• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2007"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK PEMBERIAN RANSUM MENGANDUNG TEPUNG BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia LINN.) TERHADAP

KANDUNGAN KOLESTEROL, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER

(Effect of Feed Enriched with Noni Fruit Powder (Morinda citrifolia Linn.) on Broiler Meat Cholesterol Content, Carcass and Abdominal Fat Percentage)

ENDANG SUJANA,SJAFRIL DARANA,DANI GARNIDA dan TUTI WIDJASTUTI Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung

ABSTRACT

This research was held to study the effect of feed enriched with noni fruit powders (Morinda citrifolia Linn.) on the broiler meat quality carcass. The research was done based on completely randomized design (RAL) with 7 treatment diets (R10 = control feed high protein, R20 = control feed middle protein, R21 = R20 + 1 g noni fruit powders/kg diets, R22 = R20 + 2 g noni fruit powders/kg diets, R23 = R20 + 3 g noni fruit powders/kg diets, R24 = R20 + 4 g noni fruit powders/kg diets and R30 = control feed with low protein content) with four replications. The trial was done using 140 Cobb strain broilers. Parameter observed were meat cholesterol content, carcass and abdominal percentages. The results show that feed enriched with noni fruit powder significantly (P < 0.05) affected meat cholesterol content.

Key Words: Noni Fruit Powders, Colesterol Content, Broiler Chick

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian tepung buah mengkudu terhadap kandungan kolesterol, persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 7 jenis perlakuan ransum (R10 = Ransum kontrol protein tinggi, R20 = Ransum kontrol protein sedang, R21 = R20 + 1 g tepung buah mengkudu per kg ransum, R22 = R20 + 2 g tepung buah mengkudu per kg ransum, R23 = R20 + 3 g tepung buah mengkudu per kg ransum, R24 = R20 + 4 g tepung buah mengkudu per kg ransum dan R30 = Ransum kontrol protein rendah) dengan empat ulangan. Ayam yang digunakan yaitu strain Cobb sebanyak 140 ekor. Peubah yang diamati meliputi: kadar kolesterol daging, persentase karkas dan lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum yang mengandung tepung buah mengkudu nyata (P < 0,05) menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler.

Kata Kunci: Tepung Buah Mengkudu, Kadar Kolesterol, Ayam Broiler

PENDAHULUAN

Upaya yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan konsumen berupa produk daging ayam berkualitas biasanya dilakukan dengan manipulasi kandungan gizi atau sumber bahan tertentu di dalam ransum. Sebagai contoh, guna menghindari adanya residu obat antibiotik, maka dewasa ini banyak diarahkan melalui pencarian imbuhan pakan sebagai pengganti antibiotik, seperti penggunaan bioaktif tanaman, prebiotik, probiotik dan enzim.

Beberapa tanaman telah banyak dilaporkan mengandung zat berkhasiat atau bioaktif yang dapat berfungsi sebagai antibakteri dan mempengaruhi metabolisme di dalam tubuh.

Salah satu jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai imbuhan pakan karena berkhasiat dan mengandung senyawa aktif di antaranya adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.).

Mengkudu tergolong tanaman yang multi- guna, karena hampir semua bagiannya mengandung zat kimia dan nutrisi yang

(2)

berguna bagi kesehatan. Pengobatan tradisional telah banyak digunakan sebagai pengobatan alternatif sebagai akibat adanya dorongan oleh adanya kampanye back to nature dan consume less chemicals. Masyarakat dunia telah kembali menggali potensi kemampuan pengobatan tradisional dengan dukungan penelitian terhadap komponen zat aktifnya (WINARNO, 2003).

Zat-zat nutrisi yang terkandung dalam buah mengkudu terdiri atas protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Kandungan air buah mengkudu matang sekitar 52%, sisanya berupa komponen-komponen yang terdiri dari enzim, vitamin, mineral, senyawa- senyawa asam (BANGUN danSARWONO, 2002).

Di dalam buah mengkudu ditemukan scopoletin yang mampu mengikat serotonin yaitu senyawa kimia yang menjadi penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat. Senyawa inilah yang dapat dijadikan obat alternatif untuk menurunkan tekanan darah (SOLOMON, 1998). Selanjutnya hasil penelitian NISHIGAKI dan WASPODO

(2003), menunjukkan bahwa senyawa coumarin dan asam lemak yang ada di dalam mengkudu bermanfaat untuk memperlebar pembuluh darah dan menghilangkan oksigen aktif superoksida serta memperpanjang umur nitric oxide (NO).

Buah mengkudu yang banyak mengandung zat bioaktif merupakan suatu potensi alami yang mudah diperoleh, gampang diproses bahkan diprediksi sebagai material yang tidak akan terlalu menambah beban nilai input suatu usaha, akan tetapi justru dapat memperbaiki kualitas produk daging ayam yang dihasilkan (kadar kolesterol yang rendah dan kualitas karkas yang baik). Penelitian tentang manfaat tepung buah mengkudu pada ayam broiler belum ditemukan, sehingga belum diketahui berapa dosis yang tepat untuk memperbaiki kualitas karkas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dosis tepung buah mengkudu terhadap kualitas karkas dan mendapatkan dosis tepung buah mengkudu yang efektif dalam menurunkan kadar kolesterol serta menghasilkan kualitas karkas optimal pada ayam broiler.

MATERI DAN METODE

Penelitian menggunakan anak ayam broiler final stock strain Cobb sebanyak 140 ekor.

Ayam tersebut dibagi secara acak ke dalam 28 unit kandang percobaan dan masing-masing berisi 5 ekor. Koefisien variasi bobot awal ayam penelitian adalah sebesar 8,0%, dan dapat dikatakan seragam.

Ransum yang digunakan hasil formulasi, menggunakan bahan pakan jagung, dedak halus, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak kelapa, grit dan Top Mix. Ransum disusun untuk mencapai energi metabolis 3.100 kkal/kg dengan tingkat protein ransum 19, 21% dan 23%, berdasarkan modifikasi yang terdapat pada NRC (1994). Susunan ransum percobaan dan komposisi zat-zat makanan serta energi metabolis ransum percobaan disajikan pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 1. Susunan ransum percobaan Formulasi ransum Bahan pakan

R10 R20 R30

... (%) …...

Jagung 44,0 47,0 49,0

Dedak halus 14,4 17,0 20,5 Bungkil kedelai 22,6 16,9 13,5 Tepung ikan 13,0 13,0 11,0 Minyak kelapa 4,5 4,1 4,0 Tepung kerang 1,0 1,5 1,5 Top mix 0,5 0,5 0,5

Total 100 100 100

Tabel 2. Komposisi zat-zat makanan dan energi metabolis ransum percobaan

Komposisi Zat makanan

R10 R20 R30 Protein kasar (%) 23,02 21,08 19,02 Lemak (%) 9,16 9,04 9,17 Serat kasar (%) 3,68 3,64 3,77 Kalsium (%) 1,22 1,40 1,30 Fosfor (%) 0,66 0,67 0,64 Lisin (%)* 1,39 1,26 1,11 Metionin (%)* 0,46 0,44 0,40 Sistin (%)* 0,32 0,29 0,26 Energi metabolis

(kkal/kg)*

3100 3100 3101

Berdasarkan Hasil Analisis Laboratorium Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, UNPAD (2004)

* Hasil perhitungan berdasarkan Tabel NRC (1994)

(3)

Percobaan menggunakan metode eksperimen, melalui Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan dosis tepung buah mengkudu. Ransum yang digunakan adalah sebagai berikut:

R10 = Ransum kontrol protein tinggi (tanpa pemberian tepung buah mengkudu) R20 = Ransum kontrol protein sedang (tanpa

pemberian tepung buah mengkudu) R21 = Ransum kontrol tengah + 1 g tepung

buah mengkudu per kg ransum R22 = Ransum kontrol tengah + 2 g tepung

buah mengkudu per kg ransum R23 = Ransum kontrol tengah + 3 g tepung

buah mengkudu per kg ransum R24 = Ransum kontrol tengah + 4 g tepung

buah mengkudu per kg ransum R30 = Ransum kontrol protein rendah (tanpa

pemberian tepung buah mengkudu) sebanyak 7 perlakuan dan 4 kali ulangan (STEEL danTORRIE, 1991).

Ransum kontrol protein tinggi = mengandung PK 23,02%, EM 3.100; Ransum kontrol protein sedang = mengandung PK 21,08%, EM 3.100.

Ransum kontrol protein rendah = mengandung PK 19,02%, EM 3.101

Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan untuk menguji perbedaan antar perlakuan dilakukan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (STEEL dan TORRIE, 1991; GOMEZ danGOMEZ, 1995).

Peubah yang diamati dan cara pengukurannya

Kadar kolesterol daging (mg/100 g)

Setelah ayam disembelih dan dicabut bulunya kemudian ditimbang bobot karkasnya.

Setelah itu karkas ayam dibelah dua sama besar dan diambil bagian paha serta dadanya.

Setelah tulangnya dibuang lalu diblender sampai halus dan homogen, kemudian diambil sampel untuk analisa kolesterol. Kadar kolesterol dianalisis dengan metode Lieberman-Burchard (TRANGGONO et al., 1989) dengan menggunakan Spectronic20 pada panjang gelombang 630 nm. Perhitungan kadar

kolesterol berdasarkan bahan kering (dry matter).

Persentase karkas (%)

Data persentase karkas diambil dari hasil prosesing ayam umur 6 minggu atau pada akhir penelitian berdasarkan bobot karkas dibagi bobot hidup dikalikan dengan 100%. Karkas yang diukur adalah bagian tubuh ayam tanpa darah, bulu, kaki, kepala, leher dan seluruh isi rongga perut kecuali hati, ampela serta jantung.

Persentase lemak abdominal (%)

Lemak abdominal didapat dari lemak yang terdapat pada sekeliling gizard dan lapisan yang menempel antara otot abdominal serta usus (KUBENA et al., 1974). Bobot lemak yang ada pada setiap sampel kemudian dibagi dengan bobot hidup dikalikan 100%. Jumlah sampel yang diambil sama dengan pengambilan data persentase karkas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh perlakuan terhadap kadar kolesterol daging

Rataan kadar kolesterol daging selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.

Dari Tabel 3, sekilas tampak bahwa kadar kolesterol daging ayam hasil penelitian ada pada kisaran normal yaitu antara 74,35 – 85,81 mg/100 g. Hasil tersebut sesuai dengan temuan CHAN et al. (1995) bahwa kadar kolesterol daging ayam antara 70 – 105 mg/100 g.

Selanjutnya dari hasil analisis ragam, menunjukkan bahwa pemberian tepung buah mengkudu berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap kadar kolesterol daging. Hal tersebut memberi pengertian bahwa penambahan tepung buah mengkudu dalam ransum mampu menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler.

Hasil uji Jarak Berganda Duncan menunjukkan bahwa kadar kolesterol daging pada perlakuan R21, R22, R23, R24 dan R30 nyata lebih rendah (P < 0,05) dari pada perlakuan R10

dan R20. Kadar kolesterol daging sangat sensitif dipengaruhi oleh jumlah lemak dalam ransum (PILIANG danDJOJOSOEBAGIO, 2000).

(4)

Tabel 3. Rataan kadar kolesterol daging ayam broiler umur 6 minggu Perlakuan Ulangan

R10 R20 R21 R22 R23 R24 R30

………. (mg/100 g) ………

1 87,455 89,840 78,885 75,495 76,495 72,510 73,905 2 83,265 80,680 76,890 78,085 74,700 78,085 74,900 3 81,475 75,100 74,105 75,700 73,905 72,310 75,300 4 91,035 81,455 73,905 73,705 73,505 74,505 75,100 Jumlah 343,230 327,075 303,785 302,985 298,605 297,410 299,205 Rataan 85,81b 81,77 b 75,95 a 75,75 a 74,65 a 74,35 a 74,80 a

Ditemukan bahwa keberadaan tepung buah mengkudu pada konsentrasi rendah sampai dengan tinggi (0,1 – 0,4%) dalam ransum menekan kadar kolesterol daging ayam broiler.

Selain itu, semakin meningkat kandungan protein ransum pada tingkat lemak yang sama, juga didapat kadar kolesterol semakin meningkat. Dalam kandungan protein ransum 19,02, 21,08, dan 23,02% didapat kadar kolesterol secara berturut-turut 74,80 mg/100g;

81,77 mg/100 g; dan 85,81 mg/100 g. Fakta di atas memberikan dua ketetapan yang mendasar, yaitu pertama: keberadaan tepung buah mengkudu pada konsentrasi rendah (0,1%) dalam ransum sudah mampu menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler. Kedua, tingkat protein ransum menentukan tinggi rendahnya kadar kolesterol, yaitu semakin tinggi protein ransum maka semakin tinggi kadar kolesterol daging ayam broiler yang dihasilkan.

Keberadaan zat aktif scopoletin di dalam buah mengkudu dapat mengikat serotonin yaitu senyawa kimia yang menjadi penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah dan juga sangat sensitif dalam menurunkan kandungan kolesterol daging (SOLOMON, 1998). Tepung buah mengkudu peranannya langsung dalam saluran darah dan dapat menetralisir lemak yang akan disalurkan pada pembentukan daging (NISHIGAKI dan WASPODO, 2003).

Pemberian tepung buah mengkudu menghasilkan kadar asam empedu dalam darah yang lebih rendah, sedangkan kadar asam empedu dan fosfolipid dalam fesesnya lebih tinggi. Karena asam empedu berkurang, maka kolesterol digunakan untuk mensintesis asam

empedu yang baru, sehingga total kolesterol daging berkurang. Perlakuan R30 (kontrol bawah atau ransum yang mengandung protein 19,02%), menunjukkan kadar kolesterol daging yang dihasilkan 74,80 mg/100g atau relatif sama dengan perlakuan yang menggunakan tepung buah mengkudu (R21, R22, R23 dan R24).

Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari keberadaan kandungan protein ransum cukup rendah, sehingga pada saat pembentukan lipoprotein yang terdiri dari kolesterol, fosfolipida dan protein tadi, maka dihasilkan total kolesterol yang rendah.

NISHIGAKI dan WASPODO (2003) melaporkan bahwa buah mengkudu secara nyata dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Beberapa hasil riset menyatakan bahwa meningkatnya kolesterol baik (HDL) merupakan akibat dari meningkatnya sistem kekebalan tubuh, sehingga peranan mengkudu selain menurunkan kadar kolesterol juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Pengaruh perlakuan terhadap persentase karkas

Rataan persentase karkas selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.

Persentase karkas hasil penelitian ini berkisar antara 72,050 – 74,405%. Hasil ini sejalan dengan pendapat JULL (1979) bahwa persentase karkas ayam broiler bervariasi antara 66 – 76% dari bobot hidup.

Berdasarkan hasil analisis ragam, menunjukkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata (P > 0,05) terhadap persentase karkas.

(5)

Tabel 4. Rataan persentase karkas ayam broiler umur 6 minggu

Ulangan Perlakuan

R10 R20 R21 R22 R23 R24 R30

………. (%) ………

1 73,670 74,280 72,260 73,290 70,230 75,470 75,740 2 72,070 73,430 72,670 73,150 74,840 70,550 74,370 3 79,010 76,060 74,900 74,170 73,570 70,370 66,200 4 72,870 69,910 72,680 74,220 74,330 71,810 73,480 Jumlah 297,620 293,680 292,510 294,830 292,970 288,200 289,790 Rataan 74,405 73,420 73,128 73,708 73,243 72,050 72,448

Kenyataan ini memberi arti bahwa persentase bobot karkas diantara perlakuan, baik kontrol maupun yang dilakukan penambahan tepung buah mengkudu relatif sama. Hal tersebut memberikan suatu pembuktian bahwa keberadaan tepung buah mengkudu sebagai feed additive sampai 0,4% dalam ransum tidak menimbulkan dampak negatif terhadap pencapaian besaran persentase bobot karkas.

Tepung buah mengkudu mengandung zat- zat nutrisi yang terdiri dari atas protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan komponen enzim serta senyawa-senyawa asam (BANGUN

dan SARWONO, 2002). Lebih lanjut dikatakan di dalam tepung buah mengkudu banyak terdapat zat aktif yang bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme pencernaan di dalam tubuh. Hal tersebut terbukti dengan tercapainya bobot hidup ayam yang cukup baik, dan ditampakkan dalam persentase bobot karkas. Tidak diragukan lagi bahwa tepung buah mengkudu dapat dijadikan sebagai feed additive dalam ransum ayam broiler, mengingat tidak ditemukannya efek negatif terhadap persentase bobot karkas yang dicapai.

Pengaruh perlakuan terhadap persentase lemak abdominal

Rataan persentase lemak abdominal selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.

Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata (P > 0,05) terhadap persentase lemak abdominal. Keefektifan tingkat tepung buah mengkudu dalam ransum terhadap persentase lemak abdominal pada ayam broiler ternyata

tidak jelas. Walaupun demikian di dalam tepung buah mengkudu terkandung asam lemak caproic, caprilic dan vitamin C yang cukup tinggi. Pemberian tepung buah mengkudu sampai dengan 0,4% yang memiliki rasa cukup asam terbukti hanya menurunkan pH relatif sedikit dalam ransum sehingga tidak cukup signifikan untuk dapat menurunkan lemak abdominal ayam broiler.

Rataan persentase lemak abdominal hasil penelitian berada dalam kisaran 1,488 – 2,678%

dapat dikatakan relatif masih rendah. GRIFITHS

et al. (1977) melaporkan bahwa lemak abdominal pada ayam broiler umur 4 – 8 minggu adalah 2,22 – 3,19% dari bobot hidup.

Rendahnya persentase lemak hasil penelitian disebabkan umur ayam yang masih dalam masa pertumbuhan cepat, yaitu 6 minggu.

Dalam kondisi umur tersebut keberadaan lemak abdominal belum terlalu banyak yang terbentuk karena zat-zat makanan yang diserap oleh tubuh masih digunakan untuk pertumbuhan murni.

Faktor lain yang mempengaruhi kandungan lemak tubuh adalah komposisi ransum.

Pembentukan lemak tubuh pada ayam terjadi karena adanya kelebihan energi yang dikonsumsi. Energi yang digunakan tubuh umumnya berasal dari karbohidrat dan cadangan lemak. Sumber karbohidrat dalam tubuh mampu memproduksi lemak tubuh yang disimpan di sekeliling jeroan dan di bawah kulit (KUBENA et al., 1974; ANGGORODI, 1995).

Berkaitan dengan lemak abdominal yang tidak berbeda nyata tiada lain sebagai konsekuensi dari kandungan energi metabolisme ransum sebesar 3.100 kkal, belum menimbulkan kelebihan energi di atas keperluan untuk hidup pokok.

(6)

Tabel 5. Rataan persentase lemak abdominal ayam broiler umur 6 minggu Perlakuan Ulangan

R10 R20 R21 R22 R23 R24 R30

……….. % ………..

1 1,990 2,260 1,460 1,470 1,290 2,930 2,670

2 0,680 0,990 1,280 2,610 1,390 1,700 3,360

3 1,720 2,480 2,070 2,350 1,390 1,250 2,590

4 1,640 1,620 1,690 1,340 1,880 2,660 2,090

Jumlah 6,030 7,350 6,500 7,770 5,950 8,540 10,710 Rataan 1,508 1,838 1,625 1,943 1,488 2,135 2,678

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum sedikit mengandung tepung buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) dapat meningkatkan kualitas karkas ayam broiler. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pemberian ransum mengandung tepung buah mengkudu mulai 1 g/kg ransum (R21) nyata (P < 0,05) dapat menurunkan kadar kolesterol.

2. Pemberian ransum mengandung tepung buah mengkudu tidak memberikan pengaruh nyata (P > 0,05) terhadap persentase bobot karkas dan persentase lemak abdominal.

DAFTAR PUSTAKA

ANGGORODI,R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas.

PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

BANGUN,A.P.danB.SARWONO. 2002. Khasiat dan Manfaat Mengkudu. Cetakan ke-3. Agromedia Pustaka, Jakarta.

CHAN et al. 1995. Meat, Poultry, and Game.

Suplement to McCane & Widdowson’s, The Composition of Foods. Publishing by The Royal Society of Chemistry, Cambridge and Ministry of Agriculture, Fisheries, and Food, London.

GOMEZ, K.A. dan A.A. GOMEZ. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi kedua. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

hlm. 8 – 20.

GRIFFITHS, L.S.LESSON andJ.D. SUMMERS. 1977.

Fat Deposition in Broiler. Influence of System of Dietary Energy Evaluation and Level of Various Fat Sources on Abdominal Fat Pad Size. Poult. Sci. 56: 1018 – 1026.

JULL,M.A. 1979. Poultry Husbandry. Third Edition.

Tata McGraw Hill Publishing Co. Ltd., New Delhi. pp. 288 – 290.

KUBENA, L.F.,J.W. DEATON,T.C.CHEN andF.N.

REECE. 1974. Factors Influencing the Quantity of Abdominal Fat in Broilers 1. Rearing Temperature, Sex Age or Weight, and dietary Choline Chloride and Inositol Supplemen- tation. Poult. Sci. 53: 211 – 241.

NISHIGAKI, R.dan WASPODO. 2003. Sehat dengan Mengkudu. MSF, Jakarta.

PILIANG, W.G. dan S. DJOJOSOEBAGIO. 2000.

Fisiologi Nutrisi Volume 1. Edisi ke-3. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

NATIONAL RESEARCH COUNCIL. 1994. Nutrient Requirement of Poultry. Ninth Revised Edition. National Academy Press. Washington DC.

SOLOMON,N. 1998. Nature’s Amazing Healer, Noni.

Woodland Publishing, Pleasant Groove.

http://www.noni-is-good-for-you.com/view.

asp? TestID=44.

STEEL, G.D. dan J.H. TORRIE. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi kedua. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

WINARNO, R.G. 2003. Rahasia Morinda citrifolia atau Noni. www.kompas. com. (14 Agustus 2003).

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan komparasi dari uji Kruskall Wallis menghasilkan angka asymp sig sebesar 0,044 untuk hari libur dan sebesar 0,01 untuk hari kerja, yang mana kurang dari taraf

Dalam proses pengembangan untuk mendapatkan model pembelajaran Problem Solving Berbasis Budaya Melayu yang valid, praktis, dan efektif disusun buku model,

Dilihat berdasarkan jumlah persentase, tingkat kesalahan paling banyak terjadi pada saat melakukan teknik menendang bola yaitu 51,43%, kesalahan yang dilakukan oleh siswa

Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan, guru mata pelajaran PAI melaksanakan RPP yang sudah dibuat dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Sekolah Alam Bahasa Inggris yang diadakan di Desa Samberan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro merupakan Sekolah Alam yang bersifat informal dengan menggunakan

Penelitian yang dilakukan oleh Srinivasan (2015) menunjukkan 46% dari responden sadar tentang merek perusahaan melalui teman &amp; saudara, 32% dari responden sadar

Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan diteliti yaitu hasil belajara. kognitif, hasil belajar afektif, dan hasil

Keraton Yogyakarta tidak hanya dihuni oleh kalangan raja dan kerabatnya, tetapi juga para pegawai keraton yang disebut sebagai abdi dalem kraton mereka bertugas untuk