• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh ASI Eksklusif Terhadap Morbiditas Bayi Sampai Usia 6 Bulan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh ASI Eksklusif Terhadap Morbiditas Bayi Sampai Usia 6 Bulan."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN

An Nieza Dea Versary, 2010; Pembimbing I : dr. July Ivone M.KK., M.Pd.Ked. Pembimbing II: dr. Bambang Hernowo Sp. A., M.Kes.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan lain pada bayi sampai enam bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan morbiditas bayi sampai usia 6 bulan.

Metode penelitian ini adalah retrospektif, bersifat survey analytic dengan rancangan penelitian cross-sectional terhadap hasil wawancara kepada 49 ibu yang memenuhi kriteria inklusi di POSYANDU Suryalaya Bandung pada bulan Mei – Juli 2010.

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan: pemberian ASI 1 jam pasca persalinan mencapai 61%. Dari 49 responden, 68% mendapat penjelasan tentang ASI eksklusif, dan 65% memberikan ASI eksklusif. Dari 51% responden yang bekerja, 28% bekerja 1 – 2 bulan pasca persalinan. Dari 17 responden yang tidak memberi ASI eksklusif, 94% beralasan karena kembali bekerja, sisanya mengaku ASI tidak keluar lagi. Dari 35% bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif, 76% memiliki riwayat sakit, sedang 44 % untuk bayi yang mendapat ASI eksklusif hingga usia 6 bulan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: faktor utama yang mempengaruhi pemberian ASI adalah profesi ibu, 86% memberi ASI hingga usia bayi 6 bulan, namun hanya 65% yang memberi ASI eksklusif, alasan ibu memberi PASI adalah ibu bekerja atau ASI tidak keluar lagi, bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki morbiditas lebih rendah dibanding bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING ON INFANT MORBIDITY UNTIL 6 MONTHS

An Nieza Dea Versary, 2010, Tutor I : July Ivone, dr., M.KK., M.Pd.Ked. Tutor II: Bambang Hernowo, dr., Sp.A., M.Kes.

Exclusive breastfeeding is breastfeeding without added anything for infant until 6 months. The purpose of this study is to know the relation of exclusive breastfeeding with infant morbidity until 6 months.

The method of this study was retrospective survey analytic with cross-sectional design implemented to the interview to 49 women that including of the inclusion criteria at POSYANDU Suryalaya Bandung on Mei – July 2010.

The result of this study showed that: initiation of breastfeeding within the first hour of life was 61%, 68% have obtained an explanation of exclusive breastfeeding, but just 65% respondents that provide exclusive breastfeeding. From 51% working mother, 28 % of that was back to work in 1 until 2 months after delivery. From 17 respondents that didn’t provide exclusive breastfeeding, 94% said that they stopped it because they have to back to work and another 6 % confessed that their breast-milk didn’t let down anymore. From 35% infant without exclusive breastfeeding, 76 % have the history of illness, and the number was just 44% for infant with exclusive breastfeeding.

The conclusion of this study is: the major factor of to provide breastfeeding is occupation of the mother, 86% mother still provide the breastfeeding until the infant was 6 months, but only 65% who provide the exclusive breastfeeding, the reason of why mother gave the infant formula is they have to work or the breast-milk didn’t let down anymore, infant with exclusive breastfeeding have a lower number of morbidity than the infant without exclusive breastfeeding.

(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

(4)

ix

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis ... 6

1.6 Metodologi ... 7

1.7 Lokasi dan Waktu ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Anatomi Payudara ... 8

2.2 Fisiologi Payudara ... 11

2.3 Air Susu Ibu (ASI) ... 14

2.3.1 Macam Air Susu Ibu (ASI)... 14

2.3.2 Manfaat Air Susu Ibu (ASI) ... 15

2.3.3 Komposisi Air Susu Ibu (ASI) ... 19

2.4 ASI Eksklusif ... 24

2.4.1 Definisi ASI Eksklusif ... 24

(5)

x

2.5 Alasan Tidak Memberi Air Susu Ibu (ASI) ... 26

2.6 Kerugian Bila Bayi Tidak Diberi Air Susu Ibu (ASI) ... 26

2.7 Cara Menyusui yang Benar... 27

2.7.1 Pengertian Cara Menyusui yang Benar ... 27

2.7.2 Persiapan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) ... 27

2.7.3 Posisi Saat Menyusui... 27

2.7.4 Langkah – Langkah Menyusui yang Benar ... 30

2.7.5 Pengamatan Cara Menyusui yang Benar ... 31

2.7.6 Lama dan Frekuensi Menyusui ... 32

2.7.7 Setelah Menyusui ... 33

2.8 Pengganti Air Susu Ibu (PASI) ... 34

2.9 Tempat Persalinan Ideal... 37

2.10 Sepuluh Langkah Menyusui Menuju Keberhasilan Menyusui ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

3.1 Metode Penelitian ... 39

3.2 Rancangan Penelitian ... 39

(6)

xi

3.4 Pengumpulan Data ... 40

3.4.1 Sumber Data ... 40

3.4.2 Populasi ... 40

3.4.3 Sampel ... 41

3.4.4 Kriteria Pemilihan Subjek ... 41

3.4.4.1 Inklusi ... 41

3.4.4.2 Eksklusi ... 41

3.5 Definisi Operasional ... 41

3.5.1 Data Pribadi Responden ... 41

3.5.2 Pengetahuan... 42

3.5.3 Saat Kelahiran ... 42

3.5.4 Susu Formula ... 42

3.5.5 Ibu Bekerja ... 43

3.5.6 Riwayat Pemberian Air Susu Ibu (ASI) ... 43

3.5.7 Riwayat Pemberian Makanan Tambahan ... 44

3.5.8 Riwayat Sakit ... 44

(7)

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 46

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 46

4.2 Hasil Penelitian ... 47

4.2.1 Pengetahuan Ibu Tentang Air Susu Ibu (ASI) ... 48

4.2.2 Dukungan Tempat Persalinan Terhadap Program ASI Eksklusif ... 49

4.2.3 Pelayanan Laktasi, Promosi dan Riwayat Pemberian Susu Formula ... 51

4.2.4 Pengaruh Pekerjaan Ibu Terhadap Pengkonsumsian Air Susu Ibu (ASI) ... 52

4.2.5 Riwayat Pemberian Air Susu Ibu (ASI) ... 53

4.2.6 Riwayat Pemberian Makanan Padat Tambahan ... 54

4.2.7 Hubungan Pengkonsumsian Air Susu Ibu (ASI) dengan Morbiditas Bayi Hingga Usia 6 Bulan ... 55

4.3 Pembahasan ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Simpulan ... 60

(8)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 64

(9)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Air Susu Ibu (ASI) dan PASI ... 34

Tabel 2.2 Risiko Pemakaian Susu Formula ... 36

Tabel 4.1 Data Responden ... 47

Tabel 4.2 Pengetahuan Ibu Tentang Air Susu Ibu (ASI) ... 48

Tabel 4.3 Dukungan Tempat Persalinan Terhadap Program ASI Eksklusif ... 49

Tabel 4.4 Pelayanan Laktasi, Promosi dan Riwayat Pemberian Susu Formula ... 51

Tabel 4.5 Pengaruh Pekerjaan Ibu Terhadap Pengkonsumsian Air Susu Ibu (ASI) ... 52

Tabel 4.6 Riwayat Pemberian Air Susu Ibu (ASI) ... 53

(10)

xv

Tabel 4.8 Perbandingan Morbiditas Bayi Hingga Usia 6 Bulan

antara Bayi yang Diberi ASI Eksklusif, Bayi yang Diberi

ASI Ditambah PASI dan/atau Makanan Padat Tambahan,

dan Bayi yang Hanya Diberi PASI dengan atau tanpa

(11)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Payudara ... 8

Gambar 2.2 Bentuk Puting Susu Normal ... 10

Gambar 2.3 Bentuk Puting Susu Pendek ... 10

Gambar 2.4 Bentuk Puting Susu Panjang ... 10

Gambar 2.5 Bentuk Puting Susu Terbenam/Terbalik... 10

Gambar 2.6 Proses Produksi ASI/Refleks Prolaktin ... 11

Gambar 2.7 Proses Pengeluaran ASI/Refleks Oksitosin ... 14

Gambar 2.8 Posisi Menyusui Sambil Berdiri yang Benar ... 28

Gambar 2.9 Posisi Menyusui Sambil Duduk yang Benar ... 28

Gambar 2.10 Posisi Menyusui Sambil Rebahan yang Benar ... 28

Gambar 2.11 Posisi Menyusui BALITA pada Kondisi Normal ... 29

Gambar 2.12 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar di Ruang Perawatan ... 29

Gambar 2.13 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar di Rumah ... 29

(12)

xvii

Gambar 2.15 Posisi Menyusui Bayi Kembar Secara Bersamaan ... 30

Gambar 2.16 Cara Meletakkan Bayi ... 30

Gambar 2.17 Cara Memegang Payudara ... 30

Gambar 2.18 Cara Merangsang Mulut Bayi ... 31

Gambar 2.19 Perlekatan benar (kiri) dan salah (kanan) ... 31

Gambar 2.20 Teknik Menyusui yang Benar... 32

(13)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 64

Lampiran 2 Kuesioner ... 65

(14)

64

(15)

65

Lampiran 2

KUESIONER PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS

BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN

Data Pribadi

Ibu:

Usia :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Jumlah anak : Bayi

Jenis Kelamin :

Pengetahuan

1. Apakah anda mengetahui apa itu ASI?

a. Cairan berwarna putih yang keluar dari payudara Ibu setelah melahirkan

b. Cairan yang keluar dari payudara Ibu setelah melahirkan, termasuk yang berwarna kekuningan (colostrum)

2. Apakah Anda pernah memperoleh penjelasan mengenai ASI & menyusui?

(16)

66

3. Tahukah Anda sampai usia berapa sebaiknya bayi hanya mengkonsumsi ASI?

a. 1 bulan b. 3 bulan c. 6 bulan d. 9 bulan e. 1 tahun f. 2 tahun

4. Menurut anda, apakah Susu Formula masa kini dapat menyamai komposisi dan keunggulan ASI?

a. Susu Formula memiliki komposisi lebih baik dari ASI b. Susu Formula memiliki komposisi sama dengan ASI c. Susu Formula tidak dapat menyamai keunggulan ASI

5. Apakah Rumah Sakit yang Anda kunjungi untuk memeriksakan kehamilan memiliki klinik laktasi?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah Dokter spesialis kandungan/Bidan Anda memberi penjelasan mengenai ASI pada saat pemeriksaan kehamilan dan menyarankan Anda untuk memberikan ASI Eksklusif?

a. Menjelaskan tentang pentingnya ASI dan menyarankan untuk memberi ASI Eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan

b. Menjelaskan tentang pentingnya ASI dan menyarankan untuk memberi ASI

c. Hanya menjelaskan tentang pentingnya ASI

d. Hanya menyarankan untuk memberi ASI Eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan

(17)

67

7. Apakah Anda tahu bagaimana cara menyusui yang benar?

a. Hanya puting susu yang masuk ke mulut bayi, susui dengan kedua payudara secara bergantian

b. Hanya puting susu yang masuk ke mulut bayi, susui dengan payudara yang sama sepanjang waktu

c. Puting hingga areola masuk ke mulut bayi , susui dengan kedua payudara secara bergantian

d. Puting hingga aerola masuk ke mulut bayi, susui dengan payudara yang sama sepanjang waktu

Saat Kelahiran

8. Apa yang dilakukan Dokter spesialis kandungan / bidan / perawat anda setelah bayi Anda lahir?

a. Memperlihatkan bayi pada Anda untuk dilihat saja (tanpa Anda pegang)

b. Memberikan bayi pada Anda untuk dipeluk dan disusui c. Memandikan bayi

d. Bukan salah satu di atas, sebutkan apa tindakannya 9. Kapan Anda pertama kali menyusui bayi Anda yang baru lahir?

a. 0 – 30 menit setelah persalinan b. 30 menit – 1 jam setelah persalinan c. 1 – 6 jam setelah persalinan

d. 6 – 24 jam setelah persalinan

e. Lebih dari 24 jam setelah persalinan

10.Apakah papan nama di box bayi Anda atau jam dinding atau kalender di Rumah Sakit bersalin ada merek Susu Formula?

a. Ya (sebutkan merek Susu Formulanya dan nama Rumah Sakit bersalinnya)

(18)

68

11.Apakah bayi Anda tidur bersama dalam satu kamar dengan Anda di Rumah Sakit bersalin (rooming in atau rawat gabung), termasuk di malam hari?

a. Sepanjang siang dan malam hari b. Hanya siang hari

c. Hanya malam hari

d. Bayi selalu berada diruang yang terpisah dengan Ibu

12.Bila bayi anda tidak tidur di satu kamar dengan Anda atau tidur di kamar bayi, apakah bayi Anda diberikan kepada Anda setiap kali bayi ingin menyusui, termasuk di malam hari?

a. Ya

b. Hanya siang hari c. Hanya malam hari d. Tidak

13.Apakah selama di Rumah Sakit bersalin bayi Anda diberikan Susu Formula selain ASI?

a. Ya (sebutkan merk susu formula yang diberikan) b. Tidak

14.Apakah pada saat bayi pulang ke rumah, Anda dan bayi Anda dibekali contoh / sampel / hadiah dan brosur Susu Formula?

a. Ya b. Tidak

Susu Formula

15.Apakah anda pernah dihubungi oleh bagian pemasaran / produsen Susu Formula?

(19)

69

16.Apa yang Anda lakukan ketika Anda dihubungi oleh produsen Susu Formula?

a. Langsung menolak

b. Mendengarkan atau menerima saja semua penjelasannya c. Berargumentasi

d. Lainnya, sebutkan

17.Apakah Anda mengkonsumsi Susu Formula dari produsen tersebut? a. Ya, dan bayi mau meminumnya

b. Ya, tapi bayi sempat menolak meminumnya

c. Sempat memberikan, tapi bayi menolak meminumnya d. Tidak memberikan

18.(Bagi yang mengkonsumsi Susu Formula) Sejak kapan Anda memberikan Susu Formula kepada bayi anda?

a. 0 – 1 bulan b. 2 – 4 bulan c. 5 – 6 bulan

19.Pendapat Anda mengenai promosi Susu Formula saat ini? a. Baik

b. Sedikit meresahkan namun tidak mengganggu c. Sangat meresahkan dan menganggu

d. Lain – lain (sebutkan)

20.Pendapat Anda mengenai pelayanan kesehatan Ibu dan Anak terutama tentang Laktasi yang Anda peroleh:

(20)

70

Ibu Bekerja

21.Kapan Anda mulai bekerja?

a. Setalah bayi berusia 1 – 2 bulan b. Setelah bayi berusia 3 – 4 bulan c. Setelah bayi berusia 5 – 6 bulan

22.Selama Anda bekerja, apakah Anda masih memberikan ASI kepada bayi Anda?

a. Ya, Ibu menyempatkan diri memberi bayi ASI secara langsung b. Ya, Ibu memompa ASI lalu menyimpannya untuk diberikan

kepada bayi

c. Ibu hanya menyusui bayi selama di rumah d. Ibu berhenti memberikan ASI

23.Tahukah Anda bahwa Undang-undang Tenaga Kerja mengatur bahwa pekerja wanita patut diberi kesempatan untuk menyusui bayinya?

a. Ya b. Tidak

24.Apakah tempat Anda bekerja memberikan waktu dan/atau kesempatan bagi Anda untuk memompa ASI atau menyusui di tempat kerja?

a. Ada tempat khusus untuk memompa ASI atau menyusui

b. Ada waktu dan/atau kesempatan untuk memompa ASI atau menyusui, tapi tidak ada tempat khusus

c. Tidak ada waktu dan/atau kesempatan untuk menyusui atau memompa ASI

25.(Bila tidak ada tempat khusus) Dimana Anda memompa ASI atau menyusui selama Anda bekerja?

a. Ibu memompa ASI di rumah

b. Ibu memompa ASI atau menyusui di toilet c. Ibu memompa ASI atau menyusui di mobil d. Ibu hanya menyusui di rumah

(21)

71

Riwayat Pemberian Air Susu Ibu (ASI)

26.Apakah Anda masih menyusui bayi Anda? a. Ya

b. Tidak (sebutkan alasannya)

27.Jika tidak, berapa lama Anda menyusui bayi Anda? a. 0 – 1 bulan

b. 2 – 3 bulan c. 4 – 5 bulan

28.Apakah anak sebelumnya mendapatkan ASI? a. Ya

b. Tidak (sebutkan alasannya)

29.Jika ya, berapa lama Anda menyusui anak sebelumnya? a. 0 – 5 bulan

b. 6 bulan c. 7 – 12 bulan d. 1 – 2 tahun e. > 2 tahun

Riwayat Pemberian Makanan Padat Tambahan

30.Apakah bayi Anda diberi makanan padat tambahan selain ASI? a. Ya (sebutkan apa yang diberikan)

b. Tidak

(22)

72

32.Sejak usia berapa anak Anda sebelumnya diberikan makanan padat tambahan?

a. 0 – 3 bulan b. 4 – 6 bulan c. 7 – 9 bulan d. 10 – 12 bulan e. 1 – 2 tahun f. > 2 tahun

Riwayat Sakit

33.Dalam 1 bulan pertama, apakah bayi Anda pernah mengalami sakit? a. Ya

b. Tidak 34.Jika ya:

a. Sakit apa saja? Demam Batuk Pilek Diare

Lain – lain (sebutkan)

b. Apa penyebabnya? (untuk setiap penyakit) Infeksi (sebutkan)

(23)

73

c. Berapa lama? (untuk setiap kali sakit) 1 – 3 hari

4 – 7 hari 1 – 2 minggu > 2 minggu

d. Berapa kali? (untuk setiap kali sakit) 1 – 3 kali

4 – 6 kali 7 – 9 kali > 10 kali

35.Dalam 1 bulan terakhir, apakah bayi Anda pernah mengalami sakit? a. Ya

b. Tidak 36.JIka ya:

a. Sakit apa saja? Demam Batuk Pilek Diare Lain - lain b. Apa penyebabnya?

Infeksi (sebutkan) Alergi (sebutkan) Lain – lain (sebutkan)

c. Berapa lama? (untuk setiap kali sakit) 1 – 3 hari

(24)

74

d. Berapa kali? (untuk setiap kali sakit) 1 – 3 kali

4 – 6 kali 7 – 10 kali > 10 kali

37.Dalam bulan – bulan sebelumnya:

a. Berapa kali rata – rata bayi Anda sakit? (sebutkan bulan ke berapa)

Tidak pernah 1 – 3 kali 4 – 6 kali 7 – 10 kali > 10 kali

b. Sakit apa saja? (sebutkan bulan ke berapa) Demam

Batuk Pilek Diare

Lain – lain (sebutkan)

c. Apa penyebabnya? (untuk setiap penyakit) Infeksi (sebutkan)

Alergi (sebutkan) Lain – lain (sebutkan)

d. Berapa lama? ( untuk setiap kali sakit) 1 – 3 hari

(25)

75

e. Berapa kali? (untuk setiap kali sakit) 1 – 3 kali

4 – 6 kali 7 – 10 kali > 10 kali

(26)

76

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, Mengetahui,

Yang menyatakan Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

2. ……… ( )

(27)

77

RIWAYAT HIDUP

Nama : An Nieza Dea Versary

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710164

Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 17 Agustus 1989 Alamat : Jln. Suryalaya XVII No. 23

Bandung Riwayat Pendidikan :

1. SD Swasta Islam Az – Zahra Palembang. Tahun 1995 – 1996 2. SD Swasta Pertiwi Medan. Tahun 1996 – 2001

3. SMP Negri 7 Medan. Tahun 2001 – 2004 4. SMA Negri 3Medan. Tahun 2004 – 2005 5. SMA Negri 20 Bandung. Tahun 2005 – 2007

(28)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah anugerah Tuhan untuk bayi yang tidak dapat digantikan oleh makanan atau minuman apapun. Hanya ASI yang dapat memenuhi semua kebutuhan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. ASI aman, bersih dan mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai macam penyakit dan infeksi. Lebih dari itu, ASI tersedia setiap saat dan gratis sehingga tidak merepotkan ibu untuk memberikannya. ASI merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan langsung terserap (Aslis, 2009).

Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan, selama enam bulan pertama. (www.library.usu.ac.id, 2004).

ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Antistafiloccocus, Lactobacillus bifidus, Lactoferrin. ASI tidak mengandung Betalactoglobulin yang

dapat menyebabkan alergi (Sjahmien, 2003).

(29)

2

Untuk menindaklanjuti rekomendasi WHO tersebut pemerintah Indonesia melalui kementrian kesehatan mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor: 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif pada Bayi di Indonesia, yang menetapkan bahwa pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi di Indonesia adalah sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, dan semua tenaga kesehatan agar menginformasikanya kepada semua ibu yang baru melahirkan (www.gizi.net, 2007).

Dukungan pemerintah Indonesia terhadap penggunaan ASI eksklusif sebenarnya telah berjalan sejak dua dekade yang lalu, dengan dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (GNPP-ASI) oleh Bapak Soeharto pada hari Ibu tanggal 22 Desember 2000 yang betemakan "Dengan ASI, kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas manusia Indonsia" (www.library.usu.ac.id, 2004).

Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 didapatkan cakupan ASI eksklusif enam bulan hanya 32,3%. Persentase ini jauh dari rata-rata dunia yakni 38%. Di sisi lain, jumlah bayi yang diberi pengganti ASI (PASI) atau susu formula meningkat dari 16,7 persen menjadi 27,9 persen pada tahun 2007 (www.menegpp.go.id, 2009).

Berdasarkan hasil survey UNICEF didapatkan bahwa, cakupan ASI eksklusif tertinggi ada di Asia Selatan dan Kepulauan Pasifik sebesar 43%, dan yang terendah di Afrika Barat dan Afrika Tengah sebesar 20% (www.unicef.org, 2006). Berbagai alasan penggantian ASI dengan PASI, antara lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern, alasan kosmetik, dan pengaruh iklan/promosi pengganti ASI (Sjahmien, 2003).

(30)

3

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh ASI Eksklusif Terhadap Morbiditas Bayi Sampai Usia 6 Bulan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka identifikasi masalah dalam penulisan ini adalah:

Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pemberian ASI ekslusif. Berapa lama rata-rata Ibu memberikan ASI untuk bayinya.

Apa saja yang menjadi alasan pemberian pengganti air susu ibu (PASI).

Apakah ada pengaruh ASI eksklusif terhadap morbiditas bayi sampai usia 6 bulan.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Memberi informasi tentang manfaat ASI eksklusif dengan tujuan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan.

1.3.2 Tujuan

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI. Mengetahui lama rata-rata pemberian ASI.

Mengetahui hal-hal yang menjadi alasan pemberian PASI.

(31)

4

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Mengembangkan wawasan mahasiswa kedokteran tentang manfaat ASI eksklusif bagi bayi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi Dinas Kesehatan dan Sosial dalam menentukan program-program untuk meningkatan pengkonsumsian ASI eksklusif.

Bagi ibu hamil agar dapat menjadi pedoman dalam memberikan ASI nantinya pada bayi yang akan dilahirkan.

Bagi POSYANDU Suryalaya sebagai masukan dalam membuat kebijakan mengenai program peningkatan pengkonsumsian ASI eksklusif.

Bagi Rumah Sakit Immanuel Bandung sebagai masukan dalam membuat kebijakan mengenai program peningkatan pengkonsumsian ASI eksklusif terutama di poliklinik kandungan dan poliklinik perinatal, sehubungan dengan predikat Rumah Sakit Immanuel Bandung sebagai Rumah Sakit Sayang Bayi (RSSB).

Bagi peneliti untuk memberikan gambaran tentang pengaruh ASI eksklusif terhadap morbiditas bayi sampai usia 6 bulan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(32)

5

Padahal kandungan gizi dalam PASI tidak sebanding dengan ASI, PASI tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi, dan tidak mengandung sistem imun, sedangkan ASI mengandung kandungan lebih dari 50 faktor imunitas yang sudah dikenal dan mungkin banyak lagi yang masih tidak diketahui, seperti Immunoglobin, Lysozyme, Antistapiloccocus, Lactobacillus bifidus, dan

Lactoferrin, yang akan melindungi bayi sampai 5 – 6 bulan pertama kehidupannya (Sjahmien, 2003).

ASI memiliki kandungan yang dapat membantu penyerapan nutrisi. Pada bulan-bulan awal, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu melindungi bayi dari diare, Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) yaitu sindrom kematian tiba-tiba pada bayi, infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi. Riset medis mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama bahkan pada usia lebih dari 6 bulan (www.kellymom.com, 2000).

Kemungkinan terjadinya penyakit pernapasan selama masa kanak-kanak secara signifikan berkurang bila bayi diberikan ASI eksklusif setidaknya selama 15 minggu, tanpa pemberian makanan padat selama periode ini (www.kellymom.com, 2000).

Morbiditas bayi dipengaruhi berbagai faktor, antara lain (www.nchealthystart.org, 2010):

1. Faktor Bayi

Bayi yang lahir premature (sebelum 37 minggu kehamilan), dan bayi dengan berat badan lahir rendah ( kurang dari 1,75 kg) lebih rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan.

2. Pendidikan Ibu

(33)

6

3. Pekerjaan Ibu

Ibu yang bekerja harus menitipkan anaknya untuk diasuh orang lain, sehingga memiliki kemungkinan lebih besar terpapar penyakit.

4. Lingkungan

Dua faktor lingkungan utama yang berhubungan dengan angka kejadian penyakit adalah sarana air bersih dan sarana pembuangan tinja.

5. Gizi

Bayi dengan gizi kurang lebih rentan terserang penyakit, serta memiliki waktu pemulihan penyakit yang lebih lama, sehingga dapat memperburuk penyakit yang sedang diderita.

6. Sosial Ekonomi

Bayi yang berasal dari keluarga dengan social ekonomi rendah lebih rentan terkena penyakit, terutama diare, terutama karena sulitnya akses air bersih dan tidak tersedianya sarana pembuangan tinja yang ideal.

7. Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi

Kontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum yang tidak dimasak, dapat juga terjadi sewaktu mandi. Kontak kuman pada kotoran dapat langsung ditularkan apabila melekat pada tangan, kemudian dimasukkan ke mulut, atau kontaminasi melalui alat-alat makan dan dapur. Juga dapat disebabkan karena pemberian makanan padat terlalu cepat.

1.5.2 Hipotesis

(34)

7

1.6 Metodologi

Jenis penelitian : Survey analytic Rancangan penelitian : Cross-sectional

Instrumen : Kuesioner

Teknik pengambilan data : Survei dengan wawancara langsung

Populasi : Ibu yang memiliki bayi berusia 6 bulan, yang datang ke POSYANDU Suryalaya Bandung

Sampel : Accidental sampling

Jumlah sampel : 49 (Empat puluh Sembilan)

1.7 Lokasi dan Waktu

(35)

60 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian terhadap 49 ibu yang memiliki bayi berusia 6 bulan yang datang ke POSYANDU Suryalaya selama periode bulan Mei – Juli 2010, dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor utama yang mempengaruhi pemberian ASI adalah profesi ibu, ibu yang bekerja cenderung menghentikan pemberian ASI eksklusif lebih awal dibanding ibu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) seiring berakhirnya masa cuti hamil dan melahirkan.

2. Delapan puluh enam persen (86%) ibu masih menyusui hingga bayi berusia 6 bulan, namun hanya 65% yang yang memberikan ASI eksklusif.

3. Tiga puluh lima persen (35%) ibu memberikan PASI sebelum bayinya berusia 6 bulan dengan alasan ibu tidak selalu ada ketika bayinya ingin menyusu dikarenakan ibu harus bekerja, sehingga PASI dianggap sebagai solusi untuk menggantikan ASI, dan sebagian kecil ibu mengaku bahwa ASI berhenti keluar dengan sendirinya sehingga harus beralih ke PASI.

(36)

61

5.2 Saran

1. Diharapkan dokter, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya dapat berkomunikasi dan memberikan informasi terperinci kepada para calon ibu atau ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif.

2. Dukungan sosial sangat penting dalam penyelenggaraan program ASI eksklusif, terutama kebijakan perusahaan tentang cuti hamil dan melahirkan, pemberian kesempatan kepada ibu menyusui untuk dapat menyusui bayinya selama jam kerja, serta ketersediaan penitipan bayi di kantor.

(37)

62

DAFTAR PUSTAKA

Anwariansyah. 2008. 11 Dosa yang Mematikan Ilmu Pengetahuan. http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=11775. 20 November 2010.

Arke, James. 2000. Infant Feeding: The Physiological Basis. Illinois: International Lactation Consultant Association (ILCA). p. 21 – 54

Aslis Wirda Hayati. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta: EGC. p. 2 – 3

Atikah Proverawati, Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI & Menyusui. Yogyakarta: Muha Medika. p. 22, 33 – 6

Breastfeeding Mothers' Support Group (BMSG). 2001. Practical Hints on Breastfeeding. Second edition revised. Singapore: The Breastfeeding Mothers' Support Group (BMSG). p. 1 – 3, 18 – 20

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Konseling Menyusui dan Pelatihan Fasilitator Konseling Menyusui. www.gizi.net/asi/Juklak%20Konselor-2007.pdf. 5 Januari 2009.

Farlex. 2010. Kelahiran. http://www.thefreedictionary.com/birth farlex 2010. 20 November 2010.

Herry Garna, Heda Melinda. 2005. Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi ke – 3. Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. p. 68 – 70

International Formula Council. 2010. Infant Feeding and Nutrition. http://www.infantformula.org/. 20 November 2010.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 2009. Meutia

Canangkan Pondok ASI.

http://www.menegpp.go.id/index.php?option=com_content&view=section &layout=blog&id=5&Itemid=87&limitstart=50. 5 Januari 2009.

King, F. Savage. 2000. Helping Mother To Breastfeed. Nairobi: African Medical and Research Foundation. p. 15 – 21, 35 – 6

(38)

63

Menu Bayi Sehat. 2010. Pentingkah ASI.

http://www.menubayisehat.com/2010/02/27/pentingkah-asi/. 20 November 2010.

Menu Bayi Sehat. 2010. Pengertian MP–ASI.

http://www.menubayisehat.com/2010/02/27/pengertian-mp-asi/. 20 November 2010.

N. C. Healty Start Foundation. 2010. Infant Death & Illness. http://www.nchealthystart.org/public/infantdeath/index.htm. 20 Desember 2010.

Quraish Sihab. 2010. Kerja Adalah Ibadah.

http://www.pkesinteraktif.com/edukasi/hikmah/342-kerja-adalah-ibadah.html. 20 November 2010.

Siregar, A. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin4.pdf. 5 Januari 2009.

Sjahmien Moehji. 2003. Ilmu Gizi Penanggulangan Gizi Buruk. Jilid 2. Jakarta: Papas Sinar Sinanti. p. 34, 40

Soejtiningsih. 2002. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. p. 171 – 9

Soekidjo Notoadmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. p. 25 – 7, 37 – 41, 125, 141 – 5, 159 – 60, 176 – 8

Suparjo. 2009. Konsep Sehat Sakit.

http://www.scribd.com/doc/19629055/Konsep-sehat-sakit. 20 November 2010.

Triexs. 2010. 1001 Tentang Kehamilan: Perfect Edition. Bandung: PT. Triexs Media. p. 174 – 8

UNICEF. 2006. Exclusive Breastfeeding.

http://www.unicef.org/progressforchildren/2006n4/index_breastfeeding.ht ml. 20 Desember 2010.

Utami Roesli. 2000. Bayi Sehat Akibat ASI Eksklusif. Edisi pertama. Jakarta: Elex Media Komputindo. p. 3, 19, 132 – 4

Waryono. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama. p. 78 – 88

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 – 6

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Terdapat hubungan yang signifikan antara status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kecamatan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Terdapat hubungan yang signifikan antara status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kecamatan

Faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku pemberian ASI Eksklusif adalah usia ibu yang menemukan bahwa salah satu faktor keberhasilan ASI adalah karena usia menurut

Hasil analisis univariat menunjukkan, bahwa ibu yang mempunyai sikap baik pada pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan lebih banyak dibanding dengan

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Pertumbuhan dan Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-6 Bulan di Puskesmas Kotabatu Kelurahan RAHA III Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia enam bulan yang memberikan ASI Eksklusif dan MP-ASI dini di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan

Status gizi bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif di BPS Suratni Bantul Yogyakarta sebagian besar responden adalah gizi baik yaitu 12 orang (80%). Status gizi bayi usia