Penanganan Covid-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional (PC&PEN)
Perkembangan Pelaksanaan Program
7 November 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Realisasi PC & PEN
A
per 4 November 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Reclusterisasi untuk Optimalisasi Pelaksanaan Program (1/2)
Alokasi Cluster Kesehatan, Perlinsos, dan Sektoral K/L & Pemda tetap Rp397,56 T (termasuk SILPA Earmark Rp29,23 T)
Rp97,26 T Perlindungan Sosial Rp234,33 T Sektoral K/L & Pemda Rp65,97 T
Kesehatan
1. Belanja Penanganan Covid-19
45.23 2. Insentif Nakes
6.63 3. Santunan Kematian
0.06 4. Bantuan Iuran JKN
4.11 5. Gugus Tugas Covid-19
3.50 6. Insentif perpajakan di Bidang Kesehatan
3.49 8. Cadangan penanganan kesehatan dan
vaksin 5.00
9.
Cadangan Program Vaksinasi dan Perlinsos 2021 (SILPA 2020 yang di-
earmark) 29.23
1. PKH dan Bantuan Beras PKH 41.97 2. Sembako dan Bantuan Tunai
Sembako 47.22
3. Bansos Jabodetabek 7.10
4. Bansos Non-Jabodetabek 33.10
5. Pra Kerja 20.00
6. Diskon Listrik 11.62
7. BLT Dana Desa 31.80
8. Bantuan Subsidi Gaji Kemenaker 29.85 9. Bantuan Gaji Guru Honorer
Kemendikbud 2.94
10.Bantuan Gaji Guru Honorer
Kemenag 2.08
11. Subsidi Kuota Internet Kemendibud 5.50 12.Bantuan internet siswa,
mahasiswa, dan Guru Kemenag 1.16
1. Program Padat Karya K/L
17.84 2. Insentif Perumahan
0.54 3. Pariwisata
3.87 a. Hibah
3.30 b. K/L
0.57 4. DID Pemulihan Ekonomi
5.00 5. Cadangan DAK Fisik
7.29 6. Fasilitas Pinjaman Daerah
20.00 7. Bantuan Pesantren
2.61 8. Perluasan PEN KemenPUPR
1.59 9. Dampak Covid Bidang Naker
0.52 10. Peta Peluang Investasi (BKPM)
0.08 11.Da'i bersertifikat & Bantuan
Dalam Rp T
UMKM Rp114,81 T Pembiayaan Korporasi Rp62,22 T
*Tidak dihitung sebagai sisa dana karena tanpa DIPA
Reclusterisasi untuk Optimalisasi Pelaksanaan Program (2/2)
Alokasi Cluster UMKM dan Pembiayaan Korporasi tetap Rp177,04 T
Insentif Usaha Rp120,6 T
1. PPh 21 DTP 9.73
2. Pembebasan PPh 22 Impor 13.39 3. Pengurangan Angsuran PPh 25 21.59 4. Pengembalian Pendahuluan
PPN 7.55
5. Penurunan Tarif PPh Badan 18.78 6.
Pembebasan ketentuan minimal serta Pembebasan biaya
abodemen listrik
1.69
7. Insentif BM DTP Kemenperind 0.58 8. Insentif Usaha Lainnya
(Bantalan) 47.28
a. DTP 34.88
b. SF Pajak 12.40
Dalam Rp T
1.
PMN BUMN (termasuk
tambahan PMN untuk PT Bio
Farma) 24.07
2. Pemberian pinjaman
(Investasi) kepada BUMN 19.65 3. Penjaminan Kredit Korporasi
3.50 a. Belanja IJP (Potensi
Realisasi) 1.50
b. Stop Loss Penjaminan
2.00 4. Pembiayaan SWF
15.00 1. Subsidi bunga
13.43 2.
Penempatan Dana (digabung dengan penempatan dana
korporasi)* 66.99
3. Penjaminan Kredit UMKM
3.20 a. Belanja IJP (potensi realisasi)
2.20 b. Stop Loss
1.00 4. PPh Final UMKM DTP
1.08 5. Pembiayaan Investasi LPDB
KUMKM 1.29
6. Banpres Produktif Usaha Mikro
(BPUM) 28.81
5
PELEBARAN DEFISIT APBN 2020
Mencerminkan dampak Covid-19 terhadap pendapatan negara & kebutuhan pendanaan untuk mengakomodasi penanganan Covid-19
APBN 2020
(Rp Triliun)
Original
(Perpres 78/2019)
1
stChange
(Perpres 54/2020)
2
ndChange
(Perpres 72/2020)
A. PENDAPATAN NEGARA 2.233,2 1.760,9 1.699,9
1. Penerimaan Perpajakan 1.865,7 1.462,6 1.404,5
2. PNBP 367,0 297,8 294,1
B. BELANJA NEGARA 2.540,4 2.613,8 2.739,2
I. Belanja Pemerintah Pusat 1.683,5 1.851,1 1.975,2
II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 856,9 762,7 763,9
C. SURPLUS/(DEFISIT) (307,2) (852,9) (1.039,2)
% Surplus/(Defisit) terhadap PDB (1,76) (5,07) (6,34)
D. PEMBIAYAAN 307,2 852,9 1.039,2
Penurunan pendapatan negara akibat penurunan aktivitas
ekonomi dan penyediaan insentif untuk mendukung bidang
kesehatan dan dunia usaha
Peningkatan belanja terutama untuk program kesehatan, social safety net, dan pemulihan
ekonomi
Defisit diperbolehkan meningkat di atas 3% terhadap PDB hingga 2022
Strategi pembiayaan yang pruden
untuk menutup kebutuhan defisit
dan mendukung program PEN
REALISASI PROGAM PC & PEN MENUNJUKKAN AKSELERASI PENCAIRAN
Sampai dengan 4 November 2020, dana terserap sebesar Rp 376,2 Triliun (54,1% dari Pagu)
KESEHATAN PERLINDUNGAN SOSIAL SEKTORAL & PEMDA
33.1% 75.6% 48.8%
INSENTIF USAHA
UMKM PEMBIAYAAN KORPORASI
82.4% 3.2% 31.6%
Pagu Rp97,25 T
DIPA Rp57,15 T
Tanpa DIPA Rp3,8 T (Insentif Pajak Kesehatan)
Belum DIPA Rp28,48 T Realisasi Rp32,15T
Pagu Rp234,34 T
DIPA Rp228,88 T
DIPA Subsidi Gaji dan Subsidi Kuota Kemendikbud dipindah dari Sektoral K/L
Realisasi Rp177,05 T
Pagu Rp65,98 T
DIPA Rp45,63 T
Belum DIPA Rp60,42 T Realisasi Rp32,21 T
Pagu Rp120,61 T
DIPA -
Tanpa DIPA: Rp73,7 T
Belum DIPA Rp46,9 T Realisasi Rp38,13T Pagu Rp114,82 T
DIPA Rp71,05 T
Belum DIPA Rp2,40 T
Tanpa DIPA Rp78,8 T Realisasi Rp94,64 T
Pagu Rp62,22 T
DIPA Rp22,30 T
Tanpa DIPA Rp3,4 T
Belum DIPA Rp27,90 T Realisasi Rp2,001 T
KESEHATAN
1
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROGRESS REALISASI KESEHATAN BARU MENCAPAI 33,1%
DARI PAGU
No Program
Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun)
Pagu DIPA Belum DIPA
Tanpa DIPA
Smt 1 (A)
4 Nov (B)
Selisih (B-A)
% Pagu Kesehatan
97,25 57,15 28,48 3,8 4,96 32,15 27,19 33,06 1 Gugus Tugas Covid
3,50 3,5 2,92 3,22 0,30 92,00
2 Tambahan Belanja
Stimulus 56,03 53,65 27,20 0,09 25,47 25,38 45,46
a. Insentif nakes 6,63 6,63 0,09 3,67 3,58 55,35
b. Santunan kematian
0,06 0,06 0,24 0 0,029 0,03 48,33
c. Bantuan iuran BPJS
Kesehatan 4,11 3 0 1,92 1,92 46,72
d. Biaya penanganan
Covid 45,23 43,39 0 19,85 18,2 43,89
3 Insentif Perpajakan
3,49 5,30 3,8 1,95 3,46 1,51 99,14
4,96
21,92
31,42 32,15
Smt. 1 Q3 Oktober 4-Nov
Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)
Monthly Growth
∆ 17 T
∆ 9.5 T
∆ 0.73 T
Manfaat Program Cluster Kesehatan
9
Insentif Nakes Pusat dan Daerah
Dokter Spesialis (maks 15Jt/bln)
Dokter Umum (maks 10Jt/bln)
Perawat (maks 7,5Jt/Bln)
Tenaga Kesehatan Lainnya (maks 5Jt/bln)
Santuan Kematian Nakes
penghargaan bersifat
santunan sebesar Rp300 jt/nakes. Telah diberikan kepada 97 nakes yang meninggal
Gugus Tugas
Penanganan Covid- 19
Sebagai dana awal untuk Biaya Klaim Perawatan, Sarpras / Alkes Kesehatan, serta lainnya (riset untuk
Lembaga Biologi Eijkman, dan Univ. Erlangga)
Belanja
Penanganan Covid- 19 Penggunaan untuk Biaya
Klaim Perawatan, Sarpras / Alkes Kesehatan, vaksin, kefarmasian, pengujian Covid- 19, serta operasi dan sosialiasi penegakan PSBB dan protokol kesehatan
Bantuan Iuran JKN
Bantuan Rp16.500 per orang perbulan untuk Peserta PBPU dan Peserta BP. Realisasi
pada Oktober 2020 untuk 44,4 juta penerima
Insentif berupa PPN DTP serta Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)
Insentif Perpajakan
Kesehatan
PERLINDUNGAN SOSIAL
2
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROGRESS REALISASI PERLINDUNGAN SOSIAL TELAH MENCAPAI 75,6% DARI PAGU
No Program
Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun)
Pagu DIPA Belum DIPA
Tanpa DIPA
Smt 1 (A)
4 Nov (B)
Selisih (B-A)
% Pagu Perlindungan Sosial 234,34 228,88 -24,98 70,72 177,05 106,33 75,55
1 PKH 41,97 36,99 24,08 36,71 12,63 87,47
2 Kartu Sembako 47,22 43,12 19,03 37,75 18,72 79,94
3 Bansos Jabodetabek 7,10 6,84 1,4 5,47 4,07 77,04
4 Bansos Tunai Non
Jabodetabek 33,10 33,42 15,4 29,47 14,07 89,03
5 Kartu Pra Kerja 20,00 20 2,42 19,87 17,45 99,35
6 Diskon Listrik 11,62 7,95 -4,38 3,1 6,97 3,87 59,98
7 Cadangan Pangan/Logistik 41,53 48,76 -23,76 0 22,67 22,67 54,59
a. Bansos tunai non PKH 4,62 4,5
b. Bansos beras KPM PKH 4,62 3,29
c. Bantuan subsidi gaji 29,85 29,85 14,88
d. Subsidi kuota internet 5,50 6,725 e Subsidi Kemendikbud 1,16
8 BLT Dana Desa 31,80 31,8 5,29 18,14 12,85 57,04
70,72
157,03 174,06 177,05
Smt. 1 Q3 Oktober 4-Nov
Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)
Monthly Growth
∆ 86.31 T
∆ 17.04 T
∆ 2.98 T
JUMLAH PENERIMA MANFAAT PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
12
PKH
10 Juta KPM
Kartu Sembako
19,4 Juta KPM
Diskon Listrik
31,4 Juta Rumah Tangga
9 Juta KPM
BST Non Jabodetabek
Bantuan Sembako
Jabodetabek BLT Dana Desa
8 Juta KPM 5,6 Juta Orang
Pra Kerja
1,9 Juta KPM 12,4 Juta Orang
Subsidi Gaji Naker
Bantuan Beras PKH
10 Juta KPM
BST Kartu Sembako Non-PKH
9,2 Juta KPM
Subsidi Gaji Guru Honorer
2 Juta Orang
Subsidi Kuota Kemendikbud
51 jt siswa, 5,3 jt mahasiwa, 3,5 jt guru, dan 258 rb dosen
BPUM
9,15 Juta
Usaha
Padat Karya
2,63 Juta
Penerima
SEKTORAL K/L
& PEMDA
3
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROGRESS REALISASI SEKTORAL K/L DAN PEMDA MENCAPAI 48,8% DARI PAGU
No Program
Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun) Pagu DIPA Belum
DIPA
Tanpa DIPA
Smt 1 (A)
4 Nov (B)
Selisih (B-A)
% Pagu Sektoral KL dan Pemda
65,98 45,63 60,42 5,23 32,21 26,99 48,84
1 Padat Karya K/L 17,84 18,43 5,23 15,44 10,21 86,55
2 Perumahan 0,54 1,25 0 0,07 0,07 12,96
3 Pariwisata 3,87 0,59 3,43 0 0 0,00
4 DID Pemulihan Ekonomi 5,00 5,00 4,73 4,73 94,60
5 Cadangan DAK Fisik
7,29 8,7 7,29 7,29 100,00
6 Pinjaman Daerah
20,00 10,00 0 0,979 0,979 4,90
7 Cadangan Perluasan
11,44 11,64 47,22 3,716 3,716 32,49
a. Bantuan Pesantren
2,61 2,6 2,58 2,58
b. Perluasan PEN
1,59 1,675 1,13 1,13
c. Peta Peluang
Investasi 0,08 0,002
5,23
26,61
30,42 32,21
Smt. 1 Q3 Oktober 4-Nov
Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)
Monthly Growth
∆ 21.38 T
∆ 3.81 T
∆ 1.79 T
Manfaat Program Cluster Sektoral K/L dan Pemda
15
Program Padat Karya
Memberikan penghasilan sementara bagi pekerja melalui program K/L. Telah diberikan kepada 2,63 juta pekerja
Insentif Perumahan
Pemberian Subsidi Selisih Bunga (SSB) & Subsidi Selisih Marjin (SSM) serta Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM). Telah salur untuk 12.904 Unit
DID Pemulihan Ekonomi
Memberikan reward kepada daerah pada 3 aspek, yaitu penanganan kesehatan, kesejahteraan masyarakat dan dukungan UMKM. Pemberian Tahap 1 untuk 171 daerah, tahap 2 untuk 149 daerah, serta tahap 3 untuk 109 daerah.
DAK Fisik
Pemberian DAK Fisik untuk bidang dan kegiatan tertentu yang
medukung Program PEN secara padat karya, menggunakan material dan tenaga kerja local.
Diperkirakan untuk 1,39 juta naker.
Pinjaman Daerah
fasilitas pinjaman kepada Pemerintah Daerah untuk mendukung pemulihan ekonomi di daerah. Saat ini, Sudah 15 pemda MoU dengan PT SMI dengan nilai Rp9,672 T
Bantuan Operasional Pesantren
Bantuan Operasional untuk Pesantren, Madrasah, LPQ (telah diberikan kepada 146.184 lembaga) serta Bantuan Daring pada Pesantren (telah diberikan kepada 13.787 pesantren)
Stimulus Pariwisata
Insentif Pariwisata
Kemenparekraf dan subsidi angkutan 5 KSPN pada Kemenhub serta Hibah Pemda (70% diteruskan kepada indsutri hotel dan restoran)
Food Estate dan Lingkungan Hidup
Program pengembangan food estate pada beberapa K/L serta program lingkungan hidup seperti Penanaman Mangrove, Produktivitas Perikanan, restorari terumbu karang, serta Tambahan Subsidi Pupuk
Program PEN K/L lainnya
Dampak Covid Bidang Naker, Komunikasi Publik PEN Kominfo, Peta Peluang
Investasi (BKPM), serta perluasan program PEN pada Kementan, KemenPUPR, Kem ATR/BPN, serta Kemenperind
INSENTIF USAHA
4
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
REALISASI INSENTIF FISKAL UNTUK DUNIA USAHA MENCAPAI 31,6% DARI PAGU
No Program
Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun)
Pagu DIPA Belum DIPA
Tanpa DIPA
Smt 1 (A)
4 Nov (B)
Selisih (B-A)
% Pagu Insentif Usaha
120,61 46,90 73,7 13,5 38,13 24,62 31,61 1 PPh 21 DTP
9,73 39,70 2,51 2,51 25,80
2 Pembebasan PPh 22
Impor 13,39 14,80 9,1 9,1 67,96
3 Pengurangan Angsuran
PPh 25 21,59 14,40 13,73 13,73 63,59
4 Pengembalian
Pendahuluan PPN 7,55 5,80 3,57 3,57 47,28
5 Penurunan Tarif PPh
Badan 18,78 20,00 9,21 9,21 49,04
6 Pembebasan biaya daya
1,69 7 Bantalan (DTP dan
Shortfall Pajak) 47,30
13,5
28,07
38,12 38,13
Smt. 1 Q3 Oktober 4-Nov
Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)
Monthly Growth
∆ 14.58 T
∆ 10.05 T
∆ 0.01 T
Manfaat Insentif Usaha
18
1. Hingga 2 November 2020, sebanyak 211.476 permohonan telah disetujui (di luar WP UMKM), yang terdiri dari:
• PPh Pasal 21 DTP : 129.744
• Pembebasan PPh Pasal 22 Impor : 14.085
• Pengurangan angsuran PPh Pasal 25 : 65.699
• Restitusi dipercepat : 1.948
Secara sektoral, didominasi oleh 4 sektor utama yaitu :
• Perdagangan 99.007 (46,82%)
• Industri Pengolahan 40.905 (19,34%)
• Konstruksi dan Real Estat 14.653 (6,93%)
• Jasa Perusahaan 13.454 (6,34%)
2. Insentif fiskal memberikan pengaruh terhadap kelangsungan usaha WP, terlihat dari kontraksi omset dan
penurunan utilisasi tenaga kerja yang yang lebih baik pada WP yang memanfaatkan insentif.
DUKUNGAN UMKM
5
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROGRESS REALISASI DUKUNGAN UMKM SUDAH MENCAPAI 82,4% DARI PAGU
No Program
Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun) Pagu DIPA Belum
DIPA
Tanpa DIPA
Smt 1 (A)
4 Nov (B)
Selisih (B-A)
% Pagu Dukungan UMKM
114,82 71,05 2,40 78,8 30,22 94,64 64,41 82,42 1 Subsidi Bunga
13,43 35,3 4,90 4,90 36,49
2
Penempatan Dana Pemerintah di Perbankan dalam rangka restrukturisasi
kredit UMKM 66,99 78,8 64,5 64,5 96,28
3 Penjaminan Kredit
UMKM 3,21 5,93 1,576 1,576 49,10
4 PPh Final UMKM DTP
1,08 2,40 0,55 0,55 50,93
5
Pembiayaan Investasi kepada Koperasi
melalui LPDB KUMKM 1,29 1,0 1 1 77,52
6
Bantuan Produktif untuk Pelaku Usaha
Mikro 28,82 28,82 22,11 22,11 76,72
30,22
84,85 92,60 94,64
Smt. 1 Q3 Oktober 4-Nov
Tren Penyerapan Positif (dalam Rp. Triliun)
Monthly Growth
∆ 54.63 T
∆ 7.75 T
∆ 2.04 T
Manfaat Program Cluster Dukungan UMKM
21
Penempatan Dana
Dari penempatan dana Rp64,5 Triliun, Perbankan telah dapat menyalurkan kredit sebesar Rp212,17 Triliun kepada 2,9 juta debitur
Pembiayaan Investasi LPDB
Dari investasi Rp1 Triliun, telah dapat disalurkan pembiayaan sebesar Rp1 Triliun kepada 63 mitra koperasi dengan jumlah nasabah 101.011 UMKM
PPh Final UMKM
Fasilitas ini telah dimanfaatkan oleh 230.094 Wajib Pajak
Penjaminan Kredit UMKM
Telah dimanfaatkan oleh 245.906 debitur
Subsidi Bunga UMKM
Subsidi bunga UMKM telah
dimanfaatkan oleh 20,4 juta debitur
Banpres Pelaku Usaha Mikro (BPUM)
Telah disalurkan kepada 9,15 juta usaha mikro
Pemanfaatan PEN Cluster UMKM
PEMBIAYAAN
KORPORASI DAN BUMN
6
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PEMBIAYAAN KORPORASI TELAH TEREALISASI SEBESAR 3,2% DARI PAGU
No Program Alokasi (Rp Triliun) Realisasi (Rp Triliun)
Pagu DIPA Belum
DIPA
Tanpa DIPA
Smt 1 (A)
4 Nov (B)
Selisih
(B-A) % Pagu
Pembiayaan Korporasi
62,22 22,3 27,90 3,4
2,001 2,001 3,22 1 PMN
24,07 3,4
2 Pemberian Pinjaman
kepada BUMN 19,65 15,5 6,90
3 Belanja IJP dan Stop
Loss 3,50 20,80 2,001 2,001 57,17
4 Pembiayaan SWF
15,00 6,8
PROGRES PERATURAN/KEGIATAN PENDUKUNG DAN
UPAYA PERCEPATAN PEMBERIAN DUKUNGAN KEPADA BUMN/KORPORASI
24
A. PENYUSUNAN PERATURAN:
1. Perluasan Mandat SMV:
a. SMI PP 53/2020
Pencabutan Perpres 9/2009 a. PII PP 55/2020
Perpres 103/2020 a. SMF PP 57/2020
Perpres 100/2020
2. Peraturan Pemerintah Penambahan PMN a. HK
b. BPUI c. ITDC d. PNM e. LPEI f. PII
g. Biofarma h. LPI
3. PMK Investasi Pemerintah dalam rangka PEN:
PMK 118/2020
Tahapan akhir penetapan RPP
- Permohonan izin prakarsa Presiden - KMK Pengalokasian
anggaran
B. PENYIAPAN KAJIAN:
1. BUMN yang akan mendapatkan PMN maupun Investasi Pemerintah
2. Restrukturisasi internal BUMN sebelum mendapatkan dukungan:
a. Cost efficiency b. Debt restructuring
c. Persetujuan RUPS (GIAA dan KRAS) 3. Pelaksanaan due diligence oleh konsultan
di tiap-tiap BUMN calon penerima IP PEN 4. Penyiapan KPI untuk memantau:
a. Penyerapan dan kesesuaian penggunaan dana
b. Perbaikan atas kinerja operasi dan keuangan
c. Pengembalian pinjaman/pembayaran return atas Investasi Pemerintah
C. PERCEPATAN PROSES
1. Koordinasi dengan Kemsetneg dan Kemenhumham dalam proses penyusunan peraturan 2. Pembahasan maraton dengan
setiap BUMN/Lembaga
3. Penunjukan konsultan dalam pelaksanaan due diligence 4. Pelibatan SMV dalam
penyusunan KPI
Realisasi Program
Lama dan
B Baru
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BEBERAPA PROGRAM LAMA MENGALAMI PERKEMBANGAN
No PROGRAM ALOKASI & TARGET REALISASI
1 Pinjaman Daerah
Mendukung pemulihan ekonomi dengan memberikan pinjaman bunga rendah (0%)
Sampai dengan 6 November 2020 usulan Pinjaman PEN Daerah TA 2020 dan TA 2021 sebesar Rp52,66 Triliun, terdiri dari:
a. Usulan TA 2020 sebesar Rp25,38 Triliun; dan
b. Usulan TA 2021 sebesar Rp27,27 Triliun.
Pemda yang menyampaikan usulan TA 2020 dan TA 2021 14 Provinsi, 39 Kabupaten dan 10 Kota.
Sampai dengan 6 November 2020, telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Pinjaman PEN Daerah TA 2020, antara PT SMI dengan 15 Pemda, dengan total nilai komitment sebesar Rp9,672 T .
2 Penempatan Dana PEN • Alokasi: Rp78,8 Triluin
• Potensi Realisasi sekitar Rp60-70 Triliun
• Realisasi per tanggal 4 November 2020
adalah sebesar Rp64,5 triliun dengan total
penyaluran kredit kepada debitur mencapai
Rp176,68 triliun
BEBERAPA PROGRAM BARU TELAH TEREALISASI
No PROGRAM ALOKASI & TARGET REALISASI
1 Subsidi gaji upah
Subsidi gaji/upah diberikan kepada pekerja/ buruh sebesar Rp600.000 per bulan selama 4 bulan yang salurkan dalam 2 tahap sebesar Rp1.200.000 per orang per tahap.
Alokasi: Rp37.87 T
Target awal: 15,7 juta pekerja, namun prognosa realisasi hanya sekitar 12,4 jutaan atau sekitar Rp28,8 T
Alokasi DIPA: Rp37,87 T untuk 15,7 juta peserta Hingga 4 Nov telah terealisasi sebesar
Rp14,88T.
2 Banpres Produktif Usaha Mikro
Merupakan bantuan sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha yang diberikan kepada usaha ultramikro- mikro yang tidak sedang menerima kredit dari perbankan
• Tahap awal: 9,1 juta Usaha Mikro
• Target sasaran awal: 12 juta usaha Usaha Mikro (Rp 28,8 T)
• Target sasaran usulan perluasan: 15 juta usaha Usaha Mikro (Rp36,02T)
• Anggaran Tahap Awal Rp22,01 T (Sudah DIPA) untuk 9,1 juta Usaha
• Usulan tambahan anggaran Rp14,01 T untuk target sasaran 15 juta usaha sudah masuk ke DJA
• Hingga 4 Nov, BPUM telah disalurkan Rp22,11 T kepada 9,15 juta Usaha Mikro 3 Bantuan Operasional dan Pembelajaran Daring
Pesantren
Bantuan Operasional Pendidikan pada Pesantren, Madrasah Diniyah Takmiliyah, Lembaga Pendidikan AlQuran
DIPA: Rp 2,599 T
• Bantuan Operasional Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam Rp 2,387 trilyun
• Bantuan Pembelajaran Daring Pesantren RP 211.72 milyar Target Rp 209.449 LBG
Realisasi hingga 4 Nov: 2,58 T