• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MAGNET DI KELAS V SD NEGERI 024766 BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MAGNET DI KELAS V SD NEGERI 024766 BINJAI."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Meningkarkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 024766 Binjai T.P 2011/2012”.

Dalam menyusun dan menulis skripsi ini saya banyak mendapat bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si, selaku Rektor UNIM ED 2. Bapak Drs. Nasrun, M S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M .S, Selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simare-M are, M . Pd Sekalu PD II, Bapak Drs. Nasrun Nst, M .S, Sekalu PD III, Bapak Drs. Khairul Anwar, M . Pd, Selaku Kertua Jurusan PPSD FIP UNIM ED Dan Drs. Ramli Sitorus, M . Ed, Selaku Sekertaris Jurusan PPSD FIP UNIM ED

4. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M . Pd, selaku pembimbing akademik yang telah banyak membimbing saya dalam menyelesaikan kuliah saya.

(5)

6. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M .Pd, Bapak Drs. Ramli Sitorus, M .Ed, Ibu Dra. Eva B. Simanjuntak, M .Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan bimbingan dan nasehat dalam penulisan skripsi.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri M edan beserta para Staf Administrasi Program Studi PGSD UNIM ED.

8. Ibu Zairani Lubis, S. Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 024766 Binjai, dan guru kelas M ismayati, S.Pd yang telah memotivasi penulis selama menyelesaikan skripsi.

9. Teristimewa, tercinta dan tersayang penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda M akmur Ginting dan Ibunda Rencana Kacaribu yang telah melahirkan dan membesarkan penulis serta memberi dukungan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini di perguruan Tinggi UNIM ED 10. Kepada Abang dan Kakak saya Abdul Rasyid Ginting, S.Kep Ns dan Emmy

Depari, SE, Kakak dan Abang saya Agustina Ginting S. Pd dan Irwansyah Sitepu, SE, serta keponakan-keponakanku tersayang Annisa Nabawy Sitepu dan Daffa Zahry Ginting.

11. Buat sohib-sohibku yang teristimewa Tri Suci M ayang Sari, S.Pd, Sri Rahayu, S.Pd, Siska Pramita Trg, Fitri Handayani Lubis, S.Pd, Dewi Anggreiny, Elma Riva Trg, S.Pd, Lena Sari Stp, Yunistria Cici Utami, M hd Rizal.

(6)

13. Buat sahabat-sahabat PPLku Laila Kadrina SP, Akmalun Nazli, S.Pd, Reza Paulika M eliala, Dwi Aristiana, Sri Rezeki Handayani, Wulan Tanwiriyah, Rita M aya Sari, Dewi Pratiwi, Ratna Windayani.

14. Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis tidak dapat membalasnya kiranya Allah SWT yang akan membalasnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan baik kata-kata maupun susunan kalimatnya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membantu demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis dengan penuh harapan agar kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, penulis mengucapkan terimakasih.

M edan, Juli 2012 Penulis

(7)

ABS TRAK

NURLIA GINTING NIM 108313248, (2012). M eningkatkan M inat Belajar Siswa Dengan M enggunakan M odel Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Pada M ata Pelajaran IPA M ateri Pokok Gaya M agnet Di Kelas V SD Negeri 024766 Binjai.

M edan, Jurusan PPSD, Fakultas Ilmu Pendidikan UNIM ED Tahun 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together. Penelitian ini dilakukan dan disebabkan karena rendahnya minat belajar IPA dalam pembelajaran gaya magnet, model pembelajaran yang kurang bervariatif, teknik pembelajaran IPA yang selama ini kurang melibatkan siswa secara aktif terutama dalam pembelajaran gaya magnet.

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 024766 Binjai pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 orang. Siswa laki-laki berjumlah 17 orang dan siswa perempuan berjumlah 13 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Suharsimi Arikunto sebanyak 2 siklus. Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, angket dan dokumentasi foto yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa setelah pembelajaran gaya magnet menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together.

(8)

v

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel I Jadwal Penelitian...42

Tabel II Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ...50

Tabel III Skor M entah Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I...51

Tabel IV Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I... 51

Tabel V Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan II... 57

Tabel VI Skor M entah Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II ... 58

Tabel VII Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II...59

Tabel VIII Hasil Angket M inat Belajar Siswa Siklus I ...61

Tabel IX Rekap Perubahan Tingkat M inat Belajar Siswa ...62

Tabel X Rekap Ketuntasan Tingkat M inat Belajar Siswa ...63

Tabel XI Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan I………... 68

Tabel XII Skor M entah Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I... 69

Tabel XIII Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I…...70

Tabel XIV Lembar Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan II ...73

Tabel XV Skor M entah Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II... ..74

Tabel XVI Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II... ...75

Tabel XVII Hasil Angket M inat Belajar Siswa Siklus II... ...77

Tabel XVIII Rekap Perubahan Tingkat M inat Belajar Siswa ...79

Tabel XIX Rekap Perubahan Tingkat M inat Belajar Siswa ...79

Tabel XX Tingkat M inat Belajar Siswa Dengan Observasi ...81

(9)

iv

DAFTAR GAMB AR

Hal

Gambar I Desain Penelitian ...33

Gambar II Papan Nama SD Negeri 024766 Binjai ...43

Gambar III Lingkungan Dan Guru-Guru SD Negeri 024766 Binjai ...45

Gambar IV Peneliti Sedang M enjelaskan Tentang Gaya M agnet...46

Gambar V Peneliti Sedang M enggunakan Alat Peraga ...46

Gambar VI Peneliti Sedang M embagi Tugas Kelompok ...47

Gambar VII Peneliti M embagi Kelompok Siswa... ...48

Gambar VIII Wali Kelas V Sedang Memperhatikan Peneliti Waktu Mengajar...49

Gambar IX Siswa Se dang Berdiskusi... ...54

Gambar X Peneliti M embantu Siswa Yang Kurang M engerti...55

Gambar XI Peneliti M enjelaskan Cara M engerjakan Angket... ...60

Gambar XII Grafik Tingkat M inat Belajar Siswa Dengan Angket... 63

Gambar XIII Grafik Ketuntasan Tingkat M inat Belajar Siswa.... ...63

Gambar XIV Peneliti M enyuruh Beberapa Siswa... ...67

Gambar XV M embagikan Angket Untuk Dikerjakan Oleh Sisw...77

Gambar XVI Grafik Tingkat M inat Belajar Siswa Dengan Angket... .79

Gambar XVII Grafik Ketuntasan Tingkat M inat Belajar Siswa.... ...80

Gambar XVIII Grafik Tingkat M inat Belajar Siswa Dengan Observasi...81

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi

perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa

dan negara. A gar pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung sesuai yang

diharapkan, maka perlu mendapatkan perhatian yang serius baik oleh pemerintah,

masyarakat, orang tua dan guru. Sumber daya manusia dimana yang akan datang

adalah anak-anak generasi muda pada masa kini karena itu mutu pendidikan bagi

siswa di sekolah dasar sangat perlu mendapatkan perhatian, bimbingan, dukungan,

arahan, pengajaran dalam melakukan proses pembelajaran yang diberikan guru

serta mengelola suasana kelas demi meningkatkan mutu pendidikan.

Seorang guru harus mampu membangkitkan minat belajar siswa

khususnya dalam proses belajar berlangsung, karena tanpa minat belajar tujuan

pembelajaran tidak akan tercapai secara efektif dan efesien. Rendahnya minat

belajar yang dimiliki oleh siswa sangat penting diperhatikan oleh guru dengan

baik, karena kalau tidak diperhatikan hal ini akan menjadi penghambat proses

belajar mengajar yang sedang berlangsung. Jika hal ini terjadi secara terus

menerus maka hasil belajar siswa yang diharapkan tidak tercapai.

Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku seseorang yang tidak

baik menjadi baik. M enurut Winkel (2007:28), “dengan belajar yang terarah dan

terpimpin, anak memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan

(11)

merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.

Selanjutnya Trianto (2010:1) “pendidikan salah satu bentuk perwujudan

kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan yang terarah untuk memperoleh pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, sikap sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya. Pendidikan IPA diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar.

Pendidikan IPA memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian, sikap

dan pembentukan intelektual anak. “Pembelajaran IPA menempatkan aktivitas

nyata anak yang menganjurkan kemampuan anak untuk sendiri “Jerome S.Bruner

(dalam S.Nasution, 2000:21). Karena rendahnya minat belajar anak, maka guru

sebagai pendidik harus bisa memilih model yang tepat untuk membelajarkan

siswa menjadi lebih baik dan bermakna. M enurut penulis model yang dipilih ialah

model pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together (NHT). Berbagai

kesempatan harus diberikan kepada anak-anak untuk bersentuhan langsung

dengan objek yang dipelajari dengan cara berkelompok. Untuk itu guru

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

karena model pembelajaran ini menekankan pada kegiatan siswa dan bukan

hanya guru saja, model pembelajaran ini juga memberikan kesempatan pada siswa

untuk mencari tahu dan mempertanggung jawabkan dari hasil kerja sama mereka.

Salah satu pokok bahasan pada pelajaran IPA di SD kelas V adalah

mengenai gaya magnet. Hal ini sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) kelas V

(12)

fungsinya dan sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) : 5.1 M endeskripsikan

hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya

gesek, dan gaya magnet). Inti tujuan dari pembelajaran ini adalah agar setiap

peserta didik dapat lebih mengenal lagi gaya magnet, dan bisa langsung dilihat

dari kehidupan sehari-hari, secara tidak langsung diajarkan dan dilihat

pemahaman tentang gaya magnet.

Namun berdasarkan pengamatan rill di lapangan, sebahagian siswa

beranggapan bahwa IPA merupakan pelajaran yang kurang diminati karena dinilai

membosankan dalam pembelajarannya. Berdasarkan hasil observasi saya selama

Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) dari 30 siswa di kelas V hanya 6

orang siswa = 20% yang mencapai standar ketuntasan, berarti 24 orang lagi siswa

= 80% belum mencapai standar ketuntasan. Hal ini di sebabkan oleh beberapa

faktor, di antaranya : (1) pembelajaran IPA di kelas masih bersifat ceramah. (2)

kesempatan siswa untuk mengeluarkan pendapat sangat minim bahkan hampir

tidak ada; (3) guru sering kali mendapat pengelolaan yang kurang tepat dalam

pembelajaran yang terjadi dikelas; (4) sering kali guru langsung memberikan

tugas pada siswa untuk mengerjakan soal dan meringkas teks bacaan.

Berbicara mengenai proses pembelajaran dan pengajaran yang sering

membuat kita kecewa, apalagi dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap

materi ajar. Walaupun demikian kita menyadari bahwa ada siswa yang mampu

memiliki tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, namun

kenyataan mereka sering kurang memahami dan mengerti secara mendalam

(13)

Proses pembelajaran dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan belajar

berpusat pada siswa, disini guru lebih bertindak sebagai motivator dan fasilitator

yang membuat suasana kelas tetap hidup. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

guru untuk membuat suasana kelas tetap hidup serta membangkitkan minat dan

motivasi siswa dalam pelajaran IPA di SD adalah dengan menerapkan model kerja

kelompok. Dalam dunia pendidikan yang semakin demokratis seperti zaman

sekarang ini, model kerja kelompok mendapat perhatian besar karena memiliki

arti penting dalam merangsang para siswa untuk berfikir dan mengespresikan

pendapatnya secara bebas dan mandiri.

Dari latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Number Head Together sebagai upaya peningkatan minat belajar siswa dalam

mata pelajaran IPA materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 024766

Binjai”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan oleh

peneliti, berkaitan dengan rendahnya minat belajar IPA siswa di kelas V SD.

Beberapa masalah yang dapat di identifikasi adalah :

1. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran

2. Hasil belajar IPA siswa yang masih rendah

(14)

4. Rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA disebabkan

oleh kurangnya guru menerapkan model pembelajaran yang bervariasi

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah, maka peneliti merasa perlu

membatasi masalah agar penelitian dapat lebih terarah. M asalah yang di teliti itu

di batasi pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head

Together untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada

materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 024766 Binjai T.P 2011/2012.

1.4Rumusan Masalah

Dari pembahasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah

pada penelitian ini adalah “Apakah setelah menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Number Head Together dapat meningkatkan minat belajar siswa

pada materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 024766 Binjai T.P

2011/2012”.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran dikelas

khususnya dalam mata pelajaran IPA

2. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu

mempertanggung jawabkan segala tugas individu maupun kelompok.

(15)

1.6Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, agar lebih aktif dalam proses belajar dan tidak malu-malu

untuk bertanya jika ada materi pelajaran.

2. Bagi guru, agar menggunakan model pembelajaran yang bervariasi

terutama model NHT dalam Pembelajaran IPA

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan yang baik pada sekolah dalam

rangka memberikan pembelajaran IPA.

4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan tentang pembelajaran kooperatif

tipe NHT dan minat.

5. Bagi lembaga PGSD hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam

(16)

1

BAB V

KES IMPULAN DAN S ARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam BAB IV dapat diambil

kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number

Head Together dapat meningkatkan minat belajar pada materi pokok gaya magnet

di kelas V SD Negeri 024766 Binjai. Hal ini terbukti dari :

1. Dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head

Together pada materi pokok gaya magnet dapat meningkatkan minat belajar

siswa kelas V SD Negeri 024766 Binjai yakni pada siklus I dan pada siklus

II.

2. Dapat dikatakan bahwa hasil observasi guru yang diamati selama

pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat

dari peningkatan hasil observasi guru mulai dari pertemuan I sampai

pertemuan IV. Dipertemuan I memperoleh observasi sebesar 55% adalah

rendah, dipertemuan II diperoleh observasi sebesar 65% adalah sedang,

dipertemuan III diperoleh observasi sebesar 80% adalah tinggi, kemudian

dipertemuan ke IV diperoleh observasi sebesar 98% adalah tinggi. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil observasi guru

dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head

Together. Pada siklus II observasi penelitian telah mengalami perubahan dan

(17)

2

3. Pada observasi minat belajar siswa siklus I pertemuan I memperoleh 35%,

pertemuan II memperoleh 41%. Dari hasil observasi di atas siswa belum

mengalami perubahan. Pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II observasi

siswa sudah mengalami perubahan, dimana hasil diperoleh pertemuan I 81%

dan pertemuan II memperoleh 92%.

4. Pada angket siswa siklus I belum mengalami perubahan minat belajar, dimana

rata-rata minat siswa memperoleh 57% atau tingkat minat belajar siswa masih

rendah. Pada angket siswa siklus II sudah mengalami perubahan minat

belajar, dimana rata-rata minat siswa meningkat sebesar 100% atau tingkat

minat belajar siswa tinggi. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran telah

tuntas karena siswa sudah mengalami perubahan minat belajar dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together.

5. Dengan menerapkan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Number Head Together dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Keunggulan dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa termotivasi dalam belajar sehingga minat belajar siswa dapat

meningkat.

2. Komunikasi guru dan siswa dapat terjalin dengan baik sehingga suasana

kelas lebih menyenangkan.

3. Kerja sama antar siswa terjalin dengan baik.

4. M inat belajar siswa semakin meningkat.

Kelemahan dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa masih ada yang ribut dan lebih mementingkan main-main saat

(18)

3

2. Siswa masih sedikit bertanya dalam mengungkapkan pendapat mereka.

3. Tidak semua anggota kelompok dipanggil guru.

5.2 S aran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan belajar mengajar, secara khusus guru kelas disarankan

untuk dapat menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number

Head Together dalam mengajar terlebih pada materi pokok gaya magnet

sehingga meningkatkan minat belajar siswa.

2. Jika guru hendak mengukur tingkat minat belajar siswa maka penggunaan

angket dan observasi sangat efektif dan efesien.

3. Penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

bukan hanya dapat diterapkan pada mata pelajaran IPA, pada mata

(19)

4

DAFTAR PUS TAKA

Anita Lie. 2010. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo

Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Aqib Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Yrama Widia

Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA Salingtemas SD Kelas V. Jakarta : BSE

Dewi Rosmala. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : CV Dharma

Dimiyati, dan M udjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka cipta

Djamarah Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka cipta

Djamarah Syaiful Bahri, 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

M uhibin, 2001. Proses Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

M uslich, M . 2011. Melaksanakan PTK Itu Mudah. M alang : Bumi Aksara

Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Poerwadarminta, W. J. S. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Surabaya : Kencana

Sadiman, 2001. Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusamed Studio

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar

(20)

5

Winkel, W, S.2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : M edia Abadi

(http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/indikator-minat-belajar.html)

(http://blog.unnes.ac.id/debierosar/2011/11/03/pengertian-gaya-magnet)

(http://id.wikipedia.org/wiki/ipa)

(http://izzatinkamala.wordpress.com/2008/06/19/pengertian-pendidikan-ipa/)

(http://juhji-science-sd.blogspot.com/.../pengertian-pendidikan-ipa-dan.html)

(http://lukenququ.blogspot.com/2009/01/pengertian-ipa.html)

(http://matematika-ipa.com/model-pembelajaran-cooperative-learning-tipe-nht/)

(http://pinggiralas.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-dimensi-umum

pendidikan.html)

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Mukri mengenai perilaku remaja dalam pelaksanaan ibadah sholat remaja skitar, yaitu “sudah terihat jelas bagaimana kondisi jama’ah

Mongoloid Asia (Asiatic Mongoloid): warna kulit kuningpucat atau putih lobak, ukuran tubuh sedang, rambut hitamkejur, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, mata

[r]

Pada kondisi yang tidak menentu, saya berani menjalankan usaha ini secara terus

Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, berkenaan dengan pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari (KES) dan penanganan

Dengan demikian pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan penerapan alat peraga telah meningkatkan hasil belajar matematika materi kubus dan balok pada siswa

Model fungsi transfer pada TR 450VA dan 1300VA setelah dilakukan analisis deteksi outlier memiliki hasil parameter yang signifikan, uji asumsi residual white noise

Dengan mengadopsi penelitian yang telah dilakukan oleh Pikaev dengan sistem aliran aerosol seperti Gambar 2, maka proses detoksifikasi dan desinfeksi limbah cair dari