• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dijelaskan juga dalam laporan EIBN (2017) bahwa industri makanan dan minuman di Indonesia didominasi oleh pelaku pengusaha UKM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dijelaskan juga dalam laporan EIBN (2017) bahwa industri makanan dan minuman di Indonesia didominasi oleh pelaku pengusaha UKM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal ini disebabkan salah satunya karena Indonesia memiliki tingkat populasi atau kepadatan penduduk yang tinggi. Salah satu jenis industri yang berkembang sangat pesat dan terus memiliki peluang pertumbuhan adalah dari sektor makanan dan minuman. Laporan EIBN (2017) menjelaskan bahwa sektor makanan dan minuman menyumbang hingga sekitar 15% dari pendapatan domestik bruto Indonesia dimana pendapatan domestik bruto mencerminkan mengenai output total dari industri itu sendiri. Dijelaskan juga dalam laporan EIBN (2017) bahwa industri makanan dan minuman di Indonesia didominasi oleh pelaku pengusaha UKM. Lebih tepatnya pelaku usaha di bidang makanan dan minuman sangat banyak dihuni oleh pelaku bisnis dengan skala yang dapat dikategorikan mikro.

Fakta yang dipaparkan sekaligus menegaskan bahwa terdapat persaingan yang sangat ketat dalam industri makanan dan minuman di Indonesia yang disebabkan oleh tingginya jumlah pelaku usaha di industri tersebut. Meski demikian fenomena lapangan menunjukkan bahwa industri makanan dan minuman skala mikro justru terus mengalami pertumbuhan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Siregar (2020) dalam warta ekonomi yang menyatakan bahwa laporan dari direktur jendral agro

(2)

kementerian perindustrian menjelaskan bahwa industri makanan dan minuman di Indonesia bertumbuh pada tingkat 30% pada 2020. Pertumbuhan tersebut justru terjadi pada masa pandemi COVID19 di tahun 2020. Angka tersebut ditunjang paling besar dari sektor pelaku usaha makanan dan minuman pada skala mikro.

Di tengah pertumbuhan yang sangat pesat pada sektor usaha makanan dan minuman pada masa pandemi COVID19, masih terdapat beberapa pelaku usaha makanan dan minuman yang justru mengalami penurunan dalam menjalankan usahanya. Salah satu pelaku usaha makanan dan minuman yang mengalami fenomena penurunan penjualan adalah Asian Bowl Surabaya. Asian Bowl Surabaya adalah perusahaan yang menjual makanan dengan produk utama nasi yang dikemas dengan lauk (ayam) dan diolah dengan saus cita rasa Asia. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2018. Produk dari Asian Bowl dipasarkan melalui event bazar di universitas ciputra dan juga menerima pesanan produk untuk event khusus. Sebelum masa pandemi COVID19 kegiatan atau event seperti bazar akan membuat Asian Bowl Surabaya mampu memasarkan produk hingga 25 hingga 30 boxes per hari pada saat beroperasi di bazar. Namun demikian sejak 2020, ketika pandemi COVID19 berlangsung, kegiatan atau event seperti bazar dihentikan total sehingga penjualan Asian Bowl hanya bergantung pada pesanan ritel dan mengalami penurunan drastis.

Peneliti mengamati fenomena tersebut disebabkan karena Asian Bowl Surabaya tidak mampu menciptakan terjadinya loyalitas konsumen. Akibatnya pembelian hanya terjadi pada event tertentu dan konsumen yang sudah pernah membeli produk tidak

(3)

melakukan pembelian ulang atau bahkan tidak pernah lagi mengetahui perkembangan produk Rice Bowl. Konsumen hanya membeli pada saat event terjadi dan kemudian tidak lagi melakukan pembelian secara ritel. Oleh karenanya Asian Bowl perlu mempertimbangkan strategi usaha yang tepat untuk

dapat memupuk loyalitas konsumen sehingga Asian Bowl Surabaya dapat kembali bangkit dan memasarkan produknya. Pada bulan april 2020 Asian bowl melakukan penjualan masker yang keuntungan nya akan di donasikan ke RSUD Mojowarno dan puskesmas puskesmas untuk bantuan dana menangani pandemi covid 19. Ini kami gunakan untuk tetap membranding brand kami sehingga lebih dikenal setelah itu melakukan penjualan PO di bulan berikutnya.

Gambar 1.1 kegiatan penjualan masker asian bowl

(4)

Namun penjualan tetap mengalami penurunan karena seperti yang tadi disebut saat dalam bazar Asian Bowl mampu menjual kurang lebih 25 hingga 30 porsi per hari, dalam open po mei 2020 tersebut penjualan tidak sampai 20 porsi.

Salah satu variabel yang penting dalam mempengaruhi terjadinya loyalitas konsumen adalah kegiatan promosi. Sulistiani (2017) dalam penelitiannya menguraikan bahwa promosi adalah variabel esensial yang bersifat fundamental dalam mempengaruhi terjadinya loyalitas konsumen. Dengan adanya kegiatan promosi maka perusahaan sedang berupaya untuk berkomunikasi dengan konsumen baik konsumen tersebut merupakan konsumen pada umumnya yang sebelumnya tidak pernah mengenal produk perusahaan, maupun konsumen yang sebelumnya telah melakukan transaksi dengan perusahaan. Promosi sangat penting juga untuk memancing terjadinya minat beli ulang yang merupakan salah satu indikasi terjadinya loyalitas pelanggan.

Selain promosi, salah satu cara tradisional untuk membentuk loyalitas pelanggan adalah dengan memperhatikan peredaran word of mouth di kalangan konsumen.

Issock, Mpinganjira, dan Lombard (2019) menguraikan bahwa word of mouth merupakan hal yang paling mendasar yang pasti terjadi sebagai interaksi di antara pembeli maupun bukan pembeli mengenai suatu perusahaan dan produk atau jasa yang ditawarkannya. Word of mouth sendiri dapat dikategorikan menjadi word of mouth tradisional maupun electronic word of mouth. Cantallops, Cardona, dan Salvi (2018) menguraikan bahwa dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat

(5)

ini, word of mouth yang terjadi lebih cenderung merupakan electronic word of mouth.

Electronic word of mouth pada umumnya terjadi ketika suatu perusahaan memiliki

akun media sosial atau terdapat suatu platform, website, serta berbagai media sosial yang bisa menjadi tempat para konsumen memberikan komentar atau feedback terhadap perusahaan dan juga barang dan jasanya.

Electronic word of mouth yang terjadi pada akun media sosial Asian Bowl

Surabaya sangat minim ketika terjadinya pandemi COVID19. Dibandingkan dengan pada masa sebelum terjadinya pandemi, masih terdapat beberapa komentar yang disampaikan oleh konsumen pada akun media sosial. Berikut salah satu tampilan dari bentuk komentar yang diberikan oleh konsumen:

(6)

Gambar 1.2 contoh eWOM yang terjadi di instagram

Adapun kegiatan promosi yang pernah dilakukan oleh Asian Bowl Surabaya adalah memposting di story instagram asian bowl lalu di repost oleh teman teman uc maka dari situ diharapkan menciptakan awareness, juga pada saat itu promosi tidak hanya melalui sosial media tapi juga wom secara tradisional. Namun demikian pada saat ini karena adanya pandemi Asian Bowl Surabaya sudah jarang/tidak lagi melakukan kegiatan tersebut karena mulai saat situasi pandemi dimulai mengakibatkan banyak acara termasuk bazar dibatalkan karena harus mengikuti protokol kesehatan work from home sejak saat itu Asian bowl sangat terimbas oleh adanya pandemi ini karena tidak dapat beroperasi seperti biasanya. Sehingga segala aktivitas bisnis sempat terhenti. Asian Bowl Surabaya memang telah memiliki akun media sosial yaitu melalui Instagram. Akan tetapi Asian Bowl tidak memanfaatkan akun media sosial tersebut secara maksimal untuk meningkatkan penjualan.

Minimnya posting dan jumlah komentar yang diberikan pada akun media sosial

(7)

Instagram yang dimiliki membuat konsumen tidak memperoleh informasi apapun mengenai Asian Bowl Surabaya dari akun Instagram tersebut. Berikut gambar gambar konten dari instagram Asian Bowl.

Gambar 1.3 konten feeds dari akun instagram asian bowl surabaya

Gambar 1.4 Konten story dari akun Instagram Asian Bowl Surabaya Sumber: Data diolah (2021)

(8)

Pada masa awal pandemi aktivitas ig terhenti, namun kami pelan pelan beradaptasi dengan keadaan covid dan mulai kembali aktif dalam ig, sebelum pandemi instagram Asian Bowl lumayan mendapat perhatian pada target pasar kita pada saat itu yaitu mahasiswa Universitas Ciputra.

Untuk dapat memahami pentingnya pengaruh dari kegiatan promosi dan eWOM terhadap loyalitas konsumen maka dalam penelitian ini akan dilakukan observasi dengan model penelitian tersebut dengan menggunakan obyek konsumen Asian Bowl Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan mempertimbangkan fenomena yang terjadi diatas maka dapat dirumuskan masalah Asian Bowl sebagai berikut

1. Apakah promosi melalui Instagram berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Asian Bowl Surabaya?

2. Apakah eWOM berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Asian Bowl Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah

1. Mengetahui pengaruh promosi melalui Instagram terhadap loyalitas konsumen Asian Bowl Surabaya.

2. Mengetahui pengaruh eWOM terhadap loyalitas konsumen Asian Bowl Surabaya.

(9)

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat akademis: peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat menambah acuan literatur terkait hubungan variabel penelitian promosi dan eWOM serta pengaruhnya terhadap loyalitas konsumenx

2. Manfaat praktis: peneliti mengharapkan agar studi penelitian ini dapat dijadikan referensi oleh Rice Bowl Surabaya untuk memahami pentingnya peranan promosi dan eWOM pada pembentukan loyalitas konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen mutu dimaksud adalah visi, misi sekolah, sasaran mutu sekolah, standar operasional (SOP), instruksi kerja (IK), dan formulir/blanko- blanko yang diperlukan dalam

Upaya adaptasi terhadap kenaikan muka air laut menurut Diposaptono (2009) dapat dilakukan dengan dua hal yaitu upaya fisik dan non fisik. Upaya fisik dapat berupa

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari aktivitas ekstrak protein aktif buah paria muda dan matang dari beberapa kultivar paria dengan uji kematian larva udang dan alur

oleh setiap imigran menjadikan Amerika Serikat sebagai suatu bangsa yang unik karena memiliki perbedaan etnik dan budaya, tapi dapat hidup saling berdampingan dengan satu bendera

Dari pemaparan data tadi di atas, maka dapat dilihat bahwa anak cenderung meniru apa yang dilakukan serta yang ditampilkan oleh teman-teman sebaya dalam mencapai tujuan mereka,

Beliau tidak membolehkan terjadinya perkawinan antara muslim dengan Ahl al-Kitab, bahkan beliau pernah menyuruh sahabat-sahabat Nabi yang pernah menikah dengan

Pelaksanaan konversi hak milik adat (Letter C) melalui PRONA pada tahun 2012 di Kabupaten Gunungkidul ada yang sesuai dan tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

Pemerintah China telah melakukan pelanggaran HAM di Xinjiang, diantaranya pelanggaran kebebasan beragama, dimana seperti yang diberitakan oleh surat kabar