• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG

2.1. Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang

Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka kota Tangerang berbenah terutama dalam bidang pendidikan dengan melengkapi sarana pendidikan diantaranya mendirikan sekolah-sekolah baru di tingkat sekolah menengah atas. Untuk itu pada awal tahun 2003 berdirilah sejumlah SMA baru diantaranya SMAN 8, SMAN 9, SMAN 10, di Kota Tangerang. Pada awal berdirinya SMA Negeri 10 Tangerang menempati gedung SMKN 2 Kota Tangerang tepatnya di Jalan Veteran 2 Kota Tangerang selama kurang lebih 3 semester, kemudian pemerintah Kota Tangerang mendirikan bangunan untuk SMA Negeri 10 Tangerang pada tahun 2004 tepatnya di Jalan KH. Hasyim Ashari Kp. Sasak Cipondoh Tangerang, dan perpindahan pun segera dilaksanakan. Usia SMA Negeri 10 Tangerang telah memasuki usia yang ke-13.

Pada awal berdirinya SMAN 10 Tangerang tahun 2003, menempati gedung SMKN 2 Kota Tangerang tepatnya di Jalan Veteran 2 Kota Tangerang sekolah menerima rombongan belajar (rombel) sebanyak 5 kelas, dengan jumlah guru sebanyak 20 orang dan sekolah belum terakreditasi karena belum meluluskan siswa. Pada tahun kedua semester pertama masih menempati gedung SMKN 2, sekolah memiliki rombongan belajar sebanyak 10 kelas, dengan jumlah guru sebanyak 38. Tahun kedua semester 4, sekolah menempati gedung baru di Jalan KH. Hasyim Ashari Kp. Sasak Cipondoh Tangerang. Seiring berjalannya waktu sampai tahun 2015, sekolah memiliki rombel sebanyak 24 kelas, dengan jumlah guru sebanyak 54, dengan status sekolah terakreditasi A. Secara lengkap sejarah

(2)

perkembangan SMA Negeri 10 Tangerang dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:

--- 2010 2015 *24 kelas *2013-2015, Juara 1 *54 guru Futsal Tk.Kota *Akreditasi A *2013-2015, Juara 1

2006 Karate Tk. Propinsi *19 kelas *2014, Juara 2 DBL

2005 *50 guru (Basket Putra), Tk.

2004 *16 kelas *Akredi Propinsi

2003 *10 kelas *44 guru tasi B *2015, Juara 1 DBL

*5 kelas * 38 guru *Belum (Basket Putri), Tk.

*20 guru * Belum terakre- Propinsi dan terpi-

*Belum terakre- ditasi lin sebagai pemain terakre- ditasi terbaik putri dan ditasi diberangkatkan ke Amerika

--- Gambar 2.1. Sejarah Perkembangan SMAN 10 Tangerang Sumber: Tata Usaha SMAN 10 Tangerang (2015)

2.1.1. Visi

Menciptakan pribadi unggul, menguasai IT, berwawasan global yang dilandasi akhlak mulia.

2.1.2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut SMAN 10 Tangerang mempunyai misi sebagai berikut:

1. Mengupayakan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Meningkatkan kemampuan penguasaan toefl bahasa Inggris.

3. Mengantarkan siswa ke PTN dan PTS favorit.

(3)

4. Mengupayakan terbentuknya masyarakat sekolah yang religius dengan kemampuan baca tulis Al-Quran yang baik.

5. Membangun manusia yang disiplin, jujur dan bertanggung jawab.

2.1.3. Logo Sekolah

Logo SMAN 10 Tangerang sejak awal berdiri tahun 2003 sampai dengan 2016 tidak mengalami perubahan, seperti pada gambar 2.2 berikut ini:

Gambar 2.2. Logo SMAN 10 Tangerang Sumber : Tata Usaha SMAN10 Tangerang (2016)

2.1.4. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMA NEGERI 10 TANGERANG

Alamat : Jl. KH. Hasyim Ashari Kp. Sasak, Cipondoh – Kota Tangerang

Kode Pos : 15141 Phone : ( 021 ) 70600202

Kelurahan : Poris Plawad Indah

Kecamatan : Cipondoh

Kota : Tangerang

(4)

Berdiri : 1 Juli 2003

SK : 420/Kep. 74.A – P & K / 2003

NSS : 301287102062

Tahun beroperasi : 2003/2004

Status : SMA Negeri

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A

Luas bangunan : 1.584 m2

Luas Pekarangan : 2.016 m2 Luas kebun sekolah : 2.000 m2 Luas seluruhnya : 5.600 m2

Status Bangunan & tanah : Milik Pemerintah Kota Tangerang 2.2. Lingkup Bidang Usaha

SMA Negeri 10 Kota Tangerang adalah lembaga pendidikan formal milik pemerintah Kota Tangerang yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan tingkat menengah atas.

2.3. Sumber Daya

2.3.1. Sumber Daya Manusia.

1. Struktur Organisasi

Sumber daya manusia dan sistem kerja organisasinya terlihat pada struktur organisasi di SMAN 10 seperti paga Gambar 2.3 berikut ini:

(5)

Gambar 2.3. Struktur Organisasi SMAN 10 Tangerang Sumber: Tata Usaha SMAN 10 Tangerang (2015)

1. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala sekolah

Sejak berdirinya tahun 2003 atau 13 tahun yang lalu, SMA Negeri 10 Tangerang sudah dipimpin oleh 4 orang kepala sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh 4 wakil kepala sekolah (wakasek) bidang kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana dan humas

2. Tenaga Pendidik

SMA N 10 Tangerang didukung oleh tenaga pengajar berkualifikasi S1 dan S2, yang memiliki kesesuaian bidang keahlian dengan mata pelajaran yang dibinanya. Jumlah pendidik di SMA Negeri 10 Tangerang untuk tahun 2015/ 2016 adalah 54 orang.

KEPALA SEKOLAH

Komite Koordinator TU

Waka Waka Kesiswaan Waka Sarpras Waka Humas

Guru Koordinator BK

(6)

Tabel 2.1. Data Pendidik SMA Negeri 10 Tangerang Tahun 2015/2016 Keadaan

Jml Jabatan L P

Golongan Pendi-

GTT GBS II/d III/a III/b III/c III/d IV/a dikan Kepala

Sekolah 1 - - - 1 1 S2

Wakasek 4 - 1 2 1 4 S1-S2

Guru 19 30 15 - - 1 17 5 11 49 S1-S2

Jumlah 24 30 15 - - 1 1 19 6 12 54

Sumber : Kurikulum SMAN 10 Tangerang (2015) 3. Tenaga Administrasi/ Tata Usaha (TU)

Tenaga administrasi SMAN 10 Kota Tangerang, mayoritas terdiri atas pegawai tidak tetap, seperti yang terlihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Data Tenaga Administrasi SMAN 10 Tangerang Tahun 2015/2016

Sumber : Kurikulum SMAN 10 Tangerang (2015)

4. Peserta Didik

Jumlah peserta didik yang berminat masuk ke SMAN 10, setiap tahunnya selalu melebihi daya tampung. Jumlah peserta didik dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut ini.

Pendidikan Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

Jumlah

L P L P

S 1 D 3 SLTA

- - 1

- - -

1 1 3

- 1 -

1 2 4 Jumlah

1 - 5 1 7

(7)

Gambar 2.4. Jumlah Siswa Perempuan dan Laki-Laki Pada Setiap Kelas Sumber : Kurikulum SMAN 10 Tangerang (2015)

Keterangan: Jumlah Total siswa X MIA:146, X IIS:152, XI MIA: 175, XI IIS:

105, XII MIA:193, XII IIS:101 2.3.2. Sumber Daya Fisik

Sumber daya fisik yang dimiliki SMAN 10 Tangerang meliputi:

1. Tanah dengan luas 5600 M2 terdiri atas 3600 M2 terpakai dan 2000 M2 belum terpakai masih berupa tanah rawa yang belum diuruk.

2. Bangunan 2 lantai dengan luas 1584 M2. 3. Ruangan.

Data jenis dan jumlah ruang di SMAN 10 dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini.

41

73

45 67 79

48

Jumlah Siswa Laki-Laki

Kelas X MIA Kelas X IIS Kelas XI MIA Kelas XI IIS Kelas XII MIA Kelas XII IIS

(8)

Tabel 2.3. Jenis dan jumlah ruangan SMAN 10 Tahun 2015/2016

JENIS JUMLAH KONDISI

BAIK

KONDISI RUSAK

Kantor kep. Sekolah 1 1

Kantor wakasek 1 1

Kantor guru 1 1

Kantor tata usaha 1 1

Ruang kelas – x, xi, xii 12 12 -

Laboratorium ipa 1 1

Lab. komputer /internet 1 1

Ruang multimedia 1 1

Perpustakaan 1 1 -

Ruang bp/bk 1 1

Musholah 1 1

R. koperasi siswa 1 1

Gudang alat olah raga 1 1

Kantin 1 1

Ruang rados 1 1 -

Ruang osis 1 1 -

Sumber : Sarana Prasarana SMAN 10 Tangerang (2015)

4. Sarana Olah Raga

Sarana olah raga yang dimiliki SMAN 10 dapat dilihat pada Tabel 2.4

Tabel 2.4. Data Sarana Olah Raga SMAN 10 tahun 2015/2016

Jenis Jumlah Kondisi Baik Kondisi

Rusak Lapangan Bola Kaki /

Futsal 1 1 –

Lapangan Basket 1 1 –

Lapangan Volley 1 1 –

Lapangan Lompat Tinggi 1 1 –

Sumber : Sarana Prasarana SMAN 10 Tangerang (2015)

(9)

2.4. Tantangan Bisnis sekolah

Tantangan terbesar bisnis sekolah SMAN 10 Tangerang bukan pada bagaimana mencari konsumen tetapi bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen dengan segala keterbatasan terutama dalam bidang sarana prasarana pendidikan, sehingga tantangan sekolah kami adalah:

1. Sekolah masuk 2 sift, sehingga waktu belajar yang ada bila dikaitakan dengan kurikulum 2013, sekolah kami belum layak menjalankan kurikulum tersebut.

2. Prestasi akademik yang belum maksimal.

3. SMAN 10 belum menjadi pilihan favorit siswa lulusan SMP saat masa pendaftaran siswa baru.

2.5. Proses Bisnis di Sekolah 1. Proses Penerimaan Siswa Baru

Proses penerimaan siswa baru dilakukan dengan sistem on line, dikoordinasi oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Setiap SMA menyampaiakan data kuota siswa yang akan diterima.

Untuk memudahkan proses on line, digunakan sistem rayon, dimana siswa mendaftar sesuai rayon yang sudah ditentukan, tetapi boleh memilih sekolah atau SMA di luar rayon. Data yang diserahkan adalah SKHUN asli untuk menghindari siswa mendaftar di wilayah lain selain Kota Tangerang.

Prosedur atau alur penerimaan siswa baru, dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut ini

(10)

Gambar 2.5. Alur Pendaftaran Siswa secara Online

Sumber: Buku pedoman pendaftaran On line Pemerintah Kota Tangerang (2016) 2. Proses Pengelolaan Kegiatan Bisnis

Proses Pengelolaan pendidikan SMAN 10 berdasarkan 8 standar

Nasional Pendidikan: 1) Standar isi, 2) Standar Pengelolaan, 3) Standar proses.

4) Standar pembiayaan, 5) Standar kompetensi lulusan, 6) Standar Penilaian Pendidikan, 7) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan pendidikan dan 8)Standar Sarana Prasarana.

(11)

2.5.1. Tujuan dan Sasaran

1. Terselenggaranya proses pendidikan yang berorientasi pada target pencapaian efektifitas proses pembelajaran.

2. Terwujudnya sistem kepemimpinan yang kuat mengakomodasi dan menggerakkan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.

3. Tersedianya tenaga kependidikan secara memadai berdasarkan analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kerja, hubungan kerja dan imbal jasa yang memadai.

4. Tertanamnya budaya mutu bagi seluruh warga sekolah yang didasarkan pada skill dan profesionalitas.

5. Terciptanya sistem kebersamaan melalui teamwork yang kompak, cerdas dan dinamis dalam rangka menghasilkan output pendidikan yang tinggi.

6. Terciptanya kemandirian secara kelembagaan melalui peningkatan sumber daya yang memadai.

7. Pemberdayaan partisipasi seluruh warga sekolah dan masyarakat dengan dilandasi sikap tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi.

8. Terciptanya sistem pengelolaan anggaran sacara transparan.

2.5.2. Waktu Belajar

Karena keterbatasan jumlah ruang belajar sebanyak 13 ruang, sedangkan

(12)

jumlah rombongan belajar ada 24 rombel, maka pelaksanaan belajar dilakukan 2 shift yaitu pagi dan siang dengan pembagian jam, seperti terlihat pada Tabel 2.5

Tabel 2.5. Waktu Belajar di SMA Negeri 10 Tangerang Tahun Pelajaran 2015/2016

Hari Jam

ke

Waktu belajar / jam untuk shift pagi

Jam Ke

Waktu belajar/ jam untuk shift siang

Senin 1-8 40 menit 1-5

6-8

40 menit 30 menit

Selasa 1-8 40 menit 1-5

6-8

40 menit 30 menit

Rabu 1-8 40 menit 1-5

6-8

40 menit 30 menit

Kamis 1-7 40 menit 1-7 40 menit

Jumat 1-7 40 menit 1-7 40 menit

Sabtu 1-7 40 menit 1-7 40 menit

Sumber : Bagian Kurikulum SMAN 10 Tangerang (2015)

Gambar

Gambar 2.2. Logo SMAN 10 Tangerang  Sumber : Tata Usaha SMAN10 Tangerang (2016)
Gambar 2.3. Struktur Organisasi SMAN 10 Tangerang  Sumber: Tata Usaha SMAN 10 Tangerang (2015)
Tabel 2.1.  Data Pendidik SMA Negeri 10 Tangerang Tahun 2015/2016  Keadaan
Gambar 2.4.  Jumlah Siswa Perempuan dan Laki-Laki Pada Setiap Kelas  Sumber : Kurikulum SMAN 10 Tangerang  (2015)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Nilai fitness adalah nilai yang menyatakan baik tidaknya suatu solusi (individu). Nilai fitness ini yang dijadikan acuan dalam mencapai nilai optimal dalam Algoritma

Berdasarkan data komposisi kimia tubuh meliputi protein, lemak, Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen, serat, dan abu serta kadar glikogen dapat disimpulkan bahwa dosis ubi

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk 16 (enam belas) Dinas, terdiri dari : 1. Dinas Ketenagakerjaan dan Sosial; 4. Dinas Komunikasi dan Informatika; 6. Dinas Kebudayaan dan

Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan antara Tingkat Kehadiran Ibu di Kelas Ibu Hamil dengan

Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: Uneversitas Pendidikan Indonesia, 2003. Sukardi, Metodologi

(2002) Jurnal Matematika atau Pembelajarannya: “Pembelajaran Berfikir Tingkat Tinggi Matematika Pada Siswa Sekolah Dasar”. Pembelajaran Matematika untuk Mendukung Pelaksanaan

[r]

Panti Asuhan Bait Allah dengan angka kejadian skabies atau kudisA.