• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (Morus alba L.) DENGAN SIMVASTATIN Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus Alba L.) Dengan Simvastatin Terhadap Kolesterol Total Tikus Putih Hiperkolesterolemia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (Morus alba L.) DENGAN SIMVASTATIN Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus Alba L.) Dengan Simvastatin Terhadap Kolesterol Total Tikus Putih Hiperkolesterolemia."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL

DAUN MURBEI (

Morus alba

L.) DENGAN SIMVASTATIN

TERHADAP KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH

HIPERKOLESTEROLEMIA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

LAILY IEDA QUNTARI

K 100110084

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA

(2)
(3)

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (Morus alba L.) DENGAN SIMVASTATIN TERHADAP KOLESTEROL TOTAL

TIKUS PUTIH HIPERKOLESTEROLEMIA

EFFECT ETHANOLIC EXTRACT OF MULBERRY (Morus alba L.) LEAVES COMBINATION WITH SIMVASTATIN ON TOTAL CHOLESTEROL

HYPERCHOLESTEROLEMIC RATS

Laily Ieda Quntari, Tanti Azizah, dan Haryoto Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasua Surakarta 57102

ABSTRAK

Simvastatin merupakan salah satu obat antihiperlipidemia golongan statin yang paling sering digunakan. Sebagian masyarakat juga menggunakan seduhan daun murbei untuk mengobati hiperkolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.) terhadap efek antihiperkolesterol dari simvastatin pada tikus putih yang sebelumnya diberikan pakan diet tinggi lemak serta propiltiourasil (PTU) untuk mendapatkan kondisi hiperkolesterolemia.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan pretest and posttest with control design. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok yaitu; kontrol normal, kontrol negatif, kelompok simvastatin, ekstrak etanol daun murbei 400 mg/KgBB, dan kombinasi ekstrak etanol daun murbei 400 mg/KgBB dengan simvastatin 0,72 mg/200 gram BB. Masing-masing kelompok diberi PTU dan pakan diet tinggi lemak kecuali kontrol normal (pakan standar). Kadar kolesterol total kelompok simvastatin dan ekstrak etanol daun murbei 400 mg/KgBB sebagai data pretest sedangkan minggu pertama dan kedua setelah pemberian kombinasi ekstrak dengan simvastatin sebagai data posttest. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun murbei tidak mempengaruhi efek antihiperkolesterolemia dari simvastatin.

Kata kunci:Morus albaL., Hiperkolesterolemia, Propiltiourasil (PTU) 

ABSTRACT

Simvastatin is one of he drugs known as statin antihyperlipidemic that most often used. Some communities also use mulberry leaves steeping for treating hypercholesterolemic. This research aimed to know the effect of ethanolic extract of mulberry leaveas toward antihyperlipidemic effect of simvastatin in white rats that given high-fat diet and propylthiuracil to obtain conditions.

This study uses an experimental method with pretest and posttest with control design. Rats were divided into 5 groups i.e; normal and negatif contol, simvastatin groups, mulberry leaf extract 400 mg/KgBW and combination of extract 400 mg/KgBW with simvastatin 0,72 mg/200 gram BW. All of groups were given high-fat and PTU except normal control. Total cholesterol of simvastatin and extract group used as pretest data while the first and second week after administration of combination of extract and simvastatin use as posttest data. The result show that extract not influence antihypercholesterolemic of simvastatin.

Keywords: Morus alba L., Hypercholesterolemic, Propylthiouracil (PTU)

PENDAHULUAN

Hiperlipidemia merupakan penyebab utama aterosklerosis dan penyakit yang

berkaitan dengan aterosklerosis, penyakit serebrovaskular iskemia, dan penyakit pembuluh

perifer. Walaupun insiden penyakit vaskular yang berkaitan dengan aterosklerosis

(4)

serebrovaskular iskemia, dan penyakit pembuluh perifer masih merupakan penyebab

sebagian besar morbiditas dan mortalitas diantara orang-orang paruh baya dan lanjut usia

(Goodman & Gilman, 2008). Hiperlipidemia merupakan peningkatan kolesterol dan/atau

trigliserida serum diatas batas normal. Peningkatan kolesterol serum yang terjadi terutama

mencerminkan peningkatan kolesterol LDL. LDL (Low Density Lipoprotein) merupakan

lipoprotein yang memiliki kandungan kolesterol tertinggi dibandingkan lainnya (Price&

Wilson, 2006). Hiperkolesterolemia adalah gangguan yang sering terjadi pada

hiperlipidemia. Lima persen kasus bersifat famillial, tetapi sebagian besar kasus tidak

diketahui penyebabnya (Neal, 2005).

Seiring dengan perkembangan jaman, pemanfaatan obat tradisional di Indonesia

beberapa tahun belakangan ini menunjukkan perkembangan yang cukup pesat (Soedibyo,

1998). WHO merekomendasikan penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam

memelihara kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit serta

meningkatkan kualitas hidup (WHO, 2003). Salah satu tanaman yang digunakan pada

masyarakat sebagai obat tradisional adalah daun murbei (Morus alba L.). Penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Kartika (2015) bahwa ekstrak etanol daun murbei dosis

400, 600, 800 mg/KgBB mampu menurunkan kadar kolesterol total pada tikus putih

hiperlipidemia. Enkhmaa et al (2005) pada penelitiannya menyatakan bahwa flavonoid

quecertin 3-(6-Malonylglucoside) yang terkandung dalam daun tanaman murbei (Morus

alba L.) mampu menghambat perkembangan lesi aterosklerosis melalui peningkatan

resistensi LDL terhadap modifikasi oksidatif dan efek protektif aterogeniknya.

Obat antihiperlipidemia, seperti simvastatin telah banyak digunakan untuk

antihiperkolestrolemia yang mampu menurunkan dengan kuat kolesterol total, LDL, TG,

dan VLDL lebih ringan, sedangkan HDL dinaikkan(Tjay & Rahardja, 2002)juga bisa

memperlambat progresi aterosklerosis koroner pada pasien dengan penyakit jantung

koroner dan mempunyai kadar kolesterol 5,5 mmol/L atau lebih (BPOM, 2008).

Masyarakat pada umumnya sering menggunakan obat modern dan obat tradisional

secara bersamaan tanpa mengetahui interaksi yang dapat ditimbulkan dari kombinasi

tersebut, sehingga mendorong untuk melakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak etanol

daun murbei terhadap efek simvastatin sebagai antihiperkolesterolemia pada tikus putih

(5)

METODE PENELITIAN

A.BahandanAlat

a. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Spektrofotometer UV/Vis

(StarDust), kuvet, kandang tikus, tempat makan dan minum tikus, timbangan hewan,

sentrifugator, tabung sentrifuge, neraca elektrik, mikropipet, ependorf, vortex, spuit

injeksi, jarum oral, dan alat gelas.

b. Bahan

Ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.), simvastatin, hewan uji yang

digunakan tikus putih galur Wistar umur 2-3 bulan, dengan berat 150-250 gram, reagen

untuk mengukur kadar kolesterol yaitu Reagen Kit Kolesterol dengan metode

CHOD-PAP, penyari yang digunakan adalah etanol 90%, PTU untuk menginduksi kadar

kolesterol darah, pakan diet tinggi lemak, dan makanan serta minuman hewan uji

(pakan standar dan aquadest).

B.Jalannya Penelitian

a. Pembuatan simplisia(Mohammadi& Naik., 2008)

Cara pembuatan simplisia daun murbei dicuci bersih dengan air, dikeringkan

dengan cara diangin-anginkankurang lebih selama 5 hari.

b. Pembuatan ekstrak etanol daun murbei

Simplisia daun murbei kering diambil 1 Kg dimaserasi dengan 7 L etanol 90%

sampai terendam sempurna pada suhu kamar selama 3 hari. Filtrat yang didapatkan

kemudian diuapkan sampai kering menggunakan evaporator.

c. Pengambilan sampling

Sebelum dilakukan pengukuran kolesterol total, tikus dipuasakan terlebih dahulu

selama 16-18 jam. Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan dalam 3 tahap yaitu

sebelum diberikan perlakuan, minggu pertama dan minggu kedua setelah induksi

menggunakan PTU serta pakan tinggi lemak.

d. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak dan PTU

a) Penentuan dosis Propiltiourasil

Propiltiourasil (PTU) 100mg dilarutkan dalam 8 ml aquadest, sehingga tiap

ml larutan mengandung 12,5 mg PTU. Tiap tikus mendapatkan 12,5 mg PTU

dalam sehari dan dibagi menjadi dua kali dosis pemberian selama 14 hari (Allo et

(6)

b) Komposisi makanan untuk meningkatkan kadar kolesterol darah hewan uji

Tabel 1. Komposisi Pakan Tinggi Lemak

No Nama bahan Jumlah

1. Lemak kambing 1 Kg

2. Kuning telur puyuh 20 butir

3. Kuning telur bebek 2 butir

4. Minyak goreng

bekas

100 mL

5. Mentega 250

e. Induksi hiperlipidemia dengan PTU dan pakan tinggi lemak

Induksi PTU dilakukan pada setiap kelompok kecuali kontrol normal dengan

dosis 12,5 mg/harisecara peroral, selain itu semua kelompok (kecuali kelompok normal)

juga diberikan pakan tinggi lemak selama dua minggu.

f. Perlakuan pada hewan uji

a) Tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi 5 kelompok secara acak, masing-masing

kelompok diberi pakan tinggi lemak dan aquadest kecuali kontrol normal diberi pakan

standar. Kelompok I sebagai kontrol normal, kelompok II sebagai kontrol negatif

diberi PTU, kelompok III diberi PTU dan simvastatin 0,72 mg/hari/200 gram BB,

kelompok IV diberi PTU dan ekstrak etanol daun murbei 400mg/KgBB secara per

oral, kelompok V diberi PTU dan kombinasi ekstrak etanol daun murbei dosis

400mg/KgBB dengan simvastatin 0,72 mg/hari/200 gram BB.

b) Pemberian perlakuan dilakukan setelah tikus diinduksi PTU dan diberi diet tinggi

lemak, kemudian diobservasi dengan mengukur kadar kolesterol totalnya pada minggu

pertama dan kedua setelah perlakuan.

c) Hasil kadar kolesterol yang diperoleh kemudian dianalisis dengan statistik SPSS.

g. Penetapan Kadar kolesterol total

Penetapan kadar kolesterol total menggunakan Reagen Kit (Cholesterol FS dari

Diasys) dengan metode CHOD-PAP (enzymatic photometric test). Prinsip dari metode

ini adalah pemeriksaan kolesterol setelah hidrolisis dan oksidasienzimatik.Indikator

kolorimetri adalah quinonimin yang terbentuk dari 4-aminoantipirin dan fenol oleh

(7)

Tabel 2.Komposisi reagen Kit (DiaSys, 2014)

No

Nama Bahan

Jumlah

1 Good’s buffer pH 6,7 50 mmol/L

2 Phenol 5 mmol/L

3 4-Aminoantipyrine 0,3 mmol/L

4 Cholesterol esterase (CHE) ≥ 200 U/L

5 Cholesterol oxydase (CHO) ≥ 50 U/L

6 Peroxidase (POD) ≥ 3 U/L

Standart: 200 mg/dL (5,2 mmol/L) Kolesterol Total

Tabel 3. Prosedur pengukuran kadar kolesterol total

Blangko Sampel/ standard

Sampel/ standard - 10 µL

Aquadest 10 µL -

Reagen 1000 1000

Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan dengan pengambilan sampel darah

sebanyak 0,5 mL dari vena ekor, kemudian disentrifuge selama 20 menit dengan

kecepatan 12.000 rpm untuk diambil serumnya. Sebelum pembacaan data kolesterol

total terlebih dahulu dipersiapkan blanko, standar dan sampel (serum). Kemudian

dicampur bahan sesuai dengan tabel 3 dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37oC,

kemudian dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer UV/Vis pada λ 500 nm

terhadap blanko reagen tidak lebih dari 60 menit.

h. Analisis Data

Data hasil pengukuran kadar kolesterol total hewan uji dianalisis menggunakan uji

statistik dengan menggunakan program SPSS versi 17. Uji statistik yang dilakukan

adalah uji normalitas, homogenitas, paired t-test, dan ANAVAuntuk menguji kadar

kolesterol total sesudah di induksi PTU dan diberi diet tinggi lemak, pemberian

simvastatin dan ekstrak (pretest) serta pemberian kombinasi ekstrak etanol dauan

(8)

Reaksi pembentukan warna merah yang terjadi saat pencampuran serum/standart dengan reagen setelah diinkubasi selama 10 menit adalah sebagai berikut:

a) Cholesterol ester+ H2 CHE Cholesterol + Fatty acid

 

b) Cholesterol + O2 CHO Cholesterol-3-one + H2O2

 

 

c) 2 H2O2 + 4-Aminoantypyrine + Phenol POD Quinoneimine + 4 H2O

(9)

Dipuasakan 25 ekor hewan uji selama 16-18 jam, kemudian diukur kadar kolesterol

totalnya (baseline).

Gambar 2. Skema Jalannya Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Determinasi Tanaman

Determinasi yaitu mengidentifikasi bagian demi bagian untuk menentukan

ciri-cirinya yang khas. Determinasi tanaman bertujuan untuk memastikan kebenaran

identitas tanaman yang digunakan dengan cara mencocokkan ciri-ciri morfologi

tanaman dengan kunci determinasi, sehingga dapat diketahui tanaman yang digunakan Kadar kolesterol total diukur pada minggu

pertama dan kedua setelah perlakuan.

Analisis Hasil.

kelompok V Diberi PTU

12,5mg/hari,ekstrak etanol daun murbei dosis 400mg/KgBB

20 ekor hewan uji diberi pakan diet tinggi lemak dan PTU selama 14 hari.

Semua hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok dan diberi pakan diet tinggi lemak, kecuali kontrol normal yang sebelumnya

(10)

benar-benar tanaman yang diinginkan. Dengan demikian kesalahan dalam pengumpulan

bahan yang akan diteliti dapat dihindari. Hasil determinasi yang mengacu pada literatur

Flora of Java (Backer et al., 1968), Flora (Van Stennis, 2005), dan Taksonomi

Tumbuhan Spermatophyta (Tjitrosoepomo, 2007) adalah sebagai berikut:

1b,2b,3b,4b,6b,7b,9b,10b,11b,12b,13b,14b,15b,109b,119b,120a,121b,124a, ...

Familia : Moraceae

1b, 2b, 4b, 6b, 8b, 9a, 10a, 11b, 12b, ... Genus : Morus

1b, ... Spesies : Morus indica Auct

Hasil determinasi di atas menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan adalah Morus

indica Auct (Sinonim : Morus alba L.)

B.Ekstraksi Daun Murbei

Daun murbei diekstraksi dengan metode maserasi (perendaman). Maserasi adalah

proses mengekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa pengadukan atau

pengocokan pada suhu ruangan (kamar) (Depkes RI, 2000). Selama maserasi atau

proses perendaman dilakukan pengocokan berulang-ulang, hal ini dilakukan untuk

menjamin keseimbangan konsentrasi bahan ekstraksi yang lebih cepat didalam

cairan.Semakin besar perbandingan simplisia terhadap cairan pengekstraksi, maka akan

semakin besar hasil rendemen yang diperoleh (Voight, 1994). Tetapi pada penelitian ini

hasil ekstraksi 1 Kg daun murbei dengan menggunakan pelarut etanol 90% sebanyak 7

liter diperoleh rendemen 10,57%dengan ekstrak kental 105,7 gram. Hasil ini mungkin

disebabkan karena tidak dilakukannya remaserasi, sehingga senyawa aktif yang

terkandung dalam simplisia belum tersari secara sempurna.

C.Induksi Hiperkolesterolemia

Tahap awal penelitian dilakukan pemberian pakan diet tinggi lemak dan

propiltiourasil. Tabel 4 menunjukkan kenaikan kadar kolesterol total yang signifikan

setelah dilakukan induksi hiperkolesterolemia. Induksi dengan PTU dan pakan tinggi

lemak selama 2 minggu dapat menaikkan kadar kolesterol sebesar 104,19±4,66%.

Induksi hiperkolesterolemia menggunakan PTU dosis 12,5 mg/hari dan pakan tinggi

lemak dilakukan selama 2 minggu dengan meninjau pada penelitian yang telah

dilakukan oleh Allo et al (2013) dan Evacuasiany et al (2010), pada penelitian tersebut

menyatakan bahwa peningkatan kolesterol yang signifikan terjadi pada minggu kedua

(11)

Tabel 4. Data peningkatan kadar kolesterol darah setelah induksi PTU dan pakan

tinggi lemak (N=25).

Kadar Kolesterol (mg/dL) % kenaikan

2 minggu Minggu ke-0

(Baseline)

Minggu ke-1 Minggu ke-2

53,65±5,66 86,45±11,35 109,55±4,66 104,19±4,66

Menurut (Hotimah, 2003) pemberian campuran lemak kambing dan PTU

(propiltiourasil) ke dalam pakan tikus dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol serum

tikus. PTU merupakan suatu zat antitiroid yang dapat merusak kelenjar tiroid sehingga

menghambat pembentukan hormon tiroid (Ganong, 1995). Hormon tiroid berperan

penting dalam mengaktifkan hormon sensitif lipase yang berperan terhadap proses

katabolisme lipid dalam darah, sehingga hewan uji yang mengalami hipertiroid akan

mengalami laju katabolisme yang tinggi dan mencegah terjadinya hiperkolesterolemia

(Tisnadjaja et al, 2013).

Dalam penelitian ini pemilihan telur puyuh sebagai salah satu komposisi pakan

tinggi lemak adalah karena telur puyuh memiliki kandungan kolesterol yang lebih tinggi

jika dibandingkan dengan unggas lainnya (Kartika & Enny, 2012). Selain itu dalam

pembuatan pakan tinggi lemak digunakan juga minyak jelantah (minyak goreng yang

digunakan berulang), karena secara teori penggunaan minyak goreng secara berulang

mengakibatkan asam lemak tak jenuh yang terkandung didalamnya akan berubah

menjadi lemak trans yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kolesterol pada tikus

(Tuminah, 2009).

Hewan uji dikatakan hiperkolesterolemia jika telah diperoleh perbedaan kenaikan

peningkatan kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah induksi atau melewati kadar

kolesterol normal 10-50 mg/dL (Mitruka & Rawnsley). Tetapi dari 25 ekor hewan uji

yang diinduksi hiperkolesterolemia terdapat 5 ekor yang tidak mengalami peningkatan

kadar kolesterol, hal ini dimungkinkan terjadi karena hewan uji memiliki tingkat stress

yang lebih tinggi dibandingkan hewan uji lainnya dan juga dikarenakan konsumsi

(12)

D.Uji Efek Penurunan Kadar Kolesterol Setelah Pemberian Ektrak dan Kombinasi

Ekstrak & Simvastatin

Dosis ekstrak etanol daun murbei yang digunakan pada penelitian ini adalah 400

mg/KgBB, dosis tersebut dipilih berdasarkan hasil pada penelitian pendahuluan yang

dilakukan oleh Kartikasari (2015) dengan tiga tingkat dosis yaitu 400, 600 dan

800mg/KgBB. Ketiga dosis tersebut mampu menurunkan kadar kolesterol pada tikus

hiperkolesterolemia dan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna satu sama lain,

sehingga dipilih dosis terkecil untuk dikombinasikan dengan simvastatin.

Penurunan kadar kolesterol pada minggu pertama setelah perlakuan pada kelompok

simvastatin dan ekstrak etanol daun murbei dosis 400 mg/KgBB tidak mengalami efek

penurunan yang bermakna setelah dilakukan uji post hoc, hal ini menunjukkan bahwa

penurunan kolesterol yang terjadi setelah 1 minggu perlakuan belum menunjukkan efek

yang diinginkan. Tetapi, berbeda dengan ekstrak etanol daun murbei dosis

400mg/KgBB yang dikombinasikan dengan simvastatin pada minggu pertama sudah

mampu menurunkan kadar kolesterolsebesar 62,4±8,26 mg/dL. Efek penurunan kadar

kolesterol yang terjadi dikarenakan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol

daun murbei mampu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Flavonoid mengurangi

sintesis kolesterol dengan cara menghambat aktivitas enzim acyl-CoA cholesterol acyl

transferase (ACAT) pada sel HepG2 yang berperan dalam penurunan esterifikasi

kolesterol pada usus dan hati, serta menghambat aktivitas enzim

3-hidroksi-3metil-glutaril-CoA yang menyebabkan penghambatan sintesis kolesterol (Arief et al, 2012).

Ekstrak etanol daun murbei mengandung flavonoid quercetin

3-(6-malonylglucoside) dan quercetin yang mampu menurunkan kadar kolesterol total,

HDL-C, non-HDL-HDL-C, dan memodifikasi oksidasi LDL untuk menghambat terbentuknya lesi

aterosklerosis pada tikus hiperlipidemik (Enkhmaa et al., 2004). Sedangkan berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Chen & Li (2007) menyatakan bahwa ekstrak etanol

70% daun murbei dosis 30 mg/KgBB yang dipurifikasi mampu menurunkan kadar

kolesterol total, trigliserida, LDL-C. Hal serupa juga dikemukakan oleh Rong et al

(2009) bahwa flavonoid yang terkandung dalam daun murbei secara signifikan dapat

menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL-C serta meningkatkan rasio

HDL-C/TC dan HDL-C/LDL-C pada tikus hiperlipidemia. Berbeda dengan Zeni &

Molin (2010) pada penelitiannya menyatakan bahwa ekstrak air daun murbei dosis 150

(13)

putih hiperlipidemia. Selain ekstrak daun murbei, ekstrak air buah murbei juga

dilaporkan memiliki efektivitas yang sama dengan ekstrak daun murbei dalam

menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan juga mampu meningkatkan

kadar HDL pada tikus hiperlipidemia (Yang et al, 2010).

Sedangkan pada minggu kedua setelah perlakuan berdasarkan uji post hocterlihat

bahwa kelompok simvastatin dan kombinasi tidak memiliki perbedaan bermakna, hal

ini menunjukkan baik simvastatin maupun kombinasi ekstrak etanol daun murbei

dengan simvastatin mempunyai aktivitas yang sama dalmenurunkan kadar kolesterol

pada tikus hiperkolesterolemia. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun

murbei tidak mempengaruhi efek antihiperkolesterolemia dari simvastatin jika

digunakan secara bersamaan.

Dalam jangka panjang keadaan hiperkolesterolemia dapat mengakibatkan

terjadinya hipertensi, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Feryadi et al

(2012) yang menyatakan bahwa kadar kolesterol total yang tinggi merupakan salah satu

faktor risiko terjadinya hipertensi. Dalam pengobatannya perlu penambahan obat untuk

mengatasi hipertensi yang terjadi. Selain sebagai antihiperkolesterolemia (Kartika,

2015), daun murbei juga berpotensi sebagai antihipertensi (Lee et al, 2011 dan Nade et

al, 2013) dan juga antioksidan( Katsube, 2006). Sehingga penggunaan simvastatin

bersamaan dengan ekstrak etanol daun murbei kemungkinan dapat membantu mengatasi

masalah tersebut, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Tabel 5. Data Kadar Kolesterol Total Hewan Uji Semua Perlakuan

(14)

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa ekstrak etanol daun murbei tidak mempengaruhi efek

antihiperkolesterolemia dari simvastatin jika digunakan seacara bersamaan tetapi

kemungkinan dapat membantu memperbaiki komplikasi yang timbul pada keadaan

hiperkolesterolemia

B.Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol

daun murbei dalam mencegah komplikasi yang terjadi pada keadaan hiperkolesterolemia.

DAFTAR PUSTAKA

Allain, C. C., Poon, S. L., Chan, G. S. C., Richmond, W., & Fu, C. P., 1974, Enzymatic

Determination of Total Serum Cholesterol, Clinical Chemistry, 20 (4).

Allo, G. I., Mowor, M. P., & Awaloei, H., 2013, Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar (Rattus norvegicus), Jurnal e-Biomedik (eBM), 1(1), pp.371-378.

Arief, I. M., Novriansyah, R., Budianto, T. I., & Harmaji, B. M., 2012, Potensi Bunga

Karamunting (Melastoma malabathricum L.) terhadap Kadar Kolesterol Total dan

Trigliserida pada Tikus Putih Jantan Hiperlipidemia yang Diinduksi Propiltiourasil,

Prestasi, 1(1),2.

Becker, D.Sc. C.A., & Van den Brink, PH.D., R.C., 1968. Flora of Java (Spermatophytes

only) Vol II. Groningen-The Netherlands: Wolters-Noordhoff N.V.

BPOM RI, 2008. Informasi Obat Nasional Indonesia, Jakarta: Sagung Seto.

BPOM RI, 2008, Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citereup,

Jakarta; Direktorat Obat Asli Indonesia, pp 59.

Chen, J. & Li, X., 2007. Hypolipidemic Effect of Flavonoids from Mulberry Leaves in

Triton WR-1339 Induced Hyperlipidemic Mice. Asia Pacific journal of clinical

nutrition, 16 Suppl 1(Suppl 1), pp.290–294.

Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.

Jakarta: Diktoral Jenderal POM-Depkes RI.

Diasys, 2014. Cholesterol FS: Diagnostic Reagent for Quantitative in Vitro Determination

of Cholesterol in Serum or Plasma on Photometric Systems, Germany: DiaSys

(15)

Enkhmaa, B., Shiwaku, K., Katsube, T., Kitajima, K., Anuurad, E., Yamasaki, M., et al.,

2005. Biochemical and Molecular Actions of Nutrients Mulberry ( Morus alba L .)

Leaves and Their Major Flavonol Quercetin 3- ( 6-Malonylglucoside ) Attenuate

Atherosclerotic Lesion Development in LDL Receptor – Deficient Mice 1. The

Journal of Nutrition, (December 2004), pp.729–734.

Evacuasiany, E., Setyawati, P., & Yoanita., 2010, Effect of Tomato (Lycopersicum esculatum MILL) on Total Cholesterol and Triglyceride Level of Dyslipimia Wistar

Male Rats, Jurnal Medika Planta, 1(2), pp 49-54.

Ganong, W. F.,1995, Fisiologi Kedokteran, Edisi Ke-17, Penerjemah: Widjajakusuma. M., Jakarta: EGC

Goodman, S. L., & Gilman, A., 2008. Dasar Farmakologi Terapi Volume 1 X., Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hotimah, B., 2003, Efek Pemberian Minuman Benalu Teh Terfermentasi Scurrula atropurpurea (BL.) Dans. Oleh Konsorsium Acetobacter-Saccharomyces terhadap

Tikus Putih Hiperlipidemia, Skripsi, Bogor: Jurusan Kimia FMIPA Institut Pertanian

Bogor.

Kartika, C. C., & Enny, P., 2012, Pengaruh Pemberian Buah Pepaya (Carica papaya L.)

terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Sparague Dawley dengan

Hiperkolesterolemia, Journal of Nutrition College, 1(1),56-55.

Kartikasari, R., 2015, Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus alba L.) Terhadap

Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia,Skripsi, Surakarta: Fakultas

Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Katsube, Takuya., Imawaka, Naoto., Kawano, Yasuhiro., Yamazaki, Yoshimitshu., Shiwaku, Kuninori., and Yamane, Yosuke., 2006. Antioxidant Flavonol Glycosides i

Mulberry (Morus alba L.) Leaves Isolated based on LDL Antioxidant Activity. Food

Chemistry, 97, pp.25–31.

Lee, J. Y., Choi, H. D., Kim, J. E., Kim, Y. H., Kwon, O, H, Kang, G. D et al., 2011,

Hypotensive, Hypolipidemic and Vascular Protective Effect of Morus alba L. in Rats

Fed an Atherogenic Diet, The American Journal of Chinese Medicine, 39(01).

Mitruka, B. M., & Rawnsley, H. M., 1981, Clinical Biochemical and Hematological

Reference Values in Normal Experimental Animal and Normal Humans, Masson Publishing USA Inc.

Mohammadi, J. & Naik, P. R., 2008. Evaluation of Hypoglycemic Effect of Morus ala in

an Animal Model. Indian Journal of Pharmacology, 1, pp.1–7.

(16)

Price, S. A., & Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit

VI., Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Rong, X. L., Jing-jing, C., & Guang, X. L., 2009, Lipid Lowering Activity of Total

Flavonoid from Mulberry Leaves in Two Hyperlipidemic Animal Models, Chinese

Pharmaceutical Journal, 21.

Tisnadjaja. D., Hertati. A., Ekawati. N., & Irawan. H., 2013, Pengaruh Pemberian Kapsul Monasterol Terhadap Kadar High Density Lipoprotein (HDL) pada Tikus Putih

Jantan yang sebelumnya diinduksi Propiltiourasil, Puslit Bioteknologi-LIPI.

Tjay, T. H., & Rahardja, K., 2002. Obat-Obat Penting, Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Tjirosoepomo, G., 2007, Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta: GMU Press.

Tuminah, S., 2009, Efek Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Trans Terhadap Kesehatan,

Medika Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 29, 13-20.

Van Steenis, C.G.G.J., 2005, Flora, Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Voight, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Penerjemah: Noerono, S., Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.

WHO, 2003, Traditional Medicine

http://www.who.int/gb/archive/pdf..../ea5618.pdf diakses tanggal 08 maret 2014.

Yang, X., Yang, L., & Zheng, H., 2010, Hypolipidemic and Antioxidant Effects of

Mulberry (Morus alba L.) friut in Hyperlipidaemia rats, Public Library of Science,

48(8),2374-2381.

Zeni, B. L. A., & Molin, D. M., 2010, Hypotlriglyceridemic Effect of Morus alba L.,

Moraceae,Leaves in Hyperlipidemic rats, Revista Brasileira de Farmacognosia,

20(1)

Gambar

Tabel 1. Komposisi Pakan Tinggi Lemak
Tabel 2.Komposisi reagen Kit (DiaSys, 2014)
Gambar 1.ReaksiMetode CHOD-PAP(DiaSys, 2014; Allain et al, 1974)
Gambar 2. Skema Jalannya Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh komposisi bahan dan suhu reaksi terhadap kinerja hidrogel telah dipelajari dengan cara memvariasikan volume polivinil alkohol dan bioflokulan TAD pada

Jelaskan bagaimana proses produksi animasi dengan lengkap dari awal pembuatan sampai tahap akhir (20 Point).. Sebutkan jenis-jenis teknik animasi

Uji t untuk variabel portofolio aset teknologi informasi pemanufakturan dengan lingkungan industri sebagai variabel pemoderasi pada persamaan regresi menunjukkan nilai

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi KB suntik dan non kontrasepsi dengan siklus menstruasi pada wanita usia subur di

Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat penggunaan, pengetahuan, sikap siswa – siswi SMA/SMK terhadap obat batuk yang mengandung Dextromethorphan HBr di Kabupaten

The increased yield as reported here is associated with better growth as a results of improvement of soil nutrients availability (data shown in Table 3). harzianum

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan kimia minyak atsiri daun salam menggunakan metode Kromatografi gas/ spektrometri massa (KG-SM) dan potensi minyak

e. PKIP Laiwoi dengan pusat kawasan Kolaka Utara yang meliputi Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Konawe bagian utara. Untuk operasionalisasi RTRW Provinsi Sulawesi