• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis. LAKIP Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 disusun dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja .

Pada bulan Januari Tahun 2012 telah disahkan Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan dokumen pernyataan Kinerja antara Direktur Jenderal Perkebunan dan Direktorat Tanaman Semusim dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah yang meliputi : (a) Pencapaian Swasembada Gula Nasional;

(b) Pengembangan Komoditas Ekspor; (c) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri; dan (d) Pengembangan Tanaman Semusim lainnya.

Penyerapan anggaran kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim sebesar Rp.232.075.354.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.225.585.428.000,- atau mencapai 97,20%. Secara rinci output kegiatan utama peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim Tahun 2012 sebagaimana tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) adalah : (1) perluasan tanaman tebu seluas 6.965 ha dengan realisasi keuangan sebesar 98,68%, (2) Penanaman tanaman kapas seluas 9.565 ha dengan realisasi keuangan sebesar 98,68% dan (3) Penanaman tanaman nilam seluas 174 ha dengan realisasi keuangan sebesar 99,99%.

Dokumen LAKIP Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 tersusun berkat

dukungan dan partisipasi semua pihak, sehingga laporan ini diselesaikan

dengan baik. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih semoga

dokumen ini dapat menjadi pertanggungjawaban kinerja Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2012.

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 dibuat dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang tata Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Direktorat Tanaman Semusim adalah unsur pelaksana pada Direktorat Jenderal Perkebunan yang di pimpin oleh Direktur dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Perkebunan. LAKIP Direktorat Tanaman Semusim disusun sesuai dengan instruksi Presiden Replublik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2010-2014, Direktorat Tanaman Semusim mempunyai

tujuan adalah : (1) Mendorong peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman semusim, peningkatan efesiensi

dan keberlanjutan usaha; (2) Memfasilitasi peningkatan

kemampuan, kemanidirian dan profesionalisme pelaku usaha

produksi perkebunan tanaman semusim terutama petani

perkebunan (pekebun); (3) Meningkatkan hubungan sinergis

antar pelaku usaha agribisnis perkebunan tanaman semusim; (4)

Mendorong penyediaan lapangan kerja dan kesempatan

berusaha melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan

pengembangan agribisnis perkebunan tanaman semusim yang

berkelajutan dan berwawasan lingkungan; dan (5) Memfasilitasi

peningkatan kontribusi perkebunan tanaman semusim dalam

(4)

mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan.

Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran stategis yang akan dicapai Direktorat tanaman Semusim dalam Tahun 2012 adalah : meningkatnya luas areal tanaman semusim melalui upaya tersedianya pedoman umum dan teknis, terbinanya kelembagaan petani, peningkatan tambahan tenaga kerja dan terfasilitasinya pertumbuhan perekonomian di wilayah pedesaan.

Kegiatan pembangunan tanaman semusim dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk memecahkan permasalahan yang ada secara komprehensif. Atas dasar skala prioritas tersebut maka tahun 2012 fokus kegiatan Direktorat Tanaman Semusim ada 3 (tiga) yaitu : (1) Swasembada Gula Nasional; (2) Pengembangan Komoditas Ekspor; (3) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri.

Pengukuran kinerja berdasarkan capaian sasaran output kegiatan yang dibiayai dari dana APBN berupa luas areal untuk Tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1) Fokus kegiatan pencapaian swasembada gula nasional berupa perluasan (ekstensifikasi) tanaman tebu, dari target seluas 6.965 ha telah terealisasi seluas 6.875 ha atau 98%.

2) Fokus kegiatan pengembangan komoditas ekspor berupa penanaman nilam dari target seluas 174 ha telah terealisasi seluas 174 ha atau 100%.

3) Fokus kegiatan pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam negeri berupa penanaman tanaman kapas dari target seluas 9.565 ha telah terealisasi seluas 9.565 ha atau 100%.

Tahun 2012 Direktorat Tanaman Semusim mendapat alokasi

anggaran untuk kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

(5)

Mutu Tanaman Semusim sebesar Rp.232.075.354.000,- dan terserap sebesar Rp.225.585.428.000,- atau (97,20%) . Output kegiatan utama peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim Tahun 2012 secara rinci adalah sebagai berikut :

1) Perluasan tanaman tebu seluas 6.965 ha dengan anggaran sebesar Rp. 129.095.855.000,- dilaksanakan di 11 Provinsi 57 Kabupaten yaitu : Jawa Barat (6 Kabupaten), Jawa Tengah (29 Kabupaten), D.I.Yogyakarta (4 Kabupaten), Jawa Timur (6 Kabupaten), Sumatera Utara (2 Kabupaten ), Sumatera Selatan (2 Kabupaten), Lampung (1 Kabupaten), Sulawesi Selatan (4 Kabupaten), Gorontalo (1 Kabupaten), Aceh (1 Kabupaten) dan Papua (1 Kabupaten), dengan capaian realisasi fisik seluas 6,875 ha (98%) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 127.389.516.000,- (98,68%).

2) Penanaman tanaman kapas seluas 9.565 ha dengan anggaran sebesar Rp. 12.312.485.000,- dilaksanakan di 7 Provinsi dan 29 Kabupaten yaitu : Jawa Tengah (3 Kabupaten), D.I.Yogyakarta (1 Kabupaten), Jawa Timur (6 kabupaten), Bali (3 Kabupaten), Nusa Tenggara Barat (5 Kabupaten), Nusa Tenggara Timur (3 Kabupaten) dan Sulawesi Selatan (8 Kabupaten) dengan capain realisasi fisik seluas 9.565 ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp 12.311.653.000,- (99,99%).

3) Penanaman tanaman nilam seluas 174 ha dengan anggaran

sebesar Rp. 2.616.000.000,- dilaksanakan di 10 Provinsi dan

16 kabupaten yaitu: Jawa Barat (3 kabupaten), Jawa Tengah

(2 Kabupaten), D.I.Yogyakarta (2 Kabupaten), Jawa Timur

(1 Kabupaten), Sumatera Utara (1 Kabupaten), Sumatera

Barat (2 Kabupaten), Jambi (1 Kabupaten), Lampung

(1 Kabupaten), Bali (2 Kabupaten) dan Gorontalo

(1 Kabupaten) dengan capaian realisasi fisik seluas 174 ha

(6)

(100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 2.615.680.000,- (99,99%).

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam

pencapaian sasaran pembangunan tanaman semusim Tahun

2012 secara umum adalah adanya anomali iklim yang memberi

dampak negatif tehadap pelaksanaan kegiatan dan penanaman

tebu asal kultur jaringan, keterbatasan lahan untuk

pengembangan tebu, kurang trampil beberapa kelompok tani

terhadap benih asal kultur jaringan serta tidak seimbangnya

antara ketersediaan benih kapas dan pelaksanaan

pengembangan kapas. Hal tersebut mengakibatkan capaian

kegiatan Direktorat Tanaman Semusim tidak terealisasi 100%.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

IKHTISAR EKSEKUTIF ………. ii

DAFTAR TABEL ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1. Latar Belakang ………... 1

1.2. Organisasi ……….. 2

BAB II PERENCAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ………... 5

2.1. Perencanaan Kinerja (Rencana Stratejik) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ………. 5 2.1.1. Visi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014……… 5 2.1.2. Misi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……….. 6 2.1.3. Tujuan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ………. 6 2.1.4. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……….. 7 2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……… 9 2.1.6. Strategi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ………. 10 2.1.7. Program Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ……… 10 2.1.8. Fokus Kegiatan yang terkait denan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 ………. 11

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 ……… 12

2.2.1. Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

Tahun 2012 ……... 13

(8)

2.2.2. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 ………

14

2.2.3. Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 ………...

16

2.2.4. Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 ………...

17

2.3. Penetapan Kinerja ………... 17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………... 19

3.1. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan (Output)……….. 20 3.2. Evaluasi Sasaran Pembangunan Tanaman Semusim Tahun 2012 ………... 22 3.3. Akuntabilitas Keuangan ……… 23

3.4. Permasalahan dan Upaya Penyelesaian………... 27

3.4.1. Permasalahan ………...……… 27

3.4.2. Upaya Penyelesaian………... 28

BAB IV PENUTUP ……….. 30

4.1. Kesimpulan ……… 30

4.2. Saran Rekomendasi ……… 32

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 : Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman

Semusim Tahun 2012 ……… 20 Tabel 2 : Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2012 ………. 22 Tabel 3 : Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan

Utama Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim dan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan Tahun 2012.……... 25

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : Pengukuran Kinerja Direktorat

Jenderal Perkebunan ……… 34

Lampiran 2 : Pengukuran Kinerja Tahun 2012………. 35

(11)
(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan perkebunan mempunyai peranan penting dan strategis dalam perekonomian nasional terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, penerima devisa dan pendapatan negara, penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan pasar, baik dalam maupun luar negeri, penyediaan bahan baku industri serta optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan.

Pembangunan perkebunan khususnya tanaman semusim ke depan dihadapkan kepada berbagai tantangan, seperti terjadinya berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis serta berbagai persoalan mendasar seperti adanya tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar.

Pembangunan perkebunan tanaman semusim diarahkan pada upaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman melalui fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana produksi, pemberdayaan petani, penataan kelembagaan, pelayanan data dan informasi serta meningkatkan peran tanaman semusim.

Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan

sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi

pemerintah, maka diperlukan sistem akuntabilitas yang

memadai. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

(13)

Instansi Pemerintah ( LAKIP ) didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Lakip disusun berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN & RB) Nomor: 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 dengan Format yang terdiri dari: 1) Ikhtisar Eksekutif; 2) Bab I Pendahuluan; 3) Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja; 4) Bab III Akuntabilitas Kinerja; 5) Bab IV Penutup dan lampiran.

1.2. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pertanian bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan adalah unsur pelaksana pada Kementrian Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tugas

“merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standarisasi teknis di bidang perkebunan”.

(14)

Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perkebunan terdiri dari Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Tanaman Semusim, Direktorat Tanaman Rempah Penyegar, Direktorat Tanaman Tahunan, Direktorat Perlindungan Perkebunan dan Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian tersebut maka Direktorat Tanaman Semusim mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Tanaman Semusim menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan pemberdayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

c. Penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria di

bidang identifikasi dan pemberdayagunaan sumber

daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim;

(15)

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi dan pemberdayaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tanaman Semusim.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Direktorat

Tanaman Semusim didukung oleh 4 (empat) Sub Direktorat

yaitu : (1) Sub Direktorat Indentifikasi dan Pendayagunaan

Sumber Daya; (2) Sub Direktorat Perbenihan; (3) Sub

Direktorat Budidaya; (4) Sub Direktorat Pemberdayaan dan

Kelembagaan Tanaman Semusim. Selain hal tersebut diatas

Direktorat Tanaman Semusim mempunyai modal berupa

kekuatan yaitu: (a) tersedianya SDM Direktorat Tanaman

Semusim sejumlah 60 orang dengan tingkat pendidikan S3,

S2, S1, SLTA, SLTP ; (b) tersedianya rumusan kebijakan

dan bimbingan teknis dan evaluasi bidang indentifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya,

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim yang

merupakan pelaksanaan fungsi dari Direktorat Tanaman

Semusim dalam mendukung fasilitasi pengembangan

pembangunan perkebunan.

(16)
(17)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, implementasi kebijakan pembangunan tanaman semusim, strategi dan rencana aksi yang akan ditempuk selama Tahun 2010-2014 adalah mengoptimalkan peran organisasi Direktorat Tanaman Semusim dalam memfasilitasi pengembangan usaha budidaya tanaman semusim dan peningkatan peran kelembagaan perkebunan .

2.1.1. Visi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Dalam rangka mencapai visi pembangunan perkebunan Tahun 2010 – 2014 dari bidang budidaya tanaman semusim, maka visi Direktorat Tanaman Semusim adalah : ”Menjadi fasilitator dan dinamisator terpercaya dalam memberikan pelayanan prima pengembangan usaha budidaya Tanaman Semusim perkebunan yang efisien, produktif, berdayasaing dan berkelanjutan”.

2.1.2. Misi Direktorat Tanaman Semusim Tahun

2010-2014

(18)

Dalam upaya mendukung dan berkontribusi secara nyata pada pencapaian misi pembangunan perkebunan Tahun 2010-2014, maka Direktorat Tanaman Semusim menetapkan misinya sebagai berikut :

1

1) ) Mendorong upaya peningkatan produksi dan produktivitas usaha budidaya tanaman semusim;

2) 2 ) Memfasilitasi terwujudnya integrasi antar pelaku usaha budidaya tanaman semusim dengan pendekatan kawasan;

3) 3 ) Memotivasi penerapan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi lokal;

4) 4 ) Mendorong penumbuhan dan pemberdayaan kelembagaan petani.

2.1.3 Tujuan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan

pembangunan perkebunan Tahun 2010-2014

sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana

Strategis Pembangunan Perkebunan 2010-2014,

maka kontribusi Direktorat Tanaman Semusim

difokuskan dalam upaya untuk:

(19)

1

1) ) Mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim, peningkatan efisiensi dan berkelanjutan usaha;

2

2) ) Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian dan profesionalisme pelaku usaha produksi perkebunan tanaman semusim, terutama petani perkebunan (pekebun);

3) 3 ) Meningkatkan hubungan sinergis antar pelaku usaha agribisnis perkebunan tanaman semusim;

4) 4 ) Mendorong penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan pengembangan agribisnis perkebunan tanaman semusim yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

5) 5 ) Memfasilitasi peningkatan kontribusi perkebunan tanaman semusim dalam mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan.

2.1.4. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan,

maka Sasaran pembangunan perkebunan

komoditas unggulan tanaman semusim Tahun

2010 – 2014 secara umum dilihat dari luas areal,

produksi dan produktivitas adalah sebagai berikut:

(20)

1) Luas areal komoditas unggulan terdiri dari tebu, kapas, nilam dan tembakau. Diproyeksikan tumbuh rata-rata sebesar 11,31% per Tahun dari 698,64 ribu hektar pada Tahun 2010 menjadi 1.014,61 ribu hektar pada Tahun 2014, kecuali tembakau yang luasnya diproyeksikan konstan yaitu sekitar 205 ribu hektar sampai dengan Tahun 2014. Target luas areal komoditas perkebunan tanaman semusim pada Tahun 2012 seluas 872,85 ribu hektar.

2) Produksi 3 komoditas unggulan perkebunan tanaman semusim : tebu, kapas dan nilam diproyeksikan tumbuh rata-rata sebesar 21,07%

per Tahun dari 3.294,25 ribu ton pada Tahun 2010 menjadi 6.071,00 ribu ton pada Tahun 2014. Target produksi pada Tahun 2012 sebesar 4.725,2 ribu ton.

3) Produktivitas 3 komoditas unggulan perkebunan tanaman semusim : tebu, kapas dan nilam diproyeksikan tumbuh rata-rata sebesar 4,88%

per Tahun dari 14.586 Kg/ha pada Tahun 2010

menjadi 17.433 Kg/ha pada Tahun 2014. Target

produksi pada Tahun 2012 sebesar 16.350

Kg/ha.

(21)

2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Direktorat Tanaman semusim, sesuai dengan ruang lingkup tugas pokok dan fungsi, serta memperhatikan arah kebijakan pembangunan perkebunan Tahun 2010-2014 maka kebijakan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014 dirumuskan dalam kebijakan umum dan kebijakan teknis sebagai berikut:

1) Kebijakan umum Direktorat Tanaman semusim adalah : Mendorong dan memfasilitasi peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya tanaman semusim perkebunan.

2) Kebijakan teknis tanaman semusim adalah:

Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim melalui:

(a) pengembangan komoditas tanaman semusim dengan memanfaatkan potensi yang ada berbasis sumberdaya lokal, pengembangan IPTEK dan memperhatikan kelestarian sumberdaya alam;

(b) peningkatan kemampuan SDM ;

(c) pengembangan kelembagaan dan

kemitraan usaha;

(22)

(d) peningkatan investasi usaha tanaman semusim sesuai kaidah pengelolaan SDA dan lingkungan hidup dan;

(e) pengembangan sistem informasi tanaman semusim.

2.1.6. Strategi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran serta implementasi kebijakan pembangunan tanaman semusim, strategi dan rencana aksi yang akan ditempuh selama Tahun 2010-2014 adalah mengoptimalkan peran organisasi Direktorat Tanaman Semusim dalam memfasilitasi pengembangan usaha budidaya tanaman semusim dan peningkatan peran kelembagaan perkebunan melalui : (1) pengembangan komoditas tanaman semusim; (2) peningkatan SDM; (3) pengembangan kelembagaan petani dan kemitraan usaha; (4) peningkatan investasi usaha dan; (5) pengembangan sistem informasi manajemen.

2.1.7. Program Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014

Berdasarkan hasil restrukturisasi program dan

kegiatan sesuai edaran bersama Menteri Keuangan

(23)

nomor: SE-1848/MK/2009 dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas nomor: 0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009, yang mengamanatkan setiap Eselon I mempunyai satu program yang mencerminkan nama Eselon I yang bersangkutan dan setiap Eselon II hanya mempunyai dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan satu kegiatan dengan demikian indikator kinerja unit Eselon I adalah outcame dan indikator kinerja unit Eselon II adalah Output. Dengan demikian yang menjadi tanggung jawab Direktorat Tanaman semusim, yang merupakan cerminan dari tugas pokok dan fungsi adalah: peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendorong upaya-upaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha serta pelayanan organisasi secara optimal dan prioritas kegiatan adalah membina, mengawal dan memberikan bimbingan teknis pengembangan tanaman semusim.

2.1.8. Fokus Kegiatan Direktorat tanaman semusim Tahun 2010-2014

Kegiatan pembangunan tanaman semusim

dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, agar

(24)

sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk memecahkan permasalahan- permasalahan yang ada secara komprehensif. Atas dasar skala prioritas, Direktorat Jenderal Perkebunan telah menetapkan tujuh fokus kegiatan pembangunan perkebunan sebagai berikut :

1) Revitalisasi perkebunan;

2) Swasembada Gula Nasional;

3) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio-energi);

4) Gerakan peningkatan produksi dan mutu kakao nasional;

5) Pengembangan komoditas ekspor;

6) Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam negeri;

7) Dukungan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan.

Dari semua fokus kegiatan yang terkait dengan Direktorat Tanaman Semusim adalah fokus nomor 2 yaitu swasembada gula nasional, nomor 5 yaitu pengembangan komoditas ekspor dan nomor 6 yaitu pengembangan komositas pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

2.2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2012

Rencana Kerja Tahunan 2012 secara detail yang meliputi

sasaran strategis, indikator kinerja dan target dapat di lihat

(25)

pada Formulir RKT berikut :

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim Tahun Anggaran : 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3

Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman semusim (Tebu, Kapas, Tembakau dan Nilam)

1. Swasembada Gula Nasional - Tebu (000 ha)

2. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

- Kapas (000 ha)

3. Pengembangan Komoditas Ekspor

- Tembakau (000 ha) - Nilam (000 ha)

4. Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

- Integrasi tanaman semusim ternak (paket)

632

20 205 16

6

2.2.1. Program Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012

Program pembanguan kegiatan Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2012 merupakan penjabaran dari

program pembangunan perkebunan Tahun 2010-

2014 yaitu : ”Peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu tanaman semusim”.

(26)

2.2.2. Sasaran pembangunan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012.

Sasaran pembangunan Direktorat Tanaman Semusim adalah sebagai berikut:

1) Luas areal tanaman tebu;

2) Luas areal tanaman kapas;

3) Luas areal tanaman tembakau;

4) Luas areal nilam.

Untuk mengukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tanaman semusim, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementrian Pertanian Tahun 2010-2014, maka telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Tanaman Semusim sesuai dengan tugas dan fungsinya :

1) Tugas :

Melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan, norma,

standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

tanaman semusim.

(27)

2) Fungsi :

(a) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang indentifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

(b) Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

(c) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang identifikasi dan pemberdayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

(d) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi dan pemberdayaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim; dan

(e) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman Semusim.

3) Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU):

(28)

No Sasaran Indikator Kinerja Sumber Data 1 Peningkatan

luas areal tanaman semusim

1. Luas areal Tebu

Dinas yang

membidangi

perkebunan tingkat Provinsi, Kab/Kota 2. Luas areal

Kapas

Dinas yang

membidangi

perkebunan tingkat Provinsi, Kab/Kota.

3. Luas areal Nilam

Dinas yang

membidangi

perkebunan tingkat Provinsi, Kab/Kota 4. Luas Areal

Tembakau

Dinas yang

membidangi

perkebunan tingkat Provinsi, Kab/Kota

2.2.3. Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012

Untuk melaksanakan kegiatan pembangunan tanaman semusim Tahun 2012 mendapat alokasi dana dari APBN sebesar Rp. 226.523.654.000,- dana tersebut untuk melaksanakan 3 (tiga) kegiatan utama pembangunan tanaman semusim yang dilaksanakan di daerah berupa dana tugas pembantuan (TP) Provinsi dan Kabupaten. Adapun kegiatan utama tersebut adalah:

1) Perluasan Tanaman Tebu seluas 6.965 ha;

2) Perluasan Tanaman Nilam seluas 174 ha;

3) Penanaman Kapas seluas 9,565 ha.

(29)

2.2.4. Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012

Fokus kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan fokus kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

1) Swasembada Gula Nasional;

2) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri;

3) Pengembangan Komoditas Ekspor;

4) Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.

2.3. Penetapan Kinerja

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen perjajian kinerja antara atasan dan bawahan dalam mewujudkan suatau capaian kinerja pembangunan, serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya berupa output.

Direktorat Tanaman Semusim dalam melaksanakan

pembangunan perkebunan Tahun 2012 dengan program

utama yaitu : “Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Semusim” mendapat alokasi dana APBN

sebesar Rp. 238.171.139.000,- namun berjalannya waktu

akibat penghematan dana tersebut berkurang menjadi

Rp.232.075.354.000,-.

(30)

Sasaran strategis dan indikator kinerja serta target yang

telah disusun dalam Format Penetapan Kinerja (PK)

Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 sebagai berikut :

(31)
(32)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Setiap akhir Tahun Anggaran dan berakhirnya kegiatan, Direktorat Tanaman Semusim melakukan Pengukuran Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja dengan menggunakan Format Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam Perman-PAN dan RB No.29 Tahun 2010.

Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai kesepakatan di lingkup Kementrian Pertanian di tetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan yaitu : 1) Sangat Berhasil ( capaian > 100%);

2) Berhasil (capaian 80% - 100%); 3) Cukup Berhasil (capaian 60% 79%); dan 4) Tidak Berhasil (capaian < 60%) dari target sasaran.

3.1.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan (Outputs) Direktorat Tanaman Semusim.

Pengukuran Kinerja yang di tandatangani antar

Pejabat Eselon II dan Direktur Jederal Perkebunan

berupa outputs yang diwujudkan dalam luas areal

komoditas.

(33)

Target yang dipergunakan adalah Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 yang merupakan bagian dari target dalam Renstra Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 - 2014. Berikut rincian luas areal per komoditas sebagaimana Tabel 1:

Tabel 1. : Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman Semusim Tahun 2008 – 2012

No Komoditas

Capaian luas areal (ha) Laju

Pertumb.

Per th (%)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Tebu 436.504 416.630 418.259 450.297 451.191 0,84

2. Kapas 11.729 12.622 10.194 10.238 9.565 -4.61

3. Nilam 22.132 24.498 24.472 28.008 29.381 8.19

4. Tembakau 196.627 204.218 216.271 228.770 249.781 6.76 Jumlah 666.992 657.968 669.196 717.313 739.918 2.73

Sumber : Renstra Direktorat Jenderal Perkebuna, Tahun 2010-2014

3.1.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan yang dibiayai dengan APBN

Pada Tahun 2012 Direktorat Tanaman Semusim mendapat alokasi dana yang tertuang dalam DIPA/POK sebesar Rp. 238.171.139.000,-, namun dalam Tahun berjalan terjadi penghematan anggaran sehingga anggaran Direktorat Tanaman

Semusim berkurang menjadi

Rp. 232.075.354.000,- .

Sasaran straregis dalam penetapan kinerja

Direktorat Tanaman Semusim adalah terlaksananya

(34)

pengembangan tanaman semusim yang meliputi tebu, kapas, tembakau dan nilam seluas 18.726,66 ha dengan realisasi seluas 18.573,97 ha (99,18%).

Outputs kegiatan pada Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1) Swasembada Gula Nasional melalui peluasan tanaman tebu, pembangunan kebun bibit datar (KBD)/Kultur Jaringan dari target seluas 7.718 ha telah terealisasi seluas 7.571 ha atau tercapai 98,10%;

2) Pengembangan Komoditas Ekspor melalui pembangunan penangkar benih nilam, penanaman nilam dari target seluas 182 ha telah terealisasi seluas 182 ha atau tercapai 100%;

3) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri melalui penanaman tanaman kapas, penanaman tanaman semusim lainnya dari target seluas 9.565 ha telah terealisasi seluas 9.565 ha atau tercapai 100%.

Untuk mengetahui secara rinci dapat dilihat formulir

pengukuran kinerja Tahun 2012 (Lampiran 1)

(35)

3.2. Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran Kegiatan Tanaman Semusim Tahun 2012

Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan dalam LAKIP adalah capaian kinerja luas areal. Jika diukur berdasarkan Rencana Kerja Tahunan/ Penetapan Kinerja Tahun 2012, secara umum capaian kinerja luas areal untuk 4 komoditas unggulan mencapai 739.918 ha dari target 693.297 ha atau mencapai 106,72%. capain tertinggi pada komoditas nilam 183,63%, tembakau 121,84%, tebu 99,76%

dan yang tidak mencapai target adalah komoditas kapas dengan capaian 47,83 %.

Realisasi kinerja luas areal tanaman semusim jika dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014 sudah melebihi target yaitu mencapai105,06 %. Rincian secara detai dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012.

No Komoditas Luas Areal (ha) Realisasi Kinerja thd (%) 2011 Target

Renstra 2010- 2014

RKT/PK 2012

Realisasi 2012

Capaian 2011

Target Renstra

RKT/PK 2012

1 Tebu 450.297 456.297 452.297 451.191 100,20 98.88 99.76

2 Kapas 10.238 25.000 20.000 9.565 93,43 38.26 47.83

3 Nilam 28.008 18.000 16.000 29.381 104,90 163.23 183.63

4 Tembakau 228.770 205.000 205.000 249.781 109,18 121.84 121.84 Total 717.313 704.297 693.297 739.918 103,15 105,06 106,72

Sumber : Renstra Direktorat Tanaman Semusim, Tahun 2010-2014

(36)

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Tahun 2012 Direktorat Tanaman Semusim mendapat alokasi anggaran untuk kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim sebesar Rp.232.075.354.000,- dan terserap sebesar Rp.225.585.428.000,- (97,20%), realisasi tidak mencapai 100% hal tersebut disebabkan terutama ada beberapa kabupaten yang dananya di kembalikan ke kas negara dengan alasan antara lain : 1) Tidak memenuhi persyaratan CP/CL; 2) Tidak adanya unit pengolahan pascapanen (khususnya gula bit); 3) kurang minatnya petani terhadap KBD Kuljar.

Output kegiatan utama peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim Tahun 2012 sebagai berikut : 1) Perluasan tanaman tebu seluas 6.965 ha dengan

anggaran sebesar Rp. 129.095.855.000,- dilaksanakan di 11 Provinsi 57 Kabupaten yaitu : Jawa Barat (6 Kabupaten), Jawa Tengah (29 Kabupaten), D.I.Yogyakarta (4 Kabupaten), Jawa Timur (6 Kabupaten), Sumatera Utara (2 Kabupaten), Sumatera Selatan (2 Kabupaten), Lampung (1 Kabupaten), Sulawesi Selatan (4 Kabupaten), Gorontalo (1 Kabupaten), Aceh (1 Kabupaten) dan Papua (1 kabupaten), dengan capaian realisasi fisik seluas 6,875 ha (98%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.

127.389.516.000,- (98,68%).

(37)

2) Penanaman tanaman kapas seluas 9.565 ha dengan anggaran sebesar Rp. 12.312.485.000,- dilaksanakan di 7 Provinsi dan 29 Kabupaten yaitu : Jawa Tengah (3 Kabupaten), D.I.Yogyakarta (1Kabupaten), Jawa Timur (6 kabupaten), Bali (3 Kabupaten), Nusa

Tenggara Barat (5 Kabupaten),

Nusa Tenggara Timur (3 Kabupaten) dan Sulawesi Selatan (8 Kabupaten) dengan capain realisasi fisik seluas 9.565 ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp 12.311.653.000,- (99,99%).

3) Penanaman tanaman nilam seluas 174 ha dengan anggaran sebesar Rp. 2.616.000.000,- dilaksanakan di 10 Provinsi dan 16 kabupaten yaitu : Jawa Barat (3 kabupaten), Jawa Tengah (2 Kabupaten), D.I.

Yogyakarta (2 Kabupaten), Jawa Timur (1 Kabupaten), Sumatera Utara (1 Kabupaten), Sumatera Barat (2 Kabupaten), Jambi (1 Kabupaten), Lampung (1 Kabupen), Bali (2 Kabupaten) dan Gorontalo (1 Kabupaten) dengan capaian realisasi fisik seluas 174 ha (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 2.615.680.000,- (99,99%).

Untuk capaian serapan keuangan untuk output kegiatan

utama peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim dapat dilihat pada Tabel 3.

(38)

Tabel 3. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Utama Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim Tahun 2012.

No Program Anggaran (Rp. 000) Output

fisik

Pagu Realisasi % %

1 2 3 4 5 6

KEGIATAN DAERAH DAN PUSAT

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim

232.075.353 225.585.428 97,20 99.18

A KEGIATAN DAERAH Pencapain Swasembada Gula Nasional

226.323.654 200.572.148

219.980.330 194.809.178

97,20 97,13

99,18 98.10 1 Perluasan (Ekstensifikasi)

tanaman tebu rakyat

129.095.855 127.389.516 98,68 98,70 2 Pembangunan kebun bibit

datar/Kultur Jaringan

22.986.098 21.215.873 92,30 93,29 3 Operasional TKP dan PL-

TKP

7.536.473 7.392.709 98,09 99.58 4 Pemberdayaan

&Penguatan Kelembagaan Petani Tebu

7.305.795 6.738.161 92,23 100

5 Persiapan, pengawalan, pemdampingan dan administrasi

4.816.880 4.733.524 98.27 100

6 Rekrutmen TKP dan PL- TKP

1.278.175 1.247.248 97,58 100 7 Pengemb. Terpadu tebu-

ternak

1.200.072 1.194.280 99.52 100 8 Administrasi, pengawalan,

pendampingan pengemb.

Terpadu tebu-ternak

128.400 111.396 86,76 100

9 Bantuan Alat Pengairan 3.400.000 2.961.773 87,11 100 10 Traktor dan Implement 21.000.000 20.117.318 95,80 100 11 Pemetaan kecocokan

lahan

1.000.000 1.000.000 100 100 12 Penilaian penangkar benih

tebu

330.000 229.690 69,60 73,00 13 Penataan varitas tebu 494.400 477.691 96,62 100 II Pengembangan

Komoditas Ekspor

3.551.255 3.429.992 96,59 100

1 Penanaman Nilam 2.616.000 2.615.680 99,99 100 2 Pemb.kebun penangkar

benih nilam

338.400 332.046 98,12 100

(39)

1 2 3 4 5 6

3 Pelatihan SPO

PenanamanNilam

410.250 332.805 81.12 94

4 Persiapan, Pengaw. &

Pendampingan

186.605 149.461 80.09 100

III Pengembangan

Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

19.043.031 18.759.664 98,51 87,50

1 Penanaman Tanaman

Kapas 12.312.485 12.311.685 98,99 100

2 Operasional dan Pelatihan

Tenaga Kontrak

Pendampingan (TKP) dan Petugas Lapangan Pembantu TKP(PLP-TKP)

5.236.832 5.148.402 98,31 100

3 Rintisan Pengembangan Pusat Pelatihan Kapas

1.121.464 1.109.914 98,97 100 4 Penanaman Tanaman

Semusim Lainnya

372.250 189.695 50,96 50

IV Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan

3.157.220 2.981.496 94.43 100

1 Pembinaan

Pengembangan Agribisnis Lembaga Mandiri Bidang Perkebunan

1.500.000 1.500.000 100 100

2 Pengawalan Pembinaan Pengemb. Agribisnis Lembaga Madiri Bid.

Perkebunan

330.650 305.909 92,52 100

3 Peningkatan Kegiatan

Perlombaan dan

penghargaan Perkebunan

1.326.570 1.175.587 88.62 100

B KEGIATAN PUSAT Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim.

5.751.700 5.605.098 97,45 100

1

Layanan Perkantoran Pusat (Dirat Tansim)

1.126.050 1.101.034 97,78 100

2

Kebijakan,

Norma,Standar,Prosedur, Kriteria,Bimbingan Teknis dan Evaluasi, dll

4.625.650 4.504.064 97,37 100

Sumber : Laporan Realisasi Fisik & Keuangan Daerah, Tahun 2012 (diolah)

(40)

Untuk lebih rinci capaian kinerja kegiatan utama dari program pembangunan tanaman semusim Tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran 2.

3.4. Permasalan dan Upaya Penyelesaian 3.4.1. Permasalahan

Permasalahan yang di hadapi Direktorat Tanaman Semusim dalam pelaksanaan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim antara lain sebagai berikut :

1) Masih adanya revisi DIPA/POK ;

2) Kurangnya dukungan dana APBN provinsi dan Kabupaten;

3) Adanya anomali iklim yang terjadi di daerah;

4) Penyediaan benih tidak tepat waktu jumlah dan kualitas;

5) Benih yang beredar belum seluruhnya disertifikasi;

6) Tidak seimbang antara ketersediaan benih kapas dan pelaksanaan pengembangan kapas;

7) Komposissi varietas belum ideal;

8) Kesulitan tenaga kerja untuk pengolahan tanah, tebang dan muat;

9) Keterbatasan lahan untuk pengembangan tebu

terhadap lahan sawah digunakan untuk

pengembangan tanaman lainnya. Sedangkan

untuk pembangunan PG memerlukan lahan

cukup luas sesuai TCD pabrik gula tersebut;

(41)

10) Beberapa lokasi pengembangan tebu jauh dari pabrik gula, menyebabkan biaya tinggi;

11) Terjadinya alih fungsi lahan karena persaingan komoditas;

12) Kurang trampil beberapa kelompok tani terhadap benih asal kultur jaringan.

3.4.2. Upaya Penyelesaian

1) Melakukan koordinasi dengan BMG untuk mendapatkan informasi perubahan iklim dapat digunakan sebagai bahan dasar penyusunan jadwal tanam dilapangan;

2) Dilaksanakannya rapat persiapan benih untuk pengembangan tebu Tahun 2013 dan persiapan penyediaan benih kegiatan Tahun 2014 dengan instansi terkait;

3) Melakukan koordinasi dengan dareah dalam melakukan perencanaan kegiatan, agar daerah lebih awal dapat melakukan alokasi kegiatan di anggaran APBD sebagai dukungan;

4) Melakukan pengembangan kebun benih tebu (KBD) yang disesuaikan dengan kebutuhan varietas dan tingkat kemasakan di masing-masing wilayah binaan pabrik gula;

5) Melakukan pembangunan kebun benih kapas

untuk penyediaan benih produksi kapas;

(42)

6) Melaksanakan bantuan traktor untuk pengolahan lahan dan alat tebang, mesin klantek dan mesin muat tebu;

7) Menyediakan bantuan unit mesin pengairan untuk lahan yang sulit pengairan;

8) Meningkatkan produksi tebu dan rendemen untuk

mengatasi persaingan antar komoditas.

(43)
(44)

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2012 merupakan bentuk pertanggung-jawaban penyelenggaraan tugas dan fungsi periode Tahun 2012.Dan merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja Direktorat Jenderal Perkebunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Semusim yang dilaksanakan pada Tahun 2012.

Program pembangunan perkebunan Tahun 2010 – 2014

yang menjadi tanggung jawab Direktorat Tanaman Semusim

adalah : Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman semusim, yang dimaksudkan untuk memfasilitasi

dan mendorong upaya-upaya untuk peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman semusim melalui

intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung

oleh perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan

usaha serta pelayanan organisasi secara optimal. Perioritas

kegiatan adalah membina, mengawal dan memberikan

bimbingan teknis pengembangan tanaman semusim, mulai

dai identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya,

perbenihan, budidaya dan pemberdayaan kelembagaan.

(45)

Untuk melaksanakan program dan kegiatan pembangunan perkebunan Tahun 2012, Direktorat Tanaman Semusim mendapat alokasi dana dari APBN sebesar Rp.

232.075.354.000,- dengan realisasi sebesar Rp.225.585.428.000,- atau keuangan tercapai (97,20%).

Dana tersebut untuk melaksanakan kegiatan pusat dan 4 (empat) kegiatan yang dilaksanakan di daerah, berupa dana Tugas pembantuan (TP). Adapun 4 kegiatan tersebut meliputi : (1) Pencapaian Swasembada Gula Nasional; (2) Pengembangan Komoditas Ekspor; (3) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri; (4) Pengembangan Tanaman Semusim Berkelanjutan.

Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Fokus kegiatan pencapaian swasembada gula nasional : peluasan tanaman tebu dari target seluas 6.965 ha telah terealisasi seluas 6.875 ha atau tercapai 98%.

2) Fokus kegiatan pengembangan komoditas ekspor : penanaman nilam dari target seluas 174 ha telah terealisasi seluas 174 ha atau tercapai 100%.

3) Fokus kegiatan pengembangan komoditas pemenuhan

konsumsi dalam negeri: penanaman tanaman kapas dari

target seluas 9.565 ha telah terealisasi seluas 9.565 ha

atau tercapai 100%. Dan

(46)

4) Urutan capaian kinerja Direktorat Tanaman Semusim adalah sebagai berikut : Kapas 100%, Nilam 100% dan Tebu 98%.

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian sasaran pembangunan tanaman semusim Tahun 2012 secara umum adalah adanya anomali iklim yang memberi dampak negatif tehadap pelaksanaan kegiatan dan penanaman tebu asal kultur jaringan, keterbatasan lahan untuk pengembangan tebu , kurang trampil beberapa kelompok tani terhadap benih asal kultur jaringan serta tidak seimbangnya antara ketersediaan benih kapas dan pelaksanaan pengembangan kapas. Hal tersebut mengakibatkan capaian kegiatan Direktorat Tanaman Semusim tidak terealisasi 100%.

4.2. Saran Rekomendasi

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),

merupakan laporan pertanggungjawaban pimpinan pada

akhir Tahun anggaran dan merupakan Tahun ke 3 (ketiga)

dari periode 5 (lima) Tahun di lingkungan Kementrian

Pertanian. Laporan tersebut merupakan sistem yang sangat

aspiratif dalam mendukung penilaian kinerja Direktorat

Tanaman Semusim. Dalam penyusunan laporan ini masih

banyak yang perlu diperbaiki dalam proses penilaian antara

lain penyusunan perencanaan dan kompilasi pelapora.

(47)

Berdasarkan permasalahan yang ada dapat direkomendasikan sebagai berikut:

1) Melakukan koordinasi dengan BMG untuk mendapatkan informasi perubahan iklim, sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar penyusunan jadwal tanam dilapangan;

2) Melakukan koordinasi dengan daerah dalam melakukan perencanaan kegiatan, agar daerah lebih awal dapat melakukan alokasi kegiatan di anggaran APBD sebagai dukungan;

3) Melakukan pembangunan kebun benih tebu (KBD) yang disesuaikan dengan kebutuhan varietas;

4) Melakukan pembangunan kebun benih kapas untuk benih produksi kapas;

5) Semoga laporan ini dapat dgunakan sebagai bahan

dasar pertimbangan dalam menetapkan kebijakan

pembangunan perkebunan pada umumnya, serta

penyediaan pelayanan khususnya terkait dengan tugas

pokok dan fungsi Direktorat Tanaman Semusim.

(48)
(49)

Lampiran 1

PENGUKURAN KINERJA

DIREKTORATJENDERAL PERKEBUNAN

Unit Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim Tahun Anggaran : 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (Ha)

Realisasi

(Ha) %

1 2 3 4 5

I.Terlaksananya Pencapaian Swasembada Gula Nasional

1.Terfasilitasinya perluasan tebu rakyat 2.Terfasilitasinya

pembangunan KBD/Kuljar

6.965 752,66

6.875 696,37

98 92,52

II.Terlaksananya Pengembangan Komoditas Ekspor

1.Terfasilitasinya

pembangunan kebun penangkar benih nilam

2.Terfasilitasinya penanaman nilam

8

174

8

174

100

100

III.Terlaksananya Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

1.Terfasilitasinya

penanaman tanaman kapas.

9.565 9.565 100

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (Ha)

Realisasi

(Ha) %

IV.Terlaksananya Pengembangan Tanaman Semusim Lainnya

1.Terfasilitasinya

tanaman semusim lainnya Demplot Penanaman Gula Bit 2.Terfasilitasinya

Demplot Penanaman Stevia

5

5

0

5

0

100

(50)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan judul “Responsivitas PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) dalam menyediakan informasi publik (Studi Pada Dinas Kesehatan Provisnsi

tingkat suku bunga orang beralih berinvestasi pada deposito yang mengakibatkan saham tidak diminati sehingga harga saham pun akan turun yang dapat diamati pada indeks

Berdasarkan rekaman ambient noise (mikrotremor) yang diperoleh dari sepuluh titik pengukuran yang tersebar di daerah Makassar, Gowa, diperoleh spektra hasil analisis dengan

Gambar 4.7 Penyebaran tekanan ditinjuan dari grafik amplitudo dan frekuensi (a) Sebelum letusan bulan maret 2006: (b) Sesudah letusan bulan september 2006 Penyebaran tekanan magma

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan formal berpengaruh secara relatif terhadap produktivitas tukang keramik lantai dan kamar mandi..

Hasil penelitian Pelaksanaan Pembelajaran PJOK pada Masa Pandemi Covid- 19 menunjukan tetap terlaksana (100%), Metode Pembelajaran PJOK menunjukkan metode yang tertinggi

Dalam rekomendasi ini Perda dan SK mengenai pengakuan masyarakat hukum adat yang telah ada sebelum hutan adat dikeluarkan dari kawasan hutan dapat digunakan

Sherif menyebut dua hal terkait dengan teori penilaian sosialnya ini, pertama, seseorang akan melihat pesan dari segi yang tidak akan mau diterimanya mengingat