penetapan hasil penghitungan suara oleh Termohon dalam perkara a quo adalah sebagai berikut : hari Kamis tanggal 26 Agustus 2010; hari Jumat tanggal 27 Agustus 2010; dan hari Senin tanggal 30 Agustus 2010, karena hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2010 dan hari Ahad 29 Agustus 2010 bukan-lah hari kerja;

3. Bahwa oleh karena permohonan Pemohon diterima di Kepaniteraan Mahkamah pada hari Senin tanggal 30 Agustus 2010, sehingga permohonan Pemohon masih dalam tenggang waktu pengajuan permohonan sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan;

Tentang Pokok Permohonan.

1. Bahwa Termohon sebagaimana kedudukan dan kewenangan yang dimilikinya telah menyelenggarakan tahap Pencoblosan/Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Putaran Kedua, pada hari Senin tanggal 23 Agustus 2010;

2. Bahwa Pemohon keberatan terhadap Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.061/KPU-BLK/VIII/2010 tentang Penetapan Perolehan Suara Sah dan Persentase Suara Masing-Masing Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten

(7)

Bulukumba Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Putaran Kedua tanggal 25 Agustus 2010 yang Memutuskan Perolehan Suara Sah dan Persentase Suara untuk Seluruh Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sesuai dengan Nomor Urut sebagai berikut:

− Nomor Urut 1. H. Zainuddin Hasan dan H. Syamsuddin, S.H., M.H.

memperoleh suara sah 114.036 atau 54,90%;

− Nomor Urut 2. A. Muh. Sukri A. Sappewali dan Abd. Rasyid Sarehong, S.Sos. memperoleh suara sah 93.669 atau 45,10%;

Yang dapat dilihat lebih rinci perolehan suara sah menurut versi Termohon tersebut pada Berita Acara Nomor 397/BA/KPU-BLK/VIII/2010 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Putaran Kedua Kabupaten Bulukumba oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Tertanggal 25 Agustus 2010, yang menetapkan perolehan suara sah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:

NO SUARA SAH PASANGAN CALONKEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

DAERAH

KECAMATAN JUMLAH

Ujun g Bulu

Ujung Loe Bonto Bahari

Bonto

Tiro Herlang Kajang Bulu- kumpa

Rilau Ale

Ganta- rang

Kin- dang

1 H. ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H.,

M.H.

13.68

3 11.523 8.729 10.895 8.203 14.303 15.032 10.829 14.847 5.992 114.036

2

A. MUH. SUKRI A.

SAPPEWALI dan ABD.

RASYID SAREHONG, S.Sos.

9.036 8.730 2.712 2.247 4.583 7.480 12.405 9.518 26.417 10.541 93.669

JUMLAH SELURUH SUARA SAH PASANGAN CALON KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

DAERAH

22.71

9 20.253 11.441 13.142 12.786 21.783 27.437 20.347 41.264 16.533 207.705

JUMLAH SELURUH

SUARA TIDAK SAH 212 388 59 103 80 169 265 155 394 107 1.932 JUMLAH SELURUH

SUARA SAH DAN SUARA TIDAK SAH

22.93

1 20.641 11.500 13.245 12.866 21.952 27.702 20.502 41.658 16.640 209.637

Bahwa Perolehan Suara berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara menurut Termohon tersebut di atas tidak benar karena ditemukannya penggelembungan suara di beberapa Kecamatan yaitu di Kecamatan Ujung Bulu, Kecamatan Kajang, Kecamatan Rilau Ale, dan Kecamatan Gantarang.

Selain itu, ditemukannya angka-angka DPT yang bermasalah berupa terdapatnya NIK ganda, Nama dan Alamat yang sama, NIK Rekayasa, Tanpa NIK, Di bawah umur, Migrasi, Kode Kecamatan yang direkayasa,

(8)

berdasarkan rincian analisa DPT Pemilukada Kabupaten Bulukumba.

Sehingga dengan adanya tindakan yang secara sistematis, terstruktur, dan masif yang dilakukan oleh Termohon, sehingga hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Kabupaten Bulukumba tidak dapat dijadikan acuan karena angka-angka yang terdapat di dalamnya berasal dari angka- angka dari hasil kecurangan yang dilakukan oleh Termohon bersama Pasangan Nomor Urut 1.

Bahwa adapun hitungan yang benar berdasarkan hitungan Pemohon sebagaimana yang tercantum pada bagian akhir Permohonan ini.

3. Bahwa keberatan Pemohon juga didasarkan pada alasan bahwasanya telah terjadi pelanggaran yang sangat serius yang bersifat sistematis, terstruktur, dan masif yang merusak sendi-sendi Pemilukada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber dan jurdil), sehingga mempengaruhi hasil Pemilukada, sehingga proses penyelenggaraan Pemilukada tersebut telah berlangsung tidak sesuai dengan asas luber dan jurdil sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 22E ayat (1) UUD 1945 dan UU 32/2004 juncto UU 12/2008 (vide Putusan Mahkamah Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 bertanggal 2 Desember 2008);

4. Jenis-jenis pelanggaran:

a. Jenis-Jenis Pelanggaran Bersifat Sistematis.

Pelanggaran sistematis yaitu pelanggaran yang telah disiapkan oleh Termohon, dimulai dari proses administrasi penyelenggaraan Pemilukada yaitu dalam proses pendaftaran pasangan calon, dengan sengaja meloloskan Pasangan Calon yang tidak memenuhi Syarat Dukungan Partai Pengusung sebesar 15%.

Termohon tidak melakukan verifikasi data terhadap ijazah H. Zainuddin Hasan pada saat mendaftarkan diri sebagai Calon Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba.

Termohon dengan saja meloloskan Calon Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba H. Zainuddin Hasan, yang pada saat mendaftarkan diri masih sementara menjabat selaku Bupati Kepala Daerah di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo dan yang bersangkutan belum mendapat izin cuti dan/atau menyampaikan Surat Pemberitahuan kepada Mendagri

(9)

dalam hal ini Gubernur Gorontalo untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba.

Termohon telah melakukan tindakan persekongkolan untuk memenangkan Pasangan Calon H. Zainuddin Hasan dan H.

Syamsuddin, S.H., M.H. karena adanya hubungan kekeluargaan antara Termohon dalam hal ini Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba atas nama Arum Spink, SHI. yang merupakan anak kandung dari H. Ambo Enre S. yang juga merupakan sebagai Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon H. Zainuddin Hasan dan H. Syamsuddin, S.H., M.H.

Pelanggaran sistematis ini dilanjutkan lagi dengan melakukan perubahan pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang pada Pemilukada Putaran Kedua telah berbeda dengan Putaran Pertama.

Dalam proses pelaksanaan pendistribusian undangan Pemilih dimana banyak pendukung dan simpatisan Pemohon yang tidak diberikan Undangan untuk datang memberikan suaranya di TPS masing-masing.

Kejadian ini dilakukan secara bersistematis dan terencana karena hampir seluruh wilayah Kabupaten Bulukumba yang tersebar di 10 Kecamatan banyak ditemukan adanya simpatisan dan pendukung Pemohon tidak diberi Undangan untuk memberikan hak suaranya.

Juga terjadinya penggelembungan suara dengan cara menggunakan Surat Suara yang tidak terpakai dan pengurangan suara Pemohon yang dialihkan kepada Pasangan Calon lain dan penambahan jumlah wajib pilih melebihi DPT di setiap TPS, adanya mobilisasi Pemilih dari luar wilayah TPS yang bersangkutan, tidak diberikannya DPT TPS kepada saksi Pemohon di TPS meskipun telah diminta, kotak suara tidak dibuka terlebih dahulu sebelum dilakukan pencoblosan/pemungutan suara.

Bahwa tidak diberikannya DPT TPS merupakan upaya yang tersistematis dan sangat terencana guna dilakukannya perubahan angka-angka dalam dokumen tersebut yang sangat mempengaruhi hasil perhitungan suara namun tidak dapat dideteksi secara dini karena dokumen-dokumen tersebut tidak diberikan kepada Pemohon.

b. Jenis-jenis Pelanggaran Bersifat Terstruktur.

(10)

Bahwa Pelanggaran bersifat terstruktur adalah adanya upaya yang dilakukan oleh Termohon selaku penyelenggara untuk melakukan kecurangan yang secara terstruktur melibatkan perangkat Termohon sampai ke tingkat terbawah di TPS, ini dapat terlihat pada awal pencalonan di mana Termohon memaksakan lolosnya Pasangan Calon yang tidak memenuhi ketentuan perundang-undangan mengenai syarat dukungan sebesar 15% dari Partai Politik pengusung. Termohon tetap meloloskan pasangan calon tersebut walaupun tidak mencukupi syarat dukungan Partai Politik sebesar 15% tersebut.

Dalam hal pendistribusian Undangan Pemilih, perangkat Termohon dengan sengaja tidak memberikan Undangan kepada pendukung dan simpatisan Pemohon sehingga mereka tidak dapat menggunakan hak pilihnya, kalaupun ada yang terbagi secara terbatas oleh karena dengan sengaja dibagi pada malam sebelum hari pencoblosan bahkan dibagi pada hari pemungutan suara sehingga tidak semua Undangan tersebut terdistribusi dengan baik.

Selain itu perangkat Termohon (KPPS) melakukan intimidasi kepada pendukung dan simpatisan Pemohon dengan melakukan pengancaman serta janji money politic untuk tidak datang memberikan suaranya.

c. Jenis-Jenis Pelanggaran Bersifat Masif Politik Uang.

Bahwa terdapat pelanggaran kecurangan money politic berupa pembagian uang dan barang berupa kain dan sembako kepada Calon Pemilih yang berpengaruh terhadap konfigurasi perolehan suara.

Bantuan ini dibagikan hampir merata dan terang-terangan di seluruh Kecamatan yang tersebar di seluruh Kabupaten Bulukumba yang dilakukan oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1 antara lain:

Black Campaign:

Bahwa black campaign yang dilakukan oleh Tim Pasangan Calon Nomor urut 1 kepada Pemohon berupa upaya pembunuhan karakter dengan menjelek-jelekkan kehidupan rumah tangga Pemohon, Pemerintahan tidak berjalan, serta issue korupsi.

(11)

Bahwa oleh karena Black Campaign tersebut, sedikit banyaknya mempengaruhi pemilih. Dan oleh karena mempengaruhi pemilih, maka juga akan mempengaruhi konfigurasi perolehan suara.

5. Bahwa adapun bentuk pelanggaran-pelanggaran tersebut adalah:

5.1. Calon yang tidak memenuhi dukungan suara minimal 15 %.

5.2. Adanya Ijazah Calon yang tidak diverifikasi.

5.3. Adanya hubungan keluarga dan konflik kepentingan antara Penyelenggara dengan Peserta Pemilukada.

5.4. Adanya Calon yang tidak memenuhi syarat pencalonan sesuai Pasal 11 Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010.

5.5. Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berubah komposisi dan jumlahnya antara Pemilukada Putaran Pertama dan Pemilukada Putaran Kedua.

5.6. Pengancaman dan Intimidasi terhadap Pendukung dan Simpatisan Pemohon.

5.7. Black campaign.

5.8. Simpatisan Dan Pendukung Pemohon Yang Tidak Mendapatkan Undangan Memilih.

5.9. Money Politic.

5.10. Wajib Pilih yang memperoleh lebih dari satu kertas suara.

5.11. Penggelembungan Suara.

5.12. Banyaknya Surat Suara yang memilih Pemohon dibatalkan oleh Termohon diakibatkan oleh kesalahan teknis pelipatan tanpa dikoordinasikan kepada Pemohon.

Ad. 5.1. Calon yang tidak memenuhi dukungan suara minimal 15 %.

Pasangan Calon Nomor Urut 1 (satu) H. Zainuddin Hasan dan H.

Syamsuddin, S.H., M.H. tidak memenuhi syarat formal untuk ikut serta dalam Pemilukada Kabupaten Bulukumba tahun 2010, sebab:

Ternyata bahwa H. Zainuddin Hasan dan H. Syamsuddin, S.H., M.H.

memperoleh dukungan dari pimpinan partai Merdeka dimana dukungan itu batal demi hukum karena tidak sah dikarenakan adanya pemalsuan tanda tangan Sekretaris Partai Merdeka Kabupaten Bulukumba. Hal ini dibuktikan dengan adanya Surat Pernyataan dari Sekretaris Partai Merdeka Kabupaten Bulukumba yang pada pokoknya menyatakan bahwa tidak pernah

(12)

membubuhkan tanda tangan selaku sekretaris partai pada Surat Dukungan Partai MERDEKA terhadap pencalonan H. ZAINUDDIN HASAN dan H.

SYAMSUDDIN, S.H., M.H. sebagai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. (Bukti P-06) Hal ini juga diperkuat dengan adanya bukti Laporan kepada pihak Kepolisian yang pada pokoknya menerangkan telah terjadi tindak pidana pemalsuan Surat. (Bukti P-07). Sehingga secara hukum dan organisasi, seharusnya dukungan dari Partai Merdeka Kabupaten Bulukumba itu tidak sah oleh karena telah cacat hukum. Akan adanya fakta ini, kemudian Partai Merdeka Kabupaten Bulukumba kembali memasukkan Surat Dukungan yang sama dengan mengganti Sekretaris Partai yang telah dipalsukan tanda tangannya. Terhadap surat inipun juga telah cacat hukum dan tidak sah karena dimasukkan ke KPU Kabupaten Bulukumba melewati batas waktu pemasukan Surat Dukungan Partai sesuai dengan tahapan Pemilukada yang telah ditetapkan Termohon pada point II nomor 2 huruf l.

(Bukti P-08).

Sehingga, Pasangan Calon Nomor Urut 1 (satu) H. ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H., M.H. tidak memenuhi dukungan minimum partai untuk dapat ikut serta pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bulukumba tahun 2010 yang mensyaratkan adanya dukungan minimal sebanyak 15% (lima belas Persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD Kabupaten Bulukumba atau sekurang-kurangnya 15% (lima belas Persen) dari jumlah kursi DPRD Kabupaten Bulukumba. Jadi Pasangan Calon Nomor Urut 1 (satu) H.

ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H., M.H. minimal harus memperoleh dukungan minimal partai politik 15% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD kabupaten Bulukumba.

Bahwa pada pemilihan umum anggota DPRD Kabupaten Bulukumba tahun 2009, partai-partai yang mengusung Pasangan Calon Nomor Urut 1 (satu) H.

Zainuddin Hasan dan H. Syamsuddin, S.H., M.H. adalah:

− PKB 2,69%

− PKNU 2,17%

− PMB 1,8%

− GERINDRA 2,48%

(13)

− MERDEKA 1,18%

− PKS 2,29%

− PKP 2,63%

Total dukungan untuk Pasangan Calon Nomor Urut 1 adalah 15,24%.

Namun oleh karena dukungan dari partai MERDEKA tidak sah, maka harus dikurangi 1,18% sehingga hanya menjadi 14,06% dukungan yang diperoleh Pasangan Calon Nomor Urut 1 (lima) H. Zainuddin Hasan dan H.

Syamsuddin, S.H., M.H.

Padahal:

Seluruh peraturan hukum menyangkut dukungan minimal partai politik terhadap Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah untuk dapat ikut serta dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mensyratkan harus memenuhi angka 15% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD Kabupaten yang bersangkutan atau sekurang-kurangnya 15% (lima belas Persen) dari jumlah kursi DPRD Kabupaten yang bersangkutan.

Ketentuan hukum tersebut dapat ditemukan dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 59 ayat (2) mensyaratkan dengan tegas bahwa:

“Partai politik atau gabungan partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15% (lima belas Persen) dari jumlah kursi DPRD atau 15% (lima belas Persen) dari jumlah kursi DPRD atau 15% (lima belas Persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan anggota DPRD di daerah yang bersangkutan”.

Selanjutnya diatur pula dalam Pasal 36 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mensyaratkan sebagai berikut:

“Partai politik atau gabungan partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15% (lima belas Persen) dari jumlah kursi

(14)

DPRD atau 15% (lima belas Persen) dari akumulasi perolehan suara dalam pemilihan anggota DPRD di daerah yang bersangkutan”.

Kemudian dipertegas lagi secara teknis melalui Peraturan KPU Nomor 68 tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, pada Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan:

“Partai Poilitik atau Gabungan Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, dapat mendaftarkan bakal pasangan calon, apabila memenuhi persyaratan:

a. Memperoleh kursi pada pemilu anggota DPRD tahun 2009 paling sedikit 15% (lima belas Perseratus) dari jumlah kursi DPRD yang bersangkutan;

atau

b. Memperoleh suara sah pada pemilu anggota DPRD tahun 2009 paling sedikit 15% (lima belas Perseratus) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilu Anggota DPRD di daerah yang bersangkutan”

Bahwa oleh karena dukungan atas Partai MERDEKA yang diberikan kepada Pasangan Calon Nomor Urut 1 (satu) H. ZAINUDDIN HASAN dan H.

SYAMSUDDIN, S.H., M.H. secara hukum tidak sah karena Surat Dukungan tersebut secara yuridis juga tidak sah oleh karena adanya pernyataan keberatan dari Pihak yang dipalsukan tanda tangannya. Begitu pula Surat Dukungan yang dimasukkan selanjutnya, juga tidak sah karena melewati batas waktu pemasukan sesuai dengan tahapan Pemilukada yang ditetapkan oleh Termohon. Dan oleh karena batal maka secara jelas Pasangan Calon Nomor Urut 1 (satu) H. ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H., M.H. tidak dapat memenuhi dukungan minimal sebanyak 15%. Oleh karenanya tidak dapat dinyatakan sebagai Peserta Pemilukada.

Ad. 5.2. Adanya Ijazah Calon yang tidak diverifikasi.

Bahwa Termohon tidak melakukan verifikasi data terhadap ijazah H.

ZAINUDDIN HASAN yang dipertanyakan keabsahannya, dikarenakan Ijazah SMA yang digunakan oleh H. ZAINUDDIN HASAN terdapat beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan ijazah SMA pada umumnya. Terhadap hal tersebut, telah dengan sangat jelas melanggar/tidak sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata Cara

(15)

Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pasal 9 mengenai persyaratan Bakal Pasangan Calon ayat (1) butir c bahwa Bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat c : Berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau sederajat dan pada ayat (2) Ketentuan berkenaan dengan syarat pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, butir a paling rendah SLTA atau sederajat, bakal pasangan calon wajib melampirkan:

1. fotokopi ijazah yang dilegalisasi oleh sekolah yang bersangkutan; atau 2. fotokopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang dilegalisasi oleh

sekolah yang bersangkutan; atau

3. fotokopi surat keterangan berpendidikan sederajat SLTA yang dibuktikan dengan surat tanda tamat belajar yang dilegalisasi oleh instansi yang berwenang yaitu Dinas Pendidikan Nasional dan/atau Kantor Departemen Agama di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota (di wilayah lembaga pendidikan itu berada);

4. fotokopi ijazah SD, SLTP atau sederajat yang telah dilegalisasi oleh lembaga pendidikan yang berwenang.

Bahwa oleh karena Termohon tidak melakukan verifikasi Ijazah Pasangan Calon Nomor Urut 1 atas nama H. ZAINUDDIN HASAN, padahal secara nyata Ijazahnya bermasalah maka Termohon telah melakukan pelanggaran Tahapan Pemilukada. Terhadap hal tersebut, maka hasil verifikasi Termohon telah cacat hukum dan tidak memenuhi syarat sebagaimana ketentuan yang telah digariskan, oleh karenanya pencalonan H. ZAINUDDIN HASAN juga harus dibatalkan dan didiskualifikasi sebagai Pasangan Calon Peserta Pemilukada Kabupaten Bulukumba.

Ad. 5.3. Adanya hubungan keluarga dan konflik kepentingan antara Penyelenggara dengan Peserta Pemilukada.

Bahwa Termohon tidak objektif dalam penyelenggaraan Pemilukada Kabupaten Bulukumba bahkan telah melakukan tindakan persekongkolan untuk memenangkan Pasangan Calon H. ZAINUDDIN HASAN dan H.

SYAMSUDDIN, S.H., M.H. karena adanya hubungan kekeluargaan antara Termohon dalam hal ini Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba atas nama ARUM SPINK, SHI. yang merupakan anak kandung

(16)

dari H. AMBO ENRE S. (Bukti P-09) yang juga merupakan sebagai Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon H. ZAINUDDIN HASAN dan H.

SYAMSUDDIN, S.H., M.H. (Bukti P-10), hal ini mempengaruhi netralitas Penyelenggara Pemilu sehingga akan berdampak terjadinya pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pasal 2 mengenai Asas Penyelenggara Pemilu yaitu antara lain asas Jujur, Adil, dan Profesionalitas,Termohon juga terindikasikan melanggar Pasal 3 yang berbunyi, dalam menyelenggarakan Pemilu, KPU bebas dari pengaruh pihak manapun berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya.

Selain itu, terindikasikan melanggar peraturan KPU Nomor 63 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Pasal 4 yakni, Penyelenggara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah wajib mematuhi kode etik pelaksana Pemilu sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan KPU Nomor 31 Tahun 2008 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu. Peraturan KPU Nomor 31 Tahun 2008 ini, pada Pasal 11 mengatur tentang prinsip-prinsip dasar yang wajib dipatuhi oleh penyelenggara pemilu antara lain, butir (e) tidak melibatkan diri dalam konflik kepentingan.

Pada pasal 16 Peraturan KPU Nomor 31 Tahun 2008 tentang tidak melibatkan diri dalam konflik kepentingan butir (a) wajib mengumumkan adanya hubungan atau keterkaitan pribadi yang dapat memberi peluang bagi situasi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara Pemilu.

Faktanya bahwa Penyelenggara dalam hal ini Ketua KPU Kabupaten Bulukumba atas nama ARUM SPINK, SHI. memiliki konflik kepentingan dengan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Nomor Urut 1 atas nama H.

AMBO ENRE S. yang juga sebagai orang tua kandung ARUM SPINK, SHI.

maka sudah patut diduga Penyelenggaraan Pemilukada Kabupaten Bulukumba berlangsung tidak netral dan terdapat konflik kepentingan karena Penyelenggara tidak mengumumkan adanya hubungan atau keterkaitan pribadi antara Ketua KPUD Kabupaten Bulukumba dengan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Nomor Urut 1.

Karena itu, Penyelenggaraan Pemilukada harus dinyatakan tidak sah dan cacat hukum terutama yang berkaitan dengan Pasangan Nomor Urut 1

(17)

karena Ketua Tim Pasangan Nomor Urut 1 memiliki konflik kepentingan dengan Termohon sehingga Pasangan Nomor Urut 1 harus dinyatakan didiskualifikasi.

Ad. 5.4. Adanya Calon yang tidak memenuhi syarat pencalonan sesuai Pasal 11 Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010.

Bahwa Termohon tidak melakukan verifikasi kepada salah satu Pasangan Calon berkaitan dengan tidak sedang menjabat selaku Bupati Kepala Daerah dan tidak sedang mendapat izin cuti untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba. Dimana H. ZAINUDDIN HASAN tidak mengundurkan diri dari Jabatannya sebagai Bupati Kabupaten Pohuwato atau tidak sedang dalam masa cuti untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba. Oleh karenanya Termohon telah melakukan pelanggaran tahapan Pemilukada.

Bahwa dalam Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010 Pasal 11 menyatakan, Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/Walikota/Wakil Walikota yang masih menjabat sebagai Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/Walikota/Wakil Walikota dan dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik atau mencalonkan diri secara perseorangan menjadi Calon Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/Walikota/Wakil Walikota berlaku ketentuan Pasal 59 ayat (5) huruf h dan huruf i undang-undang, wajib menyampaikan surat pemberitahuan:

1. kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur dan Wakil Gubernur;

2. kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota.

Bahwa pada kenyataannya, pada pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Bulukumba Pasangan Calon Nomor Urut 1 atas nama H. ZAINUDDIN HASAN yang pada saat maju sebagai salah satu calon Pasangan peserta Pemilukada Kabupaten Bulukumba masih berstatus Bupati aktif di Kabupaten Pohuwato dan tidak mengajukan Surat Pemberitahuan dan/atau tidak mengajukan izin cuti untuk maju sebagai Bakal Calon Peserta Pemilukada Kabupaten Bulukumba. Meskipun hal ini terjadi, Termohon tidak pernah mempersoalkan atau melakukan klarifikasi di Kabupaten Pohuwato karena sejak awal antara Termohon dengan Tim Pemenangan Pasangan

(18)

Nomor Urut 1 sudah ada interes untuk meloloskan H. ZAINUDDIN HASAN sebagai salah satu Pasangan Calon Peserta Pemilukada Kabupaten Bulukumba meskipun yang bersangkutan tidak memenuhi syarat administrasi. Tindakan Termohon yang tidak melakukan verifikasi terhadap kelengkapan administrasi Pasangan Calon Nomor Urut 1 merupakan upaya sistematis untuk meloloskan Pasangan Nomor Urut 1 meskipun tidak memenuhi persyaratan administrasi. Bahwa oleh karena itu Pemohon telah melakukan pelanggaran administratif dan terhadap Pasangan Nomor Urut 1 harus dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi, olehnya itu harus didiskualifikasi.

Ad. 5.5. Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berubah komposisi dan jumlahnya antara Pemilukada Putaran Pertama dan Pemilukada Putaran Kedua.

Bahwa ternyata telah terjadi perubahan komposisi Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan jumlah wajib pilih Pemilukada Kabupaten Bulukumba Putaran Pertama dengan wajib pilih Pemilukada Kabupaten Bulukumba Putaran Kedua, hal ini merupakan pelanggaran yang secara sistematis telah dipersiapkan oleh Pemohon karena telah melakukan perubahan data dari DPT Pemilukada Kabupaten Bulukumba Putaran Pertama dengan DPT Pemilukada Kabupaten Bulukumba Putaran Kedua dengan cara Termohon telah melakukan pemutakhiran data dan penyusunan Daftar Pemilih untuk Pemilukada Kabupaten Bulukumba Putaran Kedua, padahal sesuai dengan peraturan KPU Nomor 67 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah pasal 36 yang menyebutkan bahwa “dalam hal terjadi Pemilu Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah Putaran Kedua, tidak dilakukan Pemutakhiran dan penyusunan Daftar Pemilih”. Pemilukada Putaran Kedua tetap menggunakan DPT Putaran Pertama sebagaimana disebutkan dalam Surat KPU Nomor 355/KPU/VI/2010 tanggal 17 Juni 2010 perihal Perbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Termohon telah melakukan rekayasa mengubah DPT Pemilukada Bulukumba untuk menguntungkan salah satu Pasangan dan oleh karenanya Termohon telah melakukan pelanggaran tahapan Pemilukada sebagaimana yang diatur dalam Ketentuan tersebut di atas. (Bukti P-12).

(19)

Ad. 5.6. Pengancaman dan Intimidasi terhadap Pendukung dan Simpatisan Pemohon.

Bahwa Termohon beserta perangkatnya hingga di KPPS bersama dengan Tim Pasangan Calon Nomor Urut 1 telah dengan sengaja melakukan tindakan intimidasi berupa mengancam Simpatisan dan Pendukung untuk tidak datang ke TPS untuk memilih Pasangan Calon Nomor Urut 2 dan memaksa mengalihkan dukungan kepada Pasangan Calon Nomor Urut 1.

Hal ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan Saksi dan beberapa warga yang mengalami pengancaman dan intimidasi tersebut sebagaimana terangkum dalam (Bukti P-24).

Ad. 5.7. Black campaign.

Bahwa black campaign yang dilakukan oleh Tim Pasangan Calon Nomor Urut 1 kepada Pemohon berupa upaya pembunuhan karakter dengan menjelek-jelekkan kehidupan rumah tangga Pemohon, Pemerintahan tidak berjalan, serta issue korupsi.

Bahwa oleh karena Black Campaign tersebut, sedikit banyaknya mempengaruhi pemilih. Dan oleh karena mempengaruhi pemilih, maka juga akan mempengaruhi konfigurasi perolehan suara. Hal ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan Saksi yang menyaksikan terjadinya proses black campaign. (Bukti P-25).

Ad. 5.8. Simpatisan Dan Pendukung Pemohon Yang Tidak Mendapatkan Undangan Memilih.

Dalam hal pendistribusian Undangan Pemilih, perangkat Termohon dengan sengaja tidak memberikan Undangan kepada pendukung dan simpatisan Pemohon sehingga mereka tidak dapat menggunakan hak pilihnya, kalaupun ada yang terbagi secara terbatas oleh karena dengan sengaja dibagi pada malam sebelum hari pencoblosan bahkan pada hari pencoblosan/

pemungutan suara sehingga tidak semua undangan tersebut terbagi.

Undangan yang seharusnya milik pendukung dan simpatisan Pemohon yang tidak terbagi tersebut, malah digunakan oleh orang-orang yang dimobilisasi dari luar wilayah TPS oleh Calon Pasangan lain. Hal ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari saksi dan beberapa warga yang merupakan pendukung simpatisan Pemohon yang tidak mendapatkan Undangan memilih. (Bukti P-26).

(20)

Ad. 5.9. Money Politic.

Bahwa terdapat pelanggaran kecurangan money politic berupa pembagian uang dan barang berupa kain dan sembako kepada Calon Pemilih yang berpengaruh terhadap konfigurasi perolehan suara. Bantuan ini dibagikan hampir merata dan terang-terangan di seluruh Kecamatan yang tersebar di seluruh Kabupaten Bulukumba yang dilakukan oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1 antara lain:

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN JUMLAH ORANG

1 Ujung Loe Padangloang

Manyampa

17 3

2 Rilau Ale Bonto Haru 1

3 Bonto Tiro Buhung Bundang Bonto Barua

1 1 4 Bulukumba Ballasaraja

Batu Lohe Ballasae Jawi-Jawi Tanete Sapubonto Barugae

Balangpesoang Bulo Bulo

21 1 15 25 20 12 35 30 10

5 Kindang Anrihua

Balibo Kindang

Borong Rappoa

40 3 1 29

6 Ujung Bulu Tana Kongkong

Bintarore Kasimpureng Bentenge

24 6 2 1

7 Gantarang Matekko

Palambarae

Mariorennu Bonto Masinna Bonto Masila

Padang Bonto Raja Gattareng

Benteng Gattareng Dampang

Bontonyeleng

10 12 13 19 45 25 5 10 10 20 19

8 Kajang Tana Toa

Lolisang Bonto Baji Lembanna Batu Nilamung

12 17 12 7 21 9 Bonto Bahari Ara

Tana Lemo Bira

20 10 9

(21)

Darubia 17

Bantuan ini dibagikan hampir merata di seluruh Kecamatan yang dilakukan oleh Pasangan Calon H. ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H., M.H. Hal ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari saksi dan beberapa warga yang menyaksikan dan menerima pemberian (money politic) dari Pasangan Calon Nomor Urut 1 untuk mempengaruhi pemilih agar mencoblos Pasangan Calon Nomor Urut 1. (Bukti P-27).

Ad. 5.10. Wajib Pilih yang memperoleh lebih dari satu kertas suara.

Bahwa Termohon beserta perangkatnya telah dengan sengaja memberikan kesempatan kepada pendukung Pasangan Calon lain untuk memberikan hak suara lebih dengan jalan memberikan kertas suara lebih kepada pemilih yang tersebar di seluruh Kecamatan se Kabupaten Bulukumba, yang menguntungkan Pasangan Calon H. ZAINUDDIN HASAN dan H.

SYAMSUDDIN, S.H., M.H. Hal ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan dari saksi dan beberapa warga yang menyaksikan anggota PPS yang memberikan kertas suara lebih kepada simpatisan pendukung Nomor Urut 1.

(Bukti P-28).

Ad. 5.11. Penggelembungan Suara.

Bahwa telah terjadi penggelembungan suara yang dilakukan oleh Termohon dengan merekayasa Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tersebar di seluruh Kecamatan se Kabupaten Bulukumba, yaitu antara lain ditemukan Nama dan Alamat Wajib pilih yang sama, NIK Rekayasa, Tanpa NIK, Pemilih di bawah umur, Migrasi, Kode kecamatan rekayasa yang tersebar diseluruh Kecamatan se Kabupaten Bulukumba sebagaimana tabel berikut:

No Kecamatan Nama & Alamat Sama

NIK Rekayasa Tanpa NIK

1 Ujung Bulu 872 6.172 9.539

2 Ujung Loe 2.612 10.076 9.999

3 Bonto Bahari 1.114 4.343 7.284

4 Bonto Tiro 1.385 4.361 6.205

5 Gantarang 3.883 20.027 16.327

6 Kindang 1.926 7.210 5.008

7 Herlang 983 5.574 5.318

8 Kajang 4.272 16.644 7.032

9 Rilau Ale 1.691 8.920 7.343

(22)

10 Bulukumpa 2.375 12.037 7.692

JUMLAH 21.113 95.049 81.747

Bahwa nama dan alamat ganda serta nomor induk yang direkayasa dan juga pemilih yang tidak memiliki NIK inilah yang oleh Termohon diakomodir untuk dapat memberikan suaranya untuk kepentingan Pasangan Nomor Urut 1.

Bahwa tindakan tersebut sangat merugikan Pemohon.

Bahwa dari rincian analisa DPT Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 telah ditemukan NIK Ganda yang terdapat dalam TPS, Lintas TPS, Lintas Desa Kelurahan, dan Lintas Kecamatan, terdapat 15.078 kasus NIK Ganda dengan penggandaan sebesar 27.745 orang. (Bukti P-29).

Selain dengan penggelembungan dengan cara penggandaan DPT, penggelembungan juga dilakukan dengan menggelembungkan (menambah) perolehan suara pada formulir model DA-KWK pada rekapitulasi di tingkat PPK, hal ini dapat dilihat penggelembungan berdasarkan formulir DA-KWK pada tabel berikut:

NO URAIAN

KECAMATAN

JUMLAH KET UJUNG

BULU

UJUNG LOE

BT.

BAHARI BT.

TIRO

HERLA

NG KAJANG B.KUM PA

RILAU ALE

GANTA RANG

KINDA NG

A

JUMLAH PEMILIH DALAM SALINAN DPT

36,465 31,071 19,693 21,264 20,749 37,447 40,821 30,302 58,173 24,123 320,108

Terjadi Penggelem

bungan Surat Suara

di Kec.

Ujung Bulu, Kajang, Rilau Ale, Gantarang

sebesar 6.340 B

JUMLAH PEMILIH YANG MENGGUNAK AN HAK PILIH

22,928 20,633 11,499 13,244 12,853 21,951 27,688 20,502 41,657 16,636 209,591

C

JUMLAH PEMILIH YANG TIDAK MENGGUNAK AN HAK PILIH

13,538 10,438 8,194 8,020 7,896 21,422 13,133 10,201 16,528 7,487 116,857

D SELISIH DARI JUMLAH A -

(B+C)

(1) - - - - (5,926) - (401) (12) - (6,340)

E JUMLAH PEMILIH DARI

TPS LAIN

3 8 1 1 13 1 14 - 1 4 46

F

SURAT SUARA YANG

DITERIMA DARI TPS (TERMASUK CADANGAN)

37,381 31,844 20,202 21,786 21,264 38,440 41,581 31,102 59,508 24,739 327,847

G

PROSENTASE TAMBAHAN

SUARA CADANGAN

DARI DPT

2.5% 2.5% 2.6% 2.5% 2.5% 2.7% 1.9% 2.6% 2.3% 2.6%

(23)

H

SURAT SUARA TAMBAHAN

YANG DITERIMA DARI TPS, PPK/ KPU

- - - - - 19 - 19

I

JUMLAH SURAT SUARA YANG

RUSAK/

DIKEMBALI- KAN

- - - 5 1 1 1 - 6 3 17

J

SURAT SUARA YANG

TIDAK TERPAKAI

14,449 11,203 8,702 8,536 8,389 16,404 10,556 10,556 17,850 8,096 114,741

K SURAT SUARA YANG

TERPAKAI

22,931 20,641 11,500 13,245 12,866 21,952 27,702 20,502 41,658 16,640 209,637

L SUARA SAH PASANGAN

CALON

22,719 20,253 11,441 13,142 12,783 21,783 27,437 20,347 41,264 16,533 207,702

M

SUARA BATAL UNTUK SELURUH PASANGAN

CALON

212 388 59 103 83 169 265 155 394 107 1,935

Bahwa dari tabel tersebut di atas telah terjadi penggelembungan (penambahan) perolehan suara yang dapat dilihat dari jumlah pemilih dari salinan DPT tidak bersesuaian dengan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilihnya dengan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Ini dapat dilihat pada formulir DA-KWK untuk kecamatan Ujung Bulu, jumlah dalam salinan DPT sebesar 36.465 suara dan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebesar 22.928 suara dan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebesar 13.538 suara, sehingga terdapat selisih suara sebesar 1 suara. Demikian juga di Kecamatan Kajang ,jumlah dalam salinan DPT sebesar 37.447 suara dan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebesar 21.951 suara dan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebesar 21.422 suara, sehingga terdapat selisih suara sebesar 5.926 suara. Untuk Kecamatan Rilau Ale, jumlah dalam salinan DPT sebesar 30.302 suara dan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebesar 20.502 suara dan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebesar 10.201 suara, sehingga terdapat selisih suara sebesar 401 suara. Untuk Kecamatan Gantarang, jumlah dalam salinan DPT sebesar 58.173 suara dan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebesar 41.657 suara dan jumlah pemilih yang tidak

(24)

menggunakan hak pilihnya sebesar 16.528 suara, sehingga terdapat selisih suara sebesar 12 suara.

Bahwa jumlah seluruh suara yang digelembungkan (ditambahkan) yang menguntungkan perolehan suara Pasangan Nomor Urut 1 sebagaimana dalam formulir model DA-KWK seluruhnya sebesar 6.340 suara. Bahwa oleh karena itu, Pemohon sangat dirugikan karena Pasangan Nomor Urut 1 memperoleh tambahan perolehan suara secara tidak sah dengan cara menggelembungkan suara (menambahkan) perolehan suara dalam formulir model DA-KWK pada Kecamatan Ujung Bulu, Rilau Ale, Kajang, Gantarang sebesar 6.340 suara. Bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh Termohon secara sistematis dan terstruktur karena melibatkan perangkat Termohon serta berlangsung secara masif karena dilakukan di wilayah Kecamatan yang jumlah DPTnya cukup besar.

Ad. 5.12. Banyaknya Surat Suara yang memilih Pemohon dibatalkan oleh Termohon diakibatkan oleh kesalahan teknis pelipatan tanpa dikoordinasikan kepada Pemohon.

Bahwa Pemohon telah mengalami kerugian dalam perolehan suaranya oleh karena adanya kesalahan teknis terhadap pelipatan surat suara di mana Termohon tidak mengkoordinasikan dengan Pemohon mengenai Teknis cara melipat surat suara yang benar sehingga bentuk pelipatan sangat merugikan Pemohon karena Pemilih yang akan memberikan hak pilihnya kepada Pemohon apabila tidak berhati-hati dalam pencoblosan dapat mengakibatkan surat suara masih terlipat dan dicoblos dapat tembus menjadi dua coblosan dan coblosan yang demikian akan serta merta dibatalkan oleh perangkat Termohon di TPS. Akibat hal teknis pelipatan yang salah tersebut, banyak suara sah yang mencoblos Pemohon dibatalkan karena coblosannya tembus pada bagian yang terlipat (Bukti P-30).

6. Bahwa berdasarkan seluruh uraian seperti telah dikemukakan di atas maka dapat dibuktikan dan/atau telah terbukti secara sah dan meyakinkan, ada begitu banyak dan/atau berbagai kesalahan-kesalahan dan pelanggaran- pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan terkait pemilukada yang dilakukan dan menjadi tanggung jawab termohon tersebut. Termohon secara sengaja dan melawan hukum telah melakukan tindakan dan/atau melakukan pembiaran terjadinya tindakan seperti terurai di atas yang sifat

(25)

tindakannya dapat dikualifikasi sebagai masif, sistemik dan terstruktur karena juga melibatkan sebagian unsur-unsur dan elemen yang berasal dari lembaga komisi pemilihan umum Kabupaten Bulukumba dan/atau yang diduga dilakukan oleh H. ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H., M.H. yang dalam hal ini, pasangan calon nomor urut 1 dalam Pemilukada Kabupaten Bulukumba Putaran Kedua. Segenap tindakan dimaksud telah melanggar asas dan prinsip pemilu yang bersifat luber dan jurdil serta peraturan perundangan yang mengatur mengenai Pemilukada seperi diatur di dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah atau pun melanggar peraturan perundang-undangan lainnya terkait pemilukada. Oleh karena itu, Pemungutan suara ulang terhadap Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Putaran Kedua harus dilakukan agar Pemilukada dapat dibebaskan dari praktik penyelenggaraan pemilu yang intimidatif dan koruptif karena adanya poilitik uang;

7. 7. Bahwa berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lembaga Survey Index (Indonesia Election Expert) yang melakukan survey terhadap tingkat keterpilihan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 menjelang Pemilukada Putaran kedua yang hasilnya mengunggulkan Pasangan Nomor Urut 6. A. MUH. SUKRI A.

SAPPEWALI dan H. ABD. RASYID SAREHONG sebesar 50,2% sedangkan Pasangan Nomor Urut 1 H. ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H., M.H. sebesar 45,1%. (Bukti P-31)

Hal ini menunjukkan bahwa secara ilmiah, ini adalah angka riil yang seharusnya diperoleh oleh Pemohon, akan tetapi oleh adanya upaya tersistematis yang dilakukan oleh Termohon serta perangkatnya dan Pasangan Calon Nomor Urut 1, sehingga mengubah konfigurasi hasil perolehan suara.

8. Bahwa oleh karena Termohon beserta Pasangan Calon Nomor Urut 1 H.

ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H., M.H. secara bersama- sama telah melakukan pelanggaran-pelanggaran yang bersifat sistematis, terstruktur, dan masif sehingga seharusnya dilakukan Pemungutan Suara Ulang Putaran Kedua Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

(26)

Kabupaten Bulukumba, namun karena Pasangan Calon Nomor Urut 1 H.

ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H., M.H. tidak memenuhi persyaratan minimum dukungan Partai Politik Pengusung sebesar 15% dan harus didiskualifikasi sehingga sudah selayaknya apabila Pasangan Calon Nomor Urut 6 dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Pemohon meminta kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa permohonan keberatan ini dan memberikan putusan:

PRIMAIR

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Batal dan Tidak Sah serta Tidak Mengikat Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.061/KPU- BLK/VIII/2010 tentang Penetapan Perolehan Suara Sah dan Persentase Suara Masing-Masing Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Putaran Kedua tanggal 25 Agustus 2010, berikut Berita Acara Nomor 397/BA/KPU- BLK/VIII/2010 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Putaran Kedua Kabupaten Bulukumba oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Tertanggal 25 Agustus 2010.

3. Menyatakan Batal dan Tidak Sah serta Tidak Mengikat Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.062/KPU- BLK/VIII/2010 tentang Penetapan Calon Terpilih pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010.

4. Menyatakan mendiskualifikasi Pasangan Calon Nomor Urut 1 H. Zainuddin Hasan dan H. Syamsuddin, S.H., M.H. karena tidak memenuhi syarat dukungan minimal 15% Partai Politik pengusung;

5. Menyatakan mendiskualifikasi Pasangan Calon Nomor Urut 1 H. Zainuddin Hasan dan H. Syamsuddin, S.H., M.H. karena bersama dengan Termohon

(27)

telah terbukti melakukan pelanggaran secara sistematis, terstruktur, dan masif.

6. Menyatakan Pasangan Calon A. Muh. Sukri A. Sappewali dan H. Abd.

Rasyid Sarehong sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Kabupaten Bulukumba Periode 2010-2015.

7. Memerintahkan kepada Termohon untuk segera menetapkan Pasangan Calon A. Muh. Sukri A. Sappewali dan H. Abd. Rasyid Sarehong sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Kabupaten Bulukumba Periode 2010-2015.

SUBSIDAIR

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Batal dan Tidak Sah serta Tidak Mengikat Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.061/KPU- BLK/VIII/2010 tentang Penetapan Perolehan Suara Sah dan Persentase Suara Masing-Masing Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Putaran Kedua tanggal 25 Agustus 2010, berikut Berita Acara Nomor 397/BA/KPU- BLK/VIII/2010 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Putaran Kedua Kabupaten Bulukumba oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Tertanggal 25 Agustus 2010.

3. Menyatakan Batal dan Tidak Sah serta Tidak Mengikat Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.062/KPU- BLK/VIII/2010 tentang Penetapan Calon Terpilih pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010.

4. Menetapkan hasil penghitungan suara yang benar adalah sebagai berikut:

No

NAMA PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI BULUKUMBA

PRESENTASE PEROLEHAN SUARA UNTUK PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI

1. H. ZAINUDDIN HASAN dan H. SYAMSUDDIN, S.H., M.H.

45,1 % 2. A. MUH. SUKRI A. SAPPEWALI

dan H. ABD. RASYID SAREHONG

50,2 %

(28)

5. Menyatakan Pasangan Calon A. Muh. Sukri A. Sappewali dan H. Abd.

Rasyid Sarehong sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Kabupaten Bulukumba Periode 2010-2015.

6. Memerintahkan kepada Termohon untuk segera menetapkan Pasangan Calon A. Muh. Sukri A. Sappewali dan H. Abd. Rasyid Sarehong sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Kabupaten Bulukumba Periode 2010-2015.

Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain mohon putusan seadil- adilnya (ex aequo et bono/naar billijkheid).

[2.2] Menimbang bahwa untuk memperkuat dalil-dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti surat yang diberi tanda Bukti P-1 sampai dengan Bukti P-38 sebagai berikut:

1. Bukti P-1 : Fotokopi Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.034/KPU-BLK/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Menjadi Peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010.

2. Bukti P-2 : Fotokopi Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.035/KPU-BLK/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010.

3. Bukti P-3 : Fotokopi Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.046/KPU-BLK/VI/2010 tentang Penetapan Perolehan Suara Sah Masing-Masing Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan Penetapan Putaran Kedua Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Berdasarkan Hasil Rapat Rekapitulasi Penghitungan Suara Tanggal 27 Juni 2010 dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah

(29)

dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tanggal 23 Juni 2010.

4. Bukti P-4 : Fotokopi Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.061/KPU-BLK/VIII/2010 tentang Penetapan Perolehan Suara Sah dan Persentase Suara Masing-Masing Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Putaran Kedua tanggal 25 Agustus 2010.

5. Bukti P-5 : Fotokopi Berita Acara Nomor 397/BA/KPU-BLK/VIII/2010 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Putaran Kedua Kabupaten Bulukumba oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 Tertanggal 25 Agustus 2010.

6. Bukti P-6 : Fotokopi Surat Pernyataan dari Sekretaris Partai Merdeka Kabupaten Bulukumba yang pada pokoknya menyatakan bahwa tidak pernah membubuhkan tanda tangan selaku sekretaris partai pada Surat Dukungan Partai MERDEKA terhadap pencalonan H. Zainuddin Hasan dan H. Syamsuddin, S.H., M.H. sebagai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemeriksaan Mahkamah menunjukkan Bukti P-6 adalah Surat Keputusan Partai Merdeka DPD Bulukumba Nomor 04/PM/II/2010 bertanggal 9 Februari 2010 tentang Pemberian Dukungan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bulukumba Periode 2010-2015)

7. Bukti P-7 : Fotokopi Tanda Bukti Lapor Nomor. TBL/213/III/2010/Sulsel /Res Blk, tertanggal 07 Maret 2010 kepada pihak Kepolisian yang pada pokoknya menerangkan telah terjadi tindak pidana pemalsuan tanda tangan.

8. Bukti P-8 : Fotokopi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor 01 Tahun 2010, tentang Perubahan Lampiran Peraturan Komisi Pemilihan Kabupaten Bulukumba

(30)

Nomor 01 Tahun 2009 tentang Tahapan Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010.

9. Bukti P-9 : Fotokopi Kartu Keluarga H. Ambo Enre S.

10. Bukti P-10 : Fotokopi Surat Amanah Nomor 12/Team Klrga-Rlwn/Blk/III- 2010 (Tim Kampanye) yang dikeluarkan oleh H. Ambo Enre S selaku Ketua Tim Pemenangan.

11. Bukti P-11 : Fotokopi Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulukumba Nomor Kpts.062/KPU-BLK/VIII/2010, tertanggal 25 Agustus 2010 tentang Penetapan Calon Terpilih pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2010.

12. Bukti P-12 : Fotokopi Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah Pemilukada Kabupaten Bulukumba.

13. Bukti P-13 : Fotokopi Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah di Tingkat Kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan Model DA-KWK.

14. Bukti P-14 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK Kecamatan Kindang.

15. Bukti P-15 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK Kecamatan Gattarang.

16. Bukti P-16 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK Kecamatan Ujung Loe.

17. Bukti P-17 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK Kecamatan Bulukumpa.

(31)

18. Bukti P-18 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK Kecamatan Rilau Ale.

19. Bukti P-19 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK KecamatanUjung Bulu.

20. Bukti P-20 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK Kecamatan Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C- KWK Kecamatan Bonto Tiro.

21. Bukti P-21 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK Kecamatan Bonto Bahari.

22. Bukti P-22 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK Kecamatan Kajang.

23. Bukti P-23 : Fotokopi Berita Acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara Model C-KWK Kecamatan Herlang.

24. Bukti P-24 : Fotokopi Surat Pernyataan simpatisan dan pendukung Pemohon yang menerangkan bahwa telah mengalami pengancaman dan intimidasi untuk tidak datang ke TPS untuk memilih Pasangan Calon Nomor Urut 2 dan memaksa mengalihkan dukungan kepada Pasangan Calon Nomor Urut 1.

Referensi

Dokumen terkait

 ASD tidak mengambil peran dalam permainan, mereka masih bermain “sesuai dengan dirinya”  Di tahapan ini ASD bisa bermain bersama anak.. yang lain, tetapi masih

Dengan demikian penulis simpulkan bahwa selain Alat bukti surat yang digunakan tidak Sah ketidak sempurnaan terhadap petunjuk bahkan dihilangkan alat bukti saksi ahli dalam

Data dan informasi teknis adalah data, informasi , dan asumsi per bidang yang dibutuhkan untuk menyusun baseline, usulan-usulan aksi/kegiatan penurunan emisi GRK dan

Pertumbuhan pada tanaman cabai merupakan proses bertambahnya ukuran dari kecil hingga sampai dewasa yang sifatnya kuantitatif, artinya dapat kita ukur yang dapat dinyatakan dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pati biji durian, yang digunakan sebagai bahan pengikat (binder) dalam formulasi tablet ketoprofen secara granulasi

Partikel kasar dan halus ini masuk ke perairan, partikel halus akan memiliki daya adsorpsi logam yang lebih tinggi, walaupun daya adsorpsi tinggi pada partikel yang halus

Dari analisis yang telah dilakukan terhadap data post-test dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the

Trauma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah iris, akar iris dan badan silier sehingga mengakibatkan perdarahan dalam bilik mata