• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Religiosity dan Tax Moral terhadap Kepatuhan Pajak WPOP (Studi Kasus di Kota Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Religiosity dan Tax Moral terhadap Kepatuhan Pajak WPOP (Studi Kasus di Kota Bandung)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Saat ini perekonomian ni Innonesia semakin berkembang, namun hal ini tinak niikuti oleh peningkatan penerimaan pajaknya. Untuk itu, penelitian ini akan meneliti hal-hal yang mempengaruhi kepatuhan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui religiosity nan tax moral terhanap kepatuhan pajak. Hipotesis nalam penelitian ini analah religiosity nan tax moral berpengaruh terhanap kepatuhan pajak baik seIara simultan maupun parsial.

Metone penelitian yang nigunakan analah kuantitatif, nengan menggunakan teknik analisis regresi berganna. Populasi penelitian analah wajib pajak orang pribani ni Bannung, nan niperoleh 400 responnen.

Hasil yang niperoleh analah religiosity nan tax moral berpengaruh seIara simultan terhanap kepatuhan pajak. SeIara parsial , religiosity nan tax moral juga berpengaruh terhanap kepatuhan pajak. Kesimpulannya semakin tinggi tingkat religiosity nan moral seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan pajaknya

(2)

ii

ABSTRACT

Lately Indonesia 's economy is growing , but it is not followed by an increase in tax revenue . Therefore , this study will examine the things that affect tax compliance . This study aims to determine the religiosity and moral tax on tax compliance . The hypothesis of this study is religiosity and moral tax effect on tax compliance either simultaneously or partially .

The method used is quantitative, using regression analysis techniques . The study population is an individual taxpayer in Bandung , and obtained 400 respondents .

The result is a religiosity and tax morale influence simultaneously on tax compliance . Partially , religiosity and tax morale also affect tax compliance . In conclusion the higher levels of religiosity and person’s moral , the higher the level of tax compliance

(3)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian... 1

1.2Rumusan Masalah ………... 5

1.3Tujuan Penelitian... 6

1.4Kegunaan Penelitian... 6

1.5Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lannasan Teori …... 8

2.1.1. Pajak………... 8

2.1.2. Fungsi Pajak... 9

2.1.2.1 Pengelompokan Pajak………. 11

2.1.2.2 Asas-Asas Pemungutan Pajak ………. 12

2.1.2.3 Sistem Pemungutan Pajak ………... 14

2.1.2.4 Penoman Pemungutan Pajak ……….. 15

2.1.3. Religiosity ………... 16

2.1.3.1 Pengertian Religiosity ……… 16

2.1.3.2 Pajak nan Agama ……….……….. 18

2.1.3.3 Dimensi religiosity ………..……….. 24

2.1.4. Tax Moral ... 26

(4)

vi

2.1.4.2 Dimensi Tax Moral ……… 28

2.1.5 Kepatuhan Pajak ……….. 29

2.1.5.1 Pengertian Kepatuhan ………. 29

2.1.5.2 Innikator Kepatuhan Pajak ………. 31

2.2. Pengaruh Religiosity Terhanap Kepatuhan Pajak... 35

2.3 Pengaruh Tax Moral Terhanap Kepatuhan Pajak…... 36

2.4 Penelitian Ternahulu…..…... 37

BAB III RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Rerangka Pemikiran... 41

3.2 Monel Penelitian... 44

3.3 Hipotesis Penelitian... 45

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Objek Penelitian………... 46

4.2. Metone Penelitian... 46

4.2.1. Metone Penelitian yang Digunakan... 46

4.2.2. Definisi Variabel ... 46

4.2.3 Operasionalisasi Variabel ……… 47

4.2.4 Pengukuran Variabel ……… 48

4.2.5 Populasi nan Sampel ……… 48

4.2.6 Teknik Pengumpulan Data ……….. 50

4.3. Teknik Analisis…………... 50

BAB V Hasil Analisis 5.1 Gambaran Obyek Stuni... 59

5.1.1. Analisis neskriptif nata penelitian... 59

5.1.2. Data Responnen………... 60

5.1.3. Tanggapan Responnen Mengenai Religiosity... 63

5.1.4. Tanggapan Responnen Mengenai Tax Moral... 65

5.1.5. Tanggapan Responnen Mengenai Kepatuhan Pajak... 72

5.2. Hasil Penelitian... 76

5.2.1. Uji Asumsi Regresi Linear... 76

(5)

vii

5.2.1.2. Uji Multikolinearitas……….. 77

5.2.1.3. Uji Heterokenastisitas ……… 78

5.2.2. Pengaruh Religiosity nan Tax Moral Terhanap Kepatuhan Pajak... 79

5.2.3. Menguji Keberartian Koefisien Regresi... 82

5.2.3.1. Pengujian Hipotesis SeIara Overall (Uji F) ……….. 82

5.2.3.2. Pengujian Hipotesis seIara Parsial (Uji t) …………. 84

5.2.4. Analisis Korelasi Berganna ……… 87

5.2.5. Analisis Pengaruh Parsial ……….. 88

5.2.6. Koefisien Determinasi ……… 89

5.3. Pembahasan... 90

5.3.1. Pengaruh Religiosity terhanap Kepatuhan Pajak WPOP ni Bannung……...……….………….. 90

5.3.2. Pengaruh Tax Moral terhanap Kepatuhan Pajak WPOP ni bannung...…………..……….... 92

5.3.3. Pengaruh Religiosity nan Tax Moral terhanap Kepatuhan Pajak WPOP ni Bannung... 94

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 96

6.2. Saran... 96

DAFTAR PUSTAKA... 98

(6)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Tabel Penerimaan pajak tahun 2008 s/d 2012...………... 2

Tabel 2.1. Tabel Penelitian Ternahulu ... 39

Tabel 4.1. Tabel Operasionalisasi Variabel... 47

Tabel 5.1. Tabel ke rumah ibanah nalam seminggu ... 63

Tabel 5.2. Keaktifan nalam agama ... 64

Tabel 5.3. Bernoa nalam sehari ... 64

Tabel 5.4. Tanggapan Responnen mengenai etika ... 65

Tabel 5.5. Tanggapan mengenai perasaan bersalah... 67

Tabel 5.6. Tanggapan responnen mengenai prinsip hinup... 69

Tabel 5.7. Rekapitulasi tanggapan responnen mengenai tax moral... 70

Tabel 5.8. Tanggapan responnen mengenai pembayaran ... 72

Tabel 5.9. Tanggapan responnen mengenai Pelaporan ... 73

Tabel 5.10. Rekapitulasi tanggapan responnen mengenai kepatuhan pajak... 75

Tabel 5.11. Uji Normalitas ... 77

Tabel 5.12. Uji Multikolinearitas... 78

Tabel 5.13. Uji Heterokenastisitas ... 79

Tabel 5.14. Analisis regresi berganna ... 80

Tabel 5.15. Uji F ... 83

Tabel 5.16. Uji T untuk X1 ... 85

Tabel 5.17. Uji T untuk X2 ... 86

Tabel 5.18. Analisis korelasi Berganna ... 88

(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran... ... 44

Gambar 3.2. Monel Penelitian ... ... 44

Gambar 5.1. Garis Kontinum Etika ... 67

Gambar 5.2. Garis Kontinum Perasaan bersalah ... 68

Gambar 5.3. Garis Kontinum Prinsip Hinup... 70

Gambar 5.4. Garis Kontinum Tax Moral ... 71

Gambar 5.5. Garis Kontinum Pembayaran ... 73

Gambar 5.6. Garis Kontinum Pelaporan ... 74

Gambar 5.7. Garis Kontinum Kepatuhan Pajak ... 76

Gambar 5.8. Daerah Penolakan H0 Pana Pengujian seIara bersama-sama ... 83

Gambar 5.9. Daerah penolakan nan penerimaan H0 variabel religiosity (X1) terhanap Kepatuhan pajak (Y) ... 85

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian... 105

Lampiran 2 Tabulasi Kuesioner ... 111

Lampiran 3 Uji Valinitas nan Reliabilitas... 120

Lampiran 4 Rekap Valinitas nan Reliabilitas ... 126

(9)

1

BABBIB

PENDAHULUANB

1.1 LatarBBelakangBPenelitianB

Pajak dari waktu ke waktu semakin menjadi andalan penerimaan Negara.

Hal ini tercermin dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN)

dimana penerimaan dari pajak merupakan sumber penerimaan dalam negeri

terbesar. Tujuan pemanfaatan dari sektor pajak itu sendiri adalah disamping untuk

mengisi penerimaan Negara, juga untuk mengatur perekonomian.

Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor

internal maupun eksternal. Salah satu sumber penerimaan negara dari sektor

internal adalah pajak, sedangkan sumber penerimaan eksternal misalnya pinjaman

luar negeri. Dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan sumber penerimaan

eksternal, pemerintah terus berusaha untuk memaksimalkan penerimaan internal.

Dewasa ini, pajak menjadi sumber penerimaan internal yang terbesar dalam

APBN. Penerimaan negara dari sektor pajak terus meningkat dari tahun ke tahun.

Berikut disajikan proporsi penerimaan pajak terhadap APBN dalam lima tahun

(10)

2 Tabel 1.1

Penerimaan pajak tahun 2008 s/d 2012

No. Tahun

Anggaran Penerimaan Pajak Persentase kenaikan

1 2008 658,701 -

2 2009 619,922 -5.89%

3 2010 723,307 16.68%

4 2011 873,874 20.82%

5 2012 1,016,237 16.29%

Sumber: APBN Indonesia 2008-2012 yang diolah

Begitu besarnya penerimaan pajak dalam APBN dari tahun ke tahun, maka

usaha untuk meningkatkan penerimaan pajak terus dilakukan oleh pemerintah

yang dalam hal ini merupakan tugas Direktorat Jenderal Pajak. Pemerintah

melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah Departemen

Keuangan terus melakukan upaya-upaya agar pengelolaan penerimaan pajak

semakin baik. Melalui kebijakan perpajakan DJP berupaya memperbaharui

kebijakan-kebijakan perpajakan yang tertuang dalam peraturan

perundang-undangan perpajakan. Sedangkan melalui administrasi perpajakan DJP berupaya

memperbaharui sistem ininternal DJP agar dapat memberikan pelayanan terbaik

bagi Wajib Pajak.

Langkah pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor

perpajakan dimulai dengan melakukan reformasi perpajakan secara menyeluruh

pada tahun 1984, dan sejak saat itulah, Indonesia menganut sistem self assesment.

Menurut Mardiasmo (2011:7):

(11)

3 kegiatan menghitung, memperhitungkan, membayar, melaporkan, dan mempertanggungjawabkan pajak sepenuhnya berada di tangan Wajib Pajak. Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada Wajib Pajak sendiri.”

Wajib pajak diberi kepercayaan penuh untuk menghitungkan, membayar

dan melaporkan pajak terutangnya sendiri. Dengan demikian, tanggung jawab

wajib pajak semakin besar. Tanggung jawab ini menyangkut kesadaran wajib

pajak untuk memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu, kepercayaan yang telah

diberikan oleh negara haruslah diimbangi dengan kesadaran yang memadai.

Dalam konteks inilah kepatuhan pajak semakin memegang peranan dalam upaya

efektivitas berjalannya self assessment system.

Menurut Stack dan Kposowa (2006), salah satu variabel yang

mempengaruhi tax compliance adalah religiosity. Menurut Majid (1992)

religiusitas adalah tingkah laku manusia yang sepenuhnya dibentuk oleh

kepercayaan kepada kegaiban atau alam gaib, yaitu kenyataan-kenyataan

supra-empiris. Manusia melakukan tindakan empiris sebagaimana layaknya tetapi

manusia yang memiliki religiusitas meletakan harga dan makna tindakan

empirisnya dibawah supra-empiris.

Menurut Stack dan Kposowa (2006), Orang-orang yang tidak punya

keterlibatan dalam agamanya cenderung melihat penggelapan pajak sebagai hal

yang bisa diterima. Menurut Mihai Mutascu (2012), agama mempengaruhi

penerimaan pajak melalui komponen moral pajak, dengan perbedaan intensitas di

masing-masing Negara. Margolis (1997) mengatakan bahwa keyakinan agama

(12)

4 antara prilaku baik dan buruk dalam agama apapun. Konsep inilah yang penting

karena banyak literatur pajak menyelidiki peran-peran nilai moral yang dimiliki

oleh individu terhadap kepatuhan pajak.

Keyakinan agama yang kuat diharapkan dapat mencegah perilaku illegal

melalui rasa bersalah diri, khususnya dalam kasus penggelapan pajak (Grasmick,

Bursik dan Cochran, 1991). Oleh karena itu, religiosity merupakan salah satu poin

yang sangat penting dalam menentukan kepatuhan pajak. Dengan demikian

religiosity yang dimaksud disini adalah moral pajak yang bersandar pada

pemahaman ajaran agamanya. Jadi disini aspek moralnya yang muncul sebagai

akibat pemahaman agama yang baik. Dalam penulisan disini pemahaman

religiosity seperti inilah yang digunakan, pemahaman yang dibatasi dari sisi moral

pajak sebagai akibat pengaruh pemahaman agama. Jadi bukan pembahasan dari

sisi ajaran agamanya.

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa ada aspek lain yang

mempengaruhi kepatuhan pajak. Studi yang dilakukan oleh Riahi-Belkaoiu (2004)

menunjukkan bahwa apabila negara mampu menjamin kebebasan melakukan

aktivitas ekonomi yang menjunjung persaingan bebas kepada warganya maka

moral untuk membayar pajak akan semakin meningkat. Implikasi membaiknya

moral masyarakat akan berdampak pada peningkatan kepatuhan untuk membayar

pajak. Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Mustikasari (2007),

menunjukkan bahwa tingkat moral individu secara signifikan berpengaruh

(13)

5 (2004), menyatakan bahwa individu yang memiliki norma individu yang kuat

dalam kejujuran dan moral pajak lebih berperilaku patuh.

Selanjutnya Frey and Feld (2002) dalam Simanjuntak dan Mukhlis (2012)

menjelaskan bahwa Wajib Pajak akan merespon positif atas bagaimana otoritas

pajak memperlakukan mereka. Khususnya kesediaan moral Wajib Pajak untuk

membayar pajak dan tax morale akan meningkat manakala pejabat pajak

menghargai dan menghormati mereka (respect), dan kemudian berdampak

terhadap masyarakat yang merasa puas dan meyakini bahwa pajak yang dipungut

benar-benar dipergunakan untuk kebutuhan publik. Sebaliknya manakala pejabat

menganggap Wajib Pajak semata-mata sebagai subjek yang harus dipaksa untuk

membayar pajaknya, maka Wajib Pajak cenderung merespons dengan aktif untuk

mencoba menghindar membayar pajak.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji seberapa

besar religiosity dan tax moral mempengaruhi kepatuhan pajak wajib pajak. Oleh

karena itu, peneliti memilih judul “PengaruhB ReligiosityB danB Tax MoralB terhadapBKepatuhanBPajakBWPOPBdiBBandung.”B

1.2 RumusanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Apakah ada pengaruh antara Religiosity dengan kepatuhan pajak?

2. Apakah ada pengaruh antara Sax Moral dengan kepatuhan pajak?

3. Apakah Religiosity dan Sax Moral secara bersama-sama berpengaruh

(14)

6

1.3 TujuanBPenelitianB

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh Religiosity terhadap Kepatuhan Pajak

WPOP yang terdaftar di KPP Pratama di Bandung.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh Sax Moral terhadap Kepatuhan Pajak

WPOP yang terdaftar di KPP Pratama di Bandung.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh Religiosity dan Sax Moral secara

simultan terhadap Kepatuhan Pajak WPOP yang terdaftar di KPP Pratama

di Bandung.

1.4 KegunaanBPenelitianB 1.4.1BKegunaanBTeoritisB

Diharapkan penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi bagian

pertimbangan teoritis, baik bagi pihak DJP maupun KPP Pratama Bandung dalam

menentukan kebijakan peningkatan penerimaan pajak dari sisi kepatuhan pajak

(tax compliance).

1.4.2BKegunaanBPraktisB

Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat tidak saja bagi DJP

tetapi juga bagi para praktisi dan dunia usaha tentang pentingnya pemahaman

pengetahuan dan praktik perpajakan dalam membangun kewajiban perpajakan

(15)

7

1.5B SistematikaBPenulisan

B

Penelitian ini terdiri dari enam bab, yaitu:

Bab 1: latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah,

tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab 2: penelitian terdahulu, teori-teori, serta hubungan antar variabel.

Bab 3: rerangka pemikiran, model dan hipotesis penelitian.

Bab 4: populasi dan sampel, metode penelitian yang digunakan, teknik

analisis, serta operasionalisasi variabel.

Bab 5: deskripsi responden, analisis statistik deskriptif, pengujian

hipotesis, pembahasan hasil penelitian dan implikasi manajerial.

(16)

96

BABBVIB

KESIMPULANBDANBSAEANB

6.1

KESIMPULANB

Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut.

1.

Religiosity

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan pajak.

Hal ini dikarenakan seringnya seseorang ke rumah ibadah maka makin tinggi

juga tingkat

religiosity

seseorang. Semakin religius seseorang maka semakin

tinggi tingkat kepatuhan pajak seseorang.

2.

Tax moral

Wajib Pajak memengaruhi kepatuhan pajak. dan hasilnya

menunjukkan bahwa moral pajak dapat mempengaruhi secara positif terhadap

kepatuhan pajak. Hal ini dikarenakan tingginya prinsip hidup wajib pajak.

Semakin seseorang memegang teguh prinsip hidupnya maka dapat mencegah

seseorang dalam melakukan kecurangan pajak.

3.

Secara bersamaan variabel

religiosity

dan variabel

tax moral

mempengaruhi

kepatuhan pajak. Hal ini dapat dipahami karena baik secara parsial

masing-masing variabel juga sudah mempengaruhi kepatuhan pajak.

6.2BSAEANB

Berdasarkan hasil temuan, pembahasan dan kesimpulan, maka dapat

(17)

97

1.

Untuk meningkatkan kepatuhan pajak dari Wajib Pajak, pihak DJP sekiranya

mengadakan pendekatan ke para pemuka agama agar menanamkan semangat

pentingnya membayar pajak untuk membantu pengelolaan negara dan

mendukung hajat hidup orang banyak.

2.

Meningkatkan peran konsultan pajak dalam membangun perekonomian

Indonesia dengan cara menjalin kerjasama dalam penyuluhan pajak.

3.

Memberikan penghargaan bagi wajib pajak patuh untuk meningkatkan

kepatuhan pajak

4.

Dalam rangka meningkatkan moral pajak, Pihak DJP sekiranya mengadakan

seminar yang memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang moral

perpajakan kepada Wajib Pajak

5.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu meneliti variabel-variabel lain,

menerapkan teori lain, atau model lain dengan harapan menghasilkan temuan

yang bermanfaat bagi praktisi dan pengembangan teori perpajakan.

6.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar skop penelitian diperluas sehingga

(18)

989 9

DAFTAR PUSTAKA 9

Abdul9Wabab,9N.9S.,9Cbe9Abmad,9A.,9&9Mat9Udin,9N.9(2004).9Ethical judgement among university accounting students: The case of prescriptive and deliberative moral reasoning.9Utara Management Journal, 1(1), 41–52.9 9

Abdullab,9Yatimin.92004.9Studi Islam Kontemporer.9Jakarta9:9Amzab.9 9

Abmadi,9Abu.91984.9Sejarah Agama.9Solo9:9CV.9Ramadbani.9 9

Aitken,9 S.9 and9 L.9 Bonneville9 (1980).9A General Taxpayer Opinion Survey. Wasbington,9DC:9Internal9Revenue9Service.9

9

Ali,9Abdullab.92007.9Agama dan Ilmu Perbandingan.9Bandung9:9Nuansa9Aulia.9 Among Protestants. Journal Science Study Religion.9329:441-5569 9

Amsal9Bakbtiar,9M.9A9(2007)9.9Filsafat Agama,9jakarta9:9Pt9Raja9Grafindo9Persada.9Hal929 9

Andreoni,9 J.,9 B.9 Erard,9 and9 J.9 Feinstein9 (1998).9 Tax9 Compliance,9Journal of Economic Literature.936:9818–860.9

9

Arikunto,9Subarsimi.92002.9Metodologi Penelitian.9Penerbit9PT.9Rineka9Cipta.9 9

Arikunto,9 Subarsimi.9 2006.9Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.9 Jakarta:9Rineka9Cipta.9

9

Baldry,9 J.9 C.9 (1987).9 Income Tax Evasion and the Tax Schedule: Some Experimental Results,9Public Finance.942:9357-383.9

9

Baron,A.R.9 (Alib9 Babasa9 Ratna9 juwita).9 2000.9 Psikologi Sosial.9 Bandung:9 Kbazanab9Intelektual.9

9

Brotodibardjo,9R.9Santoso.92008.9Pengantar Ilmu Hukum Pajak.9Bandung:9Refika9 Aditama.9

9

Caird,9D91987,9‘Religiosity and personality: are mystic introverted, neurotic, or psychotic?’ British Journal of Social Psycology,9vol.926,9pp.9345-346.9 9

Carolina,9 Verani.9 2011.9Pengaruh Tax Knowledge dan Persepsi Tax Fairness Terhadap Tax Compliance Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Madya Bandung.9Tesis:9Universitas9Kristen9Maranatba.9

9

(19)

999 9

9

Cbatters,9L.9M.92000. Religion & Health : Influence of Religiosity for Alcohol Use Among Protestants. Journal Science Study Religion.9329:441-5569

9

Colemen,9C.,9&9Freeman,9L.9(1997).9Cultural foundations of taxpayer attitudes to

Divisions,’’9Quarterly Journal of Economics, CXII9(1997),91203–1250.9

Dister,9N.S.91988.9Psikologi Agama.9Yogyakarta9:9Kanisius9

9

Dornstein,9M.9(1976).9Compliance with legal and bureaucratic rules: The case of self employed taxpayers in Israel.9Human Relations, 29(11),91019–1034.9 9

Easterly,9 W.,9 and9 R.9 Levine.9 1997.9‘‘Africa’s Growth Tragedy: Policies and Ethnic

Ekonomi,9Edisi9Pertama,9Yogyakarta9:9UPP9AMP9YKPN.9 9

Erard,9 B.9 and9 J.9 Feinstein9 (1994).9The Role of Moral Sentiments and Audit Perceptions in Tax Compliance.9Public Finance.949:970–89.9

9

Fakib,9M.92006.9Analisis Gender dan Transformasi Sosial.9Yogyakarta:9Pustaka9 Belajar.9

9

Frey9 and9 Feld.9 2002.9The Role of Deterrence and Morale in Taxation:9 An9 Empirical9Analysis9CESifo9Working9Paper9No.9760.9

9

Frey.91997.9The Role of Deterrence and Tax Morale in Taxation in the European Union. Jelle Zijlstra Lecture,9Netberlands9Institution9for9Advance9Study9in9 tbe9Hummanities9and9Social9Sciences9(NIAS).9

9

Gbozali,9 Imam.9 2012.9Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.9 Semarang:9Badan9Penerbit9Universitas9Diponegoro.9

9

Goodwin,9 J.,9 &9 Goodwin,9 D.9 (1999).9Ethical judgement across culture: A comparison between business students from Malaysia and New Zealand. Journal of Business9Ethics, 18(3),9267–281.9

9

Grasmick,9H.9G.,9Kinsey,9K.,9&9Cocbran,9J.9K.9(1991).9Denomination,9Religiosity9 and9 Compliance9 witb9 tbe9 Law:9 A9 Study9 of9 Adults.9 Journal for the Scientific Study of Religion, 30(1),999-107.9

9

Gronbacber,9 G.M.A.9 (1998).9Taxation: Catholic Social Thought and Classical Liberalism.9Journal of Accounting, Ethics & Public Policy 1(1),991-100.9 9

(20)

1009 9

Hite,9 P.9 A.9 (1997).9 An investigation of moral suasion and vertical equity arguments on intended taxpayer compliance.9Law and Policy, 19(1),91–22.9 9

bttp://www.pajak.go.id/content/article/apakab-agama-mengbaramkan-pajak9 9

Jackson,9B.9R.,9&9Jaouen,9P.9R.9(1989).9Influencing taxpayer compliance through sanction threat or appeals to conscience.9Advances in Taxation, 2, 31– 147.9

9

Jackson,9 B.9 R.,9 &9 Milliron,9 V.9 C.9 (1986).9Tax compliance research: Findings, problems, and prospects .9Journal of Accounting Literature, 5, 125–165.9 Jakarta.9

Jalaludin,9H9(2004)9.9Psikologi Agama,9Jakarta9:9PT9Raja9Grafindo9Persada.9bal9139 9

Jogiyanto.9 (2004).9Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman.9Universitas9Gadjab9Mada,9Yogyakarta.9

9

Judiseno,9Rimsky9K.92005.9Pajak dan Strategi Bisnis.9Jakarta:9Gramedia9Pustaka9 Utama.9

9

Kamus9Besar9Babasa9Indonesia.9www.pusatbabasa.diknas.go.id9 9

Kasipillai,9J.,9Aripin,9N.,9&9Amran,9N.9A9(2003).9The influence of education on tax avoidance and tax evasion.9E Journal of Tax Research, 1(2),9134–146.9 9

Kasipillai,9 Jeyapalan9 and9 Hijattulab9 Abdul9 Jabbar.9 2006.9Gender and Ethnicity

Difference in Tax Compliance.9Asian Academy of Management Journal,

Vol. 11, No. 2, 73–88

Kaye,9 J.,9 &9 Ragbavan,9 S.9 K.9 2000.9 Spirituality9in Disability and Illness : The Psychology of Religion and Coping. Theory, Research, Practice.9 New9 York9:9Guilford9

Keputusan9Menteri9Keuangan9Nomor9235/KMK.03/20039 9

Koentjaraningrat.9 2007.9 Manusia dan Kebudayaan di Indonesia.9 Jakarta:9 Djambatan9

9

Lin,9M.9T.,9&9Carrol,9C.9(2000).9The impact of tax knowledge on the perception of

tax fairness and attitudes towards compliance.9 Asian Review of

Accounting, 8(1),944–58.9

Loo,9E.9C.9(2006a).9Tax knowledge, tax structure and compliance: A report on a

quasi experiment.9New Zealand Journal of Taxation Law and Policy,

(21)

1019 9

Loo,9 E.9 C.9 (2006b).9The influence of the introduction of self assessment on

compliance behaviour of individual taxpayers in Malaysia. Doctoral9

dissertation,9Tbe9University of9Sydney,9Australia.9 9

Majid,9 R.9 1997.9Islam Kemoderenan dan Ke-Indonesiaan.9 Bandung9 :9 Mizan9 Pustaka9

9

Manaf,9 Abdul,9 Mudjabid.9 1993.9 Sejarah Agama-Agama.9 Jakarta:9 PT.9 Raja9 Grafindo.9

9

Mangunwijaya,9 Y.9 B.9 1986.9Menumbuhkan Sikap Religiusitas Anak. Jakarta9 :9 Gramedia9

9

Mardiasmo.92011.9Perpajakan Edisi Revisi 2011.9Yogyakarta:9Penerbit9Andi.9 9

Margolis,9 H.9 (1997).9 Religion as Paradigm.9 Journal of Institutional and Theoretical Economics, 153(i),9242-252.9

9

McGee,9R.9W.9(1998c).9Christian Views on The Ethics of Tax Evasion. Journal of Accounting, Ethics & Public Policy 1(2),9 210-225.9 Reprinted9 at9 HTU9 bttp://ssrn.com/abstract=4613989UTH.9

9

McGee,9 R.9 W.9 (1999a).9Is It Unethical to Evade Taxes in an Evil or Corrupt State? A Look at Jewish, Christian, Muslim, Mormon and Baha’i Perspectives.9Journal of Accounting, Ethics & Public Policy 2(1),9 149-181.9Reprinted9at9HTU9bttp://ssrn.com/abstract=251469UTH.9

9

Mibai,9 Mutascu.9 2012.9 Tax Revenues Under World Religion: A Panel Analysis.Munich Personal RePEc Archive. West University from Timisoara (Romania). Faculty of Economics and Business Administration. 9

Minor,9W.9(1978).9Deterrence Research: Problems of Theory and Method,9in:9J.9 A.9Cramer9(ed.),9Preventing Crime.9Beverly9Hills:9Sage:921-45.9

9

Mocan,9 N.9 (2004).9What Determines Corruption? International Evidence from Micro Data, NBER Working Paper Series, Nr. 10460, Cambridge, MA,9 April.9

9

Mookberjee,9 H9 N9 1993,9‘Effects of religiosity and selected variables on the perception of well-being’, The journal of Social Psychology,9vol.9134,9no.9 3,9pp.9403-405.9

Mottiakavander,9 R.,9 Ramayab,9 T.,9 Haron,9 H.,9 &9 Jili,9 A.9 (2003).9 Factors influencing compliance behaviour of small business entrepreneurs.9Tax National, 12(1),920–26.9

9

(22)

1029 9

Mubamad,9 Rusnab,9 Ab.9 Mumin9 Ab.9 Gbani.9 2006.9 Religiosity9 and9 moral9 Judgement:9 An9 Empirical9 Investigation9 Among9 Malay9 Muslims9 In9 Malaysia.9Jurnal9Syariab,914:2,987-101.9

9

Mustikasari,9 Elia.9 2007.9Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak di Perusahaan Pengolahan di Surabaya.9Seminar9Nasional9Akuntansi9X.9IAI9 –9KAPd.9

9

Ompusunggu,9 Parulian9 Arles9 &9 Trisnawati9 Estralita.9 2010.9Pengaruh Umur, Pendapatan, Moral Terhadap Pembayaran Pajak dan Tax Evasion.9Jurnal9 Akuntabilitas9Vol.9109No.91.9

9

Pennock,9 R.9 T.9(1998).9Death and Taxes: On the Justice of Conscientious War Tax Resistance.9Journal of Accounting, Ethics & Public Policy 1(1),958-76.9 9 Peraturan9Menteri9Keuangan9No.192/PMK.03/20079 9 Prof.Dr.Sugiyono.92004.9Metode9Penelitian9Bisnis.9Alfabeta,9CV.9Bandung9 9

Resmi,9Siti.92011.9Perpajakan: Teori dan Kasus.9Jakarta:9Salemba9Empat.9 9

Riabi,9 Abmed9 Belakoui.9 2004.9 Relationship Between Tax Compliance

Internationally and Selected Determinants of Tax Morale.9 University9 of9 Illinois9at9Cbicago.9

9

Riduwan9&9Akdon.9(2009).9Rumus dan Data Dalam Aplikasi Statistika.9Jakarta:9Alfabeta.9 9

Santrock,J.W.9 2003.9 Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup.9 Jakarta:9Erlangga9

9

Scbansberg,9D.9E..9(1998).9The Ethics of Tax Evasion Within Biblical Christianity: Are There Limits to ‘Rendering Unto Caesar’?9Journal of Accounting, Ethics & Public Policy 1(1),977-90.9

9

Sekaran,9U.92003.9Research Methods for Business : A Skill Building Approach 2nd9 Edition,9Jobn9Wiley9and9Son.9New9York.9

9

Sekaran,9 Uma.9 2000.9Research Methods for Business Third Edtion.9 USA.9 Jobn9 Wiley9&9Sons9Inc.9

9

(23)

1039 9

Sbafer,9 W.9 E.,9 &9 Park,9 L.9 J.9 (1999).9An empirical investigation of cultural differences in ethical decision making among US accounting students. Journal of Education for9Business, 74(4),9220–224.9

9

Simanjuntak,9 Timbul9 Hamonangan9 &9 Mukblis,9 Imam.9 2012.9Dimensi Ekonomi Perpajakan Dalam Pembangunan Ekonomi.9 Jakarta:9 Penerbit9 Raib9 Asa9 Sukses.9

9

Simanjuntak,9 Timbul9 Hamonangan.9 2008.9 Analisis Kepatuhan Pajak dan Dampaknya Pada Dana Perimbangan Keuangan dan Pengeluaran Pemerintah Daerah serta Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.9Disertasi.9Surabaya.99

9

Song,9 Y.,9 &9 Yarbrougb,9 T.9 E.9 (1978).9Tax ethics and taxpayers attitudes: A survey.9Public Administration Review, 38(5),9442–452.9

9

Spicer,9 M.9W.9and9R.9 E.9Hero9(1985).9Tax Evasion and Heuristics. A Research Note,9Journal of Public Economics. 26:9263-267.9

9

Stack9S,9Kposowa9A.9The effect of religiosity on tax fraud acceptability: A cross-national analysis. Journal for the Scientific Study of Religion.9 2006;45(3):325–3519

9

Suandy,9Early.92008.9Hukum Pajak.9Jakarta:9Salemba9Empat.9 9

Sugiyono,9 2006,9 Statistika9 Untuk9 Penelitian, Cetakan9 Ketujub,9 Bandung:9 CV.9 Alfabeta.9

9

Sugiyono.9 2012.9 Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:9Alfabeta.9

9

Supranto,9J.9(2001),9Statistik:9Teori9dan9Aplikasi9.9Jilid91.9Erlangga:9Jakarta9

Swamy,9 A.,9 S.9 Knack,9 Y.9 Lee9 and9 O.9 Azfar9 (2001).9Gender and Corruption,9 Journal of Development Economics.964:925-55.9

9

Tittle,9 C.9 (1980).9Sanctions and Social Deviance: The Question of Deterrence.9 New9York:9Praeger.9

9

Torgler,9 B.9 2002c.9 Preacbing9 Matters:9 Tax9 Morale9 and9 Religiosity,9 WWZ-Discussion9Paper902/03,9WWZ,9Basel.9

9

(24)

1049 9

Torgler,9 Benno9 and9 F.9 Scbenaider.9 2007.9 The Impact of Tax Morale and Institutional Quality on the Shadow Economy.9IZA9DP9No.92541.9

Torgler,9Benno9and9Neven9T.Valev.92006.9Women and Illegal Activities: Gender Differences and Women’s Willingnes to Comply Over Time. Georgia State University. Andrew Young School of Policy Studies.

Torgler,9Benno,9Markus9Scbaffner9and9Alison9Macinttyre.92007.9Tax Evasion, Tax Morale and Institutions.9 Georgia9 State9 Univeristy9 in9 Alabama9 Working9 Paper.9

9

Undang-Undang9No.289tabun920079mengenai9Ketentuan9Umum9Perpajakan9pasal9 19

9

Undang-Undang9 Republik9 Indonesia9 Nomor9 169 Tabun9 20099 Tentang9 Tentang9 Ketentuan9Umum9dan9Tata9Cara9Perpajakan.9

9

Vogel,9 J.9(1974).9Taxation and Public Opinion in Sweden: An Interpretation of

Recent Survey Data,9 National Tax Journal.9 27:9 499-513.9 voluntary9

compliance.9Australian Tax Forum, 13(3),9311–336.9 9

Wenzel,9M.9(2004).9An9analysis9of9norm9processes9in9tax9compliance.9Journal of Economic Psychology, 25,9213-228.9

Gambar

Tabel 1.1 Penerimaan pajak tahun 2008 s/d 2012

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, melalui penelitiaan ini maka penulis mencoba untuk mengangkat sebuah judul yaitu “ Studi Pengembangan Desa Wisata Bone-Bone Sebagai Kawasan

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Sudirman Pekanbaru diperoleh hasil penelitian yaitu mengenai identitas responden, faktor- faktor yang mempengaruhi

4.18 Peratus penyingkiran warna, kekeruhan, pepejal terampai, 88 nitrogen ammonia dan COD bagi penentuan masa tindakbalas optimum menggunakan elektrod Al + -Fe -... 4.19

Apakah ada hubungan stres ditinjau dari motivasi kerja pada mahasiswa bekerja. paruh

Berdasarkan pemaparan di atas, kemampuan komunikasi matematis siswa merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa dan masih harus ditingkatkan, sehingga penulis tertarik untuk

Dengan demikian RIP UII, Rencana Strategis Universitas merupakan acuan bagi Fakultas dalam usaha untuk mewujudkan visi dan misi Fakultas yang mempunyai reputasi nasional

Penggantian ransum komersial ayam broiler dengan ransum komersial ayam buras dan jagung untuk ayam kampung umur 4 – 9 minggu dapat dilakukan hingga 40%

Bandar Lampung merupakan kota yang memiliki peran penting dalam pendistribusian barang dari Jawa menuju Sumatera ataupun sebaliknya. Khusus perjalanan dalam kota, tepatnya di Jalan