ABSTRAK
Meskipun diare sudah tidak asing lagi bagi masyarakat serta penyebarluasan informasi tentang diare dan usaha-usaha dalam menekan angka kejadian diare sudah banyak dilakukan, tetapi masih banyak ditemukan kejadian diare, terutama pada balita dimana balita merupakan manusia yang kelangsungan hidupnya tergantung sepenuhnya pada orangtua dan hingga saat ini diare masih merupakan permasalah di bidang kesehatan anak.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya kejadian diare pada balita.
Dalam penelitian ini dilakukan survei terhadap ibu-ibu balita, dengan mewawancarai seluruh ibu-ibu balita peserta Posyandu Kenanga VIII desa Sayati RW 08, Kecamatan Margahayu dengan menggunakan kuesioner, dimana pendidikan orangtua, pengetahuan ibu terhadap diare, dan prilaku hidup sehat sebagai tolak ukur.
Berdasarkan hasil survei, didapatkan 22,22% dari responden memiliki pengetahuan baik, 22,22% dari responden memiliki pengetahuan cukup dan 55,56 % dari responden memiliki pengetahuan kurang. Sedangkan bila dilihat berdasarkan hidup sehat, didapatkan 18,88% dari responden memiliki prilaku hidup sehat baik, 25,56% dari responden dengan prilaku hidup sehat cukup dan
55,56% dari responden dengan prilaku hidup sehat kurang.
Dari penelitian
ini
dapat disimpulkan bahwa yang menjadi faktor penyebabterjadinya diare di Posyandu Kenanga VIII, Desa Sayati 08, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung adalah kurangnya pengetahuan responden akan diare, dan prilaku hidup sehat responden.
ABSTRACT
As we know, diarrhea is a familiar disease and dissemination of it formation in society including a lot of efforts to decrease nominal rate of diarrhea have been done; on the other hand, we still find diarrhea, especial in children under five years old, whose their lives fully depend on their parents. Till now, diarrhea is still a problem for children health.
In getting further information about the causal factors of this disease, from the observed to many mother whose having children under five years in Posyandu Kenanga
VIII,
placed in Sayati Village,R
W 08, Kecamatan Margahayu, where all participant to interviewed by using quesionnaire, which based on parents education, their knowledge of diarrhea and their behaviour of a healthy daily lives.According the research, it is found 22,22% from respondent have a good
knowledge, 22,22% have a middle knowledge and the rest of participant 55,56%
of them heve a less knowledge of diarrhea. Meanwhile, looked at from behaviour
of a healthy daily lives, it is found out that 18,88%from respondent have a good
healthy lives, 25,56% have a sufficient of
a
healthy lives and 55,56 %from them have an unhealthy daily lives.After observing, that the main casual factor of diarrhea in Poyandu Kenanga VIII, are the less of knowledge of respondent about this disease and their behaviour of a healthy daily lives.
DAFTAR ISI
1.4 Kegunaan Penelitian.. ...
1.5 Kerangka Pemikiran ...
II.3 Mekanisme Terjadinya Diare Akut.. ...
II.5 Terapi Diare Akut ...
... 5
... 6
II.4 Akibat Yang Ditimbulkan Diare ...
...
II.6 Pencegahan Diare Akut ...
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.. ...
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... ... 14
IV. 1 Pendidikan ... ... 14
IV.2 Pengetahuan ... 16
IV.4 Kejadian Diare Pada Balita ... ...
IV.3 Prilaku Hidup Sehat ... ... .27
.... 34
...
ix
BAB V . KESIMPULAN DAN S A R A N ... 15
V . 1 Kesimpulan ... 3 5
V.2 Saran ... ... 35
... 1
... II
... VII DAFTAR PUSTAKA . ...
L AMPIRAN-L AMPIRAN ...
DAFTAR TABEL
: Distribusi Responden Menurut Pedidikan
: Distribusi Suami Responden Menurut Pendidikan
: Distribusi Pengetahuan Responden Menurut Pernah Tidaknya
Mendengar Tentang Diare
: Distribusi Responden Menurut Definisi Diare
: Distribusi Responden Menurut Penyebab Diare
: Distribusi Responden Menurut Penyebaran Diare
: Distribusi Responden Menurut Pencegahan Diare
: Distribusi Responden Menurut TindakanYang Perlu Dilakukan
Bila Anak Diare
: Distribusi Responden Menurut Pernah Tidaknya Mendengar
Tentang Oralit
: Distribusi Responden Menurut Definisi Oralit
: Distribusi Responden Menurut Manfaat Oralit
: Distribusi Responden Menurut Cara Mamberikan Oralit
Distribusi Responden Menurut Tempat Memperoleh Oralit
: Distribusi Responden Menurut Sumber Air Minum Yang Baik
: Distribusi Responden Menurut Jenis Sumur Yang Baik
: Distribusi Responden Menurut Saluran Pembuangan Dari
Jamban Yang Baik
: Distribusi Responden Menurut Jarak Sumur Dengan Septitank
: Distribusi Responden Menurut Jarak Sumur Dengan Kamar
Mandi
: Distribusi Responden Menurut Pengetahuan
: Distribusi Responden Menurut Salurang Pembuangan Dan
Jamban
Tabel IV. 13 : Distribusi Responden Menurut Sumber Air Minum
xi
Tabel IV.14
Tabel IV. 15
Tabel IV. 16
Tabel IV. 17
Tabel IV. 18
Tabel IV. 19
Tabel IV.20
Tabel IV.21
. Distribusi Responden Menurut Jarak Saluran Pembuangan Dari
Jamban Dengan Sumur
: Distribusi Responden Menurut Jarak Kamar Mandi Dengan
Sumur
: Distribusi Responden Menurut Mutu Air Minum
: Distribusi Responden Menurut Kebiasaan Menyimpan Makanan
Di Tempat Tertutup
: Distribusi Responden Menurut Kebiasaan Anak Mencuci Tangan
Sebelum Makan
: Distribusi Responden Menurut Kebiasaan Anak Mencuci Tangan
Sesudah Buang Air Besar dan Buang Air Kecil
: Distribusi Responden Menurut Prilaku Hidup Sehat
Distribusi Responden Menurut Angka Kejadian Diare Pada
Lampiran 1 : Quesioner
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Diare sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Mulai dari masyarakat dengan
tingkat ekonomi rendah hingga masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi, pernah
mengalami diare. Diare merupakan suatu keadaan dimana tejadi pengeluaran
faeces yang encer, kehijauan dengan frekuensi lebih daripada biasanya. Pada
neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar ini lebih dari 4 kali,
sedangkan pada bayi dengan usia lebih dari 1 bulan dan anak-anak dinyatakan
diare, bila frekuensi buang air besar ini lebih dari 3 kali(3).
Meskipun penyebarluasan informasi mengenai diare ini sudah banyak
dilakukan oleh media masa dan media elektronik seperti radio, televisi, surat
kabar, majalah dan poster-poster, badan-badan yang beorientasi di bidang
kesehatan serta melalui kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari bangku
Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Menengah Pertama hingga Sekolah Menegah
Umum, dan bahkan sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan untuk menekan
angka kejadian diare ini, tetapi masih banyak ditemukan kejadian diare di masyarakat terutama pada balita. Hingga saat
ini
diare masih merupakanpermasalah di bidang kesehatan anak.
Menurut laporan Departemen Kesehatan, di Indonesia setiap anak mengalami
diare 1,6 - 2 kali setahun. Hasil SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) di
Indonesia angka kematian diare anak balita dan bayi permil pertahun berturut-
turut menunjukan angka sebagai berikut: 6,6
(anak
balita) dan 22 (bayi) per tahun1980; 3,7 (anak balita) dan 13,3 (bayi) pada tahun 1985/1986; 2,l (anak balita)
2
Sedangkan dari hasil studi morbiditas oleh Departemen Kesehatan di 8 propinsi
pada tahun 1989, 1990, dan 1995 berturut-turut morbiditas diare menunjukan
78,5%, 103% dan Dan pada tahun 1997, tejadi 54 kejadian luar biasa
(KLB) pada 23 propinsi di Indonesia, dimana terdapat 217 kabupaten / kodya
yang tertular dengan jumlah penderita 17.203 jiwa dan jumlah penderita yang
meninggal sebesar 178 jiwa. Dari angka tersebut, terdapat 5 kejadian KLB di Jawa
Barat dengan 25 kabupaten / kodya yang tertular dan jumlah penderita sebanyak
486 jiwa serta jumlah penderita yang meninggal sebanyak 1 1 jiwa(",.
1.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan data yang diperoleh di BPU Puskesmas Bihbul, didapatkan angka
kejadian diare yang dilaporkan selama bulan Juli hingga Desember 2000 pada
balita adalah 1,40% untuk desa Sukamenak, 1,96% untuk desa Sayati, dan 1,91%
untuk desa Margahayu Tengah. Dan dari angka kejadian diare pada balita
tersebut, desa Sayati merupakan desa yang memiliki angka kejadian diare pada
balita paling tinggi. Apakah yang menjadi faktor-faktor penyebab timbulnya
diare pada balita di desa Sayati perlu diteliti.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penelitian ini adalah untuk membantu program puskesmas dalam
menekan angka kejadian diare pada balita terutama di desa Sayati. Dan tujuan
penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab
3
1.4. KEGUNAAN PENELITIAN
Diharapkan penelitian ini, dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam
menurunkan angka kejadian diare pada balita.
1.5. KERANGKA
PEMIKIRAN
Diare didefinisikan sebagai pengeluaran faeces yang lunak atau cair, kehijauan
dengan frekuensi tiga kali atau lebih daripada biasanya dalam satu hari. Kuman-
kuman penyebab diare ini umumnya menyebar meialui mulut (orofecal) dimana
makanan dan minuman yang tercemar oleh kuman-kuman penyebab diare masuk
ke dalam saluran pencemaan. Penyimpanan makanan yang tidak baik,
penggunaan air yang tercemar oleh kuman-kuman penyebab diare, dan tidak
mencuci tangan sebelum makan atau sesudah buang air besar ataupun
air
kecildapat meningkatkan resiko terjadianya diare.
Kejadian diare ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan prilaku hidup sehat. Baik
tidaknya prilaku hidup sehat masyarakat ditunjang oleh pengetahuan masyarakat
terhadap kesehatan, dirnana pengetahuan itu sendiri juga dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan.
Orangtua memiliki peran yang besar dalam menentukan angka kejadian diare
pada balita, karena balita merupakan manusia yang kelangsungan hidupnya masih
4
1.6. METODOLOGI
Dalam penelitian ini digunakan metode bersifat desktriptif dimana
pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terpimpin
menggunakan kuesioner kepada peserta Posyandu Kenanga VIII dimana
dilakukan penilaian dengan tolak ukur dari penelitian ini yaitu pendidikan
orangtua, pengetahuan ibu akan diare serta prilaku hidup sehat.
1.7. LOKASI DAN WAKTU
Penelitian ini dilakukan di kabupaten Bandung, yaitu di Posyandu Kenanga
VIII, Desa Sayati RW 08, Kecamatan Margahayu, pada tanggal 9 - 15 April
1.
Diarrhea. Viahealth disease and wellness information.
www.viahealth.org/disease/pediatrics/diarrhea. htm
Entjang I. 1993. Ilmu kesehatan masyarakat. Bandung : PT. Citra Aditya
Bakti. Halaman 75-78, 90-92, 130,13 1.
Hassan R dan Alatas H. 1985. Ilmu kesehatan anak. Buku 1. Jakarta
Bagian Ilmu
Halaman 283.
Laporan Eksekutif Ka.Kanwil Depkes
RI
Tahun 1997 DITEN PPM & PLP.www. depkes. go. id/Ind/Profil/Indo99/Annex/LVC7. htm
Palmer D. Diarrhea. In sickness and health. American Academy of
Pediatrics Committee on Early Chilldhood, Adoption, and Dependent Care.
www . healthychild. net/articles/shdiarrhea 1 9. html
Rsev. 07 Februari 2000. Air bersih mampu menekan diare. Jakarta. Media
Indonesia.
Sujudi A. 1999. Buku ajar diare. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Halaman 3-6, 19-25, 31, 53, 57-59, 131-134.
Sukarni M. 1994. Kesehatan keluarga
dan
lingkungan. Yogyakarta :Kanisius. Halaman 15, 183.
Syaugi. Oktober 1999. Diare. Intisari.
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
10. Wahab S . 2000. Ilmu kesehatan anak nelson. Buku 1. Jakarta : EGC.