ANALISIS PENDAPATAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH UNTUK
REALISASI BIAYA PENDIDIKAN DI KABUPATEN KLATEN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S–1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
SAPTO RINI PUSPA SARI A 210080206
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
ANALISIS PENDAPATAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH UNTUK REALISASI
BIAYA PENDIDIKAN DI KABUPATEN KLATEN
Oleh
Sapto Rini Puspa Sari*, Yetty Sarjono**, Wafrotur Rohmah**
*Mahasiswa Pendidikan Akuntasni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
**Dosen Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyan Surakarta
Tujuan penelitian ini 1) Untuk mengetahui pengaruh pendapatan pajak daerah terhadap peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan. 2) Untuk mengetahui pengaruh pendapatan retribusi daerah terhadap peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan. 3) Untuk mengetahui pengaruh pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama terhadap peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian populasi dengan melakukan pengujian hipotesis. Penelitian ini mengambil lokasi di DPPKAD dan Dinas Pendidikan di Kabupaten Klaten. Populasi penelitian ini adalah laporan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten. Sampel diambil 5 tahun terakhir (2007-2011) pada laporan pendapatan asli daerah dengan teknik
pengambilan sampel proporsive sampling. Teknik pengumpulan data dengan metode
dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear ganda, uji F dan uji t, sumbangan relatif dan sumbangan efektif.
Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi : Y = 5,587 + 1,112X1 + 0,554X2. Kesimpulan penelitian ini 1) Ada pengaruh pendapatan pajak daerah terhadap peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan di Kabupaten Klaten. Hasil uji t bahwa thitung > ttabel, yaitu 4,384 > 4,303 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,000. 2) Ada pengaruh pendapatan retribusi daerah terhadap peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan di Kabupaten Klaten. Hasil uji t bahwa thitung > ttabel, yaitu 5,180 > 4,303 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,044. 3) Ada pengaruh pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama terhadap peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan di Kabupaten Klaten. Hasil uji F bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 21,590 > 19,000 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,014. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,534 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan kombinasi variabel pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan adalah sebesar 53,4%, sisanya dipengaruhi variabel lain. 5) Variabel pendapatan pajak daerah memberikan sumbangan relatif sebesar 76,06% dan sumbangan efektif 40,6%. Variabel pendapatan retribusi daerah memberikan sumbangan relatif sebesar 23,94% dan sumbangan efektif 12,8%.
ANALISIS PENDAPATAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH UNTUK
REALISASI BIAYA PENDIDIKAN DI KABUPATEN KLATEN
A. PENDAHULUAN
Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan bagi rakyat. Maka dari itu, pembangunan harus dapat
dinikmati oleh seluruh rakyat sebagai peningkatan kesejahteraan rakyat.
Pembangunan di Indonesia masih harus terus dilaksanakan walaupun
keadaan negara sedang tidak stabil. Pembangunan ini meliputi di segala
bidang aspek kehidupan yang pada hakekatnya menciptakan suatu
masyarakat yang adil dan makmur bagi bangsa Indonesia.
Hal ini sesuai dengan UU No.25 Tahun 2004 mengatur tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa
penjabaran dari tujuan dibentuknya Republik Indonesia seperti dimuat
dalam Pembukaan UUD 1945,dituangkan dalam bentuk RPJP (Rencana
Pembangunan Jangka Panjang). Skala waktu RPJP adalah 20 tahun, yang
kemudian dijabarkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah), yaitu perencanaan dengan skala 5 tahun, yang memuat visi,
misi dan program pembangunan dari presiden terpilih, dengan
berpedoman pada RPJP. Di tingkat daerah, Pemda harus menyusun sendiri
RPJP dan RPJM Daerah, dengan mengacu kepada RPJP Nasional.
Keberhasilan pembangunan juga tergantung pada partisipasi
seluruh rakyat, sehingga akan meningkatkan kesadaran mereka akan arti
penting pembangunan yang akan mendorong masyarakat berperan aktif
dalam pembangunan.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang begitu luas
menyebabkan pemerintah pusat tidak mampu untuk mengurus segala
masalah yang ada pada setiap daerah. Untuk menanggulangi masalah
tersebut, pemerintah pusat mengambil langkah yaitu diberlakukanya
kebijakan otonomi daerah, yang artinya pemerintah daerah diberikan
kewenangan sepenuhnya untuk mengurusi rumah tangganya sendiri tanpa
bergantung pada pemerintah pusat, termasuk dalam hal pengelolaan
keuangan untuk membiayai keperluan daerah. Sedangkan bertanggung
jawab maksudnya pemberian otonomi itu benar-benar sejalan dengan
tujuannya yaitu melancarkan pembangunan yang tersebar di pelosok
negara dan daerah serta dapat menjamin perkembangan dan pembangunan
daerah. Sama halnya dengan pemerintah pusat, di daerah juga memerlukan
pembiayaan dalam menyelenggarakan pemerintahannya.
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu
kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi
(cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandang hidup
mereka. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam
pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi
semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia, dimana iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi
sumber motivasi kehidupan di segala bidang.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia
untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan
seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu
memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya. Pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar dapat
hidup dalam situasi baru yang muncul dalam diri dan lingkungannya.
Bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang
pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang
menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan
sumber daya menusia (SDM) yang mempunyai keahlian dan keterampilan
untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Kualitas siswa
masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal,
bahkan aturan UU Pendidikan yang kacau. Dampak dari pendidikan yang
buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat
juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di
tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. Penyelesaian
masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah,
tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh.
Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran nya
saja.
Hal ini banyak di pertanyakan di kalangan orang tua siswa, dengan
mahalnya biaya pendidikan yang terjadi di Kabupaten Klaten. Dari
koordinator FPTK (Forum Perempuan Tani Klaten) mengatakan bahwa di
lapangan masih banyak sekolah yang memungut biaya pendidikan dengan
membebani orang tua pada saat tahun ajaran baru. Dengan alasan
pembelian seragam, pengembangan dana sekolah, kenang-kenangan
sekolah dan lain-lain. Di lain pihak pemerintah juga menyalurkan sebuah
dana untuk menunjang biaya pendidikan tersebut. Adapun dana
pemerintah yaitu Biaya Operasional Sekolah (BOS), Dana alokasi Khusus
(DAK), dimana jumlahnya yang tidak sedikit, terus mengalir setiap tahun
dan jumlahnya selalu naik setiap tahunnya. Harusnya dengan adanya dana
bantuan itu beban orang tua dalam menyekolahkan anaknya semakin
ringan, bukan malah sebaliknya. Banyak orang tua sulit untuk mengakses
pendidikan yang berkualitas karena terhambat oleh mahalnya biaya
pendidikan di sekolah tersebut. Ini adalah tugas pemerintah Kabupaten
Klaten agar lebih memperhatikan masyarakatnya dalam masalah
pendidikan serta dapat benar-benar merealisasikan biaya pendidikan yang
murah dan terjangkau oleh masyarakat yang kurang mampu.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “ ANALISIS
PENDAPATAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH UNTUK REALISASI BIAYA PENDIDIKAN DI KABUPATEN KLATEN”.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendapatan pajak
daerah dan pendapatan retribusi daerah terhadap peningkatan pendapatan
asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan di Kabupaten Klaten.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi
masyarakat adalah sebagai bahan pengetahuan mengenai pendapatan pajak
daerah dan pendapatan retribusi daerah agar dapat lebih memahami
seberapa besar kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah terhadap
pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan di Kabupaten
Klaten.
Bagi DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah) sebagai masukan bagi pemerintah daerah atau instansi terkait
lainnya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pendapatan
asli daerah.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian populasi dengan rancangan
penelitian menggunakan observasi, yaitu menatap kejadian, gerak atau
proses.
Subjek penelitian ini adalah laporan pendapatan asli daerah yaitu diambil 5
tahun terakhir (2007-2011), dengan teknik proporsive sampling.
Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Dengan
metode ini yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan laporan pendapatan asli daerah Kabupaten Klaten.
Teknik penyajian data adalah langkah-langkah mereduksi data
penelitian dan penyajian dalam bentuk statistik sehingga mudah
dimengerti dan dipahami. Dalam penelitian ini penyajian data disampaikan
melalui tabel, tendensi sentral, standar deviasi dan poligon. Teknik analisis
data terdiri dari uji prasyarat, analisis regresi linier berganda, uji F, uji t,
dan sumbangan relatif dan efektif.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Pendapatan Pajak Daerah
Data pendapatan pajak daerah diperoleh dengan metode
dokumentasi, yaitu dari laporan pendapatan asli daerah dari tahun
2007-2011. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh angka
tertinggi sebesar Rp25.723.449.796,-, angka terendah sebesar
Rp14.638.314.886,-, rata-rata sebesar Rp19.622.741.809,-, median
sebesar Rp19.549.880.442,-, standar deviasi Rp4.028.603.691,-, serta
[image:10.595.198.440.353.535.2]varian 1, 623E19.
Gambar 4.1. Histogram Data Pendapatan Pajak Daerah
2. Deskripsi Data Pendapatan Retribusi Daerah
Data pendapatan retribusi daerah diperoleh dengan metode
dokumentasi, yaitu dari laporan pendapatan asli daerah dari tahun
2007-2011. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh angka
tertinggi sebesar Rp15.602.388.262,-, angka terendah sebesar
Rp9.925.543.166,-, rata-rata sebesar Rp12.381.475.139,-, median
sebesar Rp11.040.919.597,-, standar deviasi Rp2.605.390.319,-, serta
varian 6,788E18.
Gambar 4.2. Histogram Data Pendapatan Retribusi Daerah
3. Deskripsi Data Biaya Pendidikan
Data biaya pendidikan diperoleh dengan metode dokumentasi,
yaitu dari Dinas Pendidikan dari tahun 2007-2011. Dari hasil analisis
diperoleh angka tertinggi sebesar Rp70.517.387.000,-, angka terendah
sebesar Rp45.140.966.000,-, rata-rata sebesar Rp60.089.895.400,-,
median Rp68.850.037.000,-, standar deviasi Rp13.346.337.518,-, serta
varian 1,781E20.
Gambar 4.3. Histogram Data PAD untuk Realisasi Biaya
Pendidikan
[image:11.595.198.460.522.691.2]4. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas
Tabel 4.4. Ringkasan Uji Normalitas Variabel LoHitung Ltabel 5%
(N=5) Keterangan
Pendapatan pajak
daerah 0,260 0,337 Sebaran data Normal
Pendapatan retribusi
daerah 0,128 0,337 Sebaran data Normal
Pendapatan asli daerah
untuk realisasi biaya
pendidikan
0,312 0,337 Sebaran data Normal
[image:12.595.150.518.129.529.2]2. Uji Linieritas
Tabel 4.5. Ringkasan Uji Linieritas Variabel
yang diukur
Harga F
sig. Kesimpulan Fhitung Ftabel
X1Y
X2Y
13,551
0,600
F0,05;1,2 = 18,513
F0,05;1,3 = 10,128
0,618
0,788
Linier
Linier
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Gambar 4.6. Rangkuman Uji Regresi Linier Berganda Variabel Independen Koefisien
Arah Regresi
t sig
Konstanta 5,587 1,343 0,197
Pendapatan pajak daerah 1,112 4,384 0,000
Pendapatan retribusi daerah
0,554 5,180 0,044
F hitung = 21,590
R2 = 0,534
Berdasarkan Tabel 4.6. diperoleh persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut: Y = 5,587 + 1,112 X1 + 0,554X2
Adapun interpretasi dari persamaan regresi liner berganda tersebut
adalah:
1. a = 5,587 menyatakan bahwa jika pendapatan pajak daerah dan
pendapatan retribusi daerah tetap (tidak mengalami perubahan)
maka nilai pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan
sebesar 5,587.
2. b1 = 1,112, menyatakan bahwa setiap penambahan nilai pada
pendapatan pajak daerah sebesar 1 point, maka akan mengalami
peningkatan pada pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya
pendidikan sebesar 1,112. Dengan asumsi tidak ada penambahan
(konstan) nilai pendapatan retribusi daerah.
3. b2 = 0,554, menyatakan bahwa setiap penambahan nilai pada
pendapatan retribusi daerah sebesar 1 point, maka akan mengalami
pendidikan sebesar 0,554. Dengan asumsi tidak ada penambahan
(konstan) nilai pendapatan pajak daerah.
Hipotesis pertama yang diajukan adalah “ Ada pengaruh
pendapatan pajak daerah terhadap peningkatan pendapatan asli
daerah untuk realisasi biaya pendidikan di Kabupaten Klaten”.
Dari analisis regresi linier berganda diketahui bahwa koefisien
regresi dari variabel pendapatan pajak daerah (b1) adalah sebesar
1,112 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa
pendapatan pajak daerah berpengaruh positif terhadap peningkatan
pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan.
Hipotesis penelitian kedua yang diajukan adalah “ Ada
pengaruh pendapatan retribusi daerah terhadap peningkatan
pendaptan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan di
Kabupaten Klaten”. Dari analisis regresi linier berganda diketahui
bahwa koefisien regresi dari variabel pendapatan retribusi daerah
(b2) adalah sebesar 0,554 atau bernilai positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa pendapatan retribusi daerah berpengaruh positif
terhadap peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya
pendidikan.
Hipotesis penelitian ketiga yang diajukan adalah “ Ada
pengaruh pendapatan pajak daerah dan pendapatan retribusi daerah
secara bersama-sama terhadap peningkatan pendapatan asli daerah
untuk realisasi biaya pendidikan di Kabupaten Klaten. Dari analisis
regresi linier berganda dapat diketahui bahwa koefisien regresi
masing-masing variabel independen bernilai positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel pendapatan pajak daerah dan pendapatan
retribusi daerah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya
pendidikan.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 5,587 + 1,112X1 + 0,554X2, sehingga ada
peningkatan pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya
pendidikan melalui pendapatan pajak daerah dan pendapatan
retribusi daerah.
2. Ada pengaruh pendapatan pajak daerah terhadap peningkatan
pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan di
Kabupaten Klaten, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis
regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 4,384
> 4,303 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,000, dengan sumbangan
relatif sebesar 76,06% dan sumbangan efektif 40,6%.
3. Ada pengaruh pendapatan retribusi daerah terhadap peningkatan
pendapatan asli daerah untuk realisasi biaya pendidikan di
Kabupaten Klaten, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis
regresi linier ganda (uji t) duketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 5,180
> 4,303 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,044, dengan sumbangan
relatif sebesar 23,94% dan sumbangan efektif 12,8%.
4. Ada pengaruh pendapatan pajak daerah dan pendapatan retribusi
daerah secara bersama-sama terhadap peningkatan pendapatan asli
daerah untuk realisasi biaya pendidikan di Kabupaten Klaten, dapat
diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda
(uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 21,590 > 19,000 dan
nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,014.
5. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,534 menunjukkan
bahwa besarnya pengaruh pendapatan pajak daerah dan pendapatan
retribusi daerah terhadap peningkatan pendapatan asli daerah untuk
realisasi biaya pendidikan di Kabupaten Klaten, adalah 40,6% +
12,8% =53,4% , sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
B. Saran
1. Bagi DPPKAD
Agar lebih teliti lagi dalam mengolah hasil pajak daerah dan
retribusi daerah serta dapat memberikan sanksi yang tegas
terhadap masyarakat yang terlambat atau tidak mau membayar
pajak secara tepat waktu.
2. Bagi KPP (Kantor Pelayanan Pajak)
Bagi KPP agar lebih konsisten dalam merealisasikan pendapatan
pajak daerah dan pendapatan retribusi daerah sehingga hasil yang
diperoleh dapat langsung tersalurkan kepada masyarakat.
3. Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini maka masyarakat akan menjadi tahu
bahwa ada sebagian dari pendapatan pajak daerah dan pendapatan
retribusi daerah yang tersalurkan untuk biaya pendidikan.
4. Bagi Peneliti lain
Dengan adanya penelitian ini, maka bagi peneliti lain di masa
mendatang hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi
untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Burton, Richard dan Wirawan B. Ilyas. 2001. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat
Darise, Nurlan. 2006. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta: Pt. Indeks
http://yaosin.wordpress.com/2010/06/pendapatan-asli-daerah/
http://www.pajak-daerah.blogspot.com/
http://www.anneahira.com/retribusi-daerah.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Garis-garis_besar_haluan_negara
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2177328-konsep-pendapatan- asli-daerah-pad/#ixzzlqU9sTDUz
http://www.bubust.com/2011/11/pendapatan-asli-daerah-pad.html
Huseng, Rohana dan Muhammad Djafar Saidi. 2008. Hukum Penerimaan Negara
Bukan Pajak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Mardiasmo. 2004. Pembaharuan Perpajakan yang ditinjau dari Segi Hukum. Yogyakarta: Prisma
Suandy, Erly. 2000. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono.2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono.2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Research. Yogyakarta: BPFE
Waluyo, Bambang. 1991 di . Pemeriksaan dan Peradilan Bidang Perpajakan. Jakarta: Radar Jaya Ofset