KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Meningkarkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 024766 Binjai T.P 2011/2012”.
Dalam menyusun dan menulis skripsi ini saya banyak mendapat bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si, selaku Rektor UNIM ED 2. Bapak Drs. Nasrun, M S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M .S, Selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simare-M are, M . Pd Sekalu PD II, Bapak Drs. Nasrun Nst, M .S, Sekalu PD III, Bapak Drs. Khairul Anwar, M . Pd, Selaku Kertua Jurusan PPSD FIP UNIM ED Dan Drs. Ramli Sitorus, M . Ed, Selaku Sekertaris Jurusan PPSD FIP UNIM ED
4. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M . Pd, selaku pembimbing akademik yang telah banyak membimbing saya dalam menyelesaikan kuliah saya.
6. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M .Pd, Bapak Drs. Ramli Sitorus, M .Ed, Ibu Dra. Eva B. Simanjuntak, M .Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan bimbingan dan nasehat dalam penulisan skripsi.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri M edan beserta para Staf Administrasi Program Studi PGSD UNIM ED.
8. Ibu Zairani Lubis, S. Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 024766 Binjai, dan guru kelas M ismayati, S.Pd yang telah memotivasi penulis selama menyelesaikan skripsi.
9. Teristimewa, tercinta dan tersayang penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda M akmur Ginting dan Ibunda Rencana Kacaribu yang telah melahirkan dan membesarkan penulis serta memberi dukungan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini di perguruan Tinggi UNIM ED 10. Kepada Abang dan Kakak saya Abdul Rasyid Ginting, S.Kep Ns dan Emmy
Depari, SE, Kakak dan Abang saya Agustina Ginting S. Pd dan Irwansyah Sitepu, SE, serta keponakan-keponakanku tersayang Annisa Nabawy Sitepu dan Daffa Zahry Ginting.
11. Buat sohib-sohibku yang teristimewa Tri Suci M ayang Sari, S.Pd, Sri Rahayu, S.Pd, Siska Pramita Trg, Fitri Handayani Lubis, S.Pd, Dewi Anggreiny, Elma Riva Trg, S.Pd, Lena Sari Stp, Yunistria Cici Utami, M hd Rizal.
13. Buat sahabat-sahabat PPLku Laila Kadrina SP, Akmalun Nazli, S.Pd, Reza Paulika M eliala, Dwi Aristiana, Sri Rezeki Handayani, Wulan Tanwiriyah, Rita M aya Sari, Dewi Pratiwi, Ratna Windayani.
14. Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis tidak dapat membalasnya kiranya Allah SWT yang akan membalasnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan baik kata-kata maupun susunan kalimatnya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membantu demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis dengan penuh harapan agar kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, penulis mengucapkan terimakasih.
M edan, Juli 2012 Penulis
ABS TRAK
NURLIA GINTING NIM 108313248, (2012). M eningkatkan M inat Belajar Siswa Dengan M enggunakan M odel Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Pada M ata Pelajaran IPA M ateri Pokok Gaya M agnet Di Kelas V SD Negeri 024766 Binjai.
M edan, Jurusan PPSD, Fakultas Ilmu Pendidikan UNIM ED Tahun 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together. Penelitian ini dilakukan dan disebabkan karena rendahnya minat belajar IPA dalam pembelajaran gaya magnet, model pembelajaran yang kurang bervariatif, teknik pembelajaran IPA yang selama ini kurang melibatkan siswa secara aktif terutama dalam pembelajaran gaya magnet.
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 024766 Binjai pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 orang. Siswa laki-laki berjumlah 17 orang dan siswa perempuan berjumlah 13 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Suharsimi Arikunto sebanyak 2 siklus. Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, angket dan dokumentasi foto yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa setelah pembelajaran gaya magnet menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together.
v
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel I Jadwal Penelitian...42
Tabel II Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ...50
Tabel III Skor M entah Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I...51
Tabel IV Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I... 51
Tabel V Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan II... 57
Tabel VI Skor M entah Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II ... 58
Tabel VII Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II...59
Tabel VIII Hasil Angket M inat Belajar Siswa Siklus I ...61
Tabel IX Rekap Perubahan Tingkat M inat Belajar Siswa ...62
Tabel X Rekap Ketuntasan Tingkat M inat Belajar Siswa ...63
Tabel XI Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan I………... 68
Tabel XII Skor M entah Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I... 69
Tabel XIII Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I…...70
Tabel XIV Lembar Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan II ...73
Tabel XV Skor M entah Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II... ..74
Tabel XVI Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II... ...75
Tabel XVII Hasil Angket M inat Belajar Siswa Siklus II... ...77
Tabel XVIII Rekap Perubahan Tingkat M inat Belajar Siswa ...79
Tabel XIX Rekap Perubahan Tingkat M inat Belajar Siswa ...79
Tabel XX Tingkat M inat Belajar Siswa Dengan Observasi ...81
iv
DAFTAR GAMB AR
Hal
Gambar I Desain Penelitian ...33
Gambar II Papan Nama SD Negeri 024766 Binjai ...43
Gambar III Lingkungan Dan Guru-Guru SD Negeri 024766 Binjai ...45
Gambar IV Peneliti Sedang M enjelaskan Tentang Gaya M agnet...46
Gambar V Peneliti Sedang M enggunakan Alat Peraga ...46
Gambar VI Peneliti Sedang M embagi Tugas Kelompok ...47
Gambar VII Peneliti M embagi Kelompok Siswa... ...48
Gambar VIII Wali Kelas V Sedang Memperhatikan Peneliti Waktu Mengajar...49
Gambar IX Siswa Se dang Berdiskusi... ...54
Gambar X Peneliti M embantu Siswa Yang Kurang M engerti...55
Gambar XI Peneliti M enjelaskan Cara M engerjakan Angket... ...60
Gambar XII Grafik Tingkat M inat Belajar Siswa Dengan Angket... 63
Gambar XIII Grafik Ketuntasan Tingkat M inat Belajar Siswa.... ...63
Gambar XIV Peneliti M enyuruh Beberapa Siswa... ...67
Gambar XV M embagikan Angket Untuk Dikerjakan Oleh Sisw...77
Gambar XVI Grafik Tingkat M inat Belajar Siswa Dengan Angket... .79
Gambar XVII Grafik Ketuntasan Tingkat M inat Belajar Siswa.... ...80
Gambar XVIII Grafik Tingkat M inat Belajar Siswa Dengan Observasi...81
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi
perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa
dan negara. A gar pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung sesuai yang
diharapkan, maka perlu mendapatkan perhatian yang serius baik oleh pemerintah,
masyarakat, orang tua dan guru. Sumber daya manusia dimana yang akan datang
adalah anak-anak generasi muda pada masa kini karena itu mutu pendidikan bagi
siswa di sekolah dasar sangat perlu mendapatkan perhatian, bimbingan, dukungan,
arahan, pengajaran dalam melakukan proses pembelajaran yang diberikan guru
serta mengelola suasana kelas demi meningkatkan mutu pendidikan.
Seorang guru harus mampu membangkitkan minat belajar siswa
khususnya dalam proses belajar berlangsung, karena tanpa minat belajar tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai secara efektif dan efesien. Rendahnya minat
belajar yang dimiliki oleh siswa sangat penting diperhatikan oleh guru dengan
baik, karena kalau tidak diperhatikan hal ini akan menjadi penghambat proses
belajar mengajar yang sedang berlangsung. Jika hal ini terjadi secara terus
menerus maka hasil belajar siswa yang diharapkan tidak tercapai.
Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku seseorang yang tidak
baik menjadi baik. M enurut Winkel (2007:28), “dengan belajar yang terarah dan
terpimpin, anak memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.
Selanjutnya Trianto (2010:1) “pendidikan salah satu bentuk perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan yang terarah untuk memperoleh pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, sikap sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya. Pendidikan IPA diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar.
Pendidikan IPA memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian, sikap
dan pembentukan intelektual anak. “Pembelajaran IPA menempatkan aktivitas
nyata anak yang menganjurkan kemampuan anak untuk sendiri “Jerome S.Bruner
(dalam S.Nasution, 2000:21). Karena rendahnya minat belajar anak, maka guru
sebagai pendidik harus bisa memilih model yang tepat untuk membelajarkan
siswa menjadi lebih baik dan bermakna. M enurut penulis model yang dipilih ialah
model pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together (NHT). Berbagai
kesempatan harus diberikan kepada anak-anak untuk bersentuhan langsung
dengan objek yang dipelajari dengan cara berkelompok. Untuk itu guru
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together
karena model pembelajaran ini menekankan pada kegiatan siswa dan bukan
hanya guru saja, model pembelajaran ini juga memberikan kesempatan pada siswa
untuk mencari tahu dan mempertanggung jawabkan dari hasil kerja sama mereka.
Salah satu pokok bahasan pada pelajaran IPA di SD kelas V adalah
mengenai gaya magnet. Hal ini sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) kelas V
fungsinya dan sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) : 5.1 M endeskripsikan
hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya
gesek, dan gaya magnet). Inti tujuan dari pembelajaran ini adalah agar setiap
peserta didik dapat lebih mengenal lagi gaya magnet, dan bisa langsung dilihat
dari kehidupan sehari-hari, secara tidak langsung diajarkan dan dilihat
pemahaman tentang gaya magnet.
Namun berdasarkan pengamatan rill di lapangan, sebahagian siswa
beranggapan bahwa IPA merupakan pelajaran yang kurang diminati karena dinilai
membosankan dalam pembelajarannya. Berdasarkan hasil observasi saya selama
Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) dari 30 siswa di kelas V hanya 6
orang siswa = 20% yang mencapai standar ketuntasan, berarti 24 orang lagi siswa
= 80% belum mencapai standar ketuntasan. Hal ini di sebabkan oleh beberapa
faktor, di antaranya : (1) pembelajaran IPA di kelas masih bersifat ceramah. (2)
kesempatan siswa untuk mengeluarkan pendapat sangat minim bahkan hampir
tidak ada; (3) guru sering kali mendapat pengelolaan yang kurang tepat dalam
pembelajaran yang terjadi dikelas; (4) sering kali guru langsung memberikan
tugas pada siswa untuk mengerjakan soal dan meringkas teks bacaan.
Berbicara mengenai proses pembelajaran dan pengajaran yang sering
membuat kita kecewa, apalagi dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap
materi ajar. Walaupun demikian kita menyadari bahwa ada siswa yang mampu
memiliki tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, namun
kenyataan mereka sering kurang memahami dan mengerti secara mendalam
Proses pembelajaran dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan belajar
berpusat pada siswa, disini guru lebih bertindak sebagai motivator dan fasilitator
yang membuat suasana kelas tetap hidup. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
guru untuk membuat suasana kelas tetap hidup serta membangkitkan minat dan
motivasi siswa dalam pelajaran IPA di SD adalah dengan menerapkan model kerja
kelompok. Dalam dunia pendidikan yang semakin demokratis seperti zaman
sekarang ini, model kerja kelompok mendapat perhatian besar karena memiliki
arti penting dalam merangsang para siswa untuk berfikir dan mengespresikan
pendapatnya secara bebas dan mandiri.
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Number Head Together sebagai upaya peningkatan minat belajar siswa dalam
mata pelajaran IPA materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 024766
Binjai”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan oleh
peneliti, berkaitan dengan rendahnya minat belajar IPA siswa di kelas V SD.
Beberapa masalah yang dapat di identifikasi adalah :
1. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran
2. Hasil belajar IPA siswa yang masih rendah
4. Rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA disebabkan
oleh kurangnya guru menerapkan model pembelajaran yang bervariasi
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah, maka peneliti merasa perlu
membatasi masalah agar penelitian dapat lebih terarah. M asalah yang di teliti itu
di batasi pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head
Together untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada
materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 024766 Binjai T.P 2011/2012.
1.4Rumusan Masalah
Dari pembahasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
pada penelitian ini adalah “Apakah setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Number Head Together dapat meningkatkan minat belajar siswa
pada materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 024766 Binjai T.P
2011/2012”.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran dikelas
khususnya dalam mata pelajaran IPA
2. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu
mempertanggung jawabkan segala tugas individu maupun kelompok.
1.6Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, agar lebih aktif dalam proses belajar dan tidak malu-malu
untuk bertanya jika ada materi pelajaran.
2. Bagi guru, agar menggunakan model pembelajaran yang bervariasi
terutama model NHT dalam Pembelajaran IPA
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan yang baik pada sekolah dalam
rangka memberikan pembelajaran IPA.
4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan tentang pembelajaran kooperatif
tipe NHT dan minat.
5. Bagi lembaga PGSD hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam
1
BAB V
KES IMPULAN DAN S ARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam BAB IV dapat diambil
kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number
Head Together dapat meningkatkan minat belajar pada materi pokok gaya magnet
di kelas V SD Negeri 024766 Binjai. Hal ini terbukti dari :
1. Dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head
Together pada materi pokok gaya magnet dapat meningkatkan minat belajar
siswa kelas V SD Negeri 024766 Binjai yakni pada siklus I dan pada siklus
II.
2. Dapat dikatakan bahwa hasil observasi guru yang diamati selama
pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat
dari peningkatan hasil observasi guru mulai dari pertemuan I sampai
pertemuan IV. Dipertemuan I memperoleh observasi sebesar 55% adalah
rendah, dipertemuan II diperoleh observasi sebesar 65% adalah sedang,
dipertemuan III diperoleh observasi sebesar 80% adalah tinggi, kemudian
dipertemuan ke IV diperoleh observasi sebesar 98% adalah tinggi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil observasi guru
dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head
Together. Pada siklus II observasi penelitian telah mengalami perubahan dan
2
3. Pada observasi minat belajar siswa siklus I pertemuan I memperoleh 35%,
pertemuan II memperoleh 41%. Dari hasil observasi di atas siswa belum
mengalami perubahan. Pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II observasi
siswa sudah mengalami perubahan, dimana hasil diperoleh pertemuan I 81%
dan pertemuan II memperoleh 92%.
4. Pada angket siswa siklus I belum mengalami perubahan minat belajar, dimana
rata-rata minat siswa memperoleh 57% atau tingkat minat belajar siswa masih
rendah. Pada angket siswa siklus II sudah mengalami perubahan minat
belajar, dimana rata-rata minat siswa meningkat sebesar 100% atau tingkat
minat belajar siswa tinggi. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran telah
tuntas karena siswa sudah mengalami perubahan minat belajar dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together.
5. Dengan menerapkan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Number Head Together dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Keunggulan dalam penelitian ini adalah :
1. Siswa termotivasi dalam belajar sehingga minat belajar siswa dapat
meningkat.
2. Komunikasi guru dan siswa dapat terjalin dengan baik sehingga suasana
kelas lebih menyenangkan.
3. Kerja sama antar siswa terjalin dengan baik.
4. M inat belajar siswa semakin meningkat.
Kelemahan dalam penelitian ini adalah :
1. Siswa masih ada yang ribut dan lebih mementingkan main-main saat
3
2. Siswa masih sedikit bertanya dalam mengungkapkan pendapat mereka.
3. Tidak semua anggota kelompok dipanggil guru.
5.2 S aran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan belajar mengajar, secara khusus guru kelas disarankan
untuk dapat menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number
Head Together dalam mengajar terlebih pada materi pokok gaya magnet
sehingga meningkatkan minat belajar siswa.
2. Jika guru hendak mengukur tingkat minat belajar siswa maka penggunaan
angket dan observasi sangat efektif dan efesien.
3. Penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together
bukan hanya dapat diterapkan pada mata pelajaran IPA, pada mata
4
DAFTAR PUS TAKA
Anita Lie. 2010. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo
Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Aqib Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Yrama Widia
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA Salingtemas SD Kelas V. Jakarta : BSE
Dewi Rosmala. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : CV Dharma
Dimiyati, dan M udjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka cipta
Djamarah Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka cipta
Djamarah Syaiful Bahri, 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
M uhibin, 2001. Proses Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
M uslich, M . 2011. Melaksanakan PTK Itu Mudah. M alang : Bumi Aksara
Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Poerwadarminta, W. J. S. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Surabaya : Kencana
Sadiman, 2001. Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusamed Studio
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar
5
Winkel, W, S.2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : M edia Abadi
(http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/indikator-minat-belajar.html)
(http://blog.unnes.ac.id/debierosar/2011/11/03/pengertian-gaya-magnet)
(http://id.wikipedia.org/wiki/ipa)
(http://izzatinkamala.wordpress.com/2008/06/19/pengertian-pendidikan-ipa/)
(http://juhji-science-sd.blogspot.com/.../pengertian-pendidikan-ipa-dan.html)
(http://lukenququ.blogspot.com/2009/01/pengertian-ipa.html)
(http://matematika-ipa.com/model-pembelajaran-cooperative-learning-tipe-nht/)
(http://pinggiralas.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-dimensi-umum
pendidikan.html)