• Tidak ada hasil yang ditemukan

Branding Café Icipan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Branding Café Icipan."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

Sylvia

Rancangan Karya Desain Branding Cafe Icipan

Pada saat ini, jajanan pasar sudah kurang populer dimata masyarakat terutama di kalangan anak muda, hal itu dikarenakan jajanan pasar dianggap sebagai makanan yang kuno yang biasanya dimakan oleh orang tua saja. Padahal dibalik jajanan pasar itu banyak terkandung nilai budaya bangsa yang penting untuk dilestarikan.

Untuk kembali melestarikan budaya bangsa itulah maka jajanan pasar itu ditampilkan kembali dengan wajah baru dengan cara membuat branding cafe jajanan pasar, sehingga dapat mengubah persepsi dikalangan anak muda dan dapat menambah value dari jajanan pasar itu sendiri. Yang kemudian dilanjutkan dengan membuat promosi baik dari dalam maupun dari luar untuk mendukung pembuatan brand baru ini.

Kata kunci :

(2)

vii

ABSTRACT

Sylvia

Design Work Plan Branding Icipan Cafe

In the present day, traditional snack are less popular in common society especially adolescence, thats because traditional snack was believed as some old fashioned snack which is usually consume by adults only. Whereas agains the traditional snack there is more culture value that important for us to protect.

In order to return the nation culture, branding “café jajan pasar” is used as a method to make traditional snack appear by some newcomer, with the result that change the perception in adolescence realm and can make more value for traditional snack itself. And also continued with making the promotion inside out as a support in making this new brand.

Keywords :

(3)

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Lembar Pernyataan Hasil Karya Akhir ii

Kata Pengantar iii

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah Perancangan 5

1.3 Pembatasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Perancangan 6

1.6 Ruang Lingkup Perancangan 7

1.7 Metode Perancangan 7

(4)

ix

1.9 Tabel Kerangka Berpikir 11

BAB II TINJAUAN MASALAH

2.1 Tinjauan Pustaka (Teoritik) 12

2.1.1 Pengertian Branding 12

2.1.2 Membangun Branding 16

2.1.3 Jajan Pasar 17

2.1.3.1 Bahan-bahan 19

2.1.3.2 Alat-alat 23

2.1.3.3 Teknik dan Cara Memasak 29

2.1.3.4 Cara Membungkus 31

2.1.3.5 Simbolisme Kue Jajan Pasar dalam 34 Tradisi Budaya Indonesia

2.2 Tinjauan Faktual (Empirik) 38

2.2.1 Kajian Faktual Jajanan Pasar 38 2.2.2 Kajian Faktual Branding Toko Jajanan Pasar 40

2.3 Gagasan Awal 40

BAB III PEMECAHAN MASALAH

3.1 Objek Perancangan 42

3.2 Target Audience 43

3.2.1 Segmentasi 43

3.2.2 Targeting 44

3.2.3 Positioning 44

(5)

x

4.1 Objek Perancangan 45

4.2 Konsep Visual 45

4.2.1 Tujuan Media 46

4.2.2 Kelemahan dan Keunggulan Media 47

4.2.3 Program Media 52

4.3Perencanaan Kreatif 54

4.3.1 Konsep Kreatif 55

BAB V VISUALISASI KARYA

5.1 Konsep Visual 56

5.1.1 Konsep Logo 56

5.1.2 Spesifikasi Logo 58

5.2 Elemen Grafis 60

5.2 Karakter 60

5.3 Visualisasi Karya 61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 77

6.2 Saran 77

6.2.1 Untuk Diri Sendiri 77

6.2.2 Untuk Civitas Akademik 78

6.2.3 Untuk Masyarakat secara Umum 78

6.2.4 Untuk masukan pada penelitian selanjutnya 78

DAFTAR PUSTAKA xiii

LAMPIRAN xv

(6)

xi

DAFTAR TABEL

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. Logo 56

Gambar 02. Logo Scale 58

Gambar 03. Color Application 59

Gambar 04. Ornamen 60

Gambar 05. Karakter 60

Gambar 06. Stationery 61

Gambar 07. Menu meja 62

Gambar 08. Menu minuman 63

Gambar 09. Iklan Bandung Infomedia 63

Gambar 10. X-banner 64

Gambar 11. Mobil Promosi 65

Gambar 12. Poster 65

Gambar 13. Leaflet 66

Gambar 14. Voucher 67

Gambar 15. Labelling 67

Gambar 16. Packaging 70

Gambar 17. Kalender 71

Gambar 18. Bon Pembelian 72

Gambar 19. Seragam 73

Gambar 20. Web Banner 74

Gambar 21. Lampu Lilin Café 75

(8)

1 - BAB I - Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jajanan pasar adalah salah satu budaya kuliner Indonesia yang memiliki kekayaan, keindahan, kekhasan, kreativitas dan simbol dalam sajiannya, pada saat ini sudah semakin terpinggirkan karena tergerus oleh jaman yang semakin serba modern serta pengaruh budaya luar yang masuk ke negeri Indonesia yang mengakibatkan munculnya makanan modern yang lebih praktis dan instan. Gencarnya makanan instan dari media massa menjadi penyebab tenggelamnya makanan tradisional, strategi perdagangan yang kuat juga mengubah pola pikir masyarakat mengenai pangan. Pengaruh dari budaya luar itu ikut bercampur baur dan sedikit demi sedikit mulai menghilangkan nilai-nilai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

(9)

2 - BAB I - Pendahuluan

nusantara dan memiliki pesan dan simbol didalamnya. Biasanya dalam tiap daerah juga memiliki jajanan pasar yang khas tetapi tidak jarang juga banyak jajanan pasar yang mirip dalam daerah yang berbeda, hal itu diakibatkan dari pengaruh potensi alam yang ada didaerahnya. Oleh karena itu banyak daerah yang suka menganggap jajanan pasar yang beredar di satu daerah tersebut dianggap makanan khas daerahnya.

Biasanya penganan ini menggunakan bahan-bahan yang tersedia dari alam sekitar daerahnya baik untuk isinya maupun pembungkusnya. Untuk pembungkusnya sendiri kebanyakan menggunakan dedaunan yang umum ditemui seperti daun pisang, daun jagung, daun pandan, daun kelapa atau janur dan daun jambu, dengan memakai bahan-bahan alami seperti itulah maka akan memberikan cita rasa yang khas.

Jajanan pasar ini juga pada awalnya hanya disediakan untuk upacara selamatan, acara-acara adat atau dalam pesta yang disediakan dalam bentuk tampah yang berisi berbagai macam jenis jajan pasar. Tetapi dengan berlalunya waktu maka pergesaran dalam jajanan pasar itu mulai terjadi, hal ini dapat dilihat dari penggunaan kemasan yang memakai bahan modern seperti plastik dan inovasi baru dalam kue jajanan pasar.

(10)

3 - BAB I - Pendahuluan

tradisionalnya. Tetapi sekarang ini mulai terjadi pergeseran ke bahan yang lebih praktis sehingga nilai tradisional itu hilang dan tidak lagi memiliki keunikan. Selain dari kemasan yang terlihat sangat tradisional itu ternyata jajanan pasar juga memiliki nilai-nilai tradisi di dalamnya yang memiliki makna dan biasanya dipakai dalam ritual tertentu, walaupun hal itu tidak banyak diketahui oleh masyarakat sekarang ini. Dalam memakan beberapa jajanan pasar ini pun ada yang memiliki keunikan dalam cara makannya walaupun hal itu tidak selalu sama.

Walaupun jajanan pasar ini memiliki keunikan seperti itu tetapi banyak orang yang sudah melupakan jajanan pasar ini karena tergeser oleh kemajuan jaman, padahal jika dilihat sentra kuliner tradisional bisa dijadikan aset untuk pembangunan dalam bidang pariwisata yang saat ini sedang berkembang.

Oleh karena itu maka bisa terbuka peluang untuk membuka bisnis di bidang jajanan pasar tersebut, karena selain jajanan pasar itu ternyata memiliki berbagai keunikan dan mengandung unsur tradisi didalamnya yang bisa dilestarikan dan dijadikan aset budaya dan pariwisata. Tetapi sayangnya saat ini jajanan pasar sendiri belum banyak diangkat dan dipromosikan ke dalam masyarakat selain itu juga jajanan pasar ini kebanyakan perlu diangkat karena belum memiliki brand yang kuat dalam setiap produknya.

(11)

4 - BAB I - Pendahuluan

tradisi, keunikan dan kepercayaan yang mulai terlupakan dengan cara melakukan branding untuk toko jajanan pasar dengan target market anak muda sebagai sasaran yang paling potensial untuk dijangkau melalui kuliner jajanan pasar ini.

Brand sendiri secara umum adalah sebuah merek dalam suatu perusahan untuk membantu membedakan perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Brand

sendiri berkaitan dengan kepercayaan konsumen teradap suatu produk dan layanan yang dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen.

“Brand is a name, symbol, design or combination of them that identifies the goods or service of a company.” (Straub and Attner, 1994: 391).

Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya

untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.”

(sumber: organisasi.org)

(12)

5 - BAB I - Pendahuluan

pada persepsi atau cara pandang konsumen terhadap sebuah perusahaan ataupun mencerminkan sebuah budaya yang di adopsi oleh perusahaan tersebut.

Branding sendiri adalah kelanjutan dari brand dalam salah satu usaha untuk melakukan persaingan pasar dan memperkuat produk, branding juga memiliki fungsi untuk memperkuat posisi produk atau jasa di benak konsumen dengan memberikan ciri khas dan identitas yang sesuai dengan visi misi perusahaan.

Branding sangatlah penting dalam suatu perusahaan karena menyangkut kebutuhan rasional dan emosional konsumen.

Branding bisa dilakukan terhadap suatu jasa, produk atau bisnis bahkan orang sekalipun. Yang paling banyak dibranding adalah produk, produk sendiri bisa berupa makanan atau minuman atau juga barang. Dan yang diangkat disini adalah tentang branding toko jajanan pasar.

1.2 Identifikasi Masalah Perancangan

Dengan adanya latar belakang diatas maka dapat dikemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Dibutuhkan cafe jajanan pasar sebagai pelestarian dan pengembangan budaya tradisional.

2. Memperkenalkan kembali jajanan pasar sebagai warisan kuliner nusantara yang unik dan sarat akan tradisi budayanya kepada anak muda.

(13)

6 - BAB I - Pendahuluan 1.3 Pembatasan Masalah

Perancangan ini dibatasi dalam perancangan branding cafe jajanan pasar dengan ruang lingkup daerah Bandung dan jajanan pasar yang beredar di Bandung.

1.4 Rumusan Masalah

Dari materi yang sudah dijabarkan diatas maka perlu dibuat rumusan masalah yang akan menjadi acuan dalam proses selanjutnya. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Apa yang akan dilakukan untuk kembali mengangkat jajanan pasar yang telah semakin tenggelam dalam persaingannya dengan makanan modern sekarang ini?

2. Bagaimana cara untuk memperkenalkan jajanan pasar sebagai jajanan yang unik dan sarat akan tradisi kepada anak muda?

3. Bagaimana meningkatkan value produk jajanan pasar ini?

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan disesuaikan dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Menyadarkan masyarakat dan memperkenalkan jajanan pasar yang ada

dengan cara membuat branding untuk cafe jajan pasar.

2. Dengan membuat branding cafe jajanan pasar yang menampilkan keunikan tradisi dari jajanan pasar dengan pendekatan anak muda.

(14)

7 - BAB I - Pendahuluan 1.6 Ruang Lingkup Perancangan

Ruang lingkup perancangan dapat dikategorikan menjadi 2 bagian seperti berikut 1. Proses Branding

Proses ini adalah bagaimana menciptakan identitas dari cafe jajan pasar. Proses yang akan dilalui meliputi :

a. Naming

b. Membuat logo

c. Penerapan logo pada corporate identity.

d. Pengolahan kemasan (packaging box & bag) dan labelling.

2. Proses Promosi

Proses promosi meliputi :

a. Promosi dari dalam seperti desain cafe, seragam cafe, bon cafe, menu meja & menu minuman, lampu, kalender, voucher, x-banner, poster, wall design.

b. Promosi dari luar seperti leaflet, mobil, iklan Bandung Infomedia dan web banner.

1.7 Metode Perancangan

1.7.1 Riset

1. Observasi langsung

(15)

8 - BAB I - Pendahuluan

2. Wawancara

Wawancara adalah dialog yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Mengumpulkan data dengan cara bertanya pada narasumber secara tidak terstruktur dan fleksibel. Disini penulis melakukan wawancara kepada pemilik toko kue jajanan pasar Westhoff.

3. Foto

4. Studi Banding

Studi banding yang dilakukan adalah dengan mempelajari usaha sejenis di Bandung sebagai perbandingan.

5. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan pengumpulan data dari berbagai literatur yang ada yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Informasi yang diperoleh dari berbagai media, cetak dan elektronik.

1.7.2 Ide Awal

1.7.3 Memilih Nama Brand

1.7.4 Sketsa Logo

1.7.5 Penerapan atau aplikasi logo

(16)

9 - BAB I - Pendahuluan 1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Diawali dengan latar belakang yang berisi pokok masalah tentang jajanan pasar dan diidentifikasikan permasalahannya melalui identifikasi masalah dan dibatasi dalam pembatasan masalah di ruang lingkup perancangan.

BAB II TINJAUAN MASALAH

Berisi tentang teori-teori pendukung penelitian yang mengacu pada sumber data yang akurat (buku dan media internet).

BAB III PEMECAHAN MASALAH

Mengulas tentang objek perencanaan yang mengacu pada positioning dan target market yang telah ditentukan, kemudian dituangkan dalam konsep perancangan yang dimulai dari perencanaan media sampai visualisasi karya.

BAB IV KONSEP DAN PERANCANGAN

(17)

10 - BAB I - Pendahuluan

BAB V VISUALISASI KARYA

Berisi tentang hasil visual yang telah dibuat beserta konsep dari masing-masing media.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

11 - BAB I - Pendahuluan 1.8 Tabel Kerangka Berpikir

(19)

77 - BAB VI – Kesimpilan dan Saran

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa desain maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

• Kebanyakan anak muda sekarang ini sudah tidak peduli lagi terhadap makanan tradisional

• Cafe Icipan ini diharapkan agar bisa lebih melestarikan makanan tradisional Indonesia

• Untuk menarik perhatian terutama para anak muda maka digunakan gaya desain modern namun masih tetap berkesan tradisionalnya yang dibuat lebih modern

5.2 Saran

5.2.1 Untuk Diri Sendiri

• Agar dapat lebih diiplin terhadap waktu, lebih memikirkan visual yang tepat dan mengatasi masalah yang ada.

(20)

78 - BAB VI – Kesimpilan dan Saran 5.2.2 Untuk Civitas Akademik

• Agar Universitas Kristen Maranatha dapat lebih mengembangkan sistem kerja yang sudah ada sehingga para mahasiswanya dapat lebih berkembang.

5.2.3 Untuk Masyarakat secara Umum

• Agar para anak muda bisa lebih menyukai makanan tradisional Indonesia dan bisa melestarikannya dan bisa dianggap sejajar dengan makanan modern lainnya.

5.2.4 Untuk masukan pada penelitian selanjutnya

(21)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Yuyun, 2006. Layout, Warisan Kuliner Indonesia : Kue Basah dan

Jajanan Pasar, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sutomo, Budi, 2008. Sukses Wirausaha Jajan Pasar Favorit, Kriya Pustaka –

Puspaswara Group, Jakarta.

Yasa Boga, 2008. Kue-kue Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Von Holzen, Heinz dan Arsana Lother, 2006. Authentic Recipes from Indonesia,

Periplus, Bandung.

Ambadar, Jackie, Miranty Abidin dan Yanty Isa, 2007. Mengelola Merek,

Yayasan Bina Karsa Mandiri, Jakarta.

Temporal, Paul, 2001. Branding in Asia. Batam, Interaksara

Kotler, Philip dan Pfoertsch, Waldemar, 2006. B2B Brand Management. Jakarta,

(22)

xiv

Kennedy, John E. Dan Soemanagara, Dermawan R. , 2006. Marketing

Communication : Taktik & Strategi. Jakarta, PT. Bhuana Ilmu Populer

Kasali, Rhenald, 1998. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi ,Targeting, dan

Positioning. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama

Koswara , Ir. Sutrisno, 2006, ebookpangan.com

http://www.wikipedia.org

Gambar

Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

Model analisis data yang digunakan untuk menganalisis dominasi daerah (kabupaten/kota) berdasarkan nilai tambah pertanian dikaitkan dengan penyerapan tenaga kerja dan

Dari sisi ini, garmen yang merupakan salah satu butir dari fashion atau pakaian menjadi medium atau saluran yang dipergunakan seseorang untuk “menyatakan” sesuatu pada orang

Hasil validasi yang didapat diperoleh dari hasil penyajian dan pengolahan data, maka dapat dilihat pada Tabel 4.4 nilai rata-rata hasil validasi tersebut yaitu

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran lebih difokuskan kepada siswa atau student center sedangkan guru sebagai fasilitator dalam

Cotaton otas loporan keuongon merupokon bogian yang tidok terpisohkan dari loporan keuongon

225/PER/2010 tentang Pedoman Pelaksanaan disertasi sebagai Tugas Akhir Pendidikan Program Doktor di Universitas Brawijaya, mahasiswa wajib menggunakan materi atau substansi

Kewajiban menunjukkan Surat kelengkapan bermotor saat pemeriksaan di jalan merupakan salah satu komponen yang penting karena memilki korelasi dengan pencegahan tindak

Pada tahun ini, INTEL mengambil tema “ Membuat Produk Teknologi Sederhana dan Inovatif yang Menunjang Indonesia di era MEA” Salah satu inti dari ilmu teknik industri adalah men- capai