MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS
DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di RA Al- Ihsan 1 Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
GIN GIN NUGRAHA NIM. 1009388
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Halaman Hak Cipta
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN
MENGHIAS BARANG BEKAS
DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di RA Al- Ihsan 1 Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)
oleh
GIN GIN NUGRAHA
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
@GIN GIN NUGRAHA2014
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI
KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS
DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di RA Al- Ihsan 1 Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut 2013/2014)
oleh
GIN GIN NUGRAHA
NIM. 1009388
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Ali Nugraha, M.Pd NIP : 196805241998021001
Pembimbing II
I Gusti Komang Arya, M.Hum NIP : 197703122008121001
Mengetahui :
Ketua Program Studi PGPAUD
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
vi
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAKS ………. i
KATA PENGANTAR... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... XI DAFTAR GRAFIK ... XII DAFTAR LAMPIRAN ... XII BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kreativitas Anak ... 9
1. Pengertian Kreativitas ... 9
2. Ciri-Ciri Kreativitas ... 12
3. Proses Kreativitas………...14
vii
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Media Pembelajaran……….. 17
C. APE ( Alat Permainan Edukatif ) ... 18
1. Pengertian APE ... 18
2. Ciri-ciri APE ... 18
3. Fungsi APE ... 19
4. Pembuatan APE ... 19
5. Implementasi APE ( Alat Permainan Edukatif ) Dari Barang Bekas Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini ... 21
D. Penelitian yang Relevan………. 23
E. Kerangka Berpikir.……… 23
F. Hipotesis Tindakan……….……24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 25
B. Desain Penelitian ... 25
C. Metode Penelitian ... 26
D. Definisi Operasional ... 32
E. Instrumen Penelitian ... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ... 36
G. Analisis Data ... 39
viii
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Data Hasil Penelitian ... 41
1. Profil RA Al-Ihsan 1 ... 41
a. Visi dan Misi RA Al-Ihsan1……….. 42
b. Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan……… 43
c. Profil Peserta Didik RA Al-Ihsan1……… 44
d. Kurikulum Pembelajaran di RA Al-Ihsan1……… 46
e. Sarana Dan Prasarana……… 48
2. Kondisi Objektif Kreativitas Anak RA Al-Ihsan 1 Sebelum Tindakan ... 49
3. Penerapan Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak di RA Al-Ihsan1... 57
a. Siklus I………... 57 b. Siklus II………. 68
4. Peningkatan Kreativitas Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa di Kelompok B RA Al-Ihsan1 .. 80
B. Pembahasan ... 86
1. Kondisi Objektif Kemampuan Kreativitas Anak RA Al-Ihsan1 Sebelum Menerapkan Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa ... 86
ix
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Peningkatan Kemampuan Kreativitas Anak Setelah
Penerapan Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan
Media Dasar Batok Kelapa di RA Al-Ihsan1 ... 90
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 93
A. Simpulan ... 93
B. Rekomendasi ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN
i Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS
DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
( Penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B di RA Al-Ihsan 1)
Gin Gin Nugraha 1009388
ii Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kreativitas dan hanya 40 % kategori peserta didik yang konsisten ( K ) artinya sudah konsisten dalam kreativitas secara mandiri.
Kata Kunci : Meningkatkan Kreativitas, Menghias Barang Bekas
ABSTRACT
INCREASE CREATIVITY IN EARLY CHILDHOOD
SECONDHAND GOODS THROUGH DECORATING
BASIC MEDIA WITH COCONUT
( Classroom Action Research in group B in RA Al - Ihsan 1 )
Gin Gin Nugraha 1009388
iii Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
developing early stage ( MB ) means new students begin the initial stages of the creative . In well-developed categories ( BB ) as much as 59 % of children reach developmental stages of creativity and only 40 % of learners consistent categories ( K ) has been consistent in its meaning independently creativity .
1
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan
tuntutan, bantuan, dan pertolongan kepada peserta didik. Peserta didik atau siswa
memiliki potensi untuk berkembang. Potensi ini secara berangsur-angsur tumbuh
dan berkembang dari dalam diri anak. Untuk menjamin perkembangan
potensi-potensinya agar menjadi terarah diperlukan bimbingan atau, tuntutan, bantuan dan
perhatian dari luar. Jika unsur bimbingan tidak ada, maka potensi tersebut tinggal
potensi belaka yang tidak sempat diaktualisasikan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar
yang di alami oleh peserta didik sebagai anak didik. Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam pasal 3 disebutkan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
2
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Anak kreatif yaitu anak yang mampu memperdayakan pikirannya
untuk menghasilkan gagasan baru, memecahkan masalah dan ide yang
mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan. Ketika anak mengekspresikan
pikirannya atau kegiatannya yang berdaya cipta, berinisiatif sendiri, dengan
cara-cara yang original, maka kita dapat mengatakan bahwa mereka itu adalah anak
yang kreatif. Individu kreatif dengan sendirinya memiliki motivasi dalam dirinya
atau motivasi intrinsik yang kuat untuk menghasilkan ide atau karya dalam
memuaskan diri bukan karena tekanan dari luar. Motivasi dalam diri atau intrinsik
tercipta dengan sendirinya yang mendorong timbulnya kreativitas dan itu akan
berlangsung dalam kondisi-kondisi mental tertentu.
Beberapa karakteristik tindakan kreatif anak adalah sebagai berikut : (1)
Anak kreatif belajar dengan cara-cara yang kreatif, (2) Anak kreatif memiliki
rentang perhatian yang panjang terhadap hal yang membutuhkan usaha kreatif, (3)
Anak kreatif memiliki kemampuan mengorganisasikan yang menakjubkan, (4)
Anak kreatif dapat kembali kepada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat
dari cara yang berbeda, (5) Anak kreatif belajar banyak melalui fantasi, dan
3
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kreatif menikmati permainan dengan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang
alami.
Pada usia khususnya 4-6 tahun, kemampuan anak untuk berkreasi sudah
cukup tinggi dan lebih baik karena anak sudah bergaul dengan lingkungan luar
rumah dan sekolah . Otomatis pengetahuan dan tahapan perkembangannya pun
sudah lebih maju lagi dari anak batita. Terutama perkembangan sosialnya, di
mana anak sudah mulai berinteraksi dengan teman sebayanya. Jika diceritakan
mengenai sesuatu hal, ia bisa menceritakan kembali dan bahkan
mengembangkannya. Selain itu , anak usia ini sudah bisa menyalurkan hasrat
ingin tahunya dengan kreatifitasnya, yaitu melalui permainan pura-pura (bermain
peran, seperti dokter: guru , pilot, polisi, dsb). Ia bisa melakukan permainan itu
sendiri ataupun bersama teman-temannya. Bahkan anak juga sudah mampu
menciptakan mainan sendiri, semisal pistol-pistolan dari koran bekas, kapal
terbang/laut dan rumah-rumahan dari kertas1.
Pendidikan anak seharusnya sudah dimulai pada usia dini. Berbagai hasil
penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh pada usia dini
sangat mempengaruhi perkembangan anak pada masa berikutnya para ahli
psikologi perkembangan menyebutkan bahwa masa usia dini adalah merupakan
masa emas atau golden age. Dari aspek pendidikan stimulasi dini merupakan hal
yang sangat penting guna memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek
perkembangan anak, yang mencakup penanaman nilai-nilai dasar atau (agama dan
4
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan dasar (berbahasa, motorik, kognitif dan sosial). Untuk dapat
terwujudnya seluruh aspek perkembangan anak tersebut, dan untuk menumbuhkan
minat belajar anak, salah satunya diperlukan media pembelajaran (Pusat
Kurikulum-Balitbang Depdiknas 2007 : 2).
Seorang guru pada saat menyajikan informasi kepada anak usia dini
harus menggunakan media agar informasi tersebut dapat diterima atau diserap
anak dengan baik dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan
perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap, dan
keterampilan (Depdiknas, 2005 : 103).
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wadah untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan sifat-sifat
alami anak. Dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut
maka diperlukan media pembelajaran yang berbentuk alat permainan karena
prinsip belajar di PAUD adalah bermain sambil belajar dan belajar seraya
bermain. Dengan kegiatan bermain anak dapat mengembangkan potensi-potensi
yang ada pada dirinya.
Dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika praktek mengajar
menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa, jerami, dan ijuk di RA
Al-Ihsan1 hasilnya kurang memuaskan. Hal Ini terlihat dari ciri-ciri anak yang
kecenderungan meniru perintah dari guru sehingga kurang bisa mengembangkan
5
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peserta didik dalam mewujudkan ide menjadi kenyataan, memilih mainan bukan
berbahan alami. Intinya peserta didik kurang tertarik untuk belajar.
Kurangnya peserta didik dalam mengembangkan imajinasinya. Hal ini
dikarenakan kurangnya perhatian, sehingga kreativitas peserta didik kurang
terasah. Melihat hasil tersebut peneliti memodifikasi bahan pembelajaran dengan
3 media penunjang kreativitas dari bahan alam yang lain seperti lidi, daun ilalang,
dan daun pisang.
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (action research) berkaitan dengan pemanfaatan
barang bekas dalam Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini melalui
Pemanfaatan Barang Bekas Pada RA Al-Ihsan1 Kec. Bungbulang Kab. Garut.
Penggunaan barang bekas Batok kelapa sebagai alternatif pengembangan
kreativitas anak Dengan pemanfaatan barang bekas peserta didik dapat
membangun dan meningkatkan kreativitasnya sendiri, Peserta didik dapat
menuangkan imajinasi kreatif dalam menghias, Peserta didik bisa memanpaat
bahan yang alami dan mudah didapat , Serta pemanfaatan barang bekas juga dapat
melatih peserta didik untuk menjaga lingkungan sekitar. Melalui kegiatan
pembelajaran dengan pemanfaatan barang bekas ini di harapkan dapat
meningkatkan kreativitas peserta didik pada RA Al-Ihsan1 Kec. Bungbulang Kab.
Garut. Mengacu pada inti permasalahan di atas, maka studi ini peneliti tuangkan
dalam judul : “Meningkatkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Melalui
6
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kondisi objektif kreativitas anak di RA Al- Ihsan1?
2. Bagaimana penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar
batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al- Ihsan1?
3. Bagaimana peningkatan kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias
barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Kondisi objektif kreativitas anak di RA Al- Ihsan1.
2. Penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa,
untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Al- Ihsan1.
3. Peningkatan kemampuan kereativitas anak setelah penerapan kegiatan
menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA Al-Ihsan1.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat
menemukan dan mengembangkan strategi pembelajaran dengan pemanfaatan
barang bekas untuk meningkatkan kreativitas anak. Lebih rinci lagi diharapkan
penelitian ini bermanfaat bagi:
7
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memberikan sumbangan keilmuan dalam memahami peningkatan
kreativitas peserta didik di RA Al-Ihsan1 melalui pemanfaatan barang bekas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Memberikan pengalaman dan wawasan baru pada peserta didik
dalam meningkatkan kreativitas belajar melalui pemanfataan barang
bekas.
Memberikan pengalaman aktivitas motorik halus.
b. Bagi Pendidik
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan
kreativitas anak di RA Al-Ihsan1 melalui pemanfaatan barang
bekas.
Memberikan gambaran kepada pendidik dalam menerapkan media
dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas peserta didik di
RA Al-Ihsan1 mulai dari pembuatan rancangan pembelajaran,
pelaksanaan hingga evaluasi dari penerapan media dasar tersebut.
c. Bagi RA Al- Ihsan1
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan yang lebih baik.
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengembangkan dan
meningkatkan kreatifitas melalui media dasar batok kelapa.
E. Struktur Organisasi Penulisan
8
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Latar Belakang Penelitian
b. Rumusan Masalah Penelitian
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
e. Struktur Organisasi Penulisan
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
a. Kreativitas Anak
1. Pengertian Kreativitas
2. Ciri-ciri Kreativitas
3. Proses Kreativitas
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas
b. Media Pembelajaran
c. APE ( Alat Permainan Edukatif )
1. Pengertian APE
2. Ciri-ciri APE
3. Fungsi APE
4. Pembuatan APE
5. Implementasi APE ( Alat Permainan Edukatif ) Dari Barang Bekas
Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini
d. Penelitian Yang Relevan
e. Kerangka Berpikir
9
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. BAB III METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan subjek penelitian
b. Desain penelitian
c. Metode Penelitian
d. Devenisi Oprasional
e. Instrumen Penelitian
f. Teknik pengumpulan data
g. Analisis data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Penelitian
1. Profil RA Al-Ihsan 1
a. Visi dan Misi RA Al-Ihsan1
b. Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c. Profil Peserta Didik RA Al-Ihsan1
d. Kurikulum Pembelajaran di RA Al-Ihsan1
e. Sarana dan Prasarana
2. Kondisi Objektif Kreativitas anak RA Al-Ihsan1 sebelum tindakan
3. Penerapan Kegiatan Menghias Barang Bekas dengan Media Dasar
Batok Kelapa Untuk Meningkatkan Kreativitas anak di RA Al-Ihsan1
a. Siklus I
10
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Peningkatan Kreativitas Menghias Barang Bekas Dengan Media
Dasar Batok Kelapa di Kelompok B RA Al-Ihsan1
a. Pembahasan
1. Kondisi Objektif Kemampuan Kreativitas anak RA Al-Ihsan1
sebelum menerapkan kegiatan menghias barang bekas dengan media
dasar batok kelapa
2. Penerapan kegiatan menghias untuk meningkatkan kreativitas anak di
RA Al-Ihsan1
3. Peningkatan Kemampuan Kreativitas anak setelah penerapan kegiatan
menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa di RA
Al-Ihsan1
5. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
a. Simpulan
25
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan subjek penelitian
Penelitian ini dilakukan di RA Al- Ihsan 1 terletak di Kp. Asem, Desa
Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut. Waktu penelitian dilakukan
selama 1 bulan yaitu mulai minggu pertama bulan September 2013, sedangkan
tindakan siklus 1 dilakukan minggu ke empat pada tanggal 25 Maret 2014.
Subjek dalam penelitian ini adalah Peserta didik kelompok B dengan usia
5-6 tahun RA Al- Ihsan 1 tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 17 orang.
B. Desain penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian tindakan kelas yang
akan dilakukan di RA Al-Ihsan1 terletak di Kp. Asem. Desa Sinarjaya
Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, dengan menggunakan 2 siklus
pembelajaran yang akan dilakukan dalam 2 kali pertemuan pembelajaran.
Rancangan tindakan pada penelitian ini, direncanakan terdapat 2 siklus,
setiap siklus dibagi menjadi 1 pertemuan setiap pertemuan terdiri 4 bagian yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi.
Desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan, diadaptasi dari model
Mc Taggart dan Kemmis (Arikunto, 2010: 137) menyebutkan empat langkah
26
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN
Gambar 3.1
Siklus Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010:137)
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang timbul
dilapangan yaitu kurang berkembangnya kreativitas anak kelompok B di RA
Al-Ihsan1. Pelaksanan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan
dst
27
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghias anak kelompok B di RA AIhsan1 yang dilakukan oleh pendidik yang
merupakan suatu bentuk upaya dalam meningkatkan kreativitas anak dengan
menggunakan media dasar batok kelapa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kreativitas anak yang sudah ada menjadi lebih baik.
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas ( PTK).
Menurut Harjodipuro Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pendekatan
yang memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru
untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri agar kritis terhadap praktek
tersebut dan agar mau mengubahnya. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
yaitu bahwa masalah yang diangkat sehari-hari yang dihadapi oleh guru dikelas
(Muslihuddin, 2009:7). Suharsimi (2007:2) dalam (Mohammad Asrori 2009:5)
mendefinisikan Penelitian Tindakan K elas adalah:
“ Paparan gabungan definisi dari kata “ penelitian,” “tindakan,”
dan “kelas.” Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama oleh guru. Suharsimi berkesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencerrmatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”.
Adapun karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Suhardjono
(2007:62) dalam (Mohammad Asrori 2009:8) menyebutkan ada 6 karakteristik
PTK yaitu : 1) adanya tindakan (action). 2) adanya kolaborasi (kerjasama). 3)
28
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengembangan, (b) bertujuan meningkatkan profesionalisme guru, (c) alasan
pokok: ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan, dan (d) bertujuan
memperoleh pengetahuan sebagai pemecah masalah. 4) PTK dimulai dari
permasalahan yang sederhana, nyata, jelas dan tajam mengenai hal-hal yang
terjadi dikelas. 5) PTK berfokus pada masalah peraktis bukan problem teoritis
atau bersifat bebas konteks. 6) PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak saja
berupaya untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan
ilmiahnya.
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, dan
prosedur penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan
hasil yang dicapai pada penelitian ini. Adapun prosedur PTK menurut
Muslihuddin (2009: 50) yaitu penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai
dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian dilanjutkan
dengan tahap kedua yang diawali dengan revisi rencana, tindakan, observasi,
refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap
berhasil atau menunjukan terjadinya perubahan prilaku. Tahapan prosedur
penelitian tindakan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan
mengenai peningkatan kreativitas yang timbul pada anak di Kelompok B RA
Al-Ihsan 1. Teknik yang digunakan yaitu observasi langsung di RA Al-Al-Ihsan 1.
29
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa yang dilakukan ditempat
penelitian. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka ditemukan permasalahan
pada anak mengenai peningkatan kreativitas.
2. Perumusan Rencana Tindakan
Pada tahap ini peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan dalam
rangka meningkatkan kreativitas menghias barang bekas dengan media dasar
batok kelapa di RA Al-Ihsan 1 agar menjadi lebih baik dan meningkat dari
sebelumnya. Adapun hal-hal yang perlu direncanakan dalam menyusun rancangan
antara lain :
a. Menetapkan permasalahan secara fokus pada kegiatan menghias barang
bekas , kemudian memutuskan media dasar batok kelapa sebagai alat yang
dapat menstimulasi dan meningkatkan kreativitas.
b. Membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan yang akan
diberikan dalam proses pembelajaran menghias barang bekas dengan media
dasar batok kelapa.
c. Menetapkan indikator-indikator sebagai program pembelajaran menghias
barang bekas.
3. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan sebelumnya kemudian peneliti berdiskusi dengan
30
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru dalam pembelajaran menghias barang bekas pada anak kelompok B di RA
Al-Ihsan1.
4. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari isi rancangan yang
telah disusun pada saat sebelumnya. Proses pelaksanaan tindakan pembelajaran
dalam rangka meningkatkan kreativitas pada anak kelompok B RA Al-Ihsan 1
dilaksanakan setelah peneliti mengetahui fokus permasalahan. Peneliti dan guru
melaksanakan pembelajaran dengan memberikan tindakan melalui media dasar
batok kelapa. Pelaksanan tindakan ini berguna meningkatkan kreativitas pada
anak kelompok B RA Al-Ihsan 1 melalui penggunaan media dasar batok kelapa
yang dilakukan dalam siklus hingga hasil yang diharapkan dapat tercapai.
Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan/observasi, dan refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan
ulang atau revisi terhadap pelaksanaan siklus sebelumnya untuk melanjutkan ke
siklus berikutnya. Setiap siklus dikatakan berhasil apabila ada perkembangan
terhadap meningkatnya kretivitas pada anak kelompok B RA Al-Ihsan 1. Adapun
penjelasan lebih lanjut mengenai rencana pelaksanaan tindakan pada setiap siklus
antara lain:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti bersama guru merancang kegiatan yang
akan dilakukan dengan membuat skenario pembelajaran, materi pembelajaran
31
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
barang bekas pada anak kelompok B RA Al-Ihsan 1, dan melaksanakan stimulasi
pembelajaran dengan menggunakan media dasar batok kelapa.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini penelitian dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah
dirancang sebelumnya. Pendidik memberikan pembelajaran dengan menggunakan
media dasar batok kelapa yang sudah dirancang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan media dasar batok
kelapa digunakan untuk meningkatkan kereativitas anak.
c. Pengamatan/observasi
Pada tahap ini ketika tindakan penelitian berlangsung, peneliti hendaknya
melakukan pengamatan terhadap apa yang terjadi secara cermat. Menyiapkan
instrumen penelitian untuk guru dan anak sebagai salah satu teknik persiapan
untuk berlangsungnya proses pengamatan/observasi. Peneliti
mengamati/mengobservasi segala proses dalam aktivitas pembelajaran menghias
barang bekas dengan menggunakan media dasar batok kelapa. Pengamatan
tersebut menggunakan instrumen yang sudah disiapkan dan dilakukan secara
kontinue mulai dari siklus I sampai siklus II yang diharapkan dapat tercapai
tujuan.
d. Refleksi
Refleksi merupakan suatu rujukan yang digunakan untuk mengkaji apa
32
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
apa yang belum tuntas dari apa yang sudah direncanakan. Refleksi dilakukan pada
setiap siklus dimulai dari siklus I sampai pada siklus II yang menunjukan bahwa
tujuan yang diharapkan telah tercapai. Adanya refleksi membantu peneliti untuk
memaksimalkan tindakan dalam rangka meningkatkan kereativitas anak melalui
kegiatan menghias barang bekas kelompok B RA Al-Ihsan 1.
D. Definisi Oprasional
Pada penelitian ini aspek yang diteliti pada anak ada dua aspek yaitu :
aspek kelancaran dan aspek keaslian. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan
tempat penelitian, dan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Adapun pengertian barang bekas dalam Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, „barang‟ diartikan sebagai benda yang berwujud sedangkan arti kata
„bekas‟ adalah sisa habis dilalui, sesuatu yang menjadi sisa dipakai. Jadi barang
bekas bisa diartikan sebagai benda-benda yang pernah dipakai (sisa), yang
kegunaannya tidak sama seperti benda yang baru ( Yuniar, 1997).
Menurut Rosdianawati (2003) kegiatan daur ulang atau memanfaatkan
barang bekas adalah membuat mainan atau benda dengan mempergunakan
barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai, seperti kotak korek api,
33
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan Batok Kelapa dalam bahasa Indonesia disebut „Tempurung”.
Batok kelapa merupakan barang bekas yang ramah lingkungan dan bisa
dimanfaatkan sebagai bahan arang, hiasan, asbak, dan lain-lain.
Dengan menggunakan media dasar batok kelapa dalam pembelajaran
diharapkan akan mampu meningkatkan kereativitas pada peserta didik di RA Al-
Ihsan 1 terletak di Kp. Asem, Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten
Garut.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan adalah perangkat pembelajaran
berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH), pedoman observasi peserta didik dan
aktivitas guru dalam kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok
kelapa untuk meningkatkan kreativitas. Instrumen penelitian merupakan alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto,
2007:101). Adapun prosedur pengembangan instrumen yang dilakukan dalam
penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Menganalisis Variabel Penelitian
Langkah pertama, variabel dikaji terlebih dahulu oleh peneliti menjadi
34
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasilnya. Pembuatan indikator, dalam hal ini indikator meningkatkan kreativitas
anak, Peneliti mengacu pada Permendiknas no 58 tahun 2009.
2. Menetapkan Jenis Instrumen
Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang
akan digunakan untuk mengukur variabel, sub variabel atau indikator yang telah
ditentukan sebelumnya berdasarkan teori. Dalam penelitian ini akan menggunakan
jenis instrumen berupa pedoman observasi kemampuan anak dan pedoman
dokumentasi berupa catatan lapangan dan foto pelaksanaan pembelajaran
menggunakan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas pada
anak usia dini.
3. Menyusun Kisi-kisi Instrumen
Langkah ketiga, menetapkan jenis instrument. kemudian peneliti
menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi terkait variabel, sub variabel, indikator,
teknik pengumpulan data dan sumber data. Adapun kisi-kisi instrumen dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.1
KISI- KISI INSTRUMEN PENELITIAN
KEMAMPUAN KREATIF ANAK DALAM KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
TEKNIK PENGUMP
ULAN DATA
35
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemampuan
Kegiatan Menghias Barang Bekas Dengan Media Dasar Batok Kelapa Dalam Meningkatkan Kreativitas
No Variabel Aspek Indikator
36
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n 4.Pembagian tugas
37
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah keempat peneliti membuat instrument penelitian dengan
berdasarkan pada kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya. Jenis
instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi.
5. Judgement Instrumen
Langkah kelima peneliti mendiskusikan dan mengkonsultasikan
instrumen yang telah dibuat kepada dua dosen yang ahli di bidang pendidikan
anak usia dini. Judgment instrumen ini dilakukan untuk memperbaiki instrument
apabila terdapat kesalahan dalam pembuatannya, misalnya dengan membuang
instrumen yang tidak perlu, mengganti indikator, perbaikan isi atau redaksi dan
lain sebagainya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data melalui pedoman observasi guru tentang
aktivitas mengajar dalam kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar
batok kelapa, dan lembar observasi kegiatan peserta didik dalam kegiatan
menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan
kreativitas anak.
Tabel 3.3
Pedoman Observasi
Kemampuan Anak Dalam Kreativitas Anak RA Kelompok B RA Al-Ihsan 1
No Aspek yang diteliti Mutu
MB BB K
38
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Anak dapat mewujudkan hasil karya
3 Keberbedaan hasil karya yang dibuat dengan yang lainnya
4 Karya yang dibuat berdasarkan gagasan sendiri
Keterangan:
MB = Mulai Berkembang,atau Berkembang Tahap Awal
BB = Berkembang Baik
K = Konsisten
Tabel 3.4
Pedoman Observasi Pendidik
Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak RA Kelompok B RA Al-Ihsan 1
No Aspek Kegiatan Mutu
Dil TDl K
1 Merumuskan Tujuan
2 Menetapkan Materi
3 Menetapkan Metode
4 Menetapkan Media Pembelajaran
5 Menetapkan Evaluasi Pembelajaran
6 Menyiapkan alat yang diperlukan dalam
39
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 Mengkoordinasikan anak untuk siap menghias
barang bekas
8 Mengkomunikasikan tema dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan anak
9 Pembagian tugas menghias barang bekas
kepada anak-anak
10 Membimbing anak dalam belajar supaya dapat
bekerjasama
11 Mengarahkan anak dalam kegiatan menghias
barang bekas
12 Memberi dorongan kepada anak supaya
semangat
13 Mengamati/Mengobservasi selama kegiatan
bermain
14 Melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang
telah dilakukan
15
Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mengungkapkan pendapat selama kegiatan menghias barang bekas
Keterangan :
Dil = Dilakukan
TDl = Tidak Dilakukan
K = Konsisten
G. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan
40
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kunandar (Yuliasari, 2009:73) mengemukakan bahwa analisis interaktif terdiri dri
tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lainnya. Tiga komponen
tersebut yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses dimana peneliti menyeleksi data dan
merangkumnya sesuai dengan fokus masalah. Pada tahap ini peneliti memilih
hal-hal pokok dan membuang data yang dianggap tidak perlu. Keseluruhan
rangkuman data yang berupa hasil observasi mengenai penggunaan media dasar
batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak kelompok B di RA Al-Ihsan 1.
2. Mendeskipsikan Data
Setelah reduksi data dilakukan, kemudian peneliti mendeskripsikan data
baik dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya
yang berbentuk teks bersifat naratif. Dengan mendeskripsikan data maka akan
memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, kemudian merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
Tahap selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau
perubahan yang terjadi, hal tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari
kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu dan kesimpulan yang
sudah di revisi pada akhir siklus dua.
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui tiga cara, yakni: observasi
41
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik. Pengelolaan data-data dilakukan dengan : (a) pengecekan kelengkapan data,
(b) pentabulasian data, dan (c) analisis data. Analisis data yang dipergunakan
adalah teknik deskriptif. Sedangkan jenis penilaian atau indikator keberhasilan
yang dipergunakan ada tiga macam, yaitu :
Mulai Berkembang (MB) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan
menghias barang bekas dengan media dasar batok
kelapa dengan cepat.
Berkembang Baik (BB) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan
menghias barang bekas dengan media dasar batok
kelapa,berbeda dengan hasil karya teman lain.
Konsisten (K) : Apabila anak mampu menghias barang bekas
dengan media dasar batok kelapa berdasarkan
93
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kondisi objektif RA Al-Ihsan1 adalah merupakan lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan Al-Ihsan Garsela dibawah binaan
Kementrian Agama Republik Indonesia, beralamat di Kp. Asem Rt. 04 Rw.
02 Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut dengan Visi :
“Terwujudnya Anak Sehat, Ceria, Berakhlaq, Memiliki kemampuan
Motorik halus, Menulis dan RA yang unggul”. Karena berstatus sekolah
swasta maka RA ini tidak memiliki guru PNS, namun demikian
pembelajaran tetap berjalan dan dilaksanakan oleh 6 orang guru dengan
seorang kepala RA, pada tahun ini tercatat ada 36 peserta didik. Kurikulum
yang digunakan mengacu kepada permenag Republik Indonesia dan Permen
Diknas No. 58 Tahun 2009. RA ini tetap berjalan dengan segala
keterbatasan sarana dan prasarana, namun tetap dengan semangat
tercapainya Visi.
2. Penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa untuk meningkatkan kreativitas anak kelompok B di RA Al-Ihsan1
ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan terlebih dahulu melakukan
observasi pra tindakan, ternyata hasilnya tingkat kreativitas anak masih
94
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rendah ditunjukkan dengan rekapitulasi penilaian anak yang mulai
berkembang atau berkembang tahap awal ( MB ) mencapai 53 %, anak yang
berkembang baik ( BB ) mencapai 38 %, dan anak yang konsisten 9 %,.
Pada siklus I tingkat kreativitas anak mulai meningkat ditunjukkan dengan
rekapitulasi penilaian anak yang mulai berkembang atau berkembang tahap
awal ( MB ) mencapai 20 %, anak yang berkembang baik ( BB ) mencapai
62 %, dan anak yang konsisten 18 %,. Prosentasi ini mengandung arti
tingkat kreativitas anak meningkat, karena anak yang berkembang baik dan
konsisten bertambah banyak.
Pada siklus II tingkat kreativitas anak lebih meningkat lagi ditunjukkan
dengan rekapitulasi penilaian anak yang mulai berkembang atau
berkembang tahap awal ( MB ) mencapai 1 %, anak yang berkembang baik (
BB ) mencapai 59 %, dan anak yang konsisten 40 %,. Prosentasi ini
mengandung arti tingkat kreativitas anak meningkat, karena anak yang
mulai berkembang atau berkembang tahap awal lebih berkurang tingal 1 %
lagi, itu artinya yang lain lebih kreatif bahkan terakhir menunjukkan anak
berkembang baik lebih dari setengahnya dan yang konsisten ( tidak lagi
memerlukan bantuan guru ) tercatat 40 %.
3. Peningkatan kreativitas anak setelah penerapan kegiatan menghias barang bekas dengan media dasar batok kelapa kelompok B RA Al-Ihsan1
95
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagian besar anak sudah mengalami kemajuan dalam tingkat
kreativitasnya yaitu mencapai berkembang baik ( BB ) dan konsisten ( K ).
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilakukan, peneliti
memberikan rekomendasi pada pihak-pihak terkait sebagai berikut :
1. Guru
a. Guru hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak
dalam melakukan pembelajaran
b. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang berbasis
permainan sehingga anak akan tertarik mengikuti pembelajaran tersebut
2. Sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru untuk
menggunakan berbagai metode dan media dalam pembelajaran yang
dilaksanakan
b. Sekolah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses
pembelajaran
3. Peneliti Selanjutnya
Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian yang
telah dilakukan ini terutama pada aspek-aspek yang belum diungkap dalam
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 96
DAFTAR PUSTAKA
Asrori Mohammad,2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV WACANA PRIMA
Aqib, Zainal, 2009. Belajar dan Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Bandung: Yrama Widya.
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Familia, Pustaka. 2006. Warna-warni Kecerdasan Anak dan Pendampingan. Yogyakarta: Kanisius.
Herlinawati, Ely. 2011. Menjadi Pribadi Kreatif Inovatif, dan Cendikia. Bandung: Acarya Media Utama.
Hermono, Ulli, 2009. Inspirasi dari Limbah Plastik. Jakarta.: PT. Kawan Pustaka.
Khat Alfian Muhammad, 2010. Buku Pintar Melukis. Ma’rifat.
Mahariesti, Dinda. 2009. Aku Bisa Membuat dan Memanfaatkan Kertas Daur Ulang. Banten: Talenta.
Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran di Taman kanak-kanak. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rachmawati Yeni dan 09 Nomor 58 . Kurniati Euis. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman kanak-kanak. Jakarta: Kencana.
Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Susilana Rudi. 2007. Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. CV.Wacana Prima
Gin Gin Nugraha, 2014
MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGHIAS BARANG BEKAS DENGAN MEDIA DASAR BATOK KELAPA