• Tidak ada hasil yang ditemukan

PONDOK PESANTREN TERPADU. DAAR EL-ISHLAH PUTRA, ingin BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PONDOK PESANTREN TERPADU. DAAR EL-ISHLAH PUTRA, ingin BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I. .1. Latar Belakang

Perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini sangat comlek, yang mana banyak bermunculan lembaga pendidikan yang dinaungi langsung oleh Negara/pendidikan negri ataupun yang dikelola oleh swasta, dengan penerapan system pendidikan yang berbeda – beda pula, yang meliputi system pendidikan formal dan di tambah pendidikan extra kurikuler, yang kesemuanaya tentunya bertujuan menciptakan generasi muda yang berpendidikan yang berkualitas, dengan tertanamnya jiwa yang berbudiluhur dan bertakwa [ IPTEK & IMTAK ] pada jiwa generasi muda.

Dari dasar umum itulah PONDOK PESANTREN DAAR EL-ISHLAH PUTRA, ingin mengembangkan lembaga pendidikan yang lebih baik lagi dan berkualitas dengan berazaskan pendidikan Islam yang berpedoman pada Al-Quran dan Hadist Rosullulah SWA. Untuk dapat terwujudnya dan tercapai cita – cita tersebut haruslah di tunjang dengan fasilitas dan sarana pendukung yang memadai, baik dari segi system pendidikan yang baik dan tentunya fasilitas penunjang berupa bangunan dan saranaya. Dengan itu PONDOK PESANTREN DAAR EL- ISHLAH PUTRA bermaksud akan mengembangkan fasilitas tersebut yang meliputi pembangunan sarana dan prasarana pondok pesantren yang baru di kawasan lain. Dan tentunya pula menata menejemen yang baru, sebagai penunjang jalannya kinerja yang lebih baik dalam segi pendidikan dan pengelolaan yayasan pondok pesantren.

Dalam kalsifikasi penerapan system pendidikan pondok pesantren di bedakan menjadi dua ( 2 ) yaitu :

1. Pondok Pesantren Salaf/tradisional

Sistem pendidikan di pesantren tradisional atau sering disebut pesantren Islam klasik atau pesantren salafi menitikberatkan pada sistem pendidikan dengan mengajarkan kitab-kitab Islam klasik (kitab kuning) sebagai inti pendidikan. Disebut ”kitab kuning” karena warna kertas edisi- edisi kitab kebanyakan berwarna kuning yang dikarang para ulama terdahulu.

Sementara itu, menurut pandangan Ahmad El Chumaedy, penyebutan tradisional dalam konteks praktek pengajaran di pesantren, didasarkan pada sistem pengajarannya yang monologis, bukannya dialogis-emansipatoris, yaitu sistem doktrinasi sang Kiyai kepada

(2)

santrinya dan metodologi pengajarannya masih bersifat klasik, seperti sistem bandongan, pasaran, sorogan dan sejenisnya.

2. Pondok Pesantren modern

Menurut Hasbullah, seiring dengan berkembangnya metode pendidikan Islam, pola interaksi sosial para santri, serta perkembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, lambat laun pesantren berubah dengan mengintegrasikan antara pola pendidikan yang bersifat tradisional dengan sekolah formal. Kebanyakan pesantren telah mengambil pengajaran pengetahuan umum sebagai suatu bagian yang juga penting dalam pendidikan pesantren, namun pengajaran kitab-kitab Islam klasik masih diberi porsi yang penting. Biasanya pelajaran dimulai dengan kitab-kitab yang sederhana, kemudian dilanjutkan dengan kitab-kitab yang lebih mendalam dan tingkatan suatu pesantren bisa diketahui dari jenis kitab-kitab yang diajarkan. Tujuan proses modernisasi pondok pesantren adalah untuk menyempurnakan sistem pendidikan Islam yang ada di pesantren. Perubahan-perubahan yang bisa dilihat di pesantren modern antara lain:

mulai akrab dengan metodologi ilmiah modern, lebih terbuka atas perkembangan di luar dirinya, diversifikasi program dan kegiatan di pesantren makin terbuka dan luas, dan sudah dapat berfungsi sebagai pusat pengembangan masyarakat.

PONDOK PESANTREN DAAR EL-ISHLAH PUTRA menerapkan system pendidikan pondok pesantren tradisional/salaf, dengan ditunjang pendidikan formal terpadu,dengan jenjang pendidikan yang di terapkan MTs atau [Mutawasithoh] dan pendidikan MA atau [Tsanawi].

Untuk menciptakan system pendidikan tersebut maka diperlukan desain fasilitas dan sarana bangunan pondok pesantren yang berlatar belakang pada fungsi si pengguna dengan penerapan tema Arsitektur perilaku dengan penerapan fungsi kebutuhan si pengguna yaitu santri dan pengurus, sehingga tercipta fasilitas dan sarana yang fungsional yang dapat mewadahi keinginan dan mengembangkan jatidiri dan pola piker yang lebih maju.

Dalam lingkup desain lingkunganpun diharapkan dapat menunjang sosialisasi yang baik antara penghuni, dan tercipta ruang public, semi public dan prifat sesuai kebutuhan pengguna.

Dengan penerapan system pendidikan utama yang diterapkan pada pondok pesantren ini yaitu penghafalan kitab suci Al-Qur’an, yang dalam kaitanya prapeninjaun pada santri tersebut menginginkan sarana dan prasarana berupa fasilitas hafalan yang sesuai karakteristik santri,

(3)

suasana yang terbuka untuk berdiskusi dan bersosialisasi semi public, dan fasilitas pembelajaran umum/mengabdi public, sehingga tercipta sebuah bangunan pondok pesantren yang mempunyai ciri khas dan bangunan yang lebih fungsional bagi para pengguana PONDOK PESANTREN DAAR EL-ISHLAH PUTRA.

I. 2. Rumusan Masalah

Di dalam perumusan permasalahan yang dihadapi pada sebuah bangunan PONDOK PESANTREN, secara langsung melibatkan beberapa hal penting, yaitu :

Pondok pesantren hanya sebagai wadah/tempat menuntut ilmu agama saja, dengan penerapan desain bangunan yang tidak mencangkup fungsional yang baik bagi pengguna, hanya berupa ruang bangunan seadanya tanpa standarisasi yang baik dan benar dan tidak mempunyai ciri khas tersendiri.

Saat ini masih banyak pondok pesantren yang pembangunanya tidak sesuai fungsi hanya alakadarnya.

Bagaimana menciptakan bangunan yang dapat merespon prilaku dan aktifitas penghuinya.

Menciptakan desain bangunan pondok pesantren yang saling berkesinambungan dengan lingkungan sekitar dan dapat menjadi sebuah aikon wilayah sekitarnya.

I. 2. 1 Pemasalahan

Bagaimana menetapkan Tema melalui eksplorasi terhadap judul proyek.

Bagaimana mengekspresikan Tema ke dalam rancangan asrama pondok pesantren.

Bagaimana menyelaraskan rancangan dengan kondisi lingkungan sekitar tapak dan terhadap tapak itu sendiri.

Bagaimana menciptakan suasana ruang-ruang dan lingkungan belajar yang dapat membantu pelajar/santri dalam mengeksplorasi potensi dirinya di bidang pendidikan umum dan agama islam.

Menciptakan desain dan suasana yang ramah nyaman dan asri sehingga tercipta situasi social yang baik agar penghuni dapat berinteraksi dengan baik.

(4)

I. I. 3. Maksud dan Tujuan I. 1.3.1 Maksud

Maksud perencanaan desain PONDOK PESANTREN DAAR EL-ISHLAH PUTRA, ini yaitu menciptakan fasilitas dan sarana pendidikan yang berbasis dan berlandasan agama islam, dengan penerapan desain arsitektur perilku sehingga dapat tercipta desain yang lebih fungsional dari penggunanya dengan menerapkan kaedah – kaedah yang ada pada lingkungan sehinga dapat sekaligus sebagai aikon dan sumber perkembangan wilayah pondok pesantren

I. I.3. 2 Tujuan

Ada beberapa tujuan dari di bangunnya PONDOK PESANTREN DAAR EL-ISHLAH PUTRA, yaitu :

Bidang pendidikan

Sebagai tempat pendidikan yang mengajarkan ilmu umum dan agama islam yang lebih kontemporer dan berkembang.

Sebagia lembaga pendidikan dan tempat syiar agama islam yang dijamin kelegalan dan resminya statusnya dalam Negara.

Menciptakan generasi muda yang lebih bermutu dan berkualitas dalam ilmu umum dengan landasan pengembangan ilmu agama islam yang lebih ditanamkan pada diri para pelajar/santri [ IPTEK & IMTAK ].

Sebagai lembaga pendidikan resmi yang berbasis agama islam, yang merupakan perwujudan lembaga pendidikan dinegara Indonesia.

Bidang Arsitektur

Menciptakan desain bangunan yang dapat mewujudkan aikon wilayah sekitar.

Menciptakan bangunan yang fungsional dari segi sarana dan prasarana, yang tertuang dalam desain lansdcap, fasad, ruang terbuka, dan interior bangunan.

I. 1.3.3 Profil Pengguna

Sebagai basis lembaga pendidikan islam PONDOK PESANTREN DAAR EL-ISHLAH

(5)

pengguna / santrinya sendiri adalah kalangan umum, umat islam yang berkeinginan menuntut ilmu agama.

I. 4. Lingkup Pembahasan

Agar penulisan laporan skripsi dengan judul PONDOK PESANTREN DAAR EL-ISHLAH PUTRA, di daerah Malingping, Lebak, Banten Jawa barat, ini menjadi fokus dan maksimal, perlu adanya batasan-batasan pembahasan sebagai berikut :

Perencanaan berdasarkan ruang lingkup dari permasalahan Arsitektural dan permasalahan non-Arsitektural sehingga mencapai tujuan yang dikehendaki.

Untuk permasalahan non-Arsitektural tetap perlu ditinjau secara detail untuk menghasilkan suatu desain yang erat kaitannya dengan proyek yang akan dibuat.

I. 5. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif dokumentatif dengan menyajikan data-data primer dan sekunder, dianalisa dan dirumuskan berdasarkan teori-teori (standar-standar) untuk memperoleh suatu hasil yang berupa program dan konsep-konsep untuk perancangan PONDOK PESANTREN DAAR EL- ISHLAH PUTRA di daerah Malingping, Lebak, Banten Jawa barat, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1) Data Primer

Melakukan survei lapangan serta wawancara dengan pihak-pihak pengelola asrama pondok pesantren, studi banding tentang pengguna, macam-macam kegiatan dan fasilitas yang tersedia, serta lokasi atau alternatif tapak.

2) Data Sekunder

Studi literatur dari buku-buku tentang pondok pesantren untuk mencari data tentang pengertian, karakteristik, bentuk kegiatan dan fasilitas serta buku-buku yang berkaitan dengan penekanan desain Arsitektur. Mengumpulkan data yang berkaitan seperti peraturan yang berlaku, peta kondisi wilayah, dan rencana pengembangan tata ruang wilayah.

(6)

I. 6. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan di bagi dalam beberapa bab, yaitu :

BAB I Pendahuluan

Bab ini meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan.

BAB II Tinjauan Umum

Bab ini menguraikan gambaran umum proyek secara umum, yang menyangkut judul proyek dan tinjauan mengenai proyek.

BAB III Tinjauan Khusus

Bab ini menguraikan judul dan tema dan tinjauan teoritis yang di ambil sekaligus studi banding.

BAB IV Analisa Perancangan

Bab ini menguraikan penyusunan perencanaan untuk hasil rancangan yang dilakukan melalui analisa pengguna dan pelaku.

BAB V Konsep Perancangan

Bab ini berisikan konsep dalam perencanaan dan perancangan dengan terapan tema.

(7)

I. 7. Kerangka Pemikiran

LATAR BELAKANG

Menciptakan lembaga pendidikan yang berbasis pada agama Islam dengan dasar Al-Qur’an dan Hasist, dengan fungsi bangunan sesuai engan kebutuhan pengguna

Lokasi tapak yang kurang berkembang, dan lembaga pendidikan yang masih jarang.

Masih banyaknya pondok pesantren yang dari segi bangunannya kurang layak sisebut sebagia tempat lembaga pendidikan, karna tidak sesuai setandar bangunan yang baik dan benar.

MAKSUD dan TUJUAN PROYEK Menciptakan sebuah desain pondok

pesasntren dengan desain yang mempunyai ciri khas dalam dunia pondok dan menjadi aikon lingkungan sekitar.

Sebagai lembaga pendidikan yang berbasis agama yang lebih kontenporer dan berbasis.

Desain bangunan yang dapat memfasilitasi sarana dan fasilitas pengguna,

PESANTREN DAAR EL-ISHLAH PUTRA Lebak - Banten

Tema : Arsitektur peilaku BAB I

TINJAUAN STUDI Tinjauan Judul Proyek Studi Banding dan Literatur

PERMASALAHAN AspekTapak AspekManusia AspekBangunan ANALISA PERENCANAAN

KONSEP PERANCANGAN DESAIN

H U B K E T E R K A I T A N

F E E D B A C K TINJAUAN TERHADAP TEMA

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

Referensi

Dokumen terkait

Setidaknya ada tiga klan yahudi besar di Madinah saat itu, yaitu Bani Nadhir, Bani Qainuqa' dan Bani Quraidhah. Bebeapa nama kabilah Yahudi yang tertuang dalam

Sistem media server ini bekerja untuk pengaksesan file-file multimedia seperti gambar, audio, dan video yang akan dibagikan ke client secara streaming melalui

Pembentukan karakter generasi dalam masyarakat Minangkabau Sumatera Barat merupakan suatu media pada masa lalu, sebagai tempat berkumpulnya orang siak dalam menimba

Aminatuzzahra (2010) Analisis Pengaruh Current Ratio , Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, dan Net Profit Margin terhadap ROE (Studi Kasus Pada

Untuk melihat pengaruh jarak tempuh, paritas, kepuasan ibu, dukungan keluarga dan sosial budaya dengan kunjungan ibu post partum ke bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat

Keutamaan pelaksanaan pemanfaatan lahan dengan pola diversifikasi usahatani dan ternak sapi adalah : Pola usahatani terpadu dapat diterapkan kepada masyarakat yang

Profesional Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu Memelihara dan menjamin keandalan sistem audio video serta