• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN 3 LAPORAN POSISI KEUANGAN SYARIAH. Andi Amri, S.E, M.M. ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTEMUAN 3 LAPORAN POSISI KEUANGAN SYARIAH. Andi Amri, S.E, M.M. ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

PERTEMUAN 3 LAPORAN POSISI KEUANGAN

SYARIAH Andi Amri, S.E, M.M

(2)

Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal yaitu; cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari

guru, dan dalam waktu yang lama

-Ali bin Abi Thalib-

(3)

LAPORAN KEUANGAN

Pengertian

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 Tahun 2015: “Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut”

Sofyan Syafri Harahap (2004): “Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan

memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak misalnya pemilik dan kreditor”

Laporan Keuangan Syariah memiliki perbedaan yang signifikan apabila dibandingkan dengan laporan keuangan konvensional. Hal ini terkait penyusunan laporan keuangan yang didasarkan pada transaksi syariah.

(4)

Unsur-unsur Lap.Keu. Syariah

Agar laporan keuangan sesuai dengan paradigma, azas, dan karakteristik laporan keuangan syariah.

Komponen laporan yang mencerminkan kegiatan komersial:

✓ Laporan posisi keuangan;

✓ Laporan laba rugi;

✓ Laporan arus kas;

✓ Laporan perubahan ekuitas

Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial:

✓ Laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan

✓ Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan

Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan Kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut

(5)

Laporan Keuangan Syariah

Pengertian

Laporan keuangan syariah adalah suatu proses mengatur dengan baik laporan yang disusun berdasarkan prinsip

akuntansi yang berisi tentang status keuangan suatu instansi guna memenuhi kebutuhan pengguna laporan sesuai dengan kriteria syariah.

Laporan keuangan harus dibuat dan disusun sesuai dengan

aturan atau Standar yang berlaku, agar laporan keuangan mudah di baca atau dimengerti.

Laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui kondisi dan posisi perusahaan atau lembaga keuangan terkini. Dengan kata lain laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

(6)

Tujuan Laporan Keuangan

Ratih Paramita (2012)

Dilaporkannya informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syariah

membantu pihak terkait dalam menentukan zakat bank, maupun pihak lain

Membantu mengevaluasi pemenuhan bank terhadap tanggung jawab amanah dalam mengamankan dana

menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak, informasi

mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik rekening investasi

pemenuhan fungsi social termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat

(7)

Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan” (IAI, 2002)

Laporan keungan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu

Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan

Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan perusahaan

Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan

(8)

Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan

4 karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan

• informasi keuangan yang dapat dipahami adalah informasi yang disajikan dalam bentuk dan

bahasa teknis yang sesuai dengan tingkat pengertian dan penggunanya

Dapat Dipahami

• informasi keuangan harus berhubungan dengan tujuan pemanfaatannya.

Relevan

(9)

• agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material, dan dapat

diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dan yang seharusnya disajikan atau yang secarawajar diharapkan dapat disajikan

Andal

• informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan dengan informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan yang sama

Dapat diperbandingkan

(10)

Komponen Laporan Keuangan Syariah

menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan posisi keuangan pada akhir periode

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode

Laporan perubahan ekuitas selama periode

Laporan arus kas selama periode

• berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain;

Informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A Catatan atas laporan keuangan

• Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan

keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D

Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya

(11)

Paragraf 11 PSAK 101

• Dengan neraca, pemakaian laporan keuangan akan dapat: menilai likuiditas dan kelancaran operasi perusahaan atau organisasi, menilai struktur pendanaan perusahaan, menganalisis komposisi kekayaan dan potensi jasa perusahaan, dan mengevaluasi potensi jasa atau sumber ekonomi yang dikuasai perusahaan

1. Laporan posisi keuangan/Neraca

• Laporan ini memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.

• Keberhasilan diukur dengan kemampuan mengasilkan laba yaitu selisih antara semua semua penghasilan (pendatapan dan untung) dan semua biaya yang diperkirakan telah mendatangkan penghasilan tersebut.

2. Laporan Laba Rugi

(12)

• memberikan informasi tentang kegiatan manajemen selama satu periode dalam mengelola kas.

• Melalui laporan arus kas, pemakai laporan dapat melakukan evaluasi kegiatan manajemen dalam operasi (Operating), Investasi (Investing), dan pendanaan (Financing).

3. Laporan Arus Kas

• merupakan penghubung antara laporan keuangan laba rugi dan neraca.

• Laba rugi dan transaksi modal neto akan masuk dalam laporan perubahan modal sehingga angka akhir akan diperoleh.

• Pemasukan angka laba dan perubahan modal neto ke akun modal akan merupakan suatu proses yang disebut tutup buku.

4. Laporan Perubahan Ekuitas

(13)

• merupakan informasi keuangan yang berisi rekapitulasi penerimaan zakat yang di kelola entitas syariah sebagai pelaksana fungsi baitul maal.

• Penerimaan zakat bisa berasal dari individu dari dalam entitas syariah seperti pemilik, manajemen, dan karyawan. Individu di luar entitas syariah juga bisa menyalurkan kewajiban zakatnya melalui entitas syariah yang

menyelenggarakan fungsi baitul maal.

5. Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat

• berisi informasi penerimaan dana kebajikan dari beberapa komponen yang mungkin diterima oleh entitas syariah seperti infaq, shodaqoh, hasil

pengelolaa dana waqaf sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf), pengembalian dana

kebajikan produktif, denda, dan pendapatan non halal lainnya.

6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

(14)

• Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.

• Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) tetapi tidak disajikan di Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat,

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan.

• Informasi tambahan yang tidak di sajikan dalam laporan keuangan tetapi di perlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

7. Catatan atas Laporan Keuangan

(15)

Persamaan Laporan Keuangan Syari’ah dan Konvensional

Beberapa persamaan antara Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5 (perbankan syariah) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (perbankan konvensional)

Memberikan informasi kas yang dapat di percaya mengenai posisi keuangan perusahaan atau

lembaga keuangan pada periode tertentu.

Memberikan laporan keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan atau lembaga keuangan dalam periode tertentu.

(16)

Memberikan informasi yang dapat membantu pihak –pihak yang berkepentingan untuk

menilai atau mengintreprestasikan kondisi dan potensi suatu perusahaan atau lembaga

keuanagan.

Memberikan informasi penting lainya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak

berkepentinagan dengan laporan kebutuhan yang bersangkutan.

(17)

Perbedaan Laporan Keuangan Syari’ah dan Konvensional

Dari Segi Pelaporan

Bank Konvensional Bank Syariah

1. Neraca 1. Neraca

2. Lap Laba Rugi 2. Lap Laba Rugi 3. Lap Arus Kas 3. Lap Arus Kas

4. Lap Perubahan Ekuitas 4. Lap Perubahan Ekuitas 5. Catatan Atas Laporan

Keuangan 5. Lap Perubahan Dana

Investasi Terikat

6. Laporan Rekonsiliasi

Pendapatan dan bagi Hasil 7. Laporan Sumber dana

dan penggunaan dana Zakat 8. Laporann dan penggunaan

dana kebaikan.

(18)

Acuan peyusunan laporan keuangan

Bank Konvensional Bank Syariah 1. Kerangka dasar penyusun

an dan penyajian laporan Keuangan (KDPPLK)

1. Kerangka Dasar penyusuna n dan penyajian laporan keua ngan syariah (KDPPLKS)

2. PSAK (no 1-58) 2. PSAK Syariah (No.101-109) 3. Pedoman akutansi

perbankan Indonesia (PAPI) 3. PSAK 59: Akutansi perbank an

4. Pedoman Akutansi Perbank an Syariah indonesia (PAPSI)

(19)

Dari segi akad dan legalitas

Akad merupakan suatu kesepakatan yang mengikat kedua belah

pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu.

Dalam akad, terms and condition-nya sudah ditetapkan

secara rinci dan spesifik (sudah well-defined). Bila salah satu atau kedua pihak yang terikat dalam kontrak itu tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka ia/mereka menerima sanksi seperti yang sudah disepakati dalam Akad.

Dalam bank syariah, akad yang yang dilakukan memiliki

konsekwensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum islam.

(20)

Dari segi penyelesain sengketa

Pada perbankan syariah terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabahnya, kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di peradilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum syariah.

Penyelesaian sengketa tersebut melalui BAMUI (Badan Arbitrase

Muamalah Indonesia), sekarang berubah menjadi Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS).

Tugas dan Wewenangnya:

1. Menyelesaikan perselisihan dan sengketa keperdataan dengan prinsip yang mengutamakan perdamaian

2. Menyelesaiakan sengketa keperdataan antara bank syariah dengan nasabahnya yang menjadikan syariah sebagai dasarnya

3. Memberikan penyelesaian yang adil dan cepat dalam sengketa Muamalat yang timbul dalam bidang perdagangan, industri, jasa dll.

4. Atas permintaan pihak-pihak dalam suatu perjanjian, dapat memberikan suatu pendapat mengenai suatu persoalan berkenaan dengan perjanjian tersebut.

(21)

Dari segi usaha yang di biayai

Usaha yang dibiayai merupakan proyek halal

Usaha yang bermanfaat bagi masyarakat

Usaha yang menguntungkan bagi bank dan mitra usahanya

(22)

Dari segi pendapatan (laba)

Dari segi pendapatan atau laba bank konvensional memperoleh laba dari hasil bunga,bunga itu di dapatkan dari hasil

pembiayaan antara pihak bank kepada nasabah . begitu pula dengan bank syariah hanya saja laba yang di hasilkan bank

syariah adalah hasil dari pembiayaan bank kepada nasabah yang telah di sepakati di depan sebelum kegiatan itu dilaksanakan atau sering di sebut juga dengan prinsip bagi hasil.

Bank konvensional tidak memperdulikan apakah usaha yang dijalankan oleh pihak nasabah itu berhasil atau tidak, pihak konvesional tetap mengambil keuntungan. Sedangkan bank syariah tetap memperhatikan situai nasabah tersebut.

(23)

No Faktor

Perbedaan PSAK No. 50

(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Per bankan Konvensi onal)

1. Konsep

Operasi Bank syariah beroper asi atas dasar konsep pembagian hasil keu ntungan/kerugian

Bank konvensional beroperasi atas da sar konsep (syste m) bunga

2. Akad

(Perjanjian) Semua transaksi haru s berdasarkan akad y ang dibenarkan oleh syariah.

Semua transaksi haru s mengikuti kaidah d an aturan yang berla ku pada akad-akad muamalah syariah

Transaksi pembuk aan rekening (Giro , Tabungan, Depos ito) berdasarkan p erjanjian titipan, n amun titipan ini ti dak sesuai denga n aturan syariah.

(24)

No Faktor

Perbedaan PSAK No. 50

(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Perba nkan Konvensional) 3. Konsep

Perhitungan Keuntungan

Bank syariah mengguna kan konsep profit sharin g, artinya dana yang dit erima bank disalurkan k epada pembiayaan. Keu ntungan yang didapat d ari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan nasabah. Berdasark an perjanjian pembagia n keuntungan di muka

Bank konvensional mengg unakan konsep biaya (cost concept) untuk menghitun g keuntungan. Artinya bu nga yang dijanjikan di mu ka kepada nasabah penab ung merupakan ongkos at au biaya yang harus dibay ar oleh bank. Oleh karena itu, bank haru “menjual” k epada nasabah lain (pemi njam) dengan biaya bunga yang lebih tinggi.

Perbedaan antara keduany a disebut spread yang me nandakan apakh perusaha an tersebut untung atau r ugi. Bila spread nya positif, dimana beban bunga yan g dibebankan kepada pem injam lebih tinggi dari bun ga yang ditawarkan kepad a penabung, maka dapat dikatakan bank mendapat kan keuntungan.

(25)

No Faktor

Perbedaan PSAK No. 50

(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Per bankan Konvensi onal)

4. Pengelolaan Dana

Nasabah

Penyaluran dan simp anan dari masyarakat dibatasi oleh prinsip dasar, yaitu prinsip sy ariah. Artinya bahwa pemberian pinjaman tidak boleh untuk bis nis yang haram, sepe rti: perjudian, minum an yang diharamkan, pornografi, dan bisni s yang tidak sesuai s yariah.

Para penabung di bank konvensional uang yang ditabu ng dipinjamkan u ntuk berbagai bis nis, tanpa meman dang halal-haram bisnis tersebut.

(26)

No Faktor

Perbedaan PSAK No. 50

(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Perba nkan Konvensional) 5. Bunga

(Interest) Pelarangan bunga dala m berbagai bentuknya.

Tidak menggunakan bu nga sebagai alat untuk memperoleh pendapata n maupun membebanka n biaya atas penggunaa n uang dan pinjaman

Bank konvensional menggunakan bung a sebagai alat untuk memperoleh pendap atan maupun memb ebankan biaya atas penggunaan uang d an pinjaman.

6. Transaksi yg

dilakukan Bank syariah dapat mela kukan transaksi yang dil akukan oleh bank konve nsional, seperti jual beli tanpa pesanan, jual beli dengan pesanan, sewa menyewa, dan gadai.

Pada bank konvensi onal tidak melakuka n transaksi jual beli t anpa pesanan, jual b eli dengan pesanan, sewa menyewa dan gadai.

(27)

No Faktor

Perbedaan PSAK No. 50

(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Perb ankan Konvensiona l)

7. Prinsip Bagi hasil

Prinsip bagi hasil dapat dil akukan dalam 4 akad utam a:

✓ Musyarakah (kerjasama modal usaha/partnershi p of project financing p articipation

✓ Mudharabah (kerjasama mitra usaha dan investa si atau trust financing / trust investment )

✓ Muzara’ah (kerjasama b agi hasil pengelolaan p ertanian / harvest yield profit sharing )

✓ Musaqah (kerjasama pe meliharaan pertanian / plantation management based on certain portio n of yield)

Tidak terdapat peny ertaan mengenai pri nsip bagi hasil, kare na pada perbankan konvensional dihalal kan penerimaan bun ga.

(28)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan yang menunjukkan posisi keuangan pada tanggal tertentu.

Menyajikan posisi aset = liabilitas + ekuitas

Penyajian dapat menggunakan skontro atau stafel.

Perusahaan dapat menggunakan metode klasifikasi lancar tidak lancar atau pendekatan lain (misal perbankan tidak menggunakan klasifikasi lancar tidak lancar).

Standar tidak menjelaskan komponen yang dilaporkan secara detil namun menjelaskan minimum line yang harus dilaporkan terpisah jika nilai tersebut material.

(29)

Laporan Posisi Keuangan

(Neraca)

(30)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Rasio NPL

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

Format Laporan Posisi Keuangan /Neraca

Perusahaan Dagang

(39)

Format Laporan Posisi Keuangan /Neraca

Perusahaan Jasa

(40)

Format Laporan Posisi Keuangan /Neraca

Perusahaan Manufaktur

(41)

Contoh Format

Laporan Neraca Staffel

(42)

Contoh Format

Laporan Neraca Skontro

(43)

Contoh Soal:

(44)

Buatlah laporan Neraca 31

Desember 2021

(45)
(46)
(47)

Format Laporan Posisi Keuangan

Syariah

(48)

Format Laporan Posisi Keuangan

Syariah

(49)

Tugas 1

• Tulis dalam bentuk mind mapping (jadikan dalam bentuk pdf) semenarik mungkin (ada foto, nama lengkap, dan nim) dan sertai sumber (jangan

ambil dari Wikipedia, blog atau sejenisnya, disaranin ambil dari buku atau artikel ilmiah), item-item apa saja yang masuk dalam:

1. Asset lancar 2. Asset tetap

3. Utang jangka pendek 4. Utang jangka Panjang

(50)

Tugas 2

• Cari laporan posisi keuangan bank Syariah dan jelaskan menggunakan bahasa sendiri

informasi apa yang kalian dapatkan dari

laporan posisi keuangan tersebut. Lalu analisis juga apakah laporan keuangan tersebut sudah sesuai dengan format yang kita pelajari?

Referensi

Dokumen terkait

Konsumen yang mulai kritis dengan kualitas, rasa dan lebih dalam lagi ke proses pembuatan menyebabkan Founder UKM menjadi sangat terpojok, seperti dikutip dari wawancara

1. Jumlah produk cacat masih dalam jumlah yang besar. Model kemeja yang menjadi objek penelitian adalah kemeja wanita style 12FS4808. Hal ini dikarenakan, pada saat penulis

Dalam penggunaan Teknologi Informasi, para pengguna lulusan (stakeholder) menilai bahwa 37,54% lulusan UMMI sudah sangat baik dalam menggunakan teknologi infomasi, 33,09%

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh debt default, auditor client tenure, kualitas KAP, disclosure dan ukuran perusahaan terhadap

Dengan munculnya perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan yang di kontruksi secara panjang dan berakar oleh masyarakat sangat mempengaruhi semua sektor kehidupan

Strategi : Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan standar pendidikan dalam rangka pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan Meningkatnya standar layanan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dilihat bahwa keadaan laboratorium SMK Negeri 1 Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara untuk melaksanakan Mata Pelajaran Keteram-