• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Sambiloto (Andrographis paniculata, Nees.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Sambiloto (Andrographis paniculata, Nees.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK SAMBILOTO (Andrographis paniculata, Nees.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH Felisia, 1110002

Pembimbing : Ellya Rosa Delima, dr, M.Kes.

Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia dan juga merupakan faktor risiko mayor dari stroke, infark miokard, penyakit vaskular, dan penyakit ginjal kronis, oleh karena itu, berbagai obat antihipertensi telah diproduksi untuk mengatasi penyakit ini. Salah satu tanaman obat yaitu sambiloto yang mengandung diterpenoid, flavonoid, dan kalium dipercaya dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan Penelitian Untuk menilai efek sambiloto dalam menurunkan tekanan darah.

Metode Penelitian bersifat eksperimental quasi dengan desain pre tes dan pos tes dengan subjek penelitian sebanyak 15 orang perempuan. Data yang dinilai adalah tekanan darah sistol dan diastol. Analisis data menggunakan uji “t” yang

berpasangan α =0,05.

Hasil Penelitian menunjukkan tekanan darah setelah mengonsumsi dua kapsul sambiloto mengalami penurunan, baik sistol maupun diastol. Tekanan darah sistol mengalami penurunan rata-rata sekitar 11,6 mmHg (standar deviasi 5,110), sedangkan tekanan darah diastol mengalami penurunan rata-rata sekitar 11,0 mmHg (standar deviasi 5,196), dengan demikian terdapat penurunan tekanan darah yang berbeda sangat bermakna (p ≤ 0,01) antara tekanan darah sistol dan diastol setelah mengkonsumsi sambiloto dengan tekanan darah sistol dan diastol sebelum mengonsumsi sambiloto.

Simpulan dari penelitian ini adalah sambiloto menurunkan tekanan darah sistol dan diastol.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF SAMBILOTO (Andrographis paniculata, Nees.) TO LOWERING BLOOD PRESSURE

Felisia, 1110002

First Tutor : Ellya Rosa Delima, dr, M.Kes

Background Hypertension is one of major health problems in almost all countries in the world and also as the major risk factor of stroke, myocardial infarction, vascular disease, and chronic kidney disease, therefore a lot of antihypertension medicines has already been produced to overcome this disease. One of herbs that be believed to lowering blood pressure is sambiloto because it contains diterpenoids, flavonoid, and potassium.

Objective of the research has goal to examine the effect of sambiloto in lowering blood pressure.

Method This quasi-experimental research-applied pre-test and post-test arrangement with 15 females as the research subject. Furthermore, the data that had been examined were the systole and diastole blood pressure. The analysis of data utilized paired “t” test with α =0,05.

Result of this research shows that systole and diastole blood pressure decreased after consumption of two sambiloto’s capsule. Systole blood pressure decreased approximately 11,6 mmHg (standard deviation is 5,110), while diastole blood pressure decreased approximately 11,0 mmHg (standard deviation is 5,196). Therefore there is highly significant (p ≤ 0,01) descent in systole and diastole blood pressure after consuming sambiloto compared to systole and diastole blood pressure before consuming sambiloto.

Conclusion of the research sambiloto can decrease the systole and diastole blood pressure.

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademik ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 2

1.6 Hipotesis ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 5

2.1.1 Menentukan Rerata Tekanan Arteri (Mean Arterial Pressure)... 5

2.1.2 Curah Jantung (Cardiac Output) ... 6

(4)

ix

2.1.4 Pengaruh Tekanan terhadap Resistensi Pembuluh Darah

dan Aliran Darah Jaringan ... 7 2.2 Pengaturan Tekanan Darah ... 7

2.2.1 Peran Sistem Saraf dalam Pengaturan Tekanan Arteri

yang Cepat ... 7 2.2.2 Sistem Pengaturan Tekanan Arteri oleh Refleks Baroreseptor ... 8

2.2.3 Pengaturan Tekanan Arteri oleh Kemoreseptor Karotis dan Aorta—Pengaruh Kadar Oksigen yang Rendah terhadap

Tekanan Arteri ... 10 2.2.4 Refleks Arteri Pulmonal dan Atrium ... 11 2.2.5 Respon Iskemik Sistem Saraf Pusat―Pengaturan

Tekanan Arteri oleh Pusat Vasomotor Otak Sebagai

Respon terhadap Pengurangan Aliran Darah Otak ... 13 2.2.6 Sifat Khusus Pengaturan Tekanan Arteri Melalui Saraf ... 14 2.2.7 Peran Ginjal yang Dominan dalam Pengaturan Tekanan Arteri

Jangka Panjang ... 15 2.2.7.1 Kenaikan Volume Cairan Dapat Meningkatkan

Curah Jantung atau Tahanan Perifer Total ... 15 2.2.7.2 Komponen-Komponen Sistem Renin-Angiotensin ... 15

2.2.8 Rangkuman Sistem yang Multifaset dan

Terintegrasi untuk Pengaturan Tekanan Arteri ... 17 2.2.8.1 Mekanisme yang Bereaksi Secara Cepat,

Dalam Waktu Beberapa Detik atau Beberapa Menit ... 17 2.2.8.2 Mekanisme yang Memberi Respon Dalam

Periode Waktu Sedang, Selama Bermenit-Menit atau Berjam-Jam ... 17

2.2.8.3 Mekanisme yang Memberikan Pengaturan

(5)

x

2.3.1 Metode Palpasi dari Riva-Rocci ... 18

2.3.2 Metode Auskultasi ... 18

2.4 Hipertensi ... 20

2.5 Pengobatan Hipertensi ... 22

2.5.1 Modifikasi Gaya Hidup ... 22

2.5.2 Terapi Farmakologis ... 23

2.5.3 Herbal ... 24

2.5.4 Sambiloto ... 25

2.5.4.1 Nama Daerah dan Asal Usul ... 25

2.5.4.2 Deskripsi Tanaman ... 25

2.5.4.2.1 Ciri-Ciri Fisik ... 25

2.5.4.2.2 Syarat Hidup dan Cara Perbanyakan ... 27

2.5.4.2.3 Kandungan Bahan Aktif ... 28

2.5.4.3 Sambiloto dalam Penelitian Modern ... 29

2.5.4.4 Mekanisme Penurunan Tekanan Darah oleh Sambiloto ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 35

3.2 Subjek Penelitian ... 35

3.3 Alat Dan Bahan Yang Digunakan ... 36

3.3.1 Alat ... 36

3.3.2 Bahan... 36

3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 36

3.5 Perhitungan Besar Sampel ... 36

3.6 Variabel Penelitian ... 37

3.7 Definisi Operasional ... 37

3.8 Prosedur Penelitian ... 37

3.8.1 Persiapan Op Sebelum Tes... 37

3.8.1.1 Sehari Sebelum Percobaan ... 37

(6)

xi

3.8.2 Prosedur Tes Tekanan Darah ... 38

3.9 Analisis Data ... 38

3.10 Hipotesis Statistik ... 39

3.11 Aspek Etik Penelitian ... 39

3.12 Uji Pendahuluan ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dan Pembahasan... 42

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 45

4.3 Hipotesis Penelitian ... 45

4.4 Hal-Hal Yang Mendukung ... 46

4.5 Hal-Hal Yang Tidak Mendukung ... 46

4.6 Kesimpulan ... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 51

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7 ... 20 Tabel 4.1 Rerata Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah

Mengonsumsi Sambiloto ... 42 Tabel 4.2 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Sistol ... 42 Tabel 4.3 Rerata Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Rangkuman Kerangka Pemikiran ... 4

Gambar 2.1 Rerata Tekanan Arteri ... 6

Gambar 2.2 Refleks Baroreseptor Terhadap Peningkatan Tekanan Darah ... 10

Gambar 2.3 Refleks Baroreseptor Terhadap Penurunan Tekanan Darah ... 10

Gambar 2.4 Pengaturan Tekanan Arteri oleh Kemoreseptor Karotis dan Aorta ... 11

Gambar 2.5 Pengaruh Refleks Atrium terhadap Tekanan Darah ... 13

Gambar 2.6 Urutan Langkah-Langkah Peningkatan Volume Cairan Ekstrasel Dalam Menyebabkan Peningkatan Tekanan Arteri ... 15

Gambar 2.7 Morfologi Andrographis paniculata ... 26

Gambar 2.8 Struktur Kimia andrographolide ... 27

Gambar 2.9 Rangkuman Mekanisme Kerja Diterpenoid ... 32

Gambar 2.10 Rangkuman Mekanisme Kerja Flavonoid ... 33

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Hasil Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi

Sambiloto ... 51

Lampiran 2 Hasil Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Sambiloto ... 52

Lampiran 3 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 53

Lampiran 4 Contoh Informed Consent ... 54

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia dan juga merupakan faktor risiko mayor dari stroke, infark miokard, penyakit vaskular, dan penyakit ginjal kronis (Madhur, 2014), oleh karena itu, berbagai obat antihipertensi sintetik telah diproduksi untuk mengatasi penyakit ini (Madhur, 2014).

Pada saat ini hampir di seluruh dunia, kesadaran manusia akan pentingnya kembali ke alam untuk menyembuhkan berbagai penyakit sudah mulai timbul, oleh karena itu, berbagai riset ilmiah semakin banyak dilakukan untuk meneliti dan mengembangkan berbagai bahan dasar alami untuk digunakan sebagai obat (Dewi, 2013).

Obat yang bersifat alami (obat herbal) memiliki beberapa kelebihan dibanding obat kimia, yaitu memiliki efek samping lebih minim jika digunakan pada dosis normal, seringkali lebih efektif untuk beberapa penyakit, harga lebih murah, aplikasinya lebih sederhana, mudah didapatkan di mana saja dan dapat

dikonsumsi siapa saja, serta memiliki banyak khasiat (Dewi, 2013).

(11)

2

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan alasan di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini :

Apakah sambiloto menurunkan tekanan darah.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah sambiloto menurunkan

tekanan darah.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

Melalui penelitian secara empiris ini diharapkan dapat diperoleh pengetahuan mengenai efek pemberian sambiloto terhadap penurunan tekanan darah, serta dapat menjadi inspirasi bagi penelitian selanjutnya untuk menggali khasiat sambiloto lebih maksimal lagi sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal bagi dunia kesehatan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai efek pemberian sambiloto terhadap penurunan tekanan darah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat adjuvan untuk hipertensi.

1.5 Kerangka Pemikiran

(12)

3

endotelial (Zhang & Tan, 1999), dengan demikian, terjadi vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan penurunan resistensi perifer total dari pembuluh darah

sehingga dapat menurunkan tekanan darah (Sherwood, 2007)..

Selain mengandung diterpenoid, sambiloto juga mengandung flavonoid (Chen, Qu, & Qiu, 2006) yang juga merupakan antioksidan (Buhler & Miranda, 2000). Flavonoid akan meningkatkan sintesis NO melalui aktivasi eNOS (endothelial nitric oxide synthase) (Ramirez-Sanchez, Maya, Ceballos, & Villarreal, 2010). NO yang disintesis oleh eNOS dari L-arginin (dengan adanya kofaktor tetrahidrobiopterin), dilepaskan dari sel endotel. Setelah berdifusi dari endotel menuju sel-sel otot polos vaskular, NO akan meningkatkan konsentrasi cGMP intraselular dan menginduksi relaksasi sel-sel otot polos vaskular (Corti, Flammer, Hollenberg, & Lüscher, 2009), dengan demikian, akan terjadi penurunan resistensi perifer total pada pembuluh darah sehingga tekanan darah

akan menurun (Sherwood, 2007).

Sambiloto juga mengandung kalium yang tinggi (Marianto & Prapanza, 2003). Kalium yang tinggi ini dapat meningkatkan ekskresi natrium dan air, menurunkan respon terhadap angiotensin II dan norepinefrin, menurunkan frekuensi denyut jantung, serta bersifat vasodilator (Krishna, 1990), yang pada akhirnya akan

(13)

4

Rangkuman :

Gambar 1.1 Rangkuman Kerangka Pemikiran *Frekuensi Denyut Jantung

**Total Peripheral Resistance (resistensi perifer total)

1.6 Hipotesis

(14)

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sambiloto (Andrographis paniculata) dapat menurunkan tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol.

5.2 Saran

Diperlukan penelitian lanjutan dengan subjek yang lebih banyak dan metode yang lebih akurat untuk mengkaji efek sambiloto terhadap tekanan darah sistol

(15)

51

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Felisia

Tempat, tanggal lahir : Lahat, 19 Februari 1993

Alamat : Jl. Laskar Krio Komar No. 171 Lahat,

Sumatera Selatan

Email : felisiayang@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

(16)

1

THE EFFECT OF SAMBILOTO (Andrographis paniculata, Nees.) TO LOWERING BLOOD PRESSURE

Felisia, Ellya Rosa Delima

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri MPH No.65 Bandung 40164, Indonesia

ABSTRACT

Background Hypertension is one of major health problems in almost all countries in the world and also as the major risk factor of stroke, myocardial infarction, vascular disease, and chronic kidney disease, therefore a lot of antihypertension medicines has already been produced to overcome this disease. One of herbs that be believed to lowering blood pressure is sambiloto because it contains diterpenoids, flavonoid, and potassium.

Objective of the research has goal to examine the effect of sambiloto in lowering blood pressure.

Method This quasi-experimental research-applied pre-test and post-test arrangement with 15 females as the research subject. Furthermore, the data that had been examined were the systole and diastole blood pressure. The analysis of data utilized paired “t” test with α =0,05.

Result of this research shows that systole and diastole blood pressure decreased after consumption of two sambiloto’s capsule. Systole blood pressure decreased approximately 11,6 mmHg (standard deviation is 5,110), while diastole blood pressure decreased approximately 11,0 mmHg (standard deviation is 5,196). Therefore there is highly significant (p ≤ 0,01) descent in systole and diastole blood pressure after consuming sambiloto compared to systole and diastole blood pressure before consuming sambiloto.

Conclusion of the research sambiloto can decrease the systole and diastole blood pressure.

(17)

2

EFEK SAMBILOTO (Andrographis paniculata, Nees.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Felisia, Ellya Rosa Delima

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Jl. Prof. Drg. Soeria Soemantri MPH No.65 Bandung 40164, Indonesia

ABSTRAK

Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia dan juga merupakan faktor risiko mayor dari stroke, infark miokard, penyakit vaskular, dan penyakit ginjal kronis, oleh karena itu, berbagai obat antihipertensi telah diproduksi untuk mengatasi penyakit ini. Salah satu tanaman obat yaitu sambiloto yang mengandung diterpenoid, flavonoid, dan kalium dipercaya dapat menurunkan tekanan darah.

Tujuan Penelitian Untuk menilai efek sambiloto dalam menurunkan tekanan darah.

Metode Penelitian bersifat eksperimental quasi dengan desain pre tes dan pos tes dengan subjek penelitian sebanyak 15 orang perempuan. Data yang dinilai adalah tekanan darah sistol dan diastol. Analisis data menggunakan uji “t” yang berpasangan α =0,05.

Hasil Penelitian menunjukkan tekanan darah setelah mengonsumsi dua kapsul sambiloto mengalami penurunan, baik sistol maupun diastol. Tekanan darah sistol mengalami penurunan rata-rata sekitar 11,6 mmHg (standar deviasi 5,110), sedangkan tekanan darah diastol mengalami penurunan rata-rata sekitar 11,0 mmHg (standar deviasi 5,196), dengan demikian terdapat penurunan tekanan darah yang berbeda sangat bermakna secara statistik (p ≤ 0,01) antara tekanan darah sistol dan diastol setelah mengkonsumsi sambiloto dengan tekanan darah sistol dan diastol sebelum mengonsumsi sambiloto.

Simpulan dari penelitian ini adalah sambiloto menurunkan tekanan darah sistol dan diastol.

Kata kunci : sambiloto, tekanan darah sistol dan diastol, penurunan.

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia dan juga merupakan faktor risiko mayor dari stroke, infark miokard, penyakit vaskuler, dan penyakit ginjal kironis. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistol 140 mmHg/ lebih atau tekanan diastol 90

(18)

3 kasus, oleh karena itu, berbagai obat antihipertensi sintetik telah diproduksi untuk mengatasi penyakit ini (1).

Pada saat ini hampir di seluruh dunia, kesadaran manusia akan pentingnya kembali ke alam untuk menyembuhkan berbagai penyakit sudah mulai timbul, oleh karena itu, berbagai riset ilmiah semakin banyak dilakukan untuk meneliti dan mengembangkan berbagai bahan dasar alami untuk digunakan sebagai obat (2).

Obat yang bersifat alami (obat herbal) memiliki beberapa kelebihan dibanding obat kimia, yaitu memiliki efek samping lebih minim jika digunakan pada dosis normal, seringkali lebih efektif untuk beberapa penyakit, harga lebih murah, aplikasinya lebih sederhana, mudah didapatkan di mana saja dan dapat dikonsumsi siapa saja, serta memiliki banyak khasiat (2).

Sambiloto merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat sambiloto yaitu untuk menurunkan tekanan darah (3). Efek ini dimediasi oleh kandungan dalam sambiloto, yaitu diterpenoid (4), flavonoid (5), dan kalium (6). Dua diterpenoid yang dimiliki

sambiloto berperan sebagai antioksidan, yaitu 14-deoxyandrographolide (DA) dan 14-deoxy-11,12

didehydroandrographolide (DDA),

yang mana DDA memiliki efek hipotensi lebih besar dari DA. Efek vasorelaksannya dimediasi melalui aktivasi enzim Nitric Oxide Synthase (NOS) dan guanylyl cyclase. DA dan DDA menstimulasi pelepasan NO dari sel endotelial (7). Pelepasan NO dari sel

endotel akan mengaktifkan enzim guanylyl cyclase yang akan mengubah GTP menjadi cGMP (8). Dengan

demikian, terjadi vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan penurunan resistensi perifer total dari pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah (9).

Sambiloto juga mengandung flavonoid (5) yang juga merupakan

antioksidan (10). Flavonoid akan

meningkatkan sintesis NO melalui aktivasi eNOS (endothelial nitric oxide synthase) (11). NO yang disintesis oleh

eNOS dari L-arginin (dengan adanya kofaktor thetrahydrobiopterin), dilepaskan dari sel endotel. Setelah berdifusi dari endotel menuju sel-sel otot polos vaskular, NO akan meningkatkan konsentrasi cGMP intraselular dan menginduksi relaksasi sel-sel otot polos vaskular (12). Dengan

demikian, akan terjadi penurunan resistensi perifer total pada pembuluh darah sehingga tekanan darah akan menurun (9).

Sambiloto juga mengandung kalium yang tinggi (6). Efek kalium

yang tinggi :

 dapat meningkatkan ekskresi natrium dan air (13) sehingga

akan menurunkan volume darah yang berdampak pada penurunan stroke volume. Penurunan stroke volume menyebabkan penurunan

cardiac output sehingga

menurunkan tekanan darah (9),

 menurunkan respon terhadap angiotensin II (sekresi aldosteron menurun, sehingga tidak terjadi retensi natrium dan air) dan norepinefrin (vasokonstriktor)

(19)

4  kelebihan kalium dalam cairan

ekstrasel akan menurunkan frekuensi denyut jantung sehingga akan menurunkan cardiac output yang pada akhirnya akan menurunkan tekanan darah, hal ini dikarenakan tingginya konsentrasi kalium di dalam cairan ekstrasel menurunkan potensial membran istirahat dalam serabut-serabut otot jantung. Sewaktu potensial membran turun, intensitas potensial juga menurun, yang membuat kontraksi jantung secara progresif melemah (14).

Melemahnya kontraksi jantung menyebabkan penurunan frekuensi denyut jantung sehingga akan menurunkan tekanan darah (9),

 serta bersifat vasodilator (13)

sehingga akan menurunkan resistensi perifer total, yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan tekanan darah (9).

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah sambiloto menurunkan tekanan darah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat eksperimental quasi dengan desain pre tes dan pos tes. Analisis data menggunakan uji “t” yang berpasangan dengan α=0,05. Data yang diukur adalah tekanan darah sebelum dan sesudah minum dua kapsul sambiloto yang masing-masing mengandung 2 gram simplisia Andrographis paniculata herba.

Subjek penelitian terdiri dari 15 orang perempuan, berusia 18-24 tahun,

yang bersedia menjadi OP secara sukarela dan telah menandatangani

informed consent, serta telah

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: 2. Melakukan aktivitas fisik

yang melelahkan sehari sebelum percobaan.

3. Mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menimbulkan interaksi dengan sambiloto, seperti antikoagulan dan imunosupresan. Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, mulai dari Desember 2013 sampai Desember 2014. Bahan penelitian adalah sambiloto dan air 240 ml. Alat yang digunakan adalah

sphigmomanometer digital dan

stopwatch. Persiapan subjek

(20)

5 Pada hari tes, subjek penelitian tidak diperbolehkan mengonsumsi obat-obatan yang dapat menimbulkan interaksi dengan sambiloto (antikoagulan dan imunosupresan) serta tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan/ minuman/ obat yang mempengaruhi tekanan darah.

Persiapan bahan uji adalah dengan menggunakan kapsul jadi yang siap pakai yaitu kapsul sambiloto yang masing-masing mengandung dua gram simplisia Andrographis paniculata herba. Prosedur penelitian yaitu dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum mengonsumsi kapsul sambiloto, kemudian subjek penelitian

diberi dua kapsul sambiloto yang dikonsumsi sekaligus, setelah lima menit tekanan darah diukur. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan interval lima menit selama satu jam dan diambil hasil pengukuran “t” berpasangan tekanan darah sistol dan diastol disajikan pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Rerata Tekanan Darah Sistol dan Diastol Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Sambiloto menunjukkan bahwa rerata penurunan tekanan darah sistol dari 15 subjek percobaan adalah 11.60 mmHg dengan t hitung 8.792 lebih besar dari t tabel 1.761, dengan nilai p<0.01, berarti terdapat penurunan sangat signifikan antara tekanan darah sistol sesudah mengonsumsi sambiloto, yaitu 98.40 mmHg (SD=5.616) dan tekanan darah sistol sebelum mengonsumsi sambiloto, yaitu 110.00 mmHg (SD=7.454). Sambiloto juga dapat menurunkan

(21)

6 Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa konsumsi 4 g simplisia sambiloto dapat menurunkan tekanan darah sistol maupun diastol. Hal ini sejalan dengan penelitian Zhang dan Tan (1999) tentang efek 14-

deoxy-11,12-didehydroandrographolide dalam Andrographis paniculata yang bersifat vasorelaksan terhadap kultur sel endotel manusia (7) sehingga

menurunkan tekanan darah. Penelitian Zhang dan Tan yang serupa mengenai efek pemberian aqueous extract Andrographis paniculata terhadap tikus yang diberikan secara intraperitoneal menunjukkan hasil yang sama yaitu terdapat efek hipotensi pada spontaneously hypertensive rats (SHR) dan Wistar-Kyoto (WKY) rats (15).

Penelitian lain yang turut mendukung penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan dengan judul

“Penggunaan Herba Sambiloto

(Andrographis paniculata Nees.) terhadap Tekanan Darah Normal pada Pria Dewasa” menyebutkan bahwa infusa herba sambiloto sebesar 20 g/100cc berefek menurunkan tekanan darah normal. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan rerata tekanan darah sistol setelah perlakuan sebesar 106.3 mmHg (SD=9.52827) lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistol sebelum perlakuan sebesar 118.0 mmHg (SD=8.90352). Dari hasil perbandingan rerata tekanan darah sistol setelah perlakuan dan sebelum perlakuan didapatkan penurunan

tekanan darah sistol yaitu 11.7 mmHg. Hal ini menunjukkan penurunan yang sangat signifikan dengan p=0.000 (p<0.01). Dari hasil penelitian juga didapatkan rerata tekanan darah diastol setelah perlakuan sebesar 68.7 mmHg (SD=10.76470) lebih rendah daripada rerata tekanan darah sebelum perlakuan sebesar 77.5 mmHg (SD=9.87651). Dari hasil perbandingan rerata tekanan darah diastol setelah perlakuan dan sebelum perlakuan didapatkan penurunan tekanan darah diastol yaitu 7.8 mmHg. Hal ini menunjukkan penurunan yang sangat signifikan dengan p=0.000 (p<0.01) (16).

(22)

7 didapatkan penurunan tekanan darah sistol yaitu 14.6 mmHg. Hal ini menunjukkan penurunan yang sangat signifikan dengan p=0.000 (p<0.01). Dari hasil penelitian juga didapatkan rerata tekanan darah diastol setelah perlakuan sebesar 62.6 mmHg (SD=5.53733) lebih rendah daripada rerata tekanan darah sebelum perlakuan sebesar 70.0 mmHg (SD=5.20267). Dari hasil perbandingan rerata tekanan darah diastol setelah

perlakuan dan sebelum perlakuan didapatkan penurunan tekanan darah diastol yaitu 7.4 mmHg. Hal ini menunjukkan penurunan yang sangat signifikan dengan p=0.000 (p<0.01) (17).

SIMPULAN .

Sambiloto menurunkan tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol.

DAFTAR PUSTAKA

Olah Sambiloto untuk

Menumpas Berbagai Penyakit. Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2013.

3. Yuliatin, Indah Sri. Khasiat Sambiloto Si Pahit Berhasiat Selangit. Surabaya : Tibbun Media, 2012. hal. vi.

4. Use of Natural Antioxidants to Scavenge Free. Rakesh, Sachin Uttam, Patil, Priyanka R dan Mane, Sagar R. 2, April-June

2010, International Journal of PharmTech Research, Vol. 2, hal. 1078. 0974-4304.

5. Chen, L X, Qu, G X dan Qiu, F. Studies on flavonoids of Andrographis paniculata. PubMed. [Online] March 2006. [Dikutip: 15 February 2014.] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p ubmed/16711423.

6. Marianto, Lukito Adi dan Prapanza, Ivan. Khasiat & Manfaat Sambiloto Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta : Agromedia Pustaka, 2003.

7. Zhang, C Y dan Tan, B K.

Effects of

(23)

deoxy-11,12-8 didehydroandrographolide on nitric oxide production in cultured human endothelial cells. PubMed. [Online] March 1999. [Dikutip: 22 May 2013.] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p ubmed/10190192.

8. Regulation of Nitric Oxide--Sensitive Guanylyl Cyclase. Friebe, Andreas dan Koesling, Doris. 6 March 2003, Journal of American Heart Association, hal. 97. 1524-4571. Activities of Flavonoids. lpi.oregonstate.edu. [Online] 2010, Journal of The American Heart Association, Vol. 55, hal. 1399. 1524-4563.

12. Circulation. Corti, Roberto, et al. 2009, Journal of The

American Heart Association, Vol. 119, hal. 1435. 1524-4539.

13. Effect of Potassium Intake on Blood Pressure. Krishna, G Gopal. 1990, American Society of Nephrology, hal. 47.

14. Guyton, Arthur C dan Hall, John E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. eleventh. Jakarta : EGC, 2007.

15. Zhang, C Y dan Tan, B K. Hypotensive Activity of Aqueous Extract of Andrographis paniculata in Rats. PubMed. [Online] August 1996. [Dikutip: 5 May 2013.]

Nees.) Terhadap Tekanan

Darah Normal Pada Pria Dewasa. 2006.

17. Adiwana, Adelaide. Efek Ekstrak Etanol Daun Sambiloto

(Andrographis paniculata

(24)

48

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved June 19, 2014, from d.umn.edu:

http://www.d.umn.edu/~jkeener/hlth2040-1-su2012/pwreadings/pdf/4-7.pdf

Adiwana, A. (2009). Efek Ekstrak Etanol Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Normal Pada Perempuan Dewasa.

AHA. (2014, 4 8). Understand Your Risk for High Blood Pressure. Retrieved 1 10, 2015, from American Heart Association: http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Unde rstandYourRiskforHighBloodPressure/Understand-Your-Risk-for-High-Blood-Pressure_UCM_002052_Article.jsp

Buhler, D. R., & Miranda, C. (2000, November). Antioxidant Activities of Flavonoids. Retrieved February 15, 2014, from lpi.oregonstate.edu: http://lpi.oregonstate.edu/f-w00/flavonoid.html

Chen, L. X., Qu, G. X., & Qiu, F. (2006, March). Studies on flavonoids of Andrographis paniculata. Retrieved February 15, 2014, from PubMed: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16711423

Corti, R., Flammer, A. J., Hollenberg, N. K., & Lüscher, T. F. (2009). Circulation. Journal of The American Heart Association , 119, 1435.

Dewi, N. (2013). Khasiat & Cara Olah Sambiloto untuk Menumpas Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

(25)

49

Friebe, A., & Koesling, D. (2003, March 6). Regulation of Nitric Oxide--Sensitive Guanylyl Cyclase. Journal of American Heart Association , 97.

Ganong, W. F. (2002). Fisiologi Kedokteran (20 ed.). (H. M. Widjajakusumah, Ed.) Jakarta: EGC.

Gunawan, E. (2006). Pengaruh Herba Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Pria Dewasa.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (eleventh ed.). Jakarta: EGC.

Jayakumar, T., Hsieh, C. Y., Lee, J. J., & Sheu, J. R. (2013, February 12). Experimental and Clinical Pharmacology of Andrographis paniculata and Its Major Bioactive Phytoconstituent Andrographolide. Evidance-Based Complementary and Alternative Medicine , 2013, p. 2.

Jayakumar, T., Hsieh, C.-Y., Lee, J.-J., & Sheu, J.-R. (2013). Experimental and Clinic Pharmacology of Andrographis paniculata and Its Major Bioactive Phytoconstituent Andrographolide. (Y.-S. Chen, Ed.) Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine , 2013, 1-16. Krishna, G. G. (1990). Effect of Potassium Intake on Blood Pressure.

American Society of Nephrology , 47.

Madhur, M. S. (2014, January 7). Hypertension. Retrieved January 11, 2014, from Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/241381-overview#aw2aab6b2b2

Marianto, L. A., & Prapanza, I. (2003). Khasiat & Manfaat Sambiloto Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Mills, S. Y., & Bone, K. (2005). The Essential Guide to Herbal Safety.

(26)

50

Nasir, A., Abubakar, M. G., Shehu, R. A., Aliyu, U., & Toge, B. K. (2013). Hepatoprotective Effect of the Aqueous Leaf Extract of Andrographis paniculata Nees Against Carbon Tetrachloride - Induced Hepatotoxicity in Rats. Nigerian Journal of Basic and Applied Science , 21 (1), 45-54.

Rakesh, S. U., Patil, P. R., & Mane, S. R. (2010). Use of Natural Antioxidants to Scavenge Free. International Journal of PharmTech Research , 2 (2), 1078.

Ramirez-Sanchez, I., Maya, L., Ceballos, G., & Villarreal, F. (2010). Hypertension . Journal of The American Heart Association , 55, 1399.

Sherwood, L. (2007). Human Physiology (sixth ed.). USA: Thomson Brooks/Cole.

Yuliatin, I. S. (2012). Khasiat Sambiloto Si Pahit Berhasiat Selangit. Surabaya: Tibbun Media.

Zhang, C. Y., & Tan, B. K. (1999, March). Effects of 14-deoxyandrographolide and 14-deoxy-11,12-didehydroandrographolide on nitric oxide production in cultured human endothelial cells. Retrieved

May 22, 2013, from PubMed:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10190192

Gambar

Gambar 1.1  Rangkuman Kerangka Pemikiran
Tabel  1.1 Rerata Tekanan Darah Sistol  dan Diastol Sebelum dan Sesudah

Referensi

Dokumen terkait

Orang tua akan marah jika anak melakukan sesuatu tidak sesuai dengan yang diinginkannya, hal ini juga dapat dilihat pada pertanyaan yang diberikan kepada orang

Development of Light Mayonnaise Formula Using Carbohydrate-Based Fat Replacement.. Pengaruh Air Perasan Buah Belimbing Wuluh ( Averrhoa bilimbi L.) terhadap Kadar Kolesterol

Batuk adalah gejala paling umum pada penderita bronkhitis, seringkali.. pada penderita bronkhitis mengalami batuk- batuk hampir

3) Wahyu Utaminingrum, M.Sc.,Apt selaku Ketua Program Studi S1 Farmasi yang telah memberi berbagai informasi dan bimbingan tentang tata laksana penyusunan skripsi. 4) Indri

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa penge- tahuan keuangan berpengaruh positif signifikan pada pengelolaan keu- angan keluarga Artinya bahwa sema- kin

Jadi yang dimaksud dengan perbandingan antara metode CHIO dan metode MINOR-KOFAKTOR dalam menentukan determinan matriks berordo (n ≥ 4) adalah dengan membandingkan dua metode

[r]

r pbis : Koefisien korelasi poin biserial antara skor butir soal no I dengan skor total. Mp : Rata-rata skor total responden yang menjawab benar item yang