• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LAHAN (STUDI KASUS DINAS PERTANIAN KAB. SUBANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LAHAN (STUDI KASUS DINAS PERTANIAN KAB. SUBANG)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LAHAN (STUDI KASUS DINAS PERTANIAN KAB. SUBANG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Pendidikan Sarjana

Oleh:

Ira Widyadari Arsy D1A.18.0506

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SUBANG

2022

(2)

ii

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LAHAN (STUDI KASUS DINAS PERTANIAN KAB. SUBANG)

Oleh:

Ira Widyadari Arsy D1A.18.0506

Subang, 15 Juli 2022 Menyetujui,

(Ir. Syarif Hidayat, M.T) Pembimbing I

(Bagus Ali Akbar, S.SI., M.Kom) Pembimbing II

Mengetahui

Dr. Tepi Peirisal, S. Sos., M.Si Dekan Fakultas Ilmu Komputer

Bagus Ali Akbar, S.SI., M.Kom Ketua Program Studi

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SUBANG

2022

(3)

iii

ABSTRAK

Beberapa kemajuan sosial-ekonomi dapat menyebabkan perubahan pada pola lahan di Kabupaten Subang. Pengelolaan data lahan yang baik akan memaksimalkan pengendalian serta meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Subang. Seiring berjalannya waktu, penyimpanan dan pengelolaan data pun akan menjadi semakin kompleks sehingga memungkinkan terjadinya beberapa permasalahan seperti duplikasi data, tidak akuratnya data, kehilangan data dan kesulitan dalam mencari data.

Dari permasalah tersebut maka dibutuhkan Sistem Informasi untuk pengelolaan data- data yang berkaitan dengan lahan dan persebarannya tersebut. Untuk memudahkan dalam menangkap informasi mengenai persebaran lahan tersebut, diperlukan pemetaan berupa titk-titik koordinat dari lahan tersebut. SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah rangkaian kegiatan pengumpulan, penataan, pengolahan, dan penganalisisan data/fakta spatial sehingga diperoleh informasi spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan suatu masalah. Sebagaimana sistem informasi pada umumnya, maka pemanfaatan Sistem Informasi Geografis ini digunakan untuk mengetahui letak-letak lahan pertanian yang ada diberbagai kelurahan dan kecamatan di Kabupaten Subang.

Sistem Informasi Geografis ini dirancang untuk mengolah data berbasis spasial berupa titik-titik koordinat menjadi gambar pemetaan yang akan memudahkan dalam membaca data tersebut. SIG jelas dibutuhkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Subang dalam rangka meningkatkan produksi pertanian dan mengendalikannnya demi memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yang senantiasa meningkat setiap tahunnya. Sistem ini akan dikembangkan menggunakan metode pengambangan RUP (Rational Unified Process) serta bahasa pemograman PHP dan MySQL untuk mengelolaan databasenya. Dalam mengelola data spatial, peneliti memanfaatkan Library Leaflet.js.

Kata Kunci: Lahan, SIG, Pertanian, Data Spatial

(4)

iv

ABSTRACT

Several socio-economic advances can lead to changes in land patterns in Subang Regency. Good land data management will maximize control and increase agricultural production in Subang Regency. Over time, data storage and management will become increasingly complex, allowing for several problems such as data duplication, data inaccuracy, data loss and difficulty in finding data.

From these problems, an Information System is needed for the management of data related to land and its distribution. To make it easier to capture information about the distribution of the land, it is necessary to map the coordinates of the land. GIS (Geographic Information System) is a series of activities for collecting, structuring, processing, and analyzing spatial data/facts so that spatial information is obtained to be able to answer or solve a problem. As with information systems in general, the use of this Geographic Information System is used to find out the locations of agricultural land in various villages and sub-districts in Subang Regency.

This Geographic Information System is designed to process spatial-based data in the form of coordinate points into mapping images that will make it easier to read the data.

GIS is clearly needed by the Department of Agriculture of Subang Regency to increase agricultural production and control it to meet the consumption needs of the people which continue to increase every year. This system will be developed using the RUP (Rational Unified Process) development method and the PHP and MySQL programming languages to manage the database. In managing spatial data, researchers use Leaflet.js Library.

Keywords: Land, GIS, Agriculture, Spatial Data

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt karena atas rahmat dan ridho- Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informai Geografis Lahan (Studi Kasus Dinas Pertanian Kabupaten Subang”. Penulisan skirpsi ini dilakukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer Program Studi Sistem Informasi pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Subang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak, skirpsi ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Nabi Besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi motivasi penulis.

2. Orang tua beserta keluarga besar yang selalu memberikan dorongan dan doa serta bantuan moril dan material yang tak terhingga.

3. Sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa.

4. Bapak Dr. Tepi Peirisal, S. Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Subang.

5. Bapak Jaja M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Subang.

6. Bapak Ir. Syarif Hidayat, M.Tselaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan arahan, informasi, saran dan bantuan yang bermanfaat dan berpengaruh dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Bagus Ali Akbar, S.Si., M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan arahan, informasi, saran dan bantuan yang bermanfaat dan berpengaruh dalam penulisan skripsi ini.

8. Seluruh Staff BAAK Fakultas Ilmu Komputer Universitas Subang yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya kepada penulis.

(6)

vi

9. Bapak Sukma Primana selaku ketua bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kab. Subang yang telah memberikan izin dan memberikan waktu serta pikirannya dalam menunjang penelitian penulis.

10. Seluruh pihak yang membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu dan tanpa mengurangi rasa terimakasih atas kontribusi seluruh pihak selama ini.

Akhir kata penulis meyadari bahwa mungkin masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan sangat bermanfaat bagi pernulis. Semoga skirpsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penguasaan pengembangan sistem informasi dan bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya

Subang, 15 Juli 2022

Penulis

(7)

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii BAB I ... I-1 PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Identifikasi Masalah ... I-3 1.3. Batasan Masalah ... I-3 1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian ... I-4 1.4.1. Maksud ... I-4 1.4.2. Tujuan ... I-4 1.5. Metedologi Penelitian ... I-4 1.5.1. Metode Pengumpulan Data ... I-4 1.5.2. Metode Pengembangan Sistem ... I-4 1.6. Sistematika Penulisan ... I-5 1.7. Jadwal Penelitian... I-5 BAB II ... II-6 LANDASAN TEORI ... II-6 2.1. Pengertian Sistem Informasi ... II-6 2.2. Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) ... II-6 2.3. Pengertian Lahan ... II-7 2.4. Pengertian UML (Unified Modeling Languange) ... II-8 2.5. Pengertian RUP (Rational Unified Procces) ... II-9 2.6. Pengertian PHP... II-11 2.7. Pengertian Framework Laravel ... II-12

(8)

viii

2.8. Pengertian Database dan MySQL ... II-12 2.9. Pengertian Leaflet.js ... II-14 BAB III ... III-15 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM ... III-15 3.1. Analisis Organisasi ... III-15 3.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi ... III-15 3.1.2. Struktur Organisasi ... III-16 3.2. Analisis Sistem Berjalan ... III-17 3.2.1. Workflow Sistem Berjalan ... III-17 3.2.2. Prosedur Sistem Berjalan ... III-17 3.3. Analisis Kebutuhan Sistem ... III-18 3.3.1. Analisis Kebutuhan Informasi ... III-18 3.3.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... III-18 3.3.3. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... III-18 3.3.4. Analisis Kebutuhan Fungsional ... III-19 3.3.5. Analisis Kebutuhan Nonfungsional ... III-20 3.4. Analisis Pemodelan Sistem ... III-20 3.4.1. Diagram Usecase ... III-20 3.4.2. Diagram Activity ... III-36 3.4.3. Diagram Robustness ... III-48 BAB IV ... IV-49 PERANCANGAN ... IV-49 4.1. Rancangan Sistem ... IV-49 4.1.1. Diagram Class ... IV-49 4.1.2. Diagram Sequence ... IV-50 4.2. Rancangan Database ... IV-61 4.3. Rancangan User Interface ... IV-67 BAB V ... V-78 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... V-78 5.1. Implementasi Sistem ... V-78

(9)

ix

5.1.1. Implementasi Perangkat Lunak ... V-78 5.1.2. Implementasi Perangkat Keras ... V-78 5.1.3. Implementasi Database ... V-78 5.1.4. Implementasi User Interface ... V-82 5.2. Pengujian Sistem... V-93 5.2.1. Rencana Pengujian... V-93 5.2.2. Kategori Pengujian ... V-94 5.2.3. Hasil Pengujian ... V-94 BAB VI ... VI-95 KESIMPULAN DAN SARAN ... VI-95 6.1. Kesimpulan ... VI-95 6.2. Saran ... VI-95 DAFTAR PUSTAKA ... xv LAMPIRAN ... xvi

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Jadwal Penelitian ... I-5 Gambar 2. 1 Pemodelan RUP ... II-10 Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian ... III-16 Gambar 3. 2 Workflow Sistem Berjalan... III-17 Gambar 3. 3 Diagram Usecase Keseluruhan ... III-20 Gambar 3. 4 Skenario Usecase Login ... III-23 Gambar 3. 5 Skenario Usecase Lihat Peta ... III-24 Gambar 3. 6 Skenario Usecase kelola Profile ... III-25 Gambar 3. 7 Skenario Usecase Kelola Lahan ... III-27 Gambar 3. 8 Skenario Usecase Kelola Jenis Lahan ... III-29 Gambar 3. 9 Skenario Usecase Kelola Penggunaan Lahan ... III-31 Gambar 3. 10 Skenario Usecase Kelola Poktan ... III-33 Gambar 3. 11 Skenario Usecase Laporan ... III-35 Gambar 3. 12 Diagram Activity Login ... III-36 Gambar 3. 13 Diagram Activity Lihat Peta ... III-36 Gambar 3. 14 Diagram Activity Lihat Profile... III-37 Gambar 3. 15 Diagram Activity Edit Profile ... III-37 Gambar 3. 16 Diagram Activity Update Password ... III-38 Gambar 3. 17 Diagram Activity Lihat Lahan ... III-39 Gambar 3. 18 Diagram Activity Tambah Lahan ... III-39 Gambar 3. 19 Diagram Activity Edit Lahan ... III-40 Gambar 3. 20 Diagram Activity Hapus Lahan ... III-40 Gambar 3. 21 Diagram Activity Lihat Jenis Lahan ... III-41 Gambar 3. 22 Diagram Activity Tambah Jenis Lahan ... III-41 Gambar 3. 23 Diagram Activity Edit Jenis Lahan ... III-42 Gambar 3. 24 Diagram Activity Hapus Jenis Lahan ... III-42 Gambar 3. 25 Diagram Activity Lihat Penggunaan Lahan... III-43 Gambar 3. 26 Diagram Activity Tambah Penggunaan Lahan ... III-43 Gambar 3. 27 Diagram Activity Edit Penggunaan Lahan ... III-44 Gambar 3. 28 Diagram Activity Hapus Penggunaan Lahan ... III-44 Gambar 3. 30 Diagram Activity Lihat Poktan... III-45 Gambar 3. 31 Diagram Activity Edit Poktan ... III-45 Gambar 3. 32 Diagram Activity Edit Poktan ... III-46 Gambar 3. 33 Diagram Activity Hapus Poktan ... III-46 Gambar 3. 34 Diagram Activity Lihat Laporan ... III-47 Gambar 3. 35 Diagram Activity Export Laporan ... III-47

(11)

xi

Gambar 3. 36 Diagram Robustness ... III-48 Gambar 4. 1 Diagram Class ... IV-49 Gambar 4. 2 Diagram Sequence lihat peta ... IV-50 Gambar 4. 3 Diagram Sequence login ... IV-50 Gambar 4. 4 Diagram Sequence Lihat Lahan ... IV-51 Gambar 4. 5 Diagram Sequence Tambah Lahan ... IV-51 Gambar 4. 6 Diagram Sequence Edit Lahan... IV-52 Gambar 4. 7 Diagram Sequence Hapus Lahan ... IV-52 Gambar 4. 8 Diagram Sequence Lihat Lahan ... IV-53 Gambar 4. 9 Diagram Sequence Edit Profile ... IV-53 Gambar 4. 10 Diagram Sequence Edit Password ... IV-54 Gambar 4. 11 Diagram Sequence Lihat Jenis Lahan ... IV-54 Gambar 4. 12 Diagram Sequence Tambah Jenis Lahan ... IV-55 Gambar 4. 13 Diagram Sequence Edit Jenis Lahan ... IV-55 Gambar 4. 14 Diagram Sequence Hapus Jenis Lahan ... IV-56 Gambar 4. 15 Diagram Sequence Lihat Penggunaan Lahan ... IV-56 Gambar 4. 16 Diagram Sequence Tambah Penggunaan Lahan ... IV-57 Gambar 4. 17 Diagram Sequence Edit Penggunaan Lahan ... IV-57 Gambar 4. 18 Diagram Sequence Hapus Penggunaan Lahan ... IV-58 Gambar 4. 19 Diagram Sequence Lihat Poktan ... IV-58 Gambar 4. 20 Diagram Sequence Edit Poktan ... IV-59 Gambar 4. 21 Diagram Sequence Edit Poktan ... IV-59 Gambar 4. 22 Diagram Sequence Hapus Poktan ... IV-60 Gambar 4. 23 Diagram Sequence Lihat laporan ... IV-60 Gambar 4. 24 Rancangan User Interface Login ... IV-67 Gambar 4. 25 Rancangan User Interface Beranda Pengunjung ... IV-67 Gambar 4. 26 Rancangan User Interface Beranda Admin ... IV-68 Gambar 4. 27 Rancangan User Interface Beranda Poktan ... IV-68 Gambar 4. 28 Rancangan User Interface Kelola Lahan ... IV-69 Gambar 4. 29 Rancangan User Interface Detail Lahan ... IV-69 Gambar 4. 30 Rancangan User Interface Tambah Lahan... IV-70 Gambar 4. 31 Rancangan User Interface Edit Lahan ... IV-70 Gambar 4. 32 Rancangan User Interface Kelola Poktan... IV-71 Gambar 4. 33 Rancangan User Interface Tambah Poktan ... IV-71 Gambar 4. 34 Rancangan User Interface Edit Poktan ... IV-72 Gambar 4. 35 Rancangan User Interface kelola Jenis Lahan ... IV-72 Gambar 4. 36 Rancangan User Interface Tambah Jenis Lahan ... IV-73 Gambar 4. 37 Rancangan User Interface Kelola Penggunaan Lahan ... IV-73 Gambar 4. 38 Rancangan User Interface Tambah Penggunaan Lahan ... IV-74

(12)

xii

Gambar 4. 39 Rancangan User Interface Kelola Profile ... IV-74 Gambar 4. 40 Rancangan User Interface Edit Profile ... IV-75 Gambar 4. 41 Rancangan User Interface Ganti Password ... IV-75 Gambar 4. 42 Rancangan User Interface Kelola Laporan... IV-76 Gambar 5. 1 Implementasi database ... V-78 Gambar 5. 2 Implementasi Tabel lahan ... V-79 Gambar 5. 3 Implementasi Tabel jenis_lahan ... V-79 Gambar 5. 4 Implementasi Tabel penggunaan_lahan ... V-79 Gambar 5. 5 Implementasi Tabel poktan ... V-80 Gambar 5. 6 Implementasi Tabel users ... V-80 Gambar 5. 7 Implementasi Tabel kecamatan... V-80 Gambar 5. 8 Implementasi Tabel kelurahan ... V-80 Gambar 5. 9 Implementasi Tabel laporan ... V-81 Gambar 5. 10 Implementasi Tabel laporan_periode ... V-81 Gambar 5. 11 Implementasi tabel detail_laporan ... V-81 Gambar 5. 12 Implementasi Tabel detail_laporan_periode ... V-81 Gambar 5. 13 Impelementasi halaman login ... V-82 Gambar 5. 14 Impelementasi halaman dashboard user ... V-82 Gambar 5. 15 Impelementasi halaman dashboard admin ... V-83 Gambar 5. 16 Impelementasi halaman dashboard poktan ... V-83 Gambar 5. 17 Impelementasi halaman menu lahan ... V-84 Gambar 5. 18 Impelementasi halaman detail lahan ... V-84 Gambar 5. 19 Impelementasi halaman tambah lahan ... V-85 Gambar 5. 20 Implementasi Halaman edit lahan ... V-85 Gambar 5. 21 Implementasi Halaman jenis lahan ... V-86 Gambar 5. 22 Implementasi Halaman tambah jenis lahan ... V-86 Gambar 5. 23 Implementasi Halaman edit jenis lahan ... V-87 Gambar 5. 24 Implementasi Halaman menu penggunaan lahan ... V-87 Gambar 5. 25 Implementasi Halaman tambah penggunaan lahan ... V-88 Gambar 5. 26 Implementasi Halaman edit penggunaan lahan ... V-88 Gambar 5. 27 Implementasi Halaman menu poktan ... V-89 Gambar 5. 28 Implementasi Halaman tambah poktan ... V-89 Gambar 5. 29 Implementasi Halaman edit poktan ... V-90 Gambar 5. 30 Implementasi Halaman menu laporan ... V-90 Gambar 5. 31 Implementasi Halaman menu profile ... V-91 Gambar 5. 32 Implementasi Halaman edit profile ... V-91 Gambar 5. 33 Implementasi Halaman ganti password ... V-92

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Analisa Kebutuhan Informasi ... III-18 Tabel 3. 2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... III-18 Tabel 3. 3 Analisa Kebutuhan Perangkat Keras ... III-18 Tabel 3. 4 Analisa Kebutuhan Fungsional ... III-19 Tabel 3. 5 Analisa Kebutuhan Nonfungsional ... III-20 Tabel 3. 6 Definisi Aktor Usecase ... III-21 Tabel 3. 7 Definisi Usecase... III-22 Tabel 3. 8 Skenario Usecase Login ... III-23 Tabel 3. 9 Skenario Usecase Lihat Peta ... III-24 Tabel 3. 10 Skenario Usecase Lihat Profile ... III-25 Tabel 3. 11 Skenario Usecase Edit Profile ... III-25 Tabel 3. 12 Skenario Usecase Update Password ... III-26 Tabel 3. 13 Skenario Usecase Lihat Lahan... III-27 Tabel 3. 14 Skenario Usecase Tambah Lahan ... III-27 Tabel 3. 15 Skenario Usecase Edit Lahan ... III-28 Tabel 3. 16 Skenario Usecase Hapus Lahan ... III-28 Tabel 3. 17 Skenario Usecase Lihat Jenis Lahan ... III-29 Tabel 3. 18 Skenario Usecase Tambah Jenis Lahan ... III-29 Tabel 3. 19 Skenario Usecase Edit Jenis Lahan ... III-30 Tabel 3. 20 Skenario Usecase Hapus Jenis Lahan ... III-30 Tabel 3. 21 Skenario Usecase Lihat Penggunaan Lahan ... III-31 Tabel 3. 22 Skenario Usecase Tambah Penggunaan Lahan ... III-31 Tabel 3. 23 Skenario Usecase Edit Penggunaan Lahan ... III-32 Tabel 3. 24 Skenario Usecase Hapus Penggunaan Lahan ... III-32 Tabel 3. 25 Skenario Usecase Lihat Poktan ... III-33 Tabel 3. 26 Skenario Usecase Tambah Poktan ... III-33 Tabel 3. 27 Skenario Usecase Edit Poktan ... III-34 Tabel 3. 28 Skenario Usecase Hapus Poktan ... III-34 Tabel 3. 29 Skenario Usecase Lihat Laporan ... III-35 Tabel 3. 30 Skenario Usecase Export Laporan ... III-35 Tabel 4. 1 Rancangan Tabel lahan ... IV-61 Tabel 4. 2 Rancangan Tabel komoditas ... IV-61 Tabel 4. 3 Rancangan Tabel Penggunaan Lahan ... IV-62 Tabel 4. 4 Rancangan Tabel Poktan ... IV-62 Tabel 4. 5 Rancangan Tabel kecamatan... IV-63 Tabel 4. 6 Rancangan Tabel kelurahan ... IV-63

(14)

xiv

Tabel 4. 7 Rancangan Tabel laporan ... IV-64 Tabel 4. 8 Rancangan Tabel laporan_periode ... IV-64 Tabel 4. 9 Rancangan Tabel detail_laporan... IV-65 Tabel 4. 10 Rancangan Tabel detail_laporan_periode ... IV-65 Tabel 4. 11 Rancangan Tabel user ... IV-66 Tabel 5. 1 Implementasi Perangkat Lunak ... V-78 Tabel 5. 2 Implementasi Perangkat Keras ... V-78 Tabel 5. 3 Rencangan Pengujian ... V-93 Tabel 5. 4 Hasil Pengujian ... V-94

(15)

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kabupaten Subang merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian, baik berupa tanaman pangan (padi dan palawija), hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Kabupaten Subang merupakan penyumbang produksi padi terbesar ketiga di Nasional. Luas lahan sawah di Kabupaten Subang tahun 2021 seluas 84.570 hektar atau sekitar 41,21 persen dari total luas wilayah Kabupaten Subang (BPS Kabupaten Subang, Subang Dalam Angka 2022, hal. 85).

Wilayah Kabupaten Subang secara geografis terletak di bagian utara Propinsi Jawa Barat dengan batas koordinat yaitu antara 1070 31’ - 1070 54’ Bujur Timur dan 60 11’ - 60 49’ Lintang Selatan. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut

 Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung Barat.

 Sebelah Barat : Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang.

 Sebelah Utara : Laut Jawa.

 Sebelah Timur : Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Sumedang.

Luas Wilayah Kabupaten Subang adalah 2.051,76 km2 atau sekitar 6,34% dari luas Propinsi Jawa Barat, sedangkan ketinggian antara 0 – 818 m dpl.

Kabupaten Subang memiliki pembagian wilayah administratif yakni sebanyak 30 kecamatan dan 254 desa/kelurahan. Adapun penduduk Kabupaten Subang pada tahun 2021 berjumlah 1,595,320 orang.

Kabupaten Subang tergolong daerah yang mengalami beberapa kemajuan sosial- ekonomi selama beberapa tahun ini. Di Kabupaten Subang saat ini telah berdiri beberapa industri (pabrik), terutama di wilayah pedataran tengah dan utara. Hal ini terutama sejak beroperasinya jalan tol Cipali tahun 2014 yang melintas Kabupaten Subang yang merupakan bagian dari rencana jalan tol Trans Jawa.

Selain itu di Kabupaten Subang pada akhir tahun ini akan diresmikan Kawasan Pelabuhan Patimban untuk melengkapi Pelabuhan Tanjungpriok di Jakarta. Di Kabupaten Subang juga saat ini sedang direncanakan adanya pembangunan kawasan-kawaaan perkotaan dan industri baru, yakni Kawasan Surya Cipta di sekitar Kecamatan Cipeundeuy dan Kawasan Segitiga Rebana di sekitar Kecamatan Cipunagara.

(16)

I-2

Beberapa kemajuan sosial-ekonomi tersebut di atas tentu menyebabkan perubahan pada pola lahan di Kabupaten Subang. Kawasan-kawasan ini dibangun pada lahan-lahan pertanian (sawah), artinya terjadi pengurangan luas persawahan.

Sementara itu penambahan area pertanian sangat sulit/minim dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Subang. Pada sisi lain terjadi penambahan luas permukiman dan industri sebagai konsekuensi dari penambahan jumlah penduduk.

Informasi mengenai jumlah luas lahan dan persebaran lahan pertanian perlu menjadi fokus utama dalam rangka pengendalian produksi pertanian di Kabupaten Subang. Informasi mengenai jumlah luas lahan tersebut diperoleh Dinas Pertanian dari bebagai penyuluh pertanian yang tersebar diberbagai desa/kelurahan di Kabupaten Subang. Penyuluh pertanian mengumpulkan data atau informasi lahan dari kelompok tani untuk kemudian dilaporkan ke UPTD dan Dinas Pertanian.

Informasi tersebut masih terbatas hanya berupa informasi luas lahan berdasarkan jenis lahannya saja. Data yang dikumpulkan tersebut pun masih direkap menggunakan secara manual (kertas form). Seiring berjalannya waktu, penyimpanan dan pengelolaan data pun akan menjadi semakin kompleks sehingga memungkinkan terjadinya beberapa permasalahan seperti duplikasi data, tidak akuratnya data, kehilangan data dan kesulitan dalam mencari data. Dari permasalah tersebut maka dibutuhkan Sistem Informasi untuk pengelolaan data-data yang berkaitan dengan lahan dan persebarannya tersebut. Agar memudahkan dalam menangkap informasi mengenai persebaran lahan tersebut, maka diperlukan pemetaan berupa titk-titik koordinat dari lahan tersebut.

SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah rangkaian kegiatan pengumpulan, penataan, pengolahan, dan penganalisisan data/fakta spatial sehingga diperoleh informasi spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan suatu masalah.

Sebagaimana sistem informasi pada umumnya, maka SIG sangat dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan, termasuk tentunya pemerintah di suatu wilayah geografis tertentu. Dalam hal ini, Dinas Pertanian Kabupaten Subang tentu pula sangat berkepentingan untuk memiliki SIG yang berkaitan dengan lahan-lahan pertanian di wilayahnya. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis ini digunakan untuk mengetahui letak-letak lahan pertanian yang ada diberbagai kelurahan dan kecamatan di Kabupaten Subang.

Menurut Undang-Undang no 41 tahun 2009, lahan adalah bagian daratan dari permukaan bumi sebagai salah satu lingkungan baik yang meliputi tanah beserta segenap faktor yang mempengaruhi penggunaannya seperti iklim, relief, aspek geologi, dan hidrologi yang terbentuk secara alami maupun akibat pengaruh manusia.

Pengelolaan lahan pertanian yang baik dan efektif sangat diperlukan agar produksi pangan daerah pun dapat terkendali dan meningkat.

(17)

I-3

Melihat karakteristik dan kapasitas pertanian di Kabupaten Subang sebagaimana tersebut di atas, maka diharapkan sistem informasi geografis ini dapat membantu dinas pertanian dalam mengelola data lahan pertanian sehingga didapatkan informasi penunjang kebutuhan dinas dan adapun juga untuk masyarakat yang ingin mengetahui informasi mengenai letak-letak lahan

Sistem Informasi ini dirancang untuk mengolah data berbasis spasial berupa titik- titik koordinat menjadi gambar pemetaan yang akan memudahkan dalam membaca data tersebut. SIG jelas sangat dibutuhkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Subang dalam rangka meningkatkan produksi pertanian dan mengendalikannnya demi memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yang senantiasa meningkat pula setiap tahunnya.

Maka dari itu, peneliti mengambil judul “Sistem Informasi Geografis Lahan”. Sistem ini akan peneliti kembangkan menggunakan metode pengambangan RUP (Rational Unified Process) serta bahasa pemograman PHP dan MySQL untuk mengelolaan databasenya. Dalam mengelola data spatial, peneliti memanfaatkan Library Leaflet.js.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah terbentuknya sistem informasi geografis lahan sebagai sistem yang dapat memudahkan pemangku kepentingan dalam mengelola data-data lahan pertanian di Kabupaten Subang.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari beberapa uraian yang dijabarkan pada latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalahnya yaitu pendataan lahan yang masih dilakukan secara manual sehingga perlu adanya sistem yang mampu mengelola informasi megenai lahan pertanian di kota Subang yang dikelola oleh Dinas Pertanian.

1.3. Batasan Masalah

Adapun Batasan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Sistem dibangun menggunakan metode pengembangan aplikasi RUP (Rational Unified Process)

2. Sistem yang dibangun hanya mengelola data lahan yang ada di kab.

Subang.

3. Sistem yang dibangun hanya menglola data lahan pertanian saja.

4. Sistem dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP dan framework Laravel

5. Sistem yang dibangun memanfaatkan Library Leaflet.js untuk mengelola data spasial.

(18)

I-4

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1. Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi geografis lahan sebagai pemetaan lahan di kabupaten subang yang dapat mempermudah dalam mengelola informasi seputar lahan.

1.4.2. Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mempermudah masyarakat umum dalam mendapatkan informasi mengenai pemetaan lahan.

2. Mempermudah Lembaga dalam mengelola informasi mengenai pemetaan lahan.

1.5. Metedologi Penelitian

1.5.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam Menyusun penellitian ini, penulis menggunakan beberpa metode penelitian antara lain:

1. Studi kepustakaan

Studi pustakan merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan informasi yang relavan dengan topik penelitian. Data dapat diperoleh melalui dokumen terlulis, dokumen eletronik, foto/gambar yang dapat menunjang proses penulisan.

2. Observasi

Observasi merupakan Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati keadaan langsung dilapangan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai subyek penelitian.

3. Wawancara

Wawancara merupakan Teknik pengumpulan data dengan cara komunikasi dengan narasumber agar didapat informasi guna melengkapi proses penelitian.

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah RUP (Rational Unified Process), dalam RUP ini terdapat tiga tahap pengembangan yaitu, Inception, Elaboration, dan Construction dan lima workflow yaitu Business Modeling, Requirements, Analysist & Design, Implementation dan Test.

(19)

I-5

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, indentifikasi masalah, Batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metedologi penelitian, waktu dan lokasi penelitian, serta sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang berasal dari studi kepustakaan yang memiliki fungsi sebagai kerangka teori untuk menyelesaikan penelitian

3. BAB III ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

Bab ini memuat analisis-analisis organisasi, analisis kebutuhan fungsional dan nonfungsional, analisis kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras, serta analisis pemodelan sistem berupa diagram usecase dan activity.

4. BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Bab ini memuat hasil rancangan sistem yang akan dibuat meliputi rancangan sistem dalam bentuk diagram class dan sequence, rancangan database, serta rancangan user interface.

5. BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini memuat hasil dan implementasi dari rancangan-rancangan yang sebelumnya dibuat, serta bagaimana proses dan hasil pengujiannya.

6. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran hasil penelitian.

1.7. Jadwal Penelitian

Berdasarkan model pegembangan sistem RUP (Rational Unified Process), ada beberapa alur kerja dan fase-fase yang di urutkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan:

Berikut gambaran jadwalnya:

Gambar 1. 1 Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul “Analisis Rawan Kekeringan Lahan Pertanian Tanaman Pangan dengan Memanfaatkan Citra Quickbird dan Sistem Informasi Geografis Kabupaten Bantul

Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap Sistem Informasi Geografis berbasis Android dengan menggunakan Algoritma Dijkstra...

Form utama halaman web ini ada lima menu tersedia yaitu Home untuk melihat latar belakang potensi lahan pertanian di Kabupaten Merauke, Profil Dinas Tanaman

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sendiri memiliki kesulitan dalam memonitoring proyek yang sedang berjalan maupun proyek yang sudah direalisasikan, Selama

Pada halaman ini User dapat melihat Informasi Detail mengenai klinik bersalin dan Puskesmas yang ada di dalam sistem Informasi geografis pemetaan klinik bersalin

Dengan judul Skripsi “ Sistem Informasi Geografis Pariwisata Berbasis Android Studi Kasus pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor ” Disusun sebagai

Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan dan Analisa Daerah Pertanian di Kabupaten Ponogoro, 1010, 16–33... Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lahan Pertanian Dan Komoditi Hasil Panen

2 2019 : 97 - 105 100 menggunakan metode Waterfall maka rancangan sistem informasi geografis dapat memberikan informasi mengenai profil industri, jenis produksi, nilai investasi, peta