ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
PERTEMUAN 3 LAPORAN POSISI KEUANGAN
SYARIAH Andi Amri, S.E, M.M
Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal yaitu; cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari
guru, dan dalam waktu yang lama
-Ali bin Abi Thalib-
LAPORAN KEUANGAN
Pengertian
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 Tahun 2015: “Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut”
Sofyan Syafri Harahap (2004): “Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan
memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak misalnya pemilik dan kreditor”
Laporan Keuangan Syariah memiliki perbedaan yang signifikan apabila dibandingkan dengan laporan keuangan konvensional. Hal ini terkait penyusunan laporan keuangan yang didasarkan pada transaksi syariah.
Unsur-unsur Lap.Keu. Syariah
Agar laporan keuangan sesuai dengan paradigma, azas, dan karakteristik laporan keuangan syariah.
Komponen laporan yang mencerminkan kegiatan komersial:
✓ Laporan posisi keuangan;
✓ Laporan laba rugi;
✓ Laporan arus kas;
✓ Laporan perubahan ekuitas
Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial:
✓ Laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan
✓ Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan Kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut
Laporan Keuangan Syariah
Pengertian
Laporan keuangan syariah adalah suatu proses mengatur dengan baik laporan yang disusun berdasarkan prinsip
akuntansi yang berisi tentang status keuangan suatu instansi guna memenuhi kebutuhan pengguna laporan sesuai dengan kriteria syariah.
Laporan keuangan harus dibuat dan disusun sesuai dengan
aturan atau Standar yang berlaku, agar laporan keuangan mudah di baca atau dimengerti.
Laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui kondisi dan posisi perusahaan atau lembaga keuangan terkini. Dengan kata lain laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Tujuan Laporan Keuangan
Ratih Paramita (2012)
Dilaporkannya informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syariah
membantu pihak terkait dalam menentukan zakat bank, maupun pihak lain
Membantu mengevaluasi pemenuhan bank terhadap tanggung jawab amanah dalam mengamankan dana
menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak, informasi
mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik rekening investasi
pemenuhan fungsi social termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat
Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan” (IAI, 2002)
Laporan keungan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu
Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan
Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan perusahaan
Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
4 karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan
• informasi keuangan yang dapat dipahami adalah informasi yang disajikan dalam bentuk dan
bahasa teknis yang sesuai dengan tingkat pengertian dan penggunanya
Dapat Dipahami
• informasi keuangan harus berhubungan dengan tujuan pemanfaatannya.
Relevan
• agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material, dan dapat
diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dan yang seharusnya disajikan atau yang secarawajar diharapkan dapat disajikan
Andal
• informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan dengan informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan yang sama
Dapat diperbandingkan
Komponen Laporan Keuangan Syariah
menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan posisi keuangan pada akhir periode
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode
Laporan perubahan ekuitas selama periode
Laporan arus kas selama periode
• berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain;
Informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A Catatan atas laporan keuangan
• Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan
keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D
Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya
Paragraf 11 PSAK 101
• Dengan neraca, pemakaian laporan keuangan akan dapat: menilai likuiditas dan kelancaran operasi perusahaan atau organisasi, menilai struktur pendanaan perusahaan, menganalisis komposisi kekayaan dan potensi jasa perusahaan, dan mengevaluasi potensi jasa atau sumber ekonomi yang dikuasai perusahaan
1. Laporan posisi keuangan/Neraca
• Laporan ini memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
• Keberhasilan diukur dengan kemampuan mengasilkan laba yaitu selisih antara semua semua penghasilan (pendatapan dan untung) dan semua biaya yang diperkirakan telah mendatangkan penghasilan tersebut.
2. Laporan Laba Rugi
• memberikan informasi tentang kegiatan manajemen selama satu periode dalam mengelola kas.
• Melalui laporan arus kas, pemakai laporan dapat melakukan evaluasi kegiatan manajemen dalam operasi (Operating), Investasi (Investing), dan pendanaan (Financing).
3. Laporan Arus Kas
• merupakan penghubung antara laporan keuangan laba rugi dan neraca.
• Laba rugi dan transaksi modal neto akan masuk dalam laporan perubahan modal sehingga angka akhir akan diperoleh.
• Pemasukan angka laba dan perubahan modal neto ke akun modal akan merupakan suatu proses yang disebut tutup buku.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
• merupakan informasi keuangan yang berisi rekapitulasi penerimaan zakat yang di kelola entitas syariah sebagai pelaksana fungsi baitul maal.
• Penerimaan zakat bisa berasal dari individu dari dalam entitas syariah seperti pemilik, manajemen, dan karyawan. Individu di luar entitas syariah juga bisa menyalurkan kewajiban zakatnya melalui entitas syariah yang
menyelenggarakan fungsi baitul maal.
5. Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat
• berisi informasi penerimaan dana kebajikan dari beberapa komponen yang mungkin diterima oleh entitas syariah seperti infaq, shodaqoh, hasil
pengelolaa dana waqaf sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf), pengembalian dana
kebajikan produktif, denda, dan pendapatan non halal lainnya.
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
• Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.
• Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) tetapi tidak disajikan di Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat,
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan.
• Informasi tambahan yang tidak di sajikan dalam laporan keuangan tetapi di perlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Persamaan Laporan Keuangan Syari’ah dan Konvensional
Beberapa persamaan antara Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5 (perbankan syariah) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (perbankan konvensional)
Memberikan informasi kas yang dapat di percaya mengenai posisi keuangan perusahaan atau
lembaga keuangan pada periode tertentu.
Memberikan laporan keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan atau lembaga keuangan dalam periode tertentu.
Memberikan informasi yang dapat membantu pihak –pihak yang berkepentingan untuk
menilai atau mengintreprestasikan kondisi dan potensi suatu perusahaan atau lembaga
keuanagan.
Memberikan informasi penting lainya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak
berkepentinagan dengan laporan kebutuhan yang bersangkutan.
Perbedaan Laporan Keuangan Syari’ah dan Konvensional
Dari Segi Pelaporan
Bank Konvensional Bank Syariah
1. Neraca 1. Neraca
2. Lap Laba Rugi 2. Lap Laba Rugi 3. Lap Arus Kas 3. Lap Arus Kas
4. Lap Perubahan Ekuitas 4. Lap Perubahan Ekuitas 5. Catatan Atas Laporan
Keuangan 5. Lap Perubahan Dana
Investasi Terikat
6. Laporan Rekonsiliasi
Pendapatan dan bagi Hasil 7. Laporan Sumber dana
dan penggunaan dana Zakat 8. Laporann dan penggunaan
dana kebaikan.
Acuan peyusunan laporan keuangan
Bank Konvensional Bank Syariah 1. Kerangka dasar penyusun
an dan penyajian laporan Keuangan (KDPPLK)
1. Kerangka Dasar penyusuna n dan penyajian laporan keua ngan syariah (KDPPLKS)
2. PSAK (no 1-58) 2. PSAK Syariah (No.101-109) 3. Pedoman akutansi
perbankan Indonesia (PAPI) 3. PSAK 59: Akutansi perbank an
4. Pedoman Akutansi Perbank an Syariah indonesia (PAPSI)
Dari segi akad dan legalitas
Akad merupakan suatu kesepakatan yang mengikat kedua belah
pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu.
Dalam akad, terms and condition-nya sudah ditetapkan
secara rinci dan spesifik (sudah well-defined). Bila salah satu atau kedua pihak yang terikat dalam kontrak itu tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka ia/mereka menerima sanksi seperti yang sudah disepakati dalam Akad.
Dalam bank syariah, akad yang yang dilakukan memiliki
konsekwensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum islam.
Dari segi penyelesain sengketa
Pada perbankan syariah terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabahnya, kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di peradilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum syariah.
Penyelesaian sengketa tersebut melalui BAMUI (Badan Arbitrase
Muamalah Indonesia), sekarang berubah menjadi Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS).
Tugas dan Wewenangnya:
1. Menyelesaikan perselisihan dan sengketa keperdataan dengan prinsip yang mengutamakan perdamaian
2. Menyelesaiakan sengketa keperdataan antara bank syariah dengan nasabahnya yang menjadikan syariah sebagai dasarnya
3. Memberikan penyelesaian yang adil dan cepat dalam sengketa Muamalat yang timbul dalam bidang perdagangan, industri, jasa dll.
4. Atas permintaan pihak-pihak dalam suatu perjanjian, dapat memberikan suatu pendapat mengenai suatu persoalan berkenaan dengan perjanjian tersebut.
Dari segi usaha yang di biayai
Usaha yang dibiayai merupakan proyek halal
Usaha yang bermanfaat bagi masyarakat
Usaha yang menguntungkan bagi bank dan mitra usahanya
Dari segi pendapatan (laba)
Dari segi pendapatan atau laba bank konvensional memperoleh laba dari hasil bunga,bunga itu di dapatkan dari hasil
pembiayaan antara pihak bank kepada nasabah . begitu pula dengan bank syariah hanya saja laba yang di hasilkan bank
syariah adalah hasil dari pembiayaan bank kepada nasabah yang telah di sepakati di depan sebelum kegiatan itu dilaksanakan atau sering di sebut juga dengan prinsip bagi hasil.
Bank konvensional tidak memperdulikan apakah usaha yang dijalankan oleh pihak nasabah itu berhasil atau tidak, pihak konvesional tetap mengambil keuntungan. Sedangkan bank syariah tetap memperhatikan situai nasabah tersebut.
No Faktor
Perbedaan PSAK No. 50
(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Per bankan Konvensi onal)
1. Konsep
Operasi Bank syariah beroper asi atas dasar konsep pembagian hasil keu ntungan/kerugian
Bank konvensional beroperasi atas da sar konsep (syste m) bunga
2. Akad
(Perjanjian) Semua transaksi haru s berdasarkan akad y ang dibenarkan oleh syariah.
Semua transaksi haru s mengikuti kaidah d an aturan yang berla ku pada akad-akad muamalah syariah
Transaksi pembuk aan rekening (Giro , Tabungan, Depos ito) berdasarkan p erjanjian titipan, n amun titipan ini ti dak sesuai denga n aturan syariah.
No Faktor
Perbedaan PSAK No. 50
(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Perba nkan Konvensional) 3. Konsep
Perhitungan Keuntungan
Bank syariah mengguna kan konsep profit sharin g, artinya dana yang dit erima bank disalurkan k epada pembiayaan. Keu ntungan yang didapat d ari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan nasabah. Berdasark an perjanjian pembagia n keuntungan di muka
Bank konvensional mengg unakan konsep biaya (cost concept) untuk menghitun g keuntungan. Artinya bu nga yang dijanjikan di mu ka kepada nasabah penab ung merupakan ongkos at au biaya yang harus dibay ar oleh bank. Oleh karena itu, bank haru “menjual” k epada nasabah lain (pemi njam) dengan biaya bunga yang lebih tinggi.
Perbedaan antara keduany a disebut spread yang me nandakan apakh perusaha an tersebut untung atau r ugi. Bila spread nya positif, dimana beban bunga yan g dibebankan kepada pem injam lebih tinggi dari bun ga yang ditawarkan kepad a penabung, maka dapat dikatakan bank mendapat kan keuntungan.
No Faktor
Perbedaan PSAK No. 50
(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Per bankan Konvensi onal)
4. Pengelolaan Dana
Nasabah
Penyaluran dan simp anan dari masyarakat dibatasi oleh prinsip dasar, yaitu prinsip sy ariah. Artinya bahwa pemberian pinjaman tidak boleh untuk bis nis yang haram, sepe rti: perjudian, minum an yang diharamkan, pornografi, dan bisni s yang tidak sesuai s yariah.
Para penabung di bank konvensional uang yang ditabu ng dipinjamkan u ntuk berbagai bis nis, tanpa meman dang halal-haram bisnis tersebut.
No Faktor
Perbedaan PSAK No. 50
(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Perba nkan Konvensional) 5. Bunga
(Interest) Pelarangan bunga dala m berbagai bentuknya.
Tidak menggunakan bu nga sebagai alat untuk memperoleh pendapata n maupun membebanka n biaya atas penggunaa n uang dan pinjaman
Bank konvensional menggunakan bung a sebagai alat untuk memperoleh pendap atan maupun memb ebankan biaya atas penggunaan uang d an pinjaman.
6. Transaksi yg
dilakukan Bank syariah dapat mela kukan transaksi yang dil akukan oleh bank konve nsional, seperti jual beli tanpa pesanan, jual beli dengan pesanan, sewa menyewa, dan gadai.
Pada bank konvensi onal tidak melakuka n transaksi jual beli t anpa pesanan, jual b eli dengan pesanan, sewa menyewa dan gadai.
No Faktor
Perbedaan PSAK No. 50
(Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Perb ankan Konvensiona l)
7. Prinsip Bagi hasil
Prinsip bagi hasil dapat dil akukan dalam 4 akad utam a:
✓ Musyarakah (kerjasama modal usaha/partnershi p of project financing p articipation
✓ Mudharabah (kerjasama mitra usaha dan investa si atau trust financing / trust investment )
✓ Muzara’ah (kerjasama b agi hasil pengelolaan p ertanian / harvest yield profit sharing )
✓ Musaqah (kerjasama pe meliharaan pertanian / plantation management based on certain portio n of yield)
Tidak terdapat peny ertaan mengenai pri nsip bagi hasil, kare na pada perbankan konvensional dihalal kan penerimaan bun ga.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
✓ Laporan yang menunjukkan posisi keuangan pada tanggal tertentu.
✓ Menyajikan posisi aset = liabilitas + ekuitas
✓ Penyajian dapat menggunakan skontro atau stafel.
✓ Perusahaan dapat menggunakan metode klasifikasi lancar tidak lancar atau pendekatan lain (misal perbankan tidak menggunakan klasifikasi lancar tidak lancar).
✓ Standar tidak menjelaskan komponen yang dilaporkan secara detil namun menjelaskan minimum line yang harus dilaporkan terpisah jika nilai tersebut material.
Laporan Posisi Keuangan
(Neraca)
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Rasio NPL
Format Laporan Posisi Keuangan /Neraca
Perusahaan Dagang
Format Laporan Posisi Keuangan /Neraca
Perusahaan Jasa
Format Laporan Posisi Keuangan /Neraca
Perusahaan Manufaktur
Contoh Format
Laporan Neraca Staffel
Contoh Format
Laporan Neraca Skontro
Contoh Soal:
Buatlah laporan Neraca 31
Desember 2021
Format Laporan Posisi Keuangan
Syariah
Format Laporan Posisi Keuangan
Syariah
Tugas 1
• Tulis dalam bentuk mind mapping (jadikan dalam bentuk pdf) semenarik mungkin (ada foto, nama lengkap, dan nim) dan sertai sumber (jangan
ambil dari Wikipedia, blog atau sejenisnya, disaranin ambil dari buku atau artikel ilmiah), item-item apa saja yang masuk dalam:
1. Asset lancar 2. Asset tetap
3. Utang jangka pendek 4. Utang jangka Panjang
Tugas 2
• Cari laporan posisi keuangan bank Syariah dan jelaskan menggunakan bahasa sendiri
informasi apa yang kalian dapatkan dari
laporan posisi keuangan tersebut. Lalu analisis juga apakah laporan keuangan tersebut sudah sesuai dengan format yang kita pelajari?