• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBERDAYAAN PETERNAK RAKYAT DALAM PENGEMBANGAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PEMBERDAYAAN PETERNAK RAKYAT DALAM PENGEMBANGAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

MODEL PEMBERDAYAAN PETERNAK RAKYAT

DALAM PENGEMBANGAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan

di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Peternakan

Oleh :

Ayu Tiafery

H 0512024

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

ii

MODEL PEMBERDAYAAN PETERNAK RAKYAT

DALAM PENGEMBANGAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

yang dipersiapkan dan disusun oleh

Ayu Tiafery

H0512024

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal:

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Ketua

drh. Endang Tri Rahayu, MP NIP. 19720305 200604 2 001

Anggota I

Shanti Emawati, S.Pt., MP NIP. 19800903 200501 2 001

Anggota II

Ayu Intan Sari, S.Pt., M.Sc NIP. 19821103 200501 2 001

Surakarta,

Mengetahui

Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian

Dekan

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul Model Pemberdayaan Peternak Rakyat dalam Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Potong di Kecamatan Nogosari

Kabupaten Boyolali. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pudjiasmanto, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Ir. Eka Handayanta, M.P selaku Kepala Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Ir. Sudibyo, M.S., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan bimbingan, suport dan semangat untuk segera menyelesaikan studi.

4. drh. Endang Tri Rahayu, M.P selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pengarahan selama penelitian hingga penulisan skripsi ini.

5. Shanti Emawati, S.Pt., M.P selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pengarahan selama penelitian hingga penulisan skripsi ini.

6. Ayu Intan Sari, S.Pt., M.Sc selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah bersedia menguji dan memberikan banyak masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Dosen dan Staf Program Studi Peternakan atas pengajaran dan bimbingan yang diberikan.

8. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat.

9. Teman-teman khususnya Program Studi Peternakan angkatan 2012 yang selalu memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

(4)

iv

Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2016

(5)

v DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

RINGKASAN ... x

SUMMARY ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Potensi Pengembangan Sapi Potong ... 5

B. Peternakan Sapi Potong Rakyat... 5

C. Kelompok Tani Ternak (KTT) ... 6

D. Pemberdayaan Masyarakat ... 8

E. Focus Group Discussion (FGD) ... 9

F. Participatory Rural Appraisal (PRA) ... 10

G. Penelitian Terdahulu ... 11

BAB III. METODE PENELITIAN ... 14

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

B. Desain Penelitian ... 14

C. Teknik Penentuan Sampel ... 15

(6)

vi

E. Teknik Pengumpulan Data ... 17

F. Analisis Data ... 18

G. Definisi dan Operasional ... 19

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian ... 21

B. Potensi Pertanian dan Peternakan ... 22

C. Karakteristik Responden ... 23

D. Tata Laksana Usaha Peternakan Sapi Potong ... 28

E. Faktor Pendukung dan Penghambat Peternak Rakyat dalam Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Potong ... 35

F. Keberdayaan Peternak Rakyat ... 43

G. Faktor Kebutuhan Peternak Rakyat Anggota KTT dalam Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Potong ... 46

H. Model Pemberdayaan ... 49

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(7)

vii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Banyaknya pemilik dan ternak sapi potong di Kecamatan Nogosari

tahun 2013 ... 16 2. Produksi pertanian di wilayah Kecamatan Nogosari Kabupaten

Boyolali tahun 2013 ... 22 3. Populasi ternak dari berbagai jenis ternak di Kecamatan Nogosari

Kabupaten Boyolali tahun 2013 ... 23 4. Daftar KTT responden penelitian pengembangan usaha penggemukan

sapi potong di Kecamatan Nogosari ... 23 5. Umur responden peternak rakyat anggota KTT di Kecamatan

Nogosari Kabupaten Boyolali ... 24 6. Pengalaman beternak responden pada usaha penggemukan sapi

potong di Kecamatan Nogosari ... 25 7. Jumlah anggota keluarga responden pada usaha penggemukan sapi

potong di Kecamatan Nogosari ... 26 8. Tingkat pendidikan responden pada pengembangan usaha

penggemukan sapi potong di Kecamatan Nogosari ... 27 9. Pekerjaan responden pada pada pengembangan usaha penggemukan

sapi potong di Kecamatan Nogosari ... 28 10. Faktor pendukung peternak rakyat dalam pengembangan usaha

penggemukan sapi potong di Kecamatan Nogosari ... 35 11. Faktor penghambat peternak rakyat dalam pengembangan usaha

penggemukan sapi potong di Kecamatan Nogosari ... 42 12. Analisis keberdayaan peternak rakyat dalam pengembangan usaha

penggemukan sapi potong di Kecamatan Nogosari Kabupaten

Boyolali ... 43 13. Faktor kebutuhan peternak rakyat anggota KTT dalam pengembangan

usaha penggemukan sapi potong di Kecamatan Nogosari Kabupaten

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Alur penelitian ... 18 2. Alur model pemberdayaan dalam pengembangan usaha penggemukan

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Kuesioner penelitian ... 64

2. Identitas responden ... 74

3. Analisis modal manusia ... 76

4. Analisis modal sosial ... 78

5. Analisi modal fisik... 80

(10)

x

MODEL PEMBERDAYAAN PETERNAK RAKYAT

DALAM PENGEMBANGAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

Ayu Tiafery H0512024

RINGKASAN

Kecamatan Nogosari merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Boyolali yang mempunyai ketersedian air cukup melimpah dan struktur tanah yang subur dengan topografi antara 100-400 mdpl. Daerah ini cocok untuk lahan pertanian dan peternakan. Sapi potong adalah jenis ternak ruminansia yang paling banyak dipelihara di Kecamatan Nogosari dengan populasi 6.554 ekor sapi dari 3.708 orang pemilik, sehingga berpotensi untuk dilakukan pengembangan usaha penggemukan sapi potong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil peternak rakyat yang mengelola usaha penggemukan sapi potong, faktor pendukung, penghambat, kebutuhan dan merumuskan model pemberdayaan yang sesuai bagi peternak rakyat anggota Kelompok Tani Ternak (KTT) dalam pengembangan usaha penggemukan sapi potong di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2015 sampai 30 Januari 2016 bertempat di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Metode

(11)

xi

Kabupaten Boyolali, mitra kerja dan Instansi pendidikan yang terkait. Data penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan dan analisis kebutuhan.

Hasil penelitian menunjukkan umur responden tergolong dalam usia produktif, tingkat pendidikan tergolong tinggi, pengalaman beternak relatif belum lama, dan rata-rata pekerjaan responden adalah petani dengan pekerjaan sampingan sebagai peternak. Faktor pendukung dalam usaha penggemukan sapi potong ini adalah status kepemilikan ternak, tingkat pendidikan formal, tingkat kesehatan, keterlibatan dalam aktifitas organisasi sosial, ketersediaan sarana produksi, sarana komunikasi dan transportasi. Faktor penghambat dalam usaha ini adalah ketersediaan dan kemudahan akses sarana pendidikan. Faktor kebutuhan peternak rakyat yang sangat penting ditingkatkan dalam pengembangan usaha penggemukan sapi potong ini adalah ketersediaan dan kemudahan akses sarana pendidikan, aspek pengetahuan peternak dan keterampilan peternak rakyat. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa model pemberdayaan dalam penelitian ini yaitu pendampingan dan pembinaan untuk mengubah pola pikir peternak serta adanya lembaga pendukung yang diharapkan dapat membantu dalam pengembangan usaha penggemukan sapi potong di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

(12)

xii

EMPOWERMENT MODEL OF FARMER IN THE BUSINESS DEVELOPMENT OF BEEF CATTLE FATTENING IN NOGOSARI SUBDISTRICT OF BOYOLALI REGENCY

Ayu Tiafery H0512024

SUMMARY

Nogosari Subdistrict is one area of Boyolali Regency that has abundant availability of water and fertile soil structure with topography between 100-400 meters above sea level. This area of land suitable for agriculture and livestock. Beef cattle are ruminants type most widely kept in the Nogosari Subdistrict with 6,554 population of 3,708 of cattle owners, so it is potential to do the development of beef cattle fattening. This study aimed to determine the profile of people who manage the breeder of beef cattle fattening, contributing factors, inhibitors, needs and formulate empowerment model that works for Livestock Farmers Group members in the development of fattening cattle in the Nogosari Subdistrict of Boyolali Regency.

(13)

xiii

The results showed the age of the respondents belong to the productive age, the level of education is goog, raising experience relatively low, and the average occupation of respondents are farmers with a side job as a breeder. The supporting factors in beef cattle fattening are cattle ownership status, level of formal education, health, social involvement in the organization's activities, the availability of means of production, communication and transportation. The inhibiting factor in this effort is the availability and accessibility of educational facilities. The most important of needs factor that need to improve people's in the development of beef cattle fattening is the availability and accessibility of educational facilities, farmers knowledge and skills aspects of livestock. The conclusion that can be drawn from this research that the empowerment model in this research by mentoring and coaching to change the mindset of farmers and there are supporting institutions which expected to assist in the development of fattening cattle in the Nogosari Subdistrict of Boyolali Regency.

Keywords: Model of empowerment, Farmer, Beef cattle fattening

Referensi

Dokumen terkait

Ruang terbuka hijau aktif memiliki peran yang sangat penting dalam lingkungan perkotaan dan merupakan bagian penting dari struktur pembentuk kota, dimana memiliki

memahami dulu dan menerapkannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di daerah tersebut. Yang kedua adanya suatu kepentingan antara petugas dan narapidana, ini menjadi langkah

Ahmad dkk (dalam Hanifa dan Andriani, 2015, h.190) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa self esteem yang rendah atau negatif akan mengakibatkan hubungan

‘They’re looking for us, then,’ Father Kreiner said, peering at the immobile Type 102, poking her as if to see what a walking TARDIS felt like, ‘the Doctor’s friends.’..

Pertumbuhan tanaman jagung manis tanpa pemberian limbah serasah jagung akan tertekan dikarenakan tidak adanya penambahan bahan organik di dalam tanah sehingga

Untuk perilaku seksual sehat berarti siswa memiliki kecenderungan perilaku untuk menjaga kebersihan pakaian dalam, menghindarkan diri dari obat pemutih wajah atau kulit, selalu

Dikatakan emboli paru masif jika trombus menyumbat lebih dari 50% vaskularisasi daerah pulmo atau jika terdapat dua atau lebih lobar vessel yang tersumbat oleh trombus

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan: 1).Dengan pemberian reward dan punishment akan mendorong karywan untuk dapat melaksanakan tugas