• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI TENTANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH

PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI

NOMOR :

121 TAHUN

:

1987

SERI : D NO. 120

GUBERNUR KEPAI,A DAERAH

TINGKAT I BALI

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH

TINGKAT I BALI

NOMOR

480

TAHUN 1987

TENTANG

PEDOMAN PEMBENTUKAN, SUSTJNAN ORGANISASI DAN

TATA

KERJA DINAS PETERNAKAN DAERAH

TINGKAT II

SE.BALI

GUBERNIJR KEPALA DAERAH

TINGKAT I BALI,

Menimbang

: a. bahwa petemakan merupakan salah satu

faktor

penting

yang menyangkut kehidupan

sebagian besar rakyat dan masyarakat Bali serta untuk lebih dapat dikembang-

kan

secara

intensif

maka telah dikeluarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat

I

BaIi Tanggal

8

Juni 1987

Nomor 2!6

Tahun 198? tentang Penyerahan Se- bagian Urusan Pemerintah Daerah

Tingkat I Bali

dibi-

dang Peternakan kepada Daerah Tingkat

II

se-Bali ;

b. bahwa dalam rangka pelaksanaan/penjabaran Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat

I

Bali Tanggal

8

Juni

1987

Nomor

2LG Tahun 1987 tersebut dipandang perlu

untuk

mengeluarkan Keputusan Gubemur Kepala Da-

erah Tingkat I BaIi

sebagai pedoman Pembentukan,

(

(2)

Mengingat

2. Undang-Undang

Nomor 69

Tahun 1958 tentang Pem-

.

bentukan Daerah-Daerah Tingkat

II

dalam Wilayah Da-

'

erah-Daerah

Tingkat I Bali,

Nusa Tenggara Barat dan

Nusa

Tenggara

Timur (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor

t22;

Tambahan Lembar- an Negara Republik Indonesia Nomor 1655) ;

3. Undang-Undang

Nomor 5

Tahun 1974 tentang Pokok-

Pokok

Pemerintahan

di Daerah (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

1974

Nomor 38;

Tambah- an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3037);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

4

Tahun 1976

tentang Tata Cara

Pelaksanaan Penyerahan Urusan- Urusan dari D.aerah Tingkat I kepada Daerah Tingkat

II

;

5. Keputusan

Menteri

Dalam Negeri

Nomor 363

Tahun 1977 Tanggal

4 Oktober

L977 tentang Pedoman Pem-

bentukan,

Susunan Organisasi

dan Tata Kerja

Dinas- Dinas Daerah.

MEMUTUS*AN

:

Menetapkan :

KEPUTUSAN

GUBERNUR KEPALA DAERAH

TING-

KAT I BALI TENTANG

PEDOMAN PEIVIBENTUKAN, SUSUNAN

ORGANISASI DAN TATA KERJA

DINAS PETERNAKAN DAERAH TINGKAT

II

SE-BALI

BAB I

KETENTUAN

[]MUM

an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 16a9) ;

Pasal 1

(3)

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

a. Gubernur Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Da- erah Tingkat I Bali ;

b.

Bupati

Kepala Daerah adalah

Bupati

Kepala Daerah

Tingkat

II

yang bersangkutan ;

c. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Tingkat

II

yang bersangkutan ;

d. Dinas Daerah adalah Dinas Petemakan Daerah Tingkat

II;

e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Peternakan Daerah Tingkat

II

;

f.

Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Peternakan Daerah Tingkat

II

;

g. Kepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas Pe-

ternakan Daerah Tingkat

II.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 2

(1)

Dinas Daerah adalah Unsur Pelaksana Pemerintah Da- erah Tingkat

II.

(2) Dinas

Daerah

dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berada

di

bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah.

Pasal 3 Dinas Daerah mempunyai tugas :

a. melaksanakan sebagian Urusan Rumah Tangga Daerah ng jawabnya ;

yang diserahkan oleh

(4)

Pasal 4

Untuk

menyelenggarakan

tugas tersebut

Pasal

3,

Dinas Daerah mempunyai fungsi :

a.

yang berlaku ;

b. pelaksanaan sesuai dengan tugas pokoknya dan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku ;

c. pengamanan

dan

pengendalian

teknis

atas pelaksana-

an

tugas

pokoknya

sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah

berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

BAB III ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Daerah

terdiri

dari : a. Kepala Dinas ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi - Seksi ;

d. Cabang Dinas.

Pasal 6

Sub Bagian

Tata

Usaha dimaksud Pasal

5' huruf

b,

terdiri dari

:

a. Urusan Umum ; b. Urusan Kepegawaian ;

c. Urusan Keuangan ; d. Urusan Perlengkapan.

Pasal 7

Seksi-Seksi dimahsud pasal 5 huruf c,

terdiri

dari : a. Seksi Program ;

(5)

b. Seksi Produksi;

c. Seksi Usaha Petani Ternak ;

d. Seksi Kesehatan Hewan ;

e. Seksi Penyuluhan.

Pasal 8

(1)

Seksi Program terdiri dari : a. Sub Seksi Data & Statistik ;

b. Sub Seksi Perumusan & Pengendalian ;

c. Sub Seksi Evaluasi & PelaPoran.

(2)

Seksi Produksi terdiri

dari

: a. Sub Seksi Pembibitan Ternak ;

b. Sub Seksi Makanan Temak, Pengujian

&

Standari-

sasi

Mutu

;

c.

Sub Seksi

Penyebaran

&

Pengembangan Bibit Ternak.

(3)

Seksi Usaha Petani Ternak terdiri dari : a. Sub Seksi Perijinan Perusahaan ;

b. Sub Seksi Informasi Pasar ;

c. Sub Seksi Permodalan.

(4)

Seksi Kesehatan Hewan terdiri

dari

: a. Sub Seksi Pengamatan Penyakit Hewan i

b. Sub Seksi Kesehatan Masyarakat Vaterinair ;

c. Sub Seksi Pencegahan, Pengendalian & Pembrantas- an Penyakit Hewan.

(5

)

Seksi Penyuluhan

terdiri

dari :

a.

Su!6eksi

Latihan & Keterampilan ;

b. Sdb

_/

Seksi Informasi PenYuluhan ;

-.--- -/c.

Sub Seksi Tata Penyuluhan.

Pasal 9

(1) pada tiinas

Daerah

dapat dibentuk

Cabang Dinas-

.

Cabang Dinas sebagai Unsur Pelaksana Tugas Dinas

(6)

yang meliputi Wilayah Kerja satu Kecamatan.

(2)

Susunan Organisasi Cabang Dinas

terdiri

dari : a. Kepala Cabang Dinas ;

b. Urusan Tata Usaha ; c. Petugas Teknis Peternakan.

Bagan Susunan Organisasi Dinas Daerah sebagaimana ter- cantum dalam lampiran Keputusan ini.

BAB IV KETENTUAN LAIN

Pasal 11

Dinas Daerah dapat

dibentuk

dengan persyaratan sebagai

berikut

:

a. urusan yang menjadi tugasnya adalah Urusan Rumah Tangga Daerah yang berdasarkan kewenangan pangkal

dan

kewenangan yang berasal

dari

penyerahan Urusan dari Pemerintah atasan ;

b. merupakan Perangkat Daerah yang bersifat Organik ;

c.

merupakan Perangkat yang

langsung melaksanakan pelayanan terhadap Masyarakat ;

d. merupakan Perangkat Daerah yang tidak bertujuan men- cari keuntungan ;

e. sesuai dengan kemampuan Daerah

baik ditinjau

dari segi kepegawaian, keuangan maupun peralatan.

Pasal 12

(1)

Kepala Dinas

dan

Kepala Seksi (Kepala Sub Bagian) diangkat

dan

diberhentikan

oleh

Gubernur Kepala Daerah atas usul Bupati Kepala Daerah.

(2)

Kepala lJrusan, Kepala Sub Seksi dan Kepala Cabang diangkat dan diberhentikan oleh

Bupati

Kepala Da- erah atas usul Kepala Dinas.

(7)

Pasal 13

Pembentukan Susunan Organisasi

dan Tata Kerja

Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah

dan

berlaku setelah mendapat pengesahan Gubernur Kepala Daerah.

BAB V TATA

KERJA

Pasal 14

Tata Kerja Dinas Daerah adalah sebagai

berikut

:

a. dalam melaksanakan tugasnya antara Dinas Daerah de-

ngan Instansi Vertikal yang

urusannya sejenis wajib diselenggarakan

atas dasar

hubungan

fungsional

de- ngan cara sebaik-baiknya ;

b. dalam melaksanakan tugasnya antara Dinas Daerah dan Dinas Peternakan Propinsi Daerah Tingkat

I

Bali wajib diselenggarakan atas dasar hubungan fungsional dengan cara yang.sebaik-baiknya.

Pasal 15

(1)

Kepala Dinas

dalam

melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi baik dalam lingkung- an Dinasnya, maupun dalam hubungan antar Dinas/

Instansi lainnya.

(2) Kepala Dinas

melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan

yang

ditetapkan

oleh Bupati

Kepala Daerah.

(3)

Kepala Dinas berkewajiban memberi petunjuk, mem- bimbing dan mengawasi pekerjaan Unsur-Unsur pem-

bantu'dan

pelaksana yang berada dalam lingkungan Dinasnya.

\+l

bilamgxa Kepala Dinas memandang perlu

untuk

me-

--=rgaf,akan

perubahan kebijaksanaan

yang telah

di- tetapkan

oleh Bupati

Kepala Daerah maka

hal

ter- sebut

halus diajukan

kepada Bupati Kepala Daerah untuk mendapatkan Keputusan.

(8)

BAB VI PENUTUP

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan

ini

akan diatur lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah.

Pasgl,17'---...

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal dititapkan.

Ditetapkandi :

D

enp asar.

Pada

tanggal : 3

Desember 1987.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT

I BALI, ttd.

MANTRA.

NIP. 130095383.

Keputusan ini disampaikan kepada :

1.

Menteri Dalam Negeri di Jakarta.

2.

Menteri Pertanian di Jakarta.

3.

Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri di Jal<arta.

4.

Direktorat Jenderal PUOD. di Jakarta.

5.

Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri

di

Jakarta.

6.

Ketua DPRD. Propinsi Daerah Tingkat

I Bdi

di Denpasar.

7.

Bupati Kepala Daerah

Tingkat.Il

se-Bali.

8.

Kepala Inspektorat Wilayah Propinsi Daerah Tingkat

I Bali di

Den- pasar.

9. staf

Lengkap sekretariat wilayah/Daerah

ringkat I

Bali

di

Denpasar.

10.

Kepala-Kepala Dirras Daerah Propinsi Daerah Tingkat

I Bali di

Den- pasar.

(9)

Diundangkan

dalam

Lembaran Daerah Pro- pinsi Daerah Tingkat

I

Bali

Nomor

: L2L

tanggal

: 22

Desember 1987

Seri : D Nornor:120.

Sekreta,ris Wilayah/Daerah,

ttd.

Drs.

SEMBAH'SUBHAKTI.

NIP.010023939.

(10)

<s 'E

o

iFo!o r 29

<c zz

I E F V

z

F]

Qv

zc

EIE

i.i

-o@EE

gFE'-1 6

o

o

E

!6 Eo tro

d

nE

.q!

it J,

6r

U4 c.9GU lqF.p.E

!F E 6,1.

F6 6= t

EP

Eil=

igEEs

a E u,- tr

gfrEHF

rA il'6r

E-:t!

=E6

6S9es

- 4 Et

A€ E E E

5.-icag

FEH;d

l-€E

e

'EE

rEi

Ef,EEgE

Referensi

Dokumen terkait

Proses validasi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil BP proses penyeimbangan menggunakan metoda variasi putaran, dengan proses penyeimbangan yang dilakukan dengan

Kepala Biro BKLH Setwilda Tingkat I Bali di Denpasar, disertai dengan Peraturan Daerah yang telah disahkan (1 expl) ;. Kepala Biro Keuangan Setwilda Tingkat I

Secara garis besar, ancaman tersebut dapat kita bagi menjadi dua bagian yaitu malpractice (salah mengobati) yang terkait dengan penguasaan ilmu kedokteran seorang dokter

Dalam konteks inilah pendidikan terasa semakin dituntut peranannya, khususnya untuk dapat menghasilkan manusia Indonesia berkualitas yang dapat memainkan peranannya sesuai

Diyakini dalam komunitas pengelasan (penelitian dan industri) bahwa lebih sedikit energi yang dikonsumsi selama FSW dibandingkan dengan metode pengelasan lain Hal

Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukanPeserta didik menerima informasi tentang pembelajaran

Berhasil atau tidaknya mahasiswa dalam menggambar model ditentukan oleh kualitas penggarapan karya tersebut. Kualitas yang dimaksudkan adalah komposisi, proporsi,

Opini mahasiswa merupakan kumpulan pendapat mahasiswa tentang suatu persoalan yang dianggap mengandung pertentangan yang mengharuskan mahasiswa tersebut bereaksi,