• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP INDUKSI KALUS EMBRIOGENIK PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP INDUKSI KALUS EMBRIOGENIK PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

JU RNAL

ISSN 0853-3792

Volwne 29, Nornor 1

Januari-

Maret

2005

SAINS INDONESIA

.\1crnuat

I

Jat;i} Pcnditian

Sain.., dan

Matcmatika, Teori

dan Penerapannya

(2)

=•• v czHm · a ·

JURNAL

ISSN 0853-3792

SAINS INDONESIA

Memuat Hasil Penelitian Sains dan Matemati.ka; Teori dan Penerapannya

Pembina

K.ctua Penywlting Wak.il Ketua Pen}>nnting Sekretaris Penyunting

Penytmting Pelaksana

Penyunting Ahli

Pelaksana Tara Usaha

: Pro£ Dr. Djanius Djamin, S.H., M.S.

D rs. Hasudungan Sinaga, ?>iS.

Drs. Syawal Gultom, M.Pd. Dr. i\lbinus Silalahi, M.S.

Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D.

: Manihar Situmorang : Mulia Sembiring : Toyo セヲ。ョオイオョァ@

Twnpal M. Lim bong

: Suharta Dian Annanto Herbert Sipahutar Ridwan A. Sani

:Sri Bima Sembiring (Universitas Sumatera Utara) Hazli Nurdin (Universitas Aodalas)

. A.K Prodjosantoso (Universitas Negeri Yogyakarta) Binari 1\.fanurung (Universitas Negeri Medan) Syarifuddin (Universitas Negeri Mcdan) Modan (Universitas Negeri Medan)

Pargaulan Siagian (Universitas Negeri Medan) Ranllan Silaban (Universitas Negeri .Medan) Zainuddin Much tar (Universitas Ncgeri Medan)

: Siti Fatimah Simamora Yurma Zami

Tua P. Tambnnan

(Rektor U nin1ed) (Pembantu Rcktor I)

(Pembantu Rcktor II)

(Pembantu Rektor III) (Dckan Fl\HPA)

Jumal Sains I n donesia (dahulu oemam:a Majalah Pendidikao Science) diterbitkan sejak tahWl 1976, dengan SK Menteri Pencrangan Republi.k Indonesia STT Peoerbit Khusus t.anggal 9 Dcsember 1976, No. 276/SK/Di*n PPG/STT/1976. Rcdaksi menerima artikel ィ。セMゥャ@ penclitian, catatan penclitian dan/ atau telaah pustaka dalam bidang sains dan matematika. PeiWljuk penulisan naskah dapat dilibat pada

lrulit belakang bagian dalam dari jumal ini. Naskah dapat dikirimkan kc alamat redaksi, naskah yang ma-suk akan dievaluasi dan disWlting terlebih dahulu sebelwn ditcrbitkan.

Diterbitkan sekali riga bulan oleh : Fakultas Matematika dan I1mu Pengetahuan Al:un

Universitas Negeri Medan

Alamat Redaksi: Jumal Sains Indonesia

]1. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221 Telp. PVQ M セVRUYWP@

[image:2.595.91.558.28.609.2]

E-mail: finipa-unimed@medan .wasantara.net.id

Gambar sampul depan: Po.riJi anfl'kr lip Cl-ttrhadap a/om p/Jial AJil+ pada mokhll {A.IIC/4}- {halman 6)

- - LNNNNM M M M セ MMMNMMMM ᄋ@

-I

I

/aye

dio

ide da: m.:

de u t

in

p<

1:'\

tt

b

d t

t

(3)

-JURNAL

ISSN 0853-3792

Januari -Maret 2005

Volume 29, Nomor 1

SAINS INDONESIA

1\Jemuat Hasil Penclitian Sains

dan

Maten1atika, Teori

dan

Penerapannya

Daftar lsi

.\

U''''"

/. ;;

f\:ngaruh \ktha Jan /.at Peng:uur 'J umbuh tl:rh:tdap lnJuk

-セセ@ ャG。ャオセ@ I ·:mbnogl:ntk paJa lkbcmpa \ ·:tm:ta" TanJman Path

|h iZセ@ イ ゥッセ@ Pen unman セ」ャゥセエィ@ tゥョセォ。イ@ eョ」イセゥ@ l·:lckrromk .\I nlckul paJ:t lmcr:tk"l :tnr:u:t ZBNヲョォォオャャ N |オ cャッセャ M Jcng:tn l'.wnn R f(]-i :' m

r GI[ セ@ · dan Surfahtan .\momum Kuarcmcr

I :u: ⦅ | [ ᄋ ッQQ[OQュセ@ pャZョァZセイオィ@ pイッ ZZ セNM ᄋMM PcnJmgman paJa J>cm bcnrukan Superk< lO

-dukror セオィオ@ 'I ゥョァ⦅セ@

\ OイセH@ n::n· \ .IJ:I/1 Pcngaruh イMNZ ッューッセゥAGゥ@ !-.:arbon Tcmpurung 1--:.cl:tpa tcrhaJap

セゥヲZh@ \ 'ulkani.;ar J:1n ;'l.fodolu:-: l'arct :-; rR-20

P;ill{f!.KOJ セ@ imc/11/f)TU Lknlogt 1 ·a una Bcnrm: Jj :umber Jan . \!iran . \ir Panas

(;co-thcnn:d Pusuk Buhit 1--:.t•camaran j^Zセョァオイオイ。ョ@ :'amnsii

l.···r

li ,il•)il |ゥエセj ゥ ャ ャ \セZGイオjゥ@ Kint:uka Rcakc;t .\u took.;iJa.;i l.cmak Tak knuh :-:cbagai l p:n :t Pcmngkaran 1--:.ualH:l' \lu1\·ak Kdapa :-;awn

I f..t1Jt•r / S;;•,Jiwlar NZ⦅セ@ :-;tuJt pセNZョj\セィオャオZエョ@ rcntang Eft·k Tcrarogcntk Ebrrak Et<lllol

P!lltl. \II< G| Lセィエャ ャャ ェ^オOオ@ l'arJkan 1--..d)<l p<ldJ \ lcncir

:--rnt"rur "-• m1tlllll.l' pZMQZGセQGヲo、。@ jZセョ@ .\ '-pck ャNュァォオョ ァZ ュョ セ@ a Jt

p」イ 。ゥイZセョ@ ャ「イオ「ZセイZエ@ J'abupaten .\ sahan

:;

(,-II

1.::- Qセ@

j(, -

.::t

.::- -)I

)., - .tl

(4)

---·-ISSN 0853-3792 Volume 29(1): 1-5, 2005 Jumal Sains Indonesia

Pengaruh Media dan Zat Pengatur Tumbuh terhadap Induksi Kalus

Embriogenik p ada Beberapa V arietas Tanaman Padi

Syahmi Edi

Jurusan Biologi, FMIP A, Universitas Negeri Medan

Jl.

Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Abstract

The aim of this research was to obtmn the best media and plant growth substances for embryogenic callus induction in rice plant varieties. Research

was

cxmducted

using a completely random

design

with the following tretmnents: 1) MS + 2,4-DO.S +

NAAl + BA1, 2) MS + 2.4-DO.S + NAA1 + BA1.5, 3) LS + 2,4-D2 + KinO.S, 4) LS + 2,4-D2 + Kin1, 5) MS + 2,4-D2 + CH2, 6) MS + 2,4-D2 + CH3. The following results were

ob/:Qined: 1) the best media composition for embryogenic callus induction isMS+ 2.4-D2 +

CH3 for ]atiluhur and Gajah Mungkur genotypes, LS + 2.4-D2 + Kin 1 for Ciraw and MS

+ 2,4-DO.S mgfl + NAAl mgfl + BA1.5 mgfl for 1309, 3) the best media

composition

for shoot and root induction are MS + BA3 mgfl + lAA 0.1 mgn + Zeatin 02 mgn and ¥2 MS +

IAA 1 mgll, 2) there is a positive correlation between weight and diameter

of

callus. (INFLUENCE Of MEDIA AND Pl..ANr GROWTH SUBSTANCES ON EMBRYOGENIC CAI.ws INDUCTION IN RICE PLANT V ARIETIFS] (J. Sains l ndon., 29(1): 1-5, 2005)

KRm kunci: Media,

zat pengatur tumbuh, kalus embriogenik.

padi

Pendahuluan

. Media yang digunakan sangat menentukan keberhasilan kultur jaringan tanaman.. Media kultur jaringan tanaman menyediakan tidak hany-d unsur hara makro dan mikro, tetapi juga karbohidrat yang pada umumnya berupa gula untuk mengganti.kan karbon yang biasanya didapat dari atmosfir melalui fotosintesis.

Hasil yang lebih baik akan dapat diperoleh, jika ke dalam media tersebut ditambah-kan

vitamin.

asam amino dan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh adalah persenyawaan organik selain dari nubien yang dalam jurnlah sedikit (1 mM) dapat merangsang, menghambat atau mengubah pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Gunawan. 1992).

Dalam kutur jaringan. dua golongan zat pengatur tumbuh yang sangat penting adalah sitokinin dan auksin. Zat pengatur tumbuh ini mempengaruhi pertumbuhan dan monogenesis dalam kultur sel, jaringan, dan organ. Interaksi dan perimbanga."l antara zat pengatur tumbuh yang diberikan dalam media dan yang diproduksi oleh sel secara endogen, menentukan arah perkembangan suatu kultur. Bhojwani & Razdan (1983) menyatakan apabila nisbah

auksin terhadap sitokinin dalam media (IAA/kinetin) tinggi akan membentuk akar, dan apabila sebaliknya akan terbentuk tunas, sedangkan apabila nisbah auksin dan sitokinin sama akan terbentuk kalus. Disamping itu penambah 2,4-D dalam konsentrasi rendah akan menginduksi terbentuknya kalus (Edi, 2004).

FttkvltRS MaterruLtika dlln nmu PrngetRhuan AlRm UniversitRS Negeri MediUI

Kalus adalah suatu kumpulan sel amorphous· yang terjadi dari sel-sel jaringan yang membelah diri secara terus menerus tanpa diferensiasi. Kultur kalus merupakan kultur perbanyakan

tanaman secara tidak langsung dan kultur ini sering digunakan untuk propagasi (perbanyakan) dan mendapatkan keragarnan tanaman dari

sel-sel somatik {variasi oomaklonal) seperti tanaman yang tenggang terhadap aluminium, kekeringa.n, dan kadar garam yang t.inggi.

Setiap varietas tanaman mempunyai respon yang berbeda terhadap media dan zat pengatur tumbuh tanaman (Ed.i, 2004). Oleh sebab itu setiap tanaman yang akan dikulturkan perlu dilakukan optimalisasi media dan zat pengatur tumbuh tanam.an yang digunakan untuk mendapatkan kalus embriogenik. Untuk menjawab permasalahan tersebut telah dilakukan percobaan tentang pengaruh media dan zat pengatur tumbuh terhadap induksi kalus embriogenik pada beberapa varietas tanaman padi.

Bahan dan Metode

Bahan yang digunakan berupa 3 macam varietas padi gogo unggul yaitu Jatiluhur, Gajah mungkur, Cirata dan T 309 (kontrol in vitro).

Bahan kimia yang diperlukan sesuai dengan formula media Murashige & Skoog (1962) dan Linsmaier & Skoog (1965). Zat pengatur tumbuh

1

(5)

Syahmi Edi

yang 、ゥセセ。ョ@ ュ・ャゥーセエゥ@ セオォウゥョ@ セL@ NAA, 2.4-D), sitokinin (BAP, kinetin dan zeatin). Asam

amino campuran yaitu casein hydrolisate (CH).

Bahan sterilisasi meliputi: deterjen, benlate, alkohol, sunklin dan akuades steril. Bahan untuk tutup botol kultur antara Jain aluminium foil,

plastik wrap dan karet gelang.

AJat yang digunakan sebagian besar berupa alat gelas standar seperti botol kultur, erlemeyer, petridis, pipet isap, labu ukur, corong, saringan.

timbangan

analitik.

autoklaf, pH meter, kompor

list:rik.

oven. alat diseksi (pisau, pinset dan

gunting), kotak pindah (laminar air

flow

Olbinet), lampu spritus dan rak kultur.

Bahan sterilisasi yang digunakan meliputi deterjen (rinso ), benlate. alkohol 70 %, HgG 02 %, sunklin (10, 20, 30 %) dan akuades steril Semua

bahan ini dikombinasikan untuk mendapatkan formulasi steri!an terbaik sehingga kontaminasi eksplan dapat diminima1kan.

Semua alat yang akan dugunakan terlebih dahulu disterilkan supaya tercapai kondisi yang aseptik (bebas hama). Alat-alat yang digunakan untuk penanaman terdiri atas pisau, pinset, gunting, petridis dister!Jkan dengan oven sampai mencapai suhu 150oC. Botol kultur disterilkan dengan autoklaf selama 1 jam pada tekanan 20 psi. Akuades disterilkan dengan autoklaf selama 15 menit.

Sterilisasi eksplan dilakukan sebagai berikut biji-biji padi yang terpilih dikuliti (dibuang sekamnya), kemudian diruci dengan air rinso

(deterjen) selama 2 menit. selanjutnya direndam dalam benlate 1 gil selama 30 menit sambil

gil). Media dipanaskan di atas tungku listrik untuk melarutkan agar dan sukrosa. Setelah media mendidih yang berupa Iarutan jernih, selanjutnya dimasukkan ke dalam botol kultur yang sudah disterilkan sebelumnya sebanyak 25 ml setiap botol. Setelah itu botol kultur ditutup dengan aluminium foil dan disterilkan

dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121 0 C pada tekanan 20 psi.

PeneHtian ini menggunakan Rancangan

Acak Lengkap (RAL) faktorial untuk menganalisis perbedaan ragarn yang terjadi, dengan model:

Y91<= f..L + oo + セ@ + (al3)ij+ E¥

dimana: Yijk

=

pengamatan pada perlakuan a ke-i, I} ke-j dan ulangan ke-k, f..L = rata-rata umum, a; = perlakuan a ke-i,

13;

= perlakuan I}

ke-j, (ai}h - interaksi antara a dan

J3,

pada a

ke-i, I} ke-j, dan Eijl< =error pada a ke-i, I} ke-j, dan ulangan ke-k

Untuk menguji perbedaan setiap perlakuan digunakan Duncan Multiple Range Test (DMR1)

dan uji Beda Nyata Terkecil (BN1) 5o/o.

Perlakuan meliputi: 1) MS + 2.4-DOS + NAA1 + BAl, 2) MS + 2.4-DOS + NAAl + BAtS, 3) LS + 2,4-02 + KinOS, 4) LS + 2.4-02 + Kinl, 5) MS + 2.4-02 +

CH2.

6) MS + 2.4-02 + Q-I3. Peubah yang diamati adalah bobot kalus.

Komposisi media MS (Murashige & Skoog, 1962) dan media LS (Linsmaeir & Skoog, 1965) dengan komposisi seperti pada Tabel1.

Hasil dan Pembahasan

digoyang-goyang di atas shaker. Untuk mencegah kontaminasi proses stailisasi selanjutnya di.lakukan dalam kotak pindah suci

hama (laminar air

JWw

aWinef), dimana semua alat Induksi Kalus: Benih yang telC'h steril dan dan bahan yang akan dimasukkan ke da1am embrionya mengalarni pembengkakan (2 - 3 hari laminar disemprot dahulu dengan alkohol 70 %. dalam ruang gelap pada media MSO) diisolasi

Sterilisasi dilanjutkan dengan perendaman biji dari endospermnya untuk ditumbuhkan pada padi ke dalam alkohol 70 % seiama 5 atau 10 beberapa formulasi media dan konsentrasi zat menit. HgG 02 % selama 1 atau 2 menit, pengatur tumbuh yang berbeda Tujuan untuk kemudian dalam sunklin 30%, 20% dan lO% mendapatkan kalus yang b.:Uk dengan harapan masing-masing selama 10, 15 dan 30 menit kalus tersebut dapat diregenerasikan menjadi Setelah itu dibilas dengan akuades steril sebanyak planlet Peubah bobot kalus pada beberapa 3 kali masing-masing 5 menit. varietas padi disajikan pada Tabel2.

Biji-biji yang sudah steril dipindahkan ke Dari Tabel 2 terllhat adanya pengaruh interaksi dalam botol kultur yang sudah berisi media MSO antara varietas dengan media yang digunakan. (kontrol) untuk mengalarni proses pembengkak- Bobot kalus rata-rata tertinggi untuk varietas an embriozigotik (2-3 hari) dalam ruangan gelap Jatiluhur, Gajah mungkur, Grata dan T309

sehingga Iebih mudah diisolasi. masing-masing adalah 0.671, 0.717, 0.586 dan Dalam penelitian ini digunakan media padat 0.783 g. Uji statistik memperHhat perbedaan yang dari Murashige & Skoog (1%2), Linsmaeir & nyata antara bobot tertinggi dengan perlakuan Skoog (1%5) (fabel 1) dengan penambahan zat media lairJlya Artinya media terbaik terdapat pengatur tumbuh sesuai perlakuan. Kemasaman pada bobot kalus tertinggi tersebut. Media terbaik media (pH) diatur sebesar 5.8 sebelum di autoklaf untuk varietas Jatiluhur dan Gajah mungkur dengan menambahkan beberapa tetes OJ N adalah MS + 2.4 D 2 + CH 3, sedangkan untuk NaOH a tau 0.1 N HO ke dalam media. varietas Cirata dan T 309 adalah LS + 2.4 D 2 + Kin

Untuk membuat menjadi padat dengan 1 dan MS + 2.4 D OS.+ NAA 1 + BA 1.5. Secara menambahkan elrite konsentrasi 0.25 o/o 2.5 keseluruhan dapat dikatakan 2.4 D pada dua

2

Jurnal Sains Indouesia

I

Volume 29

I

Nomor'l Januari- Maret

2005
(6)

-:rik Jah 1ih, .tur (ak ltur kan lhu gan tuk adi,

1 a

ata

11}

1a ・Mセ@ .an 3) \1

g,

5) 1 j ,j l t

Media dan Zat Pengatur Tumbuh: lnduksi Kalus Embriogenik

konsentrasi (05 dan 2 mgll) mampu merangsang · induksi kalus, tetapi penambahan zat pengatur tumbuh yang lain akan lebih menguntungkan.

Tabell.

Komposisi media MS dan LS.

No. Bahanl<imia

Unsur mnkro: 1. KNCh 2. NH.NCh

3. CaCh2thO

4. MgSCR 7H20

5. I<J-hP04

Unsur mikro:

6. Na£DTA 7. FeSOt.7H20

8 Mn504.4H20

9 ZnSCk7H20 10. H3BO:l

ll.KI

12. N<UM()()&.2H20

13. Cu.SO.SH20

14. CoCh.6H20

Senyawa organik:

15. Mio inositol

16. Asam nikotinat

17. Pyridoxine HO 18. Thiamine HO

19. Sukrosa 20. Phytagel 21. pH

Konsentrasi (mgl·1)

MS LS

1900 1900

1650 1650 440 440

370 370

170 170

37.3 2713 16.9 8.6 6.2 0.83 0.25 O.Q25 0.025 100 OS OS 0.1 300Xl 2.500 513 37.3 2713 16.9 8.6 6.2 0.83 0.25 O.Q25 0.025 100 0.4 2000J 2500 5.8

tekanan dinding sel sehingga air dapat masuk ke dalam set yang disertai oleh kenaikan volume sel.

Tabel2 Rata-mta bobot kalus varietas padi Jatiluhur, Gajah mungkur, Cimta dan 1309 padil beberapa

fonnulasi midia umur 6 minggu.

Foanulasi Bobot kalus (g)

media

Un&'D

tiluh G. mung- Grata T309

kecuali CH (&1> Ja ur kur .

MS+2,4005+

NAA1+BA1 0.469 fg 0.421 gh 0.315 i 0.655 c

MS+2.4005+

NAA1+BA1S 0.532 e 0593 d 0.460 fg 0.783 a l.S+2.402+

KinOS 0.451 g 0.418 gh 0.304 i 0.596 d l.S+2.402+

Kin1 OS15 ef 0589 d 0.586 d 0.617 d

MS+2.402+

CH2

MS+2.402+

0.416 h 0.487 f 0.315 i 0.587 d

Oi3 0.671 c 0.717 b 0.478 fg OS90 d

Keterangan: angka;mgka yang diikuti olm 1ruruf yang sama

pada baris dan kolom yang sama tidak beriJeda nyatn menurut uji DMRT !araf5 %.

P'?nambahan kasein hidrolisat pada media yang sudah mengandung auksin 2.4 D dapat meningkatkan pertumbuhan kalus embriogenik. Jika dibandingkan formulasi media MS + 2.4 D 2 +

Of 2 dan MS + 2.4 D 2 + CH 3 terdapat kenaikan bobot kalus dari 0.416 g menjadi 0.671 g untuk varietas Jatiluhur dan 0.487 g menjadi 0.717 g untuk varietas Gajal1 mungkur. Gunawan (1992)

menyatakan bahwa asam amino merupakan Penambahan NAA dan BA dalam jumlah sumber N organik akan lebih cepat diambil oleh ya'lg seimbang dapat meningkatkan pertum- tanaman dari pada N anorganik. Sclanjutnya buhan dan diferensiasi sel-·sel kalus. Jika George dan Sherrington (1983) mtnyatakan dibandingkan formulasi media MS + 2.4 D 05 + bahwa penambahan asam amino (kasein

NAA 1 + BA1 dan MS + 2.4 D 05 + NAA1 + BA hidrolisat) pada media yang sudah mengandung 15 pada varietas T 309, maka エ・クェ。セ@ kenaikan auksin dapat meningkatkan keberhasilan bobot kalus dari 0.655 g menJadi 0.783 g. pembentukan kalus embriogenik, karena di Kemudian jika dibandingkan formulasi lS + 24 D dalam kloroplas asam amino dapat berperan 2 + Kin 05 dan lS + 24 D 2 + Kin 1 pada varietas sebagai prekursor untuk pembentukan asam Cirata juga teijadi kenaikan bobot kalus dari 0.304 nukleat dan proses seluler lairmya.

g menjadi 0.586 g. Dodds dan Roberts (1982) Varietas mempunyai respon yang berbeda menyatakan bahwa

penambahan

2.4 D (02 - 2.0 terhadap bobot kalus yang terbentuk. Bobot kalus mgll) sudal1 mamvu memacu induksi kalus, akan tertinggi pada masing-masing varietas berbeda tetapi pertumbuhannya akan lebih bail< bila nyata setelah diuji secara statistik. Bobot kaJ_us ditambahkan sitokinin (05 - 2.0 mgll) ke dalam tertinggi didapatkan pada varietas T309 yrutu media. Selanjutnya Abidin (1985) menyatakan 0.783

g,

sedangkan bobot kalus terendah penggunaan beberapa macam zat pengatur didapatkan pada varietas Grata yaitu 0.586 g. tumbuh dalam suatu media dapat menimbulkan Artinya keempat varietas mempunyai respon terjadinya interaksi. Rangsangan kinetin terhadap yang berbeda terhadap peningkatan bobot kalus. pertumbuhan berhubungan dengan struktur Dengan demikian verietas (genotipa) tanaman kimianya dan terutama berpengaruh pada berpengaruh terhadap pembentukan kalus yang pembelahan seL sedangkan auksin lebih berperan berkaitan dengan faktor genetik. Menurut Raina dalam pembesaran sel. Diperoleh indikasi bahwa (1989) terdapat perbedaan efisiensi induksi kalus auksin dapat meningkatkan sint:Sis protein dan dan regenerasi pada tanaman padi Japonika permeabilitas sel terhadap cur, melunakkan (1'309) dan Indika Oatiluhur, Gajah mungkur dan dinding sel yang diikuti dengan penurunan Grata). Padi varietas T309 terkenal akan
(7)

Syahmi Edi

kemampuannya mmbentuk kalus dan regenerasi dengan efisiensi yang tinggi, sehingga sering digtinakan sebagai kontrol dalam kultur in vitro.

Pengamatan kalus secara visual menunjuk-kan bahwa formulasi media mempengaruhi penampakan kalus. Kriteria kalus yang baik

adalah: 1) berwama putih kekuningan. 2) berbentuk globular dengan nodul-nodul yang mengkilap dan 3) remah (friabel), sehingga kalus yang diperoleh dapat direga-terasikan menjadi planlet. Dari enam media kalus terbaik yang diamati, terdapat satu media yang bersifat rhizogenik yaitu media MS + 2.4 D OS + NAA 1 + BA1mg/l dirnana kalus lebih cepat membentuk

akar dari pada tunas. Hal ini disebabkan tidak seimbangnya auksin (2.4 D, NAA) dan sitokinin (BA) dalam media sehingga kalus lebih dahulu membentuk akar daripada tunas. Kalus demikian sangat sulit membentuk tunas karena tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Wattimena (1992) menyatakan bahwa proses pembentukan tunas

dan akar dipengaruhi oleh nisbah auksin dan sitokinin. Bila rusbah auksin dan sitokinin tinggi maka organ akar yang terbentuk, sedangkan bila sebaliknya maka tunas yang akan munrul.

Wama kalus juga ditentukan oleh formulasi media dan varietas. Secara umum wama kalus adalah putih kekuningan. tetapi pada media yang ditambah dengan kasein hidrolisat wama kalusnya menjadi kuning keputihan. Keadaan yang lebih nyata terlihat pada varietas Cirata yang mana kalusnya berwama putih kekuningan. sedangkan pada varietas Jatiluhur, Gajah mungkur dan T309 wama kalusnya agak kuning.

Diameter Kalus: Berdasackan diameter kalus juga terdapat perbedaan respon untuk keempat verietas padi yang digunakar. (fabel3). Dari Tabel 3 terlihat bahwa varietas padi yang digunakan memberikan respon yang berbeda teJtladap ukuran diameter kalus. Rata-rata diameter kalus tertinggi didapatkan pada varietas T309 yaitu 1.95 on dan yang terendah pada varietas Cirata yaitu 0.96 an. Setelah diuji secara

statistik keempat varietas memperlihat-kan perbedaan yang nyata. Ukuran diameter kalus varietas Jatiluhur tidak berbeda nyata dengan varietas Gajah mungkur dan Cirata. tetapi berbeda dengan varietas T309. Ukuran diameter kalus varietas Gajah mungkur sama dengan Grata. tetapi berbeda dengan varietas 1'309.

TRbel 3. RatJz-rata diameter kalus padi varietas padi Jatiluhur, Gajah mungkur, Grata dan T309 pada beberapa

formulasi media umur 6 minggu.

Formulasi media (mgll) kea.tali CH Diameter kalus (an)

(g/l) latiluhur G.mungkur Cirata T309 Rata-rata

MS+-2,400.5+NAA1+BA1 1.3 1.3 0.8 1.8 1.30

MS+-2.400.5+NAAl +BA 1.5 1.4 1.6 0.9 1.9 1.55

LS+-2.4D2+Kin0.5 1.2 1.3 1.1 1.8 1.35

LS+-2.4D2+Kin1 1.4 1.4 1.0 1.9 1.43

MS+-2.4D2+CH2 1.3 1.3 1.1 1.7 1.35

MS+-2.4D2+CH3 1.4 1.4 0.9 2.0 1.43

Rata-rata 1.33 b 1.38b 0.96b 1.95a

ktuangan: angka-angka yang diikuti okl; huruf ktdl yang santJl padJl baris yang sama tidJVc berbeda nyata menu rut uji

DMRT taraf5 %.

Ukuran diameter kalus varietas Grata berbeda dengan varietas 1'309. Terjadinya perbedaan ukuran kalus ditentukan oleh kecepatan sel-sel kalus berdediferensiasi. Sel-sel kaJus yang lebih cepat berdediferensiasi akan mempunyai ukuran diameter yang ャ・「lセ@ besar. Diameter kalus sangat

menentukan luas permukaan. Dirnana pada permukaan kalus yang lebih luas akan diharapkan planlet yang lebih banyak. Jika dihubungkan antara Tabel2 dengan Tabel3, maka akan terdapat hubungan positif (korelasi positif) antara bobot kalus dengan diameter kalus. Artinya dengan semakin meningkatnya bobot kalus, maka diameter kalus juga semakin bertambah. Bobot dan diameter kalus tertinggi didapatkan pada varietas T309 dan digunakan sebagai tanaman kontrol karena mempunyai kemarnpuan induksi dan regenerasi kaJus yang tinggi.

Penutup

Berdasarkan data percobaan dan pembahas-an di atas, disimpulan sebagai berikut

1. Media MS + 2.4-02 mgll + Oi3 gil merupakan media terbaik untuk induksi kalus pada varietas Jatiluhur dan Gajah mungkur, sedangkan media terbaik untuk varietas Cirata dan T 309 masing-masing adalah lS + 2.4-02 mgll +Kin 1mgll dan MS + 2,4-00.5 mgll + NAA1 mgll + BA15 mgll. 2. Terdapat hubungan positif (korelasi positif) antara bobot dengan diameter kalus. Artinya dengan semakin meningkatnya bobot kalus, maka diameter kalus juga semakin bertambah.

Daftar Pustaka

4

Abid.in. Z. (1985) Dasar-dasarpengetahuan tentang znt

pengatur tumbuh. Bandung: Angkasa. 114 p

]urnal Sa ins Indonesia

I

Volume 29

I

Nomor 1

I

]anuari -Maret 2005
(8)

Media dan Zat Pengatur Tumbuh: Induksi Kalus Embriogenik

Bhojwani, S.S., Razdan, MK (1983) Plant tissue

culture, theory and practice. Amsterdam, Oxford, New York, Tokyo: Elsevier Science Publishers,

502p.

Dodds, J.H., Roberts, LW. (1982) Experiments in

plant tissue culture. London: Cambridge University Press, 24: 78-80.

Edi.

S. (2004) Peninglaztan ketenggangan terluzdap

aluminium dan pH rendah pada tanaman padi melalui keraganum somakkmal dan iradiasi siJzar gamma.. Disertasi S-3. Bogor: Sekolah Pascasarjana ll'B, 125 hal.

George, E.F., SherringtOf\ P.O. (1983) Plant

propagation by tissue culture. Handbook and

directory

of

rommercial laboratories. England:

Exegetics

Limited.

709p.

Gtmawan, LW. (1992) Teknik kultur jaringtm

tumbuhan. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Direktorat jenderal Pendidik-an Tmggi. Pusat Antar Universitas Biotek-nologi,

lnstitut Pertanian Bogor, 165p.

Linsmaier, E.M., Skoog, F. (1965) Organic

growth

faktor requirements of tobacco tissue cultures.

Plant Physiol., 18: 100-127

Murashige, T., Skoog, F. (1%2) A revised medium for rapid growth and bio assays with tobacco tissue cultures. Plant Physiol., 15: 473-497

Raina.

S.K (1989) TISSUe rulture in rice

improve-ment status and potential. Adv. Agron.. 42.: 339-398

Wattimena. GA (1992) Bioteknologi tanaman.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tmggi. Pusat

Antar Universitas. Bogor. 308 hlrn

(9)

(

P.etunjuk Bagi Penulis

JURNAL

ISSN 0853-3792 jセ N@Sains Indonesia ュ・ョセ@ naskah

h<;ruPa

basil penditian, 」。セエ。ョ@

SAINS INDONESIA

セ・ャゥセ@

(note), tdaah pustaka (rrww),

セ@

pandangan atau tu!isan

ilmiah lainnya yang berllubungan dengan satns dan matematika yang エN「ョFh Nb i|イ」ォョNNLNNNN、ョm 。 イイャャャゥ\[イNNュ」セッョャオセ@ belum pemah, atau ticlak sedang dipcrtimbangkan untuk, ditabitkan oleh penerbit lain dalam bentuk apapun.

Naskah ditulis mengikuti kaidah Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggtis yang baik dan beoar.

Jika

naskah ditulis dalam bahasa Indonesia, penulis harus menulis kembali bagian

Judul,

Abstrak dan Katikunci da1am Bahasa Inggtis

untuk me1rogkapi versi Balusa Indonesia dari wlisan tersebut Sebaliknya, jika r.askah ditulis dalam Bahasa Inggris,

ketiga bagfan tulisan tersebut harus ditulis kcmbali dalam Bahasa Indonesia · Naskah diketik dua spasi (thubk) menggunakan program pengolah kata (IWTrl pnxwor software) :Microsoft Word

dengan komputer IBM amrjXIfibk dengan jenis hurufTunes New Roman ukuran 12 pcint dan dicetak satu sisi (b.lkan timbal balik) di atas kertas HVS ukuran A4 (210 x 297 mm) dengan kualitas 70 gram (minimal) yang diset 3 an

matgin atas, ki.ri dan k.1!1all secta 2,5 an margin bawah. Maksimal panjang naskah adalah 12 halaman

Naskah harus ditulis mengikuti urutan becikut

Judul,

Nama Penulis, Afiliasi (nama lembaga tempat penulis beketja), Abstnlk, Kata Kunci, Pendahuh.tan, Bahar. dan Metode, Hasil dan Pembahasan, Penutup. Ucapan Terima Kasih (jika pedu) dan Daft:ar Pustaka.

Judul (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggtis), yang ditulis dengan hutufkapital haya pada hutuf awal setiap suku kata, harus singkat エ・エセーゥ@ rukup representatif untuk menggambarkan isi tulisan. Nama penulis ditulis secara

lengkap (tidak disingkat) tempi tidak pedu disertai gelar akadcmik amu gelar profesional Afiliasi sebaiknya dituliskan seau:a leogkap disertai dengan alamat surat (dengan kode pos), nomor telefon, nomor fax dan alamat elektronik (jika

ada). Abstrak (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggtis) tidak boleh lebih dari セ@ kata, dan abstrak ini harus diikuti dengan 3

sampru

5 kata kunci

(krJ

rwrrls) yang rukup representatif sebagai pencandra isi artikel. Pendahuluan harus ringkas (3 sampai 4 alinea) tetapi OJkup jelas セ@ pmnasalahan, kajian teoritik singkat, tujuan dan manfuat Bahan dan Metode harus OJkup jelas セ@ bagaimana masa1ah dipecahkan atau dijawab (meliputi. bahan dan peralatan, disain dan koodisi eksperimen, prosedur, dan teknik analisis data (jika ada). Hasil dan

Pembahasan berisi tunpi1an data bersih (bukan data kasar) dan pcmbahasan basil penelitian terpenting. DJlarn penulisanoya, kedua bagian セ@ disebut ta:akh.ir ini harus dipisabkan seaua fisik, seperti Bahan dipisah dari Mctode dan Hasil dipisahkan dari Pembahasan rnasing-masing dalam subjudul khusus. Untuk tulisan yang OOkan has.il

penditi.an, bagian Bahan dan Metode serta Hasil dan Pembahasan digantikan dengan bagian Pembahasan tanpa harus

menuliskan judul PernlxJJasan. Penutup berisi lu!simpulan dan rekcrnendasi (untuk hasil penelitian) atau ringkasan

ekse1a.rti£:

dari tulisan (ya.'lg bukan hasil penelitian). Ucapan T erima Kasih bersifat optional. Daftar Pus taka harus diurutkan a.lfabetis dan ditulis seaua konsisten (lihat contoh). Naskah harus ditulis seau:a oruatif dan betkelanjutan tanpa diberi nomor untuk setiap bagian tulisan.

Cam penulisan D:lftar Pus taka yang direkomendas.ikan untuk jumal ini dapat dilihat pada contoh berikut

(

Alunad, B.C (:ro4) Sludi hubungzn Itruktur-fong.ri atrJflldlaJe mama/ia: セ@ pada maJIJIJia dan pengemban§l11 inhibitor

aromataJe lxtm. Disertasi, Meda.n: Universitas Negai MOOan [Contob pustaka diseltlsi/

resis/

slaipsij

FltU1veden, G., Nilsson, M,Johansson,J., Persson, A., M<.>belg A., Carlson, T. (2003) Strategic environmental assess-ment meth<Xblogies-applications within the energy sector. Emiron.lmj:xJa. Ar1w.

Rev.,

23: 91-123 [Cotoh pustaka dariJumal]

Hiemstra, R (n.d) WritinganartickjorProjeJ.rimzai]OJII110kAnAPAprimer. Diakses セ@ 25 Maret =m4 dari Purdue University, Online Writing Labomtoty Web site pada ィオーZッキャNセィーオイ、オ・N。 オ OキエォウィアーO ィ キ・イエ・クエ@ [Cont.oh pustaka dari sumber intemet]

Krebs, J.R , Davies, N.B. (1987) An iltJroduction to beh:nilmJI ea;logy (2Jld cd). Oxford: Blackwell Scientific Pub!icarions

(Contoh pustaka dari buku)

Shen, AL, Kasper, CB. (1993) Protein and gene structure and regulation of NADPH-cytochrome P450

oxi-doreductase. DJlarn Cytochrome P450

lSchenkman,

J. B., Grem, H (Ed)]. Bedin: Springer-Verlag. 105: 35-59

[Contoh pustaka bagian dari bulw atau monografJ

Pcnulis dihru:apkan mengirimkan naskab ter:cetak (print ollij sebanyak dua .tangkap bersama dengan disket bet1si

naskah dan dikinnkan (atau diantar langsung) lrepada:

Redaksi

J

umal Sains Indonesia Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam

Gゥjセカ・イウゥエ。ウ@ Negeri Mcdan

Jl. Willem Iskandar P asar V, Medan 20221

Gambar

Gambar sampul depan: Po.riJi anfl'kr lip Cl-ttrhadap a/om p/Jial AJil+ pada mokhll {A.IIC/4}- {halman 6)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh film animasi Upin dan Ipin terhadap penerapan nilai sosial siswa di SDN 006 Sekolubuk Tigo Lirik, bahwa nilai R = 0,733

namun dengan kekuatan Taste yang berbeda dari kopi Contrast ,dari sini dapat dilakukan pengembangan produk, seperti memberikan variasi variasi menu dari kopi itu, dan

Selanjutnya empati ( empathy ) Bank Syariah Mandiri cabang Palembang mengenai pengetahuan Bank akan minat dan kemauan nasabah, kesabaran dan kerendahan hati

Penelitian lain menyimpulkan bahwa pasien dengan asupan gizi yang adekuat mempunyai status gizi lebih baik pada saat keluar rumah sakit dibandingkan pasien yang asupannya tidak

amalan kebaikan. Sahabat itu menyadari bahwa hidup di dunia ini tidaklah lama melainkan hanya beberapa saat saja. Ia tidak ingin menyia-nyiakan hidupnya yang sebentar

Dari beberapa analisis data yang telah dasajikan berikut pembahasannya yang telah dipaparkan, maka dapat disampaikan bahwa secara umum penggunaan bahasa dalam media

Waktu oprasional moda transport direncanakan melalui hasil grafik distribusi penumpang peak hour. Berdasarkan grafik penumpang peak hour pada tanggal 18 Desember 2016

Nitrogen merupakan unsur yang paling melimpah yang dapat dengan mudah diakses oleh manusia. Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa, serta mencair