• Tidak ada hasil yang ditemukan

11. Etika Akademik dan Aturan Berperilaku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "11. Etika Akademik dan Aturan Berperilaku"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Badan Hukum Milik Negara

(3)

PERILAKU AKADEMIK PERILAKU AKADEMIK

DALAM MASYARAKAT ILMIAH DALAM MASYARAKAT ILMIAH (Kampus Universitas Airlangga) (Kampus Universitas Airlangga)

Mustain mashud Mustain mashud

Kuntaman

Kuntaman

(4)

BAGIAN-BAGIAN OTAK

Kognitif, memori, &

kontrol emosi

Area penerima suara &

pengolah informasi

Keseimbangan &

kontrol gerak refleks

Pembagi input semua sensori &

orientasi gerakan tubuh

Area penerima &

pengolah in-put penglihatan

Kontrol gerakan respon otomatis (sebagai hasil belajar)

(5)

PENGANTAR PENGANTAR

PP No. 60 Tahun 1999 (BAB VI Pasal 17) PP No. 60 Tahun 1999 (BAB VI Pasal 17)

memberikan arahan tentang perlunya Perguruan memberikan arahan tentang perlunya Perguruan

Tinggi memiliki kebebasan akademik dan otonomi Tinggi memiliki kebebasan akademik dan otonomi

keilmuan dalam rangka penguasaan iptek keilmuan dalam rangka penguasaan iptek

Pelaksanaan Kebebasan Akademik agar berjalan Pelaksanaan Kebebasan Akademik agar berjalan sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan

sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan diperlukan aturan main yang disebut dengan diperlukan aturan main yang disebut dengan

Etika Akademik Etika Akademik

Etika akademik yang harus dikembangkan adalah Etika akademik yang harus dikembangkan adalah rasional, sistematis, kritis, dan normatif-holistik

rasional, sistematis, kritis, dan normatif-holistik

 diganti dg PP30diganti dg PP30

(6)

MASYARAKAT KAMPUS MASYARAKAT KAMPUS

SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH

Masyarakat Ilmiah adalah para akademisi dalam Masyarakat Ilmiah adalah para akademisi dalam masyarakat yang berpikir, bekerja dan

masyarakat yang berpikir, bekerja dan menjalankan aktivitas dalam kampus menjalankan aktivitas dalam kampus

berlandaskan tradisi keilmuan berlandaskan tradisi keilmuan

Pola demikian akan menghasilkan suatu perilaku Pola demikian akan menghasilkan suatu perilaku yang memiliki makna akademis, seperti berpikir yang memiliki makna akademis, seperti berpikir saintifik, bersikap ilmiah, menggunakan konsep saintifik, bersikap ilmiah, menggunakan konsep dan teori ilmiah, melakukan analisis ilmiah, dan dan teori ilmiah, melakukan analisis ilmiah, dan

berpikir kritis-rasional.

berpikir kritis-rasional.

(7)

Ciri-Ciri Masyarakat

Ciri-Ciri Masyarakat Ilmiah Ilmiah

Dalam berpikir, bersikap dan berperilaku Dalam berpikir, bersikap dan berperilaku

selalu bersifat:

selalu bersifat:

Rasional Rasional

Objektif Objektif

Kritis/Sikap serba relatif Kritis/Sikap serba relatif

Bertanggungjawab Bertanggungjawab

Kesabaran intelektual dan kesederhanaan Kesabaran intelektual dan kesederhanaan

Tidak memihak pada etik Tidak memihak pada etik

(8)

SUASANA AKADEMIK SUASANA AKADEMIK

BBeratmosfir akademikeratmosfir akademik

Kebijakan Kampus yang kondusifKebijakan Kampus yang kondusif

Sarana dan prasarana kampus yang memadaiSarana dan prasarana kampus yang memadai

Keberlangsungan aktivitas keilmuan: perkuliahan Keberlangsungan aktivitas keilmuan: perkuliahan (PBM), seminar, diskusi, workshop, semiloka, dst (PBM), seminar, diskusi, workshop, semiloka, dst

Aktivitas mahasiswa dalam LKTM, LKTI, PKM, Aktivitas mahasiswa dalam LKTM, LKTI, PKM, LKMM, Pameran Ilmiah, Poster Ilmiah, dst

LKMM, Pameran Ilmiah, Poster Ilmiah, dst

Aktifitas Ormawa (BEM, UKM) …Aktifitas Ormawa (BEM, UKM) …

DstDst

(9)

ETIKA AKADEMIK ETIKA AKADEMIK

Kebebasan akademik dan otonomi keilmuan Kebebasan akademik dan otonomi keilmuan diselenggarakan harus berlandaskan kaidah/

diselenggarakan harus berlandaskan kaidah/

norma sebagai basis moral insan akademis yang norma sebagai basis moral insan akademis yang

disebut Etika Akademik disebut Etika Akademik

Etika Akademik adalah nilai-nilai luhur yang Etika Akademik adalah nilai-nilai luhur yang wajib ditaati insan akademi dalam berpikir, wajib ditaati insan akademi dalam berpikir,

berperilaku, dan bertindak guna mengemban berperilaku, dan bertindak guna mengemban

tugas-tugas keilmuan di universitas berdasarkan tugas-tugas keilmuan di universitas berdasarkan

sistem nilai yang berlaku; baik agama, adat sistem nilai yang berlaku; baik agama, adat

istiadat, maupun juga kesusilaan istiadat, maupun juga kesusilaan

(10)

Excellence with morality Excellence with morality

ETIKA AKADEMIK ETIKA AKADEMIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA UNIVERSITAS AIRLANGGA

Peraturan UNAIR No 4537/JO3/07/1999 tertanggal 3 Peraturan UNAIR No 4537/JO3/07/1999 tertanggal 3 Februari 1999

Februari 1999 tentang tentang Etika Akademik Unair Etika Akademik Unair

Peraturan etika akademik Universitas Airlangga terdiri Peraturan etika akademik Universitas Airlangga terdiri dari 5 Bab dan 17 Pasal.

dari 5 Bab dan 17 Pasal.

Setiap bab, kecuali bab V menyebutkan bentuk-Setiap bab, kecuali bab V menyebutkan bentuk-

bentuk etika akademik yang harus diketahui, dihayati bentuk etika akademik yang harus diketahui, dihayati

dan dilaksanakan oleh setiap insan akademi.

dan dilaksanakan oleh setiap insan akademi.

Bab I berisi tentang etika pembinaan dan Bab I berisi tentang etika pembinaan dan pengembangan keilmuan

pengembangan keilmuan

Bab II tentang etika sebagai kelimuanBab II tentang etika sebagai kelimuan

Bab III tentang Etika Pengabdian MasyarakatBab III tentang Etika Pengabdian Masyarakat

Bab IV berisi tentang etika pelaksanaan tugas insan Bab IV berisi tentang etika pelaksanaan tugas insan akademi, dan

akademi, dan

Bab VI berisi penutup.Bab VI berisi penutup.

(11)

KEWAJIBAN INSAN AKADEMIK KEWAJIBAN INSAN AKADEMIK

DALAM

DALAM MMENGABDIKAN DIRI PADA KEBENARAN ENGABDIKAN DIRI PADA KEBENARAN ILMIAH

ILMIAH

1.1. Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi

dengan menyadari kemitraan dalam menemukan dengan menyadari kemitraan dalam menemukan

kebenaran kebenaran

2.2. Memberitahukan sumber kepustakaan dan Memberitahukan sumber kepustakaan dan informasi lain yang digunakan sebagai acuan informasi lain yang digunakan sebagai acuan

3.3. Merujuk bahan bacaan terbaru yang menunjukkan Merujuk bahan bacaan terbaru yang menunjukkan secara jelas tingkat dan kualitas pengajarannya

secara jelas tingkat dan kualitas pengajarannya

4.4. Cermat, tekun, dan tanggung Cermat, tekun, dan tanggung jawab jawab dalam dalam

melakukan penelitian serta berpikir secara logis, melakukan penelitian serta berpikir secara logis,

sistematis, dan kronologis sistematis, dan kronologis

(12)

5.5.

mengemban tugas akademik sebagai mengemban tugas akademik sebagai panggilan hati nurani dna jujur dalam panggilan hati nurani dna jujur dalam

melakukan tugas belajar mengajar melakukan tugas belajar mengajar

serta menghormati kebenaran tanpa serta menghormati kebenaran tanpa

kecuali;

kecuali;

6.6.

Mensistematisasikan rasa Mensistematisasikan rasa

keinginantahuan daya kritis, dan keinginantahuan daya kritis, dan

imajinasi serta membei kelonggaran imajinasi serta membei kelonggaran

dalam memilih bahan bacaan, dalam memilih bahan bacaan, meskipun tidak sesuai dengan meskipun tidak sesuai dengan

pendapatnya (Bab I, pasal 2).

pendapatnya (Bab I, pasal 2).

(13)

KEWAJIBAN INSAN AKADEMIK UNAIR SEBAGAI ILMUWAN

1.

Bersedia menerima kritik membangun dari pihak lain, sedangkan dalam

memberikan kritik dan pendapatnya saling menghargai sesamanya;

2.

Memiliki dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi kepada Universitas serta

menjunjung tinggi harkat, martabat, dan

wibawa Universitas;

(14)

KEWAJIBAN INSAN AKADEMIK UNAIR SEBAGAI ILMUWAN

3.

Berprestasi dalam disiplin ilmu masing- masing dan berperan serta dalam

pembentukan masyarakat ilmiah Univeritas;

4.

Membina peningkatan karier sebagai

ilmuwan melalui kekuatan penalaran dan moral serta memupuk jiwa kebersamaan dan kesejawatan melalui keteladanan

(Bab II, pasal 3).

(15)

SANKSI ATAS PELANGGARAN ETIKA AKADEMIK

ADA 2 BENTUK SANKSI:

1. SANKSI ADMINISTRATIF:

sanksi disiplin ringan, sedang dan berat 2. SAKNSI AKADEMIK:

teguran lisan atau tertulis

tidak diiukutsertakan dalam kegiatan akademik kurikuler/ekstra kurikuler di Fakultas dan atau lingkungan

Universitas

(16)

penangguhan semua kegiatan akademik dalam jangka waktu 1-3 tahun di Fakultas dan atau di lingkungan Universitas;

pencabutan hak sebagai warga Universitas Airlangga;

jenis sanksi lainnya yang dipandang layak, seperti jenis sanksi ganti rugi apabila

pelanggaran etika akademik mengakibatkan

kerugian materiil seseorang.

(17)

DALAM MENJALANKAN TUGASNYA, INSAN DALAM MENJALANKAN TUGASNYA, INSAN

AKADEMIK UNAIR

AKADEMIK UNAIR DILARANG KERAS …DILARANG KERAS …

1. memalsukan hasil penelitian serta

meniru karya atau ciptaan orang lain tanpa menyebut sumber aslinya

termasuk mengakui karya ilmiah orang lain sebagai hasil pemikirannya (plagiat);

2. membocorkan rahasia kegiatan

akademik, seperti penemuan atau hasil penelitian yang belum waktunya

diketahui umm; (Bab IV, pasal 12).

(18)

DALAM MENJALANKAN TUGASNYA, INSAN DALAM MENJALANKAN TUGASNYA, INSAN

AKADEMIK UNAIR

AKADEMIK UNAIR DILARANG KERAS …DILARANG KERAS …

3. menyesatkan pengetahuan pihak lain atau menimbulkan kekeliruan persepsi dalam berpikir, meskipun perbuatan itu berdasarkan alasan yang

dianggapnya penting (pasal 13);

4. dilarang bertindak angkuh dan

sewenang-wenang, melakukan ‘kolusi’

akademik dan melakukan tekanan fisik

mau

(19)

3. menjadikan universitas sebagai batu loncatan

untuk meraih kepentingan dan keuntungan pibadi atau untuk mencapai tujuan yang menyimpang dari fungsi universitas; serta

4. menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya, melakukan perbuatan curang, dan atau mengkhianati tugas akademik dan

profesinya.

DALAM MENJALANKAN TUGASNYA, INSAN DALAM MENJALANKAN TUGASNYA, INSAN

AKADEMIK UNAIR

AKADEMIK UNAIR DILARANG KERAS …DILARANG KERAS …

(20)

TERIMA KASIH TERIMA KASIH

- WASSALAM -

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Oleh karena itu, diperlukan adanya kakas bantu yang bisa memudahkan domain expert dalam melakukan perubahan data triple pada database Oracle Spatial Network Data Model

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi pengaruh pencemaran udara terhadap pergeseran panjang gelombang molekul klorofil pada tanaman Glodokan Tiang(Polyalthea

Hasil penelitian ini adalah tidak adanya perbedaan rasio desentralisasi fiskal, rasio kemandirian fiskal, dan rasio kontribusi pajak pada periode satu, dua, maupun tiga

Untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibuat memiliki standar minimal kualitas, maka salah satu metode untuk pengukuran kualitas perangkat lunak secara kuantitatif

a) Pasukan Penyiasat bertanggungjawab menyediakan Laporan Hasil Siasatan atau Laporan Akhir dan kemukakan kepada Urusetia Kehilangan dan Hapuskira dalam tempoh dua

Namun saya kira bahwa karena para praktisi harus memikirkan orang lain, ketika anda telah menerima hal yang paling baik, anda ingin mengatakannya kepada orang

Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan metode demonstrasi sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominan