• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI

DENGAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT, DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT DAN KEPALA BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI

JABODETABEK KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI

Tahun Sidang : 2021-2022

Masa Persidangan : I Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Senin, 30 Agustus 2021 Waktu : Pukul 14.10 s.d. 17.45 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta

Ketua Rapat : Ir. Ridwan Bae/ Wakil Ketua Komisi V DPR RI / F-PG Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin B., S.H./Kabagset. Komisi V DPR RI Acara : 1. Evaluasi Pelaksanaan APBN TA 2021 sampai

bulan Agustus 2021;

2. Membahas alokasi anggaran menurut fungsi dan program masing-masing Unit Eselon I K/L Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam RAPBN TA 2022.

Hadir Anggota : 50 orang Anggota hadir, 1 orang sakit dari 53 Anggota Komisi V DPR dengan rincian sebagai berikut:

A. Anggota DPR RI:

PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si./Ketua Komisi V DPR RI/F- PDIP

2. Ir. Ridwan Bae/Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F- PG

3. H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si. /Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-P.GERINDRA

4. H. Syarif Abdullah Alkadrie, S.H., M.H. /Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-NASDEM

(2)

FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

7 orang Anggota dari 9 Anggota:

1. Bob Andika Mamana Sitepu, S.H.

2. Mochamad Herviano

3. Hj. Sadarestuwati, S.P., M.MA.

4. Ir. Sudjadi

5. Sarce Bandaso Tandiasik, S.H., M.H.

6. Sri Rahayu 7. H. Irmadi Lubis

FRAKSI PARTAI GOLKAR:

7 orang Anggota dari 7 Anggota:

1. Drs. Hamka B Kady, M.S.

2. Cen Sui Lan

3. Ir. H. Anang Susanto, M.Si.

4. H. Tubagus Haerul Jaman, S.E.

5. Ilham Pangestu

6. Bambang Hermanto, S.E.

7. Muhammad Fauzi, S.E.

FRAKSI PARTAI GERINDRA:

6 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Sudewo, S.T., M.T.

2. Iis Edhy Prabowo, S.Hum., M.M.

3. Ir. Eddy Santana Putra, M.T.

4. Drs. H. Mulyadi, M.MA.

5. Hj. Novita Wijayanti, S.E., M.M.

6. Ir. Sumail Abdullah

FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:

4 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Drs. H. Soehartono, M.Si.

2. Drs. H. Tamanuri, M.M.

3. Sri Wahyuni 4. Roberth Rouw

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 6 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. H. Ruslan M. Daud

2. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th.I.

3. Sofyan Ali, S.H.

4. H. Syafiuddin, S.Sos.

5. H. Sukamto, S.H.

6. H. An’im Falachuddin Mahrus

(3)

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT:

5 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. Dr. H. Irwan, S.IP., M.P.

2. Willem Wandik.,S.Sos

3. drh. Jhonni Allen Marbun, M.M.

4. Lasmi Indaryani, S.E.

5. Ir. H. Ishak Mekki, M.M.

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

5 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. H. Suryadi Jaya Purnama, S.T.

2. Ir. H. Sigit Sosiantomo

3. H. Syahrul Aidi Maazat, Lc., M.A.

4. Drs. Hamid Noor Yasin, M.M.

5. KH. Toriq Hidayat, Lc.

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL:

5 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. H. A. Bakri H. M., S.E.

2. Athari Ghauti Ardi 3. Hj. Hanna Gayatri, S.H.

4. H. Boyman Harun, S.H.

5. Mesakh Mirin, SKM.

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota:

1. Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., M.M.

ANGGOTA YANG SAKIT :

1. H. Herson Mayulu.,S.IP/F-PDIP

B. UNDANGAN:

1. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI (Drs. Budi Setiyadi, S.H., M.Si.);

2. Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI (R. Agus H. Purnomo);

3. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan RI (Ir.

Polana B. Pramesti, M.Sc.)

(4)

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE/WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI/F-PG):

Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, dan

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan RI beserta jajarannya,

Serta hadirin yang kami hormati.

Mengawali rapat ini marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat wal’afiat baik secara fisik maupun secara virtual dari tempat masing-masing.

Menurut laporan dari Seketariat Komisi V DPR RI saat ini rapat telah ditandatangani dan dihadiri sebanyak 35 orang terdiri fisik 20 orang, dan virtual 15 orang dan 9 fraksi sehingga telah memenuhi kuorum. Oleh karena itu sebagaimana ketentuan yang diatur pada Pasal 281 peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izikan kami membuka rapat dengar pendapat pada hari ini dan sesuai ketentuan Pasal 276 Ayat (1) Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI pada hari ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 14.10 WIB)

Kami ucapkan terima kasih kepada Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Kementerian Perhubungan beserta jajaran yang telah memenuhi undangan kami secara fisik dan turut menghadirkan para Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat dan Kepala Unit Penyelenggaran Pelabuhan Kelas 1 dan 2 diseluruh Indonesia yang hadir secara virtual.

Pimpinan, Anggota Komisi V DPR RI dan para Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan yang kami hormati.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan pada hari Kamis tanggal 26 Agustus 2021 yang lalu telah disepakati beberapa hal diantaranya, Komisi V DPR RI memahami penjelasan Kementerian Perhubungan mengenai alokasi anggaran Kementerian Perhubungan dalam nota keuangan RAPBN tahun anggaran 2022 sebesar 32 triliun 938 miliar. Dari alokasi tersebut anggaran untuk Dirjen Darat sebesar 5,3 triliun yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan antara lain; infrastruktur, konektivitas, keselamatan dan keamanan, pengelolaan organisasi serta SDM transportasi darat, sementara realisasi anggaran Dirjen Darat dalam APBN tahun anggaran 2021 per Agustus 2021 adalah sebesar 54,11%.

(5)

Selanjutnya anggaran Dirjen Laut sebesar 8,9 triliun yang akan dipergunakan untuk mendukung kegiatan antara lain; kegiatan dibidang lalu lintas dan angkutan laut, kepelabuhanan, kenavigasian, penjagaan laut dan pantai serta bidang perkapalan dan kelautan. Sementara realisasi anggaran Dirjen Laut dalam APBN tahun anggaran 2021 per Agustus 2021 adalah sebesar 48,86%.

Sedangkan Badan Pengelolah Transportasi Jabodetabek memperoleh anggaran sebesar 284 miliar yang akan dipergunakan untuk mendukung kegiatan diantaranya infrastruktur, konektivitas, keselamatan dan pelayanan serta pengelolaan organisasi dan SDM transportasi Jabodetabek. Sementara realisasi anggaran BPTJ dalam APBN tahun anggaran 2021 per Agustus 2021 adalah sebesar 50,37%.

Sejalan dengan itu dalam kesempatan ini, kami ingin tegaskan kembali agar dalam proses penyusunan anggaran tahun 2022, masing-masing Eselon I Kementerian Perhubungan benar-benar dapat memperhatikan dan mengakomodir saran dan masukan dari Komisi V DPR RI. Selanjutnya berdasarkan pengawasan dilakukan oleh Komisi V DPR RI terdapat sejumlah permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dari Dirjen Darat, Dirjen Laut dan Kepala BPTJ antara lain:

1. Melanjutkan pengembangan infrastruktur konektivitas yang produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berdampak langsung bagi masyarakat.

2. Memastikan keberlanjutan program multiyears kontak yang pemenuhan prioritas nasional dan program strategi nasional yang tertunda pada tahun 2020 dan 2021.

3. Melaksanakan program pro kerakyatan yang mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui pada skema pada karya dan pemberdayaan masyarakat.

4. Program peningkatan SDM, sektor transportasi laut, darat dan BPTJ perlu ditingkatkan.

5. Melakukan perencanaan dan pengembangan transportasi massal, perkotaan di Jabodetabek dan beberapa kota lainnya yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi.

6. Membantu masyarakat ekonomi lemah dan menyentuh daerah terpencil, terluar dan terdepan, serta membuka keterisolasian daerah melalui pemberian subsidi PSO angkutan perintis dan tol laut.

Pimpinan Anggota Komisi V DPR RI dan Para Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan yang kami hormati.

Demikian pengantar kami, selanjutkan kami berikan kesempatan kepada Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut dan Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan paparannya.

Kami persilakan, mungkin Dirjen Perhubungan Darat dulu ya, silakan Pak Dirjen.

(6)

DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT KEMENHUB RI (Drs. BUDI SETIYADI, S.H., M.Si.):

Terima kasih.

Yang kami hormati Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang hadir secara fisik dan juga hadir secara virtual,

Dan hadirin sekalian yang berbahagia.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Shalom, Om swastiastu, Namo sejahtera salam buddha, Salam kebajikan dan salam sehat semuanya.

Pada hari yang berbahagia ini terlebih dahulu Bapak kami menyampaikan, mengajak kepada kita semua yang hadir untuk memanjatkan puji syukur dan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala atas limpahan rahmat dan kesehatan yang diberikan kepada kita, sehingga kami sekarang juga bisa menyampaikan kepada Bapak Anggota Komisi V DPR RI terkait anggaran kami tahun 2022.

Pada kesempatan ini juga kami mewakili Keluarga Besar Perhubungan Darat mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Pak Jimmy, Anggota Komisi V DPR RI Partai PDI Perjuangan dari Papua Barat.

Bapak Ketua, Wakil Ketua, dan Para Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Mohon izin Bapak, kami sekarang hadir bersama Sesdirjen, kemudian para direktur dan juga semua Kepala Balai sekarang hadir semuanya di dalam forum ini dan sebagian juga menggunakan virtual. Pertemuan Rapat Dengar Pendapat ini merupakan kelanjutan dari Rapat Kerja Kementerian Perhubungan hari Kamis tanggal 26 Agustus 2021. Pertanyaan dan masukan dari Anggota Dewan pada saat Rapat Kerja Kementerian Perhubungan telah kami pelajari untuk dilakukan proses lebih lanjut.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Dalam rangka mendukung kebutuhan penanganan Pandemi Covid-19 dukungan anggaran pelindungan sosial kepada masyarakat serta percepatan pemulihan ekonomi nasional, maka Pemerintah melakukan langkah refocusing dan realokasi belanja kementerian dan lembaga. Dapat kami laporkan kronologi pagu alokasi Perhubungan Darat tahun 2021 semula pagu alokasi sebesar 7,6 triliun, realokasi belanja pegawai antar Eselon I sebesar 14,9 miliar.

(7)

- Refocusing tahap I 1,9 triliun, tambahan anggaran pergeseran BA BUN sebesar 290 miliar, dan luncuran SBSN sebesar 6,7 miliar.

- Refocusing tahap II 38 miliar, dan realokasi belanja dukungan manajemen 5,7 miliar.

- Refocusing tahap III sebesar 164,8 miliar.

- Refocusing tahap IV sebesar 9,5 miliar.

Sehingga posisi DIPA Perhubungan Darat saat ini menjadi 5,73 triliun.

Untuk realisasi penyerapan anggaran Perhubungan Darat per 28 Agustus tahun 2021 adalah sebesar 54,11% atau 3,10 triliun dengan realisasi fisik sebesar 56,73%. Realisasi keuangan ini lebih besar 1,86% dari target 52,25%

dikarenakan adanya percepatan progress fisik di lapangan, sehingga pencapaian SPM dapat dilakukan lebih cepat dari jadwal yang ada. Untuk selanjutnya kami akan melakukan upaya percepatan realisasi anggaran melalui percepatan pengisian kegiatan meningkatkan monitoring dan pengawasan pekerjaan di lapangan.

Sedangkan untuk realisasi PNBP Perhubungan Darat tahun 2021 per 28 Agustus 2021 adalah sebesar 1,045 triliun atau sudah mencapai 85,97%

dari target 1,2 triliun. Sementara itu untuk realisasi anggaran tambahan penanganan Covid dan pemulihan ekonomi nasional sebesar 298 miliar, untuk realisasi keuangan sebesar 5,52% dan realisasi fisik sebesar 6,43%.

Realisasi ini memang masih rendah dikarenakan sebagian besar kegiatan berkontrak di bulan Agustus 2021. Namun demikian, kami akan melakukan upaya percepatan pelaksanaan pekerjaan melalui penambahan sumber daya sehingga pekerjaan dapat selesai dengan target waktu.

Terkait program pendukung padat karya Perhubungan Darat tahun 2021 ditargetkan dilaksanakan di 33 provinsi, 341 kabupaten kota dan 631 desa dengan jumlah target tenaga kerja sebesar 13.315 orang, dan besaran upah total sebesar 45,72 miliar. Sampai dengan tanggal 28 Agustus 2021 realisasi kegiatan program padat karya sebesar 1,20 triliun atau 42,55% dari pagu total sebesar 2,82 triliun dengan realisasi jumlah tenaga kerja sebesar 7.692 orang dan realisasi biaya upah sudah tersalurkan kepada masyarakat sebesar 23,49 miliar. Guna memenuhi target kegiatan pendukung padat karya akan terus kami lanjutkan di 33 provinsi, 80 kabupaten kota dan 129 desa.

Selanjutnya mohon berkenan dukungan yang terhomat Bapak/Ibu Komisi V DPR dalam pelaksanaan akan kami koordinasikan lebih lanjut untuk bersama-sama merealisasikan kegiatan pendukung padat karya ini.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Berkaitan dengan pagu anggaran tahun 2022, kami laporkan untuk total program penyelenggaraan dan pengelolaan transportasi darat adalah sebesar 5,39 triliun dari pagu kebutuhan sebesar 13,87 triliun atau terdapat backlog sebesar 8,54 triliun. Dengan alokasi tersebut kami menyusun pagu anggaran Perhubungan Darat tahun 2022 perjenis:

(8)

- Belanja Pegawai sebesar 529 miliar;

- Belanja Barang sebesar 2,7 triliun;

- Belanja Modal sebesar 2,1 triliun.

Meninjau sandingan komposisi pagu alokasi anggaran tahun 2021, pagu anggaran tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 3%. Berdasarkan sumber dana juga terdapat pergeseran dimana untuk rupiah murni mengalami penurunan dari 4,9 triliun menjadi 4,02 triliun, namun untuk SBSN mengalami penambahan anggaran dari semula 174 miliar atau 12 kegiatan menjadi 694 miliar atau 19 kegiatan.

Sesuai amanah RPJMN 2020-2024 dapat kami laporkan terdapat major project kegiatan pembangunan sistem angkutan umum masalah perkotaan yang kami laksanakan, dimana pada tahun 2022 Perhubungan Darat akan memulai kegiatan penyiapan dan pembangunan angkutan massal perkotaan atau BRT melalui sumber pinjaman luar negeri sebagai upaya menggali sumber dana selain APBN guna mencapai target dalam RPJMN.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Pagu anggaran tahun 2022 selanjutnya dibagi perkegiatan sesuai nomenklatur kegiatan dalam ready send system perencanaan dan penganggaran sebagai berikut:

- Infrastruktur konektivitas transportasi darat 2,1 triliun;

- Pelayanan transportasi darat 1 triliun;

- Keselamatan dan keamanan transportasi darat 760 miliar;

- Penunjang teknis transportasi darat sebesar 476 miliar; dan - Dukungan Manajemen 970 miliar

Penyusunan kegiatan dalam pagu anggaran Perhubungan Darat tahun 2022 dengan ruang gerak fiskal yang ada menjadi tantangan bagi kami untuk tetap melaksanakan kegiatan dan fokus terhadap manfaat yang akan ter- delivery ke masyarakat. Untuk itu pagu anggaran tahun 2022 disusun berdasarkan beberapa kebijakan dan pertimbangan. Penyusunan prioritas kegiatan berdasarkan instruksi Presiden RPJMN, rencana kerja Pemerintah tahun 2022 dan Renstra Perhubungan tahun 2020-2024. Melanjutkan kegiatan yang tertunda atau carry over dari refocusing tahun 2021 sebesar 997 miliar yang kemudian dilanjutkan pembangunannya pada tahun anggaran 2022 dengan skema multiyears kontrak sebesar 317 miliar, maupun pemenuhan kebutuhan anggaran lanjutan sebesar 680 miliar.

Pemenuhan kegiatan subsidi yang terdiri dari subsidi angkutan jalan, subsidi angkutan perkotaan baik itu by the service, subsidi antar moda KSPN, subsidi angkutan barang dan subsidi angkutan penyebrangan dengan total nilai 1,1 triliun. Readiness criteria berupa ketersediaan lahan dan jalan akses serta kelengkapan dokumen perencanaan, pemenuhan kebutuhan belanja Covid-19 di lingkungan Perhubungan Darat sebesar 40,6 miliar, mengoptimalkan belanja barang, perjalanan dinas dan paket meeting.

(9)

Selanjutnya kami sampaikan rincian kegiatan dalam pagu anggaran Perhubungan Darat tahun 2022. Kegiatan infrastruktur konektivitas transportasi darat antara lain;

- Penyelenggaraan subsidi;

- Angkutan jalan perintis;

- Angkutan jalan perkotaan, by the service;

- Pembangunan terminal penumpang tipe A dan pengisian pembangunan terminal barang internasional;

- Penyelesaian pembangunan kapal;

- Pembangunan Pelabuhan STP;

- Subsidi angkutan penyeberangan perintis; dan - Long Distance Ferry atau LDF.

Kegiatan pelayanan transportasi darat yaitu, pengadaan dan pemasangan ATCS dan artil transport management system atau ATMS, peningkatan revitalisasi, rehabilitasi terminal penumpang tipe A, rehab pelabuhan sungai danau dan penyebrangan, penyelenggaraan operasional terminal penumpang tipe A dan terminal barang internasional.

Kegiatan keselamatan dan keamanan transportasi darat, antara lain:

- Pengadaan dan pemasangan, pemeliharaan serta bantuan teknis perlengkapan jalan;

- Pembangunan rehabilitasi dan operasional UPPKB atau jembatan timbang;

- Pengadaan alat uji kendaraan bermotor di balai pengujian laik jalan Bekasi;

- Pengadaan dan pemasangan joss rush; dan

- Pengadaan kegiatan Pekan Keselamatan Jalan Nasional di 33 provinsi;

Kegiatan penunjang teknis transportasi darat:

- Pengadaan blanko SUT;

- Pembangunan command center transportasi darat;

- Pelaksanaan Tupoksi dan mendukung Tupoksi Perhubungan Darat;

- Kegiatan dukungan manajemen yang merupakan kegiatan yang berada dilingkup Direktorat Jenderal Perhubungan Darat antara lain meliputi gaji dan tunjangan pegawai.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Penyusunan pagu anggaran Perhubungan Darat Tahun 2022 telah diselaraskan dengan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 sebagaimana peraturan Menteri PPN Kepala Bappenas Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 yang bertemakan

“pemulihan ekonomi dan reformasi struktural di mana fokus Kementerian Perhubungan dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 terdapat pada pembangunan bagi industri, pariwisata, ketahanan pangan dan infrastruktur”.

(10)

Mengalir dari rencana kerja Pemerintah tersebut fokus Perhubungan Darat terdapat pada prioritas nasional kelima yaitu infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar. Terkait hal tersebut pada kebijakan pembangunan infrastruktur tahun anggaran 2022 diarahkan untuk percepatan pemulihan ekonomi, infrastruktur pelayanan dasar, infrastruktur ekonomi dan juga infrastruktur perkotaan. Dalam pemenuhan target dan proyek prioritas RKP ini ada beberapa target yang kami tunda seperti di beberapa kegiatan pembangunan pelabuhan dan terminal, karena kendala lahan atau saat ini masih dalam proses penyiapan dan review data dokumen perencanaan.

Pemenuhan prioritas nasional yang terdapat dalam RKP selanjutnya kami tuangkan dalam pagu anggaran tahun 2022 dengan anggaran sebesar 3,005 triliun yang diwujudkan dalam program infrastruktur konektivitas melalui kegiatan sebagai berikut:

- Kegiatan infrastruktur konektivitas transportasi darat 1,9 triliun, di mana kegiatannya adalah subsidi pembangunan kapal, pembangunan terminal dan pembangunan pelabuhan STP.

- Kemudian kegiatan pelayanan transportasi darat sebesar 539 miliar meliputi revitalisasi terminal penumpang tipe A dan juga rehab pelabuhan STP.

- Kegiatan keselamatan dan keamanan 477 miliar meliputi fasilitas keselamatan dan pembangunan UPTKP.

Mendukung tema RKP 2022 untuk pemulihan ekonomi dan reformasi struktural kegiatan strategis Perhubungan Darat Tahun 2022 kami susun sebagai berikut:

- Pembangunan dan peningkatan pelayanan di 5 DPSP yaitu Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan Likupang.

- Pembangunan dan peningkatan pelayanan di 5 DPP lainnya yaitu:

Tanjung Kelayang, Bromo, Wakatobi, Morotai dan juga Raja Ampat.

- Pelaksanaan major project system angkutan umum masal dengan skema by the service dan implementasi angkutan masal perkotaan, penyusunan dokumen perencanaan sebagai dukungan Kawasan di Ibukota Negara.

- Dukungan program ketahanan pangan dan juga menyangkut masalah pembangunan fasilitas keselamatan jalan.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Perhubungan Darat terus berupaya agar pembangunan infrastruktur dapat Indonesia sentris yang tersebar guna mengurangi disparitas antar wilayah, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat melalui padat karya yang kami laksanakan dalam program pembangunan infrastruktur pelabuhan STP, pembangunan UPPKB, pembangunan dan revitalisasi terminal tipe A, pembangunan terminal barang internasional, subsidi angkutan jalan perintis, subsidi angkutan penyeberangan dan subsidi angkutan barang.

(11)

Kami menyadari dengan keterbatasan ruang fiskal dan ketersediaan anggaran yang masih jauh dari pagu kebutuhan yang kami usulkan belum semua program atau kegiatan dapat teralokasikan secara memadai.

Selanjutnya kami mohon berkenan saran dan masukan lebih lanjut guna menyempurnakan program dan kegiatan kami.

Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan dan mohon berkenan dukungan Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat guna menciptakan sistem pelayanan transportasi darat yang aman, selamat serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan wilayah Indonesia.

Demikian yang bisa kami sampaikan, sekian dan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumsalam.

Terima kasih, Pak Dirjen Darat.

Karena teman-teman kan sudah terima juga bahan-bahannya, barang kali Pak Dirjen Laut lebih dipersingkat supaya lebih cepat kita, karena kita punya waktu sekarang sudah hampir jam 3.

Saya persilakan Pak Dirjen Laut.

DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (R.

AGUS H. PURNOMO):

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat siang,

Salam sehat bagi untuk kita semuanya, Semoga kita semua sehat selalu.

Bapak Pimpinan, Bapak Ketua Pimpinan Komisi V DPR RI,

Bapak Wakil Ketua, Bapak/Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati.

Pada kesempatan yang baik ini izinkan kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya yang selalu mendukung kami, sehingga program-program di Data dinas Perhubungan Laut bisa berjalan dengan Insyaallah dengan baik.

Dalam kesempatan ini hadir Sesdirjen Arif Toha, tolong berdiri Pak Arif Toha, para direktur lengkap Bapak di belakang saya tolong Pak Direktur berdiri, kemudian Kepala Kantor Sektor Utama (KSU), Kepala Otoritas

(12)

Pelabuhan (KOP), Kepala Navigasi, para KSOP dan UPP Kelas I dan Kelas II secara virtual. Lengkap Bapak, kami ada 70-an lebih. Dengan kami sekitar ada 80 lebih yang hadir pada acara hari ini secara virtual mayoritas mereka.

Bapak/Ibu sekalian yang kami hormati.

Bahwa, tolong slide. Anggaran di Perhubungan Laut tahun 2021 itu setelah mengalami, terus next slide, 4 kali refocusing, terakhir adalah sebesar 9,23 triliun rupiah, jadi terakhir mudah-mudahan tidak ada refocusing lagi, Pak. Sehingga ini terakhir ini sudah bulan akhir Agustus jadi berbagai macam refocusing finalnya 9,23 triliun.

Next slide. Kemudian penyerapan sampai dengan tanggal 29 Agustus sebesar 48,86% meliputi belanja pegawai 72% next slide, kemudian belanja barang 48,17% dan belanja modal 39,28%. Kemudian realisasi fisik rata-rata kontraktual sudah mencapai 52,59% dan kami memprediksi nanti pada bulan Desember bisa mencapai 96,15%, lebih tinggi 0,17% dari tahun lalu.

Kemudian kami laporkan Bapak-bapak, Bapak Pimpinan, Bapak Anggota, Bapak/Ibu sekalian.

Pada tahun 2021 yaitu terdapat beberapa kegiatan pasca refocusing yang kami harus ber apa mamanya melakukan mengatasi hal tersebut. Jadi untuk subsidi baik keperintisan, tol laut maupun ternak, itu dari 4 kali refocusing total dipotong sebesar 594 miliar, kemudian ada kekurangan anggaran perintis 288 miliar, ya total kekurangannya untuk subsidi adalah 882 miliar. Kemudian kami melakukan penghematan-penghematan ada sisa kontrak sisa dana alokasi dari penggunaan PNBP sebesar 352 miliar, sehingga kekurangannya adalah 589 miliar. Kemudian karena apa namanya karena penumpang kapal banyak yang berkurang kami lakukan on off dari trayek-trayek yang ada, sehingga ada penghematan-penghematan, sehingga kekurangannya adalah 330 miliar rupiah, itu untuk apa namanya subsidi.

Kemudian untuk pembangunan infrastruktur, kami sampaikan bahwa terdapat penghematan 1,73 triliun, jadi kami melakukan kegiatan-kegiatan untuk supaya tetap jalan maka kegiatan pembangunan dilakukan dengan merubah dari singleyears menjadi multiyears untuk tahun 2021 diperpanjang 2022, ada sebagian kecil yang sampai ke 2023, kemudian nanti kita akan melakukan planning untuk berikutnya.

Kemudian untuk kegiatan operasional ada penghematan sebesar 343 miliar, jadi berbagai macam kegiatan operasional seperti perjalanan dinas kalau ada meeting, honorarium, BBM dan yang lain-lain.

Selanjutnya kami sampaikan ini adalah realisasi dari kegiatan padat karya. Jadi kami sampai dengan bulan Agustus ini sudah melaksanakan padat karya di 195 satker dengan pernyerapan tenaga kerja 11.913 orang dengan total upah 5,44 miliar. Kemudian kegiatan pendukung padat karya

(13)

yang telah dilaksanakan dengan pagu 26,44 miliar. Nah target kami dengan akhir tahun nanti diharapkan masih ada lagi sebanyak 7.118 orang, 287 satker-satker dengan total upah 12,27 miliar, kemudian dengan dana pendukung total adalah 80,53 miliar. Ini masih berjalan terus Pak sampai dengan akhir tahun nanti.

Kemudian untuk penanganan Covid-19, jadi sudah dilakukan juga, kami melakukan beberapa, misalnya pengadaan masker, hand sanitizer dan sebagainya di pelabuhan-pelabuhan. Kemudian untuk alat uji yang terindikasi Covid misalnya rapid test, kemudian alat semprot, baju APD dan yang lain- lain. Kemudian total anggaran yang tahun yang disediakan adalah sebesar 56,4 miliar, sekarang sudah terealisasi sebesar 27,9 miliar.

Kemudian kami laporkan juga, kami mendukung Pemda, ada kapal- kapal tadi yang port stay untuk dilakukan sebagai tempat Isoter (Isolasi Terapung) terpusat dibeberapa kota yang sudah jalan di Makasar. Kemudian di Bitung dan Minahasa Utara jadi satu karena berdekatan, kemudian di Sorong, Jayapura, Medan dan Lampung. Jadi kota-kota itu sudah terlaksana Isoter terapung di atas kapal.

Pimpinan, Wakil Pimpinan, Bapak, Ibu sekalian Anggota Komisi V yang kami hormati.

Kemudian untuk tahun 2022. Jadi pada pembahasan alokasi program prioritas anggaran dukungan laut tahun 2022, kami sampaikan bahwa rencana kerja tahun 2022 dengan tema pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Jadi kami mempunyai 5 program pokok sesuai dengan Renstra adalah, sorry, 6 program yaitu perwujudan angkutan laut yang murah, mudah, simple dan kompetitif, peningkatan konektivitas transportasi laut, penyediaan infrastruktur pelabuhan laut yang berdaya saing, peningkatan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan, keamanan dan perlindungan maritim, kemudian peningkatan efektivitas penegakan hukum laut dan peningkatan intergrasi dan pengelolaan organisasi.

Kemudian strategi pada tahun 2022 adalah pertama, pemenuhan anggaran, tadi disampaikan disampaikan di pengantar oleh Pimpinan, bagaimana supaya anggaran yang single years diperpanjang 2022 dipenuhi.

Kemudian program-program prioritas tahun 2022 dari kunjungan kerja Rapat Kerja Komisi V, kemudian juga direktif sesuai dengan rencana arahan Bapak Presiden atau Pak Menteri.

Kemudian pemenuhan kegiatan untuk konektivitas nasional termasuk program wisata yang prioritas, kemudian juga pemenuhan terhadap hasil- hasil pemeriksaan dari BPKP, APIP, maupun dari BPK.

Bapak/Ibu sekalian.

(14)

Untuk tahun 2022 jadi sesuai Renstra anggaran di Perhubungan Laut sebesar 13,58 kemudian setelah dihitung detail ketemu 14,72 kemudian dari pagu indikatif yang ditetapkan sebesar 8,99 triliun, kemudian dari pagu anggarannya adalah 8,95 triliun. Jadi kalau terhadap Renstra, terhadap ada gap sebesar 5,77 miliar atau 39,19%. Kemudian dari komposisi dananya rupiah murni 5,08 triliun, PNBP 2,15 triliun, SBSN 59,15 miliar, PHLN 954,17 dan BLU 8,47 miliar.

Kemudian rinciannya ada di gambar itu, ada dukungan manajemen 1,98 triliun, operasional 1,05 dan non operasional 1,82 miliar. Kemudian untuk konektivitas sebesar di keamanan laut sebesar 856 miliar, pelayaran transportasi laut 1,67 triliun dan konektivitas transportasi laut 2,9 triliun, kemudian penunjangnya 294 miliar.

Bapak/Ibu sekalian yang kami hormati.

Tahun 2022 juga kami masih tetap memprogramkan subsidi untuk angkutan tol laut perintis, kapal ternak, kemudian untuk angkutan ready, kemudian pembangunan pelabuhan dibeberapa di 44 lokasi ada dua tempat yang baru di Pulau Buyu dan Munse yang baru. Kemudian ada pembangunan lanjutan 6 lokasi detail nanti akan kami sampaikan, kemudian ada beberapa pembangunan rehabilitasi gedung, kemudian SBNP (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran). Kemudian juga Telkom Pelayaran, ada pembangunan kapal- kapal patroli karena banyak UPT kami yang tidak punya kapal patroli. Jadi ini kita prioritaskan untuk supaya ada kapal patroli di setiap-setiap UPT, kemudian juga bagaimana IT bisa dilaksanakan, total kegiatan tersebut adalah 4,15 triliun.

Kemudian untuk program nasional major project yang mendukung kawasan wisata, kawasan industri, KEK, kemudian bilangan transportasi laut yang berbasis Indonesia sentris, total adalah sebesar 3,51 triliun.

Kemudian kami laporkan bahwa sesuai dengan surat dari Seketariat Kabinet, tindak lanjut arahan Presiden tentang percepatan proyek nasional dimasa Covid-19 ini terdapat dua penting. Yaitu kami mendapat arahan untuk membangun Pelabuhan New Ambon Port dan New Palembang Port. Dua-dua itu baik New Ambon Port maupun New Palembang Port, ini telah ditetapkan bahwa tidak diizinkan menggunakan APBN, tetapi akan nanti kita akan mengundang investor swasta dengan KPBU dan kita sedang menyiapkan hal tersebut semoga bisa berjalan dengan baik. Jadi kami akan menyiapkan pada tahun ini untuk menyiapkan KPBU tersebut.

Bapak Pimpinan, Wakil Ketua, dan Anggota, Bapak/Ibu Anggota Komisi V yang kami hormati.

Kami resume-kan bahwa dari tahun 2022, itu yang terkait dengan prioritas nasional sebesar ada 3,51 miliar 25 kegiatan, kemudian ada multi years kontrak itu sebesar 803 miliar 23 kegiatan, kemudian untuk tunggakan

(15)

ada 230,7 miliar. Jadi itu untuk tunggakan-tunggakan yang harus diselesaikan kemudian ada carry over akibat refocusing 81 kegiatan atau 472 miliar, ada di slide yang kami siapkan. Jadi jadinya ada semua di sana.

Kemudian secara detail kegiatan-kegiatan masing-masing bidang dari Lalu Lintas Angkutan Laut ini ada sebesar 1,6 triliun, itu untuk penyelenggaraan subsidi mulai dari perintis, kemudian ternak, tol laut dan kapal rede. Kemudian ada lagi di kecil untuk pembangunan kapal bottom glass. Data-data untuk penyelenggaran Angkatan Laut Perintis ada di dokumen yang kami sampaikan. Demikian juga untuk tol laut, ini juga sudah mulai terjadi peningkatan baik muatan berangkat maupun muatan balik.

Kemudian juga muatan ternak, ini ternyata banyak Pemda yang minta untuk diadakan, namun kapalnya sekarang baru 6 dan memang untuk berangkatnya hampir semuanya dari daerah-daerah yang penghasil ternak minta sekarang.

Kemudian di bidang kepelabuhanan, ini ada pagu anggaran sebesar 2,9 triliun yang tadi kami sampaikan untuk pelabuhan baru 2 unit, kemudian lanjutan pelabuhan 6 lokasi, pengembangan 17 lokasi, penyelesaian 6 lokasi, replacement 4 lokasi, rehab 9 lokasi, ada gedung dan kantor dan yang lain- lain yang kami programkan tahun 2022, kemudian Program KPBU tadi private kita undang untuk membangun Pelabuhan New Ambon Port dan New Palembang Port.

Kemudian untuk bidang kenavigasian ada pagu sebesar 443 miliar, terdiri banyak sekali kegiatan, mulai dari untuk pembangunan armada dan pangkalan, kemudian untuk alus kegiatan pemetaan alur, kemudian perambuan dan yang lain-lain.

Kemudian untuk KPLP sebesar 366 miliar. Yang paling besar adalah untuk pembangunan 32 Kapal Patroli, kemudian docking, BBM dan yang lain.

Untuk di bidang perkapalan dan kelautan, pagu sebesar 46,2 miliar. Ini untuk nanti melengkapi sistem perangkat, sistem informasi Electronic Sea Folder Identification Document (ESID), kemudian ada portable sulfur in fuel analyzer, kemudian juga ada untuk IPAS kecil secara elektronik.

Dukungan manajemen dan teknis lainnya sebesar 3,21 triliun meliputi;

gaji, tunjangan dan lain-lain yang fix sebesar 3,21 triliun.

Kemudian untuk tahun 2022, kami mulai ada BLU yaitu Unit Kerja BKKP (Balai Kesehatan Kerja Pelayaran) yang pada tahun ini terbentuk BLU- nya. Kemudian tahun 2022 ditargetkan penerimaannya sebesar 48,475 miliar, kemudian di mana penggunaannya untuk dialokasikan pada belanja barang 1 miliar dan belanja modal 7,42 miliar.

Kemudian secara rinci setiap pulau master ini anggarannya ada semua, sudah kami sampaikan.

(16)

Terakhir, kami sampaikan bahwa tadi terhadap gap ruang fiskal Dirjen Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2022 yang lebih rendah dibanding Pagu Tahun 2021 pasca refocusing sebesar 281,8 miliar. Jadi keterbatasan ruang fiskal berdampak pada pengalokasian anggaran, pembangunan yang berfokus pada pekerjaan lanjutan multiyears kontrak 2022. Anggaran 400 di laut lanjutan kegiatan direktif dan aspirasi serta pembayaran tunggakan.

Kemudian terdapat rolling plan. Jadi nanti kami kalau memang kurang harus kami rolling plan untuk berikutnya.

Kemudian khusus untuk kegiatan pendukung, pemeliharaan, BBM, negara dan lain-lain, kami akan lakukan mekanisme secara efisien, secara optimal. Kemudian kami juga mengoptimalkan sumber pendanaan dari peningkatan penerimaan PNBP, SBSN, Pinjaman Luar Negeri baik dari JAIKA, ADB, e-receive Korea untuk bisa menutup kekurangan-kekurangan program tersebut.

Demikian yang kami sampaikan Bapak/Ibu sekalian, Pimpinan, Ketua Komisi V, Bapak-bapak para Wakil Ketua, Bapak/Ibu sekalian, mohon masukan dan dukungannya. Kami yakin bahwa meskipun dengan anggaran yang terbatas kalau dengan kita solid, kompak, niat baik, InsyaAllah program- program bisa dilaksanakan.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Dirjen Laut.

Berikutnya Ibu BPTJ, singkat-singkat ya Bu ya.

KEPALA BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (IR.

POLANA B. PRAMESTI, M.Sc.):

Baik Pak.

Bismillahirrahmanirrahim.

Yang kami hormati Ketua Komisi V DPR RI, Para Wakil Ketua Komisi V DPR RI dan Bapak/Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan,

Salam sejahtera untuk kita semua.

(17)

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya berupa kesehatan dan kesempatan bagi kita semua dimana dengan segala keterbatasan pada kondisi pandemi ini, kita masih bisa bersama-sama berkumpul pada pagi hari ini pada acara Rapat Dengar Pendapat dengan tema “Pelaksanaan Anggaran Tahun 2021 dan Pagu Anggaran Tahun 2022”.

Bapak Ketua, Wakil Ketua, dan Bapak/Ibu Anggota Komisi V.

Hari ini pada Rapat Dengar Pendapat hari ini, saya didampingi oleh Bapak Sesban Pak Jamridas, kemudian Pak Direktur Lalin Pak Sigit, dan ada 2 Plt. Pak, kami ada 2 Direktur yang kosong. Ada Plt. Direktur Angkutan Pak Saptandri, dan Plt. Direktur Prasarana Pak Toni.

Baik. Pertama-tama juga sekaligus kami mengucapkan dukacita yang mendalam atas berpulangnya Pak Jimmy dan dengan doa semoga almarhum Pak Jimmy dimudahkan jalannya menuju surga-Nya. Amin.

Bapak/Ibu yang terhormat.

Pada Rapat Dengar Pendapat hari ini, kami menyampaikan paparan BPTJ dalam 2 bagian yaitu tadi pelaksanaan anggaran Tahun 2021 dan postur komposisi pagu anggaran Tahun 2022.

Pada bagian pertama, dapat dilaporkan terkait dengan pelaksanaan anggaran tahun 2021 sebagai berikut:

Pertama, menceritakan sedikit terkait dengan kronologis pagu anggaran tahun 2021 di mana pada tahun 2020 pada 23 November DIPA Awal BPTJ adalah sebesar 350,58 miliar. Kemudian pada tanggal 14 Januari 2021 terdapat penambahan anggaran untuk kegiatan subsidi pelayanan angkutan umum perkotaan atau by the service sebesar 100 miliar sehingga anggaran BPTJ menjadi 450,58 miliar. Namun sebagaimana dari Dirjen Perhubungan Darat maupun Dirjen Perhubungan Laut, kami juga mengalami refocusing 4 kali.

Yang pertama yaitu pada refocusing tahap pertama pada tanggal 19 Februari 2021 terjadi pengurangan sebesar 121,65 miliar sehingga DIPA revisi II menjadi 328,92 miliar. Selanjutnya pada 1 Juni terjadi refocusing tahap II dengan akhir adalah DIPA menjadi 326,98 miliar. Pada 3 Juli 2021, dalam rangka efisiensi perjalanan dinas untuk pemenuhan kegiatan unit kerja Sekretariat Jenderal maka terjadi pengurangan lagi sebesar 3,28 miliar sehingga DIPA revisi ke enam menjadi 323,7 miliar. Pada Juli 2021, terjadi refocusing tahap III dengan pengurangan sebesar 23,83 miliar dengan akhir menjadi DIPA-nya sebesar 293,86 miliar dan terakhir kemarin pada 3 Agustus terjadi refocusing tahap IV dengan pengurangan sebesar 105 juta, sehingga DIPA pada revisi ke depalan menjadi 293,75 miliar.

(18)

Adapun Bapak dan Ibu sekalian dapat disampaikan pula postur anggaran BPTJ di tahun 2021 terdiri dari 2 program yaitu: Program Konektivitas Infrastruktur sebesar 209,19 miliar atau dengan porsi sebesar 71,18% yang terdiri dari: Kegiatan infrastruktur konektivitas transportasi Jabodetabek; Pelayanan transportasi Jabodetabek; dan keselamatan transportasi Jabodetabek dan penunjang teknis transportasi Jabodetabek.

Kedua, Program Dukungan Manajemen dengan Pagu Anggaran sebesar 84,56 miliar atau 28,82%, terdiri dari: Kegiatan pengelolaan organisasi dan SDM; Pengelolaan perencanaan keuangan BMN dan Umum;

ketiga adalah Pengelolaan komunikasi dan informasi publik; dan keempat adalah Legislasi dan litigasi di lingkungan transportasi Jabodetabek.

Bapak dan Ibu Anggota Dewan yang saya hormati, Bapak Ketua dan Wakil Ketua.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan juga bahwa penyerapan anggaran BPTJ tahun 2021 sampai dengan hari kemarin 27 Agustus sebesar 50,37% dari target yang direncanakan sebesar 62,13%.

Pencapaian ini sudah lebih baik apabila dibandingkan dengan penyerapan di bulan Agustus pada tahun 2020 sebesar 46,82%. Namun kami akan tetap berupaya keras agar pada akhir Tahun Anggaran dapat tercapai target daya serap sesuai dengan prognosa yang sudah ditetapkan.

Berikut dapat disampaikan adalah rincian penyerapan anggaran apabila dibagi menurut jenis belanja dan jenis kegiatan. Menurut jenis belanja dapat dilaporkan bahwa Realisasi belanja pegawai sebesar 72,32%; Realisasi belanja barang sebesar 45,23%; dan Realisasi belanja modal sebesar 51,56%.

Kedua adalah menurut jenis kegiatan, terdiri dari: Realisasi kegiatan dukungan manajemen sebesar 61,06%; Realisasi kegiatan infrastruktur konektivitas sebesar 99,97%; Realisasi kegiatan pelayanan sebesar 39,16%;

Realisasi kegiatan keselamatan sebesar 84,40%; dan terakhir adalah Realisasi kegiatan penunjang teknis sebesar 42, 44%.

Dapat kami sampaikan pula secara singkat progress 4 kegiatan prioritas tahun 2021 di BPTJ, diantaranya adalah: lanjutan Pembangunan Terminal Jatijajar untuk progress pembangunan emplacement dan bangunan tunggu angkutan perkotaan sudah mencapai 55,8%. Sedangkan progress pembangunan dan penataan area pengendapan bus dan bengkel sudah mencapai 75,10%. Yang kedua adalah lanjutan Pembangunan Terminal Pondok Cabe. Saat ini, sudah mencapai 60%. Ketiga adalah studi kelayakan dan OBC proyek KPBU, IRP Jabodetabek. Saat ini, telah berjalan dengan progress sekitar 30%. Keempat adalah capaian pemasangan fasilitas keselamatan jalan di ruas jalan nasional, yaitu yang terdiri dari rambu lalu lintas, lampu penerangan, marka jalan, warning light, rambu pendahulu

(19)

petunjuk jurusan, dan kamera pengawasan lalu lintas yang dapat dilihat datanya pada slide berikut.

Ketua Komisi V, Bapak Wakil Ketua Komisi V DPR serta Bapak/Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati.

Pada bagian kedua, dapat kami paparkan postur dan komposisi pagu anggaran tahun 2022. Sebelumnya, perkenankanlah kami memaparkan sedikit kronologis penyusunan RKA Tahun 2022, di mana penyusunan Pagu Kebutuhan BPTJ dilakukan pada Januari dan Februari di Tahun 2021 sebesar, totalnya kebutuhan kami adalah sebesar 940 miliar. Namun berdasarkan Surat Bersama Pagu Indikatif Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas tanggal 29 April tahun 2021, Pagu Indikatif BPTJ sebesar 284,83 miliar atau terdapat selisih kurang sebesar 655,26 miliar.

Selanjutnya pada tahap penyusunan pagu anggaran, berdasarkan surat bersama pagu anggaran Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas 23 Juli tahun 2021, Pagu Anggaran BPTJ tetap sebesar 284,83 miliar.

Adapun postur anggaran BPTJ terdiri dari 2 program yaitu:

1. Program Konektivitas Infrastruktur; dan 2. Dukungan Manajemen.

Pada grafik perbandingan pagu kebutuhan dan pagu anggaran BPTJ tahun 2022 dapat dilihat bahwa pada program konektivitas infrastruktur pagu kebutuhan sebesar 843,59 miliar turun menjadi 200 miliar pada pagu anggaran dan program dukungan manajemen, pagu sebesar 96,50 miliar turun menjadi 80,83 miliar.

Pada program konektivitas infrastruktur dengan pagu sebesar 200 miliar atau sebesar 70% dari total pagu anggaran akan dialokasikan untuk kegiatan infrastruktur konektivitas transportasi Jabodetabek. Pelayanan transportasi Jabodetabek, keselamatan transportasi Jabodetabek, dan penunjang teknis transportasi Jabodetabek. Sementara pada program dukungan manajemen sebesar 84,83 miliar atau 30% akan dialokasikan untuk kegiatan pengelolaan organisasi SDM Transportasi Jabodetabek, pengelolaan perencanaan keuangan dan BMN dan Umum Transportasi Jabodetabek, pengelolaan komunikasi dan transportasi Jabodetabek, serta legislasi dan litigasi transportasi Jabodetabek.

Bapak dan Ibu yang saya hormati.

Selanjutnya dapat kami sampaikan secara singkat rincian kegiatan pada pagu anggaran tahun 2022 yaitu pertama, terkait program infrastruktur konektivitas transportasi Jabodetabek sebesar 44,9 miliar yang terdiri dari pembangunan stasiun kereta api di Jabodetabek, pembangunan fasilitas integrasi simpul transportasi Provinsi Jawa Barat, dan pembangunan listrik tenaga surya di terminal A di Jabodetabek.

(20)

Yang kedua, pelayanan transportasi Jabodetabek sebesar 93,1 miliar, yang terdiri dari penyediaan layanan angkutan umum perkotaan dengan mekanisme by the service di Jabodetabek, pembangunan ATJS atau Area Traffic Control System Terpadu di Jabodetabek, Layanan Angkutan Umum, Layanan Lalu Lintas Jalan Jabodetabek dan Pembangunan ITS (Inteligent Transport System) di Jabodetabek.

Ketiga, keselamatan transportasi Jabodetabek sebesar 24,9 miliar yang terdiri dari; pembangunan fasilitas sistem keamanan dan keselamatan transportasi di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.

Keempat adalah kegiatan penunjang teknis transportasi Jabodetabek sebesar 37,1 miliar terdiri dari; pemberian rekomendasi pembangunan TOD di wilayah Jabodetabek, rekomendasi prasarana transportasi jabodetabek, rekomendasi teknis persilangan sebidang di transportasi Jabodetabek, rekomendasi transportasi antar moda Jabodetabek, NSPK Angkutan Penumpang di Jabodetabek dan laporan monitoring sarana dan prasarana transportasi Jabodetabek dan terakhir adalah kegiatan dukungan manajemen sebesar 84,8 miliar.

Berikut disampaikan adalah 7 kegiatan strategis BPTJ di tahun 2022 berdasarkan Pagu Anggaran Tahun 2022 yaitu pertama adalah reaktifasi stasiun kereta api Jabodetabek lintas Citayam nambo sebesar 17,5 miliar;

Pembangunan fasilitas integrasi atau skybrid di stasiun Bonjong Gede ke Terminal Bojong Gede sebesar 17 miliar; kemudian yang ketiga adalah pelayanan layanan angkutan umum perkotaan by the service sebesar 57 miliar; Pembangunan ATCS sebesar 25,88 miliar; Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan di Provinsi Jawa Barat sebesar 19,7 miliar;

keenam adalah pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan di Provinsi Banten sebesar 5,3 miliar; dan terakhir adalah studi kajian pembangunan TOD Terminal Poris Plawad sebesar 2 miliar.

Adapun kegiatan tersebut telah kami susun berdasarkan skala prioritas dan merupakan kegiatan prioritas nasional Tahun Anggaran 2022 sebagai bagian dari kegiatan yang ada di dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua, serta Bapak dan Ibu Anggota Komisi V yang kami hormati.

Sebelum mengakhiri paparan ini, kami ucapkan terima kasih telah mendengarkan penjelasan BPTJ dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Tema Pelaksanaan Anggaran Tahun 2021 dan Pagu Anggaran Tahun 2022.

Sebelum mengakhiri, izinkan saya membaca:

Jalan-jalan ke Kalimantan Barat;

Jangan lupa mampir ke Kota Sintang;

(21)

Terima kasih kepada Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi V yang hebat;

Dukungan kepada BPTJ akan selalu kami kenang.

Besar harapan kami Bapak dan Ibu dapat selalu mendukung BPTJ untuk dapat mewujudkan transportasi yang baik di Jabodetabek.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA KOMISI V DPR RI/F-PDIP (LASARUS, S.Sos, M.Si.):

Nanti balasnya nanti dulu, nanti. Saya mesti susun dulu pantunnya Pak, nanti baru saya jawab.

Silakan Pak Ridwan.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Bu Polana, pantunnya menghebohkan kita punya rasa ngantuk begitu.

Baik, sampailah kepada pendalaman Anggota. Kita mulai dari Pak Sudewo.

Silakan Pak Sudewo, siap-siap Pak Ilham Pangestu.

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.):

Terima kasih Pimpinan.

Langsung saja kepada Dirjen Perhubungan Laut.

KETUA RAPAT :

Singkat-singkat ya Pak Dewo ya singkat-singkat.

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.):

Siap Pak. Dari pemaparan Pak Dirjen Perhubungan Laut yang paling tertarik yang disampaikan adalah model KPBU, karena sesungguhnya banyak sekali fasilitas transportasi laut, sarana dan prasarana itu bisa bersama-sama dengan pihak ke tiga itu melakukan penyediaan, tidak semuanya sarana dan prasarana itu menjadi tanggung jawab atau menjadi kewajiban APBN. Apalagi mengingat postur anggaran negara kita ini dalam kondisi yang tidak sehat, kondisi sehat pun sebaiknya oleh Kementerian Perhubungan dalam hal Dirjen

(22)

Perhubungan Laut berupaya bagaimana bisa meringankan anggaran APBN Negara.

Jadi kalau Dirjen Perhubungan Laut sudah ada 1 pemikiran model KPBU yaitu Ambon Port dan Palembang Port, itu sebenarnya bisa dikembangkan di titik-titik tertentu, ditawarkan kepada pihak ketiga untuk bisa bekerja sama. Karena di titik-titik tertentu dibangun satu pelabuhan itu ternyata mempunyai potensi komersial yang sangat tinggi, bisa visible apabila dilakukan oleh pihak ketiga, oleh investor, tapi bagaimana Pemerintah menawarkan hal ini kepada pihak ketiga. Menawarkan itu bisa ada 2 model, yaitu model pertama prakarsa, silakan kepada pihak ke tiga bebas memilih titik, mau memilih titik di pelabuhan mana saja silakan melakukan studi. Kalau memang itu dikatakan visible suruh neruskan dan tidak perlu ada satu prosedur yang sulit untuk mendapatkan izin pelabuhan, apakah itu pelabuhan khusus ataukah itu pelabuhan untuk umum yang diprakarsai oleh pihak ke tiga.

Dengan demikian, Pemerintah dalam hal ini Dirjen Perhubungan Laut atau Kementerian Perhubungan tidak berat untuk menyediakan sarana dan prasarana itu. Karena dengan ketersediaan pelabuhan berada dimana-mana yang dibangun oleh pihak ke tiga, itu tentu akan memberikan suatu pengembangan perekonomian satu daerah atau satu wilayah, kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia tetapi ironisnya ini mohon maaf mudah- mudahan tidak sesuai dengan fakta, banyak sekali permohonan dari pihak ke tiga untuk minta izin membangun Pelabuhan itu sulitnya bukan main. Apakah itu benar? Kalau memang itu benar, ya dilakukan koreksi saja. Kalau itu tidak benar, ya mudah-mudahan memang tidak benar begitu. Kita sendiri saja mendorong supaya bisa dibangun oleh pihak ke tiga agar tidak memberatkan APBN, kalau sudah ada inisiatif dari pihak ke tiga masa harus dipersulit gitu kan. Jadi saya sangat setuju sekali. Kalau bisa studi itu tidak hanya karena perintah Pak Menteri tapi oleh Direktorat Perhubungan Laut punya kreativitas, punya inovasi terhadap hal ini. Saya sungguh sangat sedih ini Pimpinan.

Pak Ridwan, saya sungguh sangat sedih ini, karena sebentar lagi berpisah dengan Dirjen Perhubungan Laut Pak Agus Purnomo. Besok pagi itu sudah akhir dari masa jabatannya sebagai dirjen. Kalau boleh saya minta, saya mohon ini diperpanjang paling tidak 1 tahun itu buat saya gembira lagi begitu. Setuju tidak? Tepuk tanganlah setujulah.

Jadi setuju dan tepuk tangannya kawan-kawan ini sebagai doa Pak, mudah-mudahan Bapak masih aktif sebagai Dirjen Perhubungan Laut, karena selama ini hubungannya sangat baik dengan Pak Dirjen Perhubungan Laut.

Saya sedih, tapi ya gembira dengan apa yang disampaikan oleh Pak Perhubungan Laut, kembangkanlah Pak KPBU itu.

Kemudian yang kedua, ya saya berharap Pak Dirjen jangan lupa kepada permintaan saya yang Pelabuhan Juwana. Tadi pemaparannya, Pak

(23)

Dirjen mungkin lupa itu untuk Tahun Anggaran 2022 itu. Mudah-mudahan karena lupa saja Pak.

Kepada siapa Ibu, tentang transportasi Jabodetabek ini kayak semacam perhubungan darat yang berada di Jabodetabek gitu ya. Saya hanya ingin mendapatkan suatu penjelasan yang sangat mendasar. Dari semua program yang direncanakan oleh Ibu itu tadi, betul/tidak akan menjawab kondisi eksisting transportasi di Jabodetabek yang begitu rumit.

Jadi kalau bisa Ibu jelaskan kondisi transportasi darat di Jakarta ini yang terjadi kemacetan berada di mana-mana itu sebenarnya faktor utamanya apa?

Coba Ibu jelaskan kepada saya, faktor utama sampai terjadi kemacetan di Jakarta itu faktor utamanya apa? Dan apakah program- programnya Ibu di tahun kemarin dan tahun ini itu ada relevansinya untuk sebagai solusi dari kondisi Jakarta yang sekarang ini begitu kan. Itu perencanaannya itukan mestinya jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Yang pendek itu program yang pendek mengatasi solusi apa, yang menengah apa, dan yang panjang apa? Dan bagaimana koordinasinya Ibu dengan lembaga lain taruhlah Jasa Marga. Jalan tol itu merupakan bagian yang berada di wilayah DKI dan di jalan tol itu terjadi kemacetan di mana- mana. Kalau saya cermati kemacetan di jalan tol itu ya karena manajemen di Jasa Marga itu sendiri, bukan karena faktor lain. Apa itu? Ya adanya pintu tol yang di tengah-tengah jalan tol. Di sepanjang ruas jalan tol ada pintu tol itu jebakan itu, jebakan. Kalau pintu tol itu ya lazimnya ada di pintu masuk sama pintu keluar tol, bukan di tengah-tengah ruas jalan tol ada jalan tol. Kalau persoalan konsensi antara ruas satu dengan ruas yang lain itu merupakan suatu perbatasan, itu kan hanya akuntansi, itu kan hanya suatu penghitungan supaya tidak overlap antara konsesi satu dengan yang lain, tapi mengapa itu diadakan seperti pintu tol yang ada di Cililitan. Ya pintu tol yang di Karang Tengah sudah dibuka bisa kok, akuntansinya bisa berjalan kok. Kalau soal duit bercampur bisa tapi catatan itukan bisa berpisah, mengapa itu masih.

Nah ini apa upaya Ibu untuk menyelesaikan seperti itu contohnya.

Kemudian kepada Pak Perhubungan Darat. Pak Perhubungan Darat, ini kita bicara, berbicara dari hati nurani-lah Pak ya, dari hati Nurani. Kita dengan Pak Perhubungan Darat itu hubungannya sangat baik dan sangat responsif Pak Perhubungan Darat kalau ini apa saja. Secara holistic itu bagus, tidak hanya secara formal semacam ini. Hanya dalam kali ini mohon ditingkatkan Pak kerjasama antara Perhubungan Darat dengan kami. Februari 2024 itu sudah Pemilu lagi loh kami Pak, jadi perlu.

Saya merasakan sekali program dari Perhubungan Darat yang namanya lampu-lampu di pedesaan itu ternyata sangat membantu masyarakat desa. Banyak sekali masyarakat desa yang belum menikmati penerangan dan itu kalau berharap dari Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Provinsi, ternyata sangat sulit dengan hadirnya program Bapak yang kemarin itu Pak tahun ini berjalan, itu sangat gembira, sehingga tolong

(24)

dalam kebijakan fiskal yang meskipun sempit dengan anggaran yang begitu terbatas, tapi karena itu sangat mendasar basic ya, dibutuhkan oleh masyarakat desa, tolong program semacam ini ditingkatkan, Pak. Ya saya ini sangat terpukul sebenarnya, tidak bisa keluar kata-kata dengan baik karena sangat terpukul dengan jaket yang dipakai oleh Pak Perhubungan Darat ini terlalu indah untuk kita pandang begitu ya, tapi ya dengan kekuatan moral tetap bisa berbicara. Bagus untuk jaketnya, tolong tepuk tangan buat Pak Dirjen Perhubungan Darat.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

Ini memang mau buru-buru pulang? Foto-foto, foto. Mana fotonya tidak ada? Kameranya sudah? Cocoklah.

Terima kasih Pak Dewo.

Silakan Pak.

KETUA KOMISI V DPR RI/F-PDIP (LASARUS, S.Sos, M.Si.):

Mas Dewo, ini mau pulang? Belum kan? Tidak, kalau pulang menang banyak dong, ngomongnya lama, nyerahinnya lama, terus pulang, menang banyak dia mas.

Baik. Silakan. Ini Mas Dewo ini rohnya Komisi V.

KETUA RAPAT :

Ilham Pangestu, siap-siap Pak M. Aras.

F-PG (ILHAM PANGESTU):

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan,

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI,

Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut dan Kepala BPTJ beserta dengan jajarannya.

(25)

Pertama-tama kita melihat realisasi APBN Tahun 2021 pada ke tiga Eselon I Kementerian Perhubungan ini, angka realisasinya sudah bagus.

Misalnya, Dirjen Perhubungan Darat sebesar 54,11%, Dirjen Perhubungan Laut sebesar 48,86% dan BPTJ sebesar 50,37%. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayanan, tugas Dirjen Perhubungan Laut sangat besar dalam rangka terwujudnya penyelenggaraan transportasi laut nasional yang efektif, efisien dan berdaya saing, serta memberikan nilai tambah sebagai infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu Pak Dirjen Perhubungan Laut, saya memohon agar anggaran yang dialokasikan dalam RAPBN 2022 ini yakni sebesar 8,95 triliun dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Angkutan Laut dan Kepelabuhan dalam rangka memperlancar arus perpindahan orang dan logistik untuk menunjang pembangunan nasional dan daerah.

Waktu kemarin saya reses, saya berkunjung ke Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe. Saya melihat dan mendengar bahwa PNBP-nya luar biasa. Ada aktivitas ekspor CPO, pupuk dan kapal-kapal LPG tetapi fasilitas pelabuhan tidak memenuhi. Permasalahan, pembangunan Gedung Operasional KSO Lhokseumawe yang dikerjakan tahun ini belum dapat dimanfaatkan disebabkan belum sesuai dengan perencanaan awal karena keterbatasan anggaran yang didapat KSOP Lhokseumawe, disebabkan alokasi anggaran yang ada di-refocussing pada Tahun Anggaran 2021. Saya minta kepada Pak Dirjen agar di Tahun Anggaran 2022 perlu dilakukan pembangunan lanjutan Gedung Operasional KSOP-nya dan juga pengadaan sarana prasarana dalam rangka menunjang kegiatan kepelabuhan di Lhokseumawe. Aceh, mempunyai potensi besar, potensi sumber daya alam yang tinggi dan tentu harus didukung oleh fasilitas Pelabuhan yang baik.

Terima kasih.

Dan untuk Dirjen Perhubungan Darat, kita melihat ada BPTD I Aceh dan permasalahannya Pak. Gambaran umum Provinsi Aceh dengan luas wilayah 57.956 kilometer persegi dan panjang jalan nasional 2.102 kilometer terdiri dari 23 kabupaten/kota dengan karakteristik wilayah daratan dan perairan serta kepulauan yang terletak di Samudera Hindia. Untuk memajukan perekonomian sangat bergantung pada ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Sehingga ketertinggalan wilayah dengan daerah-daerah lain di Indonesia dapat disejajarkan dengan terbangunnya konektivitas wilayah melalui sarana, prasarana transportasi yang handal tanpa didukung pembangunan di sektor transportasi mustahil ketertinggalan Aceh sejajar dengan daerah lain di Indonesia. Ada beberapa permasalahan yang kita temukan untuk mewujudkan sarana dan prasarana transportasi yang handal dalam rangka mewujudkan Aceh yang sejahtera seperti sudah terwujud. Hal ini disebabkan oleh karena dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Dirjen Perhubungan Darat sangat minim jika dibandingkan dengan Balai-balai yang lain di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp44.134.798.000,-.

(26)

Angka ini paling kecil dibanding dengan balai-balai lain yang di wilayahnya kecil, bahkan jalan nasionalnya juga tidak panjang jika dibandingkan dengan Aceh. Sebagai contoh, luas wilayah Provinsi Aceh adalah 57.956 kilometer persegi dan panjang jalan nasionalnya 2.102 kilometer. Jika dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Barat yang luas wilayah 42,000 kilometer persegi dan panjang jalan nasionalnya 1.448 tetapi mendapat alokasi anggaran pada Pagu Indikatif sebesar Rp86.741.697.000,-.

Dari data di atas, bisa dilihat bahwa ada ketidakadilan dalam pengalokasian anggaran Dirjen Perhubungan Darat. Apakah ada partisipasi daerah Aceh untuk Indonesia? Ada, Pemerintah Aceh telah berkontribusi untuk membangun 3 kapal penyeberangan yaitu KMP Aceh Hebat I, KMP Aceh Hebat II, dan KMP Aceh Hebat III sebesar 178 miliar yang semuanya bersumber dari dana Pemerintah Aceh. Seharusnya Kementerian Perhubungan dalam hal ini Dirjen Perhubungan Darat, dapat melihat ini sebagai bahan pertimbangan dalam mengalokasikan anggaran. Saran, agar Pagu Alokasi Anggaran Tahun 2022 untuk Provinsi Aceh dapat dipertimbangkan untuk dinaikkan atau ditambah mengingat masih banyaknya kegiatan yang belum maksimal dalam penganggaran. Misalnya:

1. Penambahan fasilitas keselamatan jalan;

2. Penambahan lampu penerangan jalan;

3. Penambahan trayek subisidi keperintisan;

4. Penambahan pembangunan fasilitas dermaga dan halte sungai;

5. Peningkatan prasarana gedung terminal.

Mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan. Saya akhiri.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah,

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumsalam.

Terima kasih.

Pak M. Aras, Muhammad Aras, siap-siap Pak Tamanuri.

F-PPP (Dr. H. MUH. ARAS, S.Pd., M.M.):

Terima kasih Pimpinan.

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Selama siang dan,

Salam sejahtera buat kita semua.

Yang terhormat Pak Pimpinan dan Kawan-kawan Anggota Komisi V,

(27)

Yang saya hormati Pak Dirjen Perhubungan Darat,

Pak Dirjen Perhubungan Laut, Ibu BPTJ dan seluruh jajaran yang saya hormati.

Pertama-tama kami selalu mengapresiasi kinerja dari ketiga Eselon I ini yang selalu memberikan kinerja yang baik. Ya terbukti dengan serapan anggaran yang begitu baik walaupun belum mencapai target, tetapi InsyaAllah mudah-mudahan di akhir tahun target itu bisa dicapai sesuai dengan rencana yang direncanakan.

Yang kedua adalah terkait dengan BPTJ, ini terkait dengan Jabodetabek. Ini pembangunan yang dilaksanakan harus betul-betul bisa mengurai permasalahan lalu lintas yang ada di Jabodetabek yang mana bahwa di zaman seperti ini saja yang masa pandemi, juga masih terjadi kesemrawutan di mana-mana. Mudah-mudahan anggaran yang tersedia betul-betul bisa dimanfaatkan secara maksimal sehingga permasalahan- permasalahan yang krusial di Jabodetabek ini InsyaAllah pelan-pelan bisa teratasi dengan baik. Saya lihat ada juga pembangunan Citayam-Nambo, Stasiun Bojong Gede yang tentu dihubungkan dengan Bojong Gede, mudah- mudahan ini menjadi salah satu solusi sehingga di area ini juga bisa teratasi kemacetan-kemacetan yang terjadi.

Yang selanjutnya adalah tentu dari Dirjen Perhubungan Darat. Ya tentu kami berterima kasih bahwa ada beberapa program yang dialokasikan ke Sulawesi Selatan terlampir di halaman 82 dan 83. Mudah-mudahan ini bisa menjadi terselesaikan, tidak seperti di 2021 hampir sebagian besar terjadi refocusing, sehingga ini tentu bisa menjawab permasalahan-permasalahan perhubungan darat yang ada di Sulawesi Selatan yang mana bahwa panjang jalan nasional juga cukup panjang dan hampir sebagian besar itu tidak ada fasilitas-fasilitas dari Kementerian Perhubungan, terutama lampu jalan dan rambu-rambu lalu lintas di area Makassar ke Sulawesi Barat dan area Makassar ke Sulawesi Tenggara.

Kemudian dapil kami juga Kabupaten Pangkep yang terdiri dari banyak pulau dan 4 kecamatan di luar Kota Pangkeb. Ini jaraknya cukup jauh, sampai dekat ke Bali sehingga tentu untuk memudahkan mereka untuk berkomunikasi dan mengurus segala sesuatu di Kota Pangkeb, tentu butuh pengadaan kapal motor yang representatif, sehingga mereka bisa secara aman dan tentu setiap saat bisa hadir di Kota Pangkep. Kenapa? Karena pada saat musim-musim seperti saat ini, ya mereka sangat kesulitan untuk bisa melalui transportasi laut.

Kemudian selanjutnya adalah tentu kita berharap di Sulawesi Selatan juga sebagian besar terdiri dari banyak kepulauan, tentu dibutuhkan Pelabuhan-pelabuhan yang representatif untuk sebagai media untuk menghubungkan daerah yang satu dengan yang lainnya. Ada di Kabupaten Bone, Kabupaten Selayar, Kabupaten Pangkeb dan tentu ini sangat penting untuk diperhatikan, karena ini juga menyelesaikan sebagian besar

(28)

permasalahan rakyat, terkait juga dengan terisolirnya beberapa daerah karena tidak ada moda transportasi yang bisa menghubungkan mereka.

Yang terakhir, tentu harapan kami bahwa di tahun 2022 tadi teman- teman juga menyampaikan bahwa kita ini tinggal 2 tahun lagi akan melaksanakan Pemilu Legislatif lagi, sehingga tentu program-program yang bisa membantu kami juga menaikkan elektoral tentu juga patut dipertimbangkan dan bisa dilaksanakan tahun 2022 dan 2023. Barangkali itu yang saya mau sampaikan Pak Ketua.

Terima kasih.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah,

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumsalam.

Terima kasih Pak Aras.

Pak Tamanuri, siap-siap Pak Suryadi.

F-P.NASDEM (Drs. H. TAMANURI, M.M.):

Terima kasih.

Yang saya hormati Pimpinan beserta seluruh Anggota, Yang terhormat Pak Dirjen Perhubungan Laut,

Perhubungan Darat dan Ibu BPTJ serta, Bapak/Ibu sekalian yang saya banggakan.

Pertama-tama, saya mengucapkan selamat sudah lulus paripurna, Pak Dirjen Perhubungan Laut. Semoga lebih meningkat lagi di tempat yang lain.

Kemudian yang kedua, apresiasi saya kepada Bapak Dirjen Perhubungan Darat, dimana PNBP-nya sudah mencapai 85,97%, luar biasa.

Kemudian selain daripada itu, saya perlu menyampaikan bahwa secara umum apa yang sudah dilakukan oleh Ibu Kepala Badan Jabodetabek sudah memadai akan tetapi yang akan datang perlu ditingkatkan lagi.

Kemudian masuk ke Perhubungan Darat. Jujur saja Pak, kalau ada disini bahwa padat karya 45,7 miliar yang mengikutsertakan 13.315 orang.

Jujur saja di tempat saya tidak tahu saya yang mana itu padat karyanya.

Mohon maaf Pak, jujur saja. Dulu karena kawan-kawan semua mengapresiasi Pak Menteri Perhubungan dengan padat karyanya, saya terpaksa ngikut juga, tapi saya tidak tahu di mana itu. Nah ini saya sampaikan kepada Pak Budi,

(29)

saya tidak tahu Pak di Lampung itu di mana Padat Karya ini, yang sudah melibatkan sekian banyak orang dan menggunakan uang sekian banyak.

Kemudian perlu saya sampaikan mengenai Terminal Betan Subing Pak, apakah ini, ini saya lihat tidak ada masuk di sini untuk dibangun.

Kemudian saya mohon dicatat Pak karena saya tidak pernah mengusul tapi kemarin saya tanyakan kepada Pak Menteri bagaimana caranya, ya sampaikan saja Pak katanya kepada Pak Dirjen Perhubungan Darat.

Mengenai lampu jalan itu dari Bandara ke Bandar Lampung itu lebih kurang 28 kilometer itu, sampai sekarang tidak ada. Jadi provinsi tidak bertanggungjawab, kabupaten tidak bertanggung jawab, kemudian PUPR tidak bertanggungjawab. Ini kembali kepada Kementerian Perhubungan.

Kemudian perlu juga diperhatikan Pak, kita ini banyak membangun terminal-terminal tapi itu mobil banyak yang berhentinya bukan di dalam terminal. Nah ini mohon supaya aparat Bapak yang ada di bawah itu mentertibkan ini supaya terminal itu bisa laku, kalau tidak, tidak laku dia.

Kemudian juga aturan yang sudah ada, sampai sekarang ini saya lihat bahwa yang truk-truk odol itu masih luar biasa nambah, bukan berkurang, sehingga ini berkaitan dengan jalan kita. Ya kalau jalan tol ya tidak apa-apa, tapi jalan negara biasa ini cepat sekali menimbulkan kerusakan. Ini tentunya kita perlu, bukan bangun, sudah ada Jembatan Timbang. Jembatan Timbang ini ya mohon maaf gampang lewat saja, melihat Jembatan Timbang sudah terus lagi ke tol. Jadi ini perlu difungsikan betul jembatan timbang itu kita bangun Gedung untuk membongkar muatan-muatan yang lebih sehingga menimbulkan dampak yang jera kepada para supir-supir.

Tadi ada untuk penyediaan BRT di 33 provinsi. Ini saya harapkan, saya usulkan kepada Bapak supaya ini diseleksi Pak, sebab di Lampung itu bubar.

Jadi bus kota itu bubar, tidak laku. Jadi jangan sampai nanti Bapak sudah beli banyak bus didrop ke Provinsi-provinsi tapi itu nanti akhirnya dilelang lagi.

Jadi oleh karena itu tidak, sudah ada diturunkan tim, dilihat kondisinya apakah sudah memungkinkan atau tidak.

Kemudian Pak Perhubungan Laut, sedikit saja. Supaya terminal- terminal apa itu pelabuhan-pelabuhan Perintis itu, ya ditingkatkan kondisinya untuk memperlancar terutama hasil-hasil perikanan dan kehutanan serta pertanian. Saya rasa demikian.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumsalam.

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui tentang proporsi dan status gizi pada anak prasekolah dengan kesulitan makan di Indonesia, khususnya di

Fatimah (2012) yang melakukan penelitian dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel terbukti berpengaruh positif terhadap Perilaku Disfungsional sehingga

Sejak tahun berdirinya 1998 Program Studi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (EPI FAI UMY) berkembang menyesuaikan

Untuk itu, penelitian ini dilaksanaan menggunakan proses pretreatment metode ultasonifikasi agar dapat menghasilkan selulosa yang lebih tinggi dengan partikel berukuran nano

Tabel 1.2 Kabupaten Jember adalah daerah di Jawa Timur yang mempunyai potensi untuk memproduksi kopi dan mempunyai luas produksi pada tahun ke tahun terus meningkat

Memasukkan unsur-unsur spiritualitas, budaya, dan kearifan lokal seperti konsep tri hita karana, catur purusa artha, manyama braya, paras paros, dan sagilig

Siswa kelas rendah yaitu mereka yang berada di rentang antara kelas satu hingga kelas 3 Sekolah Dasar. Dalam perkembangan intelektualnya siswa yang berusia antara

Namun demikian, kendati diskusi kelompok sudah dilakukan siswa merasa jenuh karena tidak ada variasi dalam kegiatan diskusi kelompok. Hasil wawancara pra penelitian