• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberian Lactobacillus sp. Dan Inulin Umbi Dahlia Pada Ransum Berbeda Kualitas Terhadap Ketersediaan Energi Metabolis Dan Produksi Telur Ayam Kedu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemberian Lactobacillus sp. Dan Inulin Umbi Dahlia Pada Ransum Berbeda Kualitas Terhadap Ketersediaan Energi Metabolis Dan Produksi Telur Ayam Kedu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pemberian Lactobacillus sp. Dan Inulin Umbi Dahlia Pada Ransum Berbeda Kualitas Terhadap Ketersediaan Energi Metabolis Dan Produksi Telur Ayam

Kedu

(Feeding Lactobacillus sp. and Inulin Dahlia Tuber powder on contrast ration Quality of Metabolizable Energy Availability and Egg Production Kedu Chicken)

Meriana Prasetyo*, Istna Mangisah**, Nyoman Suthama **

*Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian

**Staf Pengajar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Kampus drh. R. Soedjono Koesoemowardojo Tembalang Semarang 50275

Email: meriana254@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi Lactobacillus sp.dan inulin tepung umbi dahlia terhadap kecernaan serat kasar, energi metabolis dan produksi telur ayam Kedu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu T1 = ransum peternak, T2 = ransum perbaikan, T3

= T1 + 1,2 mL Lactobacillus sp. dan 1,2% tepung umbi dahlia, T4 = T2 + 1,2 mL Lactobacillus sp.

dan 1,2% tepung umbi dahlia. Ternak yang digunakan adalah 80 ekor ayam Kedu betina fase layer berumur 7 bulan.Parameter yang diamati yaitu kecernaan serat kasar, ketersediaan energi metabolis dan produksi telur ayam Kedu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Lactobacillus sp. dan inulin tepung umbi dahlia berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua parameter yang diamati. Kesimpulan penelitian adalah pemberian Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari tepung umbi dahlia 1,2% sebagai imbuhan pada ransum peternak dapat meningkatkan kecernaan serat kasar dan produksi telur tetapi tidak pada ransum perbaikan. Ketersediaan energi metabolis meningkat baik pada ransum peternak maupun perbaikan akibat penambahan probiotik dan prebiotik.



Kata kunci: tepung umbi dahlia, Lactobacillus sp., ketersediaan energi metabolis, produksi telur, ayam Kedu

ABSTRACT

 The research was aimed to evaluate feeding effect of Lactobacillus sp. and inulin from dahlia tuber powder on crude fiber digestibility, metabolizable energy availability and egg production of Kedu hens. This research used randomized complete design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. Treatment were T1 = farmer ration, T2 = improved ration, T3 = T1 + Lactobacillus sp. 1,2mL and dahlia tuber powder 1,2%, T4 = T2 + Lactobacillus sp. 1,2mL and dahlia tuber powder 1,2%. Experimental animals were 80 birds of Kedu hens of 7 months old with initial body weight was 1300 ± 229,92g. Parameters observed were crude fiber digestibility, metabolizable energy availability and egg production. The results showed that feeding Lactobacillus sp. and dahlia tuber powder significantly affected (P>0,05) all parameters. The conclusion is that feeding Lactobacillus sp. 1,2mL and inulin of dahlia tuber powder 1.2% as feed additives on farmer ration is able to increase crude fiber digestibility and egg production of Kedu hens but not on improved ration. Increasing of Energy metabolizable availability in the farmer ration and improved ration of feeding probiotics and prebiotics.

Kata kunci: inulin of dahlia tuber, Lactobacillus sp., metabolizable energy, egg production, Kedu

chicken .

(2)

PENDAHULUAN

Ayam Kedu merupakan ayam lokal yang memiliki karakteristik dan k e u n g g u l a n , d i a n t a r a n y a m u d a h beradaptasi dengan lingkungan, lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki p r o d u k t i v i t a s r e l a t i f l e b i h t i n g g i dibandingkan dengan ayam lokal pada u m u m n y a . M e s k i p u n d e m i k i a n produktivitas ayam Kedu masih lebih rendah dibandingkan dengan ayam ras.Ayam Kedu mulai bertelur pada umur 138 – 195 hari dengan produksi telur sekitar 124 butir/ekor/tahun (Krista dan Harianto, 2010). Produktivitas ayam K e d u p e r l u d i t i n g k a t k a n m e l a l u i perbaikan ransum dengan nutrisi yang memenuhi kebutuhan ayam Kedu disertai pemberian aditif seperti probiotik dan prebiotik agar proses pencernaan dapat lebih baik.

Probiotik merupakan mikroba m e n g u n t u n g k a n y a n g d i g u n a k a n sebagai imbuhan pakan. Probiotik berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan penyerapan di dalam usus dan juga produk metabolisme dari m i k r o b a m a m p u m e m p e n g a r u h i kesehatan inangnya (Sumarsihet al, 2012).Penambahan mikroba seperti L a c t o b a c i l l u s , S a c c h a r o m y c e s cerevisiae, Streptococcus faecium sebagai imbuhan pakan dalam ransum dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan, produksi telur dan efisiensi penggunaan pakan.Upaya yang dilakukan agar mikroba dapat b e r k e m b a n g b a i k y a i t u d e n g a n penambahan prebiotik sebagai substrat

“makanan” untuk mikroba sehingga m i k r o b a m e n g u n t u n g k a n d a p a t berkembang dengan baik.

Prebiotik adalah bahan pakan yang tidak dicerna oleh hewan inang tetapi merupakan makanan bagi bakteri non patogen.Salah satu jenis prebiotik yaitu inulin.Inulin dapat diperoleh dari u m b i d a h l i a y a n g d i j a d i k a n tepung.Kandungan inulin umbi dahlia

kering yaitu 65 – 75% (Haryani et al., 2013). Fungsi inulin yaitu memelihara bakteri non patogen dengan cara menekan keberadaan bakteri patogen sehingga memelihara kesehatan saluran p e n c e r n a a n h e w a n . I n u l i n d a p a t m e n e k a n p e r t u m b u h a n b a k t e r i Escherichia coli dan Salmonella dan m a m p u m e n i n g k a t k a n p o p u l a s i L a c t o b a c i l l u s s p . P e n i n g k a t a n Lactobacillus sp.akan menghasilkan produksi asam laktat dan shorth chain fatty acid (SCFA) yang menyebabkan turunnya nilai pH di dalam sekum (Krismiyanto et al., 2015). pH yang rendah dapat menurunkan keberadaan E s c h e r i c h i a c o l i s e h i n g g a d a p a t menyehatkan saluran pencernaan ayam Kedu. Saluran pencernaan yang sehat d a p a t m e n g o p t i m a l k a n p r o s e s pencernaan di sekum terutama dalam proses pencernaan serat kasar.

Serat kasar erat hubungannya dengan nilai energi metabolis karena kecernaan serat kasar yang tinggi mengakibatkan nilai energi metabolis menjadi tinggi (Wulandari et al., 2013).

Kecernaan serat kasar yang meningkat diharapkan dapat meningkatkan daya cerna nutrisi lain seperti pencernaan protein dan lemak. Meningkatnya daya cerna nutrisi-nutrisi tersebut dapat meningkatkan ketersediaan energi metabolis dan produktivitas ayam Kedu.Energi metabolis dipengaruhi oleh konsumsi dan daya cerna ransum sebab s e m a k i n t i n g g i k o n s u m s i r a n s u m didukung daya cerna yang baik dapat meningkatkan energi metabolis pada ayam (Hudiansyah et al., 2015). Energi metabolis dibutuhkan untuk hidup pokok, p r o d u k s i t e l u r s e h i n g g a d e n g a n m e n i n g k a t n y a e n e r g i m e t a b o l i s d i h a r a p k a n p r o d u k s i t e l u r d a p a t meningkat pula (Alwi, 2004).

METODE PENELITIAN

Ternak yang digunakan dalam

penelitian yaitu 80 ekor ayam Kedu

(3)

betina fase layer dengan umur 7 bulan dengan rata-rata bobot awal 1300 ± 2 2 9 , 9 2 g y a n g d i d a t a n g k a n d a r i Temanggung. Penelitian menggunakan k a n d a n g b a t t e r y . P e r a l a t a n y a n g digunakan meliputi tempat pakan, tempat minum, timbangan digital, hygrometer, tempat penampungan ekskreta, blender, alat penyemprot, peralatan analisis proksimat, bombcalorimeter. Bahan penyusun ransum terdiri dari jagung, bekatul, tepung ikan, CaCO , tepung

3

tulang, cangkang kerang, premix dan konsentrat. Bahan tambahan adalah lsyin, vitamin C, egg stimulant. Selain bahan pakan utama seperti tersebut diatas, digunakan Lactobacillus sp. dan i n u l i n d a r i u m b i d a h l i a s e b a g a i p e r l a k u a n . F o r m u l a s i r a n s u m d a n kandungan nutrisi tercantum pada Tabel 1.

M e t o d e p e n e l i t i a n d i a w a l i denganpembuatan kultur probiotik yaitu Lactobacillus sp., dan prebiotik berupa inulin dari tepung umbi dahlia. Persiapan kandang dan peralatan kandang yang m e l i p u t i s t e r i l i s a s i p e r a l a t a n d a n kandang.Tahapan berikutnya adalah pemeliharaan ayam Kedu yang dilakukan selama 3 bulan.Ransum diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari pada pukul 06.00 WIB dan 16.00 WIB, sedangkan air m i n u m d i s e d i a k a n a d

libitum.Lactobacillus sp. dan inulin umbi dahlia dicampurkan dalam ±25%

ransum dari kebutuhan sehari dan diberikan pada pagi hari.Perlakuan dimulai saat ayam Kedu berumur 7 bulan d a n b e r a k h i r p a d a u m u r 9 bulan.Pengambilan data atau parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kecernaan serat kasar, ketersediaan energi metabolis, dan produksi telur.

Kecernaan serat kasar dan ketersediaan energi metabolis diukur menggunakan

metode total koleksi dari 1 ekor ayam tiap ulangan yang diberi ransum perlakuan dengan penambahan indikator Fe O

2 3

sebanyak 0,5%. Ekskreta ditampung ketika telah berubah warna sesuai indikator Fe O sampai warna ekskreta

2 3

berubah normal kembali.Pengumpulan ekskreta dilakukan 4x pengulangan m a s i n g - m a s i n g b e r s e l a n g 1 hari.Selanjutnya ekskreta dikeringkan dan dihomegenkan.Sampel ransum dan ekskreta ditimbang dan dikeringkan kemudian dianalisis bahan kering, serat kasar, dan gross energy.

Perhitungan serat kasar dihitung dengan rumus:

Energi Metabolis Semu (kkal/g) = (A x B) - (C - D)

A Keterangan:

A = jumlah konsumsi pakan B = gross energy pakan C = jumlah ekskreta

D = gross energy ekskreta

Data produktivitas ayam Kedu dihitung dengan metode hen day production selama 3 bulan dengan rumus :

Kecernaan serat kasar =

(konsumsi serat kasar- serat kasar ekskreta) konsumsi serat kasarx 100%

Konsumsi serat kasar = Σkonsumsi ransum x kadar serat kasar dalam ransum

Serat kasar ekskreta = Σekskreta x kadar serat kasar ekskreta

HDP = Σ produksi telur (butir)

Σ ayam x 100%

(4)

Tabel 1. Formulasi Ransum

Bahan Pakan Ransum Peternak Ransum Perbaikan

---%---

Jagung 36 50

Bekatul 36 15

Bungkil Kedelai - 22

Tepung Ikan - 6,9

CaCO3 - 1,5

Tepung Tulang - 0,5

Cangkang Kerang - 3

Premix 5 1

Konsentrat 23 -

Lisin - 0,05

Methionin - 0,05

Total 100 100

Kandungan Nutrien Energi metabolis**

(kkakl/g)

2585 2823

Protein Kasar* 12,82 17,89

DL-Lis in*** 0,83 1,06

DL-Methionin*** 0,27 0,42

Arginin* 1,125 1,25

Serat kasar* 7,58 3,95

Lemak kasar* 2,28 2,28

Kalsium* 2,43 2,21

Posphor* 2,68 0,68

Keterangan :*Dianalisis di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan (2015).

**Berdasakan rumus perhitungan Balton (Siswohardjono,1982).

***Berdasarkan Tabel NRC (1998).

Rancangan Percobaan dan Analisis Data

 Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari R1 = r a n s u m p e t e r n a k , R 2 = r a n s u m perbaikan, R3 = ransum peternak + 1,2%

t e p u n g u m b i d a h l i a + 1 , 2 m L Lactobacillus sp., R4 = ransum perbaikan + 1,2% tepung umbi dahlia + 1,2 mL L a c t o b a c i l l u s s p . D a t a d i a n a l i s i s menggunakan analisis ragam pada taraf 5%. Jika suatu perlakuan berpengaruh nyata pada sebuah peubah tertentu (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji

Duncan pada taraf nyata 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

R a n s u m p e r b a i k a n t a n p a penambahan Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari tepung umbi dahlia 1,2%

(T2), ransum peternak + Lactobacillus sp.

1,2 mL dan inulin dari tepung umbi dahlia

1,2% (T3) dan ransum perbaikan +

Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari

t e p u n g u m b i d a h l i a 1 , 2 % ( T 4 )

menghasilkan kecernaan serat kasar

lebih tinggi dibandingkan dengan ransum

p e t e r n a k t a n p a p e n a m b a h a n

Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari

(5)

tepung umbi dahlia 1,2% (T1). Ransum yang susunannya telah diperbaiki mampu mencukupi kebutuhan ayam serta adanya penambahan tepung umbi Dahlia sebagai sumber “makanan” bagi Lactobacillus sp. yang menghasilkan asam laktat dan asam lemak rantai pendek (SCFA). Kedua produk yang d i h a s i l k a n m e m b u a t p H s a l u r a n pencernaan menjadi asam sehingga populasi Escherichia coli menurun dan saluran pencernaan menjadi sehat yang berdampak pada peningkatan proses pencernaan termasuk mencerna serat k a s a r. K r i s m i y a n t o e t a l . ( 2 0 1 5 ) menyatakan bahwa pH yang rendah m e r u p a k a n s u a s a n a y a n g m e n g u n t u n g k a n k a r e n a d a p a t m e n u r u n k a n k e b e r a d a a n b a k t e r i patogen dan meningkatkan bakteri yang

Parameter Perlakuan

T1 T2 T3 T4

Kecernaan Serat Kasar (%) 18,28

b

22,81

a

22,49

a

23,91

a

Energi Metabolis (kkal/kg) 2536,62

c

2624,09

b

26,43,83

b

2750,81

a

Hen day production (%) 25,99

b

41,55

a

41,19

a

40,46

a

menguntungkan seperti Lactobacillus sp.

Sebaliknya, ransum peternak tanpa Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari t e p u n g u m b i d a h l i a 1 , 2 % ( T 1 ) menghasilkan kecernaan serat kasar yang paling rendah karena tingginya kandungan serat kasar pada ransum yang menyebabkan proses pencernaan t i d a k m a k s i m a l t e r m a s u k d a l a m mencerna serat kasar. Tanpa adanya penambahan tepung umbi dahlia 1,2%

d a n L a c t o b a c i l l u s s p . 1 , 2 m L menyebabkan tidak ada kontribusi terhadap kesehatan saluran pencernaan sehingga daya cerna cerna menurun.

Collins (1999) menyatakan bahwa probiotik tidak hanya mampu menjaga keseimbangan microflora usus namun juga menghasilkan enzim yang mampu mencerna serat kasar

Tabel 2. Kecernaan Serat Kasar, Energi Metabolis dan Hen day Production

Keterangan : Superskip pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05).

Ransum perbaikan dengan penambahan Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari tepung umbi dahlia 1,2% (T4) menghasilkan ketersediaan energi metabolis yang paling tinggi.

Ransum perbaikan telah diperbaiki kualitas lebih baik dari ransum peternak sehingga protein dan energi yang lebih seimbang sehingga menghasilkan energi tersedia yang lebih tinggi serta adanya penambahan Lactobacillus sp. dan inulin dari t e p u n g u m b i d a h l i a y a n g menghasilkan produk fermentasi berupa asam laktat dan asam lemak rantai pendek (SCFA) yang membuat saluran pencernaan menjadi asam sehingga cocok bagi pertumbuhan Lactobacillus sp. Jadi, kontribusi Lactobacillus sp. dalam kaitannya

dengan pencernaan sumber-sumber energi didukung dengan rendahnya serat kasar dalam ransum sehingga menghasilkan ketersediaan energi lebih tinggi karena energi yang digunakan dalam proses pencernaan rendah. Tingginya level serat kasar mengakibatkan banyaknya energi tercerna yang hilang (Gonzalez et al., 2007). Demikian pula Hudiansyah et a l . ( 2 0 1 5 ) m e n y a t a k a n b a h w a kandungan serat kasar yang tinggi d a l a m r a n s u m m e n y e b a b k a n turunnya pemanfaatan energi pakan, s e h i n g g a k e t e r s e d i a a n e n e r g i metabolis menurun.

Ransum perbaikan tanpa

Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari

tepung umbi dahlia 1,2% (T2), ransum

p e t e r n a k d e n g a n p e n a m b a h a n

(6)

Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari tepung umbi dahlia 1,2% (T3) dan r a n s u m p e r b a i k a n d e n g a n penambahan Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari tepung umbi dahlia 1,2% (T4) menghasilkan hen day production yang tinggi. Perlakuan T2 menggunakan ransum perbaikan yang kandungan nutrisinya telah d i p e r b a i k i s e h i n g g a m a m p u mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam akibatnya dapat menghasilkan produksi telur y a n g t i n g g i . P e r l a k u a n T 3 menghasilkan produksi telur yang t i n g g i m e s k i p u n m e n g g u n a k a n ransum peternak dengan kandungan s e r a t t i n g g i n a m u n a d a n y a penambahan inulin sebagai prebiotik merupakan sumber “makanan” bagi Lactobacillus sp.. Proses fermentasi Lactobacillus sp. menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA) dan asam laktat yang membuat suasana asam (pH rendah) di dalam saluran pencernaan sehingga mendukung pertumbuhan Lactobacillus sp.

sehingga meningkatkan kesehatan s a l u r a n p e n c e r n a a n . S a l u r a n p e n c e r n a a n y a n g s e h a t d a p a t mencerna nutrisi pakan secara o p t i m a l s e h i n g g a m a m p u meningkatkan kecernaan nutrisi dan ketersediaan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas unggas, hidup pokok dan produksi. Energi digunakan untuk pembentukan telur namun apabila ketersediaan energi kurang maka t u b u h m e r o m b a k p r o t e i n d a n digunakan untuk energi produksi telur (Siahaan et al., 2013). Berbeda halnya dengan T4 meskipun mendapat imbuhan inulin tepung umbi dahlia dan Lactobacillus sp. tetap menghasilkan produksi telur yang sama tinggi

dengan T2. Apabila perlakuan T4 dikaitkan dengan T2 yang tidak mendapat tambahan Lactobacillus sp. dan inulin imbu dahlia, karena ransum perbaikan keduanya sudah mempunyai kandungan nutrien yang lebih baik sehingga berdampak tidak signifikan terhadap produksi telur.

Penelitian Houshmand et al. (2012) menunjukkan bahwa pada ayam broiler yang diberi ransum dengan protein tinggi ditambah prebiotik meningkatkan perfroma secara nyata.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian d a p a t d i s i m p u l k a n b a h w a penambahan Lactobacillus sp. 1,2 mL dan inulin dari tepung umbi dahlia 1,2% sebagai imbuhan pada ransum p e t e r n a k d a p a t m e n i n g k a t k a n kecernaan serat kasar dan produksi telur tetapi tidak pada ransum perbaikan sedangkan ketersediaan energi metabolis meningkat baik pada ransum peternak maupun p e r b a i k a n a k i b a t p e n a m b a h a n probiotik dan prebiotik.

Saran

Perlu dilakukan penelitian l e b i h l a n j u t d e n g a n l e v e l Lactobacillus sp. dan inulin umbi dahlia yang bervariasi sehingga ditemukan level yang tepat dalam kaitannya dengan produksi telur terutama untuk ransum perbaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi. W. 2014. Pengaruh imbangan e n e r g i - p r o t e i n t e r h a d a p performa ayam Arab. Skripsi.

U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n ,

(7)

Makassar.

Collins, G. R. Gibson. 1999.

P r e b i o t i c , p r o b i o t i c a n d symbiotic : approaches for m o d u l a t i n g t h e m i c r o b i a l ecology of the gut. Am. J. Clin.

Nutr. 69: 1052S-1057S.

Gonzalez, A, J. M., Jimenez, M. R.

and Mateos, G. G. 2007. Effect of type of cereal, heat procecing of the cereal, and inclusion of fibet in the diet on productive performance and digestive traits of Broilers. Poultry Sci. 86(8):

1705 – 1715.

Houshmand, M., K. Azhar, I. Zulkifli, M. Bejo dan A. Kamyab. 2012.

Effect of prebiotic, proein level, a n d s t o c k i n g d e n s i t y o n performance, immunity, and stress indicators of broilers.

Poultry Sci. 91: 393 – 401.

Hudiansyah, P., D. Sunarti, B.

Sukamto. 2015. Pengaruh p e n g g u n a a n k u l i t p i s a n g terfermentasi dalam ransum terhadap ketersediaan energi ayam Broiler. Agromedia 33(2):

1 – 9.

Krismiyanto, L., N. Suthama dan H. I.

Wahyuni. 2015. Keberadaan bakteri dan perkembangan caecum akibat penambahan tepung umbi dahlia dari umbi

dahlia (Dahlia variabilis) pada ayam kampung persilangan periode starter. J. Ilmu-Ilmu Peternakan. 24(3): 54-60.

Krista, B. dan B. Harianto. 2010.

Beternak dan Bisnis Ayam Kampung. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Siahaan, N. B., E. Suprijatna dan L. D.

M a h f u d z . 2 0 1 3 . P e n g a r u h penambahan tepung jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dalam ransum terhadap laju bobot badan dan produksi telur ayam kampung periode layer. J.

Anim. Agric. 2(1): 478 – 488.

Sumarsih, S., B. Sulistiyanto, C. I.

Sutrisno dan E. S. Rahayu. 2012.

Peran probiotik bakteri asam laktat terhadap produktivitas unggas. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah 10(1): 1 – 9.

Wulandari, K. Y., V. D. Y. B. Ismadi, dan

Tristiarti. 2013. Kecernaan serat

kasar dan energi metabolis pada

ayam Kedu umur 24 minggu

yang diberi ransum dengan

berbagai level protein kasar dan

serat kasar. Jurnal Animal

Agriculture 2(1): 9-17.

Gambar

Tabel 1. Formulasi Ransum
Tabel 2. Kecernaan Serat Kasar, Energi Metabolis dan Hen day Production

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung nilai produktivitas pekerja pekerjaan struktur beton betulang,mengetahui faktor- faktor apa yang mempengaruhi

Setelah diketahui harga satuan pelaksanaan pengerjaan tangga mennggunakan material M-PANEL, maka dapat dihitung total biaya pengerjaan tangga dengan total volume

Produk penulis adalah Lekker Holland Kentang yaitu cake yang berinovasikan dengan sayuran kentang sehingga memiliki kualitas dan manfaat bagi tubuh.. Gambar 3.1

Setelah dilakukan penelitian tentang Identifikasi jamur patogen pada air bak toilet SPBU di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru maka dapat disimpulkan, dari 13 sampel air

Oliva mengemukakan bahwa pada prinsip pengembangan kurikulum paling tidak ada 4 (empat) sumber yang menjadi acuan sebuah pengembangan kurikulum yaitu data empiris

Melalui pemahaman cara hidup alamiah ini, Lao Tzu ingin menanamkan sikap hidup manusia agar dapat berserah diri sepenuhnya, sehingga tidak mudah mengeluh dalam mengatasi

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yang akan diteliti yaitu, adakah penurunan perilaku

Berdasarkan tujuan pembangunan dan prioritas pembangunan iptek yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009, dan Kebijakan Strategis Pembangunan