• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara minat dan motivasi terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV di salah satu sekolah dasar tahun ajaran 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara minat dan motivasi terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV di salah satu sekolah dasar tahun ajaran 2015/2016."

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IVA DI SALAH SATU SEKOLAH

DASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh:

Indah Sulistyaningsih NIM: 111134270 Universitas Sanata Dharma

Jenis penelitian ini adalah penelitian inferensial-korelasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar terhadap prestasi belajar IPA, dan hubungan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV A SD Negeri Danurejo 1, dengan subjek penelitian yang berjumlah 30 siswa. Terdapat dua variabel bebas (independent) dalam penelitian ini yaitu minat dan motivasi belajar, dan satu variabel terikat (dependent) yaitu prestasi belajar IPA. Alat pengumpul data yang digunakan berupa skala (minat dan motivasi) dan dokumentasi nilai Ulangan Akhir Semester Genap siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik korelasi Product Moment.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Terdapat hubungan positif antara minat belajar terhadap prestasi belajar IPA dengan nilai r = 0.371 dan termasuk dalam tingkat korelasi rendah, sedangkan pengujian nilai koefisien menunjukkan nilai signifikan sebesar

0.043 (kurang dari α sebesar 0.05). 2) Tidak terdapat hubungan positif antara motivasi belajar

terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV dengan nilai r = 0.338 dan termasuk dalam tingkat korelasi rendah, sedangkan hasil pengujian nilai koefisien menunjukkan nilai

signifikan sebesar 0.068 (lebih dari nilai α sebesar 0.05).

(2)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN LEARNING INTEREST AND MOTIVATION TOWARD THE SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT STUDENT GRADE IV IN

ELEMENTARY SCHOOL YEAR 2015/2016

By:

Indah Sulistyaningsih

Number Student: 111134270 Universitas Sanata Dharma

The type of this research is inferential-correlation research. This study aims to understand whether: 1) there are positive correlations between students learning interest with science learning achievements. 2) there are positive correlations between the amount of time to study with the science learning achievement.This Research carried out in grade IV SD Negeri Danurejo 1, with 30 students as the participants. There are three variables in this study, independent variables that consisting of a learning interest and motivation, and dependent variables that is the student science learning achievement. The data collection instrument is scale, interview, and documentation of the second UAS values. The data analysis techniques used is a statistical analysis technique correlation Product Moment test.

The result of the study are: 1) there is positive and significant correlation between a learning interest with science learning achievement with r value = 0.371 and included low correlation level, while the calculating coefficient value of 0.043 (less than the α value of 0.05). 2) there is no positive correlation and significant between amount of learning motivation with science learning achievement with r value = 0.338 and included low correlation level, while the calculating coefficient value of 0.068 (more than the α value of 0.05).

(3)

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SALAH SATU SEKOLAH DASAR

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Indah Sulistyaningsih NIM: 111134270

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SALAH SATU SEKOLAH DASAR

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Indah Sulistyaningsih NIM: 111134270

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh:

Indah Sulistyaningsih NIM : 111134270

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Ir. Sri Agustini Sulandari, M. Si Tanggal: 23 Februari 2016

Pembimbing II

(6)

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR

TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Indah Sulistyaningsih NIM: 111134270

Telah dipertahankan di depan Panitia Pengguji pada tanggal 23 Februari 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. ... Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ... Anggota : Ir. Sri Agustini Sulandari, M. Si. ... Anggota : Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. ... Anggota :Wahyu Wido Sari, M.Biotech. ...

Yogyakarta, 23 Februari 2016

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

(7)

PERSEMBAHAN

Dengan tulus karya ini saya persembahkan kepada:

Orang tua tercinta untuk kesabaran, peluh, pengharapan, doa, dan cintanya yang tak pernah putus, serta atas segala sesuatu yang pernah kuperoleh hingga saat ini

Orang-orang terdekat saya yang selalu memberikan perhatian, semangat, dan dukungan kepada peneliti.

(8)

MOTTO

“... Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan

sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”

(Q.S. Ath-Thalaaq: 7)

“Allah memiliki banyak cara untuk memberikan hambanya menjadi kuat, setiap

yangg Allah berikan pasti memiliki maksud baik, bintang pun tak kan bersinar indah tanpa gelapnya malam.”

(Unknown)

“Saya adalah orangg yang lamban, tetapi saya tidak pernah mundur ke belakang”

(9)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Februari 2016 Peneliti

(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Indah Sulistyaningsih

Nomor Mahasiswa : 111134270

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR TAHUN AJARAN 2015/2016”.

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharmahak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media untuk keperluan akademis tanpa perlu minta ijin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

(11)

ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IVA DI SALAH SATU

SEKOLAH DASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh:

Indah Sulistyaningsih NIM: 111134270 Universitas Sanata Dharma

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-korelasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar terhadap prestasi belajar IPA, dan hubungan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV A SD Negeri Danurejo 1, dengan subjek penelitian yang berjumlah 30 siswa. Terdapat dua variabel bebas (independent) dalam penelitian ini yaitu minat dan motivasi belajar, dan satu variabel terikat (dependent) yaitu prestasi belajar IPA. Alat pengumpul data yang digunakan berupa skala (minat dan motivasi) dan dokumentasi nilai Ulangan Akhir Semester Genap siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik korelasi Product Moment.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Terdapat hubungan positif antara minat belajar terhadap prestasi belajar IPA dengan nilai r = 0.371 dan termasuk dalam tingkat korelasi rendah, sedangkan pengujian nilai koefisien menunjukkan nilai signifikan sebesar 0.043 (kurang dari α sebesar 0.05). 2) Tidak terdapat hubungan positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV dengan nilai r = 0.338 dan termasuk dalam tingkat korelasi rendah, sedangkan hasil pengujian nilai koefisien menunjukkan nilai signifikan sebesar 0.068 (lebih dari nilai α sebesar 0.05).

(12)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN LEARNING INTEREST AND MOTIVATION TOWARD THE SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT

STUDENT GRADE IV IN ELEMENTARY SCHOOL YEAR 2015/2016

By:

Indah Sulistyaningsih

Number Student: 111134270 Universitas Sanata Dharma

The type of this research is inferential-correlation research. This study aims to understand whether: 1) there are positive correlations between students learning interest with science learning achievements. 2) there are positive correlations between the amount of time to study with the science learning achievement.This Research carried out in grade IV SD Negeri Danurejo 1, with 30 students as the participants. There are three variables in this study, independent variables that consisting of a learning interest and motivation, and dependent variables that is the student science learning achievement. The data collection instrument is scale, interview, and documentation of the second UAS values. The data analysis techniques used is a statistical analysis technique correlation Product Moment test.

The result of the study are: 1) there is positive and significant correlation between a learning interest with science learning achievement with r value = 0.371 and included low correlation level, while the calculating coefficient value of

0.043 (less than the α value of 0.05). 2) there is no positive correlation and

significant between amount of learning motivation with science learning achievement with r value = 0.338 and included low correlation level, while the calculating coefficient value of 0.068 (more than the α value of 0.05).

Key words: Learning Interest, Learning Motivation, Science Learning

(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan atas segala berkat dan karunia-Nya yang begitu melimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR IPA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR TAHUN AJARAN 2015/2015”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi PGSD Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

(14)

5. Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan ide, saran, dan bimbingan yang sangat berguna selama proses penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu kepada peneliti.

7. Isnadiyah, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Danurejo 1 yang telah memberikan ijin kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian.

8. Ibu Iswanti selaku guru kelas IV A yang telah memberikan bimbingan, waktu, dan bantuannya kepada peneliti sehingga dapat melaksanakan penelitian.

9. Bapak dan Ibu Guru SD N Danurejo 1 yang telah menerima kehadiran peneliti dengan ramah dan terbuka.

10. Siswa-siswi kelas IV A SD Negeri Danurejo 1 Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah bersedia mengisi instrumen penelitian.

11. Orang tuaku tercinta Bapak Sudarno dan Alm. Ibu Marwiti yang telah mencurahkan cinta kasihnya, doa, semangat dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Kakakku tersayang Jeani yang telah memberikan dukungan dan semangatnya.

13. Sahabat hatiku yang selalu mendengarkan keluh kesah dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

(15)

15. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan peneliti terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

BAB II LANDASAN TEORI A. Minat Belajar ... 8

1. Pengertian Minat Belajar ... 2. Faktor yang Mempengaruhi Minat ... 3. Cara Membangkitkan Minat Siswa ...

(17)

1. Pengertian Motivasi ... 2. Fungsi Motivasi ... 3. Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 4. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar ... 5. Indikator Motivasi Belajar ...

12

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi ... 18 19 D. Karakteristik Pembelajaran IPA yang Efektif ... 21

E. Karakteristik Siswa Kelas IV SD ... 24

F. Penelitian yang Relevan ... 26

G. Kerangka Berpikir ... 27

H. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 56

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 2. Deskripsi Data Penelitian ... 56 57 B. Pembahasan ... 75

(18)

B. Keterbatasan Penelitian ... 79

C. Saran ... 80

DAFTAR REFERENSI ... 82

LAMPIRAN ... 84

(19)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Skala Minat Belajar Siswa ... 36

Tabel 3.2 Penyebaran Item Skala Minat Belajar Siswa ... 39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Motivasi Belajar ... 40

Tabel 3.4 Penyebaran Item Skala Motivasi Belajar ... 42

Tabel 3.5 Pengukuran dan Penskoran Skala Likert Minat dan Motivasi Belajar ... 43

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Minat Belajar ... 46

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Belajar ... 47

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Minat Belajar ... 49

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar ... 49

Tabel 3.10 Koefisien Reliabilitas ... 50

Tabel 3.11 Kategori Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi ... 52

Tabel 3.12 Acuan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 54

Tabel 4.1 Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi ... 58

Tabel 4.2 Distribusi Kecenderungan Frekuensi pada Variabel Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA ... 59

Tabel 4.3 Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi ... 61

Tabel 4.4 Distribusi Kecenderungan Frekuensi pada Variabel Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA ... 62

Tabel 4.5 Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi ... 64

Tabel 4.6 Distribusi Kecenderungan Frekuensi pada Variabel Prestasi Belajar IPA untuk Nilai Ulangan Akhir Semester Genap ... 66

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 68

Tabel 4.8 Hasil Uji Linearitas Variabel Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar IPA ... 70

(20)

Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi Minat Belajar dengan Prestasi Belajar IPA ... 73 Tabel 4.11 Hasil Uji Korelasi Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPA

(21)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Pie ChartDistribusi Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi

Belajar IPA ... 60 Gambar 4.2 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar

terhadap Prestasi Belajar IPA ... 63 Gambar 4.3 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1a Surat Ijin Penelitian dari Kampus ... 84 Lampiran 1b Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SD

Negeri Danurejo 1 ...

85

Lampiran 2 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 86 Lampiran 3 Daftar Nama Siswa Kelas IV A SD Negeri Danurejo 1 .... 87 Lampiran 4a Lembar Penilaian terhadap Instrumen Skala Minat Belajar

Siswa ... 88 Lampiran 4b Lembar Penilaian terhadap Instrumen Skala Motivasi

Belajar Siswa ...

91

Lampiran 5a Instrumen Uji Coba Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA ... 94 Lampiran 5b Instrumen Uji Coba Motivasi Belajar Siswa terhadap

Prestasi Belajar IPA ... 97 Lampiran 6a Tabulasi Data Instrumen Uji Coba Skala Motivasi Belajar

Siswa ... 100 Lampiran 6b Tabulasi Data Instrumen Uji Coba Skala Minat Belajar

Siswa ... 102 Lampiran 7a Hasil Uji Coba Validitas Minat Belajar ... 104 Lampiran 7b Hasil Uji Reliabillitas Minat Belajar... 107 Lampiran 7c Hasil Uji Coba Validitas Minat Belajar Siswa ... 108 Lampiran 7d Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar ... 111 Lampiran 8a Instrumen Penelitian Skala Minat Belajar terhadap Prestasi

Belajar IPA ... 112 Lampiran 8b Instrumen Penelitian Skala Motivasi Belajar terhadap

(23)

Siswa ... 118 Lampiran 9c Lampiran Nilai Ulangan Akhir Semester genap tahun

Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA ... 120 Lampiran 10 Hasil Uji Statistik Deskriptif Instrumen Minat, Motivasi,

dan Prestasi Belajar IPA ... 121 Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas ... 122 Lampiran 12a Hasil Uji Linearitas Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi

Belajar IPA ... 123 Lampiran 12b Hasil Uji Linearitas Motivasi Belajar Siswa terhadap

Prestasi Belajar IPA ... 124 Lampiran 13a Hasil Uji Hipotesis Korelasi Minat Belajar terhadap

Prestasi Belajar IPA ... 125 Lampiran 13b Hasil Uji Hipotesis Korelasi Motivasi Belajar terhadap

Prestasi Belajar IPA ... 126 Lampiran 14a Contoh Jawaban Instrumen Uji Coba Minat Belajar

Siswa ... 127 Lampiran 14b Contoh Jawaban Instrumen Uji Coba Motivasi Belajar

Siswa ... 130 Lampiran 15a Contoh Jawaban Instrumen Penelitian Minat Belajar

Siswa...

133

Lampiran 15b Contoh Jawaban Instrumen Penelitian Motivasi Belajar Siswa ...

135

(24)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Keberhasilan siswa dalam belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Djali (2006: 99) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri meliputi aspek fisiologis dan psikologis antara lain intelegensi (kemampuan intelektual) dan sikap, bakat, minat, motivasi dan konsentrasi (perhatian). Sedangkan faktor eksternal yang datang dari luar diri anak seperti lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.

(25)

yang dipelajari, maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan mendapat hasil yang baik dalam belajarnya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan minat yang besar terhadap objek yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh lebih baik. Hal senada juga diungkapkan oleh Efendi dan Praja (1993: 122) bahwa belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat siswa terhadap pembelajaran merupakan kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar.

Hamalik (2008: 164) mengatakan bahwa guru perlu mengenal minat-minat siswanya, karena penting bagi guru untuk memilih bahan pelajaran, memilih pengalaman-pengalaman belajar, menuntun mereka ke arah pengetahuan, dan untuk mendorong motivasi belajar mereka. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa motivasi seseorang akan meningkat apabila siswa memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya. Yamin (2003: 80) mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Siswa yang sudah mempunyai motivasi untuk belajar akan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam belajarnya. Hamalik (2008:164) juga berpendapat bahwa motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain. Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid-murid yang juga berminat tinggi dan antusias pula, murid yang antusias akan mendorong motivasi murid-murid lainnya.

(26)

kurang simpatik, malas, dan tidak bergairah mengikuti proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran. Untuk merangsang perhatian siswa, guru dituntut untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang mampu menarik perhatian siswa terhadap materi yang diberikan. Suatu keadaan yang menarik perhatian siswa diharapkan dapat menimbulkan minat dan motivasi belajar siswa. Peningkatan minat dan motivasi belajar siswa tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 895) merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut Syah (2008: 141) prestasi belajar merupakan hasil dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan belajar yang dapat diukur dengan alat atau tes tertentu.

(27)

siswa terhadap pelajaran. Selanjutnya metode dan gaya mengajar guru juga memberi pengaruh terhadap minat siswa dalam belajar IPA. Oleh karena itu hendaknya guru dapat menggunakan metode dan gaya mengajar yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih dalam tahap operasional konkret sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasinya.

Berdasarkan wawancara dengan guru dan observasi di SD Negeri Danurejo 1, diperoleh hasil sebagian siswa masih kurang berminat dalam mengikuti pelajaran termasuk pelajaran IPA. Mereka berpendapat bahwa pelajaran IPA itu membosankan karena banyaknya materi yang harus dipelajari. Dari pendapat siswa tersebut guru mengatakan hanya sebagian siswa saja yang termotivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, pada saat pembelajaran banyak siswa yang masih mengobrol dengan temannya. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran hanya terlihat oleh siswa yang duduk di bangku depan. Sementara siswa yang duduk di bangku belakang hanya diam saja dan tidak memperhatikan. Dari uraian mengenai hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa minat belajar pada pelajaran IPA siswa di SD Negeri Danurejo 1 kelas IV tahun ajaran 2015/2016 masih kurang sehingga mereka belum termotivasi untuk berprestasi dalam belajar.

(28)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagi berikut:

1. Apakah ada hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar IPA siswa kelas IV di Sekolah Dasar?

2. Apakah ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA siswa kelas IV di Sekolah Dasar?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas dapat ditentukan tujuan penelitian untuk mengetahui informasi tentang:

1. Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar.

2. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar.

D.Batasan Masalah Penelitian

(29)

E.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru untuk mengembangkan minat dan motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut bisa dengan cara memilih metode yang tepat dan bervariasi.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pihak sekolah untuk menambah bahan bacaan di perpustakaann sekolah.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti untuk mengembangkan ilmu dan menambah kreatifitas dalam memberikan materi pembelajaran pada masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa terhadap pelajaran.

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu disepakati bersama agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda. Beberapa istilah tersebut adalah sebagai berikut.

(30)

pada akhirnya akan berpengaruh pada meningkatnya motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.

b. Motivasi belajar merupakan faktor pendorong yang timbul dari dalam diri individu yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam meraih hasil yang baik dalam belajar.

(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Minat Belajar 1. Pengertian Minat

Menurut Belly (2006:4), minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Selanjutnya menurut Bob dan Anwar (1983:210) yang berpendapat bahwa minat adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada sesuatu. Dari kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat ialah keinginan seseorang setelah melihat dan mengamati sesuatu.

Sukardi (1987: 25) berpendapat bahwa minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-kecenderungan lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar mengajar karena dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Sardiman (1986: 93) yang menyatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan lancar kalau disertai dengan minat.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

(32)

a. Faktor intern adalah sama yang ada pada diri seseorang baik jasmani maupun rohani, fisik maupun psikhis.

b. Faktor ekstern adalah semua faktor yang ada diluar individu: keluarga, masyarakat dan sekolah.

3. Cara Membangkitkan Minat Siswa

Menurut Campbell (dalam Sofyan,2004:9) usaha yang dapat dilakukan untuk membina minat anak agar menjadi lebih produktif dan efektif antara lain sebagai berikut:

a. Memperkaya ide atau gagasan.

b. Memberikan hadiah yang merangsang. c. Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif.

d. Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling secara sehat.

e. Mengembangkan fantasi. f. Melatih sikap positif.

Pendapat lain dikemukakan oleh Olson (dalam Samosir, 1992:112) yang mengatakan bahwa untuk memupuk dan meningkatkan minat belajar anak dapat dilakukan sebagai berikut:

(33)

b. Latihan dan praktek sederhana dengan cara memikirkan pemecahan-pemecahan masalah khusus agar menjadi lebih berminat dalam memecahkan persoalan-persoalan.

c. Membuat orang lain supaya lebih mengembangkan diri sendiri. 4. Indikator Minat Belajar

Minat seseorang terhadap sesuatu diekspresikan melalui kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Seperti halnya pendapat yang diungkapkan Witherington (dalam Buchori, 1991: 135) bahwa minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang, atau suatu situasi yang bersangkutan dengan dirinya. Minat harus dipandang sebagai suatu reaksi yang sadar dan kesadaran itu disusul dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu objek. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa minat dicirikan dengan rasa lebih suka, rasa tertarik atau rasa senang, adanya perhatian, adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.

Selain itu Djamarah (2008: 132) mengungkapkan bahwa minat dapat diekspresikan anak didik melalui:

a. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lain. b. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang diminati

c. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap suatu yang diminatinya, tanpa menghiraukan yang lain.

(34)

a. Bergairah untuk belajar. Kegairahan dan inisiatif lebih dapat diwujudkan dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk menguasai materi dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangkan pengetahuan, selalu bersemangat, atau bergembira dalam mengerjakan tugas ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah.

b. Tertarik pada pelajaran. Ketertarikan terhadap pelajaran dapat ditandai dengan adanya respon dan tanggapan siswa, rasa ingin tahu, membuat catatan yang lengkap, selalu membaca bahan pelajaran, dan lain-lain.

c. Tertarik pada guru. Ketertarikan pada guru dapat dicontohkan melalui tidak terlambat mengikuti pelajaran, sedih bila guru tidak masuk atau terlambat, dan memperhatikan guru.

d. Mempunyai inisiatif untuk belajar, sebagai contoh serius mengikuti pelajaran, memikirkan materi saat proses belajar, berusaha belajar sendiri, selalu membaca bahan pelajaran, mengerjakan latihan maupun soal yang berkaitan dengan materi.

e. Kesegaran dalam belajar. f. Konsentrasi dalam belajar. g. Teliti dalam belajar.

(35)

a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterkaitan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

d. Lebih menyukai suatu hal yang meliputi minatnya daripada yang lainnya.

e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas kegiatan. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan indikator 8 yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: menunjukkan minat terhadap pelajaran, mempunyai inisiatif untuk belajar, ulet dalam menyelesaikan persoalan belajar, berkonsentrasi dalam belajar, perasaan setelah belajar, mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar, tertarik pada mata pelajaran (sikap), serta keinginan kuat untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.

B.Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi

(36)

dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Hal serupa juga dikemukakan Yamin (2003: 80) bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah ketrampilan, pengalaman.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat dikatakan motivasi dapat mendorong dan menggerakkan minat belajar untuk mencapai suatu tujuan. Siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi, kedudukan, dan pemecahan masalah. Demikian juga dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa memiliki dorongan motivasi untuk berhasil dibandingkan dengan siswa yang sama sekali tidak memiliki motivasi untuk berhasil.

2. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Nasution (1982: 77) motivasi memiliki 3 fungsi, yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat.

b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah yang hendak dicapai atau tujuan yang ingin diraih.

(37)

yang baik, dengan kata lain usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi akan menghasilkan prestasi yang baik. Hal tersebut juga disampaikan oleh Clelland dan Atkinson (dalam Esti, 1989: 161) yang berpendapat bahwa motivasi yang paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi. Hal itu dikarenakan seseorang cenderung untuk berjuang mencapai tujuan yang diharapkan.

3. Jenis-jenis Motivasi Belajar

Secara umum Prayitno (1989: 10) mengatakan motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, diantaranya:

a. Motivasi Intrinsik

Prayitno (1989: 11) mengatakan bahwa motivasi intrinsik merupakan keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri individu. Pendapat lain tentang motivasi dikemukakan oleh Thornburgh (dalam Prayitno, 1989: 10) yang berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak disebabkan adanya faktor pendorong dari dalam diri sendiri. Dari definisi ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik yaitu dorongan dari dalam individu yang dapat menggerakkan individu tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Motivasi Ekstrinsik

(38)

Sardiman (1990: 90) juga mengatakan bahwa motivasi ekstrinsik sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dari pendapat Sadirman tersebut dapat dikatakan siswa yang bermotivasi intrinsik melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan tujuan belajar, melainkan ingin mendapatkan pujian, hadiah, sanjungan, dan sebagainya. 4. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar

Menurut Nasution (1982: 81) ada beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar, antara lain:

a. Memberi Angka

Banyak siswa belajar untuk mencapai angka yang baik, sehingga biasanya yang dikejar oleh siswa dalam belajar adalah nilai atau angka. Oleh karena itu, langkah yang dapat ditempuh guru adalah bagaimana cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi yang diajarkan. b. Memberi Hadiah

(39)

c. Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan pada diri anak didik sehingga hasilnya akan lebih baik pula.

d. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil belajar yang selama ini dikerjakan, maka akan bisa memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.

e. Memberikan Pujian

Pujian yang diberikan guru dalam belajar siswa dapat memberikan motivasi bagi siswa tersebut.

f. Menumbuhkan Minat Belajar

Siswa akan merasa senang memperoleh materi pelajaran jika disertai dengan minat terhadap mata pelajaran tersebut.

g. Suasana yang Menyenangkan

Siswa akan merasa senang terhadap pelajaran yang sedang berlangsung apabila pembelajaran tersebut disertai dengan suasana yang menyenangkan. Suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat lebih memotivasi siswa mengikuti kegiatan demi kegiatan dalam pembelajaran.

(40)

5. Indikator Motivasi Belajar

Motivasi yang ada pada diri setiap orang pada dasarnya dapat diketahui dengan ciri-ciri atau indikasi-indikasi motivasi. Menurut Uno (2008), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil. (b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. (c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. (d) Adanya penghargaan dalam belajar. (e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. (f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Sedangkan menurut Sardiman (1992: 81), ada beberapa ciri-ciri bahwa siswa mempunyai motivasi yaitu sebagai berikut: (1) Tekun menghadapi tugas. (2) Ulet menghadapi kesulitan. (3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. (4) Lebih senang bekerja mandiri. (5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin. (6) Dapat mempertahankan pendapatnya. (7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. (8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

(41)

C.Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Penilaian terhadap hasil belajar siswa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai sasaran belajar. Hasil evaluasi atau penilaian terhadap pencapaian belajar siswa disebut prestasi belajar. Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu “prestasi” dan “belajar”. Prestasi

(Depdikbud, 2002: 895) adalah hasil yang telah dicapai. Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2).

Pengertian prestasi belajar menurut Winkel (1997: 168) adalah proses belajar yang dialami oleh siswa dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengatahuan dan pemahaman, nilai, sikap, dan keterampilan. Sementara Marsun dan Martaniah (dalam Tjundjing, 2000: 71), prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan dan diikuti perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilaksanakannya penilaian terhadap hasil belajar siswa.

(42)

bahwa dengan belajar perilaku siswa dalam merespon menjadi baik sebaliknya jika ia tidak belajar maka responnya tidak baik.

Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat dirumuskan bahwa prestasi belajar adalah suatu proses kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi secara aktif untuk memperoleh pengetahuan sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Shertzer dan Stone (dalam Winkle, 1997: 591) secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar faktor ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Faktor fisiologis, adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan.

b. Faktor psikologis, faktor ini berhubungan erat dengan intelegensi, sikap, motivasi, dan minat yang timbul dari dalam siswa itu sendiri.

2) Faktor Eksternal

(43)

a. Faktor lingkungan keluarga antara lain sosial ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, perhatian dari orang tua, suasana hubungan antara keluarga, dll.

b. Faktor lingkungan sekolah antara lain sarana prasarana, kompetensi guru, kurikulum dan metode belajar.

c. Faktor lingkungan masyarakat antara lain sosial budaya, partisipasi masyarakat pada pendidikan, dll.

Hal berbeda diungkapkan oleh Syah (2001: 132) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.

c. Faktor internal

Faktor internal berasal dari dalam individu yang meliputi faktor atau jasmani dan faktor mental psikologis. Faktor fisik misalnya keadaan badan lemah/ sakit/ kurang fit dan sebagainya. Sedang faktor mental psikologis meliputi kecerdasan/ intelegensi, minat, konsentrasi, ingatan, dorongan, rasa ingin tahu, dan sebagainya.

d. Faktor eksternal

Faktor ini berasal dari luar individu yang belajar, meliputi faktor alam, lingkungan, masyarakat, lingkungan sekolah, dan sarana prasarana.

e. Faktor pendekatan belajar

(44)

merupakan suatu upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar. Strategi dan metode belajar digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian, semakin mendalam cara belajar siswa dengan menggunakan strategi dan metode belajar maka prestasi yang diperoleh siswa akan semakin baik.

D.Karakteristik Pembelajaran IPA yang Efektif

Pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan dan dengan menggunakan pendekatan atau metode apapun harus benar-benar efektif. Dalam buku Kegiatan Belajar mengajar yang Efektif (Depdiknas, 2003:5-6) pembelajaran yang efektif secara umum diartikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang memberdayakan potensi siswa (peserta didik) serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran yang efektif merupakan kegiatan belajar mengajar yang mengikutsertakan kemampuan untuk mencapai kompetensi masing-masing peeserta didik. Akan lebih baik jika guru merancang pembelajaran IPA di sekolah dasar memperhatikan tujuh ciri utama pembelajaran yang efektif yang memberdayakan potensi siswa. Menurut buku Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif (Depdiknas, 2003: 7), tujuh ciri itu adalah:

(45)

proses siswa membangun pemahaman terhadap informasi atau pengalaman. Proses tersebut dapat dilakukan individu maupun kelompok.

Kedua, berpusat pada siswa. Siswa memiliki perbedaan dalam hal minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, dan cara belajar. Sebagai contoh siswa A akan lebih mudah belajar dengan mendengar-membaca. Siswa B akan lebih mudah belajar dengan melihat. Dan siswa C belajar dengan cara langsung memperagakannya. Oleh karena itu kegiatan belajar, materi belajar, waktu belajar, alat belajar, dan cara penilaian setiap siswa harus beragam sesuai dengan karakteristik siswa. Pembelajaran perlu menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Artinya pembelajaran memperhatikan bakat, minat, kemampuan, motivasi belajar, dan latar belakang sosial siswa, agar siswa mengembangkan potensinya secara optimal.

Ketiga, belajar dengan mengalami. Pembelajaran perlu menyediakan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, semua siswa diharapkan memperoleh pengalaman langsung melalui pengalaman inderawi yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dari melihat, mendengar, meraba, merasa, dan mencium. Namun, beberapa topik tidak mungkin disediakan dengan pengalaman nyata sehingga guru dapat menggantikannya dengan model atau alat peraga.

(46)

mengkomunikasikan gagasan hasil temuannya terhadap siswa lain ataupun guru. Dengan demikian, pembelajaran dapat membuat siswa berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan menghargai perbedaan dengan siswa lain.

Kelima, mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan. Rasa ingin tahu dan imajinasi merupakan modal dasar untuk peka, kritis, mandiri, dan kreatif. Sementara, fitrah ber-Tuhan merupakan cara bertaqwa kepada Tuhan. Pembelajaran perlu memperhatikan ketiga aspek ini agar menjadi wahana untuk mengoptimalkan ketiga aspek tersebut.

Keenam, belajar sepanjang hayat. Siswa memerlukan belajar sepanjang hayat agar bisa bertahan hidup dan berhasil menjalani proses kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pembelajaran perlu membekali siswa dengan keterampilan belajar, yang meliputi pengembangan rasa percaya diri, keingintahuan, kemampuan memahami orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama supaya mendorong dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di sekolah maupun secara informal di luar kelas.

Ketujuh, perpaduan kemandirian dan kerjasama. Siswa perlu berkompetisi, bekerja sama dan mengambangkan solidaritasnya. Pembelajaran perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.

(47)

dipastikan bahwa pembelajaran IPA yang diselenggarakan guru adalah pembelajaran yang efektif.

E.Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Hal tersebut mengacu pada tahapan perkembangan anak. Anak sekolah dasar berada pada 2 masa perkembangan yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9) dan masa kanak-kanak akhir (10-12). Izzaty, dkk (2008:116) menyebutkan masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi 2 fase, yaitu:

1. Masa kelas rendah sekolah dasar yang berlangsung antara usia 6/7 tahun – 9/10 tahun, biasanya siswa duduk di kelas 1, 2, dan 3 sekolah dasar. 2. Masa kelas tinggi sekolah dasar yang berlangsung antara usia 9/10 tahun

– 12/13 tahun, biasanya siswa duduk di kelas 4, 5, dan 6 sekolah dasar. Izzaty, dkk (2008: 116) menyebutkan bahwa ciri-ciri khas siswa masa kelas rendah sekolah dasar adalah: 1) Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah. 2) Suka memuji diri sendiri. 3) Kalau tidak dapat menyelesaikkan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan itu dianggapnya tidak penting. 4) Suka membandingkan dirinya dengan siswa lain, jika hal itu menguntungkan dirinya. 5) Suka meremehkan orang lain.

(48)

Piaget (dalam Bybee dan Sund, 1982) siswa kelas IV SD berada pada tahap perembangan operasional konkret. Dia mengatakan interaksi anak kelas IV sekolah dasar dengan lingkungannya sudah semakin berkembang. Cara berpikir anak masih bersifat konkret menyebabkan mereka belum mampu menangkap sesuatu yang abstrak atau dengan kata lain belum mampu mengabstraksi sesuatu yang konkret. Sebagai contoh ketika anak kelas IV belajar hasil bumi di Indonesia seperti timah, batu bara, dan batu marmer, mereka memerlukan alat bantu seperti gambar contoh timah, batubara, dan batu marmer untuk mempermudah pemahaman dan memiliki gambaran yang sebenarnya tentang materi yang sedang dipelajari.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, karakteristik perkembangan siswa kelas IV SD berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap itu siswa berpikir atas dasar pengalaman yang konkret atau nyata yang pernah dilihat dan dialami. Siswa belum mampu berpikir secara abstrak. Karakteristik yang muncul pada tahap ini dapat dijadikan landasan dalam menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran bagi siswa SD.

(49)

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah penelitian dari Ulya (2012) dengan judul “Pengaruh Minat Belajar dan Motivasi Belajar

terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV dan V pada MI Riyadlotul Ulum Kunir Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2011/2012”. Populasi penelitiannya adalah 30 siswa. Hasil yang

diperoleh dari penelitian itu adalah terdapat pengaruh positif yang tergolong sangat kuat sehingga ada pengaruh antara minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas IV dan V di Madrasah Ibtidaiyah Riyadlotul Ulum Kunir Kecamatan Dempet Kabupaten Demak sebesar 0,84. Dari hasil perhitungan koefisien determinan diketahui bahwa pengaruh minat belajar dan motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar 70.56% terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas IV dan V di Madrasah Ibtidaiyah Riyadlotul Ulum Kunir Kecamatan Dempet Kebupaten Demak.

Penulis juga menggunakan penelitian dari Amin (2008) sebagai penelitian yang relevan. Ia meneliti “Hubungan antara Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas II di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wahid Hasyim Malang”. Hasil penelitian menghasilkan

(50)

Prestasi belajar siswa untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam meskipun terdistribusi normal sebesar 13.3451, namun masih kurang memuaskan. (c) Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Penelitian ini dapat dikatakan sejenis dengan penelitian-penelitian di atas karena penelitian ini juga menyajikan korelasi antara dua variabel yaitu minat, motivasi, dan prestasi belajar.

G.Kerangka Berpikir

Minat dan motivasi siswa merupakan komponen penting dalam proses belajar mengajar, maka belajar tanpa minat dan motivasi akan mendapatkan hasil yang kurang optimal. Minat dan motivasi terhadap pelajaran IPA dilakukan oleh siswa yang ditujukan dan diberikan kepada proses pembelajaran. Minat dan motivasi tersebut dapat mempengaruhi hasil yang dicapai siswa dalam mengerjakan suatu materi untuk memperoleh suatu pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan perilaku atau tingkah laku dan kemampuan berinteraksi.

(51)

siswa akan berusaha untuk memperhatikan setiap kegiatan dalam pembelajaran dan pada akhirnya siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Namun siswa justru melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari seperti mengobrol dengan teman, mencorat-coret buku, menggambar, dan memperhatikan aktivitas di luar kelas. Siswa tidak mau memperhatikan pelajaran karena siswa kurang memiliki minat terhadap pelajaran tersebut. Jika siswa sudah tidak mempunyai minat, maka siswa akan merasa bahwa pelajaran tersebut sulit dan bahkan tidak memiliki kemauan untuk mengikuti pelajaran. Pada akhirnya akan berdampak pada prestasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya minat dari siswa terhadap mata pelajaran IPA akan mendorongnya untuk termotivasi terhadap pelajaran tersebut dan akhirnya berdampak pada prestasi belajar IPA. Adanya minat dan motivasi dalam proses belajar ditunjukkan dengan aktivitas siswa seperti: mendengarkan, memandang, menulis, menjawab pertanyaan lisan, mencatat atau membuat ringkasan, berfikir, bertanya, dan ikut terlibat dalam pembelajaran.

H.Hipotesis

Peneliti menggunakan dua hipotesis dalam penelitian ini, diantaranya yaitu:

1. Hipotesis statistik pada variabel minat belajar terhadap prestasi IPA adalah sebagai berikut.

(52)

H1 = rhitung< 0.05 (H1 diterima apabila nilai rhitung lebih kecil dari 0.05) Berdasarkan hipotesis tersebut, dapat dijabarkan hipotesis deskrriptif tentang variabel minat belajar terhadap prestasi IPA adalah sebagai berikut. H0 : Tidak ada hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi

IPA siswa kelas IV di SD Negeri Danurejo 1.

H1 : Ada hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi IPA siswa kelas IV di SD Negeri Danurejo 1.

2. Hipotesis statistik pada variabel motivasi belajar terhadap prestasi IPA adalah sebagai berikut.

H0 = rhitung> 0.05 (H0 diterima apabila nilai rhitung lebih besar dari 0.05) H1 = rhitung< 0.05 (H1 diterima apabila nilai rhitung lebih kecil dari 0.05) Berdasarkan hipotesis tersebut, dapat dijabarkan hipotesis deskriptif tentang variabel motivasi belajar terhadap prestasi IPA adalah sebagai berikut. H0 : Tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan

prestasi IPA siswa kelas IV di SD Negeri Danurejo 1.

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar terhadap prestasi belajar IPA dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV di SD N Danurejo 1 tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini termasuk penelitian inferensial dengan menggunakan jenis penelitian studi korelasi dan memberikan penjelasan mengenai hubungan antara minat belajar terhadap prestasi belajar IPA dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA.

(54)

B.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Danurejo 1 yang beralamat di Brontokan, Danurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal sampai perbaikan dan revisi laporan, yaitu dimulai dari bulan Mei 2015- Januari 2016. Rincian jadwal kegiatan dapat dilihat pada lampiran 2.

C.Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IVA SD Negeri Danurejo 1 tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 siswa.

D.Variabel Penelitian

Sugiyono (2004: 2) mengatakan bahwa variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(55)

penyebab timbulnya variabel lain dan biasanya variabel ini dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar dan motivasi belajar siswa. Indikator dari variabel minat yang diturunkan menurut pendapat dari Slameto (2010: 57), Rasyid (2010: 31) dan Djamara (2008: 132) yang meliputi: (a) menunjukkan minat terhadap pelajaran; (b) mempunyai inisiatif untuk belajar; (c) ulet dalam menyelesaikan persoalan belajar; (d) berkonsentrasi dalam belajar; (e) perasaan hati setelah belajar; (f) mempunyai antusias tinggi dalam belajar; (g) sikap tertarik pada mata pelajaran; (h) keinginan kuat untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Untuk selengkapnya instrumen tentang minat belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 5a.

Sedangkan variabel motivasi belajar adalah pendorong atau penggerak untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Indikator motivasi belajar diturunkan dari pendapat Uno (2008) dan Sardiman (1992: 81) diataranya: (a) Adanya hasrat untuk berhasil. (b) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. (c) Lebih senang bekerja mandiri. (d) Ketertarikan dalam belajar. (e) Dorongan dalam belajar. (f) Senang mencari dan memecahkan masalah. (g) Ulet menghadapi kesulitan. Untuk selengkapnya instumen tentang motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 5b.

2. Variabel Terikat

(56)

pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar IPA, meliputi nilai murni Ulangan Akhir Semester 2 mata pelajaran IPA siswa kelas IV tahun pelajaran 2014/2015.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Alfred (2011: 49) merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang dibahas dalam penelitian. Data penelitian terkumpul melalui teknik skala psikologi dan studi dokumentasi.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Skala Psikologi

Azwar (2014: 6) menyebutkan bahwa istilah skala psikologi selalu mengacu pada bentuk alat ukur atribut non-kognitif, khususnya yang disajikan dalam format tulis (paper and pencil). Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”. Semua jawaban

dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Skor yang diberikan pada skala ini merupakan kuantitas yang mewakili indikasi adanya atribut yang diukur.

(57)

1. Skala Minat Belajar

Penelitian ini menggunakan alat ukur skala psikologi untuk mengukur minat belajar siswa serta mengacu pada kerangka kuesioner milik Ulya (2012) yang berjudul “Pengaruh Minat Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV dan V pada MI Riyadlotul Ulum Kunir Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2011/2012”. Peneliti juga

menggunakan kerangka skala milik Pratami (2015) dengan judul “Hubungan Minat Belajar dan Jumlah Jam Belajar di Rumah terhadap

Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar”.

Penelitian keduanya menuntut siswa untuk mengerti sendiri setiap butir pernyataan yang telah disediakan. Hal ini membuat sebagian siswa kurang memahami maksud dari setiap butir pernyataan. Perbaikan yang penulis lakukan yaitu membacakan setiap butir pernyataan kemudian menjelaskan maksud dari pernyataan tersebut sehingga siswa benar-benar memahami maksud dari pernyataan tersebut.

Dalam menyusun skala psikologi yang mengacu pada penelitian di atas, peneliti juga melakukan beberapa modifikasi pada beberapa item pernyataan. Modifikasi dilakukan dengan cara hanya mengambil item yang berkaitan dan peneliti anggap tepat, menyederhanakan kalimat agar mudah dipahami siswa, serta mengembangkan item dari setiap indikator serta sesuai dengan mata pelajaran terkait.

Perbaikan dilakukan pada butir pernyataan Pratami yaitu “Saya

(58)

menjadi kata merasa karena peneliti menganggap kata sangat tidak tepat dalam menggiring jawaban siswa. Item pernyataan tersebut peneliti gunakan untuk butir nomor 2. Perbaikan juga dilakukan pada butir nomor 10 dengan memodifikasi pernyataan dari Ulya (2012) yaitu “Pada saat proses belajar Matematika, kalau ada hal yang kurang dimengerti maka saya menanyakannya pada guru” peneliti perbaiki dengan “Pada saat belajar IPA, ketika ada soal atau hal yang kurang dimengerti maka saya akan menanyakannya pada guru maupun orang tua”. Peneliti

memodifikasi pernyataan Ulya (2012) tersebut dengan lebih baku namun tetap mudah dipahami siswa dan dimengerti siswa. Perbaikan selanjutnya dilakukan pada butir nomor 11 dengan memodifikasi pernyataan dari Pratami (2015) yaitu “Saya merasa malas jika menemukan soal yang

sulit” dengan menambahkan kata mengerjakan tugas sebagai berikut “Saya merasa malas mengerjakan tugas jika menemukan soal yang sulit”.

Penggantian mata pelajaran Matematika menjadi IPA, perbaikan pengembangan butir pernyataan serupa juga peneliti lakukan di nomor 17, 18, 19, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 33.

(59)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Skala Minat Belajar Siswa

(60)
(61)

untuk belajar.

Peneliti melakukan beberapa modifikasi pernyataan item istrumen tentang minat belajar milik Ulya (2011) dengan memberi tanda (*) untuk pernyataan itemnya dan peneliti melakukan modifikasi pernyataan item instrumen tantang minat belajar milik Pratami (2015) dengan memberi tanda (**) untuk pernyataan itemnya, sedangkan pernyataan item yang dikembangkan oleh peneliti sendiri pada instrumen minat belajar tidak diberi tanda (*) maupun tanda (**).

(62)

Tabel 3.2

Penyebaran Item Skala Minat Belajar Siswa

No. Indikator Minat Belajar

Nomor item Skala Positif Negatif 1. Menunjukkan minat terhadap

pelajaran. 1, 2 3, 4

2. Mempunyai inisiatif untuk

(63)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Skala Motivasi Belajar

(64)
(65)

mengerjakan soal yang sulit.

nyerah mengerjakan soal-soal yang sulit.

Berdasarkan Tabel 3.3, peneliti membuat penyebaran item skala motivasi belajar pada Tabel 3.4 di bawah ini.

Tabel 3.5

Penyebaran Item Skala Motivasi Belajar Siswa

No. Indikator Minat Belajar

Nomor item Skala Positif Negatif 1. Adanya hasrat untuk berhasil. 1, 2, 3 4, 5 2. Menunjukkan minat terhadap

pelajaran. 6, 7 8, 9, 10

3. Lebih senang bekerja mandiri. 11, 12 13, 14 4. Ketertarikan dalam belajar. 15, 16 17, 18, 19 5. Dorongan dalam belajar. 20, 21 22, 23 6. Senang mencari dan

memecahkan masalah. 24, 25 26, 27, 28 7. Ulet menghadapi kesulitan. 29, 30 31, 32

Jumlah item 15 17

(66)

Tabel 3.5

Pengukuran dan Penskoran Skala Likert Minat dan Motivasi Belajar

Alternatif Jawaban Skor

Positif Negatif

Selalu (S) 4 1

Sering (SR) 3 2

Jarang (J) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan melihat benda-benda tertulis, seperti nilai rapor, nilai ulangan harian, nilai ujian tengah semester, yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Dokumentasi yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini adalah nilai Ulangan Akhir Semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 yang dibuat oleh para guru di masing-masing kecamatan melalui KKG.

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

(67)

Uji coba instrumen akan diuji cobakan pada siswa kelas V A SD N Danurejo 1 yang berjumlah 30 siswa. Siswa kelas V A digunakan sebagai uji coba validitas dan reliabilitas karena mempunyai latar belakang yang sama dengan siswa kelas IV. Pengujian validitas dan reliabilitas akan dikerjakan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0 for windows.

1. Pengujian Validitas

Azwar (2011: 6) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity

yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.

(68)

Keterangan:

rxy : koefisien validitas

∑X : jumlah skor dalam sebaran x ∑Y : jumlah skor dalam sebaran y

∑XY : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan ∑X2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x ∑Y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : banyaknya subyek

Besarnya nilai koefisien r didapat dengan menggunakan korelasi dengan signifikan 5%. Jika rhitung lebih besar daripada rtabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika rhitung lebih kecil daripada rtabel, maka butir soal tersebut tidak valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science 16.0 for Windows) dengan memindahkan data pada excel ke SPSS data view, kemudian nama pada variabel view diganti dengan nomor pernyataan, pada kolom desimal diganti menjadi angka 0. Selanjutnya memilih menu

(69)

diketahui hasil rhitung lebih besar dari rtabel, maka butir pernyataan tersebut valid. Hasil dari perhitungan variabel minat belajar dan motivasi belajar menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows dapat dilihat pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7.

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Minat Belajar

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan kepada siswa maka diperoleh 20 item valid dan 16 item tidak valid. Peneliti menggunakan 20 item yang valid tersebut untuk skala penelitian mengenai minat belajar siswa.

(70)

dalam penelitian selanjutnya adalah 20 butir pernyataan dengan korelasi rxy antara 0.392 sampai 0.827 (rhitung > rtabel). Tabulasi data instrumen uji coba skala minat belajar dapat dilihat pada lampiran 6a dan hasil uji validitas minat belajar dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 7a.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Belajar

(71)

Tabulasi data instrumen uji coba dapat dilihat pada lampiran 6b dan hasil uji validitas motivasi belajar dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 7c. 2. Pengujian Reliabilitas

Azwar (2011: 5) mengatakan bahwa reliabilitas terjemahan dari kata

rely dan ability. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Sementara Suprapto (2013: 101) menyatakan bahwa reliabilitas adalah konsistensi skor tes bila dilakukan tes beberapa kali pada waktu yang berbeda pada kelompok yang sama akan menghasilkan skor yang sama untuk setiap individu atau siswa.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Masidjo (1995: 209) yang mengatakan bahwa reliabilitas adalah taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam suatu pengukuran. Sehingga kapanpun, dimanapun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

(72)

Ghozali (2005:88) mengungkapkan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 60.

Peneliti melakukan uji reliabilitas untuk butir pernyataan minat belajar siswa yang valid dengan menggunakan program Statistical Packages for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows. Hasil uji reliabilitas skala minat belajar dapat dilihat pada Tabel 3.8 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8b.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Minat Belajar Cronbach's Alpha N of Items

.881 20

Selain minat belajar, peneliti juga melakukan uji reliabilitas pada butir pernyataan motivasi belajar yang valid. Hasil uji reliabilitas instrumen motivasi belajar dapat dilihat pada Tabel 3.9 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8d.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Cronbach's Alpha N of Items

.885 20

(73)

Tabel 3.10

Peneliti mengkategorikan hasil uji reliabilitas butir pernyataan minat belajar dan motivasi belajar yang valid dengan koefisien reliabilitas. Berdasarkan uji reliabilitas tersebut, dinyatakan bahwa butir pernyataan minat belajar memiliki reliabilitas yang tinggi karena koefisien reliabilitasnya 0.881 dan motivasi belajar memiliki reliabilitas yang tinggi pula karena koefisien reliabilitasnya sebesar 0.885.

G.TEKNIK ANALISIS DATA

(74)

menggunakan analisis data korelasi product moment. Pengujian tersebut menjelaskan hubungan antara variabel X1 (minat belajar) terhadap Y (prestasi belajar IPA), dan hubungan antara variabel X2 (motivasi belajar) terhadap Y (prestasi belajar IPA).

a. Analisis Statistik Inferensial

Menurut Sugiyono (2006: 29) statistik inferensial adalah statistik yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atauciri dari suatu populasi. Analisis data yang dilakukan yaitu memberi skor terhadap instrumen skala yang telah diisi oleh responden sesuai dengan skor opsi pernyataan positif dan negatif dan kemudian menjumlahkan skor dari masing responden serta menghitung rata-rata jawaban masing-masing responden. Peneliti menggunakan program Statistical Packages for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows untuk mengolah data yang telah diperoleh. Melalui program tersebut peneliti memperoleh data skor total setiap responden, mean, dan standar deviasi.

Gambar

Tabel 4.11
Gambar 4.1 Pie ChartDistribusi Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,142 dengan p

Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk memperoleh data kecerdasan intrapersonal dan data partisipasi aktif dan metode dokumentasi digunakan untuk

(3) Untuk mengetahui pengaruh minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas 5 SDN 01 Kebak tahun ajaran 2010/2011.. Penelitian ini

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan judul penelitian sebagai berikut: “ PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, angket dan dokumentasi foto yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar

Upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajarsiswa kelas IV SDN Satu Atap Wonolelo 3 dalam materi sistem pemerintahan semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui

Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data metode dokumentasi dan metode kuesioner atau angket. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian

Sedangkan hipotesis alternatif yang berbunyi “Terdapat korelasi positif dan signifikan antara motivasi berprestasi, minat belajar, konsep diri peserta didik secara