MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BAHASA KOREA BERBASIS MULTIMEDIA
Andariga Martha1, Deni Erlansyah2
Fakultas Teknik Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Email: [email protected]1, [email protected]2
ABSTRAK
Hallyu atau Korean wave merupakan pop culture berasal dari Republik Korea Selatan. Dengan penyebaran budaya korea melalui Hallyu wave secara tidak langsung menjadi pengaruh pada tinggi banyaknya minat terhadap Korea Selatan, karena semakin banyak pencinta K-pop dan K-drama setiap tahunnya sehingga meningkatnya minat para pencinta K-pop dan K-drama untuk mempelajari bahasa Korea. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti bahasa Korea yang dimana akhir-akhir ini banyak sekali hal yang berhubungan dengan Korea dan menjadi bahan perbincangan masyarakat di Indonesia. Dengan melakukan metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, metode studi literatur atau kepustakaan dan metode kuesioner. Untuk metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan Multimedia Development Life Cycle (MDLC) dan untuk mendukung pembuatan media pembelajaran interaktif akan menggunakan software Adobe Animate CC, Adobe Photoshop 2015, Audacity. Media ini akan diuji coba dengan Black Box testing.
Kemudian akan diimplementasikan dalam sebuah bentuk Media Pembelajaran Interaktif Bahasa Korea Berbasis Multimedia. Hasil dari media pembelajaran interaktif bahasa Korea berbasis multimedia ini diharapkan dapat mempermudah untuk para pemula belajar bahasa Korea.
Kata kunci: Hallyu wave, Multimedia Development Life Cycle, Bahasa Korea, Adobe animate, Blackbox testing, Hangeul.
ABSTRACT
Hallyu or Korean wave is a pop culture originated from the Republic of South Korea. With the spread of Korean culture through the Hallyu wave indirectly became an influence on the high number of interests in South Korea, as more and more K-pop and K-drama lovers every year so that the increasing interest of K-pop and K-drama lovers to learn Korean. In this study, the authors will examine Korean language which lately has a lot of things related to Korea and become the subject of public discussion in Indonesia. By conducting data collection methods using interview methods, literature study methods and questionnaire methods. For system development methods in this study using Multimedia Development Life Cycle (MDLC) and to support the creation of interactive learning media will use adobe animate cc software, Adobe Photoshop 2015, Audacity. This media will be tested with Black Box testing. Then it will be implemented in a form of Multimedia-Based Korean Interactive Learning Media. The results of this interactive multimedia-based Korean language learning media is expected to make it easier for beginners to learn Korean.
Keywords: Hallyu wave, Multimedia Development Life Cycle, Korean, Adobe animate, Blackbox testing, Hangeul .
1. PENDAHULUAN
Korea Selatan merupakan salah satu destinasi liburan wisata asing yang banyak diminati dan menarik untuk dikunjungi. Selain destinasi liburan Korea Selatan juga populer dengan Hallyu atau Korean Wave.
Hallyu atau Korean wave merupakan popular culture berasal dari Republik Korea Selatan yang dimana budaya modern dari Korea Selatan mulai menyebar di banyak negara. Penyebaran budaya modern dari Korea Selatan ini tidak hanya di Negara Asia saja, melainkan Negara Eropa dan Amerika juga sudah banyak yang mulai mengikuti perkembangan dari Hallyu atau Korean Wave ini. Penyebaran budaya ini disebarkan melalui banyak sekali bidang seperti K-pop, K-Drama, Fashion (Korean Style), serta masih banyak lagi produk- produk dari negeri gingseng tersebut mulai mendunia.
Dari pengaruh Hallyu ini baik melalui media elektronik maupun media cetak tersebut semuanya menggunakan bahasa Korea membuat sebagian masyarakat khusus dari anak-anak, remaja, hingga dewasa tertarik untuk mempelajari bahasa Korea. Dilansir pada website ethonologue.com, Bahasa Korea merupakan penggunaan bahasa terbanyak di dunia yang berada di urutan ke-20 lebih dari 15 tahun pada Top 200 most spoken languages 2021 dengan jumlah 82M. Selain pengaruh dari Hallyu yang menarik peminat bahasa Korea, ada juga kerjasama antara Korea Selatan dan Indonesia dalam bidang pendidikan dari Profil Negara dan Hubungan Bilateral Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Republik Korea (kemlu.go.id), menurut data per November 2019 terdapat 1.500 orang mahasiswa dari indonesia yang sedang menempuh studi di Korea Selatan baik mengambil jurusan bahasa Korea atau jurusan yang lain.
Seiring meningkatnya penyebaran bahasa Korea di Indonesia, semakin banyak jasa yang membuka kursus bahasa Korea baik melalui buku, internet. Namun ada beberapa aplikasi yang hanya menyediakan hangeulnya saja ataupun hanya lebih cenderung berbentuk seperti kamus dan juga kurang interaktif untuk dipelajari. Kendala belajar bahasa Korea tidak hanya kurang lengkapnya aplikasi dan buku, tetapi ada juga karena terbatasnya biaya yang tergolong lumayan mahal untuk mengikuti kursus bahasa Korea.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengusulkan judul “Media Pembelajaran Interaktif Bahasa Korea Berbasis Multimedia”. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat media pembelajaran interaktif untuk memberikan suasana pembelajaran menjadi mudah, menarik, interaktif dan membantu memahami bahasa korea.
2. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran
Menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah saranan fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat keras [1].
B. Bahasa Korea
Bahasa Korea atau biasa disebut dengan Hangeul yang diciptakan oleh Raja Sejong pada tahun 1443. Bahasa Korea merupakan bahasa yang paling luas digunakan di Korea dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Sistem penulisan pada Bahasa Korea yang asli disebut dengan Hangeul yang merupakan sistem silabik dan fonetik. Sistem silabik merupakan perubahan pada tulisan ideograf yang dimana sistem silabik mengandung bunyi suku kata, dan tidak menyatakan gambar, gagasan, atau kata. Dalam sistem silabik ini dimana setiap satu huruf mewakili satu konsonan atau satu vokal. Menurut Chaer (2012:103), Fonetik merupakan suatu bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan menurut Verhaar (2010:19), fonetik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti dasar “fisik” bunyi-bunyi bahasa [2].
C. Multimedia
Multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media. Multi diartikan sebagai banyak dan sedangkan media biasa diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu, perantara, alat pengantar dalam suatu bentuk komunikasi yang berupa seperti surat kabar, majalah, atau televisi.
Menurut Hofstetter (1997), Multimedia merupakan penggunaan komputer untuk menampilkan dan menggabungkan sebuah teks, grafik, audio dan video yang menghubungkan dengan alatan yang
ringkas, multimedia merupakan suatu media yang menggabungkan dua atau lebih unsur yang dimana terdiri dari teks, gambar, grafis, audio, video dan animasi secara terintegrasi [4].
D. Adobe Animate CC
Menurut Joseph Labrecque (2016: 5) adobe animate CC merupakan perangkat lunak profesional yang dapat dipakai untuk membuat berbagai macam jenis proyek termasuk animasi, media interaktif, permainan, aplikasi smartphone, dan lain-lain. Adobe animate CC banyak digunakan untuk merancang sebuah grafis vektor, animasi, video game dan mempublikasi internet.
Fitur-fitur di dalam software Adobe animate CC , yaitu memiliki animasi berbasis motion, action script 3.0, mengelola video dengan fasilitas playback FLV, mengelola audio, menghasilkan output dengan format (SWF, APK, EXE,Web Browser, dan lain-lain).
3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM A. Concept
Media pembelajaran interaktif bahasa Korea ini dibuat untuk semua kalangan dan cocok untuk para pemula. Media pembelajaran ini diberi judul 좋아해요 (Joahaeyo) yang berarti menyukai atau suka dimana di jaman seperti saat ini dari mulai anak kecil, remaja, hingga ibu rumah tangga menyukai Korea dari mulai K-pop, K-Drama, makanan dan lain-lain. Learn Korean for Beginner ini diperuntukan untuk pengguna pemula.
B. Design 1. Flowchart
Perangkat lunak yang digunakan untuk merancang flowchart menggunakan Microsoft Visio. Berikut ini adalah tampilan flowchart dari aplikasi yang akan dirancang.
Start
Intro
Menu Utama
History
Hangeul Bahasa
Korea
Huruf Hangeul
Vokal Konsonan
Video Quiz
Bilangan Asli Korea Sino Korea Quiz
Evaluasi About Us
Exit End
Tata Bahasa Kosakata
Salam Keluarga
Cuaca Waktu Negara Musim Makanan Anggota Tubuh
Marga Kegiatan Rasa Perasaan
Tempat Profesi
Gambar 1 Flowchart
2. Design Interface 1) Menu Start
Gambar 2 Menu Start
2) Menu Utama
Gambar 3 Menu Utama
3) History Hangeul
Gambar 4 History Hangeul
4) Bahasa Korea
Gambar 5 Bahasa Korea 5) Evaluasi
Gambar 6 Evaluasi 6) About Us
Gambar 7 About Us
C. Collection Material
Tahap ketiga yaitu pengumpulan materi adalah tahapan yang sesuai dengan kebutuhan yang dikerjakan. Bahan-bahan tersebut antara lain seperti clip-art, graphic, animasi, video, audio.
Tahap ini dapat dikerjakan secara parallel dengan tahap assembly. Namun dapat juga tahap material collecting dan tahap assembly akan dikerjakan secara linear dan tidak parallel. Selama tahap ini semua gambar, data-data, audio, dan video untuk media pembelajaran ini yang diunduh dari beberapa sumber seperti gambar di unduh melalui pinterest, gif diunduh melalui giphy.com, sedangkan untuk audio diunduh melalui freesound, youtube dan menggunakan suara sendiri di edit menggunakan audacity.
D. Assembly
1)
Perangkat Keras (Hardware) terdiri dari : a. Laptop Acer Aspire E-11b. Mouse c. RAM 2 GB
d. Processor Intel Celeron CPU N2840
e. 500GB HDD
2)
Perangkat Lunak (Software) terdiri dari:a. Sistem Operasi Windows 8
b. Penulisan penelitian ini menggunakan Microsoft Word 2010
c. Adobe Animate CC digunakan dengan desain grafik vector, animasi dan diterbitkan dalam bentuk video, aplikasi web, permainan video, dan aplikasi online lainnya.
d. Adobe Photoshop dapat memperbaiki dan mempercantik tampilan gambar dengan menambahkan efek.
e. Audacity merupakan software open source untuk mengolah suara atau audio yang disediakan oleh vendor Audacity. Audacity digunakan untuk memotong suara, menambahkan, menggabungkan dan mengkonveksi ke file seperti Mp3, Ogg, dan Wave.
f. Microsoft Power Point 2010 digunakan untuk mempresentasikan hasil penelitian.
g. Web Browser menggunakan Google Chrome.
h. Microsoft Visio digunakan untuk membuat desain flowchart atau alur cerita.
E. Testing
Menurut Pressman (2010 : 597) pengujian kotak hitam atau blackbox testing yang berfokus pada aspek fungsional perangkat lunak dapat diartikan dimana teknik blackbox testing memungkinkan untuk membuat beberapa masukan yang sepenuhnya akan melakukan segala kebutuhan fungsional suatu program.
Pengujian berikutnya dilakukan dengan cara wawancara kepada tutor Bahasa Korea di Elf Education. Wawancara ini digunakan untuk layak atau tidak untuk membantu proses belajar bahasa Korea dan mengetahui kekurangan dari media pembelajaran tersebut. Hasil dari wawancara ini akan digunakan sebagai saran dari penelitian ini.
Kemudian melakukan penyebaran kuesioner yang akan disebar melalui google form pengujian ini akan dilakukan kepada peserta didik Komunitas Elf Education Responden berjumlah 25 orang dari populasi 25 orang dimana sampel yang diambil dengan menggunakan sampling jenuh adalah 20 orang anggota komunitas Elf Education bahasa Korea yang masih pemula atau Beginner dan 5 orang luar komunitas. Untuk perhitungan hasil dari data kuesioner akan menggunakan perhitungan Skala Likert.
F. Distribution
Pendistribuasian ini bertujuan untuk menyebarluaskan media pembelajaran interaktif bahasa Korea ini kepada orang-orang yang diluar sana yang ingin belajar bahasa Korea bagi pemula dan menjadi acuan utama untuk bisa membaca huruf Korea dengan mudah pada semua kalangan.
Hasil dari aplikasi media pembelajaran ini akan diekspor menjadi file berekstensi .SWF yang bisa digunakan pada komputer dan aplikasi ini disimpan di Google Drive jika ada yang ingin menggunakan media pembelajaran tersebut bisa di download dengan cara mengunjungi link yang diberikan.
4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN A. Implementasi User Interface
1) Menu start
Tampilan ini menampilkan tentang judul animasi Learn Korean For Beginner dan judul satu lagi berbahasa korea 좋아해요 (Joahaeyo) yang berarti menyukai dengan ukuran background 1280 x 720 pixel menggunakan software Adobe animate CC, Adobe Photoshop. Dibawah judul terdapat tombol Start untuk menuju ke menu utama.
Gambar 8 Menu Start 2) Menu Utama
Tampilan menu utama ini terdiri 4 menu yaitu menu History Hangeul, menu bahasa Korea, menu evaluasi dan menu About us dan animasi untuk mempercantik tampilan menu utama.
Gambar 9 Menu Utama 3) Menu History Hangeul
Tampilan History Hangeul menampilkan sejarah singkat bahasa Korea.
Gambar 10 History Hangeul 4) Bahasa Korea
Tampilan pada bahasa Korea terdapat 4 tombol yang akan menampilan masing- masing halaman yaitu tombol huruf hangeul, tombol bilangan, tombol kosakata, dan tombol tata bahasa.
Gambar 11 Bahasa Korea 5) Evaluasi
Tampilan berikutya pada halaman evaluasi akan menampilkan sebuah animasi seseorang yang sedang belajar dan tombol start untuk memulai ke soal. Pada halaman evaluasi ini terdapat 10 soal yang mencangkup dari pembelajaran bahasa Korea sebelumnya.
Gambar 12 Evaluasi 6) About Us
Tampilan ini akan menampilkan halaman tentang penulis. Pada halaman ini terdapat tombol navigasi untuk mengarahkan ke halaman sebelum dan selanjutnya, dan disisi kanan atas terdapat tombol home untuk kembali ke menu utama.
Gambar 13 About Us B. Hasil Pengujian
1) BlackBox Testing
Tahapan pengujian terhadap media yang dibuat menggunakan blackbox testing yang berfokus pada input, proses, dan output pada media.
2) Wawancara
Dari hasil wawancara yang didapat berikut adalah hasil tanya jawab dengan tutor Elf Education.
Tabel 1 Hasil Pengujian Wawancara
No. Pertanyaan Kesimpulan hasil
wawancara 1.
Apakah media pembelajaran interaktif bahasa Korea ini sudah baik untuk menjadi sarana belajar bahasa Korea bagi pemula?
Setuju
2.
Apakah dengan adanya media pembelajaran interaktif bahasa Korea ini dapat dijadikan media lain untuk melengkapi media-media yang sudah ada sebelumnya untuk belajar bahasa Korea?
Setuju
3.
Apakah media pembelajaran interaktif bahasa Korea perlu dikembangkan lagi untuk masa yang akan datang?
Sangat setuju 2) Kuesioner
Pada nilai rata-rata untuk aspek user interface yang diambil hasil persentase dari pertanyaan 3, pertanyaan 4, pertanyaan 5 dengan perhitungan sebagai berikut.
𝑌𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟= 252%
3 = 84%
Jadi, hasil pengujian untuk aspek user interface adalah 84% yang berarti dalam kriteria persentase adalah Sangat setuju.
Pada nilai rata-rata untuk aspek usability yang diambil hasil persentase dari pertanyaan 1, pertanyaan 2, pertanyaan 6, pertanyaan 7, pertanyaan 8, pertanyaan 9, dan pertanyaan 10 dengan perhitungan sebagai berikut.
𝑌𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟= 572
7 = 81,7%
Jadi, hasil pengujian untuk aspek usability adalah 81,7% yang berarti dalam kriteria persentase adalah Sangat setuju. Untuk pengolahan skala nilai rata-rata keseluruhan persentase.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 1) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan media pembelajaran interaktif bahasa Korea berbasis multimedia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Media pembelajaran interaktif bahasa Korea ini dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka dari itu media pembelajaran ini dibuat untuk pemula.
2. Media pembelajaran interaktif bahasa Korea berisi tentang huruf-huruf hangeul, cara baca hangeul, bilangan sino dan asli, kosakata, dan tata bahasa pada level 1 yang cocok untuk yang baru memulai bahasa Korea.
3. Media pembelajaran interaktif bahasa Korea ini dapat dijalankan di media komputer dan laptop dengan cara mengunduh link dari Google drive sehingga mempermudah digunakan dan lebih mudah mengulang kembali materi yang bisa diputar secara berulang-ulang secara gratis.
4. Dengan adanya media pembelajaran interaktif bahasa Korea ini diharapkan dapat membantu pemula belajar bahasa Korea dengan lebih mudah dan bisa paham dengan huruf hangeul yang dimana huruf tersebut menjadi kendala dalam memulai belajar bahasa Korea.
2) Saran
Berdasarkan hasil uji coba dilakukan, maka saran untuk penelitian media pembelajaran ini kedepannya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas seperti desain, kosakata, tata bahasa serta animasi, backsound yang digunakan dalam media pembelajaran interktif bahasa Korea.
2. Lebih mendalami bahasa Korea agar dapat membuat media pembelajaran interaktif bahasa Korea ke level-level selanjutnya dan memberikan informasi selengkap mungkin pada media yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] S. Anshori, “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran,” vol. 2, no. 1, hlm. 13, 2018.
[2] Kompasiana.com, “Konsep Dasar Fonetik,” KOMPASIANA, Jul 28, 2019.
https://www.kompasiana.com/fahrulrojo/5d3daad4097f362d6411f302/konsep-dasar-fonetik (diakses Mei 23, 2021).
[3] R. Jamaludin, Multimedia dalam pendidikan. Utusan Publications, 2005.
[4] D. Erlansyah, “Perangkat Lunak Bantu Pembelajaran Dunia Hewan Karnivora Berbasis Multimedia Interaktif,” hlm. 6, 2018.
[5] R. S. Joseph Labrecque, “LEARN Adobe Animate CC for Interactive Media,” United Stated of America: Peachpit Press., 2016.
[6] R. S. Pressman, “Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi,” Andi, Yogyakarta, 2010.