• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362009038 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362009038 BAB III"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif, seperti tulisan, kata-kata yang diucapkan dan tingkah laku yang diamati.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian interpretatif dan menggunakan metode analisis wacana kritis. Menggunakan pendekatan ini, karena pada dasarnya penelitian kualitatif menekankan pada interpretatif dan menciptakan makna yang akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk secara mendalam. Pendekatan kualitatif pada penelitian ini untuk menginterpretasikan secara objektif wacana toleransi pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441.

3.3 Unit Amatan dan Unit Analisis

(2)

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

Data Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :

a. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh secara langsung oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini adalah tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441.

b. Data sekunder ialah data yang mendukung kelengkapan dari data primer (Mulyana, 2002:29). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dengan mencari berbagai data-data kepustakaan untuk mendukung data primer, yang akan digunakan sebagai acuan dalam menganalisis, seperti data yang diperoleh dari buku referensi, media cetak maupun media elektronik. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan tiga teknik pengumpulan data. Untuk memperoleh data yang valid, peneliti melakukan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :

a. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan dokumen, baik yang berbentuk bentuk laporan surat-surat resmi , catatan harian, ataupun film dan sebagainya (Moleong, 1999: 161). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series pada episode 439-441 yang diunduh melalui youtube. Setelah diperoleh tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441, kemudian peneliti menonton tayangan sinetron tersebut dan dilakukan analisis.

b. Studi Kepustakaan

(3)

3.5 Analisis Data

Sinetron memiliki sejumlah makna yang disampaikan melalui sejumlah tanda dalam bentuk audio visual. Dengan demikian, bagaimana data diinterpretasi dan bagaimana pesan dalam sebuah sinetron dikupas sangat bergantung pada landasan teori yang dipergunakan dalam suatu penelitian. Sesuai dengan metode penelitian, sinetron sebagai obyek penelitian ini akan dianalisis dengan analisis wacana model Teun.A Van Dijk.

Dalam analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis/CDA), wacana tidak hanya dipahami sebagai studi bahasa. Analisis wacana memang menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis, tetapi bahasa yang dianalisis disini agak berbeda dengan studi bahasa dalam pengertian linguistik tradisional. Bahasa dianalisis tidak hanya dengan menggambarkan dari sapek kebahasaan, tetapi juga menghubungkan dengan konteks. Konteks disini, bahasa dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu termasuk praktik kekuasaan didalamnya. (Eriyanto, 2011:7).

(4)
[image:4.612.100.526.185.709.2]

wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah (Eriyanto, 2011:224). Model analisis Van Dijk dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2

a. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur atau tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya dalam tiga tingkatan yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Struktur makro merupakan makna global atau umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang diangkat. Dapat disebut sebagai gagasan inti, ringkasan atau yang utama dari teks.proposisi), sebagai bagian dari informasi penting dari suatu wacana dan memaiinkan peranan penting sebagai pembentuk kesadaran sosial. Topik menunjukkan informasi yang paling penting atau inti pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator (Sobur, 2009:75). Superstruktur merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun secara utuh. Sedangkan struktur mikro adalah makna wacana yang diamati dari bagian kecil dari suatu teks yaitu kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar. (Eriyanto, 2011:226)

Konteks Sosial Kognisi Sosial

(5)

Dalam konteks sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, peneliti menggunakan pendekatan elemen makrostruktur, superstruktur, dan mikrosktruktur. Pendekatan makrostruktur akan diaplikasikan untuk melihat topik umum dari wacana pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441. Peneliti akan melihat topik utama dari dialog pada sinetron, gambar visual sinetron, dan tokoh yang ada dalam sinetron. Elemen superstruktur merupakan kerangka suatu teks yang terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup. Dari hal tersebut akan muncul kesan yang dibuat sutradara dan penulis skenario dalam benak khalayak. Sedangkan untuk elemen mikrostruktur digunakan untuk melihat makna dari suatu teks yang dapat diamati dari kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. Hal yang diamati dalam analisis teks sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441 adalah dialog yang diungkapkan para tokoh dalam sinetron tersebut, yang kemudian diungkapkan makna eksplisit dan implisit yang muncul pada sinetron.

b. Kognisi Sosial

Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, membutuhkan analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, yaitu proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita (Eriyanto, 2011:260).

(6)

memorinya dan bagaimana itu diintegrasikan dengan informasi baru yang menggambarkan bagaimana peristiwa dipahami, ditafsirkan dan dimasukkan sebagai bagian dari pengetahuan kita tentang suatu realitas. Model adalah sesuatu kerangka berpikir individu ketika memandang dan memahami suatu masalah. Model yang tertanam dalam ingatan tidak hanya berupa gambaran pengetahuan, tetapi juga pendapat atau penilaian tentang peristiwa. penilaian itu mempunyai pengaruh besar pada teks yang dapat ditemukan ketika menggambarkan pembuat teks (Eriyanto, 2011:261).

Model ini sangat berkaitan dengan representasi sosial, yaitu bagaimana pandangan, kepercayaan, dan prasangka yang berkembang dalam masyarakat. Dalam kerangka Van Dijk model merupakan sesuatu yang sentral, karena penafsiran atas suatu peristiwa didasarkan pada model ini. Model adalah sesuatu yang personal dan subjektif. Model menampilkan bagaimana individu melihat dan menafsirkan peristiwa atau persoalan.

(7)

Pada konteks sinetron, kognisi sosial digunakan untuk menganalisis bagaimana representasi kognisi dan strategi sutradara serta penulis skenario dalam memproduksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Kognisi sosial menjelaskan bagaimana sutradara merepresentasikan kepercayaan dan pengetahuan sebagai strategi pembentukan teks peristiwa yang spesifik yang tercermin melalui sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series pada episode 439-441.

c. Analisis Sosial (Societal Analysis)

Dimensi ketiga dari Van Dijk adalah analisis sosial. Wacana merupakan bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks diperlukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana makna yang dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi. Menurut Van Dijk dalam analisis mengenai masyarakat, ada dua poin yang penting, yaitu kekuasaan (power) dan akses (acces) (Eriyanto,2011:272).

1. Praktik kekuasaan

Van Dijk mendefinisikan kekuasaan sebagai kepemilikian yang dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggotanya), satu kelompok untuk mengontrol kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai seperti uang, status, dan pengetahuan. Selain berupa kontrol yang bersifat langsung dan fisik, kekuasaan dipahami oleh Van Dijk juga berbentuk persuasif, tindakan seseorang secara tidak langsung mengontrol dengan mempengaruhi kondisi mental seperti kepercayaan, sikap, dan pengetahuan.

2. Akses mempengaruhi wacana

(8)

Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang berkuasa mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempunyai akses pada media, dan kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran khalayak. Akses yang lebih besar tidak hanya memberi kesempatan untuk mengontrol kesadaran khalayak lebih besar, tetapi juga menentukan topik apa dan isi wacana apa yang dapat disebarkan dan didiskusikan kepada khalayak.

Dalam konteks sinetron, analisis sosial diaplikasikan untuk melihat bagaimana wacana yang diproduksi dan di konstruksi dalam masyarakat. Dimana dalam analisis sosial menunjukkan bagaimana wacana sosial sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series episode 439-441 yang berkembang dalam masyarakat.

3.6 Keabsahan Data

Keabsahan dapat dicapai dengan pengumpulan data yang tepat. Salah satunya caranya adalah dengan triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data. Menurut patton dalam Pawito (2008: 99-100), terdapat empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan yaitu :

1. Triangulasi data

Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau mewawancarai lebih dari satu subyek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.

2. Triangulasi metode

Menggunakan metode tertentu untuk membandingkan data yang telah diperoleh mengenai suatu persoalan dan dari sumber yang sama.

3. Triangulasi Teori

(9)

4. Triangulasi peneliti

Triangulasi ini dapat dilakukan ketika dua atau lebih peneliti bekerja dalam satu tim yang meneliti persoalan yang sama. Dalam hubungan ini, temuan data dari peneliti dapat dibandingkan satu sama lain.

Gambar

Gambar 2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dwi Mahardika, Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dengan metode resitasi terhadap hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 1 Boyolangu tahun

Kemampuan logam induk dan logam pengisi untuk berfusi tanpa menyebabkan suatu efek kimia yang buruk merupakan hal yang penting dalam hubungannya dengan weld ability..

Uji KLT dimulai dengan melakukan optimasi fase gerak untuk mendapatkan hasil pemisahan yang baik, dan didapatkan hasil fase gerak untuk ekstrak etanol dan fraksi n-heksan daun

[r]

Tujuan akhir jenis program tersebut adalah bagi siswa menjadi mahir dalam bahasa sasaran selain bahasa Inggris, dan mengembangkan kesadaran budaya

Ada tiga unsur yang saling terkait dalam memelihara kesahihan Al-Qur’an pada masa Nabi yaitu hafalan dari mereka yang hafal Al-Qur’an; naskah yang ditulis untuk

Perlakuan pemberian kompos limbah nilam berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan, berat segar perumpun dan hasil ton/ha tanaman bawang daun. Akan tetapi tidak

Hasil analisis dependent t test pada kelompok sebelum dan setelah diberikan cognitive therapy dan logo therapy didapatkan hasil nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang