• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALYSIS DISTRIBUTION OF PRIMARY EDUCATION FACILITIES IN DISTRICT GEMOLONG SRAGEN YEAR 2005-2009 Analisis Persebaran Sarana Pendidikan Sekolah Dasar Di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2005-2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALYSIS DISTRIBUTION OF PRIMARY EDUCATION FACILITIES IN DISTRICT GEMOLONG SRAGEN YEAR 2005-2009 Analisis Persebaran Sarana Pendidikan Sekolah Dasar Di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2005-2009."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALYSIS DISTRIBUTION OF PRIMARY EDUCATION FACILITIES

IN DISTRICT GEMOLONG SRAGEN YEAR 2005-2009

JURNAL PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S-1

Fakultas Geografi

Oleh :

LILIK HERMAWAN

E 100 010 090

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

iii 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(4)

iv 

ANALISIS PERSEBERAN SARANA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2005-2009

ANALYSIS DISTRIBUTION OF PRIMARY EDUCATION FACILITIES IN DISTRICT GEMOLONG SRAGEN YEAR 2005-2009

Nama : Lilik Hermawan

Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen dengan judul “Analisis Persebaran Sarana Pendidikan Sekolah Dasar di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2005-2009”. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui persebaran sarana pendidikan sekolah dasar dalam memenuhi kebutuhan jumlah penduduk usia sekolah dasar 7-12 tahun di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Menganalisa kualitas Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Gemolong dan pengaruhnya terhadap jumlah murid pada masing-masing Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data sekunder dimana hasil akhirnya berupa peta dan analisis yang digunakan adalah analisis peta untuk mengevaluasi obyek di daerah penelitian. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian unit analisis desa.

Hasil dari penelitian untuk prasarana sekolah (gedung) terdapat kekurangan kecukupan yaitu di Desa ngembatpadas (-1 gedung), Kwangen (-1 gedung). Sedangkan tingkat kecukupan yang melebihi tingkat kebutuhan terdapat di Desa Jatibatur (+2 gedung), sedangkan untuk Desa Brangkal, Genengduwur, Gemolong dan Purworejo masing-masing (+1 gedung) sedangkan Desa lainnya tingkat kecukupannya sudah sesuai dengan kebutuhannya. Untuk prasarana Guru pengajar didaerah penelitian secara keseluruhan tingkat kecukupannya belum tercukupi/kurang. Seluruh desa yang ada di daerah penelitian mempunyai tingkat kekurangan yang bervariasi. Kekurangan tertinggi terdapat di Desa Ngembatpadas(-52 guru), Gemolong (-42 guru) sedangkan tingkat kekurangan yang paling sedikit terdapat di Desa Jatibatur (-5 guru). Untuk prasarana ruang kelas di daerah penelitian sudah tercukupi kebutuhannya. Sedangkan wilayah tingkat kecukupannya juga masih kurang diantaranya di Desa Kaloran (-2 ruang), Ngembatpadas, Kragilan, Kwangen (masing-masing -1 ruang), serta Desa Gemolong dan Tegaldowo (-3 ruang).

Kualitas sekolah dengan jumlah murid tidak terdapat hubungan yang signifikan. Sekolah dengan kualitas tinggi dengan jumlah murid yang tinggi hanya terdapat 2 sekolah. Sedangkan untuk kualitas sekolah rendah dengan jumlah murid yang rendah hanya terdapat 2 sekolah. Pada umumnya di daerah penelitian yang tebanyak adalah kualitas sekolah sedang dengan jumlah murid rendah sebanyak 15 sekolah. Hal ini menggambarkan suatu kondisi dimana pada daerah penelitian kualitas sekolah secara umum tidak berpengaruh terhadap besarnya jumlah murid.

(5)

daerah asal murid tersebut tidak dapat tertampung atau dengan alasan kualitas sekolah didaerah lain yang lebih baik jika dibandingkan dengan daerah asal.

The research was conducted in the District Gemolong Sragen with the title "Analysis of Distribution of Primary Education Facilities in District Gemolong Sragen Year 2005-2009". The purpose of this study is Knowing the distribution of primary education facilities to meet the needs of the population of primary school age 7-12 years in the District Gemolong Sragen. Analyze the quality of elementary school (SD) in the District Gemolong and its effect on the number of students in each elementary school (SD) in the District Gemolong Sragen. The method used in this study is secondary data analysis methods which ultimately results in the form of maps and analysis is used to evaluate the object of our analysis in the study area. The unit of analysis used in the research unit of analysis of the village.

The results of the research for school infrastructure (buildings) there is lack of adequacy in the Village ngembatpadas (-1 building), Kwangen (-1 building). While the level of adequacy that exceed the requirements contained in the Village Jatibatur (+2 buildings), while for the Village Brangkal, Genengduwur, Gemolong and Purworejo respectively (+1 building) while the other village adequacy levels are in accordance with their needs. Teacher educators for infrastructure research area as a whole has not met the level of adequacy / less. Entire villages in the study area has a shortage of varying levels. Highest in the Village shortcomings Ngembatpadas (-52 teachers), Gemolong (-42 teachers) while the deficiencies found in the village at least Jatibatur (-5 teacher). For classroom facilities in the study area has been provided for their needs. While the level of adequacy of which are still lacking in the village of Kaloran (-2 space), Ngembatpadas, Kragilan, Kwangen (-1 each room), as well as the Village Gemolong and Tegaldowo (-3 space).

Quality of schools by the number of students there is no significant relationship. Schools with high quality with a high number of students that there are only two schools (6.8%). As for the low-quality schools with low student numbers there are only two schools (6.8%). Generally in the area of research is the quality of schools is tebanyak with low student numbers by 14 schools (48.27%). It describes a condition where the area of school quality research in general does not affect the magnitude of the number of students.

(6)

vi  PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan sangat tergantung dari kualitas para pendidik serta

metode pengajaran dengan metode ilmiah yang diharapkan mampu memberikan

bekal kepada para siswa agar mampu bersaing dalam dunia pendidikan pada

khususnya dan pada dunia kerja pada umumnya..

Kecamatan Gemolong merupakan salah satu Kecamatan yang ada di

Kabupaten Sragen yang bercirikan agraris dimana sebagian penduduknya

mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Dengan jumlah penduduk sebesar

47.416 jiwa pada tahun 2009 dengan luas wilayah 40,23 km². pada tahun 2005

anak usia sekolah dasar 7-12 tahun di Kecamatan Gemolong berjumlah 5.776 jiwa

dan pada tahun 2009 sebesar 6.099 jiwa. Dalam kurun waktu 5 tahun terdapat

peningkatan jumlah usia sekolah dasar sebesar 323 jiwa yang tersebar di 14 Desa

di Kecamatan Gemolong.

Penelitian ini dilakukan atas dasar untuk mengetahui jumlah guru yang

tidak sesuai dengan jumlah murid ataupun dengan kondisi gedung sekolah yang

ada. Dari hal itu maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut tentang bagaimana

persebaran sarana pendidikan sekolah dasar dalam memenuhi kebutuhan jumlah

penduduk usia sekolah dasar 7-12 tahun di Kecamatan Gemolong Kabupaten

Sragen dan apakah persebaran kualitas sekolah dasar di daerah penelitian secara

keruangan berpengaruh terhadap asal murid sekolah dasar tahun ajaran 2009/2010.

Dalam penelitian ini pendidikan hanya dibatasi pada sekolah dasar

mengenai jumlah gedung, jumlah murid, jumlah ruang kelas, jumlah guru, data

kualitas sekolah dan data asal murid di Kecamatan Gemolong Tahun Ajaran

2009/2010. Adapun data jumlah gedung, jumlah murid, jumlah ruang kelas,

jumlah guru tiap Desa dapat dilihat dalam tabel 1.2 sebagai berikut :

(7)

 

Tabel 1.2 Data Jumlah Murid, Jumlah Gedung, Jumlah Guru dan Jumlah Ruang Kelas Sekolah Dasar (SD) Tahun Ajaran 2004/2005– 2008/2009 di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen

No Desa

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

M Gr Gd Rk M Gr Gd Rk M Gr Gd Rk M Gr Gd Rk M Gr Gd Rk

1 Kaloran 310 17 2 10 316 16 2 10 316 17 2 10 330 20 2 12 308 19 2 11

2 Ngembatpadas 493 26 3 18 386 17 2 16 388 18 2 16 399 23 2 16 375 24 2 16

3 Kragilan 372 22 2 11 318 17 2 11 377 21 2 12 360 24 2 12 295 20 2 10

4 Brangkal 353 18 2 11 323 15 2 11 350 18 2 12 352 24 2 12 247 18 2 10

5 Jatibatur 388 28 3 16 288 24 3 15 308 24 3 15 304 30 3 15 267 32 3 14

6 Paleman 310 21 2 10 401 18 2 12 419 18 2 12 413 21 2 12 377 20 2 11

7 Genengduwur 293 18 2 10 286 16 2 10 308 16 2 11 315 20 2 11 257 19 2 10

8 Tegaldowo 322 19 2 11 255 18 2 10 277 20 2 10 292 24 2 10 245 19 2 10

9 Gemolong 1.324 55 4 25 1.462 52 4 26 1.487 54 4 26 1.520 68 4 26 1.634 96 6 28

10 Kwangen 321 19 2 11 199 12 1 6 207 12 1 6 227 14 1 6 145 14 1 10

11 Purworejo 242 15 2 10 226 15 2 10 229 16 2 10 241 20 2 11 210 20 2 10

12 Jenalas 160 8 1 5 131 8 1 5 153 10 1 6 172 12 1 6 128 12 1 5

13 Kalangan 192 10 1 6 213 9 1 6 224 10 1 6 226 12 1 6 190 11 1 5

14 Nganti 214 8 1 6 175 7 1 5 172 8 1 5 204 9 1 6 147 11 1 5

Jumlah 5.324 270 29 160 4.979 245 27 153 5.175 252 27 157 5.335 321 27 161 4.825 335 29 155 Sumber : 1. Kecamatan Gemolong Dalam Angka Tahun 2005-2009

2. Kantor Cabang Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan Gemolong

Keterangan : M : Murid Gr : Guru Gd : Gedung Rk : Ruang Kela

(8)

 

Dari latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik mengadakan

penelitian dengan judul : “ANALISIS PERSEBARAN SARANA

PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GEMOLONG

KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2005-2009”

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah di daerah penelitian sebagai berikut :

Bagaimana persebaran sarana pendidikan Sekolah Dasar dalam memenuhi

kebutuhan jumlah penduduk usia sekolah dasar 7-12 tahun di Kecamatan

Gemolong Kabupaten Sragen ?

Apakah kualitas Sekolah Dasar di Kecamatan Gemolong secara keruangan

berpengaruh terhadap jumlah murid pada masing-masing Sekolah Dasar ?

Bagaimana asal murid pada masing-masing Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan

Gemolong Kabupaten Sragen ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Mengetahui persebaran sarana pendidikan Sekolah Dasar dalam memenuhi

kebutuhan jumlah penduduk usia 7-12 tahun di Kecamatan Gemolong Kabupaten

Sragen.

Menganalisa kualitas Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Gemolong dan

pengaruhnya terhadap jumlah murid pada masing-masing Sekolah Dasar.

Mengetahui asal murid pada masing-masing Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan

Gemolong Kabupaten Sragen.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisa data

sekunder dimana hasil akhirnya berupa peta dan analisis yang digunakan adalah

analisis peta untuk mengevaluasi obyek di daerah penelitian.

Data sekunder diperoleh dari kantor-kantor yang ada hubungannya

dengan masalah penelitian. Berdasarkan dengan hal tersebut, maka penelitian

melakukan dengan beberapa tahap :

(9)

 

Pemilihan daerah Penelitian

penelitian dilakukan di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Dasar

pertimbangan adalah tidak meratanya jumlah sarana pendidikan dasar dimana

terdapat jumlah sarana pendidikan dasar di daerah penelitian dimana jumlah total

sarana pendidikan dasar pada daerah penelitian pada tahun 2009 berjumlah 29

gedung serta kurangnya pemanfaat sarana pendidikan oleh masyarakat yang dapat

dilihat pada tahun 2005 – 2009 tahun terdapat selisih antara jumlah penduduk usia

sekolah dasar 7-12 tahun dimana jumlah murid sekolah dasar lebih sedikit dari

jumlah penduduk usia sekolah dasar, hal ini menunjukan bahwa tingkat

pemanfaatan sarana yang ada kurang efisien. (sumber : Kecamatan Gemolong

Dalam Angka Tahun 2005-2009 dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Nasional

Kecamatan Gemolong).

Pengumpulan Data

Data yang di kumpulkan melalui data sekunder yang ada hubungannya dengan obyek penelitian yaitu :

Data monografi : jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin menurut

pendidikan, menurut mata pencaharian, dan penyebaran penduduk,

kepadatan/pertambahan penduduk.

Data keadaan fisik daerah penelitian : letak, luas, daerah dan batas daerah,

penggunaan lahan, sarana transportasi, jumlah sekolah dasar dan fasilitas yang

ada.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

sekunder dan analisis peta. Data sekunder digunakan untuk mengetahui

persebaran sarana pendidikan sekolah dasar, jumlah murid serta variasi asal

murid. Analisis peta dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui imbangan

kualitas sekolah dasar dan jumlah murid sekolah dasar tahun 2009/2010.

(10)

10 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pemenuhan Kebutuhan Sarana Pendidikan Sekolah Dasar

Dari pengolahan data yang dilakukan didapatkan tingkatan ketersediaan

prasarana pendidikan SD seperti tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Tingkat Kecukupan Prasarana Pendidikan SD di Kecamatan Gemolong Tahun 2009/2010

No Desa

Ketersediaan Standar Kebutuhan Selisih Antara Tingkat Kecukupan

Sumber : Hasil Analisa

Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui perincian tingkat kecukupan

pemenuhan prasaran pendidikan di Kecamatan Gemolong tahun 2009/2010.

Untuk prasarana sekolah (gedung) terdapat kekurangan kecukupan yaitu desa

Ngembatpadas (-1 gedung), Kwangen (-1 gedung). Sedangkan tingkat

kecukupan yang melebihi tingkat kebutuhan terdapat di desa Jatibatur (+2

gedung), sedangkan untuk desa Brangkal, Genengduwur, dan Purworejo

masing-masing (+1 gedung), sedangkan desa lainnya tingkat kecukupan

sudah sesuai dengan kebutuhan.

Untuk prasarana guru pengajar di daerah penelitian secara

keseluruhan tingkat kecukupannya belum tercukupi atau kurang. Seluruh desa

yang ada di daerah penelitian mempunyai tingkat kekurangan yang bervariasi.

Kekurangan tertinggi terdapat di desa Ngembatpadas 52 guru), Gemolong

(-42 guru), sedangkan tingkat kekurangan yang paling sedikit terdapat di desa

Jatibatur (-5 guru).

(11)

11 

 

Secara umum untuk prasarana ruang kelas di daerah penelitian sudah

tercukupi kebutuhannya. Sebagian wilayah tingkat kecukupannya juga masih

kurang, diantaranya di desa Kaloran (-2 ruang), Ngembatpadas, Kragilan,

Kwangen (-1 ruang), serta desa Gemolong dan Tegaldowo (-3 ruang).

Kualitas Sekolah Dasar di Daerah Penelitian

Untuk mengukur kualitas sekolah dasar dapat dilihat dari persentase

jumlah kelulusan murid sekolah dasar yang diukur berdasarkan nilai ujian akhir

nasional (UAN) tahun ajaran 2008/2009 yang diambil dari nilai rata-rata tertinggi

kemudian dilakukan skoring berdasarkan rata-rata nilai ujian akhir nasional

(UAN) untuk tiap sekolah dasar di Kecamatan Gemolong yaitu menjadi 3 kelas:

Kelas nilai rata-rata tinggi (Skor 3), Kelas nilai rata-rata sedang (Skor 2), Kelas

nilai rata-rata rendah (Skor 1).

Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) pada Setiap Sekolah Dasar di Kecamatan Gemolong Tahun Ajaran 2009/2010

No Nama Sekolah Rata-rata Nilai UAN

Rata-rata Kelulusan (%) Skoring

1 SDN 1 Kaloran 7,2 100% 2

11 Madrasah Jatibatur 7,2 99,99% 2

12 SDN 1 Peleman 7,2 100% 2

Sumber : Hasil Anallisa

(12)

12 

 

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa Sekolah Dasar (SD) yang

mempunyai kualitas sekolah tinggi didasarkan pada rata-rata nilai Ujian Akhir

sekolah (UAN) adalah : SDN 1 Gemolong, SDN 2 Gemolong, Madrasah 2

Gemolong, SDN 1 Kwangen, Dan SDN 1 Purworejo. Sedangkan sekolah dasar

yang mempunyai rata-rata kelulusan kurang dari 100% adalah : SDN 2

Ngembatpadas, SDN 1 Brangkal, Madrasah Jatibatur, dan Madrasah 2 Gemolong.

Analisis Kualitas Sekolah Dasar di Dearah Penelitian dengan Jumlah Murid

Dalam pembahasan ini kualitas sekolah dasar diukur dari rata-rata tingkat

kelulusannya. Semakin tinggi tingkat kelulusannya maka akan semakin baik

kualitas sekolah tersebut. Untuk mengetahui perbandingan kualitas sekolah dasar

dengan jumlah murid yang ada dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hubungan Kualitas Sekolah dengan Jumlah Murid di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen

No Kualitas

Sekolah

Jumlah Murid Jumlah

Tinggi Sedang Rendah

1 Tinggi 2 (6,89%) 0 (0%) 1 (3,44%) 3 (10,34%)

2 Sedang 2 (6,89%) 5 (17,24%) 14 (48,27%) 21 (72,41%)

3 Rendah 2 (6,89%) 1 (3,33%) 2 (6,89%) 5 (17,24%)

Jumlah 6 (20,68%) 6 (20,68%) 17 (58,62%) 29 (100%)

Sumber : Hasil Analisa

Dari tabel 4.3 tersebut diatas dapat diketahui bahwa antara kualitas sekolah

dengan jumlah murid tidak terdapat hubungan yang signifikan. Sekolah dengan

kualitas tinggi dengan jumlah murid yang tinggi hanya terdapat 2 sekolah

(6,89%). Sedangkan untuk kualitas sekolah rendah dengan jumlah murid yang

rendah hanya terdapat 2 sekolah (6,89%). Pada umumnya di daerah penelitian

yang terbanyak adalah kualitas sekolah sedang dengan jumlah murid yang rendah

sebanyak 14 sekolah (48,27%). Hal ini menggambarkan suatu kondisi dimana

pada daerah penelitian kualitas sekolah secara umum tidak berpengaruh terhadap

besarnya jumlah murid.

(13)

43 

 

Adapun distribusi asal atau tempat tinggal murid Sekolah Dasar (SD) dapat dilihat dalam tabel 4.4

Tabel 4.4 Distribusi Asal Murid Pada Masing-masing Sekolah Dasar di Kecamata Gemolong Tahun 2012

No Nama SD Distribusi atau Asal Murid

Kaloran Ngembatpadas Kragialn Brangkal Jatibatur Peleman Genengduwur Tegaldowo Gemolong Kwangen Purworejo Jenalas Kalangan Nganti

1 Kaloran I 150 15

15 Genengduwur II 127

(14)

xliv 

 

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar murid sekolah dasar

berasal dari daerahnya sendiri, hal ini dikarenakan agar orang tua dapat

memperhatikan kelangsungan proses belajar jika dibandingkan mereka harus

sekolah diluar daerah mereka, akan tetapi terdapat juga murid yang berasal dari

kelurahan lain hal ini disebabkan pada daerah asal murid tersebut tidak dapat

tertampung atau dengan alasan kualitas sekolah di daerah lain yang lebih baik jika

dibandingkan dengan daerah asal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(15)

xlv 

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(16)

xlvi 

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(17)

xlvii 

 

KESIMPULAN

Untuk prasarana sekolah (gedung) terdapat kekurangan kecukupan yaitu di desa

Ngembatpadas (-1 gedung), Kwangen (-1 gedung). Sedangkan tingkat kecukupan

yang melebihi tingkat kebutuhan terdapat di desa Jatibatur (+2 gedung),

sedangkan untuk desa Brangkal, Genengduwur, Gemolong dan Purworejo

masing-masing (+1 gedung) sedangkan desa lainnya tingkat kecukupannya sudah

sesuai dengan kebutuhannya. Untuk prasarana guru pengajar di daerah penelitian

secara keseluruhan tingkat kecukupannya belum tercukupi atau kurang. Seluruh

desa yang ada di daerah penelitian mempunyai tingkat kekurangan yang

bervariasi. Kekurangan tertinggi terdapat di desa Ngembatpadas (-52 guru),

Gemolong (-42 guru), sedangkan tingkat kekurangan yang paling sedikit terdapat

di desa Jatibatur (-5 guru). Untuk prasarana ruang kelas di daerah penelitian sudah

tercukupi kebutuhannya. Sebagian wilayah tingkat kecukupannya juga masih

kurang diantaranya di desa Kaloran (-2 ruang), Ngembatpadas, Kragilan,

Kwangen (-1 ruang), serta desa Gemolong dan Tegaldowo (-3 ruang).

Kualitas sekolah dengan jumlah murid tidak terdapat hubungan yang signifikan.

Sekolah dengan kualitas tinggi dengan jumlah murid yang tinggi hanya terdapat 2

sekolah. Sedangkan untuk kualitas sekolah rendah dengan jumlah murid yang

rendah hanya terdapat 2 sekolah. Pada umumnya di daerah penelitian yang

terbanyak adalah kualitas sekolah sedang dengan jumlah murid rendah sebanyak

15 sekolah. Hal ini menggambarkan suatu kondisi dimana pada daerah penelitian

kualitias sekolah secara umum tidak berpengaruh terhadap besarnya jumlah

murid.

Sebagian besar murid sekolah dasar berasal dari daerahnya sendiri, hal ini

dikarenakan agar orang tua dapat memperhatikan kelangsungan proses belajar

dibandingkan mereka harus sekolah diluar daerah mereka, akan tetapi terdapat

juga murid yang berasal dari kelurahan lain. Hal ini disebabkan pada daerah asal

murid tersebut tidak dapat tertampung atau dengan alasan kualitas sekolah di

daerah lain yang lebih baik jika dibandingkan dengan daerah asal.

(18)

xlviii 

 

SARAN

Perlu adanya upaya dari seluruh pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan,

perbaikan mutu tenaga pengajar serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya

Bagi instasi terkait perlu adanya pelaksanaan untuk pemenuhan kecukupan untuk

tenaga pengajar (guru), dimana sebagian besar wilayah di daerah penelitian masi

banyak kekurangan tenaga pengajar.

(19)

xlix 

 

DAFTAR PUSTAKA

Alex Yulianto, 1999. Pemetaan Sekolah Dasar Kotamadya Surakarta Tahun 1995/1996-1999/2000. Skripsi S-1. Fakultas Geografi UMS, Surakarta.

Basuki Sudiharjo, 1977. Prinsip-Prinsip Dasar Pembuatan Peta Tematik.

Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Beny Sri Rahmawati, 2004. Analisis Persebaran Sekolah Dasar Negeri Tahun 2000-2004 di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten. Skripsi S-1.

Fakultas Geografi UMS, Surakarta.

Bintarto, 1983. Geogarfi Sosial. Fakuktas Geografi. Yogyakarta: Fakultas Geografi. UGM.

Bintarto dan Surastopo, 1979. Metode Analisis Geografi. Jakarta: LP3ES.

Bos, E.S, 1977. Thematic Cartography, Yogyakarta Faculty of Geography, Gadjah Mada University.

Hadari Nawawi-Mimi Martini, 1994. Kebijakan Pendidikan di Indonesia Ditinjau dari Sudut Hukum. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.

Kasto, 1984. Geografi dan Masalah Kependudukan di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Goegrafi Universitas Gadjah Mada.

Lukman Azis dan Ridwan Rahman, 1979. Peta Tematik. Bandung: Departemen Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB.

Sariman, 1998. Pengaruh Persebaran Penduduk Terhadap Persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun 1996. Skripsi S-1. FKIP Geografi UNS, Surakarta.

Sitepu, A. Ginting, F. Soejipto, Abdullah, 1986/1987. Pemetaan Sekolah. Jakarta, Biro Perencanaan Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tilaar Acee Suryadi. H.A.R, 1997. Analisis Kebijakan Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Widianingsih, 2005. Analisis Persebaran Sarana Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 2000-2004 di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Skripsi S-1,

Fakultas Geografi UMS, Surakarta.

Gambar

Tabel 1.2 Data Jumlah Murid, Jumlah Gedung, Jumlah Guru dan Jumlah Ruang Kelas Sekolah Dasar (SD) Tahun Ajaran 2004/2005–2008/2009 di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen
Tabel 4.1 Tingkat Kecukupan Prasarana Pendidikan SD di Kecamatan Gemolong Tahun 2009/2010
Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) pada Setiap Sekolah Dasar di Kecamatan Gemolong Tahun Ajaran 2009/2010
Tabel 4.3 Hubungan Kualitas Sekolah dengan Jumlah Murid di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menjadi tugas Bank BRI untuk lebih memperhatikan faktor-faktor kepemimpinan, motivasi kerja yang baik, sehingga membuat para karyawan memiliki semangat kerja yang

 Mahasiswa dapat menjelaskan suatu keseimbangan umum adalah keseimbangan secara simultan dalam jangka panjang untuk semua pasar dan semua unit perekonomian dalam suatu

[r]

complaint consumer saat ini dengan cepat dan dengan efektif tapi juga jika masalah yang sama muncul kembali, pelanggan yang telah meng- eluhkan tentang masalah tersebut

Mengacu pada latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh karakteristik dan dukungan keluarga pada ibu yang memiliki bayi berumur 0 sampai 3 bulan

Bangun di atas merupakan bangun yang tersusun dari susunan prisma segi empat dengan ukuran yang berbeda sehingga menciptakan elevasi dari bidang dasar hingga bidang teratas.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015.. PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TOROH

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik akan melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Pengendalian Diri dan Perilaku Belajar