• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

METODE & DESAIN PENELITIAN

Rijal Fadilah

(2)

Definisi Penelitian (Research)

• Penelitian (Research) : usaha utk menemukan, mengembangkan, & menguji kebenaran suatu pengetahuan yg dilakukan dengan menggunakan metode- metode ilmiah.

• Atau, rangkaian kegiatan ilmiah dalam

rangka pemecahan suatu permasalahan.

(3)

Pemakaian Metode dan Desain Riset

Salah satu komponen riset adalah penggunaan metode yang ilmiah.

Agar metode yang ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan relatif mudah dan terarah, maka dibutuhkan suatu desain yang sesuai dengan metodenya.

Desain riset merupakan bagian dari keseluruhan

metode riset yang berupa rancangan bentuk atau

model suatu riset (penelitian)

(4)

Macam metode Riset

• Metode riset, diantaranya :

Metode Sejarah

Metode Deskriptif

Metode Eksperimen

Metode Kausal Komparatif (Ex-Post Facto)

Metode Partisipatoris

(5)

1. Metode Sejarah

Meliputi pengalaman masa lalu yg menggambarkan secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta utk membantu mengetahui apa yg hrs dikerjakan sekarang & yg akan datang.

Sumber data : data primer seperti dokumen, peninggalan masa lalu.

Kegiatan :

Mengevaluasi suatu obyek seperti peristiwa atau tokoh masa lampau dipandang dari sudut standar dan kebudayaan dewasa ini.

(6)

2. Metode Deskriptif

Menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu

Bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset.

Output :

Informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan tujuan lainnya.

(7)

• Menurut Consuelo, riset dgn metode

deskriptif terdiri dari beberapa macam :

Studi Kasus

Survei

Riset Pengembangan

Riset Lanjutan

Riset Dokumen

Riset Kecenderungan

Riset Korelasi

(8)

A. Studi Kasus

Penelitian rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.

Keuntungan :

Penelitian bersifat mendalam sehingga dapat menjawab mengapa keadaan itu terjadi

Dapat menemukan hubungan-hubungan yang tadinya tidak diharapkan

(9)

Kelemahan :

Kajian relatif menjadi kurang luas dan dalam

Sulit digeneralisasikan (disimpulkan) dengan keadaan yang berlaku umum

Kecenderungan mengarah ke subyektifitas karena obyek penelitiannya sehingga dapat mempengaruhi prosedur

Kesimpulan yang diambil tidak boleh dianggap sebagai satu kesimpulan secara menyeluruh terhadap kasus-kasus yang dianggap sama.

(10)

Contoh :

Penelitian masalah budaya penggunaan software bajakan, dengan mengambil contoh kasus di wilayah kota Balikpapan.

Peneliti mengadakan pengamatan secara mendalam tentang budaya penggunaan software bajakan di kota Balikpapan.

Hasil pengamatan dianalisis dan dilaporkan berdasarkan pendekatan tersebut.

Kesimpulan dari studi tersebut memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai suatu kasus yang mungkin akan sama dengan budaya penggunaan software bajakan di kota lain di Indonesia.

(11)

B. Survei

Digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada, sehingga tidak perlu memeprhitungkan hubungan antara variabel-variabel karena hanya menggunakan data yang ada untuk pemecahan masalah daripada menguji hipotesis.

(12)

Manfaat :

Sangat membantu dalam membandingkan kondisi- kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan juga untuk pelaksanaan evaluasi.

Dapat dilakukan dengan cara sensus maupun sampling terhadap hal-hal yang nyata dan tidak nyata.

(13)

Contoh :

Seorang peneliti ingin mengadakan survei pada mahasiswa jurusan Teknik Informatika untuk mengetahui alasan kenapa mereka mengambil jurusan tersebut.

Survei dilakukan dengan mengambil sampel dari persentase tertentu mahasiswa jurusan Teknik Informatika di satu kota.

(14)

C. Riset Pengembangan

Berguna untuk memperoleh informasi tentang perkembangan suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu

Ada dua cara dalam melakukan penelitian pengembangan :

Metode Longitudinal

Metode Cross-sectional

(15)

Metode Longitudinal:

Mempelajari sampel peserta pada jangka waktu yang panjang.

Metode Cross-sectional

Mempelajari sampel dari berbagai strata pada waktu bersamaan

(16)

D. Riset lanjutan

Dilakukan bila peneliti hendak mengetahui

perkembangan lanjutan dari subyek setelah

diberikan perlakuan tertentu atau setelah

kondisi tertentu.

(17)

E. Riset Dokumen

Penelitian yang meliputi pengumpulan data dan

informasi melalui pengujian arsip dan dokumen

(18)

F. Riset kecenderungan

Penelitian yang bertujuan untuk melihat kondisi yang akan datang dengan melakukan proyeksi atau ramalan (forecast)

Akan lebih baik menggunakan ramalan jangka

pendek karena lebih reliabel.

(19)

G. Riset korelasi

Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.

Dapat mengetahui besar kontribusi variabel-

variabel bebas terhadap variabel terikatnya

serta besar arah hubungan yang terjadi.

(20)

3. Metode Eksperimen

Merupakan langkah-langkah lengkap yang diambil sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga analisis akan menjadi obyektif.

Variabel bebas dijadikan sebagai variabel

eksperimen yang merupakan variabel penyebab

atau variabel pengakuan yang karakteristiknya

diyakini dapat menghasilkan perbedaan.

(21)

Variabel terikat/variabel akibat merupakan hasil dari penelitian.

Prinsip dasar dalam riset ini adalah replikasi, randomisasi dan kontrol lokal.

Replikasi : pengulangan eksperimen agar menghasilkan taksiran yang lebih baik.

Randomisasi : pengacakan

Kontrol lokal : langkah-langkah yang berbentuk penyeimbangan, pengkotakan atau pemblokan dan pengelompokan unit-unit eksperimen yang dipergunakan

(22)

Variabel bebas adalah variabel yang dapat dimanipulasi.

Semua variabel dalam penelitian adalah konstan,

kecuali variabel terikat.

(23)

Contoh :

Dilakukan eksperimen untuk mengetahui apakah bekerja sambil mendengarkan musik mempengaruhi kinerja seseorang ?

Setting dua kondisi :

Kerja dengan mendengarkan musik (variabel bebas)

Kerja tanpa mendengarkan musik (variabel kontrol)

(Variabel terikat) :

Kemampuan kerja subjek

Diasumsikan bahwa kemampuan kerja semua kelompok subjek adalah sama

Hipotesis :

Kinerja seseorang yang bekerja sambil mendengarkan musik akan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mendengarkan musik, hal ini sama efektifnya untuk orang yang berumur 25 thn kebawah maupun yang berumur 25 thn keatas.

(24)

Kelompok I

(Kerja dengan musik)

Kelompok II (Kerja tanpa musik) Pekerja <25 Th

Pekerja >25 Th

Dibuat kelompok subjek penelitian

• Empat kelompok subjek penelitian:

1 kelompok pengguna < 25 thn yang bekerja dengan musik

1 Kelompok pengguna < 25 thn yang bekerja tanpa musik

1 Kelompok pengguna > 25 th yang bekerja dengan musik

1 kelompok pengguna > 25 thn yang bekerja tanpa musik

• Kelompok II sebagai control variabel (kelompok yang tidak diberi perlakuan)

(25)

Kesetaraan antara kelompok pekerja yang berumur <25 thn dan >25 thn dicapai lewat penentuan secara random subjek penelitian berdasarkan pengelompokkan umur.

Kesetaraan antar kelompok perlakuan dicapai

lewat randomisasi penempatan subjek kedalam

masing-masing kelompok perlakuan.

(26)

Apabila setelah eksperimen ternyata terdapat

perbedaan hasil (kinerja seseorang), maka dapat

dikatakan bahwa perbedaan tersebut memang

diakibatkan perbedaan perlakuan yang diterima.

(27)

4. Metode Kausal-Komparatif (Ex post facto)

Ex post facto = setelah kejadian

Penelitian yang dilakukan untuk menentukan sebab-akibat

Dalam penelitian ini pada mulanya mengamati

akibat dan kemudian mencoba untuk

menemukan sebab, kebalikan dari eksperimen

yang pada mulanya menciptakan sebab,

kemudian secara sengaja membuat kelompok

berbeda dan selanjutnya mengamati akibat

perbedaan itu pada variabel terikat.

(28)

Perbedaan Kausal-komparatif dengan Eksperimen

Dalam penelitian kausal-komparatif pada mulanya mengamati akibat dan kemudian mencoba untuk menemukan sebab, kebalikan dari eksperimen yang pada mulanya menciptakan sebab, kemudian secara sengaja membuat kelompok berbeda dan selanjutnya mengamati akibat perbedaan itu pada variabel terikat.

(29)

Contoh :

Penelitian dilakukan untuk mengukur kinerja karyawan di suatu perusahaan setelah perusahaan tersebut menggunakan Sistem Informasi yang Terkomputerisasi dua tahun yang lalu.

Untuk mengetahui dampak penggunaan SI yang terkomputerisasi tersebut terhadap kinerja karyawan, maka dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja karyawan sebelum dan sesudah implementasi SI tersebut.

(30)

Faktor X (independen) sebagai penyebab adalah implementasi Sistem Informasi yang terkomputerisasi.

Kinerja karyawan sebelum dan sesudah penerapan SI terkomputerisasi adalah fakta yang tidak dapat diubah.

Eksperimen ini merupakan kausal-komparatif

karena membandingkan antara kinerja karyawan

sebelum adanya SI dengan kinerja karyawan

setelah adanya SI.

(31)

5. Metode Partisipatori

Riset yang menyangkut kehidupan manusia.

Prinisip metode partisipatori :

Memiliki implikasi ideologi

Memberikan manfaat langsung kepada masyarakat

Melibatkan semua partisipan yang terlibat dalam riset

(32)

• Contoh :

Dilakukan penelitian untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap peraturan pemerintah tentang pembajakan hak cipta (Software, VCD, kaset, dll).

Dalam pelaksanaannya, partisipan adalah masyarakat yang memberikan penilaian baik secara rutin maupun hanya pada satu saat tertentu saja.

Data ini akan diolah oleh si peneliti

menggunakan data yang didapat dari pendapat

masyarakat.

(33)

Macam Desain Riset

Untuk menerapkan metode riset dalam prakteknya diperlukan suatu desain riset yang sesuai dengan kondisi serta seimbang dengan kedalaman dan keluasan riset yang dilakukan.

Desain riset : semua proses yang diperlukan

dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian

(34)

Desain dalam merencanakan penelitian

Desain untuk perencanaan penelitian bertujuan

untuk melaksanakan penelitian sehingga dapat

diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian

hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan.

(35)

Desain dalam melaksanakan penelitian

Dibagi menjadi 4 (menurut Suchman)

Desain sampel

Dalam merencanakan pemakaian data, diperlukan desain sampel yang representatif sesuai dengan tujuan penelitian maupun kesimpulan yang akan diambil.

Pemilihan teknik sampling tergantung pada inferensi statistik yang akan dibuat.

(36)

Desain Instrumen

Desain instrumen sebagai alat pengumpul data, perlu dievaluasi terlebih dahulu sehingga data yang akan didapat tetap cocok dengan apa yang dibutuhkan.

(37)

Desain Analisis

Berhubungan dengan hipotesis.

Hasil akhir dari analisis harus menyerupai apa yang dilukiskan dalam hipotesis.

Desain analisis memerlukan alat-alat analisis, seperti pemakaian metode statistika.

(38)

Desain Administrasi

Pelaporan hasil riset setidaknya telah didesain sesuai dengan standar yang umum berlaku.

Urutan penulisan merupakan penjabaran dari langkah- langkah riset sehingga akan mempermudah bagi yang membacanya untuk mengetahui isi riset yang dihasilkan.

(39)

Macam-macam desain riset

Menurut Selltiz,

Desain Eksploratori

Riset yang dilakukan untuk mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru

Riset ini bertitik tolak dari variabel, bukan fakta.

Desain riset ini bisa dianggap sebagai langkah pertama yang diharapkan dapat dipakai untuk merumuskan persoalan dimana pemecahannya dapat memakai jenis riset yang lain.

(40)

Penelitian ini relatif tidak memerlukan teorisasi dan hipotesis serta bekerja pada satu variabel saja

Bidang telaahan studi dengan desain eksploratori, menurut Emory :

Literatur, bertujuan untuk menemukan teori, konsep, variabel.

Pengalaman, bertujuan untuk menemukan informasi dari pengalaman orang lain.

(41)

Desain Deskriptif

Bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakterisitik dari suatu fenomena tertentu.

Kesimpulan yang dihasilkan atas data yang ada tidak terlalu dalam.

Hanya mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti sesuai persoalan yang akan dipecahkan.

(42)

Contoh :

Dalam persoalan :

Kepuasan nasabah suatu Bank dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan oleh customer service,

Peneliti dapat menggali informasi tentang kepuasan nasabah dan mendeskripsikannya untuk mengambil suatu kesimpulan.

Desain deskriptif dapat membantu dalam menentukan bentuk pelayanan yang baik dalam rangka memuaskan nasabah.

(43)

• Desain Kausal

Berguna untuk menganalisis

hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya

Bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Sifat hubungan variabel :

Simetris

Asimetris

Timbal-balik

(44)

Simetris :

Bila dua variabel berfluktualisasi bersamaan tetapi diantara keduanya tidak ada hubungan.

Asimetris :

Hubungan yang terjadi akibat dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya

Timbal-balik

Terjadi apabila dua variabel saling mempengaruhi atau memperkuat satu sama lain.

(45)

Desain kausal selain dapat dipakai dalam metode deskriptif untuk analisis kecenderungan dan korelasional, juga dapat dipakai dalam metode eksperimen dan Ex Post Facto.

(46)

Contoh:

Pertanyaan :

bagaimana perkembangan WarNet dan biaya investasi WarNet untuk masa datang ?

Dengan menggunakan trend analysis dengan data yang cukup, dapat diperkirakan kondisi perkembangan WarNet serta biaya investasi untuk masa datang.

(47)

Desain untuk riset Kuantitatif dan Kualitatif

Penelitian kualitatif umumnya sulit diberi pembenaran secara matematik, karena lebih kepada penyampaian perasaan atau wawasan yang datanya diambil berdasarkan sampel.

Hasil dari penelitian kualitatif bisa menyediakan informasi penting, yang kemudian bisa diteliti lebih lanjut melalui riset kuantitatif.

Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data

yang dapat dihitung untuk menghasilkan

penaksiran kuantitatif yang kokoh.

(48)

Penelitian kualitatif dapat dipergunakan untuk :

Menjernihkan permasalahan sebelum melakukan penelitian kuantitatif

Mengidentifikasikan pengembangan produk baru

Meninjau persepsi konsumen atas produk atau pesaing

Menganalisis perilaku konsumen

Menyelidiki bagaimana keputusan membeli dilakukan

Menyelidiki alasan mengapa satu merk dipilih

(49)

Penelitian kuantitatif dapat dipergunakan untuk :

Menetapkan tingkat penggunaan suatu produk

Menetapkan pangsa pasar suatu merk tertentu.

Mendukung keputusan-keputusan untuk aspek kuantitatif.

(50)

Perbedaan penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif

No. Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1. Kejelasan Unsur :

Tujuan, pendekatan, subjek, sampel,

Sumber data sudah mantap, rinci sejak awal

Subjek sampel, sumber data tidak mantap

Dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan

2. Langkah penelitian :

Segala sesuatu direncanakan sampai Matang ketika persiapan disusun

Baru diketahui denagn mantap dan jelas setelah penelitian selesai

3. Hipotesis (Jika memang perlu)

a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian;

b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan- -- a priori

Tidak menegmukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung--- tentatif

Hasil penelitian terbuka

4. Disain :

Dalam disain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan

Disain penelitiannya fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya;

5. Pengumpulan data :

Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan

Kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.

6. Analisis data :

Dilakukan sesudah semua data terkumpul.

Dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data

(51)

Penelitian Kuantitatif

Menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.

Melakukan pengujian (retest) terhadap teori yang sudah ada, sehingga hasilnya bisa berupa penguatan,

bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.

Penelitian Kualitatif

Menekankan analisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.

Menghasilkan suatu konsep, teori atau metode penelitian.

(52)

Dalam penelitian ada 2 macam pendekatan:

Pendekatan Deduktif : Pendekatan deduktif adalah

pendekatan secara teoritik untuk mendapatkan konfirmasi berdasarkan hipotesis dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Langkah penelitian seperti ini biasa juga

disebut pendekatan ‘dari atas ke bawah’

(53)

Pendekatan Induktif : Pendekatan induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk membangun sebuah teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Pendekatan ‘dari bawah ke atas’

Referensi

Dokumen terkait

c. Tidak memangku jabatan gerejawi dari gereja lain.. “Majelis Jemaat dan Panitia Natal 2016 GKI Gunung Sahari mengucapkan terima kasih atas partisipasi jemaat yang telah

Analisa bahan bertujuan untuk mengetahui sifat - sifat tertentu yang dimiliki material atau bahan-bahan yang akan digunakan dalam campuran beton tanpa pasir yang

Contoh penerapan problem open-ended dalam kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa diminta mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab

- Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Konsultan Pengawas beserta ketentuan / persyaratan jaminan pabrik untuk mendapatkan persetujuannya. Bahan yang

Informasi pelayanan perijinan yang dilakukan oleh BPPT Provinsi Jawa Barat melalui website www.bpptjabar.com mempunyai keterkaitan dengan pelayanan publik, dikarenakan

Dari hasil belajar kelompok diskusi siswa berupa isian LKPD hanya kelompok IV yang dinyatakan “Tuntas” sementara kelompok I, II dan III dinyatakan “Tidak Tuntas” hal

kepemilikan aset. Lain-lain adalah biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pemindahan kepemilikan aset. Total merupakan total seluruh biaya pengalihan kepemilikan non produced

Pada analisis data tentang kontrol terhadap pemeriksaan dan pengujian bahan konstruksi yang paling penting atau perlu yaitu menetapkan kualitas dan spesifikasi bahan yang