PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL
DAUN MURBEI (
Morus alba
L.) DENGAN SIMVASTATIN
TERHADAP KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH
HIPERKOLESTEROLEMIA
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
LAILY IEDA QUNTARI
K 100110084
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI (Morus alba L.) DENGAN SIMVASTATIN TERHADAP KOLESTEROL TOTAL
TIKUS PUTIH HIPERKOLESTEROLEMIA
EFFECT ETHANOLIC EXTRACT OF MULBERRY (Morus alba L.) LEAVES COMBINATION WITH SIMVASTATIN ON TOTAL CHOLESTEROL
HYPERCHOLESTEROLEMIC RATS
Laily Ieda Quntari, Tanti Azizah, dan Haryoto Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasua Surakarta 57102
ABSTRAK
Simvastatin merupakan salah satu obat antihiperlipidemia golongan statin yang paling sering digunakan. Sebagian masyarakat juga menggunakan seduhan daun murbei untuk mengobati hiperkolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.) terhadap efek antihiperkolesterol dari simvastatin pada tikus putih yang sebelumnya diberikan pakan diet tinggi lemak serta propiltiourasil (PTU) untuk mendapatkan kondisi hiperkolesterolemia.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan pretest and posttest with control design. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok yaitu; kontrol normal, kontrol negatif, kelompok simvastatin, ekstrak etanol daun murbei 400 mg/KgBB, dan kombinasi ekstrak etanol daun murbei 400 mg/KgBB dengan simvastatin 0,72 mg/200 gram BB. Masing-masing kelompok diberi PTU dan pakan diet tinggi lemak kecuali kontrol normal (pakan standar). Kadar kolesterol total kelompok simvastatin dan ekstrak etanol daun murbei 400 mg/KgBB sebagai data pretest sedangkan minggu pertama dan kedua setelah pemberian kombinasi ekstrak dengan simvastatin sebagai data posttest. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun murbei tidak mempengaruhi efek antihiperkolesterolemia dari simvastatin.
Kata kunci:Morus albaL., Hiperkolesterolemia, Propiltiourasil (PTU)
ABSTRACT
Simvastatin is one of he drugs known as statin antihyperlipidemic that most often used. Some communities also use mulberry leaves steeping for treating hypercholesterolemic. This research aimed to know the effect of ethanolic extract of mulberry leaveas toward antihyperlipidemic effect of simvastatin in white rats that given high-fat diet and propylthiuracil to obtain conditions.
This study uses an experimental method with pretest and posttest with control design. Rats were divided into 5 groups i.e; normal and negatif contol, simvastatin groups, mulberry leaf extract 400 mg/KgBW and combination of extract 400 mg/KgBW with simvastatin 0,72 mg/200 gram BW. All of groups were given high-fat and PTU except normal control. Total cholesterol of simvastatin and extract group used as pretest data while the first and second week after administration of combination of extract and simvastatin use as posttest data. The result show that extract not influence antihypercholesterolemic of simvastatin.
Keywords: Morus alba L., Hypercholesterolemic, Propylthiouracil (PTU)
PENDAHULUAN
Hiperlipidemia merupakan penyebab utama aterosklerosis dan penyakit yang
berkaitan dengan aterosklerosis, penyakit serebrovaskular iskemia, dan penyakit pembuluh
perifer. Walaupun insiden penyakit vaskular yang berkaitan dengan aterosklerosis
serebrovaskular iskemia, dan penyakit pembuluh perifer masih merupakan penyebab
sebagian besar morbiditas dan mortalitas diantara orang-orang paruh baya dan lanjut usia
(Goodman & Gilman, 2008). Hiperlipidemia merupakan peningkatan kolesterol dan/atau
trigliserida serum diatas batas normal. Peningkatan kolesterol serum yang terjadi terutama
mencerminkan peningkatan kolesterol LDL. LDL (Low Density Lipoprotein) merupakan
lipoprotein yang memiliki kandungan kolesterol tertinggi dibandingkan lainnya (Price&
Wilson, 2006). Hiperkolesterolemia adalah gangguan yang sering terjadi pada
hiperlipidemia. Lima persen kasus bersifat famillial, tetapi sebagian besar kasus tidak
diketahui penyebabnya (Neal, 2005).
Seiring dengan perkembangan jaman, pemanfaatan obat tradisional di Indonesia
beberapa tahun belakangan ini menunjukkan perkembangan yang cukup pesat (Soedibyo,
1998). WHO merekomendasikan penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam
memelihara kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit serta
meningkatkan kualitas hidup (WHO, 2003). Salah satu tanaman yang digunakan pada
masyarakat sebagai obat tradisional adalah daun murbei (Morus alba L.). Penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kartika (2015) bahwa ekstrak etanol daun murbei dosis
400, 600, 800 mg/KgBB mampu menurunkan kadar kolesterol total pada tikus putih
hiperlipidemia. Enkhmaa et al (2005) pada penelitiannya menyatakan bahwa flavonoid
quecertin 3-(6-Malonylglucoside) yang terkandung dalam daun tanaman murbei (Morus
alba L.) mampu menghambat perkembangan lesi aterosklerosis melalui peningkatan
resistensi LDL terhadap modifikasi oksidatif dan efek protektif aterogeniknya.
Obat antihiperlipidemia, seperti simvastatin telah banyak digunakan untuk
antihiperkolestrolemia yang mampu menurunkan dengan kuat kolesterol total, LDL, TG,
dan VLDL lebih ringan, sedangkan HDL dinaikkan(Tjay & Rahardja, 2002)juga bisa
memperlambat progresi aterosklerosis koroner pada pasien dengan penyakit jantung
koroner dan mempunyai kadar kolesterol 5,5 mmol/L atau lebih (BPOM, 2008).
Masyarakat pada umumnya sering menggunakan obat modern dan obat tradisional
secara bersamaan tanpa mengetahui interaksi yang dapat ditimbulkan dari kombinasi
tersebut, sehingga mendorong untuk melakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak etanol
daun murbei terhadap efek simvastatin sebagai antihiperkolesterolemia pada tikus putih
METODE PENELITIAN
A.BahandanAlat
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Spektrofotometer UV/Vis
(StarDust), kuvet, kandang tikus, tempat makan dan minum tikus, timbangan hewan,
sentrifugator, tabung sentrifuge, neraca elektrik, mikropipet, ependorf, vortex, spuit
injeksi, jarum oral, dan alat gelas.
b. Bahan
Ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.), simvastatin, hewan uji yang
digunakan tikus putih galur Wistar umur 2-3 bulan, dengan berat 150-250 gram, reagen
untuk mengukur kadar kolesterol yaitu Reagen Kit Kolesterol dengan metode
CHOD-PAP, penyari yang digunakan adalah etanol 90%, PTU untuk menginduksi kadar
kolesterol darah, pakan diet tinggi lemak, dan makanan serta minuman hewan uji
(pakan standar dan aquadest).
B.Jalannya Penelitian
a. Pembuatan simplisia(Mohammadi& Naik., 2008)
Cara pembuatan simplisia daun murbei dicuci bersih dengan air, dikeringkan
dengan cara diangin-anginkankurang lebih selama 5 hari.
b. Pembuatan ekstrak etanol daun murbei
Simplisia daun murbei kering diambil 1 Kg dimaserasi dengan 7 L etanol 90%
sampai terendam sempurna pada suhu kamar selama 3 hari. Filtrat yang didapatkan
kemudian diuapkan sampai kering menggunakan evaporator.
c. Pengambilan sampling
Sebelum dilakukan pengukuran kolesterol total, tikus dipuasakan terlebih dahulu
selama 16-18 jam. Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan dalam 3 tahap yaitu
sebelum diberikan perlakuan, minggu pertama dan minggu kedua setelah induksi
menggunakan PTU serta pakan tinggi lemak.
d. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak dan PTU
a) Penentuan dosis Propiltiourasil
Propiltiourasil (PTU) 100mg dilarutkan dalam 8 ml aquadest, sehingga tiap
ml larutan mengandung 12,5 mg PTU. Tiap tikus mendapatkan 12,5 mg PTU
dalam sehari dan dibagi menjadi dua kali dosis pemberian selama 14 hari (Allo et
b) Komposisi makanan untuk meningkatkan kadar kolesterol darah hewan uji
Tabel 1. Komposisi Pakan Tinggi Lemak
No Nama bahan Jumlah
1. Lemak kambing 1 Kg
2. Kuning telur puyuh 20 butir
3. Kuning telur bebek 2 butir
4. Minyak goreng
bekas
100 mL
5. Mentega 250
e. Induksi hiperlipidemia dengan PTU dan pakan tinggi lemak
Induksi PTU dilakukan pada setiap kelompok kecuali kontrol normal dengan
dosis 12,5 mg/harisecara peroral, selain itu semua kelompok (kecuali kelompok normal)
juga diberikan pakan tinggi lemak selama dua minggu.
f. Perlakuan pada hewan uji
a) Tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi 5 kelompok secara acak, masing-masing
kelompok diberi pakan tinggi lemak dan aquadest kecuali kontrol normal diberi pakan
standar. Kelompok I sebagai kontrol normal, kelompok II sebagai kontrol negatif
diberi PTU, kelompok III diberi PTU dan simvastatin 0,72 mg/hari/200 gram BB,
kelompok IV diberi PTU dan ekstrak etanol daun murbei 400mg/KgBB secara per
oral, kelompok V diberi PTU dan kombinasi ekstrak etanol daun murbei dosis
400mg/KgBB dengan simvastatin 0,72 mg/hari/200 gram BB.
b) Pemberian perlakuan dilakukan setelah tikus diinduksi PTU dan diberi diet tinggi
lemak, kemudian diobservasi dengan mengukur kadar kolesterol totalnya pada minggu
pertama dan kedua setelah perlakuan.
c) Hasil kadar kolesterol yang diperoleh kemudian dianalisis dengan statistik SPSS.
g. Penetapan Kadar kolesterol total
Penetapan kadar kolesterol total menggunakan Reagen Kit (Cholesterol FS dari
Diasys) dengan metode CHOD-PAP (enzymatic photometric test). Prinsip dari metode
ini adalah pemeriksaan kolesterol setelah hidrolisis dan oksidasienzimatik.Indikator
kolorimetri adalah quinonimin yang terbentuk dari 4-aminoantipirin dan fenol oleh
Tabel 2.Komposisi reagen Kit (DiaSys, 2014)
No
Nama Bahan
Jumlah
1 Good’s buffer pH 6,7 50 mmol/L
2 Phenol 5 mmol/L
3 4-Aminoantipyrine 0,3 mmol/L
4 Cholesterol esterase (CHE) ≥ 200 U/L
5 Cholesterol oxydase (CHO) ≥ 50 U/L
6 Peroxidase (POD) ≥ 3 U/L
Standart: 200 mg/dL (5,2 mmol/L) Kolesterol Total
Tabel 3. Prosedur pengukuran kadar kolesterol total
Blangko Sampel/ standard
Sampel/ standard - 10 µL
Aquadest 10 µL -
Reagen 1000 1000
Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan dengan pengambilan sampel darah
sebanyak 0,5 mL dari vena ekor, kemudian disentrifuge selama 20 menit dengan
kecepatan 12.000 rpm untuk diambil serumnya. Sebelum pembacaan data kolesterol
total terlebih dahulu dipersiapkan blanko, standar dan sampel (serum). Kemudian
dicampur bahan sesuai dengan tabel 3 dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37oC,
kemudian dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer UV/Vis pada λ 500 nm
terhadap blanko reagen tidak lebih dari 60 menit.
h. Analisis Data
Data hasil pengukuran kadar kolesterol total hewan uji dianalisis menggunakan uji
statistik dengan menggunakan program SPSS versi 17. Uji statistik yang dilakukan
adalah uji normalitas, homogenitas, paired t-test, dan ANAVAuntuk menguji kadar
kolesterol total sesudah di induksi PTU dan diberi diet tinggi lemak, pemberian
simvastatin dan ekstrak (pretest) serta pemberian kombinasi ekstrak etanol dauan
Reaksi pembentukan warna merah yang terjadi saat pencampuran serum/standart dengan reagen setelah diinkubasi selama 10 menit adalah sebagai berikut:
a) Cholesterol ester+ H2 CHE Cholesterol + Fatty acid
b) Cholesterol + O2 CHO Cholesterol-3-one + H2O2
c) 2 H2O2 + 4-Aminoantypyrine + Phenol POD Quinoneimine + 4 H2O
Dipuasakan 25 ekor hewan uji selama 16-18 jam, kemudian diukur kadar kolesterol
totalnya (baseline).
Gambar 2. Skema Jalannya Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Determinasi Tanaman
Determinasi yaitu mengidentifikasi bagian demi bagian untuk menentukan
ciri-cirinya yang khas. Determinasi tanaman bertujuan untuk memastikan kebenaran
identitas tanaman yang digunakan dengan cara mencocokkan ciri-ciri morfologi
tanaman dengan kunci determinasi, sehingga dapat diketahui tanaman yang digunakan Kadar kolesterol total diukur pada minggu
pertama dan kedua setelah perlakuan.
Analisis Hasil.
kelompok V Diberi PTU
12,5mg/hari,ekstrak etanol daun murbei dosis 400mg/KgBB
20 ekor hewan uji diberi pakan diet tinggi lemak dan PTU selama 14 hari.
Semua hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok dan diberi pakan diet tinggi lemak, kecuali kontrol normal yang sebelumnya
benar-benar tanaman yang diinginkan. Dengan demikian kesalahan dalam pengumpulan
bahan yang akan diteliti dapat dihindari. Hasil determinasi yang mengacu pada literatur
Flora of Java (Backer et al., 1968), Flora (Van Stennis, 2005), dan Taksonomi
Tumbuhan Spermatophyta (Tjitrosoepomo, 2007) adalah sebagai berikut:
1b,2b,3b,4b,6b,7b,9b,10b,11b,12b,13b,14b,15b,109b,119b,120a,121b,124a, ...
Familia : Moraceae
1b, 2b, 4b, 6b, 8b, 9a, 10a, 11b, 12b, ... Genus : Morus
1b, ... Spesies : Morus indica Auct
Hasil determinasi di atas menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan adalah Morus
indica Auct (Sinonim : Morus alba L.)
B.Ekstraksi Daun Murbei
Daun murbei diekstraksi dengan metode maserasi (perendaman). Maserasi adalah
proses mengekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa pengadukan atau
pengocokan pada suhu ruangan (kamar) (Depkes RI, 2000). Selama maserasi atau
proses perendaman dilakukan pengocokan berulang-ulang, hal ini dilakukan untuk
menjamin keseimbangan konsentrasi bahan ekstraksi yang lebih cepat didalam
cairan.Semakin besar perbandingan simplisia terhadap cairan pengekstraksi, maka akan
semakin besar hasil rendemen yang diperoleh (Voight, 1994). Tetapi pada penelitian ini
hasil ekstraksi 1 Kg daun murbei dengan menggunakan pelarut etanol 90% sebanyak 7
liter diperoleh rendemen 10,57%dengan ekstrak kental 105,7 gram. Hasil ini mungkin
disebabkan karena tidak dilakukannya remaserasi, sehingga senyawa aktif yang
terkandung dalam simplisia belum tersari secara sempurna.
C.Induksi Hiperkolesterolemia
Tahap awal penelitian dilakukan pemberian pakan diet tinggi lemak dan
propiltiourasil. Tabel 4 menunjukkan kenaikan kadar kolesterol total yang signifikan
setelah dilakukan induksi hiperkolesterolemia. Induksi dengan PTU dan pakan tinggi
lemak selama 2 minggu dapat menaikkan kadar kolesterol sebesar 104,19±4,66%.
Induksi hiperkolesterolemia menggunakan PTU dosis 12,5 mg/hari dan pakan tinggi
lemak dilakukan selama 2 minggu dengan meninjau pada penelitian yang telah
dilakukan oleh Allo et al (2013) dan Evacuasiany et al (2010), pada penelitian tersebut
menyatakan bahwa peningkatan kolesterol yang signifikan terjadi pada minggu kedua
Tabel 4. Data peningkatan kadar kolesterol darah setelah induksi PTU dan pakan
tinggi lemak (N=25).
Kadar Kolesterol (mg/dL) % kenaikan
2 minggu Minggu ke-0
(Baseline)
Minggu ke-1 Minggu ke-2
53,65±5,66 86,45±11,35 109,55±4,66 104,19±4,66
Menurut (Hotimah, 2003) pemberian campuran lemak kambing dan PTU
(propiltiourasil) ke dalam pakan tikus dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol serum
tikus. PTU merupakan suatu zat antitiroid yang dapat merusak kelenjar tiroid sehingga
menghambat pembentukan hormon tiroid (Ganong, 1995). Hormon tiroid berperan
penting dalam mengaktifkan hormon sensitif lipase yang berperan terhadap proses
katabolisme lipid dalam darah, sehingga hewan uji yang mengalami hipertiroid akan
mengalami laju katabolisme yang tinggi dan mencegah terjadinya hiperkolesterolemia
(Tisnadjaja et al, 2013).
Dalam penelitian ini pemilihan telur puyuh sebagai salah satu komposisi pakan
tinggi lemak adalah karena telur puyuh memiliki kandungan kolesterol yang lebih tinggi
jika dibandingkan dengan unggas lainnya (Kartika & Enny, 2012). Selain itu dalam
pembuatan pakan tinggi lemak digunakan juga minyak jelantah (minyak goreng yang
digunakan berulang), karena secara teori penggunaan minyak goreng secara berulang
mengakibatkan asam lemak tak jenuh yang terkandung didalamnya akan berubah
menjadi lemak trans yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kolesterol pada tikus
(Tuminah, 2009).
Hewan uji dikatakan hiperkolesterolemia jika telah diperoleh perbedaan kenaikan
peningkatan kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah induksi atau melewati kadar
kolesterol normal 10-50 mg/dL (Mitruka & Rawnsley). Tetapi dari 25 ekor hewan uji
yang diinduksi hiperkolesterolemia terdapat 5 ekor yang tidak mengalami peningkatan
kadar kolesterol, hal ini dimungkinkan terjadi karena hewan uji memiliki tingkat stress
yang lebih tinggi dibandingkan hewan uji lainnya dan juga dikarenakan konsumsi
D.Uji Efek Penurunan Kadar Kolesterol Setelah Pemberian Ektrak dan Kombinasi
Ekstrak & Simvastatin
Dosis ekstrak etanol daun murbei yang digunakan pada penelitian ini adalah 400
mg/KgBB, dosis tersebut dipilih berdasarkan hasil pada penelitian pendahuluan yang
dilakukan oleh Kartikasari (2015) dengan tiga tingkat dosis yaitu 400, 600 dan
800mg/KgBB. Ketiga dosis tersebut mampu menurunkan kadar kolesterol pada tikus
hiperkolesterolemia dan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna satu sama lain,
sehingga dipilih dosis terkecil untuk dikombinasikan dengan simvastatin.
Penurunan kadar kolesterol pada minggu pertama setelah perlakuan pada kelompok
simvastatin dan ekstrak etanol daun murbei dosis 400 mg/KgBB tidak mengalami efek
penurunan yang bermakna setelah dilakukan uji post hoc, hal ini menunjukkan bahwa
penurunan kolesterol yang terjadi setelah 1 minggu perlakuan belum menunjukkan efek
yang diinginkan. Tetapi, berbeda dengan ekstrak etanol daun murbei dosis
400mg/KgBB yang dikombinasikan dengan simvastatin pada minggu pertama sudah
mampu menurunkan kadar kolesterolsebesar 62,4±8,26 mg/dL. Efek penurunan kadar
kolesterol yang terjadi dikarenakan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol
daun murbei mampu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Flavonoid mengurangi
sintesis kolesterol dengan cara menghambat aktivitas enzim acyl-CoA cholesterol acyl
transferase (ACAT) pada sel HepG2 yang berperan dalam penurunan esterifikasi
kolesterol pada usus dan hati, serta menghambat aktivitas enzim
3-hidroksi-3metil-glutaril-CoA yang menyebabkan penghambatan sintesis kolesterol (Arief et al, 2012).
Ekstrak etanol daun murbei mengandung flavonoid quercetin
3-(6-malonylglucoside) dan quercetin yang mampu menurunkan kadar kolesterol total,
HDL-C, non-HDL-HDL-C, dan memodifikasi oksidasi LDL untuk menghambat terbentuknya lesi
aterosklerosis pada tikus hiperlipidemik (Enkhmaa et al., 2004). Sedangkan berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Chen & Li (2007) menyatakan bahwa ekstrak etanol
70% daun murbei dosis 30 mg/KgBB yang dipurifikasi mampu menurunkan kadar
kolesterol total, trigliserida, LDL-C. Hal serupa juga dikemukakan oleh Rong et al
(2009) bahwa flavonoid yang terkandung dalam daun murbei secara signifikan dapat
menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL-C serta meningkatkan rasio
HDL-C/TC dan HDL-C/LDL-C pada tikus hiperlipidemia. Berbeda dengan Zeni &
Molin (2010) pada penelitiannya menyatakan bahwa ekstrak air daun murbei dosis 150
putih hiperlipidemia. Selain ekstrak daun murbei, ekstrak air buah murbei juga
dilaporkan memiliki efektivitas yang sama dengan ekstrak daun murbei dalam
menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan juga mampu meningkatkan
kadar HDL pada tikus hiperlipidemia (Yang et al, 2010).
Sedangkan pada minggu kedua setelah perlakuan berdasarkan uji post hocterlihat
bahwa kelompok simvastatin dan kombinasi tidak memiliki perbedaan bermakna, hal
ini menunjukkan baik simvastatin maupun kombinasi ekstrak etanol daun murbei
dengan simvastatin mempunyai aktivitas yang sama dalmenurunkan kadar kolesterol
pada tikus hiperkolesterolemia. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun
murbei tidak mempengaruhi efek antihiperkolesterolemia dari simvastatin jika
digunakan secara bersamaan.
Dalam jangka panjang keadaan hiperkolesterolemia dapat mengakibatkan
terjadinya hipertensi, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Feryadi et al
(2012) yang menyatakan bahwa kadar kolesterol total yang tinggi merupakan salah satu
faktor risiko terjadinya hipertensi. Dalam pengobatannya perlu penambahan obat untuk
mengatasi hipertensi yang terjadi. Selain sebagai antihiperkolesterolemia (Kartika,
2015), daun murbei juga berpotensi sebagai antihipertensi (Lee et al, 2011 dan Nade et
al, 2013) dan juga antioksidan( Katsube, 2006). Sehingga penggunaan simvastatin
bersamaan dengan ekstrak etanol daun murbei kemungkinan dapat membantu mengatasi
masalah tersebut, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Tabel 5. Data Kadar Kolesterol Total Hewan Uji Semua Perlakuan
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa ekstrak etanol daun murbei tidak mempengaruhi efek
antihiperkolesterolemia dari simvastatin jika digunakan seacara bersamaan tetapi
kemungkinan dapat membantu memperbaiki komplikasi yang timbul pada keadaan
hiperkolesterolemia
B.Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol
daun murbei dalam mencegah komplikasi yang terjadi pada keadaan hiperkolesterolemia.
DAFTAR PUSTAKA
Allain, C. C., Poon, S. L., Chan, G. S. C., Richmond, W., & Fu, C. P., 1974, Enzymatic
Determination of Total Serum Cholesterol, Clinical Chemistry, 20 (4).
Allo, G. I., Mowor, M. P., & Awaloei, H., 2013, Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar (Rattus norvegicus), Jurnal e-Biomedik (eBM), 1(1), pp.371-378.
Arief, I. M., Novriansyah, R., Budianto, T. I., & Harmaji, B. M., 2012, Potensi Bunga
Karamunting (Melastoma malabathricum L.) terhadap Kadar Kolesterol Total dan
Trigliserida pada Tikus Putih Jantan Hiperlipidemia yang Diinduksi Propiltiourasil,
Prestasi, 1(1),2.
Becker, D.Sc. C.A., & Van den Brink, PH.D., R.C., 1968. Flora of Java (Spermatophytes
only) Vol II. Groningen-The Netherlands: Wolters-Noordhoff N.V.
BPOM RI, 2008. Informasi Obat Nasional Indonesia, Jakarta: Sagung Seto.
BPOM RI, 2008, Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citereup,
Jakarta; Direktorat Obat Asli Indonesia, pp 59.
Chen, J. & Li, X., 2007. Hypolipidemic Effect of Flavonoids from Mulberry Leaves in
Triton WR-1339 Induced Hyperlipidemic Mice. Asia Pacific journal of clinical
nutrition, 16 Suppl 1(Suppl 1), pp.290–294.
Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Jakarta: Diktoral Jenderal POM-Depkes RI.
Diasys, 2014. Cholesterol FS: Diagnostic Reagent for Quantitative in Vitro Determination
of Cholesterol in Serum or Plasma on Photometric Systems, Germany: DiaSys
Enkhmaa, B., Shiwaku, K., Katsube, T., Kitajima, K., Anuurad, E., Yamasaki, M., et al.,
2005. Biochemical and Molecular Actions of Nutrients Mulberry ( Morus alba L .)
Leaves and Their Major Flavonol Quercetin 3- ( 6-Malonylglucoside ) Attenuate
Atherosclerotic Lesion Development in LDL Receptor – Deficient Mice 1. The
Journal of Nutrition, (December 2004), pp.729–734.
Evacuasiany, E., Setyawati, P., & Yoanita., 2010, Effect of Tomato (Lycopersicum esculatum MILL) on Total Cholesterol and Triglyceride Level of Dyslipimia Wistar
Male Rats, Jurnal Medika Planta, 1(2), pp 49-54.
Ganong, W. F.,1995, Fisiologi Kedokteran, Edisi Ke-17, Penerjemah: Widjajakusuma. M., Jakarta: EGC
Goodman, S. L., & Gilman, A., 2008. Dasar Farmakologi Terapi Volume 1 X., Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hotimah, B., 2003, Efek Pemberian Minuman Benalu Teh Terfermentasi Scurrula atropurpurea (BL.) Dans. Oleh Konsorsium Acetobacter-Saccharomyces terhadap
Tikus Putih Hiperlipidemia, Skripsi, Bogor: Jurusan Kimia FMIPA Institut Pertanian
Bogor.
Kartika, C. C., & Enny, P., 2012, Pengaruh Pemberian Buah Pepaya (Carica papaya L.)
terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Sparague Dawley dengan
Hiperkolesterolemia, Journal of Nutrition College, 1(1),56-55.
Kartikasari, R., 2015, Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus alba L.) Terhadap
Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia,Skripsi, Surakarta: Fakultas
Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Katsube, Takuya., Imawaka, Naoto., Kawano, Yasuhiro., Yamazaki, Yoshimitshu., Shiwaku, Kuninori., and Yamane, Yosuke., 2006. Antioxidant Flavonol Glycosides i
Mulberry (Morus alba L.) Leaves Isolated based on LDL Antioxidant Activity. Food
Chemistry, 97, pp.25–31.
Lee, J. Y., Choi, H. D., Kim, J. E., Kim, Y. H., Kwon, O, H, Kang, G. D et al., 2011,
Hypotensive, Hypolipidemic and Vascular Protective Effect of Morus alba L. in Rats
Fed an Atherogenic Diet, The American Journal of Chinese Medicine, 39(01).
Mitruka, B. M., & Rawnsley, H. M., 1981, Clinical Biochemical and Hematological
Reference Values in Normal Experimental Animal and Normal Humans, Masson Publishing USA Inc.
Mohammadi, J. & Naik, P. R., 2008. Evaluation of Hypoglycemic Effect of Morus ala in
an Animal Model. Indian Journal of Pharmacology, 1, pp.1–7.
Price, S. A., & Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit
VI., Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rong, X. L., Jing-jing, C., & Guang, X. L., 2009, Lipid Lowering Activity of Total
Flavonoid from Mulberry Leaves in Two Hyperlipidemic Animal Models, Chinese
Pharmaceutical Journal, 21.
Tisnadjaja. D., Hertati. A., Ekawati. N., & Irawan. H., 2013, Pengaruh Pemberian Kapsul Monasterol Terhadap Kadar High Density Lipoprotein (HDL) pada Tikus Putih
Jantan yang sebelumnya diinduksi Propiltiourasil, Puslit Bioteknologi-LIPI.
Tjay, T. H., & Rahardja, K., 2002. Obat-Obat Penting, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Tjirosoepomo, G., 2007, Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta: GMU Press.
Tuminah, S., 2009, Efek Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Trans Terhadap Kesehatan,
Medika Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 29, 13-20.
Van Steenis, C.G.G.J., 2005, Flora, Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Voight, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Penerjemah: Noerono, S., Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
WHO, 2003, Traditional Medicine
http://www.who.int/gb/archive/pdf..../ea5618.pdf diakses tanggal 08 maret 2014.
Yang, X., Yang, L., & Zheng, H., 2010, Hypolipidemic and Antioxidant Effects of
Mulberry (Morus alba L.) friut in Hyperlipidaemia rats, Public Library of Science,
48(8),2374-2381.
Zeni, B. L. A., & Molin, D. M., 2010, Hypotlriglyceridemic Effect of Morus alba L.,
Moraceae,Leaves in Hyperlipidemic rats, Revista Brasileira de Farmacognosia,
20(1)