• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PROMOSI KESEHATAN DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PROMOSI KESEHATAN DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PROMOSI KESEHATAN DALAM

PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM

BERDARAH DENGUE

DISERTASI

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan derajat Doktor Program Studi Penyuluhan Pembangunan/Pemberdyaan Masyarakat

Minat Utama Studi Promosi Kesehatan

Oleh

HERU SUBARIS KASJONO

NIM. T620809003

PROGRAM DOKTOR PENYULUHAN PEMBANGUNAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

MODEL PROMOSI KESEHATAN DALAM

PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM

BERDARAH DENGUE

DISERTASI

Oleh

HERU SUBARIS KASJONO NIM. T620809003

Komisi Pembimbing Nama Tanda Tangan Tanggal

Promotor Prof. Dr. AA Subiyanto, dr., M.Kes. NIP. 194811071973101003

………....

Co-Promotor I Dr. Drajat Tri Kartono, MS. NIP. 196601121990031002

………....

Co-Promotor II Dr. Ir. Eny Lestari, M.Si. NIP. 196012261986012001

………....

Telah dinyatakan memenuhi syarat pada tanggal 28 Oktober 2016

Kepala Program Doktor Penyuluhan Pembangunan Program Pascasarjana UNS

(3)

MODEL PROMOSI KESEHATAN DALAM

Ketua Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 196007271987021001 ...

Sekertaris Dr. Sapja Anantanyu, SP., M.Si.

NIP. 196812271994031002 ...

Anggota Penguji Dr. Reviono, dr., Sp.P (K).

NIP. 196510302003121001 ...

Prof. Dr. AA Subiyanto, dr., M.Kes.

NIP. 194811071973101003 ...

Dr. Drajat Tri Kartono, MS.

NIP. 196601121990031002 ...

Dr. Ir. Eny Lestari, M.Si.

NIP. 196012261986012001 ...

Prof. dr. Bhisma Murti, MPH., M.Sc., Ph.D.

NIP. 195510211994121001 ...

Prof. DR. KRT. Adi Heru Sutomo, M.Sc., DCN.

NIP. 195710091985031001 ...

Telah dipertahankan di depan penguji pada sidang Ujian Disertasi dan dinyatakan telah memenuhi syarat

pada tanggal 28 Oktober 2016 Mengetahui,

Rektor

Universitas Sebelas Maret Surakarta

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN

PUBLIKASI

Penulis menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Disertasi yang berjudul:” Model Promosi Kesehatan Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue” ini adalah karya penelitian penulis sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah disertasi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka penulis bersedia menerima sangsi, baik disertasi beserta gelar doktor penulis dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi disertasi pada jurnal atau forum ilmiah harus menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebgai institusinya. Apabila penulis melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka penulis bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, 28 Oktober 2016

Mahasiswa,

(5)

ABSTRAK

Heru Subaris Kasjono, 2016. Model Promosi Kesehatan Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue. Disertasi Pembimbing I: Prof. Dr. dr. A.A. Subiyanto, MS., II: Dr. Drajat Tri Kartono, MS., III: Dr. Ir. Eny Lestari, MS. Program Studi Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang sampai saat ini belum dapat ditanggulangi, serta merupakan kasus DBD tertinggi di dunia. Berdasarkan program yang sudah dilaksanakan dengan pendekatan promosi kesehatan PSN DBD dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan belum cukup untuk menanggulangi DBD, serta belum mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Penelitian ini bertujuan: Menganalisis pengaruh penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD, modal sosial, persepsi PSN DBD, persepsi penyakit DBD, partisipasi PSN DBD di rumah tangga, partisipasi di lingkungan secara langsung dan tidak langsung terhadap kepadatan jentik berdasarkan Container Index (CI) di Kabupaten Bantul. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan kuantitatif dan dilengkapi data kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Untuk menggali informasi digunakan lembar observasi, panduan wawancara, kuesioner dan fokus group discussion. Kuesioner diujikan pada 225 ibu rumah tangga. Sampel pada penelitian ini ibu rumah tangga sebanyak 600 orang. Hasil penelitian menunjukkan: pengaruh penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD, modal sosial, persepsi PSN DBD, persepsi penyakit DBD, partisipasi PSN DBD di rumah tangga, partisipasi di lingkungan secara langsung dan tidak langsung terhadap kepadatan jentik berdasarkan Container Index (CI), dengan model fit X2=7.159, P=0.067, GFI=0.997, AGFI=0.964, RMSEA=0.048, NFI=0.999 dan CFI=0.999. Modal social keluarga dipengaruhi oleh penyuluhan PSN DBD dan program PSN DBD. Partisipasi PSN DBD di rumah tangga dipengaruhi oleh faktor penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD, modal sosial, persepsi terhadap PSN DBD, dan persepsi terhadap penyakit DBD. Partisipasi PSN DBD di lingkungan dipengaruhi oleh faktor penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD, modal sosial, persepsi terhadap PSN DBD, persepsi terhadap penyakit DBD, dan partisipasi PSN DBD di rumah tangga. Kepadatan jentik nyamuk berdasarkanContainer Index (CI) dipengaruhi oleh faktor penyuluhan PSN DBD, program PSN DBD, modal sosial, persepsi terhadap PSN DBD, persepsi terhadap penyakit DBD, partisipasi PSN DBD di rumah tangga dan partisipasi PSN DBD di rumah lingkungan. Kesimpulan: Model pemberantasan sarang nyamuk demam berdarahdengueyang baik dirancang dengan meningkatkan partisipasi PSN DBD dikeluarga dan lingkungannya melalui perbaikan pelaksanaan penyuluhan dan program PSN DBD (Jumantik dan Tim Gertak) dengan memperhatikan modal sosial keluarga (warga).

(6)

ABSTRACT

Heru Subaris Kasjono, 2016. Health Promotion Model of Eradicating Mosquito Breeding Places of Dengue Hemorrhagic Fever. Dissertasion. First Promotore: Prof. Dr. dr. A.A. Subiyanto, MS., Second Promotore: Dr. Drajat Tri Kartono, MS., Third Promotore: Dr. Ir. Eny Lestari, MS. Devalopment Education/Community Empowerment Study Program of Postgraduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta.

Dengue fever is still being one of the public health problems in Indonesia which could not be addressed until now, and also being the highest case of dengue fever in the world. Based on the program that was already undertaken by using health promotion approach for eradicating mosquito breeding Place and the research results that have been done, it was not enough to overcome the dengue fever, and are not able to improve public participation in eradicating mosquito.This research has aim: to analyze the influence of eradicating mosquito breedinng place counseling, the eradicating mosquito breedinng place program, the social capital, the perception of eradicating mosquito breeding place, the dengue fever perception, the eradicating mosquito breeding place participation in households, directly or indirectly participation in the neighborhood to the density of larva based on Container Index (CI) in Kabupaten Bantul.This research is designed with the quantitative approach and it is equipped qualitative data with the Cross Sectional approach. To obtain information, it used observation sheets, an interview guide, the questionnaire, and focus group discussion. The questionnaire was tested to 225 housewives. The samples in this research were housewives as many as 600 people. The research result shows: the counseling influence of the eradicating mosquito breeding place counseling, the eradicating mosquito breeding place program, the social capital, the eradicating mosquito breeding place perception, the dangue fever perception, the eradicating mosquito breeding place participation in households, directly or indirectly participation in the neighborhood to the density of larva based on Container Index (CI), by using fit X2=7.159, P=0.067, GFI=0.997, AGFI=0.964, RMSEA=0.048, NFI=0.999 and CFI=0.999. model Social capital family was influenced by the counseling of the eradicating mosquito breeding place counseling and the eradicating mosquito breedinng place program. The eradicating mosquito breedinng place participation at households is influenced by an eradicating mosquito breedinng place counseling factor, the eradicating mosquito breeding place program, the social capital, the perception on the eradicating mosquito breeding place, and perception on the dengue fever. The participation of eradicating mosquito breeding place in the neighborhood is affected by a counseling factor of eradicating mosquito breedinng place, the eradicating mosquito breedinng place program, the social capital , the perception on eradicating mosquito breeding place, the perception on dengue fever, and the eradicating mosquito breeding place participation at households. The density of mosquito larvae, based on Container Index (CI), is affected by the eradicating mosquito breeding place counseling factors, the eradicating mosquito breeding place programs, the social capital, the eradicating mosquito breeding place perception, perception against disease of dengue fever, the eradicating mosquito breeding place participation in households and the eradicating mosquito breedinng place participation in the neighborhoods. Conclusion: a good model of mosquito eradication dengue fever is designed by increasing the participation of eradicating mosquito breeding place in the households and its environment through improvements counseling program eradicating mosquito breedinng place and dengue fever (Jumantik dan Team Gertak) by being attention to social capital family (residents).

(7)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Disertasi yang berjudul “ Model Promosi Kesehatan dalam Pemberantasan Sarang NyamukDemam Berdarah Dengue”.

Penulisan ini dapat terlaksana dengan baik berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat;

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS., Selaku Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Selaku Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

3. Dr. Sapja Anantanyu, SP., M.Si., Selaku Kepala Program Studi Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

4. Prof. Dr. Ahmad Arman Subiyanto, dr., M.Kes., Selaku Promotor, yang telah memberikan semangat dan bimbingan.

5. Dr. Drajat Tri Kartono, MS., Selaku Co Promotor 1 yang telah memberikan bimbingan, saran dan memotivasi penulis.

6. Dr. Ir. Eny Lestari, MSi., Selaku Co Promotor 2 yang telah memberikan bimbingan dan saran.

7. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes R.I., atas beasiswa yang telah diberikan.

8. Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta beserta staf atas pemberian semangat yang tiada henti-hentinya.

9. Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta beserta staf.

Terakhir ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada orang tua terhormat (Bapak Kasidi dan Ibu Suwarni) dan mertua (Bapak Alm. Suparto dan Ibu Wiyati) atas Do’a, segala kasih sayang dan segala dukungannya. Demikian juga istri tercinta (Endang Paryanti), dan anak tersayang Nur Muhammad Herunda Putra, yang telah mendorong dan memberikan motivasi.

(8)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Kebaruan Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ... 21

1. Pemberdayaan Masyarakat dalam Promosi Kesehatan.... 21

2. Promosi Kesehatan... 30

3. Modal Sosial ... 46

4. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Partisipasi... 70

5. Penyuluhan sebagai sarana perubahan perilaku sehat masyarakat... 90

6. Model Pencegahan DBD... 91

7. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD dan Kepadatan Jentik (CI) ... 94

B. Kerangka Berpikir ... 98

(9)

iii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ... 101

B. Metode Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian... 101

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 103

D. Instrumen Pengumpulan Data ... 104

1. Sumber Data ... 104

2. Teknik pengumpulan dan instrumen data... 104

3. Validitas Instrumen ... 106

4. Reliabilitas Instrumen... 108

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 109

F. Analisis Data ... 114

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum kabupaten Bantul... 119

B. Diskripsi Kesehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan di Lokasi Penelitian ... 121

C. Karakteristik Responden ... 126

D. Hasil Penelitian menurut Variabel Penelitian ... 127

E. Uji Asumsi (Uji Prasyarat Analisis)... 157

F. Hasil Analisis Jalur ... 161

G. Pembahasan ... 167

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 198

B. Implikasi... 199

C. Saran... 201

DAFTAR PUSTAKA... 205

(10)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik angka kesakitan Demam Berdarah Dengue di

Kabupaten Bantul Tahun 2000-2010... 5

Gambar 1.2 Grafik angka kesakitan Demam Berdarah DengueKabupaten Bantul 2009-2013 ... 5

Gambar 1.3 Penyebaran jumlah kasus DBD di Kabupaten Bantul Tahun 2013 ... 6

Gambar 2.1 Komponen teorihealth belief model... 43

Gambar 2.2 Modal sosial sebagai sumberdaya ... 47

Gambar 2.3 Model konsep hubungan jaringan sosial dan dukungan sosial terhadap kesehatan... 54

Gambar 2.4 Konsep model sosialhealth ... 55

Gambar 2.5 Perbedaan bentuk struktural dan kognitif dalam modal sosial kolektif dan individual... 60

Gambar 2.6 Kerangka pemikiran pengukuran modal sosial ... 62

Gambar 2.7 Individual and collective social capital, sources, consequences and how they are related to health ... 66

Gambar 2.8 Model pencegahan dan penyebaran penyakit DBD berbasis lingkungan ... 92

Gambar 2.9 Manajemen demam berdarahdengueberbasis wilayah ... 93

Gambar 2.10 Model dinamika sistem penularan DBD dalam kaitan dengan pola variabilitas iklim ... 94

Gambar 2.11 Hubungan antar variable penelitian... 99

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian ... 102

Gambar 4.1 Peta wilayah administrasi Bantul ... 120

(11)

v

Gambar 4.5 Hasil uji grafik normalprobability plot... 158 Gambar 4.6 Model analisis jalur ... 162 Gambar 4.7 Desain model promosi kesehatan dalam pemberantasan

(12)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat endemisitas DBD sepanjang tahun 2006-2009 dan

2010-2015 di Kabupaten Bantul ... 4

Tabel 2.1 Beberapa pengertian pemberdayaan ... 21

Tabel 2.2 Tingkatan partisipasi masyarakat ... 29

Tabel 2.3 Karakteristik berbagai jenis partisipasi ... 30

Tabel 2.4 Kategori modal sosial ... 48

Tabel 2.5 Konsep modal sosial menurut beberapa ahli ... 49

Tabel 2.6 Hubungan antara metode penyuluhan, tahap-tahap dalam proses komunikasi dan tahap adopsi inovasi ... 85

Tabel 2.7 Tingkat kerawanan penyakit DBD suatu Desa atau Kelurahan . 97 Tabel 3.1 Distribusi sampel penelitian ... 103

Tabel 3.2 Reliabilitas kuesioner pada variabel penelitian ... 109

Tabel 3.3 Definisi operasional penelitian... 109

Tabel 4.1 Cakupan rumah sehat di lokasi penelitian tahun 2015 ... 122

Tabel 4.2 Cakupan jamban keluarga di lokasi penelitian tahun 2015... 122

Tabel 4.3 Cakupan air bersih/minum yang berkualitas di lokasi penelitian tahun 2015 ... 123

Tabel 4.4 Persentase rumah tangga yang ber-PHBS di lokasi penelitian tahun 2015 ... 124

Tabel 4.5 Kepadatan penduduk di wilayah penelitian tahun 2015 ... 124

Tabel 4.6 Jumlah Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di wilayah penelitian tahun 2015 ... 125

Tabel 4.7 Letak ketinggian desa lokasi penelitian ... 125

Tabel 4.8 Karakteristik responden penelitian menurut faktor kependudukan di Kabupaten Bantul tahun 2015 ... 126

Tabel 4.9 Distribusi responden berdasarkan skor modal sosial ... 127

Tabel 4.10 Aspek-aspek pembentuk modal sosial ... 128

(13)

vii

Tabel 4.12 Distribusi responden pada aspek terhadap penyuluhan PSN

DBD ... 134

Tabel 4.13 Distribusi jumlah program PSN DBD di daerah penelitian DBD (X3)... 138

Tabel 4.14 Distribusi jumlah program PSN DBD berdasarkan indikator .... 138

Tabel 4.15 Indikator program Jumantik ... 139

Tabel 4.16 Indikator program Tim Gertak ... 141

Tabel 4.17 Distribusi jumlah berdasarkan persepsi terhadap PSN DBD (X4) ... 143

Tabel 4.18 Indikator persepsi keluarga terhadap PSN DBD ... 144

Tabel 4.19 Distribusi jumlah berdasarkan persepsi terhadap penyakit DBD (X5) ... 145

Tabel 4.20 Distribusi jumlah indikator persepsi keluarga terhadap penyakit DBD ... 145

Tabel 4.21 Distribusi jumlah berdasarkan partisipasi PSN DBD di rumah tangga (X6)... 147

Tabel 4.22 Distribusi jumlah aspek partisipasi PSN DBD di rumah tangga. 147 Tabel 4.23 Distribusi jumlah PSN DBD di lingkungan ... 151

Tabel 4.24 Distribusi jumlah indikator partisipasi pelaksanaan PSN DBD di lingkungan... 151

Tabel 4.25 Hasil observasi keberadaan jentik positif di dalam dan di luar rumah menurut wilayah penelitian pemeriksaan jentik positif .. 153

Tabel 4.26 DataContainer Index(CI) wilayah penelitian ... 154

Tabel 4.27 Upaya promkes PSN DBD di lokasi penelitian tahun 2014... 156

Tabel 4.28 Ringkasan hasil uji linearitas hubungan ... 159

Tabel 4.29 Ringkasan hasil model rekursif ... 160

Tabel 4.30 Nilaigoodness of fit dari model ataupath diagram yang sesuai dengan kerangka konseptual ... 161

(14)

viii

Table 4.32 Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi PSN

DBD. ... 163 Table 4.33 Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

penyakit DBD... 163 Table 4.34 Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi

PSN DBD di rumah tangga ... 164 Table 4.35 Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi

PSN DBD di lingkungan ... 165 Table 4.36 Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan

jentik nyamuk (CI) ... 166

Table 4.37 Ringkasan pengaruh langsung dan tidak langsung pada

(15)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Observasi ... 220

Lampiran 2. Kuesioner... 221

Lampiran 3. Panduan Wawancara ... 230

Lampiran 4. Panduan FGD ... 231

Lampiran 5. Pernyataan persetujuan responden ... 233

Lampiran 6. Hasil analisis butir instrumen penelitian ... 234

Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian... 264

Lampiran 8. Karakteristik responden penelitian ... 277

Lampiran 9. Analisis Univariat Variabel Penelitian ... 279

Lampiran 10. Uji Prasyarat Linieritas lengkap ... 283

Lampiran 11. Uji Prasyarat Multikolinieritas ... 298

Lampiran 12. Hasil Analisis Jalur... 301

Lampiran 13. Analisis aspek-aspek pembentuk modal... 309

Lampiran 14. Analisis aspek-aspek terhadap penyuluhan PSN DBD ... 312

Lampiran 15. Analisis distribusi frekuensi program PSN DBD berdasarkan indikator... 314

Lampiran 16. Analisis hasil indikator program jumantik. ... 315

Lampiran 17. Analisis hasil indikator tim Gertak... 318

Lampiran 18. Analisis indikator persepsi keluarga terhadap PSN DBD ... 320

Lampiran 19. Hasil analisis frekuensi indikator persepsi terhadap penyakit.. 323

Lampiran 20. Analisis distribusi frekuensi aspek PSN DBD di rumah tangga ... 325

Lampiran 21. Analisis indicator partisipasi pelaksanaan PSN DBD di lingkungan ... 327

Lampiran 22. Peta Wilayah Penelitian... 329

(16)

x

Lampiran 24. Surat ijin penelitian... 340

Lampiran 25. Arsip publikasi ilmiah (Proceeding)... 344

Lampiran 26. Arsip publikasi ilmiah (Jurnal Internasional) ... 361

Lampiran 27. Biodata peneliti... 384

(17)

DAFTAR SINGKATAN

ABJ : Angka Bebas Jentik

AGFI :Adjusted Goodness of Fit Index BABS : Buang Air Besar Sembarangan

CFI :Comparative Fit Index

CI :Container Index

Depkes : Departemen Kesehatan DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta DBD : Demam Berdarah Dengue

DB4MK : Desa Bebas 4 Masalah Kesehatan DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

FGD :Focus Group Discussion

GERTAK PSN : Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk GFI :Goodness of Fit Index

HI :House Index

IPCC :Intergovermental Panel on Climate Change Jumantik : Juru Pemantau Jentik

KEPMENKES : Keputusan Menteri Kesehatan

KK : Kepala Keluarga

KMO :Kaiser Meyer Olkin

LISREL :Linear Structural Relations

MBCA :Mutually Beneficial Collective Action Menkes : Menteri Kesehatan

MSA :Measure of Sampling Adequacy

NFI :Normed Fit Index

P : Proporsi

(18)

POKJANAL : Kelompok Kerja Operasional

RMSEA :Root Mean Square Error of Approximation RI : Republik Indonesia

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

RT : Rukun Tetangga

RW : Rukun Warga

Promkes : Promosi Kesehatan

PSN : Pemberantasan Sarang Nyamuk

SD : Sekolah Dasar

SDA : Sumber Daya Alam

SDM : Sumber Daya Manusia

SK : Surat Keputusan

SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

SPSS :Statistical Package for the Social Sciences STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian ini adalah melalui pendekatan yang berdasarkan pada Library Reseach tentang psikologi kepribadian yang membahas tentang tingkah laku manusia

Walaupun hanya satu utas yang berfungsi sebagai cetakan, tetapi tidak selalu utas yang sama digunakan sebagai utas cetakan sepanjang molekul DNA di dalam genom suatu organism..

Utara terkhusus untuk sahabat tercinta penulis yang selalu mendukung dan banyak.. memberikan masukan Arnike Doya, Mia Rhamayani dan Ari

ىﺬﻟا مﺎﻴﺼﻟﺎﺑ لﺎﻔﺘﺣﻻا نﺎﻛ اذإو ،مﺎﻴﺼﻟﺎﺑ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﻩﺪﻟﻮﻣ مﻮﻴﺑ لﺎﻔﺘﺣﻻا ﱪﻟا عاﻮﻧأ ﻦﻣ ﻩﲑﻐﻓ ﺚﻳﺪﳊا اﺬﻫ ﺺﻨﺑ ﺎﻋﺮﺷ ﺎﻨﺴﺤﺘﺴﻣ ﺎﺑﻮﻠﻄﻣ مﻼﺳﻹا نﺎﻛرأ ﻦﻣ ﻮﻫ ﷲا ءﺎﺷ نإ

Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsiB. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak

Bapak Ikhwan : Faktor yang pertama bisa berasal dari pihak bank, yaitu pihak bank salah. menganalisis atau kurang teliti dalam menganalisis calon debitur

'Steven Chan is to be commended for producing one of the most extensive treatments of power transition theory as it applies to China and to Asian Security politics' - William Tow,

Menurut tanggapan penulis, keunggulan dari aplikasi yang telah dibuat dapat melakukan proses bimbingan akademik antara mahasiswa dengan dosen pembimbing akademik serta