v
LEGAL MEMORANDUM TERHADAP ASPEK YURIDIS OPERASIONAL UBER TAXI DI KOTA BANDUNG
ABSTRAK
Pada bulan Agustus 2014, sebuah layanan angkutan umum model baru bernama Uber memulai operasionalnya di Indonesia. Layanan yang ditawarkan oleh Uber adalah pemesanan kendaraan melalui aplikasi untuk melakukan pengangkutan dari pintu ke pintu dengan adanya pembayaran jasa via kartu kredit. Pelayanan pengangkutan Uber dikenal oleh masyarakat sebagai layanan taksi karena kesamaan layanannya, meskipun demikian perusahaan Uber adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Layanan Uber Taxi di Kota Bandung kemudian menuai masalah karena dianggap melanggar aturan mengenai penyelenggaraan angkutan taksi. Dimulai dari kendaraan Uber Taxi yang tidak sesuai dengan ciri-ciri yang diatur, tidak jelasnya izin operasional Uber Taxi, tidak jelasnya legalitas badan hukum perusahaan Uber di Indonesia, dan tidak adanya pembayaran pajak terhadap Pemerintah. Hal tersebut membuat Pemerintah Daerah Kota Bandung melarang operasional Uber Taxi sampai diurusnya izin yang diperlukan oleh pihak Uber. Larangan terhadap Uber Taxi ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga terjadi di berbagai negara dengan dasar larangan yang berbeda-beda. Akan tetapi terdapat beberapa negara yang menanggapi Uber sebagai perkembangan teknologi yang juga memberikan manfaat, sehingga perlu diakomodir dalam suatu peraturan yang baru.
Penelitian memorandum hukum ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku, dikaitkan dengan teori-teori hukum dan diperkuat dengan memperoleh data-data sekunder berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
vi
LEGAL MEMORANDUM TO JURIDICAL ASPECT OF OPERATIONAL OF UBER TAXI IN BANDUNG CITY
ABSTRACT
On August 2014, a new model of public transportation known as Uber Inc. has begun their operation in Indonesia. Their services is booking a vehicle from Uber's application to transport someone from one place to another place with payment via credit card. For the people, Uber's services is as known as taxi because of their similiarity, in fact that Uber Inc. is a technology corporation. In Bandung City, Uber's services was being accused because they broke the transportation laws. Start from Uber's vehicles weren't inappropriate before the laws, legality of Uber's as a corporation in Indonesia was unclear, operational lisences of Uber Taxi was unclear, and they didn't pay the tax. It made the Local Government of Bandung City forbid the operational of Uber Taxi until they have the right licences. The prohibition against Uber Taxi did not only happened in Indonesia but also in many countries with various charges. In spite of that, there are some countries that accepted Uber as technolgy development and support it with a new laws.
This legal memorandum research is descriptive analitycal and used juridical normative approach through the laws, included legal theory and secondary data such as legal materials which related to the case.
