• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

GAMBARAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL

YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

VONALIA DWI CANDRANINGTYAS 1113138

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2016

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

GAMBARAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL

YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan oleh :

VONALIA DWI CANDRANINGTYAS 1113138

Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Jendral Achmad Yani Yogyakarta Tanggal:. . .

Menyetujui :

Penguji, Pembimbing,

Reni Merta Kusuma, M.Keb Dian Puspitasari, M.Keb

NIDN. 06-1603-8302 NIDN: 06.0406.8201

Mengesahkan,

a.n Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)

Reni Merta Kusuma, M.Keb NIDN. 06-1603-8302

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Vonalia Dwi Candraningtyas NPM : 1113138

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul Gambaran Lingkar Lengan Atas (Lila) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta adalah benar karya saya dengan arahan dari bembimbing dan penguji serta belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari Karya Tulis Ilmiah saya kepada Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Yogyakarta, 28 September 2016

(Vonalia Dwi Candraningtyas )

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulilahi Robbil Alamiin, segala puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Gambaran LILA pada Ibu Hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, dan selaku dosen penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi, dan memberikan masukan serta saran terhadap Karya Tulis Ilmiah. .

3. Dian Puspitasari, M.Keb, selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan pada penulis.

4. Tenaga kesehatan di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta yang telah memberikan izin dan juga membantu dalam terlaksananya Karya Tulis Ilmiah.

5. Kedua orangtua, adik dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat pada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Teman-teman mahasiswa khususnya kebidanan angkatan 2013 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dan juga semua sahabat terbaik saya yang telah banyak memberikan dorongan, bantuan, semangat, dan juga motivasi selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Para Responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk dilakukan pemeriksaan LILA penulis ucapkan terimakasih.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semua, sebagai imbalan atas segala kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 28 September 2016

(Vonalia Dwi C)

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... vi

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORI ... 7

A. Kehamilan ... 7

B. Status Gizi ... 15

C. Kekurangan Energi Kronis (KEK) ... 28

D. Kerangka Teori ... 38

E. Kerangka Konsep Penelitian ... 39

F. Pertanyaan Penelitian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Desain Penelitian ... 41

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

D. Variabel Penelitian ... 43

E. Definisi Oprasional ... 44

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 45

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 45

H. Etika Penelitian ... 48

I. Pelaksanaan Penelitian ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 51

A. Hasil Penelitian ... 51

B. Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFRTAR TABEL

Hal

1.1 Tabel Keaslian Penelitian ... 6

2.1 Tabel Bentuk Uterus berdasarkan Umur Kehamilan ... 8

3.1 Tabel Definisi Operasional ... 42

4.1 Tabel Distribusi Frekuensi LILA Ibu Hamil ... 52

4.2 Tabel Distribusi Frekuensi LILA Ibu Hamil berdasarkan karakteristik .... 53

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengantar Studi Pendahuluan dan surat Penelitian di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta

Lampiran 2. Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4. Lembar Checklist Data Ibu Hamil Lampiran 5. Data Crosstab

Lampiran 6. Lembar Konsultasi

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

GAMBARAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL

YOGYAKARTA INTISARI

Vonalia Dwi Candraningtyas1, Dian Puspitasari2

Latar Belakang: Empat masalah gizi utama di Indonesia adalah Kekurangan Energi Kronis (KEK), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi (AGB). Angka KEK pada ibu hamil di Provinsi DIY menunjukkan prevalensi dibawah rata-rata risiko KEK nasional (24,2%), tetapi prevalensi KEK ibu hamil tingkat Kabupaten/Kota DIY menunjukkan angka yang relative tinggi. pada tahun 2015 KEK pada ibu hamil di Puskesmas jetis II Bantul mengalami penurunan yaitu dari 20,18% menjadi 19,85% akan tetapi prevalensi tersebut masih menjadi angka tertinggi kedua setelah Puskesmas Kasihan Bantul.

Tujuan: Diketahui gambaran LILA pada Ibu Hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta

Metode: Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan teknik total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 44 responden. Penelitian ini menggunakan pita LILA dan checklist sebagai alat ukur dan analisis data menggunakan univariat.

Hasil: LILA ibu hamil ≥23,5 cm mayoritas sebanyak 26 responden (59,1%), berumur 20-35 tahun sebanyak 22 responden (50%), jarak kehamilan ≥24 bulan sebanyak 20 responden (45,5%), paritas ibu hamil multipara= p2-p4 sebanyak 20 responden (45,5%), dan tingkat pendapatan golongan sedang sebanyak 18 responden (40,9%).

Kesimpulan: LILA ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta rata-rata memiliki ukuran LILA ≥23,5 cm sebanyak 26 responden (59,1%).

Kata Kunci: Lingkar Lengan Atas (LILA), Ibu Hamil

1Mahasiswa Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2Dosen Pembimbing Jurusan Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

The Description of Mid-Upper Arm Circumference (MUAC) in Pregnant Mothers in Jetis II Community Health Center of Bantul, Yogyakarta

ABSTRACT

Vonalia Dwi Candraningtyas1, Dian Puspitasari2

Bcakground : Four Primary Nutritional Problems in Indonesia are Chronic Energy Defficiency (CED), Iodine Defficiency Disorder (IDD), Vitamin A Defficiency (VAD), and Iron Defficiency Anemia (IDA). The CED rate in pregnant mothers in Special Province of Yogyakarta indicated lower prevalence than the average rate of national CED risk (24,2%) but the CED prevalence in pregnant mothers in Yogyakarta region / city revealed a relatively high rate. In 2015, CED rate in pregnant mothers in Jetis II community health center of Bantul had a reduction from 20,18% to 19,85%. Nevertheless, that prevalence remained the second highest rate below the rate in Kasihan community health center of Bantul.

Objective : To identify The Description of Mid-Upper Arm Circumference (MUAC) in Pregnant Mothers in Jetis II Community Health Center of Bantul, Yogyakarta.

Method : The type of this study was descriptive and quantitative. Data compilation utilized primary data selected through total sampling technique. The number of samples in this study was 44 respondents. This study applied MUAC ribbon and checklist as assessment instruments and data analysis method was univariate.

Result : The majority of pregnant mothers with MUAC of ≥23,5 cm was as many as 26 respondents (59,1%), aged between 20-35 years old as many as 22 respondents (50%), had inter-pregnancy interval of ≥24 months as many as 20 respondents (45,5%), had multipara parity of p2-p4 as many as 20 respondents (45,5%), and had moderate income level as many as 18 respondents.

Conclusion : MUAC in pregnant mothers in Jetis II community health center of Bantul, Yogyakarta, was averagely ≥23,5 cm as many as 26 respondents (59,1%).

Keywords : Mid-Upper Arm Circumference (MUAC), Pregnant Mothers.

1A sudent of D3 Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta

2A counseling lecturer of D3 Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kehamilan adalah masa seorang wanita telah terhenti dari haid untuk beberapa waktu hingga proses persalinan. Hal ini akan terjadi selama kurang lebih 9 bulan, atau 40 minggu, atau 280 hari. Kehamilan yang normal akan berlangsung selama 38-40 minggu. Proses kehamilan terbagi menjadi tiga fase, yaitu trimester pertama (0-3 bulan atau 0-12 minggu), trimester kedua (4-6 bulan atau 12-28 minggu), dan trimester ketiga (7-9 bulan atau 28-40 minggu) (Istiany, 2014).

Ibu hamil pada masa kehamilan harus menyiapkan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan janin dan dirinya sendiri. Ibu hamil perlu makan untuk 2 orang dengan dukungan gizi yang sesuai dan seimbang. Ibu hamil dianjurkan makan secukupnya saja, namun bervariasi sehingga kebutuhan akan aneka macam zat gizi terpenuhi. Kebutuhan tambahan zat gizi pada ibu hamil harus benar-benar diperhitungkan, sehingga tidak mengakibatkan kelebihan yang berakibat merugikan. Makanan yang sangat dianjurkan pada masa kehamilan adalah susu, telur, sayur, buah, mentega, margarin, serta vitamin, utamanya vitamin A, D, dan C. Ibu hamil harus menghindari mengkonsumsi makanan yang berlebihan karena dapat merugikan janin dan diri sendiri. Penambahan zat gizi pada masa kehamilan harus disesuaikan dengan keperluannya (Siti, 2010).

Adapun faktor utama indeks kualitas hidup yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Faktor-faktor tersebut erat kaitannya dengan status gizi masyarakat yang dapat digambarkan pada status gizi anak, balita, dan wanita hamil. Adapun empat masalah gizi utama di Indonesia adalah Kekurangan Energi Kronis (KEK),

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi (AGB) (Yuliastuti, 2014).

Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat. Jika ibu hamil mengonsumsi makanan yang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi.

Kekurangan zat gizi pada ibu hamil dan rendahnya derajat kesehatan ibu hamil masih sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di DIY tahun 2014 sebanyak 40 kasus. Kematian ibu di DIY sebanyak 40 kasus terjadi pada saat persalinan yang disebabkan oleh perdarahan (20%), Pre Eklamsia berat (12,5%), dan jantung (10%) (Dinkes DIY, 2015).

KEK merupakan keadaan seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama. Salah satu dampak jangka panjang masalah gizi pada ibu hamil dengan KEK adalah melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Ibu yang mengalami KEK berisiko melahirkan bayi BBLR 4,8 kali lebih besar dari pada ibu yang tidak mengalami KEK. Adapun cara untuk mengetahui risiko KEK pada ibu hamil salah satunya dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Pengukuran LILA yang digunakan untuk menentukan seorang ibu hamil berisiko KEK adalah ≤ 23,5 cm (Ariyani, 2012).

Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menurut provinsi di Indonesia menunjukkan prevalensi risiko KEK pada wanita hamil di Provinsi DIY di bawah rata-rata risiko KEK nasional (24,2%). Walaupun demikian prevalensi KEK ibu hamil tingkat Kabupaten/Kota DIY menunjukkan angka yang relatif tinggi (Riskesdas, 2013).

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Prevalensi ibu hamil KEK di DIY pada tahun 2013 di Kabupaten Bantul yaitu 33,4%, sedangkan untuk Kota Yogyakarta dan Sleman totalnya 12,6%

(Dinkes DIY, 2013). Data Dinkes Kabupaten Bantul pada tahun 2014 menunjukkan prevalensi KEK ibu hamil tertinggi kedua di Puskesmas Jetis II sebesar 20,18%, dan terendah di Puskesmas Sewon I sebesar 1,17% (Dinkes Bantul, 2014). Prevalensi ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Jetis II Bantul tahun 2015 mengalami penurunan yaitu dari 20,18% menjadi 19,85%, akan tetapi prevalensi tersebut masih menjadi angka tertinggi kedua setelah Puskesmas Kasihan Bantul, karena sesuatu hal yang tidak diperbolehkannya dilakukan penelitian di Puskesmas Kasihan Bantul peneliti memilih tempat penelitian di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta dengan prevalensi angka kejadian KEK tertinggi kedua.

Berdasarkan latar belakang maka peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran LILA pada ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta Tahun 2016.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimana Gambaran LILA pada Ibu Hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta”.

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Diketahui gambaran LILA pada ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui gambaran LILA pada ibu hamil dengan LILA <23,5 cm di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta.

b. Diketahui gambaran LILA pada ibu hamil dengan LILA ≥23,5 cm di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta.

c. Diketahui gambaran LILA pada ibu hamil berdasarkan karakteristik di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi di bidang kebidanan mengenai gambaran LILA pada ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Bidan di Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang gambaran LILA pada ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta.

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

b. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi untuk menunjang keilmuan mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan tentang LILA pada ibu hamil terutama bagi mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

c. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian tentang gambaran LILA pada ibu hamil.

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

N

o Nama/Judul Metode

Penelitian Hasil Penelitian Persamaan/ Perbedaan 1

.

Ariyani (2012) Validitas lingkar Lengan Atas mendeteksi risiko Kekurangan Energi Kronis pada wanita Indonesia. 2012

Penelitian deskriptif, dengan menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007-2008

Hasil yang diperoleh yaitu, sekitar 6,7% wanita usia 20 45 tahun di Indonesia mengalami KEK (IMT < 18,5 kg/m2)

Persamaan:

menggunakan metode penelitian deskriptif, berkaitan dengan kejadian KEK pada ibu hamil.

Perbedaan: judul, sample penelitian, data penelitian, tahun penelitian, tempat penelitian 2

.

Yuliastuti (2014)/

Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin 2014

Metode yang digunakan adalah survei analitik dengan

pendekatan case control

Hasil penelitian di dapatkan sekitar 33,33% ibu hamil kekurangan energy kronis, 47,4% ibu hamil dengan status bekerja, sebagian ibu hamil 78,9% memiliki jarak kehamilan ≥2 tahun. Tidak ada hubungan pekerjaan fisik ibu hamil dengan jarak kehamilan dengan kekurangan energi kronis (KEK)

Persamaan: sama-sama membahas tentang Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil.

Perbedaan: metode penelitian, pendekatan penelitian, judul, tempat dan tahun penelitian.

3 .

Hasanah 2012/

Kebiasaan makan menjadi salah satu penyebab

kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di poli kebidanan RSI&A Lestari Cirendeu Tangerang Selatan 2012

Pepenelitian dengan deskriptif kualitatif, melalui wawancara mendalam dan observasi di kediaman ibu hamil

Hasil penelitian ini terdapat aspek kebiasaan makan merupakan salah satu penyebab KEK pada ibu hamil, aspek perilaku

kebiasaan makan seperti tidak makan bersama keluarga, pada makanan yang kurang

beragam dan bersumber energi, frekuensi dan porsi makanan yang kurang pantangan terhadap makanan yang memenag baik untuk dikonsumsi, cara

mendistribusikan makanan keluarga yang kurang baik, dan cara memilih bahan makanan yang kurang baik merupakan penyebab terjadinya KEK pada ibu hamil.

Persamaan: sama-sama meneliti KEK pada ibu hamil.

Perbedaan: pendekatan penelitian, judul, tahun, metode dan tempat penelitian.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Jetis II merupakan satu dari 27 Puskesmas di wilayah Kabupaten Bantul yang terletak di Desa Patalan Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Provinsi DI Yogyakarta. Luas wilayah kerja Puskesmas Jetis II sekitar 11,01 km2. Wilayah kerja Puskesmas Jetis II terdiri atas 2 desa yaitu Desa Patalan dan Canden. Desa Patalan terdiri dari 20 Padukuhan dan 89 RT, sedangkan Desa Canden terdiri dari 15 Padukuhan dan 76 RT.

Pelayanan yang diberikan di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul terutama dalam bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), meliputi pelayanan imunisasi calon penganten (Caten) dan tetanus toxoid (TT) ibu hamil dilakukan setiap hari. Pemeriksaan kehamilan dilakukan setiap hari Senin dan Rabu, pelayanan Keluarga Berencana (KB) setiap hari Selasa.

Setiap ibu hamil yang akan melakukan pemeriksaan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Jetis II dan Puskesmas Pembantu Canden terlebih dahulu melakukan pendaftaran. Ibu hamil menunggu giliran untuk melakukan pemeriksaan di ruang KIA. Ibu hamil kunjungan ulang hanya dilakukan pemeriksaan TTV dan pemeriksaan Leopold, sedangkan ibu hamil kunjungan pertama dilakukan pemeriksaan ibu hamil lengkap.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

2. Distribusi Frekuensi LILA Ibu Hamil di Puskemas Jetis II Bantul Yogyakarta Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi LILA Ibu Hamil di Puskesmas Jetis II

Bantul Yogyakarta

LILA f %

<23,5 cm 18 40,9%

≥23,5 cm 26 59,1%

Jumlah 44 100%

Rata-rata LILA 24,48 (Sumber: Data Primer 2016)

Berdasarkan tabel di atas mayoritas ibu hamil memiliki LILA ≥ 23,5 cm sebanyak 26 responden (59,1%), LILA <23,5 cm sebanyak 18 responden (40,9%). Dan rata-rata LILA ibu hamil di puskesmas memiliki ukuran LILA 24,48 cm.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

3. Gambaran LILA ibu hamil berdasarkan karakteristik ibu di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta

Tabel 42 Distribusi Frekuensi LILA Ibu Hamil berdasarkan karakteristik ibu di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta

(Sumber: Data Olah 2016)

Berdasarkan tabel di atas LILA ibu hamil ≥23,5 cm mayoritas sebanyak 26 responden (59,1%) berumur 20-35 tahun sebanyak 22 responden (50%), jarak kehamilan ≥24 bulan sebanyak 20 responden (45,5%), gravida ibu hamil multigravida= p2-p4 sebanyak 20 responden (45,5%), trimester ibu hamil TM II sebanyak 14 responden (31,8%), dan tingkat pendapatan golongan sedang sebanyak 18 responden (40,9%).

Karakteristik

Pemeriksaan LILA

Jumlah

<23,5 cm ≥ 23,5 cm

f % f % f %

Umur

<20 tahun 1 2,3% 0 0% 1 2,3%

20-35 tahun 16 36,4% 22 50% 38 86,4%

>35 tahun 1 2,3% 4 9,1% 5 11,4%

Jumlah 18 40,9% 26 59,1% 44 100%

Jarak Kehamilan

<24 bulan 0 0% 0 0% 0 0%

>24 bulan 6 13,6% 20 45,5% 26 59,1%

Belum pernah hamil 12 27,3% 6 13,6% 18 40,9%

Jumlah 18 40,9% 26 50,1% 44 100%

Gravida

Primigravida=g1 12 27,3% 6 13,6% 18 40,9%

Multigravida=g2-g4 6 13,6% 20 45,5% 26 59,1%

Grandemultigravida=g5/lebih 0 0% 0 0% 0 0%

Jumlah 18 40,9% 26 59,1% 44 100%

Umur Kehamilan

TM I 4 9,1% 4 9,1% 8 18,2%

TM II 9 20,5% 14 31,8% 23 52,3%

TM III 5 11,4% 8 18,2% 13 29,5%

Jumlah 18 40,9% 26 59,1% 44 100%

Tingkat pendapatan

Gol.tinggi 0 0% 2 4,5% 2 4,5%

Gol.sedang 5 11,4% 18 40,9% 23 52,3%

Gol.rendah 13 29,5% 6 13,6% 19 43,2%

Jumlah 18 40,9% 26 59,1% 44 100%

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran LILA pada ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta berdasarkan karakteristik ibu hamil.

1. Gambaran LILA pada Ibu Hamil

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan mayoritas ibu hamil memiliki LILA ≥23,5 cm sebanyak 26 responden (59,1%), LILA <23,5 cm sebanyak 18 responden (40,9%). Ibu hamil yang mengalami gizi kurang dalam waktu yang cukup lama, akan berpengaruh untuk proses tumbuh kembang janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bati, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan) dan BBLR (Sandjaja, 2009).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Aryani (2012) hasilnya rata-rata ukuran LILA wanita Indonesia berkisar antara 23,37 cm – 29,67 cm. Hal ini sejalan dengan teori bahwa ambang batas LILA pada WUS dengan risiko KEK adalah 23,5 cm (Supariasa, 2012). Secara garis besar ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta yang memiliki ukuran LILA ≥23,5 cm sebanyak 26 responden (59,1%) tidak KEK, dan rata- rata LILA ibu hamil di puskesmas memiliki ukuran LILA 24,48 cm.

2. Gambaran LILA pada Ibu Hamil berdasarkan karakteristik

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan mayoritas ibu hamil memiliki LILA <23,5 cm sebanyak 18 responden (40,9%), berumur 20-35 tahun sebanyak 16 responden (36,4%), jarak kehamilan belum pernah hamil sebanyak 12 responden (27,3%), primigravida sebanyak 12 responden (27,3%),

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

TM II sebanyak responden (20,5%), dan tingkat pendapatan golongan rendah sebanyak 13 responden (29,5%). Ibu hamil memiliki LILA ≥23,5 cm sebanyak 26 responden (59,1%), berumur 20-35 tahun sebanyak 22 responden (50%), jarak kehamilan >24 bulan sebanyak 20 respondem (45,45%), multigravida sebanyak 20 responden (45,5%), TM II sebanyak 14 responden (31,8%), tingkat pendapatan golongan sedang sebanyak 18 responden (40,9%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Aryani (2012) rata-rata ukuran LILA wanita umur 20-45 tahun berkisar 23,37 cm – 29,67 cm dan prevalensi wanita berisiko KEK berdasarkan LILA 23,5 cm pada wanita berumur 20-45 tahun di Indonesia adalah 12,4%. Hal ini menunjukkan meskipun ibu hamil pada umur muda namun jarak kehamilan pendek lebih meningkatkan risiko LILA < 23,5 cm dibanding dengan ibu hamil tua dengan jarak kehamilan ≥ 24 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa umur ibu hamil 20-35 tahun merupakan waktu yang baik untuk ibu hamil, sesuai dengan teori bahwa hamil di usia muda (kurang dari 20 tahun) memiliki risiko tinggi terhadap kebutuhan gizi ibu dan janin yang dikandung karena akan terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan mengalami perubahan hormon selama kehamilan (Yuliastuti, 2014).

Semakin tua umur ibu hamil (lebih dari 35 tahun) memiliki risiko tinggi kekurangan status gizi karena ibu hamil perlu energi yang besar untuk fungsi organ yang semakin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung (Proverawati, 2009).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Yuliastuti (2014) dengan hasil apabila ibu hamil dapat mengatur jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan mempunyai probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anak sehat. Jarak kehamilan yang pendek dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami kekurangan status gizi yang mengakibatkan ibu hamil memiliki LILA < 23,5 cm.

Penelitian ini mendukung teori yang menyatakan bahwa jarak kehamilan adalah waktu sejak ibu hamil sampai terjadi kehamilan berikutnya.

Jarak kehamilan terlalu dekat kurang dari 2 tahun (24 bulan) akan menyebabkan terjadinya kekurangan status gizi, karena kondisi ibu masih belum pulih optimal dan pemenuhan kebutuhan zat gizi belum optimal sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung (Prawiroharjo, 2009).

Berdasarkan tabel 4.4 sebagian besar ibu hamil memiliki LILA ≥ 23,5 cm sebanyak 20 responden (45,5%) yaitu dengan gravida multigravida = p2- p4. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kartikasari (2011) hasilnya ibu hamil yang gravidanya lebih dari 3 memiliki risiko sama untuk terkena KEK dibandingkan dengan ibu hamil yang gravidanya kurang dari 3 kali. Walaupun risiko terhdap kejadian KEK adalah ibu hamil yang belum pernah melahirkan.

Penelitian ini sesuai dengan teori banyaknya jumlah kehamilan, baik bayi yang dikandung dalam keadaan hidup maupun mati dapat memengaruhi

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

status gizi ibu hamil (Istiany, 2014). Gravida ibu berhubungan dengan BBLR, ibu hamil primigravida mempunyai risiko sekitar 4,6 kali untuk melahirkan bayi BBLR. Dari hasil penelitian didapatkan gravida lebih atau sama dengan 4 mempunyai risiko besar dibanding gravida 1, 2, dan 3 yang melahirkan BBLR (Handayani, 2008).

Berdasarkan tabel 4.5 sebagian besar ibu hamil memiliki LILA ≥ 23,5 cm sebanyak 18 responden (40,9%) yaitu dengan tingkat pendapatan sedang:

Rp. 1.500.000,- s/d Rp. 2.500.000,- per bulan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Yuliastuti (2014). Status sosial ekonomi ke bawah memungkinkan ibu mengonsumsi makanan kurang mengandung zat gizi yang diperlukan selama kehamilan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartikasari (2011), tingkat pendapatan ibu hamil akan mempengaruhi asupan gizi ibu dalam masa kehamilan, dimana ibu yang mempunyai pendapatan lebih tinggi biasa mengonsumsi makanan yang lebih bervariasi dan bergizi, sehinga akan memengaruhi status gizi ibu hamil.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian dari Sari (2012) bahwa tidak semua responden yang mempunyai tingkat pendapatan rendah saja yang menderita KEK, tetapi juga banyak responden yang memiliki tingkat pendapatan tinggi yang juga dapat menderita KEK pada ibu hamil. Hal ini membuktikan bahwa status ekonomi rendah pada masa kehamilan dikaitkan dengan kemiskinan, kurangnya higiene dan sanitasi, ganguan kesehatan, serta rendahnya tingkat pendidikan. Tampak pengaruh besar kemungkinan kematian ibu saat melahirkan atau kematian bayi saat dilahirkan, atau bayi lahir dengan

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BBLR, tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai dampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Pada semua ibu hamil dari keluarga kelas atas dan menengah mempunyai status gizi yang lebih baik dari ibu hamil yang dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah (Almatsier, 2012).

Keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah kurang memiliki pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk memberikan lingkungan yang aman (Wong, 2009).

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan di luar kemampuan peneliti yang mungkin mengakibatkan kurang maksimalnya hasil yang diharapkan. Adapun keterbatasan dan kendala dalam penelitian ini adalah:

1. Tidak semua ibu hamil melakukan pemeriksaan di Puskesmas Jetis II Bantul, sehingga peneliti harus datang ke Puskesmas Pembantu Canden dan mengadakan kunjungan ke rumah ibu hamil untuk melakukan pengumpulan data LILA ibu hamil.

2. Tidak semua ibu hamil bersedia dilakukan pemeriksaan LILA pada saat penelitian dikarenakan dengan berbagai alasan, di antaranya ibu hamil beralasan buru-buru ingin cepat pulang ke rumah, dan buru-buru ada acara.

3. Pada saat penelitian di Puskesmas Jetis II Bantul ada mahasiswa dari kampus lain yang juga sedang melakukan penelitian terhadap ibu hamil, sehingga pada saat penelitian terkadang ibu hamil tidak bersedia menjadi responden lagi dikarenakan sudah menjadi responden mahasiswa lain sebelumnya.

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran LILA ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Gambaran LILA ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta sebanyak 26 responden (59,1%) mayoritas memiliki ukuran LILA ≥ 23,5 cm.

2. Gambaran LILA ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta sebanyak 18 responden (40,9%) mayoritas memiliki ukuran LILA <23,5 cm.

3. Gambaran LILA ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta sebanyak 26 responden (59,1%) mayoritas memiliki LILA ≥23,5 cm.

4. Gambaran LILA ibu hamil di Puskesmas Jetis II Bantul Yogyakarta sebanyak 26 responden (59,1%) memiliki LILA ≥23,5 cm, berumur 20-35 tahun sebanyak 22 responden (50%), jarak kehamilan ≥24 bulan sebanyak 20 responden (45,5%), ibu hamil multigravida= p2-p4 sebanyak 20 responden (45,5%), ibu hamil TM II sebanyak 14 responden (31,8%), dan tingkat pendapatan golongan sedang sebanyak 18 responden (40,9%).

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

B. Saran 1. Bidan di Puskesmas

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan informasi jumlah ibu hamil sebanyak 26 responden (59,1%) memiliki LILA ≥ 23,5 cm dan sebanyak 18 responden (40,9%) memiliki LILA <23,5 cm. Jumlahnya yang tidak jauh berbeda namun angka ini masih cukup tinggi, diharapkan bidan di puskesmas dapat mempersiapkan WUS sebelum masa kehamilan, dan pada ibu hamil yang sudah berrisiko KEK lebih ditekankan lagi dalam pemenuhan status gizinya . 2. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi tentang gambaran LILA pada ibu hamil, serta dapat dijadikan bahan studi pendahuluan penelitian tentang LILA khususnya bagi mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan referensi selanjutnya dengan LILA <23,5 cm peneliti lain bisa meneliti lebih dalam lagi mengenai LILA pada ibu hamil serta menambah alat ukur penelitian.

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Marryana. dkk. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:

Kencana.

Almatsier, S. dkk. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ariyani, Eva. dkk. 2012. Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi Kronis Pada Wanita Indonesia. Departemen Gizi Kesmas FKM Universitas Indonesia, Gd. F Lt 2, Kampus Baru UI Depok 16424.

Cheung, Francis T. 2008. Manajemen Berat Badan Kehamilan.EGC.

Dinkes Bantul. 2010. Rencana Strategis Kesehatan Dinas Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Bantul: Kepala Dinkes Kabupaten Bantul.

Dinkes DIY 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.

Dinkes DIY. 2015. Data AKI DIY tahun 2014. Yogyakarta: Dinkes DIY.

Handayani, Sri. dkk. 2008. Paritas dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten thun 2008.STIKES Muhammadiyah Klaten.

Hasanah, Nurul D. dkk.2012. Kebiasaan Makan Menjadi Salah Satu Penyebab Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan RSI&A Lestari Cirendeu Tangerang Selatan. Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah.

Istiany, Ari dan Rusilanti. 2014. Gizi terapan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Kemenkes RI. 2014. Asuhan Gizi di Puskesmas. Minarto.

Kristiyanasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Bantul: Nuha Medika.

Manuaba, IGB. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Kb Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

_____________. 2012. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

Nugroho, Taufan. dkk. 2014. Buku Ajar ASKEB I Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Prawirohardjo,S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Proverawati, Siti Asfuah. 2009. Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sandjaja. 2009. Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) di Indonesia. Depkes RI.

Sugiyono. 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sari, P. N. dkk. 2012. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Yang Menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) Di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan:Kuantitatif-Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:

Salemba Medika.

Supariasa, I Dewa Nyoman . dkk. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Wong, D.I., Wilson, D., Winkelstein, M, L., Sehwatz, P., Eaton, M.H. (2009).

Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, volume I. EGC : Jakarta

Yuliastuti, Erni. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. Poltekes Kemenkes Banjarmasin.

Referensi

Dokumen terkait

4) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan seimbang seperti sayuran hijau, tahu, tempe, ikan, telur, kacang-kacangan, dan buah- buahan segar untuk mencegah

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada hari

Sedangkan untuk jumlah persamaan lebih dari 30, nilai RMSE tidak menunjukkan banyak perbedaan. Oleh sebab itu model dengan 10 sampai dengan 30 persamaan linier

20 tahun 2008 pasal 1, usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

Dimana sumber konflik menjadi pertimbangan dalam menyelesaikan sebuah konflik.Dengananalisis rasional empiris dalam pengelolaannya.Pertimbangan-pertimbangan itu melihat dari

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: gelatin 2%, koloid pati 2%, koloid biru berlin, koloid ferihidroksida, akuades, NaCl 03%, NaCl 0.9%, NaCl 5%, MgSO4,

91 Pada proses pengolahan data pada menu prodi, dosen, mahasiswa, dan Penelitian semua proses dalam pengolahan datanya sama yang terdiri dari 4 proses yaitu : Tambah data,

Semakin tinggi struktur aktiva (yang berarti semakin besar jumlah aktiva tetap) maka jumlah aktiva tetap yang dapat dijadikan jaminan dalam memperoleh hutang semakin