• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Masakan Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Masakan Padang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Masakan Padang

Makanan tradisional atau makanan lokal merupakan salah satu identitas suatu kelompok masyarakat yang sangat mudah untuk ditemukan dan mudah untuk dikenali. Setiap wilayah di Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang menjadi ciri khas atau identitas daerah tersebut. Makanan tradisional atau kuliner lokal adalah jenis makanan yang berkaitan erat dengan suatu daerah dan diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari tradisi (Jordana, 2000)

Makanan lokal khas daerah-daerah di Indonesia sudah ada sejak lama dan masih bertahan hingga saat ini sehingga sangat dihargai sebagai warisan budaya.

resep yang digunakan juga sudah diturunkan dari generasi ke generasi, bahkan cara memasaknya juga masih melestarikan cara lama. Walaupun sudah ada modifikasi atau variasi, namun bahan utama dan prosedur memasaknya tidak berubah.

Makanan tradisional atau kuliner lokal adalah produk makanan yang sering dikonsumsi oleh suatu kelompok masyarakat atau dihidangkan dalam perayaan dan waktu tertentu, diwariskan dari generasi ke generasi, dibuat sesuai dengan resep secara turun-temurun, dibuat tanpa atau dengan sedikit rekayasa, dan memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan kuliner daerah lain seperti dikutip oleh (Guerrero, 2010)

Di Indonesia sendiri sangat beragam masakan tradisional yang ada, mulai dari Sabang sampai Merauke setiap daerah memiliki makanan tradisionalnya sendiri. Salah satu masakan Tradisional yang sangat terkenal yaitu Masakan

(2)

Minang yang berasal dari daerah Sumatera Barat, atau kita biasanya menyebutnya Masakan Padang.

Definisi makanan di Ranah Minang Daerah Sumatera Barat adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan diminum berkhasiat bagi tubuh baik dalam bentuk makanan pokok seperti beras atau nasi, maupun berupa lauk pauk, sayur- sayuran, buah-buahan, kue-kue atau penganan serta berbagai jenis minuman.

Makanan tradisional Minang, sudah terkenal dan dapat dijumpai di seluruh wilayah Indonesia dan bahkan di negara lain (Zaidan, 1985).

Bagi sebagian orang, masakan Minang bukanlah merupakan sesuatu yang baru, sudah sangat populer. Kalau seseorang yang berada di luar ranah Minang Sumatera Barat ingin mendapatkan masakan tradisional Minang, maka meraka akan langsung mencari Rumah Makan minang. Rumah Makan minang biasanya dapat menyediakan dan melayani tamu dengan menyuguhkan masakan asli Ranah Minang dengan segala perangkat nilai yang menyertainya sesuai dengan kebiasaan dan karakteristik orang Minang (Zaidan, 1985).

Masakan Minang pada dasarnya menggunakan berbagai macam rempah- rempah sebagai bahan dasar utama dalam pembuatan makanannya, selain itu masyarakat Minangkabau sangat bergantung kepada Kelapa secara keseluruhan dalam pengolahan bahan-bahan makanan seperti santan, air kelapa, minyak kelapa dan batok kelapa dalam setiap pembuatan masakan Minang tersebut. Perpaduan rempah dan bahan dasar lainnya akan menghasilkan beragam jenis masakan seperti rendang, berbagai macam gulai, dan kalio. Selain terkenal dengan makanan bersantan, Masakan Minang juga terkenal dengan rasa pedas dan gurih, bahan utamanya yaitu berasal dari cabe atau dikenal dengan “Lado” atau “Balado”

yang artinya ,akanan yang di beri cabe. Masakan balado sangat mudah di temui di berbagai Rumah Makan minang seperti ayam balado, dendeng balado, belut balado, telor balado (Zaidan, 1985).

(3)

1.1.2 Sejarah Rumah Makan Padang

Orang Minangkabau merupakan satu diantara kelompok etnis utama bangsa Indonesia yang menempati bagian tengah pulau Sumatera sebagai kampung halamannya, yang bagian besarnya sekarang merupakan Provinsi Sumatera Barat. Salah satu dari sekian banyak kelompok masyarakat yang ada di Indonesia, hanya beberapa etnis yang dapat mengambil peluang usaha rumah makan, salah satunya adalah etnis Minangkabau. Orang Minang terkenal dengan tradisi suka berpetualang ke negeri orang (suka merantau). Hal ini menjadi tradisi turun-temurun di Minangkabau sehingga orang Minang mengerti betul dengan kebutuhan para perantau. Salah satu kebutuhannya adalah merindukan masakan rumah dengan bumbu khusus yang akan membuat kita merasa berada di kampung halaman walaupun kita berada di daerah rantauan (Zainuddin, 2014).

Peranan rumah makan saat ini terasa sangat penting mengingat semakin ramainya transportasi lalu lintas darat yang dapat menghubungkan antara satu kota dengan kota lainya di Indonesia. Selain itu Rumah Makan Padang berkembang pesat seiring dengan ramainya daerah-daerah tertentu di berbagia kota, sebagai contoh daerah perkantoran, daerah yang ramai akan mahasiswa dan pelajar dan daerah lainnya. Oleh karena itu berdagang makanan atau membuka rumah makan merupakan kegemaran sekaligus menjadi profesi para perantau Minang (Zainuddin, 2014).

Besarnya jumlah para perantau Minangkabau selalu melonjak dari tahun ketahun dikarenakan merantau merupakan sifat orang Minangkabau, karena mereka menyimpulkan bahwa menetap di Ranah Minang mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup yang semakin melonjak dari tahun ke tahun.
 Diantara banyaknya rumah makan yang tersebar di Indonesia, rumah makan Padang adalah rumah makan yang paling banyak ditemukan. Hal ini karena orang Minangkabau terkenal sangat pandai dalam hal memasak dan mengolah bumbu masakan menjadi masakan yang begitu digemari oleh masyarakat banyak. Salah satu masakan khas Minangkabau yang sangat terkenal

(4)

diprovinsi lain adalah rendang.

Selain itu rumah makan Padang juga memiliki berbagai variasi menu serta pelayanan (service) terhadap pelanggan yang memuaskan konsumennya. Mereka juga tetap mempertahankan kualitas dan keaslian rasa khas masakan Minang dengan menggunakan juru masak yang berasal dari Sumatera Barat sendiri. Menu masakan atau kunci resep masakan merupakan suatu hal yang sangat perlu diperhatikan agar kualitas rasa tetap terjaga keasliaannya. Masakan Padang identik dengan bumbu yang pekat dan bumbu rempah-rempah yang komplit atau bumbu yang dikelola sendiri. Hal ini membuktikan bahwa Sumatera Barat kaya akan rempah-rempah sehingga cita rasa masakan Padang berbeda dengan masakan lainnya. Pengelolaan rumah makan Sederhana Padang selalu menjaga cita rasa masakannya dan juga kualitas makanan atau minuman serta pelayanan yang memuaskan konsumennya (Solihin, 2004)).

1.1.3 Profil Restoran Sederhana

Sangat banyak Rumah Makan Padang yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satu yang sangat terkenal adalah Restoran Sederhana. Restoran Sederhana di dirikan oleh seorang perantau asal Sumatera Barat yaitu H.Bustaman. H.

Bustaman yang lahir di Tanah Datar, Sumatra Barat pada tahun 1955. Bustaman remaja saat itu merantau dari kampungnya ke Jambi pada tahun1970. Bagi masyarakat Minang, pergi keluar dari kampung kelahirannya sudah menjadi tradisi. Hanya berbekal pendidikan terakhir yaitu kelas 2 Sekolah Rakyat (SR), beliau rela melakukan pekerjaan apapun yang halal untuk mengais rezeki. Mulai dari bekerja di kebun karet, menjual koran, mencuci piring di sebuah rumah makan hingga menjadi pedagang asongan (Atika, 2016).

Barulah Pada Tahun 1972, H. Bustaman mulai merantau ke tanah Jawa, khususnya Jakarta dan mulai mengembangkan bisnis Rumah Makannya yang di awali hanya dengan berjualan di atas Gerobak dan berlokasi di daerah Matraman.

Sangat banyak masalah dan musibah yang di alami H.Bustaman pada saat mendirikan Rumah Makannya, mulai dari di razia SATPOL-PP, gerobak

(5)

kebakaran, hingga ditipu karyawan sendiri (Atika, 2016).

Hingga akhirnya pada tahun 1974 adanya perseteruan antaran preman di daerah Matraman dengan etnis Minang, membuat H.Bustaman harus pindah dari Matraman menuju daerah Bendungan Hilir dan H.Bustaman memberanikan diri menyewa lapak dengan ukuran 1x1 meter . pada tahun 1975 merupakan awal mula H.Bustaman untuk membuka cabang dari RM.Sederhana nya, yaitu di daerah Roxy Mas Jakarta (Atika, 2016).

Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber : (Restoran Sederhana, 2019)

Kini Bustaman sudah bisa menikmat hasil jerih payahnya. Restoran Sederhana miliknya sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia hingga Malaysia, baik atas nama sendiri maupun investor melalui sistem waralaba. Untuk melindungi merek ‘Sederhana’, pada tahun 2000 beliau membentuk perusahaan berbadan hukum yang diberi nama PT Sederhana Aba dan Mitra. Pada saat ini lebih daripada 100 restoran miliknya tersebar di berbagai kota di Indonesia dan Malaysia (Atika, 2016).

(6)

Tabel 1. 1 Daftar Cabang Restoran Sederhana

Sumber : (Sederhana, 2019)

NO PROVINSI BANYAK

CABANG

1 SUMATERA UTARA 8

2 SUMATERA BARAT 2

3 SUMATERA SELATAN 17

4 KEPULAUAN RIAU 8

5 BENGKULU 2

6 JAMBI 7

7 LAMPUNG 1

8 TANGERANG BANTEN 10

9 DKI JAKARTA 53

10 JAWA BARAT 19

11 JAWA TENGAH 5

12 JAWA TIMUR 4

13 D.I. YOGYAKARTA 1

14 KALIMANTAN SELATAN 2

15 KALIMANTAN BARAT 1

16 SULAWESI SELATAN 2

17 SULAWESI TENGAH 1

18 SULAWESI TENGGARA 1

TOTAL 139

(7)

1.2 Latar Belakang Penelitian

Globalisasi dan pasar dunia semakin terintegrasi hingga munculnya new rules of the competitive game (Renata, 2009). Salah satu aturan baru persaingan tersebut adalah internasionalisasi UMKM. Internasionalisasi UMKM saat ini merupakan peluang yang besar bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.

Internasionalisasi UMKM adalah upaya atau kondisi yang berkaitan baik dengan produk maupun kegiatan bisnis UMKM yang memasuki atau terintegrasi dengan pasar internasional. Besarnya potensi pasar global dalam menciptakan peluang bagi produk UKM, dimana jumlah global midle class-nya meningkat dari 1,8 milliar dollar AS pada 2009 menjadi 3,2 miliar dollar AS pada 2020 dan 4,9 miliar dollar AS pada 2010 (Alamsyah, 2020).

Indonesia memiliki potensi untuk melakukan internasionalisasi UMKM, bisa menjadi dasar produksi di kawasan yang ditopang pasar industry yang besar, penduduk usia muda/produktif, investasi meningkat, dan budaya yang diakui dunia.UMKM pada dasarnya dapat melakukan transaksi dengan pelaku ekonomi dari mana saja, baik industri UMKM, usaha besar dan dapat menggalang kerjasama internasional (Alamsyah, 2020).

Berbagai jenis UKM sudah semakin berkembang di Indonesia, salah satunya adalah bisnis kuliner di Indonesia. Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat. Hal tersebut dilihat dari banyaknya jenis usaha-usaha kuliner yang mulai berkembang, salah satunya adalah bisnis kuliner Rumah Makan Padang. Rumah Makan Padang sudah banyak di jumpai industry di seluruh pelosok Indonesia. Ada beberapa factor yang mendorong pertumbuhan Rumah Makan Padang semakin berkembang. Beberapa diantarnya adalah banyaknya perantau minang yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, cita rasa masakan padang yang cocok di lidah penduduk Indonesia (Anugrah, 2019).

(8)

Industri kreatif didefinisikan sebagai penciptaan nilai tambah berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang kreatif) dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi. Sumber daya utamanya adalah kreativitas (creativity) yang didefinisikan sebagai kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik, menciptakan solusi dari suatu masalah atau melakukan sesuatu yang berbeda dari pakem (thinking outside the box). Kreativitas merupakan industri yang menggerakkan lahirnya inovasi (innovation) dengan memanfaatkan penemuan (invention) yang sudah ada (Purnomo, 2016).

Pertumbuhan industri kuliner di Indonesia akan tetap baik bahkan terus mengalami kenaikkan pada tahun-tahun mendatang. Industri kuliner masih akan tetap menjadi andalan setelahindustripengolahan non migas. Pertumbuhan industri kuliner tetap tumbuh dan menjadi industri andalan karena didukung oleh kuatnya permintaan di dalam negeri, yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya konsumen kelas menengah di dalam negeri. Semakin besar dan terbukanya pasar di dalam negeri yang menjadi daya industri, namun akan menimbulkan ancaman masuknya produk sejenis dari negara lain (Purnomo, 2016).

Menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia pada tahun 2019 terdapat 16 subsektor ekonomi kreatif. yaitu Aplikasi dan pengembangan permainana, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film dan animasi, fotografi, kriya kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi (Bekraf, 2019).

Sub sektor kuliner memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu 30%

dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Industri kuliner mempunyai potensi yang snagat kuat untuk berkembang, oleh karna itu pemerintah akan mendukung subsector ini supaya lebih maju (Bekraf, 2019).

Beberapa pelaku industri kuliner melihat ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan dikelola secara lebih serius. Salah satu di antaranya adalah perlunya akses perizinan usaha melalui satu pintu sehingga lebih mudah dan efektif. Para pebisnis

(9)

kuliner baru sebaiknya mendapatkan panduan dari pemerintah, bisa dari pelatihan bisnis, informasi perizinan, sampai pada pendampingan hukum dalam proses pendirian usaha (Bekraf, 2019).

Industri kuliner yang berkembang pesat di era globalisasi membuatnya masuk dalam sektor Industri Kreatif. Dengan demikian banyak pihak yang menciptakan kreasi dalam usahanya dunia kuliner untuk melestarikan masakan Indonesia sekaligus sebagai ladang usaha. Masakan Indonesia yang beragam dan relatif murah membuat industri ini sangat menarik untuk digeluti. Tidak hanya memberikan sumbangan terbesar bagi perkembangan industri kreatif, kuliner juga mampu menjadi pendorong ekonomi bagi masyarakat. Ciri khas masakan Indonesia membuat orang-orang kreatif kemudian membangun usaha yang dapat menghasilkan omzet yang besar (Bekraf, 2019).

Bersama dengan industri kerajinan dan wisata, kuliner menjadi bagian dalam pengembangan pariwisata lokal. Gerakan ekonomi kreatif pun akan dimulai dengan produk bermuatan lokal. Dimulai dari usaha warung kecil-kecilan hingga usaha kuliner yang menyebar luas ke pelosok nusantara sehingga menjadi tren dan tentunya menghasilkan omzet yang besar Untuk mengembangkan bisnis kuliner diperlukan inovasi yang cemerlang agar dapat mencapai pasar internasional (Bekraf, 2019).

Inovasi adalah suatu perubahan atau ide besar dalam sekumpulan informasi yang berhubungan anatara masukan dan luaran. Inovasi baik proses maupun produk merupakan suatu perubahan yang berhubungan dengan terkait dengan upaya memperbaiki atau meningkatkan sumber daya dan menggabungkannya menjadi suatu konfigurasi baru atau produk baru yang lebih produktif, dengan tujuan untuk meraih keunggulan kompetitif (Hubeis M. , 2012).

Kemampuan berinovasi sangat diperlukan pada setiap perusahaan agar tetap bertahan di pasar internasional. Setiap pelaku UMKM dituntut untuk dapat menghasilkan produk yang kreatif, inovatif dan unik dalam rangka memenangkan

(10)

persaingan yang terjadi. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan berubah-ubah. Inovasi teknologi juga dianggap berperan penting terhadap kinerja UKM. (Muchtar, 2016)

Sedangkan, di Indonesia sendiri sangat kaya akan kuliner yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Dengan hasil bumi yang melimpah yang dimiliki Indonesia, kuliner yang di indonsia pun sangat beragam, walapun bahan dasar pembuatan nya hampir sama, tetapi cita rasa yang dimiliki sangat berbeda.

Sebagai contoh Aceh memiliki kuliner khas Mie Aceh yang kaya akan rempah- rempah nya. Padang terkenal dengan masakan Padang nya yang memiliki berbagai macam lauk . Palembang memiliki kuliner khas nya dengan Pempek Palembang lalu, ada Jakarta yang terkenal dengan Kerak telor nya, Daerah Jawa terkenal dengan ciri khas makanan manis nya seperti rawon. Daerah Bali terkenal dengan Ayam Taliwang nya yang pedas dan Juga Daerah Sulawesi yang terkenal dengan makanan Pedas dan Asam (Anugrah, 2019).

Bisnis kuliner merupakan salah satu jenis bisnis yang banyak digandrungi para pengusaha. Bagi sebagian masyarakat yang hidup di daerah mereka mengembangkan makanan khas daerah mereka dan memanfaatkannya sebagai bisnis kuliner sekaligus tempat wisata kuliner. Bisnis kuliner kian marak lantaran memiliki 'lahan' yang cukup potensial dan kreatif dalam pengelolaannya. Berbagai kreasi makanan mulai dari yang unik sampai ekstrem digemari pecinta kuliner Indonesia, termasuk dari segmen makanan tradisional (Anugrah, 2019)..

Salah satu kuliner yang saat ini marak menghiasi perekonomian di bidang industri kreatif adalah Masakan Minang yang biasa di jual di Rumah Makan Padang / Restoran Padang. Rumah Makan Padang saat ini menjadi salah satu industri kreatif yang memiliki prospek bagus untuk di jadikan bisnis. Tidak lain karena hampir seluruh masyarakat di Indonesia mengetahui dan menyukai masakan yang berasal dari Sumatera Barat ini. Hampir di setiap sudut kota di Indonesia pasti ada yang membuka bisnis Rumah Makan Padang. Bahkan untuk

(11)

saat ini yang membuka usaha Rumah Makan padang tidak hanya Orang asli Sumatera Barat yang merantau ke suatu daerah saja, tetapi warga lokal di daerah tersebut pun sampai membuka Rumah Makan Padang di karenakan prospek yang bagus dalam hal bisnisnya (Anugrah, 2019).

Pada awal tahun 2019 sendiri, pemerintah provinsi Sumatera Barat sendiri telah mendaftarkan Masakan tradiosional dari Sumatera Barat yaitu rendang untuk di ajukan menjadi warisan dunia kepada UNESCO. Hal ini sangat berdampak positif kepada negara Indonesia sendiri, termasuk Sumatera Barat sendiri sebagai daerah yang menciptakan atau asal mula rendang berada. Dari hal ini terlihat eksistensi masakan padang tertutama rendang yang sangat eksis di Indonesia bahkan sudah sampai ke mancanegara (Anugrah, 2019)..

Masakan padang sendiri yang sangat digemari oleh seluruh masyarakat Indonesia, terlebih dengan adanya Restoran Padang yang bertebaran di seluruh Indonesia. Ada beberapa Restoran Padang yang bisa di bilang cukup besar bedasarkan survei yang disebar, yaitu ada : Restoran Sederhana, Restoran Simpang Raya, Rumah Makan Pagi Sore, Rumah Makan Sari Bundo, dan Restoran Garuda. 5 Restoran di atas sudah bisa di bilang 5 restoran yang paling besar dan sukses serta telah menggunakan system franchise untuk mengembangkan bisnis nya bahkan sampai ke luar negeri (Anugrah, 2019).

Untuk Restoran Sederhana sendiri sudah memiliki lebih dari 100 cabang yang tersebar di suluruh Indonesia terkecuali daerah papua. Bahkan sudah sampai ke negeri tetangga yaitu Malaysia. Untuk 3 tahun terakhir Restoran Sederhana selalu masuk 3 top Restoran Indonesia bedasarkan TOP Brand Award. TOP Brand Award adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada merek-merek yang meraih predikat TOP. TOP Brand Survei telah melibatkan lebih dari 12.500 responden di delapan kota besar dan tercatat hampir 500 kategori produk dan menghasilkan lebih dari 1000 merek yang mendapat predikat TOP.

(12)

Hanya Restoran Sederhana yang mewakili Restoran-restoran Padang lainnya yang bisa menembus TOP Brand Award selama 3 tahun terakhir. Ini membuktikan berkembang pesat nya Restoran Sederhana dari segi Brand Awarness dan dari segi bisnis yang di iringi dengan standart-standart yang dimiliki Restoran Sederhana di banding Restoran Padang lainnya

Gambar 1.2 Data Top Brand Award Sumber : website resmi TOP Brand

Untuk mempertahankan dan meningkatkan bisninya Restoran Sederhana melakukan berbagai upaya salah satunya adalah dengan strategi internasionalisasi.

Internasionalisasi UKM sendiri adalah upaya/kondisi yang berkaitan,baik dengan produk maupun kegiatan bisnis UMKM yang memasuki atau terintegrasi dengan pasar internasional (Alamsyah, 2020). Adapun potensi Indonesia, termasuk UKM di dalamnya, bisa menjadi dasar produksi di kawasan dengan ditopang pasar

(13)

domestic yang besar, penduduk usia muda/produktif, investasi yang meningkat, dan sumber daya alam yang besar.

Penelitian sembelumnya menunjukan bahwa inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses internsionalisasi (Muchtar, 2016).Inovasi berpengruh positif dan signifikan terhadap proses internasionalisasi (G Chandra, 2004). Menyatakan bahwa secara garis besar ada dua alasan yang mendorong terjadinya internasionalisasi yaitu alasan proaktif dan reaktif. Inovasi yang dilakukan oleh para pelaku UKM merupakan reaksi atas ancaman kehilangan pasar di dalam negeri, sehingga memaksa mereka untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan bernilai lebih agar mampu bertahan dan berpeluang untuak memasuki pasar internasional . (G Chandra, 2004).

Penulis telah melakukan wawancara terhadap beberapa manager Restoran Sederhana yang ada di beberapa cabang. yang mengatakan bahwa Restoran Sederhana Sudah mulai merambah ke pasar internasional dengan membuka cabang di Malaysia pada tahun 2017. Pihak manajemen juga akan memperluas bisnis dari restoran sederhana dengan membuka cabang di negara-negara Asia Tenggara lainnya.

(14)

1.3 Perumusan Masalah

Pengelolaan dan perencanaan internasionalisasi UMKM merupakan suatu isu penting dalam bisnis kuliner, namun bisnis di Indonesia masih kurang peduli terhadap perencanaan internasionalisasi UMKM. Bapak Welly selaku manager dari Restoran Sederhana cabang Bandung mengatakan bahwa masalah utama yang dihadapi Restoran Sederhana saat ini adalah. tidak adanya kegiatan promosi yang di lakukan oleh manajemen restoran Sederhana selama 4 tahun terakhir.

Seperti website restoran yang sudah lama tidak perbaharui sehingga akan meyulitkan restoran untuk melakukan proses internasionalisasi.

Hasil wawancara tersebut adalah upaya yang telah dilakukan masih belum maksimal untuk menghadapi internasionalisasi UMKM. Dikarenakan masih banyak factor-factor mendasar yang harus di jalani oleh restoran sederhana sendiri agar bisa mencapai Internasionalisasi UMKM tersebut.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah yang akan dibahas peneliti adalah :

1. Bagaimana kondisi Lingkungan bisnis dalam Internasionalisasi Restoran Sederhana?

2. Bagaimana peran inovasi dalam proses internasionalisasi pada Restoran Sederhana?

3. Bagaimana Proses internasionalisasi pada Restoran Sederhana?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi kondisi business environment dalam proses internasionalisasi pada Restoran Sederhana.

(15)

2. Mengidentifikasi peran inovasi dalam proses internasionalisasi pada Restoran Sederhana.

3. Mengidentifikasi proses internasionalisasi pada Restoran Sederhana.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dibagi dua yaitu dalam segi akademis dan dalam segi praktis.

1.6.1 Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi tentang bagaimana upaya Manajemen Restoran Sederhana untuk melakukan internasionalisasi pada usahanya. informasi tentang bagaimana peran dan kegunaan proses inovasi dalam melakukan internasionalisasi serta sumbangan informasi tentang kondisi business environment dalam mengembangkan internasionalisasi pada Restoran Sederhana bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian yang berkenaan dengan temuan ini.

1.6.2 Manfaat Praktis a. Perguruan Tinggi

Institusi Pendidikan, khususnya Universitas Telkom, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang Internasionalisasi UMKM dalam hal pengembangan mata kuliah yang berkaitan dengan kewirausahaan.

b. Pemilik Bisnis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan masukan serta saran bagi pemilik usaha bisnis yang ada di Indonesia. Dengan adanya sumbangan pemikiran tentang proses internasionalisasi diharapakan dapat membanu pengembangan bisnis untuk menjadi dan memiliki standar internasional.

(16)

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah tentang proses Internasionalisasi dari Restoran Sederhana dalam usaha untuk memajukan bisnisnya. Internasionalisasi disini merupakan upaya untuk mengembangkangkan bisnis kuliner nusantara. Pada penelitian ini Restoran Sederhana yang dijadikan sampel, karena Restoran Sederhana sudah mengembangkan bisnis nya hingga ke pelosok nusantara.

Penelitian ini memiliki batasan-batasan dengan tujuan memeperjelas permasalahan yang diteliti, mencegah permasalahan meluas dan menjaga konsistensi dari tujuan yang telah ditetapkan oleh penliti. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut :

1.7.1 Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah bisnis Restoran Sederhana pada bidang kuliner, yang merupakan salah satu kuliner khas daerah Sumatera Barat. Cabang dari Restoran Sederhana yang menjadi objek penelitian adalah Restoran Sederhana Cabang Bukittinggi Sumatera Barat, Restoran Sederhana Cabang Pasteur Bandung dan Restoran Sederhana Cabang Rawamangun, Jakarta Timur.

1.7.2 Waktu dan Populasi Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dari bulan September 2019 sampai dengan bulan Juni 2020. Populasi dalam penelitian ini yaitu Manajer dari Restoran Sederhana di wilayah Bukitinggi, Bandung dan Jakarta

(17)

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

 BAB I Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaanp enelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

 BAB II Tinjuan Pustaka

Pada bab ini diuraikan mengenai kajian pustaka dari penelitian-penelitian terdahulu sehingga dapat menemukan kesenjangan penelitian dan menentukan posisi penelitiannya. Dalam bab ini juga membahas proses pembentukan kerangka pemikiran dari penelitian ini.

 BAB III Metodologi Penelitian

Pada bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, operasional variabel, tahapan penelitian, situasi sosial, pengumpulan data beserta sumber data, validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data.

 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini diuraikan mengenai karakteristik responden dan hasil penelitian. Data tersebut dianalisis dalam pembahasan hasil penelitian.

 BAB V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini diuraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan usulan saran dalam aspek teoritis dan praktis.

(18)

(HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

Gambar

Gambar 1.1 Logo Perusahaan  Sumber : (Restoran Sederhana, 2019)
Tabel 1. 1 Daftar Cabang Restoran Sederhana  Sumber : (Sederhana, 2019) NO PROVINSI  BANYAK CABANG 1 SUMATERA UTARA 8 2 SUMATERA BARAT 2 3 SUMATERA SELATAN 17 4 KEPULAUAN RIAU 8 5 BENGKULU 2 6 JAMBI 7 7 LAMPUNG 1 8 TANGERANG BANTEN 10 9 DKI JAKARTA 53 10 J
Gambar 1.2 Data Top Brand Award  Sumber : website resmi TOP Brand

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar