• Tidak ada hasil yang ditemukan

REGULATION UPDATE. Mario Maurice Sinjal Senior Associate. Nurjadin Sumono Mulyadi&Partners. Jakarta, 12 April Law Office

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "REGULATION UPDATE. Mario Maurice Sinjal Senior Associate. Nurjadin Sumono Mulyadi&Partners. Jakarta, 12 April Law Office"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

REGULATION UPDATE

Nurjadin Sumono Mulyadi & Partners

Law Office

Mario Maurice Sinjal

Senior Associate

(2)

Implementasi Perkembangan Terakhir Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia

Page 2

(3)

TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DI INDONESIA

Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 16 Tahun 2015 Sebagaimana Diubah dengan Peraturan

Menteri Ketenagakerjaan No. 35 Tahun 2015

(4)

Page 4

Beberapa poin penting dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing di Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut:

A. Ekspatriat yang Berada di Luar Indonesia Tidak Diperlukan Untuk Mengurus IMTA

Bagi Ekspatriat yang diangkat untuk posisi Direksi, Komisaris, Anggota Pembina, Anggota Pengurus, dan Anggota Pengawas yang berdomisili di luar wilayah Indonesia, tidak wajib untuk memiliki IMTA. Tetapi untuk Ekspatriat dengan posisi sebagaimana dimaksud, yang berdomisili di Indonesia wajib untuk menngurus IMTA sejak dikeluarkannya persetujuan dari dinas terkait.

B. Larangan Menduduki Jabatan Pada Perusahaan PMDN

Untuk perusahaan lokal (dengan status sebagai PMDN) dalam hal ini dilarang untuk

mengangkat Ekspatriat untuk menduduki posisi Komisaris.

(5)

C. RPTKA Untuk Pekerjaan Yang Bersifat Sementara

RPTKA dapat diberikan jenis pekerjaan yang bersifat sementara antara lain:

1. Pembuatan film yang bersifat komersial dan telah mendapat izin dari instansi yang berwenang;

2. Melakukan audit, kendali mutu produksi, atau inspeksi pada cabang perusahaan di Indonesia untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) bulan;

3. Pekerjaan yang berhubungan dengan pemasangan mesin, elektrikal, layanan purna jual, atau produk dalam masa penjajakan usaha.

D. Kewajiban Melapor Setelah Mempekerjakan Ekspatriat

Bagi pemberik kerja Ekspatriat yang telah memiliki IMTA, paling lambat selama 7 (tujuh) hari kerja sejak mempekerjakan Ekspatriat, wajib melaporkan Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten/Kota sesuai dengan lokasi kerja Ekspatriat.

(6)

PENGUPAHAN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015

Page 6

(7)

Beberapa poin penting dalam ketentuan mengenai Pengupahan, antara lain adalah sebagai berikut:

A. Kebijakan Pengupahan

Kebijakan pengupahan, dalam peraturan ini disebutkan terdiri atas:

1. Upah Minimum;

2. Upah kerja lembur;

3. Upah tidak masuk kerja karena berhalangan;

4. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;

5. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;

6. bentuk dan cara pembayaran Upah;

7. denda dan potongan Upah;

8. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan Upah;

9. struktur dan skala pengupahan yang proporsional;

10. Upah untuk pembayaran pesangon; dan

11. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan.

(8)

Page 8

B. Komponen Upah

Komponen Upah yang diatur dalam peraturan ini, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Upah tanpa tunjangan;

b. Upah pokok dan tunjangan tetap; atau

c. Upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap.

C. Pendapatan Non-Upah Pekerja

Selain upah yang diterima oleh pekerja, pemberi kerja dapat memberikan pendapatan non-upah kepada pekerja berupa:

a. Tunjangan Hari Raya (bersifat wajib) b. bonus;

c. uang pengganti fasilitas kerja; dan/atau d. uang servis pada usaha tertentu.

D. Pemberian Upah Dalam Bentuk Rupiah

Dalam peraturan ini disebutkan bahwa, Pembayaran Upah harus dilakukan dengan mata

uang rupiah Negara Republik Indonesia

(9)

D. Formulasi Upah Minimum

Mengenai penghitungan upah minimum, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Keterangan:

UMn : Upah minimum yang akan ditetapkan.

UMt : Upah minimum tahun berjalan.

Inflasit : Inflasi yang dihitung dari periode September tahun yang lalu sampai dengan periode September tahun berjalan.

∆ PDBt : Pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang dihitung dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang mencakup periode kwartal III dan IV tahun sebelumnya dan periode kwartal I dan II tahun berjalan.

Formula perhitungan Upah minimum:

UMn = UMt + {UMt x (Inflasit + % ∆ PDBt )}

(10)

Page 10

E. Sanksi

Bagi pemberi kerja yang tidak memberitahukan mengenai komponen upah, terlambat membayarkan upah kepada pekerja, dll, akan dikenakan sanksi administratif berupa:

a. Surat Peringatan Tertulis;

b. Pembatasan kegiatan usaha;

c. Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi; dan

d. Pembekuan kegiatan usaha.

(11)

TUNJANGAN HARI RAYA

Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 6 of 2016

(12)

Page 12

Beberapa poin penting dalam ketentuan mengenai Tunjangan Hari Raya, antara lain adalah sebagai berikut:

A. Pekerja Yang Berhak Atas Tunjangan Hari Raya

THR diberikan bagi pekerja baik PKWT maupun PKWTT yang telah memeiliki masa kerja selama 1 (satu) bulan secara terus menerus atau lebih dalam suatu Perusahaan.

B. Besarnya Pemberian Tunjangan Hari Raya

Pekerja yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan atau lebih akan mendapatkan THR sebesar upah sebulan. Adapun bagi pekerja yang memiliki masa kerja 1 (satu) bulan tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan akan mendapat THR secara proporsional

C. Penentuan Upah Sebulan

Upah Sebulan dalam Permenaker No. 6 Tahun 2016, dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Upah tanpa tunjangan yang merupakan upah bersih (clean wages); atau 2. Upah pokok termasuk tunjangan tetap.

(13)

D. PembayaranTunjangan Hari Raya

THR diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Hari Raya Keagamaan, tetapi dalam hal Hari Raya Keagamaan terjadi lebih dari 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, maka diberikan sesuai pelaksanaan Hari Raya Keagamaan.THR diberikan sesuai dengan Hari Raya Keagamaan, kecuali apabila ditentukan lain dalam PK, PP atau PKB. Wajib dibayar paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya Keagamaan, dan wajib dibayarkan dalam bentuk Rupiah.

E. Keterlambatan PembayaranTunjangan Hari Raya

Apabila perusahaan terlambat melakukan pembayaran THR, maka perusahaan yang bersangkutan akan dikenakan denda sebesar 5% (lima persen) dari total THR yang harus dibayar penuh. Dengan pembayaran denda tersebut, tidak menghilangkan kewajiban perusahaan untuk tetap membayaran THR kepada pekerja.

F. Sanksi

(14)

Page 14

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 of 2011

(15)

• BPJS mulai diberlakukan di Indonesia dengan dikeluarkannya UU BPJS pada tanggal 25 November 2011. Berdasarkan ketentuan dalam UU BPJS disebutkan bahwa BPJS terbagi menjadi 2 (dua), antara lain:

a. BPJS Kesehatan; dan b. BPJS Ketenagakerjaan.

• BPJS Ketenagakerjaan memiliki 4 (empat) program, antara lain:

a. Jaminan Kecelakaan Kerja;

b. Jaminan Hari Tua;

c. Jaminan Pensiun; dan d. Jaminan Kematian.

Secara khusus keempat program dari BPJS tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

(16)

Page 16

JAMINAN KECELAKAAN KERJA

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

Berdasarkan Pasal 1 angka 1 PP JKK dan JKM, Jaminan Kecelakaan Kerja (“JKK”) adalah manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja

• Pada dasarnya JKK yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan penyelenggaraan JKK yang diatur dalam UU SJSN. antara lain mengatur bahwa peserta yang mengalami kecelakaan kerja berhak mendapatkan manfaat berupa:

a. pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medisnya;

b. mendapatkan manfaat berupa uang tunai apabila terjadi cacat total tetap atau meninggal dunia;

c. pemberian uang tunai diberikan sekaligus kepada ahli waris pekerja yang meninggal

dunia atau pekerja yang cacat sesuai dengan tingkat kecacatan.

(17)

JAMINAN HARI TUA

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua

• Pembayaran manfaat jaminan hari tua dapat diberikan sebagian sampai batas tertentu setelah kepesertaan mencapai 10 (sepuluh) tahun. Besar iuran yang dibebankan masih sama dengan ketentuan dalam UU Jamsostek, sebesar 5,7%

(lima koma tujuh persen) dengan pembagian 2% (dua persen) dibebankan kepada pekerja dan 3,7% (tiga koma tujuh persen) dibebankan kepada pemberi kerja.

• Pembayaran manfaat JHT berupa uang tunai yang dibayarkan apabila Peserta

telah berusia 56 (lima puluh enam) tahun, meninggal dunia, atau mengalami

cacat total tetap. Dalam hal mempersiapkan diri memasuki masa pensiun,

pembayaran manfaat JHT dapat diberikan sebagian sampai batas tertentu apabila

Peserta telah memiliki masa kepesertaan paling singkat 10 (sepuluh) tahun.

(18)

Page 18

JAMINAN PENSIUN

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun

• Usia pensiun sebagaimana diatur dalam PP JP ditetapkan 56 (lima puluh enam) tahun, dan akan dinaikan menjadi 57 (lima puluh tujuh) tahun pada tanggal 1 Januari 2019.

• Kepesertaan jaminan pensiun berakhir apabila perseta meninggal dunia, mencapai usia pensiun dan menerima akumulasi iuran beserta hasil pengembangannya secara sekaligus.

Pemberi kerja selain penyelenggara negara wajib mendaftarkan seluruh pekerjanya kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai peserta paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pekerja tersebut mulai bekerja.

• Manfaat Jaminan Pensiun dibayarkan kepada peserta yang telah mencapai usia pensiun , dan apabila ternyata dalam pelaksanaannya Peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun atau belum memenuhi masa iur 15 (lima belas) tahun yang setara dengan 180 (seratus delapan puluh) bulan, ahli warisnya tetap berhak untuk mendapatkan Jaminan Pensiun.

• Penerima manfaat pensiun sesuai dengan Pasal 14 Ayat (1) PP JP, terdiri atas Peserta; 1 (satu) orang istri atau suami yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; Paling banyak 2 (dua) orang Anak; dan 1 (satu) orang Orang Tua.

(19)

YURISPRUDENSI

Terkait dengan Pelaksanaan Pemutusan Hubungan Kerja

Beserta dengan Hal-Hal Terkait

(20)

1. Yurisprudensi Pemutusan Hubungan Kerja Karena Merger Putusan MA Nomor 765 K/Pdt.Sus/2011

Antara Krisman Purba (Penggugat) dengan PT Brahma Binabakti

2. Yurisprudensi Pengajuan Pemutusan Hubungan Kerja Karena Tidak Membayar Upah Tepat Pada Waktunya

Putusan MA Nomor 881 K/Pdt.Sus/2012

Antara Joyke L.I. Sigar dengan PT BPR Mapalus Tumatenden

3. Yurisprudensi Pengajuan Pemutusan Hubungan Kerja Karena Sakit Berkepanjangan

Putusan MA Nomor 863 K/Pdt.Sus/2011

Antara Yoseph (Pekerja) dengan Wiyadi Sumarto (Pemberi Kerja)

(21)

N URJADIN S UMONO M ULYADI & P ARTNERS

• NSMP adalah salah satu afiliasi dari Bird & Bird

• Firma hukum internasional, dengan kemampuan yang langka dan berharga dalam menghadapi permasalahan komersial strategis

• Kami telah memiliki 1100 Lawyer di 27 kantor-kantor

di Eropa, Timur Tengah dan Asia, dan juga memiliki

hubungan dekat dengan Firma lain di bagian lain

dunia

(22)

Page 20

Referensi

Dokumen terkait

Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah di era kekuasan Presiden Jokowi serta untuk merealisasikan dari pada

tempat lain dimana sesuai Pasal 84 Ayat (2) KUHAP Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang untuk mengadili dan memeriksa perkaranya oleh karena terdakwa ditahan di

Gangguan rasa nyaman nyeri payudara b/d adanya pembesaran jaringan payudara S : - Klien mengatakan payudaranya masih terasa nyeri tetapi sudah mulai berkurang kerasnya. -

Proses pengolahan geluring meliputi perendaman dengan asam, pembuatan bubur dan pengeringan lembaran dengan melibatkan panas diperkirakan dapat memengaruhi kandungan

Selanjutnya, cream cheese diuji kembali dengan menggunakan konsentrasi kulit ari psyllium minimum 0,1% dan maksimum 0,58% dengan penambahan susu full cream 8% yang

Model 1 : Model Probit untuk partisipasi sekolah anak berusia 13-15 tahun, bernilai 1 jika pada saat pencacahan anak kelompok umur tersebut sedang dalam status bersekolah SMP

Untuk mengetahui pengaruh dari larutan pengaktif pada kinerja zeolit aktif dalam pengolahan air sadah, juga dilakukan proses aktivasi dengan larutan pengaktif NaOH

Proses yang dilakukan dalam mengatasi masalah ini adalah yang pertama melakukan kampanye melalui persebaran modul yang sudah dibuat oleh peneliti yang berisikan