Dedi Wahyudi Mustofa
Instruktur Nasional Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SAINTIFIK
PEMBELAJARAN SAINTIFIK
Berdasarkan Kurikulum 2013
Berdasarkan Kurikulum 2013
Pendidikan AnakUsia Dini (PAUD)
Pendidikan AnakUsia Dini (PAUD)
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SAINTIFIK
PEMBELAJARAN SAINTIFIK
Berdasarkan Kurikulum 2013
Berdasarkan Kurikulum 2013
Pendidikan AnakUsia Dini (PAUD)
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
MAPE
L
KEGIATAN
KEGIATAN
INTI
INTI
KEGIATAN
PENUTUP
KEGIATAN
KEGIATAN
PEMBUKAAN
PEMBUKAAN
1.
1.
Fasilitasi Kegiatan
Fasilitasi Kegiatan
Apersepsi
Apersepsi
2.
2.
Fasilitasi Kegiatan Main
Fasilitasi Kegiatan Main
3.
3.
Fasilitasi Kegiatan
Fasilitasi Kegiatan
Setelah Main
Setelah Main
Penenangan, refleksi,
Penenangan, refleksi,
kesimpulan dan informasi
kesimpulan dan informasi
1.
1.Penyambutan Penyambutan kedatangan anak kedatangan anak 2.
2.Bermain Bermain
bebas/jurnal pagi bebas/jurnal pagi 3.
3.Ikrar dan do’aIkrar dan do’a 4.
4.Variasi main motorikVariasi main motorik
BERBASIS
KOMPETENSI DAN
STANDAR TINGKAT
PENCAPAIAN
PERKEMBANGAN
ANAK
CIRI
KURIKULUM
2013
KURIKULUM 2013 PAUD
DAYA DUKUNG : PENDIDIK, SARANA DAN PRASARANA
1. HIGHER
ORDER
THINKING
2. KARAKTER
TEMATIK
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Tantangan: Pergeseran Pengertian Kreativitas
Proses Pembelajaran yang Mendukung
Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard
Business Review:
•
2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh
melalui pendidikan
, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
•
Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan
yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
•
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
-
Observing [mengamat]
-
Questioning [menanya]
-
Experimenting [mencoba]
-
Associating [menalar]
-
Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Hukum Kreativitas
Kreativitas adalah
menular (Einstein Law)
Kreativitas adalah
benda gas (Nathan
Law)
Kreativitas hanya
dibatasi oleh ambisi
Rumusan Proses dalam Kurikulum
2013
Analyzi
ng
Evaluat
ing
Organizi
ng/
Internali
zing
Characteriz
ing/
Actualizing
Associat
ing
Communica
ting
Knowledge
(Bloom)
Skill
(Dyers)
Attitude
(Krathwohl)
Creati
ng
8 8Analyzi
ng
Evaluat
ing
Knowledge
(Bloom)
Kurikulum 2006
Kurikulum 2013
“Anak seharusnya mampu
melakukan percobaan & penelitian
sendiri. Guru, tentu saja, bisa
menuntun anak-anak dengan
menyediakan BAHAN YANG TEPAT,
tetapi yang terpenting agar anak
dapat memahami sesuatu, ia harus
membangun pengertian itu sendiri,
ia harus menemukan sendiri”
(Jean Piaget ,1972, p. 27)
“
Anak seharusnya mampu
melakukan percobaan & penelitian
sendiri. Guru, tentu saja, bisa
menuntun anak-anak dengan
menyediakan BAHAN YANG TEPAT,
tetapi yang terpenting agar anak
dapat memahami sesuatu, ia harus
membangun pengertian itu sendiri,
ia harus menemukan sendiri”
Kata Kunci Dukungan
Pembelajaran Saintifk ………….
Belajar melalui Bermain
Berpusat pada Anak
Ketersediaan Alat Bahan
Main/APE dan Setting
Lingkungan Main
Paradigma mengajar…….
Perubahan :
dominannya
peran guru (berpusat pada
guru) menjadi anak yang
dominan (berpusat pada
anak)
Keterampilan Fasilitasi Guru
unuk mendukung “saintifk”
1.
Keterampilan Bertanya
2.
Keterampilan Mendengar
3.
Ketarampilan Menjawab
Pertanyaan
Pendekatan Saintifk
Pendekatan pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mendapat pengalaman
belajar melalui mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi
dan mengomunikasikan.
Melatih anak berpikir
llmiah, dengan melatih
keterampilan dasar :
mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
BERPIKIR SAINTIFIK
1. Mengamati
Kegiatan mengamati adalah kegiatan
yang mendorong peserta didik untuk
menunjukan keingintahuan,
kesungguhan, dan ketelitian ketika
mengamati berbagai objek (benda
hidup/mati, buku cerita, lingkungan
sekitar dan gambar).
Mengamati berarti menggunakan
semua indera (penglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan
dan pengecapan) untuk mengenali
suatu benda yang diamatinya.
Semakin banyak indera yang
digunakan dalam proses mengamati
maka semakin banyak informasi
1. Penyediaan objek amatan yang kongkrit dan nyata yang cukup sesuai tema yang
dikembangkan.
2. Menyesuaikan sarana dan prasarana PAUD yang
mendukung tersediannya
media/alat main yang nyata dan kontekstual.
3. Menyiapkan pijakan lingkungan main, dengan ketersediaan APE dan Media main pada setiap ragam main.
4. Interaksi anak dengan berbagai alat dan bahan main butuh
waktu yang cukup.
BENTUK DUKUNGAN GURU AGAR
ANAK FOKUS “MENGAMATI”
METODE
1.Beri kesempatan anak untuk melakukan mengamati dengan multisensori ((a). melihat, (b). mendengar, (c). menghidu, (d). taktil : meraba, menyentuh dan menekan, (e). mengecap).
2.Gunakan kalimat ajakan yang jelas yang dapat mengarahkan dan memotivasi anak untuk fokus
mengamati.
3.Lakukan curah gagasan pada
setiap pengamatan yang dikakukan anak.
4.Kehadiran guru sebagai fasilitator
Materi
Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Saintifik
Kelopok Kerja
Sub-Materi
Mengamati
Nomor LK
01
Tim Pelatih
Tugas :
1. Amati benda di meja Anda!
2. Apa saja bentuk dukungan guru yang dapat dilakukan agar
anak TERTARIK & FOKUS mengamati!
2. Menanya
Kegiatan menanya peserta didik
diberi kesempatan untuk
menanya tentang apa yang sudah
dilihat, disimak, dan dibaca dari
objek yang konkrit sampai abstrak
berkenaan dengan fakta, konsep,
dan prosedur.
Menanya sebagai salah satu
proses mencari tahu atau
mengkonfirmasi atau mencocokan
dari pengetahuan yang sudah
dimiliki anak dengan
pengetahuan baru yang sedang
dipelajarinya.
1.Beri kesempatan dan waktu berinteraksi dengan
media/alat/bahan main lebih lama. 2.Penekanan muatan materi pada saat anak bermain bereksplorasi dengan semua media/alat/baha main.
3.Pengenalan kegiatan main, alat dan bahan main pada saat pijakan sebelum bermain.
BENTUK DUKUNGAN GURU AGAR
ANAK FOKUS “MENANYA”
METODE
1.Kehadin guru sebagai seorang
“fasilitator”
2.Merangsang anak “menanya”
dengan bertanya (pertanyaan tertutup maupun terbuka).
3.Gunakan kata tanya sederhana seperti apa, siapa, kapan,
dimana,sebutkan, tingkatan
selanjutnya dapat menggunakan kata
mengapa, bagaimana, pikirkan.
4.Mempersilahkan anak untuk
“menanya” .
5.Tetap melakukan curah gagasan untuk mempertajam cara berpikir saintifik.
Materi
Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Saintifik
Kelopok Kerja
Sub-Materi
Menanya
Nomor LK
02
Tim Pelatih
Tugas :
1) Perhatikan benda-benda di meja Anda.
2) Identifikasi bentuk dukungan guru agar
anak melakukan kegiatan “menanya”!
3. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi
merupakan kegiatan menggali dari berbagai
sumber melalui berbagai cara, misalnya:
eksplorasi terhadap suatu objek, eksperimen,
dan mendiskusikan serta menyimpulkan
hasil.
Mengumpulkan informasi adalah suatu
proses yang sangat diminati anak, dalam
proses ini anak melakukan coba-gagal-coba
lagi
“trial and error”.
Anak senang
mengulang-ulang kegiatan yang sama tetapi
dengan cara bermain yang berbeda.
Mengumpulkan informasi adalah
keterampilan mengumpulkan berbagai
informasi dari hasil mengamati &
BENTUK DUKUNGAN GURU
“MENGUMPULKAN INFORMASI”
METODE
1.Kehadin guru sebagai seorang “fasilitator”
2.Tetap melakukan curah gagasan untuk mempertajam cara
berpikir saintifik , sehingga anak akan memperoleh informasi dari
pendapat temannya.
3.Mengeksplorasi yaitu mengumpulkan data dari benda-benda
yang akan dipelajari, misalnya untuk belajar tanaman anak diajak
ke kebun.
4.Membaca buku bersama terkait dengan tema dan kegiatan
main yang dilakukan.
5.Menghadirkan ahli, profesional yang terkait dengan tema dan
kegiatan main.
6.Memutar film terkait dengan tema dan kegiatan main.
7.Bereksplorasi dengan buku dan gambar.
Materi
Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Saintifik
Kelopok Kerja
Sub-Materi
Mengumpulkan informasi
Nomor LK
03
Tim Pelatih
Tugas :
Identifiasi bentuk dukungan guru yang harus
dilakukan agar anak dapat melakukan kegiatan
“mengumpulkan informasi”!
4. Mengasosiasi
Kegiatan mengasosiasi/menalar
merupakan kegiatan menghubungkan
informasi yang baru didapat dengan
informasi yang sudah dimiliki
sebelumnya sehingga mendapatkan
pemahaman yang utuh.
Proses asosiasi merupakan proses lebih
lanjut dimana anak mulai
menggabungkan pengetahuan yang
BENTUK DUKUNGAN GURU
“MENGASOSIASI”
METODE
1.Kehadin guru sebagai seorang “fasilitator”
2.Memberikan waktu bermain yang luas kepada anak untuk
berksplorasi melalui kegiatan bermain sesuai tema paa kegiatan
main.
3.Tetap melakukan curah gagasan untuk mempertajam cara
berpikir saintifik ,proses tanya jawab dapat terus berlanjut pada
saat anak sedang bermain untuk menguatkan pengelompokan
berbagai ide dan menagasosiasikan berbagai peristiwa pada saat
main sehingga akan menjadi penggalan memori baru yang
diterima anak
Materi
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Saintifik
Kelopok Kerja
Sub-Materi
Mengasosiasi
Nomor LK
04
Tim Pelatih
Tugas :
Identfiasi bentuk dukungan guru yang harus
dilakukan agar anak dapat melakukan kegiatan
“mengasosiasi”!
5. Mengomunikasikan
Kegiatan mengomunikasikan hasil
merupakan kegiatan untuk
menyampakan hal-hal yang telah
dilakukan dalam berbagai bentuk, misal:
gambar, hasil karya, cerita, dsb.
Proses mengomunikasikan adalah
proses penguatan pengetahuan
terhadap pengetahuan baru yang
didapatkan anak.
Mengomunikasikan tidak hanya
CARA NON VERBAL
Kegiatan memperagakan,
menggambar,
menunjukkan
MENGOMUNIKASIKAN
CARA VERBAL
Kegiatan menceritakan hasil
secara lisan.
Materi
Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik
Saintifk
Kelopok Kerja
Sub-Materi
Mengomunikasikan
Nomor LK
05
Tim Pelatih
Tugas :
Identfiasi bentuk dukungan guru yang harus
dilakukan agar anak dapat melakukan kegiatan