• Tidak ada hasil yang ditemukan

Map Out a New Historical Trajectory Of Islam Nusantara. Vol. 4 - Issue

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Map Out a New Historical Trajectory Of Islam Nusantara. Vol. 4 - Issue"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Vol. 1 - Issue 1 - Juli 2018

Map Out a New Historical Trajectory Of Islam Nusantara

Vol. 4 - Issue 2 – 2020

The International Journal of Pegon: Islam Nusantara Civilization published by Islam Nusantara Center Foundation. This journal specialized academic journal dealing with the theme of religious civilization and literature in Indonesia and Southeast Asia. The subject covers textual and fieldwork studies with perspectives of philosophy, philology, sociology, antropology, archeology, art, history, and many more. This journal invites scholars from Indonesia and non Indonesia to contribute and enrich the studies published in this journal. This journal published twice a year with the articles written in Indonesian, Pegon, Arabic and English and with the fair procedure of blind peer-review.

Editorial Team Editor-In-Chief

A. Ginanjar Syaban (Director of Islam Nusantara Center) Managing Editor

A. Khoirul Anam Peer Reviewer

Abdurahman Mas’ud (Ministry of Religious Affairs, The Republic of Indonesia) Oman Fathurrahman (State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia) MN.

Harissuddin (State Islamic University of Jember, Indonesia) KH. Abdul Mun’im DZ (The Vice General Secretary of PBNU)

Farid F Saenong (State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia) Ngatawi al Zastrouw (University of Nahdlatul Ulama Indonesia) Islah Gusmian (State Islamic University of Surakarta, Indonesia) Zainul Milal Bizawie (Islam Nusantara Center Jakarta, Indonesia)

Editors Johan Wahyudi Mohammad Taufiq Ahmad Ali Asistant Editors Muhammad Anwar Zainal Abidin Aditya Permana ISSN 2621-4938 e-ISSN 2621-4946 Published by:

ISLAM NUSANTARA CENTER (INC)

Wisma Usaha UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (BANK BNI) Lt. 2, Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan Banten

http://ejournalpegon.jaringansantri.com/ojs/ Islam Nusantara Center

(4)

Zainul Milal Bizawie

TABLE OF CONTENTS

The International Journal of PEGON Islam Nusantara Civilization

Vol. 4 - Issue 2 – 2020

Table of Contents

iii

Pentingnya Pembelajaran PAI Berbasis E-Learning

di Masa Pandemi Covid-19

Afip Miftahul Basar

01

Menelisik Kajian Islam dan Jejaring Ulama Nusantara

Aji Setiawan, ST

29

Jam’ul Abiir: Usaha Menghimpun Kitab Tafsir

Sepanjang Sejarah

M. Afifuddin Dimyathi

53

Pemuda dan Alam: Integrasi Edukasi Konservasi

Lingkungan Hidup Dan Warisan Budaya

Berbasis Pesantren

Sirojul Arifin Shofa

79

Sejarah Al-Qira’at Al-Sab’ di Indonesia

Li’izzah Nur Diana

99

Posisi Pemikiran Feminis Faqihuddin Dalam

Peta Studi Islam Kontemporer

Ulfah Zakiyah

115

Gerakan Sosio-Intelektual: Nyai Khoiriyah Hasyim

(5)

di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan

Retna Dwi Estuningtyas & Faridah

203

Mashaf Republik Indonesia; Saksi Sejarah Pasca

Merdeka dan Cikal Bakal Mushaf Standar Indonesia

(6)

PENTINGNYA PEMBELAJARAN PAI

BERBASIS E-LEARNING

DI MASA PANDEMI COVID-19

Afip Miftahul Basar

Guru SIT Nurul Fajri, Cikarang Barat- Bekasi afipmiftahulbasar@gmail.com

كارتسبأ

ذاي ٘ي وَ ذاّاڤ ااضاٍ ادااڤ ٓلا٘نيض يد يإ أ ڤ ُاراجلايثَيڤ

-٩١

اۑات وٕااۑ٘ڤٍَ

كا

وَ ذاّاڤ ُااڠ د ُانڤاداٖ د ُان ذ ذْڤ اييّٗد تأض اداڤ .وڤاداٖ د ڠا ُإلااضاٍريڤ

ًلااد اااا راد ارا ياااض ُاااام٘ملا د شٗراااإ ُارااااجلايثَيڤ ااااطماَيٍ واااْ إ هاااإ

اراتّأ وْ إ راد ُاراجلايثَيڤ ًلااد ُانيتإريڤ د شٗرإ ڠا هإ ادأ .)ُاڠ راج

إ يإ أ ڤ ٗر٘ڬ ا اد رثٍ٘ض ِ لإ

و ياض يراد لا إت اۑضاتيىا٘م ُانتانڠيت د شٗر

.وااضاٍر٘وْ إ وڬ٘ااىْ٘نيت ُاااتأوّاَيڤ هااإ ٌااىاد اااڬ٘ج وڬ٘ااىٗد٘تيٍ ُ٘ڤٗأااٍ ِيتّ٘اام

ُاراااجلايثَيڤ وت٘اانيڠيٍ ًلااد ياايتمأ ڠار٘اام اااڬ٘ج ل ذاا د اتريااطيڤ ٘اات إ ِ نيااض

اٍ ويتاتاض ڠار٘ام ڠاا يايّريتْ إ ُااڠ راج ُانتاثيط د ٘ت إ ل إت وْ إ راد

ُ٘ڤٗأ

م ُأ ذيۑيڤ و يض يراد

وانيترأ ُااطيىْ٘ڤ ُاٗ٘اج٘ت .شااتاتريت ڠا ييّريتْ إ اتٗٗ٘

ُاااتايي م ًلااد اا راد اي ذاايٍ ُأااّ٘ ڠيڤ وٍااإاَيٍ ُاد يراااجلاڤٍَ ك٘ااتّٗأ وااْ إ

صياضاتريت ُارااجلايثَيڤ وْن وَ ذّاڤ اضاٍ يد يإ أ ڤ ُاراجلايثَيڤ

يأ

يّرأايى

٘اانيڠيٍ اااطيت ل ذاا د اتريااطيڤ راااڬأ

ُاد ياايتمأ ُاااڠ د وااْ إ اا راد ُاراااجلايثَيڤ وت

.ييتا ريااطتٗأ ُاد ييتاااتيىاٗ٘م ُاتان ذااْيڤ ُاااماّ٘ ڠيٍ وااْ إ ُاااييتيييْيڤ .لاا راْيٍ

)ُاااڠ راج ًلااد اا راد ُاراااجلايثَيڤ ا٘ااٖت ُااانيتم٘ثَيٍ وااْ إ ُاااييجام ويااصإ

صياضاتريت ُارااجلايثَيڤ ُاماّ٘ ڠيٍ ُاڠ د

يأ

يّرأايى

وَ ذاّاڤ ااضاٍ يد

ذاي ٘ي

-٩١

ڠاا رااجلايت ٌيتاطيض ادااڤ ُاإاتٗريڤ ُاد ُاڤا ڠات ياڬاتريت ُانى٘ثَيْيٍ وْ إ

(7)

اترياطيڤ ُااڠاثَيمريڤ تاانڠيت اترياض ُارااجلايثَيڤ صيضٗرڤ وٕٗراڠيڤَيٍ تاڤاد

.ُانيڤٍاط د ڠا يريتاٍ ُ٘ڤط ريٍ ًلااد ل ذ د

يچنوك اتاك

:

ڤ راد ُاراجلايثَيڤ ًلاضإ اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ

ذي ٘ي وَ ذْي

-٩١

Abstrak

Pembelajaran PAI di sekolah pada masa pandemi Covid-19 mempunyai banyak permasalahan yang dihadapi. Pada saat dunia pendidikan dihadapkan dengan pandemi, hal ini memaksa pembelajaran harus dilakukan secara daring (dalam jaringan). Ada hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran daring ini antara lain sumber daya guru PAI harus ditingkatkan kualitasnya, baik dari segi konten maupun metodologi juga dalam hal pemanfaatan teknologi informasi. Selain itu, peserta didik juga kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran daring ini, baik itu disebabkan jaringan internet yang kurang stabil maupun dari segi penyediaan kuota internet yang terbatas. Tujuan penulisan artikel ini untuk mempelajari dan memahami penggunaan media daring dalam kegiatan pembelajaran PAI di masa pandemi yakni pembelajaran berbasis

E-Learning agar peserta didik bisa mengikuti pembelajaran daring ini

dengan aktif dan menarik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan observatif. Hasil kajian ini membuktikan bahwa pembelajaran daring (dalam jaringan) dengan menggunakan pembelajaran berbasis E-Learning di masa pandemi covid-19 ini menimbulkan berbagai tanggapan dan perubahan pada sistem belajar yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran serta tingkat perkembangan peserta didik dalam merespon materi yang disampaikan.

Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Pembelajaran Daring, Pandemi

Covid-19

Abstract

PAI learning in schools during the Covid-19 pandemic had many problems to face. At a time when the world of education is faced with a pandemic, this forces learning to be done online (online). There are things that must be considered in this online learning, among others, the quality of PAI teacher resources must be improved, both in terms of content and methodology as well as in the use of information technology. In addition, students are also less active in participating in online learning, either due to an unstable internet network or in terms of providing a limited internet

(8)

quota. The purpose of writing this article is to study and understand the use of online media in PAI learning activities during a pandemic, namely E-Learning-based learning so that students can participate in online learning actively and attractively. This study used a qualitative and observative approach. The results of this study prove that online learning (online) using E-Learning-based learning during the Covid-19 pandemic has caused various responses and changes to the learning system that can affect the learning process and the level of development of students in responding to the material presented.

Keywords: Islamic Religious Education, Online Learning, Covid-19

(9)

Pendahuluan

endidikan merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik secara akal, mental, maupun secara moral. Hal itu untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba dihadapan Sang pencipta. Pendidikan sangat penting bagi kehidupan, bahkan tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin cepat. Pendidikan merupakan keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif. Umat Islam diwajibkan untuk mengenyam pendidikan dari semenjak lahir sampai akhir hayatnya. Karena pendidikan merupakan sarana yang efektif untuk membangun sumber daya manusia seutuhnya.

Pendidikan berasal dari kata didik yang berarti memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut Azyumardi Azra, pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.1 Sedang dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.2

Maka, pendidikan merupakan investasi terbesar untuk terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter sebagai kelangsungan peradaban manusia di dunia. Adapun yang menjadi komponen penting dalam pendidikan salah satunya yaitu guru. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini karena guru yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan.

Secara sederhana, guru merupakan pendidik yang memberikan pelajaran kepada murid.3 Adapun menurut Zakiah Darajat, guru adalah pendidik professional yang telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang dipindahkan para orang tua.4 Sebagai praktisi, guru harus dituntut untuk menyelaraskan antara perubahan zaman yang ditandai dengan kecanggihan teknologi

(10)

ناوولوهادنيڤ

ُاي انڠار ٓاٗ٘ثيض ُاماڤٗريٍ ُان ذ ذْيڤ

اييضّ٘اٍ ُأ دريثَيڤ صيضٗرڤ

٘ت إ هإ .هارٍ٘ ارا يض ُ٘ڤٗأٍ هاتْيٍ هامأ ارا يض ل إت ُأضا٘ ذيم ٘جْ٘يٍ

ياڬاثيض ُاثَ إ د ڠا ُأييضّ٘اَيم وطڠ٘ ُانّلااجْيٍ ك٘تّٗأ

ڠارٗأيض

اثٍإ

ُات٘تّ٘ت ُانٖت ُاڤٗذيٖيم وڬات يتْيڤ تاڠاض ُان ذ ذْيڤ .اتڤي ْيڤ ڠاض ُاڤاداٖ د

ُامأ

ڠا اييّٗد ُاڠاثَيمريڤ شٗرأ تاڠيڠيٍ راطيت ِيماَيض ُان ذ ذْيڤ اۑڠيتْيڤ

ڠارٗأيطيض اّاَ د صيضٗرڤ ُإٗر٘ييطيم ُاماڤٗريٍ ُان ذ ذْيڤ .تاڤيي ِيماَيض

ك٘تْيت ُاد ڤانيض ُاٗ٘ڤٍاَيم ُانڠاثَيڠيٍ

ينيّريت ڠا ٘ملا ٓانڠيت ك٘تْيت

ك٘تّٗأ ُانثيجا٘ د ًلاضإ تاٍٗأ .ييتيض٘ڤ

كاجْيَيض يراد ُان ذ ذْيڤ ًاۑيڠيٍ

ييتنيو أ ڠا اّاراض ُاماڤٗريٍ ُان ذ ذْيڤ اْ رام .اۑتا إ ريخأ ياڤٍاض ريٕلا

.اۑٕ٘تٗأيض اييضّ٘اٍ ا اد رثٍ٘ض ُ٘ڠاثَيٍ ك٘تّٗأ

ُاٖيتلا يريثَيٍ ُاد اراٖيييَيٍ ڠا ل ذ د اتام يراد هاضأريت ُان ذ ذْيڤ

خأ وٕاْيڠيٍ

ُاضادري يم ُاد قلا

ُان ذ ذْيڤ ارزأ يدرٍ٘ زأ تٗرْ٘يٍ .ُارينيڤ

ُانّلااجْيٍ ك٘تّٗأ ادٍ٘ وضاريْيڬ ُاڤاييۑيڤ صيضٗرڤ ٘تاٗ٘ض ُاماڤٗريٍ

ِيييطيو أ ُاد ييتنيو أ ٔيثيى ارا يض اۑڤٗذيٕ ُاٗ٘ج٘ت وْٕ٘يَيٍ ُاد ُاڤٗذيٖيم

.

ّ٘ يإ ر ٗأ ٗأ ًلااد ڠاذيض

رٍ٘

٠٢

ُٕ٘ات

٠٢٢٢

ُان ذ ذْيڤ اٖ٘ت ُانت٘ثيط د

ُاد راجلايتاّاضأ٘ض ُامد٘جٗ٘يٍ ك٘تّٗأ اّا ْ ريت ُاد راداض إاضٗأ" ٓلاادأ

وطْيت٘ڤ ُانڠثَيڠيٍ ييتمأ ارا يض ل ذ د اتريطيڤ راڬأ ُاراجلايثَيڤ صضٗرڤ

ير د ُاييىاذْيڠيڤ ُأٍاڬأيم هاٗ٘ت ريڤض ُاتاٗ٘نيم ونيييَيٍ ك٘تّٗأ

أ ُاضادري يم ُاي داث رڤيم

خ

م اتريض اييىٍ٘ قلا

ُام٘ىريڤ د ڠا ُلايڤٍارتي

اٍ اۑ ر د

ش

"ارا يّ ُاد اطڠات تامارا

.

اۑاتڤييريت ك٘تّٗأ راطيتريت وضاتطيوْ إ ُاماڤٗريٍ ُان ذ ذْيڤ اماٍ

ياڬاثيض ريتمارامريت ُاد ه٘ ڠٗأ ڠا )ً د ش اييضّ٘اٍ ا اد ريثٍ٘ض

٘م يداجْيٍ ڠا ُ٘ڤادأ .اييّٗد يد اييضّ٘اٍ ُاتاداريڤ ُاڠ٘طڠلايم

يتْيڤ ِيّ٘ڤٍ

ُان ذ ذْيڤ صنيتّ٘م ًلااد ٗر٘ڬ .ٗر٘ڬ ٘ت إ اۑ٘تاض ٓلااض ُان ذ ذْيڤ ًلااد

اداريت ڠا ٗر٘ڬ اْ رام وْ إ هإ .صي يتارتض ُاد راطيت ڠا ُاّاريڤ وٕاۑ٘ڤَيٍ

.ُان ذ ذْيڤ ُأّاطملايڤ ًلااد ُاڤ دريت ُاط رات يد

ڠا ل ذ ذْيڤ ُاماڤٗريٍ ٗر٘ڬ اّإر ذيض ارا يض

ُاراجلايڤ ُان ريثَيٍ

.ذ رٍ٘ اداڤيم

ل ذ ذْيڤ ٓلاادأ ٗر٘ڬ تاجاراد ٓاييماز تٗرْ٘يٍ ُ٘ڤادأ

هاّ٘ييطي ٗرڤ

ڠ٘ ڠات ُاييڬاثيض ه٘نيَيٍ ُاد اَ ريْيٍ اۑ ر د ُاملا ريٍ ٓلات ڠا

.اٗ٘ت ڠارٗأ اراڤ ُانٕاذْيڤ د ڠا ُان ذ ذْيڤ باٗاج

ٗر٘ڬ وطيتمارڤ ياڬاثيض

(11)

dengan nilai-nilai budi pekerti. Dengan begitu maka sekolah bisa menjadi benteng moral bagi anak-anak sehingga mereka dapat tumbuh beriringan dengan teknologi dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif. Sejatinya, mendidik itu tidak bisa mendadak karena setiap mendadak tidak mendidik. Mendidik anak ibarat menanam sebuah pohon yang butuh proses dan banyak aspek saling berkaitan.5

Sebagai sebuah profesi, seorang guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.6 Mengingat peran guru dalam pendidikan sangat strategis, maka kebutuhan akan guru yang berkualitas menjadi sebuah keniscayaan di era milenial untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045 mendatang. Hal inilah yang membuat guru memikul tanggung jawab yang tidak ringan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter. Tentunya untuk menjadi seorang guru yang milenial tidak hanya cukup menguasai kompetensi guru yang empat, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial, namun perlu juga menguasai teknologi informasi yang lahir di era serba digital ini. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, mengharuskan seorang guru menjadi bagian dari kemajuan teknologi itu sendiri. Jika mereka terlahir pada generasi yang serba tradisional, maka ia harus mengejar berbagai kemajuan yang serba digital. Jika tidak, maka mereka hanya akan menjadi guru yang pandai menceritakan masa lalu belaka, padahal masa lalu sudah harus ditinggalkan.

Arus perkembangan globalisasi telah melahirkan generasi gadget, istilah digunakan untuk menandai munculnya generasi milenial. Gadget sebenarnya lebih tepat diartikan dengan peralatan teknologi, sehingga kehidupan masyarakat selalu bersinggungan dengan unsur teknologi informasi. Jadi seolah-olah berbagai peralatan high-technology tersebut telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka.7

Globalisasi adalah sebuah keniscayaan yang tak terhindarkan, serta menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan. Kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi sebuah persaingan untuk merebut kesuksesan di antara bangsa-bangsa di dunia, tanpa meninggalkan jati diri bangsa Indonesia.

Tak heran jika pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui peraturan presiden (Perpres) Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan

(12)

ت٘تّ٘ت د شٗرإ

وٕاذّات د ڠا ُاٍاز ُإاتٗريڤ اراتّأ ُانضارلايۑيٍ ك٘تّٗأ

ينيّ ُاڠ د وڬ٘ىْ٘نيت ُاٖي ڠا يم ُاڠ د

٘تي يت ُاڠ د .وترينيڤ يد٘ت ينيّ

كاّأ وڬات هارٍ٘ يتْيت يداجْيٍ اطيت ٓلا٘نيض اماٍ

تاڤاد ان ريٍ ا ڠيٖيض كاّأ

ۑّّانتأوّاَيٍ ُاد وڬ٘ىْ٘نيت ُاڠ د ُاڠ ر إريت ٓ٘ثٍ٘ت

هإ ك٘تّٗأ ا

ڠا هإ

كاداذْيٍ ڤاييتيض اْ رام كاداذْيٍ اطيت كاذيت ٘ت إ ل ذ ذْيٍ اۑيتاجيض .ييتيض٘ڤ

ٓ٘ت٘ت ڠا ُٕ٘٘ڤ ٓاٗ٘ثيض ًاّاْيٍ تاراث إ كاّأ ل ذ ذْيٍ .ل ذ ذْيٍ كاذيت

.ُات إمريت يىاض ليڤضأ كاۑات ُاد صيضٗرڤ

َيٍ ةيجاٗ ٗر٘ڬ ڠارٗأيض وطي ٗرڤ ٓاٗ٘ثيض ياڬاثيض

ونييي

وّاَضاج تاٖيض ل ذ ذْيڤ وضانيويتريض وطْيتيڤٍ٘م ليَ دامأ وضانيويىاٗ٘م

ُامد٘جٗ٘يٍ ك٘تّٗأ ُاٗ٘ڤٍاَيم ونيييَيٍ اتريض وّاحٗر ُاد

ُاٗ٘ج٘ت

.هاّ٘ييضاّ ُان ذ ذْيڤ

صي يتارتيض تاڠاض ُان ذ ذْيڤ ًلااد ٗر٘ڬ ُاريڤ تاڠيڠيٍ

يىاٗ٘مريت ڠا ٗر٘ڬ ُامأ ُإ٘ت٘ثيم اماٍ

يد ُأ ا طيْيم ٓاٗ٘ثيض يداجْيٍ شات

ُٕ٘ات يد شاَ أ اييطيّٗذْ إ ٘جْ٘يٍ ك٘تّٗأ هاييْيييٍ ار أ

٠٢٠٢

هإ .ڠاتاذْيٍ

ًلااد ُاڠ ر كاذيت ڬّا باٗاج ڠ٘ ڠات ه٘نيَيٍ ٗر٘ڬ تاٗ٘ثَيٍ ڠا ٓلايْ إ

.ريتمرامريت ُاد ه٘ ڠٗأ ڠا )ً د ش اييضّ٘اٍ ا اد ريثٍ٘ض ُاتانڠيْيڤ ا اڤٗأ

ْيت

ڤ٘م٘ي اۑإ كاذيت هاييْيييٍ ڠا ٗر٘ڬ ڠارٗأيض يداجْيٍ ك٘تّٗأ اۑ٘ت

ليڬ٘ڬاذيڤ وطْيتيڤٍ٘م وْما تاڤَ أ ڠا ٗر٘ڬ وطْيتيڤٍ٘م وٕاضاٗ٘ڠيٍ

وٕاضاٗ٘ڠيٍ اڬ٘ج ٘ىريڤ ٍُ٘اّ هاييض٘ض ُاد هاّ٘ييطي ٗرڤ ُاي داث رڤيم

ْ إ هاتي د اتريض ار أ يد ريٕلا ڠا وضاٍر٘وْ إ وڬ٘ىْ٘نيت

و

ُاڠاثَيمريڤ .

يداجْيٍ ٗر٘ڬ ڠارٗأيض ُانضٗراٖڠيٍ تاطيڤ٘تي يت ڠا وضاٍر٘وْي وڬ٘ىْ٘نيت

اداڤ ريٕلاريت ان ريٍ انيج .ير ذْيض ٘تي وڬ٘ىْ٘نيت ُاٗ٘جاَيم يراد ُاييڬات

ياڬاتريت راجيڠيٍ شٗرإ اي إ اماٍ هاّ٘ييط دارت اتريض ڠا وضاريْيڬ

يج .هاتي د اتريض ڠا ُاٗ٘جاَيم

ٗر٘ڬ يداجْيٍ ُامأ اۑإ ان ريٍ اماٍ كاذيت ان

شٗرإ ٓاد٘ض ٘ىلا اضاٍ هإاداڤ املايت ٘ىلا اضاٍ ُامات ري ْيٍ يأذّاڤ ڠا

.ُانىا ڠيت د

ييڬداڬ وضاريْيڬ ُامريٕلايٍ ٓلايت وضاطيىات٘يڬ ُاڠاثَيمريڤ شٗرأ

.هاييْيييٍ وضاريْيڬ اۑى٘ ٍّ٘ يإذّاْيٍ ك٘تّٗأ ُاماّ٘ د ٓلايتط إ

ييڬداڬ

ُاڤٗذيٖيم ا ڠيٖيض وڬ٘ىْ٘نيت ُاتلااريڤ ُاڠ د ُانيترأ د تاڤيي ٔيثيى اۑراْيثيض

اٍ

ش

يداج .وضاٍر٘وْ إ وڬ٘ىْ٘نيت ر٘طّٗأ ُاڠ د ُاڠ٘ ڠيضريت ٘ىلايض تامارا

ٓلاٗأيض

-ٔ إٕ ُاتلااريڤ ياڬاثيت ٓلاٗأ

-يت

خ

يداجْيٍ ٓلايت ت٘ثيضريت وڬ٘ىْ٘

راد ُانٕاطيڤريت كات ڠا ُاييڬات

.ان ريٍ ُاڤٗذيٖيم ي

(13)

pendidikan karakter yang harus dijalankan setiap institusi pendidikan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Penguatan pendidikan karakter bertujuan untuk membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi penerus guna menghadapi dinamika perubahan di masa yang akan datang8.

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di berbagai sekolah di Indonesia, keberadaannya belum berjalan seperti yang diharapkan, karena berbagai kendala dalam bidang kemampuan pelaksanaan metode, sarana dan prasarana, di samping suasana lingkungan pendidikan yang kurang menunjang suksesnya pendidikan yang berkarakter.

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah perlu terus dipantau dan diupayakan perbaikan konsep dan implementasinya. Para pendidik perlu ditingkatkan kemampuan pengajarannya agar dapat menyajikan pembelajaran yang menarik dan dapat diserap oleh peserta didik dengan baik.

Dalam kenyataannya, pendidikan agama Islam di sekolah masih banyak yang belum memenuhi harapan. Sebagai contoh ketika guru menyampaikan materi kepada peserta didik, tentu yang diigninkan adalah peserta didik tidak hanya mengerti tetapi juga dapat melaksanakan praktik-praktik ajaran Islam baik yang bersifat mahdah (ibadah yang langsung seperti shalat) maupun yang bersifat kemasyarakatan, seperti zakat, sedekah. Karena di dalam pendidikan agama Islam bukan hanya memperhatikan aspek kognitif saja, tetapi sikap dan keterampilan juga perlu diperhatikan. Peserta didik yang mendapatkan nilai ulangan yang bagus, belum dikatakan telah berhasil jika nilai sikap dan keterampilannya kurang. Inilah yang belum memenuhi harapan dan keinginan bersama.

Memperhatikan kondisi saat ini, sejak diumumkan kasus pertama kali tertularnya warga Indonesia oleh virus corona pada tanggal 2 Maret 2020, strategi pembelajaran baik dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi berubah.9 Kegiatan pembelajaran tidak diselenggarakan secara lagnsung melalui tatap muka di sekolah, namun dilakukan secara daring (dalam jaringan).10 Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

(14)

اتريض ُامراذْيٕريت كات ڠا ُأ ا طيْيم ٓاٗ٘ثيض ٓلاادأ وضاطيىات٘يڬ

اييضّ٘اٍ ا اد ريثٍ٘ض شاتيىاٗ٘م .ُان ذ ذْيڤ اييّٗد وڬات راطيت ُاڠاتّات يداجْيٍ

اراتّأ يد ُاطيطم٘طيم ت٘ث ريٍ ك٘تّٗأ ُاڠ إضريڤ ٓاٗ٘ثيض يداجْيٍ )ً د ش

اطڠت

اييّٗد يد اطڠت

.اييطيّٗذْ إ اطڠات ير د وتاج ُانىا ڠيْيٍ اڤّات

ُار٘تاريڤ وٕ٘ىلايٍ ُاماجيثيم ُامراٗ٘ييڠيٍ ٓاتْ ريَيڤ انيج ُاريٕ كات

رٍّ٘٘ )ص رڤريڤ ِ ذيط رڤ

٧٨

ُٕ٘ات

٠٢٩٨

ُان ذ ذْيڤ ُاتاٗ٘ڠيڤ ڠاتْيت

وْ إ هإ .ُان ذ ذْيڤ وض٘تيتطْي ڤاييتيض ُانّلااج د شٗرإ ڠا ريتمارام

لا د

ل ذ د اتريطيڤ ريتمارام تاٗ٘مريڤَيٍ ك٘تّٗأ ُام٘م

وضاطيٍّ٘رإ يإ٘ىلايٍ

ُان ذ ذْيڤ ُاتاٗ٘ڠيڤ .اڬار ٓلاٗأ ُاد رينيڤ ٓلاٗأ اضار ٓلاٗأ وتإ ٓلاٗأ

ياڬاثيض ل ذ د اتريطيڤ وىانيثَيٍ ُاد ُ٘ڠاثَيٍ ك٘تّٗأ ُاٗ٘ج٘تريت ريتمارام

ڤ انيٍاْ د وڤاداٖڠيٍ اّ٘ڬ شٗريْيڤ وضاريْيڬ

ڠاتاد ُامأ ڠا اضاٍ يد ُإاتٗري

.

اييطيّٗذْي يد ٓلا٘نيض ياڬاتريت يد ًلاضإ اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ ُأّاطملايڤ

ًلااد لااذْيم ياڬاتريت اْ رام ُانڤاراٖ د ڠا وتريڤيض ُلااجريت ً٘ييت اۑّّأداريثيم

٘ض يڤٍاط د اّاراضارڤ ُاد اّاراض يد٘تيٍ ُأّاطملايڤ ُاٗ٘ڤٍاَيم ڠاذيت

اّاضأ

ڠا ُان ذ ذْيڤ اۑطيطم٘ض ڠاجّْ٘يٍ ڠار٘م ڠا ُان ذ ذْيڤ ُاڠ٘نڠيى

.ريتمارامريت

ُاد ٗأتّاڤ د شٗريت ٘ىريڤ ٓلا٘نيض يد ًلاضإ اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ ُأّاطملايڤ

٘ىريڤ ل ذ ذْيڤ اراڤ .اۑإضاتْيَييڤَ إ ُاد ڤيطّ٘م ُان إتريڤ ُاما اڤٗأ د

ۑّّاراجاڠيڤ ُاٗ٘ڤٍاَيم ُانتانڠيت د

ڠا ُاراجلايثَيڤ ُانيجاۑيٍ تاڤاد راڬأ ا

.ل إت ُاڠ د ل ذ د اتريطيڤ ٔيىٗأ ڤاريط د تاڤاد ُاد ل راْيٍ

وْٕ٘يَيٍ ً٘ييت ڠا كاۑات ٔيضاٍ ًلاضإ اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ اۑّّأتاۑينٍ ًلااد

ل ذ د اتريطيڤ اداڤيم يرتاٍ ُانييڤٍاۑيٍ ٗر٘ڬ انيتيم ٓ٘تّ٘ي ياڬاثيض .ُاڤارإ

ڠا ٘تْيت

تاڤاد اڬ٘ج وڤاتيت وتريڠيٍ اۑإ كاذيت ل ذ د اتريطيڤ ٓلاادأ ُانْيڠ إ د

ليتمارڤ ُاماّاطملايٍ

تاويضريت ڠا ل إت ًلاضإ ُاراجا ليتمارڤ

حٍ

ض

ٔ

ع

ٓاداث

اَيم تاويصريت ڠا ُ٘ڤٗأٍ )تلاص وتريڤيض ڠ٘طڠلا ڠا

ش

وتريڤيض ُاتامارا

اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ ًلااد يد اْ رام .ٔقاذص تامز

ُانيتإريڤَيٍ اۑإ ُام٘ت ًلاضإ

.ُانيتإريڤ د ٘ىريڤ اڬ٘ج ُلايڤٍارتيم ُاد ڤانيض وڤاتيت اجاض ييتيْڬ٘م ليڤضأ

ويضإريت ٓلايت ُاماتان د ً٘ييت ش٘ڬات ڠا ُاڠلاٗأ ينيّ تاڤاذْيٍ ڠا اتريطيڤ

إ وْٕ٘يَيٍ ً٘ييت ڠا ٓلايْي .ڠار٘م اۑّّلايڤٍارتيم ُاد ڤانيض ينيّ انيج

ُاڤار

.اٍاضريت ُاْيڠيييم ُاد

تأض وط ذّ٘م ُانيتإريڤَيٍ

إ

اٍاتريڤ ش٘ضام ُانٍٍ٘ٗأ د كاجيض وْ

(15)

Pembelajaran PAI yang berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Kounikasi) adalah metode yang tepat untuk dikembangkan karena sejalan dengan perkembangan teknologi serta tuntutan dalam dunia pendidikan di masa pandemi covid-19 ini agar pembelakaran semakin maju, lebih efisien dan efektif sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai dan kesehatan pun terjaga dengan baik

Dalam dunia pendidikan, internet dapat dijadikan sebuah pembelajaran. Pembelajaran ini berupa electronic learning atau yang dikenal dengan istilah e-learning. (Munadi, 2010: 159)11 Mengemukakan

e-learning dapat diartikan sebagai jenis bahan pembelajaran yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke peserta didik dengan menggunakan media internet.

Secara ideal guru PAI harus mampu menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran e-learning yang telah disediakan oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar materi yang disampaikan dapat diserap baik oleh siswa dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, sehingga siswa akan terpenuhi kompetensinya, baik kognitif, psikomotorik, maupun afektifnya dalam mengikuti mata pelajaran PAI. Dengan terpenuhinya kompetensi tersebut, kualitas sekolah akan meningkat.

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran PAI di sekolah dengan menggunakan media e-learning menjadi sebuah keharusan. Namun pada pelaksanaannya, seorang guru sulit untuk mengukur keberhasilan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan. Dan juga adanya kendala dalam pelaksanaannya, baik itu dari jaringan internetnya maupun dari segi pembiayaan.

Dari permasalah yang dihadapi oleh pendidik dalam penerapan pembelajaran PAI secara daring, penulis tertarik untuk mengkajinya secara mendalam. Akhir dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi tentang upaya yang akan dilakukan oleh para guru di sekolah terkait pembelajaran yang berbasis e-learning secara khusus pada mata pelajaran PAI.

Metode Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni bermaksud untuk memahami fenomena

(16)

٠٢٠٢

ا ڠيٕ راضاد ُان ذ ذْيڤ ڠاجْيج يراد ل إت ُاراجلايثَيڤ و يتارتيض

تٗريت و ڠيت ُان ذ ذْيڤ

.ٓا

ارا يض ُامارا ڠيييط د كاذيت ُاراجلايثَيڤ ُاتايي يم

راد ارا يض ُام٘ملا د ٍُ٘اّ ٓلا٘نيض يد امٍ٘ ڤاتات يإ٘ىلايٍ ڠ٘طڠلا

.)ُاڠ راج ًلااد

ُاد ُان ذ ذْيڤ يريتْيٍ ُاض٘ت٘ڤيم ُاڠ د يأ٘طيض وْ إ هإ

رٍّ٘٘ ُاراذ أ تار٘ض ي إمريت اييطيّٗذْ إ لييت٘ڤ ر ُأ اد٘ثيم

٠

ُٕ٘ات

٠٢٠٢

ذي ٘ي ُاراثيۑيڤ تارٗراد اضاٍ ًلااد ُان ذ ذْيڤ ُاماجيثيم ُأّاطملايڤ ڠاتْيت

-٩١

.

ُاد وضاٍر٘وّإ وڬ٘ىْ٘نيت ك يإ ت صيضاتريت ڠا يإ أ ڤ ُاراجلايثَيڤ

ُلااجيض اْ رام ُانڠاثَين د ك٘تّٗأ تاڤيت ڠا يد٘تيٍ ٓلاادأ )وضانيٍّ٘٘م

ض وڬ٘ىْ٘نيت ُاڠاثَيمريڤ ُاڠ د

اضاٍ يد ُان ذ ذْيڤ اييّٗد ًلااد ُات٘تّ٘ت اتري

ذي ٘ي وَ ذّاڤ

-٩١

ُاد ِييطيو أ ٔيثيى ٘جاٍ ِيماَيض ُلاانيثَيڤ راڬأ وْ إ

ُ٘ڤّاتاٖيطيم ُاد يإڤايريت تاڤاد ُاراجلايثَيڤ ًلااد ُاٗ٘ج٘ت ا ڠيٖيض ييتنيو أ

.ل إت ُاڠ د اڬاجريت

د تاڤاد ييّريتْ إ ُان ذ ذْيڤ اييّٗد ًلااد

.ُاراجلايثَيڤ ٓاٗ٘ثيض ُان داج

اڤٗريت وْ إ ُاراجلايثَيڤ

أ

يّرأيى چيّٗرتنيي

ٓلايتط إ ُاڠ د هاْين د ڠا ٗأتأ

يأ

يّرأيى

يداٍّ٘ .

٠٢٩٢

:

٩٢١

)

ُامامَ٘يڠيٍ

يأ

يّرأيى

ُانيترأ د تاڤاد

راجأ ُإات اۑّّان اڤٍاضريت ُانْينڠَ٘يٍ ڠا ُاراجلايثَيڤ ُإات صيْيج ياڬاثيض

.ييّريتْ إ اي ذيٍ ُاماّ٘ ڠيٍ ُاڠ د ل ذ د اتريطيڤ وم

ُانتأوّاَيٍ ُاد ُاماّ٘ ڠيٍ ٘ڤٍاٍ شٗرإ يإ أ ڤ ٗر٘ڬ هاي ذ إ ارا يض

ُاراجلايثَيڤ اي ذيٍ

يأ

يّرأيى

يأ٘طيض ٓلا٘نيض ٔيىٗأ ُاماي ذيط د ٓلايت ڠا

ڤاريط د تاڤاد ُان اڤٍاط د ڠا يريتاٍراڬأ ل ذ د اتريطيڤ ُإ٘ت٘ثيم ُاڠ د

هاَيطماٍ ارا يض ياڤايريت تاڤاد ُاراجالايثَيڤ ُاٗ٘ج٘ت ُاد ا٘طيض ٔيىٗأ ل إت

تٍ٘٘نيطڤ ييتيْڬ٘م ل إت اۑيطْيتيڤٍ٘م وْٕ٘يڤريت ُامأ ا٘طيض ا ڠيٖيض

ل ر٘

اۑيْٕ٘يڤريت ُاڠ د .يإ أ ڤ ُاراجلايڤ اتاٍ وت٘نيڠيٍ ًلااد اۑويتنيو أ ُ٘ڤٗأٍ

.تانڠيْيٍ ُامأ ٓلا٘نيض شاتيىاٗ٘م ت٘ثيضريت وطْيتيڤٍ٘م

ذي ٘ي وَ ذّاڤ اضاٍ ًلااد

-٩١

ٓلا٘نيض يد يإ أ ڤ ُاراجلايثَيڤ وْ إ

اي ذيٍ ُاماّ٘ ڠيٍ ُاڠ د

يأ

يّرأيى

ٗراٖيم ٓاٗ٘ثيض يداجْيٍ

اداڤ ٍُ٘اّ .ُاض

اتريطيڤ ُلايضإريثيم ر٘م٘ڠيٍ ك٘تّٗأ ييى٘ض ٗر٘ڬ ڠارٗأيض اۑّّأّاطملايڤ

ًلااد لااذْيم اۑادأ اڬ٘ج ُاد .ُانيڤٍاط د ڠا يريتاٍ وٍإاَيٍ ًلااد ل ذ د

ُ٘ڤٗأٍ اۑتيّريتْ إ ُاڠ راج يراد ٘ت إ ل إت اۑّّأّاطملايڤ

.ُأ اييثَيڤ و يض يراد

ُإلااضاٍريڤ يراد

ُاڤاريْيڤ ًلااد ل ذ ذْيڤ ٔيىٗأ وڤاداٖ د ڠا

ارا يض اۑيجانڠيٍ ك٘تّٗأ ل راتريت صيىْ٘يڤ راد ارا يض يإ أ ڤ ُاراجلايثَيڤ

(17)

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.12 Dalam penggunaan metode penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.13 Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis isi. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran di sekolah yakni strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan teknik pembelajaran secara daring. Situasi sosial yang menjadi dari penelitian ini adalah media pembelajaran daring, pendidik, dan peserta didik. Kemudian data dikumpulkan, dianalisis, dan disimpulkan sesuai ketbutuhan yang meungkin dapat terjadi penyelesaian masalah tersebut berupa strategi pengembangan dengan menggunakan studi kepustakaan.

Hasil dan Pembahasan

Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar menempatkan penentu utama keberhasilan, pembelajaran keberhasilan pendidikan, pendidikan merupakan suatu poses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.14 Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langusng, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan tersebut, maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran. Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut15:

1. Berdasarkan teoripendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.

2. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu.

3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas.

4. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. 5. Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model

pembelajaran yang dipilihnya.

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran diberbagai jenjang sekolah, mulai dari sekolah dasar (SD),

(18)

ٓلا٘نيض يد ٗر٘ڬ اراڤ ٔيىٗأ ُام٘ملا د ُامأ ڠا ا اڤٗأ ڠاتْيت

ي إمريت

صيضاتريت ڠا ُاراجلايثَيڤ

يأ

يّرأيى

أ ڤ ُاراجلايڤ اتاٍ اداڤ ش٘ض٘ح ارا يض

.يإ

ناييتيلينيڤ يدوتيم

ُاتان ذْيڤ ُاماّ٘ ڠيٍ وْ إ ُاييتيييْيڤ ًلااد ُام٘ملا د ڠا ُاتان ذْيڤ

وٍلاأ د ڠا اڤأ ڠاتْيت اْيٍْ٘ي وٍإاَيٍ ك٘تّٗأ د٘طقاٍريت وْما ييتاتيىاٗ٘م

يىٗأ

.ُاييتيييْيڤ لييت٘ض ٔ

ُاماّ٘ ڠيٍ وتيييْيڤ ُاييتيييْيڤ يد٘تيٍ ُأّ٘ ڠيڤ ًلااد

ك٘ڤٍ٘يينيض ش٘تاتض وتيييْيٍ ًلااد يد٘تيٍ ٘تاٗ٘ض ٘ت إ ييو رنط د يد٘تيٍ

ُ٘ڤٗأتأ ُارينيَيڤ ٌيتطيض ٘تاٗ٘ض وط ذّ٘م ٘تاٗ٘ض لييتٗأ ٘تاٗ٘ض اييضّ٘اٍ

شلايم ٘تاٗ٘ض

ض اضاٍ اداڤ ا٘يتط ريڤ

.ڠاراني

اۑاتاد صيطيىاّأ ليْنيت ُانڠاذيض

وضانيويتْ ذ إڠيٍ ُاڠ د ُام٘ملا د ُاييتيييْيڤ .وط إ صيطيىاّأ ُاماّ٘ ڠيٍ

وْما ٓلا٘نيض يد ُاراجلايثَيڤ ُاتايي يم اداڤ يداجريت ڠاا ُإلااضاٍريڤ

ارا يض ُاراجلايثَيڤ ليْنيت ُاد ًلاضإ اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ ُاراجلايثَيڤ و يتارتيض

راد

اي ذيٍ ٓلاادأ وْ إ ُاييتيييْيڤ يراد يداجريت ڠا هاييض٘ض وضاٗ٘تيض .

ُانى٘ڤٍ٘ن د اتاد ُاي دَ٘يم .ل ذ د اتريطيڤ ُاد ل ذ ذْيڤ راد ُاراجلايثَيڤ

يداجريت تاڤاد ِينڠٍ٘ ڠا ُإ٘ت٘ثيم يأ٘طيض ُانى٘ڤَيط د ُاد صيطيىاّأ د

ارتيض اڤٗريت ت٘ثيضريت ٓلااضاٍ ُاييطيييۑيڤ

ُاماّ٘ ڠيٍ ُاڠ د ُاڠاثَيڠيڤ و يت

.ُأنتض٘ڤيم يد٘تض

ناساهابميڤ ناد ليساه

ُان ذ ذْيڤ شاضأ ُاماّ٘ ڠيٍ ا٘طيض ُامراجلايثَيٍ ٓلاادأ ُاراجلايثَيڤ

ُاراجلايثَيڤ .ُلايضإريثيم اٍاتٗأ ٘تْيْيڤ ُانتاڤَيْيٍ راجلايت ير٘ييت ُ٘ڤٗأٍ

ڤٗريٍ ُان ذ ذْيڤ ُان ذ ذْيڤ ُلايضإريثيم

وضانيٍّ٘٘م ص ٗرڤ ٘تاٗ٘ض ُاما

ُانڠاذيض ل ذ ذْيڤ ياڬاثيض ٗر٘ڬ كاٖيڤ ٔيىٗأ ُام٘ملا د راجاڠيٍ ٓارأ اٗٗد

.ذ رٍ٘ ٗأتأ ل ذ د اتريطيڤ ٔيىٗأ ُام٘ملا د راجلايت

ُاراجلايثَيڤ اۑتانيماح اداڤ

ل إت ا٘طيض ُاد ٗر٘ڬ اراتّأ وطماريتْ إ صيضٗرڤ ٘تاٗ٘ض ُاماڤٗريٍ

وطماريتْ إ

ارا يض ُ٘ڤٗأٍ امٍ٘ ڤاتات ُاتايي يم وتريڤيض ڠ٘طڠلا ارا يض

يراضاذ د .ُاراجلايثَيڤ اي ذيٍ ياڬاثيت ُاماّ٘ ڠيٍ ُاڠ د ٘ت إ ڠ٘طڠلا كاذيت

ُاڠ د ُام٘ملا د تاڤاذّاراجلايثَيڤ ُاتايي يم اماٍ ت٘ثيضريت ُأذيتريڤ اۑادأ ٔيىٗأ

و دٍ٘ .ُاراجلايثَيڤ لا٘ڤ ياڬاتريت ُاماّ٘ ڠيٍ

يريي ونيييَيٍ ُاراجلايثَيڤ

(19)

sekolah menengah pertama (SMP), sampai sekolah menengah atas (SMA), bahkan sampai jenjang perguruan tinggi. Pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah sebagai salah satu mata pelajaran yang tertera pada struktur kurikulum adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik, agar dengannya mereka menjadi muslim yang terus berkembang keimanan, ketakwaan, sikap dalam berbangsan dan bernegara, serta memiliki orientasi untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.16 Menurut Nazarudin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dala pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan /atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai17. Mak diperlukan strategi dan teknik yang efektif dalam penyampaian materi PAI guna memberikan kemudahan pemahaman bagi peserta didik.

Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan. Hal ini secara tegas dalam suatu hadis yang berbunyi “ Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah No. 224)

Berdasarkan isi hadis tersebut bahwa, menuntut ilmu menjadi sebuah kewajiban bagi setiap insan. Karena dengan ilmu pengetahuan akan mengarahkan kepada kita akan jalan kebenaran.

Seiring perkembangan zaman, teknologi informasi berkembang sangat cepat. Ketika wabah pandemi covid-19 melanda dunia temasuk Indonesia, maka kecanggihan teknologi informasi tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam proses pembelajaran oleh seorang guru. Karena hal itu sebagai tuntutan bagi seorang guru profesional. Sebagaimana menurut Kusnandar bahwa guru profesional adalah guru yang senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, serta senantiasa mengembangkan kemampuannya secara berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya.18

Pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin tingginya kebutuhan akan sistem informasi yang terkomputerisasi (computerized) dalam bidang pendidikan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat mengantarkan dunia maya menjadi nyata berada di

(20)

٩

.

ويٕأ اراڤ يراد راجلايت ير٘ييت ُاد ُان ذ ذْيڤ ير٘ييت ُامراضادريت

.وتْيتريت

٠

.

.٘تْيتريت ُان ذ ذْيڤ ُاٗ٘ج٘ت ُاد وطيٍ وٕاۑ٘ڤَيٍ

٢

.

راجاڠيٍ راجلايت ُاتايي يم ُان إتريڤ ك٘تّٗأ ُاٍٗذيڤ ُان داج د تاڤاد

يد

.شلايم

٠

.

.ُاراجلايثَيڤ و دٍ٘ ُاڤاريت تاثيمأ ياڬاثيض كاڤٍاد ونيييَيٍ

٢

.

ڠا ُاراجلايثَيڤ و دٍ٘ ُاٍٗذيڤ ُاڠ د راجاڠيٍ ُاڤاييضريڤ تاٗ٘ثَيٍ

.اۑٖيييڤ د

ُاراجلايڤ اتاٍ ٘تاض ٓلااض ُاماڤٗريٍ )يإ أ ڤ ًلاضإ اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ

د وٕلاٍ٘ ٓلا٘نيض ڠاجْيج ياڬاتريث د

ٓلا٘نيض )د ش راضاد ٓلا٘نيض يرا

)ڤ ً ش اٍاتريڤ ٓاڠيْيٍ

ياڤٍاض ُانٖت )أ ً ش شاتأ ٓاڠيْيٍ ٓلا٘نيض ياڤٍاض

ٓلا٘نيض يد ًلاضإ اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ ُاراجلايثَيڤ .و ڠيت ُاٗٗر٘ڬريڤ ڠاجْيج

لاادأ ً٘ى٘ن ر٘م ر٘تمٗرتيض اداڤ اريتريت ڠا ُاراجلايڤ اتاٍ ٘تاض ٓلااض ياڬاثيض

ٓ

ان ريٍ اۑّّا د راڬأ ل ذ د اترطيطيڤ ُاّاَ إيم ُانتانڠيْيٍاد ُانٕ٘ثٍْ٘يٍ ك٘تّٗأ

اطڠاتريت ًلااد ڤانيض ُأ٘قتيم ُاّاَ إيم ڠاثَيمريت شٗريت ڠا ٌييطٍ يداجْيٍ

ڠاجْيج اداڤ ُانت٘جّلايٍ ك٘تّٗأ وضاتْ رٗأ ونيييَيٍ اتريض ارا يّريت ُاد

.و ڠيت ٔيثيى ڠا ُان ذ ذْيڤ

وىريڤ ڠا هإ اڤاريثيت ادأ ِ ذىاراسّ تٗرْ٘يٍ

اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ ٘ت إ ًلاضإ اٍاڬأ ُان ذ ذْيڤ ُاراجلايثَيڤ ًلااد ُانيتإريڤ د

/ُاد ُاراجاڠيڤ ُاڠيثَيت ُاتايي يم ٘تاٗ٘ض وْما راداض إاضٗأ ياڬاثيض ًلاضإ

أ راداض ُاد اّا ّريت ارا يض ُام٘ملا د ڠا ُاٖيتلا ٗأتأ

ڠا ُاٗ٘ج٘ت شات

ياڤا د كاذْيٕ

ًلااد ييتنيو أ ڠا ليْنت ُاد و يتارتيض ُام٘ىريڤ د اماٍ .

اتريطيڤيڬات ُاٍإاَيڤ ُإادَ٘يم ُان ريثَيٍ اّ٘ڬ يإ أ ڤ يريتاٍ ُا إڤٍاۑيڤ

.ل ذ د

ُانيتإريڤَيٍ تاڠاض ڠا اٍاڬأ ُاماڤٗريٍ ًلاضإ

ع

هإ .ُإٗ٘اتيڠيڤ ٌي

شا يت ارا يض وْ إ

د

ُانڤانڠٗأ

ذـح ٘تاٗ٘ض ًلااد

ث

تٗرْ٘يٍ" وۑ٘تريت ڠا

ع

.رٍّ٘٘ ّٔجٍ ِتإ .ر ح ."ٌييطٍ ڤاييتيض وڬات ُاثيجا٘يم ٓلاادأ ٌي

٠٠٠

.)

ذـح وط إ ُامراضادريت

ع ت٘تّْ٘يٍ إ٘ات ت٘ثيضريت ث

يداجْيٍ ٌي

ُانٕاراڠيٍ ُامأ ُإٗ٘اتيڠيڤ اْ رام .ُاطْ إ ڤاييتيض وڬات ُاثيجا٘يم ٓاٗ٘ثيض

.ُاراْيثيم ُلااج ُامأ اتيم اداڤيم

تاڠاض ڠاثَيمريت وضاٍر٘وْ إ وڬ٘ىْ٘نيت ُاٍاز ُاڠاثَيمريڤ ر إيض

ذي ٘ي وَ ذّاڤ ٓاتاٗ انيتيم .تاڤيي

-٩١

اماٍ اييطيّٗذْ إ ك٘ضاٍريت اييّٗد اذّلايٍ

(21)

hadapan kita. Kini telah lahir dunia maya (cyber) dalam segala aspek kehidupan. Dunia tidak lagi dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu. Dengan demikian segala aktivitas akan lebih mudah dan cepat. Paradigma sistem pendidikan yang semula konvensional dengan mengandalkan tatap muka, maka dengan sentuhan teknologi informasi khususnya dunia cyber beralih menjadi sistem pendidikan jarak jauh yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu, dan jarak, sehingga hubungan antara pembelajar dan pengajar bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja19.

Oleh karena itu, sebagai ujung tombak dalam dunia pendidikan seorang guru dituntut untuk mampu menciptakan inovasi teknologi pembelajaran yang relevan serta menerapkan model-model pembelajaran dengan pendekatan saintifik (scientific approach), pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center), pembelajaran yang menekankan pada penilaian autentik (autentical evaluation), menerapkan model pembelajaran berbasis penemuan (discovery

leaarning), pembelajaran berbasis proyek (project based learning) serta

pembelajaran berbasis pemecahan masalah (probelm based learning) Dalam pembelajaran daring ini guru bukan satu-satunya penentu keberhasilan dalam proses pembelajaran, namun orang tua di rumah dan lingkungan sangat berpengaruh sekali terhadap malasah ini. Selain itu, ada kendala dengan sistem pembelajaran daring ini seperti guru tidak bisa secara langsung mengamati siswa ketika proses pembelajaran, ini adalah kelemahan besar terhadap pembelajaran PAI yang semestinya menjunjung nilai-nilai akhlak.

Selain itu ada beberapa pendekatan dalam proses pembelajaran yang dapat dikemas dalam program pembelajaran dengan menggunakan media komputer, seperti drill and practice, simulasi, problem solving,

tutorial dan permainan. Pembelajaran dengan menggunakan media

komputer dinilai tepat karena mempunyai beberapa kelebihan, yaitu 1) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, 2) memberikan informasi tentang kesalahan dan jumlah waktu belajar serta waktu untuk mengerjakan soal-soal pada siswa, 3) mengatasi kelemahan pada pembelajaran kelompok, 4) melatih siswa untuk terampil memilih bagian-bagian isi pelajaran yang dikehendaki, 5) bermanfaat bagi siswa yang biasanya kurang dapat mengikuti metode pembelajaran konvensional, 6) mengurangi rasa malu dalam proses pembelajaran, 7) mendukung pembelajaran individual, 8) memungkinkan siswa untuk lebih mengenal dan terbiasa dengan komputer, 9) menciptakan pembelajaran yang enjoy,

(22)

ًلااد ِينڠٍ٘

٘ت إ هإ اْ رام .ٗر٘ڬ ڠارٗأيض ٔيىٗأ ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ

تٗرْ٘يٍ اّاَ اڬاثيض .هاّ٘ييطي ٗرڤ ٗر٘ڬ ڠارٗأيض وڬات ُات٘تّ٘ت ياڬاثيض

يإضاٗ٘ڠيٍ اضاييتّاْيض ڠا ٗر٘ڬ ٓلاادأ هاّ٘ييطي ٗرڤ ٗر٘ڬ اٖ٘ت راذّاْض٘م

اريتْ إ ًلااد ُامراجأ د ُامأ ڠا ُاراجلايڤ يريتاٍ ٗأتأ ُإات

راجلايت وطم

اضاييتّاْيض اتريض ُاٍاز ُاڠاثَيمريڤ ُاڠ د ُان ٗ٘طيط د ڠا راجاڠيٍ

٘ڤٍاَيم ُانڠاثَيڠيٍ

و يض ًلااد ل إت ُات٘جّلايمريت ارا يض اۑّّاٗ

ع

ڠا ٌي

.اۑّّاٍلااڠيڤ ُ٘ڤٗأٍ اۑينيييَ د

وضانيٍّ٘٘م ُاد وضاٍر٘وْ إ وڬ٘ىْ٘نيت ُاڠاثَيڠيڤ ُاد ُاتأوّاَيڤ

إ ڠارانيض

ُإ٘ت٘ثيم اۑي ڠيت ِيماَيض يإذّات د وْ إ هإ .تاطيڤ ِيماَيض وْ

وضاط ريت٘ڤٍ٘مريت ڠا وضاٍر٘وْ إ ٌيتطيض ُامأ

ذ س ريت٘ڤٍ٘ي

ڠاذيت ًلااد )

تاڤاد وضانيٍّ٘٘م ُاد وضاٍر٘وْ إ وڬ٘ىْ٘نيت ُاٗ٘جاَيم .ُان ذ ذْيڤ

ُاڤادإ يد اداريت اتاۑ يداجْيٍ ا اٍ اييّٗد ُامراتّاڠيٍ

ريٕلا ٓلايت وْيم .اتيم

ا اٍ اييّٗد

ريثيي

وڬلا وضاتاث د كاذيت اييّٗد .ُاڤٗذيٖيم ليڤضأ لاا يض ًلااد )

ٓادٍ٘ ٔيثيى ُامأ شاتيويتمأ لاا يض ُايينيَ د ُاڠ د .٘تقٗ ُاد ڠاٗٗر كاراج ٔيىٗأ

ُاڠ د هاّ٘ييطْيوّ٘م لاَ٘يض ڠا ُان ذ ذْيڤ ٌيتطيض اَ داراڤ .تاڤيي ُاد

اذّاڠيٍ

وضاٍر٘وْ إ وڬ٘ىْ٘نيت ُإ٘تْيض ُاڠ د اماٍ امٍ٘ ڤاتات ُانى

ايّٗد اۑص٘ص٘ح

ريثيي

ڠا ٓٗأج كاراج ُان ذ ذْيڤ ٌيتطيض يداجْيٍ ٔيىأريت

اراتّأ ُاڠ٘تٕ٘ ا ڠيٖيض كاراج ُاد ٘تقٗ ڠاٗٗر ٔيىٗأ وضاتاث د كاذيت

اض اّاَ د ُاد اجاض ُاڤام ُام٘ملا د اطيت راجاڠيڤ ُاد راجلايثَيڤ

اج

٩١

.

ڠارٗأيض ُان ذ ذْيڤ اييّٗد ًلااد كاثٍ٘ت ڠ٘جٗأ وڬاثيض ٘ت إ اْ رام ٔيىٗأ

ت٘تّ٘ت د ٗر٘ڬ

ڠا ُاراجلايثَيڤ وڬ٘ىْ٘نيت وضا ْ٘ إ ُاماتڤي ْيٍ ٘ڤٍاٍ ك٘تّٗأ

و دٍ٘ ُانڤاريْيٍ اتريض ُاويي ر

ليويت إض ُاتان ذْيڤ ُاڠ د ُاراجلايثَيڤ و دٍ٘

ٔيأٗرّڤأ چيويتْي ض

ن ذْيڤ )

ا٘طيض اداڤ تاض٘ڤريت ڠا ُاراجلايثَيڤ ُاتا

ريتْيي يْ د٘تض

ليتْيتٗأأ ُا نيْيڤ اداڤ ُانّانيْيٍ ڠا ُاراجلايثَيڤ )

ُ٘يتاٗ٘ىاو أ ها يتْيتٗأأ

ُاَٗ٘يْيڤ صيضاتريت ُاراجلايثَيڤ و دٍ٘ ُانڤاريْيٍ )

يّرأيى يري ٘ ط د

لي ٗرڤ صيضاتريت ُاراجلايثَيڤ )

ذيضات ي يجٗرڤ

ى

يّرأي

ٓلااضاٍ ُإا يَيڤ صيضاتريت ُاراجلايثَيڤ اتريض )

ذيضات ٌييتٗرڤ

يّرأيى

.)

٘تاض ُام٘ت ٗر٘ڬ وْ إ راد ُاراجلايثَيڤ ًلااد

٘تْيْيڤ اۑ٘تاض

ُاد ٓاٍٗر يد اٗ٘ت ڠارٗأ ٍُ٘اّ ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ ًلااد ُلايضإريثيم

ضاٍ ڤادإريت وىانيض ٓٗراڠيڤريت تاڠاض ُاڠ٘نڠيى

ادأ ٘ت إ ِ نيض .وْ إ ٓلاا

ارا يض اطيت كاذيت ٗر٘ڬ وتريڤيض وْي راد ُاراجلايثَيڤ ٌيتطيض ُاڠ د لااذْيم

(23)

dan 10) komputer merupakan media penyampaian pembelajaran yang efektif.20

Dalam pelaksanaannya, penggunaan e-learning untuk pembelajaran daring mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:21

1. Meningkatkan interaksi pembelajaran

Pembelajaran daring yang dirancang dan dilaksanakan secara cermat dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara siswa denga materi pembelajaran, siswa dengan guru, dan antara siswa dengan siswa lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran daring, siswa akan merasa lebih leluasa atau bebas mengungkapkan pendapat atau mengajukan pertanyaan karena tidak ada siswa lainnya yang secara fisik mengamati dirinya. Dengan demikian, siswa yang mempunyai sifat pemalu atau lamban tidak lagi merasa khawatir akan dicemooh, dikritik, atau dilecehkan karena pendapat atau pertanyaan yang diajukan mungkin dninilai kurang berbobot.

2. Memperudah interaksi pebelajaran dari mana dan kapan saja

Siswa dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar kapan saja sesuai dengan ketersediaan waktu dan dimanapun dia berada, karena sumber belajar sudah dikemas secara digital dan tersedia untuk diakses oleh siswa melalui pembelajaran daring ini. Begitupun dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada guru begitu selesai dikerjakan, tanpa harus menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru.

3. Memiliki jangkauan yang lebih luas

Pembelajran daring yang fleksibel dari segi waktu dan tempat, menjadikan jumlah siswa yang dapat dijangkau kegiatan pembelajaran melalui daring semakin banyak dan terbuka secara luas bagi siapa saja yang membutuhkannya, ruang, tempat, dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Di mana saja dan kapan saja, siswa dapat belajar melalui interaksinya dengan sumber belajar yang telah dikemas secara digital dan siap diakses melalui pembelajaran daring.

4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi

pembelajaran

Fasilitas yang tersedia dalam teknologi informasi saat ini yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan materi

(24)

ُإاَيييم ٓلاادأ وْ إ ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ انيتيم ا٘طيض وتاٍاڠيٍ ڠ٘طڠلا

ينيّ ڠ٘جّ٘جْيٍ اۑيتطيَطيض ڠا يإ أ ڤ ُاراجلايثَيڤ ڤادإريت راطيت

ينيّ

أ

خ

.قلا

تاڤاد ڠا ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ ًلااد ُاتان ذْيڤ اڤاريثيت ادأ ٘ت إ ِ نيض

ريت٘ڤٍ٘م اي ذيٍ ُاماّ٘ يٍ ُاڠ د ُاراجلايثَيڤ ًارڬٗرڤ ًلااد شاَين د

وتريڤيض

هاي ر٘ت٘ت يوى٘ض ٌييتٗرڤ وضلاَ٘يض و يتيارڤ ذْ أ وي رد

ُاد

ريت٘ڤٍ٘م اي ذيٍ ُاڠ د ُاراجلايثَيڤ .ُاْ إٍريڤ

يإۑ٘ڤَيٍ اْ رام تاڤيت ينيْ د

٘ت إ ُاٖيثيييم اڤاريثيت

٩

ا٘طيض وضاويتٍ٘ ُانتانڠيْيٍ تاڤاد )

٠

ُان ريثَيٍ )

ك٘تّٗأ ٘تقٗ اتريض راجلايت ٘تقٗ ٓلاٍ٘ج ُاد ُإلااطيم ڠاتْيت وضاٍر٘وْ إ

هأ٘ض ُاماجريڠيٍ

ا٘طيض اداڤ هأ٘ض

٢

ُاراجلايثَيڤ اداڤ ُإاَيييم وضاتاڠيٍ )

ڤٍ٘ييم

ك٘

٠

ُاييڬات ٔيييَيٍ ويڤٍاريت ك٘تّٗأ ا٘طيض ٔيتلايٍ )

وط إ ُاييڬات

وماذْيٖين د ڠا ُاراجلايڤ

٢

تاڤاد ڠار٘م اۑاضايت ڠا ا٘طيض وڬات تأوّاٍريت )

هاّ٘ييطْيوّ٘م ُاراجلايثَيڤ يد٘تيٍ وت٘نيڠيٍ

٦

ًلااد ٘ىاٍ اضار وڠار٘ڠيٍ )

ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ

٨

راجلايثَيڤ ڠ٘مٗذْيٍ )

هاٗٗذيو ذْ إ ُا

٧

)

ريت٘ڤٍ٘م ُاڠ د اضاييتريت ُاد هاْيڠيٍ ك٘تّٗأ ا٘طيض ُانْينڠَ٘يٍ

١

)

ُاد يإ٘جْ أ ڠا ُاراجلايثَيڤ ُاماتڤي ْيٍ

٩٢

اي ذيٍ ُاماڤٗريٍ ريت٘ڤٍ٘م )

ُاييڤٍاۑيڤ

.ييتنيو أ ڬأ ُاراجلايثَيڤ

ُأّ٘ ڠيڤ اۑّّأّاطملايڤ ًلااد

يأ

يّرأيى

راجلايثَيڤ ك٘تّٗأ

راد ُا

:٘ت إ ُاٖيثيييم اڤاريثيت وٕاۑ٘ڤَيٍ

٩

.

ُاراجلايثَيڤ وطماريتْ إ ُانتانڠيْيٍ

تاڤاد تاٍريي ارا يض ُاماّاطملا د ُاد ڠا ّار د ڠا راد ُاراجلايثَيڤ

يريتاٍ ُاڠ د ا٘طيض اراتّا ُاراجلايثَيڤ وطماريتْ إ رادام ُانتانڠيْيٍ

ًلااد .ايّْ لإ ا٘يض ُاڠ د ا٘طيض اراتّأ ُاد ٗرٗد ُاڠ د ا٘طيض ُاراجلايثَيڤ

ريٍ ُامأ ا٘طيض راد ُاراجلايثَيڤ ُاتايي يم

شاثيت ٗأتأ اضاٗ٘ييى ٔيثيى اضا

ڠا اۑّْ لإ ا٘طيض ادأ كاذيت اْ رام ُأۑاتريڤ ُام٘جاڠيٍ ٗأتأ تاڤاذْيڤ ُانڤانڠ٘ڠيٍ

يڤيص وٕاۑ٘ڤَيٍ ڠا ا٘طيض ُاينيَ د ُاڠ د .اۑ ر د وتاٍاڠيٍ ليطي ارا يض

ٗأتأ ليت رن د ٓٗأَ٘ي د ُامأ ريتاٗاح اضاريٍ وڬلا كاذيت ُاثٍلا ٗأتأ ٘ىاَيڤ

ڠار٘م ينيْ د ِينڠٍ٘ ُام٘جأ د ڠا ُأۑتريڤ ٗأتأ تاڤاذْيڤ اْ رام ُانٖي يي د

.ت٘ت٘تريت

(25)

pembelajaran secara digital. Demikian juga penyempurnaan atau pemutakhiran materi pembelajaran yang telah dikemas dapat dilakukan secara periodik dengan cara yang lebih mudah sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuannya.

Adapun yang menjadi kelemahan pembelajaran berbasis e-learning yaitu:22

1. Terpisahnya secara fisik antara siswa dan guru, sehingga menjadikan interaksi keduanya menjadi tidak ada secara langsung. Hal ini menjadikan kurang dekat atau akrabnya antara siswa dan guru yang dapat menghambat atau mengganggu keberhasilan proses pembelajaran.

2. Teknologi merupakan bagian dari pendidikan, namun jika lebih terfokus pada aspek teknologinya dan bukan pada aspek pendidikan, maka ada kecendrungan lebih memperhatikan aspek teknis atau aspek bisnis/koersial, dan mengabaikan aspek pendidikan untuk mengubah kemampuan akademik, perilaku, sikap, sosial, atau keterampilan dari siswa.

3. Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor dan kurang memperhatikan aspek afektip.

4. Guru dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode, atau teknik pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin selama pembelajar konvensional kurang dikuasai. Jika guru tidak menguasainya, maka proses pembelajaran akan terhambat dan akan menggagalkan proses pembelajaran tersebut. 5. Proses pembelajaran melalui e-learning menggunakan layanan

internet yang menuntut siswa untuk belajar secara mandiri untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi dengan mengakses sendiri ke internet dan tidak menggantungkan diri pada informasi dari guru. Jika siswa tidak mampu belajar mandiri dan motivasi belajarnya rendah, maka proses belajarnya akan mengalami kegagalan atau tidak tercapai tujuan pembelajaran yaitu terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.

Efektifitas penyelenggaraan pembelajaran daring dewasa ini harus dilandasi paradigma bahwa pembelajaran secara daring merupakan kebutuhan yang tak terelakan. Pasalnya, jika pendidik maupun peserta didik tidak bersiap-siap atas kebutuhan zaman, maka akibatnya

(26)

٠

.

اجاض ُاڤام ُاد اّاٍ يراد ُاراجلايثَيڤ وطماريتْ إ ٓادٍ٘ريڤَيٍ

وطماريتْ إ ُام٘ملايٍ تاڤاد ا٘طيض

اجاض ُاڤام راجلايت ريثٍ٘ض ُاڠ د

ُاڠ د يٗ٘طيض

ريتيم

اّاَ د ُاد ٘تقٗ ُأي ذيض

ريثٍ٘ض اْ رام اداريت اي د ُ٘ڤ

ٔيىٗأ صيطمأ د ك٘تّٗأ اي ذيضريت ُاد هاتي د ارا يض شاَين د ٓاد٘ض راجلايت

شاڬ٘ت ُاڠ د ُ٘ڤ٘تي يت .وْ إ راد ُاراجلايثَيڤ ي٘ىلايٍ ا٘طيض

شاڬ٘ت

يإطيييض ٘تي يت ٗر٘ڬ اداڤيم ُانٕاريط د تاڤاد ُاراجلايثَيڤ ُاتايي يم

اڤّات ُاماجرين د

ُاڠ د َ٘يتريت ك٘تّٗأ وجّاج ادأ يإڤٍاض ٘ ڠْ٘يٍ شٗرإ

.ٗر٘ڬ

٢

.

شاٗ٘ى ٔيثيى ڠا ُأٗأنڠاج ونيييَيٍ

تاڤَيت ُاد ٘تقٗ و يض يراد ويثيطنيي ڠا راد ُاراجلايثَيڤ

ي٘ىلايٍ ُاراجلايثَيڤ ُاتايي يم ٗأنڠاج د تاڤاد ڠا ا٘طيض ٓلاٍ٘ج ُان داجْيٍ

ُاد كاۑات ِيماَيض راد

ڠا اجاض اڤاييض وڬات شاٗ٘ى ارا يض ام٘تريت

اّاٍ يد .ُاتاثٍإ يداجْيٍ وڬلا كاذيت ٘تقٗ ُاد تاڤَيت ڠاٗٗر اۑّّانٕ٘ت٘ثَيٍ

ريثٍ٘ض ُاڠ د اۑيطماريتْ إ ي٘ىلايٍ راجلايت تاڤاد ا٘طيض اجاض ُاڤام ُاد اجاض

لايٍ صيطمأ د ڤاييض ُاد هاتي د ارا يض شاَين د ٓلايت ڠا راجلايت

ي٘ى

. راد ُاراجلايثَيڤ

٠

.

ُاراجلايثَيڤ يريتاٍ ُاّاڤَيۑيڤ ُاد ُأّر٘ڤَيۑيڤ ٓادٍ٘ريڤَيٍ

ڠا وْ إ تأض وضاٍر٘وْ إ وڬ٘ىْ٘نيت ًلااد اي ذيضريت ڠا شاتيييضا

ُاراجلايثَيڤ يريتاٍ ُاڠاثَيڠيڤ ٓادٍ٘ريڤَيٍ ٘تّاثَيٍ تٗر٘ت ڠاثَيمريت شٗريت

اڬ٘ج ُايينيَ د .هاتي د ارا يض

اتَ٘يڤ ٗأتأ ُأّر٘ڤَيۑيڤ

خ

يريتاٍ ُاري

اراي ُاڠ د ل د٘ي رڤ ارا يض ُام٘ملا د تاڤاد شاَين د ٓلايت ڠا ُاراجلايثَيڤ

م ُاڠاثَيمريڤ ُات٘تّٗر ُاڠ د يٗ٘طيض ٓادٍ٘ ٔيثيى ڠا

ع

.اۑّّاَ٘يي

صيضاتريت ُاراجلايثَيڤ ُإاَيييم يداجْيٍ ڠا ُ٘ڤادأ

يأ

يّرأيى

:٘تإا

٩

.

ُان داجْيٍ ا ڠيٖيض ٗر٘ڬ ُاد ا٘طيض اراتّأ ليطي ارا يض اۑٕاطيڤريت

وْ إ هإ .ڠ٘طڠلا ارا يض ادأ كاذيت يداجْيٍ اۑاٗٗذيم وطماريتْ إ

تاڤاد ڠا ٗر٘ڬ ُاد ا٘طيض اراتّأ اۑتارمأ ٗأتأ تان د ڠار٘م ُان داجْيٍ

.ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ ُلايطـٕريثيم ٘ ڠا ڠيٍ ٗأتأ تاثٍاٖڠيٍ

(27)

pemmbelajaran tak bisa dikontektualisasikan dengan kebutuhan dan kemajuan zaman.23

Penutup

Pandemi covid-19 mempunyai dampak yang sangat signifikan diberbagai aspek kehidupan terutama dunia pendidikan, sehingga mengharuskan sekolah untuk tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sistem daring. Dengan begitu maka pemanfaatan teknologi informasi harus digunakan sebaik mungkin agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, walaupun tidak dapat dipungkiri dengan segala keterbatasannya dapat dirasakan hingga saat ini. Namun inilah sistem pembelajaran yang terbaik yang harus kita lakasanakan di saat pandemi ini.

Dalam Pembelajaran PAI yang dilakukan secara daring ini, tuntutan agar peserta didik dapat mengerti dan memahami materi pembelajaran tak hanya mengandalkan aspek kognitif saja, melainkan aspek psikomotorik dan afektif juga perlu diperhatikan. Maka kerjasama antara guru di sekolah dan orang tua di rumah perlu dibangun. Guru di sekolah memberikan materi pembelajaran yang menarik dan juga inovatif agar peserta didik tertarik dan termotivasi untuk mengikutinya secara daring. Begitu juga orang tua di rumah mengingatkan anaknya agar mengikuti pembelajaran sebagaimana mestinya.

(28)

٠

.

ٔيثيى انيج ٍُ٘اّ ُان ذ ذْيڤ يراد ُاييڬات ُاماڤٗريٍ وڬ٘ىْ٘نيت

ادأ اماٍ ُان ذ ذْيڤ ليڤضأ ُام٘ت ُاد اۑيڬ٘ىْ٘نيت ليڤضأ اداڤ ش٘م٘ ريت

/صيْطيت ليڤضأ ٗأتأ صيْنيت ليڤضأ ُانيتإريڤَيٍ ٔيثيى ُاڠٗرذْي يم

ٓات٘ڠيٍ ك٘تّٗأ ُان ذ ذْيڤ ليڤضأ ُان إتاڠيٍ ُاد هاييضريٍ٘م

ُاٗ٘ڤٍاَيم

.ا٘طيض يراد ُلايڤٍاريتيم ٗأتأ هاييض٘ض ڤانيض ٘ملا ريڤ ليَ دامأ

٢

.

ُان ذ ذْيڤ اداڤ يراد ُاٖيتلايڤ ٓارأ وم ڠٗر ذْيي ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ

ڠار٘م ُاد ر٘تٍ٘٘نيطڤ ٗأتأ ُإٗ٘اتيڠيڤ ليڤضأ اداڤ ُانّانيْيٍ ٔيثيى ڠا

.ڤيتني أ ليڤضأ ُانيتإريڤَيٍ

٠

.

د ٗر٘ڬ

يٕٗ٘اتيڠيٍ ت٘تّ٘ت

ٗأتأ يد٘تيٍ و يتارتيض يإضاٗ٘ڠيٍ ُاد

وضانيٍّ٘٘م ُاد وضاٍر٘وْ إ وڬ٘ىْ٘نيت صيضاتريت ُاراجلايثَيڤ ليْنيت

انيج .يإضاٗ٘ن د ڠار٘م هاّ٘ييطْيوّ٘م ُاراجلايثَيڤ اٍلايض ِينڠٍ٘ ڠا

ُاد تاثٍإريت ُامأ ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ اماٍ اۑ إضاٗ٘ڠيٍ كاذيت ٗر٘ڬ

.ت٘ثيضريت ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ ُانىاڬا ڠيٍ ُامأ

٢

.

ي٘ىلايٍ ُاراجلايثَيڤ صيضٗرڤ

يأ

يّرأيى

ييّريتْ إ ُاّا لا ُاماّ٘ ڠيٍ

ٔيىٗريڤَيٍ راڬأ ير ذّاٍ ارا يض راجلايت ك٘تّٗأ ا٘طيض ت٘تّْ٘يٍ ڠا

ع

وم ير ذْيض صيطمأڠيٍ ُاڠ د وضاٍر٘وْ إ ٗأتأ ُإٗ٘اتيڠيڤ َ٘ي

اد ييّريتْ إ

.ٗر٘ڬ يراد وضاٍر٘وْ إ اداڤ ير د ُانڠ٘تّا ڠيٍ كاذيت ُ

اۑراجلايت وضاويتٍ٘ ُاد ير ذّاٍ راجلايت ٘ڤٍاٍ كاذيت ا٘طيض انيـج

كاذيت ٗأتأ ُلااڬا يم وٍلااڠيٍ ُامأ اۑراجلايت صيضٗرڤ اماٍ ٓاذْ ر

ُإٗ٘اتيڠيڤ ُإاتٗريڤ اۑ داجريت ٘ت إ ُاراجلايثَيڤ ُاٗ٘ج٘ت يإڤايريت

ڤانيض

.ا٘طيض ُلايڤٍاريتيم ُاد

شٗرإ وْ إ اضا٘ د راد ُاراجلايثَيڤ ُأرا ڠيييۑيڤ شاتيويتنيو أ

ڠا ُإ٘ت٘ثيم ُاماڤٗريٍ راد ارا يض ُاراجلايثَڤ اٖ٘ت اَ داراڤ وضاذّلا د

كاذيت ل ذ د اتريطيڤ ُ٘ڤٗأٍ ل ذ ذْيڤ انيج اۑىاضاڤ .ُاّملا أريت كات

ريت

ڤاييض

-ڤاييض

اطيت كات ُاراجلايثَيڤ اۑتاثيمأ اماٍ ُاٍاز ُإ٘ت٘ثيم شاتأ

.ُاٍاز ُاٗ٘جاَيم ُاد ُإ٘ت٘ثيم ُاڠ د ُانيضاطيىاٗ٘تطنيتّ٘ن د

ڤوتونيڤ

ذي ٘ي وَ ذّاڤ

-٩١

يد ُانيويْ يض تاڠاض ڠا كاڤٍاد وٕاۑ٘ڤَيٍ

ٗراٖڠيٍ ا ڠيٖيض ُان ذ ذْيڤ اييّٗد اٍاتٗريت ُاڤٗذيٖيم ليڤضأ يإڬاتريت

ُانض

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian untuk menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi, dan sebagai alat

 perlengkapannya yang ter yang tersusun susun dalam dalam hubungan kerja, hubungan kerja, membentuk membentuk sistem sistem untuk untuk mengubah mengubah energi yang

Belajar dari pengalaman dua studi kasus aktivitas kolaboratif di Tokyo dan Solo, maka disusun empat poin sebagai kerangka kerja, yaitu: memfasilitasi komunitas untuk

Oleh karena itu Sesuai dengan fokus dari penelitian ini yaitu Tari Dwimuka Karya Didik Nini Thowok alasan peneliti mengambil penelitian tersebut karena dalam

Penurunan kadar aspal dalam campuran menyebabkan lekatan antara butiran agregat berkurang sehingga terjadi pelepasan butiran (revelling) dan pengelupasan permukaan (stripping)

Selain itu, penelitian tersebut juga memiliki objek kajian yang sama yaitu mengenai persepsi penduduk terhadap kebijakan pembangunan pemerintah serta kesamaan pendekatan

Pengupasan kulit ari dari kacang mete dapat dipermudah setelah melalui proses pengeringan. Mete ose yang telah kering memiliki kulit ari dan kacang yang

dikategorikan hamper sangat baik. Peserta didik ketika menjelaskan menggunakan bahasanya sendiri dan menjelaskan sesuai dengan pertanyaan yang telah disediakan oleh