• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI

PUI TALAGA TAHUN 2014

Oleh :

Lina Siti Nuryawati, S.ST.,SKM

ABSTRAK

Pemeriksaan payudara sangat penting dilakukan sejak remaja agar dapat mendeteksi dini adanya tumor kecil. Angka kejadian kanker payudara di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2013 sebanyak 24 pasien. Upaya pengendalian kanker payudara dapat dilakukan melalui pencegahan faktor risiko atau deteksi dini melalui memeriksa payudaranya sendiri secara rutin atau sadari. Hasil studi pendahuluan terhadap 20 siswa perempuan di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tentang pengetahuan SADARI terdapat 18 orang siswi belum mengetahui tentang sadari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga 2014.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X dan XI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014 yaitu sebanyak 136 siswi. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis datanya adalah analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi.

Hasil penelitian menunjukkan secara umum siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (17.6%), kurang dari setengahnya (46,3%) siswi berpengetahuan baik tentang pengertian sadari, kurang dari setengahnya (43,4%) siswi berpengetahuan baik tentang tujuan sadari, sebagian kecil (21,3%) siswi berpengetahuan baik tentang waktu melakukan sadari, sebagian kecil (24,3%) siswi berpengetahuan baik tentang cara melakukan sadari dan lebih dari setengahnya (58,8%) siswi berpengetahuan baik tentang hasil pemeriksaan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014

Saran diajukan lahan penelitian agar meningkatkan pengetahuan siswi tentang sadari sebagai upaya bentuk deteksi dini kanker payudara dengan mengadakan pendidikan kesehatan secara kesinambungan pada seluruh siswi. Siswi Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga agar lebih aktif lagi dalam pencarian informasi tentang Sadari melalui media internet ataupun buku-buku.

(2)

PENDAHULUAN

Masalah kesehatan masyarakat khususnya negara berkembang termasuk Indonesia sangat beragam dan harus segera diatasi dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan tercantum dalam UU Kesehatan No 36 tahun 2009 pasal 1 menjelaskan bahwa Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatanyang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat

Masalah kesehatan di Indonesia masih memerlukan perhatian semua pihak, terutama masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan penyakit yang memerlukan penanganan ataupun perawatan salah satunya adalah kanker payudara. Menurut Hidayati (2001, dalam http://www.kti-skripsi.net)menjelaskan bahwa Angka kematian akibat kanker di dunia diperkirakan sekitar 4,3 juta pertahun 2,3 juta diantaranya ditemukan di negara berkembang, sedangkan jumlah penderita baru sekitar 3,9 juta pertahun dan terdapat di negara berkembang sekitar 3 juta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat dari sekian banyak kanker yang menyerang penduduk Indonesia, kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks) tertingi kasusnya di seluruh Rumah Sakit (RS). Berdasarkan Sistem Informasi RS (SIRS), jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap pada kanker payudara terbanyak yaitu 12.014 orang (28,7%) dan kanker serviks 5.349 orang (12,8%) (Suara Pembaruan, 2014.

http://www.beritasatu.com).

Di Jawa Barat, terdapat sekitar 22 juta jiwa perempuan dengan angka kejadian kanker 0,5 persen. Angka tersebut berarti dari setiap 100.000 perempuan, 26 orang di antaranya berisiko terkena kanker

payudara(Rahardjo, 2014.

www.kompas.com). Hasil wawancara dengan Bapak Aep Nasrudin sebagaipetugas rekam medikpada tanggal pada 24 April 2014 di ruang rekam medik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka diperoleh informasibahwa pada tahun 2013 angka kejadian kanker payudara sebanyak 24 pasien.

Upaya pengendalian kanker payudara dapat dilakukan melalui pencegahan faktor risiko atau deteksi dini melalui memeriksa payudaranya sendiri secara rutin atau sadari. Menurut (American Cancer Society, Coleman Cm and Crane, Costanza ME dan Dodd GD) yang dikutip Otto (2005:100) mengemukakan bahwa, “Deteksi dini merupakan hal yang terpenting untuk mengontrol kanker payudara. Para peneliti telah menunjukan bahwa angka harapan hidup berhubungan langsung dengan stadium penyakit saat diagnosis.”

Pemeriksaan payudara sangat penting dilakukan sejak remaja agar dapat mendeteksi dini adanya tumor kecil.

Menurut Ramli, dkk(2000:54) mengemukanan bahwa Tenaga medis harus selalu mengingatkan serta menganjurkan pada kaum wanita khususnya yang berusia diatas 20 tahun atau yang beresiko tinggi, agar mereka mengambil peran aktif dalam mendeteksi secara dini keganasan keganasan payudara dimana secara rutin mereka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

Menurut studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terhadap 20 siswa perempuan di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tentang pengetahuan

(3)

SADARI terdapat 18 orang siswi perempuan yang belum mengetahuinya.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga 2014”.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang periksa payudara sendiri (SADARI) di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014, secara khusus yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI berdasarkan pengertian SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI berdasarkan tujuan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI berdasarkan waktu melakukan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

4. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI berdasarkan cara melakukan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

5. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang hasil pemeriksaan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu suatu

penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatufenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X dan XI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014 yaitu sebanyak 136 siswi. Dalam penelitian ini tidak dilakukan penetuan beasarnya sampel sehingga seluruh populasi. Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 17.0. Analisis data yang dilakukan meliputi : Analisa Univariat

Instrumen penelitian yang akan digunakan kuesioner pengetahuan tentang SADARI berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup menggunakan pilihan ganda untuk memperoleh informasi tentang tingkat pengetahuan remaja tentang SADARI.

Instrumen penelitian terlebih dahulu diujicobakan terhadap responden sebanyak 20 siswi di Madrasah Aliyah Putri Majalengka pada bulan Juni 2014. Lokasi ini dipilih karena mempunyai karakteristik responden yang sama dengan lokasi penelitian, sebagian besar muridnya remaja puteri semua dan sama-sama belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Sadari.

Dalam penelitian ini dilakukan Uji validitas dalam penelitiandi Madrasah Aliyah Putri Majalengka dengan menggunakan model alpha dengan ketentuan item pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel. r hitung dapat dilihat dari nilai correted item – total correlation. Nilai r tabel didapat dari n = 20 pada α = 0,05 yaitu sebesar 0,444.Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan model alpha, adapaun keputusan uji reliabilitas dikatakan reliabel jika alpha cronbach > 0,7.

(4)

HASIL PENELITIAN

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja PutriTentang Sadari Berdasarkan Pengertian SADARI di Madrasah Aliyah

Putri PUI Talaga Tahun 2014.

Pengertian SADARI f %

Baik 63 46.3

Cukup 43 31.6

Kurang 30 22.1

Total 136 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa didapatkan pengetahuan siswi tentang pengertian sadari menunjukan siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 63 orang (46,3%), siswi yang berpengetahuan cukup sebanyak 43 orang (31,6%) dan siswi yang

berpengetahuan kurang sebanyak 30 orang (22,1%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian kecil (22,1%) siswi berpengetahuan kurang tentang pengertian sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Berdasarkan Tujuan SADARI di Madrasah Aliyah Putri

PUI Talaga Tahun 2014

Tujuan SADARI f %

Baik 59 43.4

Cukup 41 30.1

Kurang 36 26.5

Total 136 100.0

Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan pengetahuan siswi tentang tujuan sadari menunjukan bahwa siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 59 orang (43,4%), siswi yang berpengetahuan cukup sebanyak 41 orang (30,1%) dan siswi yang berpengetahuan kurang sebanyak 36

orang (26,5%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (26,5%) siswi berpengetahuan kurang tentang tujuan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014.

(5)

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Berdasarkan Waktu Melakukan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014

Waktu Melakukan Sadari f %

Baik 29 21.3

Cukup 35 25.7

Kurang 72 52.9

Total 136 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pengetahuan siswi tentang waktu melakukan sadari menunjukan bahwa siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 29 orang (21.3%), siswi yang berpengetahuan cukup sebanyak35 orang (25.7%) dan siswi yang berpengetahuan

kurang sebanyak 72 orang (52.9%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya (52,9%) siswi berpengetahuan kurang tentang waktu melakukan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014, hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Berdasarkan Cara Melakukan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014

Cara Melakukan SADARI f %

Baik 33 24.3

Cukup 51 37.5

Kurang 52 38.2

Total 136 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan pengetahuan siswi tentang cara melakukan sadari menunjukan bahwa siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 33 orang (24.3%), siswi yang berpengetahuan cukup sebanyak 51 orang (37,5%) dan siswi yang berpengetahuan kurang sebanyak 52

orang (38,2%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (38,2%) siswi berpengetahuan kurang tentang cara melakukan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Berdasarkan Hasil Pemeriksaan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014

Hasil Pemeriksaan SADARI f %

Baik 80 58.8

Cukup 33 24.3

Kurang 23 16.9

Total 136 100.0

(6)

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan pengetahuan siswi tentang hasil pemeriksaan sadari menunjukan bahwa siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 80 orang (58,8%), siswi yang berpengetahuan cukup sebanyak 33 orang (24,3%) dan siswi yang berpengetahuan

kurang sebanyak 23 orang (16,9%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (16,9%) siswi berpengetahuan kurang tentang hasil pemeriksaan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014

Pengetahuan SADARI f %

Baik 24 17.6

Cukup 68 50.0

Kurang 44 32.4

Total 136 100.0

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (17.6%), siswi yang berpengetahuan cukup sebanyak 68 orang (50.0%) dan siswi yang berpengetahuan kurang sebanyak 44

orang (32.4%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (32.4%) siswi berpengetahuan kurang tentang sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

(7)

PEMBAHASAN

1. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Berdasarkan Pengertian SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014.

Hasil penelitian didapatkansebagian kecil (22,1%) siswi berpengetahuan kurang tentang pengertian sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014. Berdasarkan pengertian sadari ditemukan ,masih ada siswi yang tidak mengetahui tentang pengertrian sadari, siswi belum bisa memahami sepenuhnya setelah mengetahui tentang sadari.

Hal tersebut seperti yang dijelaskan menurut Notoatmodjo (2007:140-142) dalam bukunya

dijelaskan bahwa Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, sehingga tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah

2. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Berdasarkan Tujuan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kurang dari setengahnya (26,5%) siswi berpengetahuan kurang tentang tujuan sadari di

Hasil ini seperti yang dikemukakan menurut Ramli, dkk (2001:54)tujuan dilakukan SADARI adalah

“Untuk mendeteksi secara dini jika adakelainan di payudara”. Sedangkan menurut Manuaba (2010:371) tujuannya dilakukannya SADARI adalah “Mendeteksi secara dini adanya kelainan atau benjolan pada payudara”. Adapun tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) menurut Hidrah (2008) adalah Untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara sejak dini, sehingga Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014. Tujuan sadari sangat penting bagi siswi untuk mengetahui secara dini adanya gejala kanker payudara. diharapkan kelainan-kelainan tersebut tidak ditemukan pada stadium lanjut yang pada akhirnya akan membutuhkan pengobatan rumit dengan biaya mahal. Selain itu adanya perubahan yang diakibatkan gangguan pada payudara dapat mempengaruhi gambaran diri penderita.Hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan penelitian Nursanti (2013, dalam : http://repository.upi.edu/6050/) dengan hasil sebagai berikut : “Tingkat pengetahuan remaja pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2010 tentang tujuan sadari dalam kategori cukupsebanyak 51 responden (58,6%)”.

3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Berdasarkan Waktu Melakukan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

Dari hasil hasil penelitian didapatkan lebih dari setengahnya (52,9%) siswi berpengetahuan kurang tentang waktu melakukan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014. Waktu melakukan sadari sangat penitng bagi siswi agar dalam pendeteksian adanya gejala kanker payudara dapat ditemukan.

Hal ini seperti yang dijelaskan menurut Brunner dan Suddarth, (2002:231) waktu pelaksanaan sadari adalah sebagai berikut:Pilihan waktu untuk pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah antara hari ke-5 dan hari ke-10 dari siklus menstruari, dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari 1, ini dilakukan pada saat menstruasi karena terjadi perubahan hormone atau peningkatan hormone esterogen dan terjadi perubah fisikologis pada payudara.

4. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Berdasarkan Cara Melakukan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

(8)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kurang dari setengahnya (38,2%) siswi berpengetahuan kurang tentang cara melakukan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014. Masih adanya siswi yang kurang mengetahui tentang cara melakukan sadari akan berdampak pada tidak terdeteksinya gejala kanker payudara.

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapat melindungi anda dari resiko kanker payudara. Menurut Saryono dan Pramitasari (2009:20) cara melakukan SADARI adalah sebagai berikut : a. Berdiri didepan cermin dengan bagian dada terbuka.

Lengan dibawah bandingkan besar payudara kiri dan kanan, perhatikan putting susu, bentuk normal atau tidak. Lengan diatas kepala perhatikan hal-hal tersebut diatas sekali lagi. b. berbaring (sebaiknya leher diganjal sedikit dengan bantal). Dengan jari – jari III dan IV dilakukan perabaan pada seluruh payudara sendiri memutar dari atas kebawah dari pusat ke tepi.

5. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Berdasarkan Hasil Pemeriksaan SADARI di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga tahun 2014.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (16,9%) siswi berpengetahuan kurang tentang hasil pemeriksaan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014. Hasil pemeriksaan sadari sangat penitng bagi siswi untuk mengetahui tindak lanjut apabila ditemukan adanya kelainan pada payudara.

Hal ini seperti yang dijelaskan Sarwono (1999) yang dikutip Alin (2010, http://www.bascommetro.com) menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan sadari memerlukan tindak lanjut, yaitu : (a) Melihat sendiri perubahan payudara yaitu (1) terjadi pigmentasi kulit payudara (perubahan warna, bertambah hitam atau menjadi putih). (2) Perubahan letak putting susu (retraksi puting susu). (3) Perubahan kulit payudara menjadi keriput. (4) Puting susu mengeluarkan cairan darah. (5) Pergerakan payudara terbatas, artinya saat menggerakkan tangan payudara tidak ikut bergerak. (6) Terdapat luka atau ulkus pada payudara. Pada waktu melihat payudara dapat menggunakan cermin sehingga mudah terlihat perubahan. (b) Meraba payudara sendiri, yaitu : (1) Menemukan benjolan pada payudara, (bagaimana pergerakan benjolan dengan sekitarnya, saat meraba apakah terasa nyeri dan di bagian mana terdapat benjolan). (2) Memijat puting payudara (apakah terdapat pengeluaran cairan, apakah dibawah puting payudara terdapat tumor dan bagaimana pergerakan puting payudara. (c) Pemeriksaan ketiak, yaitu : (1) apakah terdapat benjolan pada ketiak. (2) Bagaimana pergerakan tumor tersebut. (3) Bagaimana perubahannya.

KESIMPULAN

1. Diketahuinya secara umum siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (17.6%) di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014

2. Diketahuinya kurang dari setengahnya (46,3%) siswi berpengetahuan baik tentang pengertian sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014.

3. Diketahuinya kurang dari setengahnya (43,4%) siswi berpengetahuan baik tentang tujuan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014.

4. Diketahuinya sebagian kecil (21,3%) siswi berpengetahuan baik tentang waktu melakukan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014.

5. Diketahuinya sebagian kecil (24,3%) siswi berpengetahuan baik tentang cara melakukan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014

6. Diketahuinya lebih dari setengahnya (58,8%) siswi berpengetahuan baik tentang hasil pemeriksaan sadari di Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga Tahun 2014

(9)

SARAN

Perlunya upaya meningkatkan pengetahuan siswi tentang sadari sebagai upaya bentuk deteksi dini kanker payudara dengan mengadakan pendidikan kesehatan secara kesinambungan pada seluruh siswi bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat dan memaksimalkan sarana prasarana informasi seperti perbaikan akses internet, penambahan buku tentang sadari dan pelayanan konseling bagi siswi yang membutuhkan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Sociaty. (2013). Breast cancer : Statistic of breast cancer 2013. Available at:

http://www.cancer.org/cancer/detailuide/breast-cancer-statistic-2013.

Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar. (2010). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Setia.

Bambang. (2008). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Dwi, dkk. (2009). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2012). Pembangunan Remaja sebagai Sumber Daya Manusia.

http://www.idai.or.id/saripediatri/abstrak.asp?q=678,

Kementerian Kesehatan RI. (2012). Menuju Indonesia Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Maulana. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Intan, dkk (2012). Kesehatan Reproduksi untuk Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Suririnah. (2009). Faktor Yang Mempengaruhi remaja dalam SADARI.

Sutjipto. (2008). Permasalah Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Payudara.

Varney (2007). Asuhan Kebidanan Buku 2 Volume 4. Jakarta:EGC

Wawan, A. dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Jakarta.

Nuha Medika.

Yani, dkk. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya

Gambar

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang  Sadari Berdasarkan Tujuan SADARI di Madrasah Aliyah Putri
Tabel  4.3  Distribusi  Frekuensi  Tingkat  Pengetahuan  Remaja  Putri  Tentang  Sadari  Berdasarkan  Waktu  Melakukan  SADARI  di  Madrasah  Aliyah  Putri  PUI  Talaga  Tahun   2014

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena dengan rahmat dan kuasa-Nya yang dicurahkan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

Paket Pekerjaan ini terbuka untuk Peyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha ( memiliki Izin Usaha Jasa Konsultansi) yang memenuhi Persyaratan kualifikasi bidang/layanan

Artikel ini juga berisi mengenai konsep perubahan energi dalam berbagai bentuknya (radiasi elektromagnetik, panas, dan kimia) adalah konsep yang sulit dipahami oleh

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada

Hasil penelitian menunjukkan penggandaan skala produksi bioetanol dengan kapasitas bioreaktor 200 l, menghasilkan volume kerja 65% atau 130 liter dengan tinggi cairan fermentasi

Dalam pernikahan adat masyarakat Timor Leste melestarikan barlake (permintaan mahar) dimana barlake tersebut hanya untuk perempuan dari keluarga “kaben-sai” (marriage-out)

Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa penentuan tarif potongan Ijarah yang diterapkan oleh Kantor Pegadaian Syariah Cabang landungsari sesuai dengan fatwa DSN Nomor:

To ensure the conformity of the products manufactured with the sample material and/or sold we operate an effective quality assur- ance system and shall maintain it for the whole