• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mozaik pada Siswa Usia 4-5 Tahun di TK Kandangan 2 Purwodadi T1 272010009 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mozaik pada Siswa Usia 4-5 Tahun di TK Kandangan 2 Purwodadi T1 272010009 BAB I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

฀A฀ I

PENDAHULUAN 1.1 Latar ฀elakang

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan ditujukan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan. UU RI No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan formal,

yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun samai

enam tahun.

Menurut Husein dkk (dalam Sumantri, 2002) Anak Usia Dini berada pada masa

lima tahun pertama yang disebut ฀he Golden Years. Masa ini merupakan masa emas

perkembangan anak. Anak pada usia tersebut mempunyai potensi demikian besar

untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangannya, termasuk perkembangan

keterampilan motoriknya artinya perkembangan keterampilan motorik sebagai

perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh.

Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru dan orang tua untuk mengembangkan

atau meningkatkan keterampilan motorik halus yaitu dengan kegiatan mozaik akan

berguna dalam merencanakan dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan

anak melalui kegiatan bermain sambil belajar.

Mozaik disini merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk

(2)

2 jasmaniah melalui gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan

dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti

mengamati sesuatu, menjimpit dan menulis.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti di TK Kandangan 2,

dengan Guru pendamping kelas TK A umur 4-5 tahun ada 25 anak dalam satu kelas

terdiri dari ฀2 anak laki-laki dan ฀3 anak perempuan tetapi ada ฀5 anak yang

keterampilan motorik halusnya masih rendah. Misalnya dalam menempel gambar

belum rapi dan belum tepat sesuai dengan perintah. Didapatkan observasi ketika

pembelajaran menempel masih ada anak-anak yang menempel keluar garis pola

gambar, dan belum penuh dalam menempel potongan kertas di dalam pola gambar.

Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa hasil karya anak selama ini.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas A peneliti menemukan

beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya berkembangnya keterampilan motorik

halus di kelas tersebut. Antara lain yaitu strategi pembelajaran yang digunakan guru

monoton. Guru masih menerapkan pembelajaran yang kurang memunculkan minat

anak dan masih kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran dalam meningkatkan

keterampilan motorik halus anak. Selama ini medianya yang digunakan kurang

kreatif guru hanya menggunakan media seperti kertas lipat dan kegiatan bermain

yang berhubungan dengan keterampilan motorik halus hanya melipat, menganyam

dan mengecap.

Berdasarkan Penelitian terdahulu dari Lolita Indraswari (20฀฀) tentang

(3)

3 Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam, menyimpulkan bahwa kemampuan motorik

halus anak dalam proses kegiatan dapat meningkat dengan menggunakan kegiatan

mozaik.

Berdasarkan uraian masalah dan penelitian terdahulu peneliti merancang sebuah

pembelajaran melalui permainan yang menarik yang sesuai dengan prinsip yaitu

“Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mozaik Pada Siswa

Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Kandangan 2 Purwodadi”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah kegiatan mozaik dapat

meningkatkan keterampilan motorik halus anak pada siswa usia 4-5 tahun di TK

Kandangan 2 ?

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mempunyai tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan motorik halus anak

pada siswa usia 4-5 tahun di TK Kandangan 2 melalui penerapan kegiatan mozaik .

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat di tinjau dari dua segi, yaitu manfaat secara teoritis

dan manfaat praktis.

(4)

4 Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pendidikan anak

mengenai penggunaan media untuk meningkatkan keterampilan motorik

halus. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Lolita Indraswari (20฀฀)

terjadi peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan mozaik.

2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat peningkatan

pembelajaran di TK Kandangan 2 pada umumnya, dan khususnya bagi

proses pembelajaran di TK Kandangan 2.

a. Bagi Anak, diharapkan dapat memperoleh pembelajaran di bidang seni

yang lebih menarik, menyenangkan dan memungkinkan bagi dirnya

untuk meningkatkan keterampilan motorik halus yang berguna untuk

masa dewasa nanti.

b. Bagi Guru, dapat dijadikan bahan informasi tentang peningkatan

keterampilan motorik halus, sehingga mereka dapat memberikan

bimbingan dan arahan kepada anak didiknya agar keterampilan motorik

halusnya terstimulasi.

c. Menambah pengalaman bagi penulis mengenai peningkatan keterampilan

Referensi

Dokumen terkait

Kajian terhadap peranan televisyen sebagai ejen sosialisasi dan pengukuhan nilai dan identiti remaja di Bandar Pekanbaru, Riau Indonesia, bertujuan untuk mengenalpasti 1)

Tuan Guru Besar menyatakan bahawa guru-guru perlu mengetahui semua sistem- sistem terkini yang melibatkan guru-guru. Guru yang terlibat secara langsung dengan

Guru Kondrat Siregar pindah pada tahun 1927 dari Janji Mauli dan digantikan. oleh guru Salman Harahap dari

Dengan itu penulis memberi judul penelitian ini: “Pengaruh Shalat Lima Waktu Berjamaah terhadap kecerdasan spiritual siswa di pondok pesantren Yasalami

Home industry dalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada Deli Maya Sari,.. penelitian ini bertujuan membuka pemikiran baru bagi pengusaha kecil

1) Dari hasil analisis deformasi balok kopel dengan perkuatan tulangan diagonal ratio 3,25 dengan 3,00 adalah 58,34 mm dan 57,98 mm menurun sebesar 0,62% dan pada ratio 3,00

menunjang kebutuhan seksi -seksi pada Panitia Penyelenggara Hari Jadi Majalengka ke-525 Tahun 2015. Merumuskan agenda, jenis dan peserta pawai pembangunan dalam rangka

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan Ada beberapa faktor yang menentukan dalam bimbingan penasehat akademik, Faktor yang mempengaruhi