Pilkada
dan
Paradigrna Kekuasaan
I'IELAKSANAAN
pemilihan
kepalaHdaerah
(pilkada) secara serentaksu-I
dah semakin dekat. Sehingga perludiprediksi potensi-potensi konflik yang sangat
mungkin
bisa mencuat ke permukaan. Mem-prediksi potensi konflikitu
penting guna mela-kukan antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Di antara potensi konJlik ter-sebut adalah munculnya fanatisme golongan pa-dapilkada merrdatangFanatisme golongan memang bisa tumbuh
kapan
sajadan
di
mana
sajadi
negeriini.
Karena itu semua pihak perlu mewaspadai pada saat pilkada, karena menurut pengalaman pada pemilu-pemilu di negeri
ini,
disengaja atauti-dak
iklim
pesta demokrasi sering dimanfaatkan kelompok terbentu yang rasa persatuan danke-satuannya memang labil dan terbatas. Namun
bisa
jadi
munculnya sikap
fanatisme
itu
hanyalah
terdorong
keinglnanuntuk
meraih suara sebariyak-banyaknya dan sadar atauti-dak membangkitkan emosionalisme golongan
dengan
mengeksploitasi perbedaan. Atau
mengembus-embuskan bahwa kemajuan berba-gai bidang yang dicapai suatu kelompok atau
go-longan merupakan ancaman
bagi
eksistensi kelompok atau golongan lainnya.SangatBeragam
Sekali pun fanatisme golongan biasanya
se-ring menggejala pada sekitar pelaksanaan pemi-lihan, tetapi bukan berarbi
kita
mengendurkan kewaspadaan pada hari-hari biasa. Pengalamanmenunjukkan munculnya fanatisme golongan
kadang-kadang
sama sekali
tidak
terduga. Sebab yang disebut 'golongan'bisa sangat be-ragam. Mereka bisa berbenhrk sekelompok ma-syarakattertentu
yangdilatar
belakangi per-samaan agama dan keyakinan. Mereka bisa mewujud dalam kelompok masyarakat denganlatar
belakang ekonomitertentu
yanglazim
disebut kaya-miskin. Mereka juga bisa mewujud dalam kelompok masyarakat yang
dilatarbe-ffiKafdi$r*t=ffifi$#
firH
lakangi persamaan etnis dan budaya. Mereka juga bisa berbenhrk kelompok masyarakat de-ngan latarbelakang ideologi yang sama. Di
sini-lah pentingnya
memprediksi potensikonflik
pada
pilkada
rrendatang, khususnya potensikonflik
antarpc'ndukung caion agar antisipasi keamananbisa akurat.Konflik
antarpendukung calon
juga
bisa diprediksi sebelumnya. Misalnya berdasarkan analisa kondisi daerah. Analisa daerah itu harus dilakukan oleh daerah yang bersangkutan kare-na pemerintah claerah di wilayahitulah
yang paling mengetahui k,eadaan daerahnya. Bagi daerah-daerah yang memang sudah ada konflik sebelum pilkada memang sudah bisa diketahui jauh sebelumnya riehingga bisa disiapkan terapi khusus. Daerah-dereralh yang pernah at4u sering terjadikonflik
perllu arJa skala prioritas.Di sampingitu, dl.alam setiap pilkada di negeri ini, satu persoalan pokok yang tak bisa ditawar
oleh para
calonkepala
daerah mana pun adalah brer{<aca diri pa-da keapa-daan. Untul< membenahi keadaan moral yanglrusak seperhisekarang
ini
dibutuhkan
tokoh yang sungguh-sun6;guh berjiwa negarawan, sehing;gabisa
ber-laku
adil
dan bijaksana
dan berdiri di atas semua goiongan.Dukungan
Calon kepala
daetlh
yangme-miliki
wawasan yang ltas itu bisa saja karena dukungan dariorga-nisasi
keagamaan,
organisasi adat, organisasi bisnis yang kuat, atau pun dari anggota partaipoli-tik.
Calon tersebut memangme-miliki
pengalaman berorganisasi dan keuletannya teruji, Namun disisi lain, tidak sedikit calon tersebut setelah
ter-pilih
sebagai kepala daerah tetapberpikir
sek-tarian,
meskitidak
transparan.Hal
ini
juga
akarl menjadi batu sandungan dalam mengen-dalikan roda pemerintahan.
Tbkoh-tokoh yang
berhati
serigala,berjiwa
sektarian, dukungan
dari
para preman, para botoh dan kelompok mafia lainnya, lebih aman kalautidak
ikut
mencalonkandiri.
Walaupun tokoh-tokoh sepertiitu
memang ada yang bisa terpilih untuk menduduki kursi kepala daerah, tetapi rakyatlah yang akan menjadi korban.Mudah-mudahan rakyat bisa memahami ke-lemahan-kelemahan pilkada di wilayahnya,
se-hingga tidak terjebak lagi pada
praktik-praktik
lama yang menyakitkan hati rakyat. Kesemua-nya
itu
hanya bisa terjadijika rakyat
semakin memiliki kesadaran politik. serta mampu meng-gunakan hak pilihnya secara tepat. Hanyade-ngan
itu
rakyat
akan
mampu
mengubah paradigma kekuasaan di negeri ini.tr -k