METODE & DESAIN PENELITIAN
Rijal Fadilah
Definisi Penelitian (Research)
• Penelitian (Research) : usaha utk menemukan, mengembangkan, & menguji kebenaran suatu pengetahuan yg dilakukan dengan menggunakan metode- metode ilmiah.
• Atau, rangkaian kegiatan ilmiah dalam
rangka pemecahan suatu permasalahan.
Pemakaian Metode dan Desain Riset
•
Salah satu komponen riset adalah penggunaan metode yang ilmiah.
•
Agar metode yang ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan relatif mudah dan terarah, maka dibutuhkan suatu desain yang sesuai dengan metodenya.
•
Desain riset merupakan bagian dari keseluruhan
metode riset yang berupa rancangan bentuk atau
model suatu riset (penelitian)
Macam metode Riset
• Metode riset, diantaranya :
•
Metode Sejarah
•
Metode Deskriptif
•
Metode Eksperimen
•
Metode Kausal Komparatif (Ex-Post Facto)
•
Metode Partisipatoris
1. Metode Sejarah
•
Meliputi pengalaman masa lalu yg menggambarkan secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta utk membantu mengetahui apa yg hrs dikerjakan sekarang & yg akan datang.
•
Sumber data : data primer seperti dokumen, peninggalan masa lalu.
•
Kegiatan :
• Mengevaluasi suatu obyek seperti peristiwa atau tokoh masa lampau dipandang dari sudut standar dan kebudayaan dewasa ini.
2. Metode Deskriptif
•
Menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu
•
Bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset.
•
Output :
• Informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan tujuan lainnya.
• Menurut Consuelo, riset dgn metode
deskriptif terdiri dari beberapa macam :
•
Studi Kasus
•
Survei
•
Riset Pengembangan
•
Riset Lanjutan
•
Riset Dokumen
•
Riset Kecenderungan
•
Riset Korelasi
A. Studi Kasus
• Penelitian rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.
• Keuntungan :
• Penelitian bersifat mendalam sehingga dapat menjawab mengapa keadaan itu terjadi
• Dapat menemukan hubungan-hubungan yang tadinya tidak diharapkan
•
Kelemahan :
• Kajian relatif menjadi kurang luas dan dalam
• Sulit digeneralisasikan (disimpulkan) dengan keadaan yang berlaku umum
• Kecenderungan mengarah ke subyektifitas karena obyek penelitiannya sehingga dapat mempengaruhi prosedur
• Kesimpulan yang diambil tidak boleh dianggap sebagai satu kesimpulan secara menyeluruh terhadap kasus-kasus yang dianggap sama.
•
Contoh :
• Penelitian masalah budaya penggunaan software bajakan, dengan mengambil contoh kasus di wilayah kota Balikpapan.
• Peneliti mengadakan pengamatan secara mendalam tentang budaya penggunaan software bajakan di kota Balikpapan.
• Hasil pengamatan dianalisis dan dilaporkan berdasarkan pendekatan tersebut.
• Kesimpulan dari studi tersebut memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai suatu kasus yang mungkin akan sama dengan budaya penggunaan software bajakan di kota lain di Indonesia.
B. Survei
• Digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada, sehingga tidak perlu memeprhitungkan hubungan antara variabel-variabel karena hanya menggunakan data yang ada untuk pemecahan masalah daripada menguji hipotesis.
•
Manfaat :
• Sangat membantu dalam membandingkan kondisi- kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan juga untuk pelaksanaan evaluasi.
• Dapat dilakukan dengan cara sensus maupun sampling terhadap hal-hal yang nyata dan tidak nyata.
•
Contoh :
• Seorang peneliti ingin mengadakan survei pada mahasiswa jurusan Teknik Informatika untuk mengetahui alasan kenapa mereka mengambil jurusan tersebut.
• Survei dilakukan dengan mengambil sampel dari persentase tertentu mahasiswa jurusan Teknik Informatika di satu kota.
C. Riset Pengembangan
•
Berguna untuk memperoleh informasi tentang perkembangan suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu
•
Ada dua cara dalam melakukan penelitian pengembangan :
• Metode Longitudinal
• Metode Cross-sectional
•
Metode Longitudinal:
• Mempelajari sampel peserta pada jangka waktu yang panjang.
•
Metode Cross-sectional
• Mempelajari sampel dari berbagai strata pada waktu bersamaan
D. Riset lanjutan
•
Dilakukan bila peneliti hendak mengetahui
perkembangan lanjutan dari subyek setelah
diberikan perlakuan tertentu atau setelah
kondisi tertentu.
E. Riset Dokumen
•
Penelitian yang meliputi pengumpulan data dan
informasi melalui pengujian arsip dan dokumen
F. Riset kecenderungan
•
Penelitian yang bertujuan untuk melihat kondisi yang akan datang dengan melakukan proyeksi atau ramalan (forecast)
•
Akan lebih baik menggunakan ramalan jangka
pendek karena lebih reliabel.
G. Riset korelasi
•
Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.
•
Dapat mengetahui besar kontribusi variabel-
variabel bebas terhadap variabel terikatnya
serta besar arah hubungan yang terjadi.
3. Metode Eksperimen
•
Merupakan langkah-langkah lengkap yang diambil sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga analisis akan menjadi obyektif.
•
Variabel bebas dijadikan sebagai variabel
eksperimen yang merupakan variabel penyebab
atau variabel pengakuan yang karakteristiknya
diyakini dapat menghasilkan perbedaan.
•
Variabel terikat/variabel akibat merupakan hasil dari penelitian.
•
Prinsip dasar dalam riset ini adalah replikasi, randomisasi dan kontrol lokal.
• Replikasi : pengulangan eksperimen agar menghasilkan taksiran yang lebih baik.
• Randomisasi : pengacakan
• Kontrol lokal : langkah-langkah yang berbentuk penyeimbangan, pengkotakan atau pemblokan dan pengelompokan unit-unit eksperimen yang dipergunakan
•
Variabel bebas adalah variabel yang dapat dimanipulasi.
•
Semua variabel dalam penelitian adalah konstan,
kecuali variabel terikat.
•
Contoh :
• Dilakukan eksperimen untuk mengetahui apakah bekerja sambil mendengarkan musik mempengaruhi kinerja seseorang ?
• Setting dua kondisi :
• Kerja dengan mendengarkan musik (variabel bebas)
• Kerja tanpa mendengarkan musik (variabel kontrol)
• (Variabel terikat) :
• Kemampuan kerja subjek
Diasumsikan bahwa kemampuan kerja semua kelompok subjek adalah sama
• Hipotesis :
• Kinerja seseorang yang bekerja sambil mendengarkan musik akan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mendengarkan musik, hal ini sama efektifnya untuk orang yang berumur 25 thn kebawah maupun yang berumur 25 thn keatas.
Kelompok I
(Kerja dengan musik)
Kelompok II (Kerja tanpa musik) Pekerja <25 Th
Pekerja >25 Th
Dibuat kelompok subjek penelitian
• Empat kelompok subjek penelitian:
1 kelompok pengguna < 25 thn yang bekerja dengan musik
1 Kelompok pengguna < 25 thn yang bekerja tanpa musik
1 Kelompok pengguna > 25 th yang bekerja dengan musik
1 kelompok pengguna > 25 thn yang bekerja tanpa musik
• Kelompok II sebagai control variabel (kelompok yang tidak diberi perlakuan)
•
Kesetaraan antara kelompok pekerja yang berumur <25 thn dan >25 thn dicapai lewat penentuan secara random subjek penelitian berdasarkan pengelompokkan umur.
•
Kesetaraan antar kelompok perlakuan dicapai
lewat randomisasi penempatan subjek kedalam
masing-masing kelompok perlakuan.
•
Apabila setelah eksperimen ternyata terdapat
perbedaan hasil (kinerja seseorang), maka dapat
dikatakan bahwa perbedaan tersebut memang
diakibatkan perbedaan perlakuan yang diterima.
4. Metode Kausal-Komparatif (Ex post facto)
•
Ex post facto = setelah kejadian
•
Penelitian yang dilakukan untuk menentukan sebab-akibat
•
Dalam penelitian ini pada mulanya mengamati
akibat dan kemudian mencoba untuk
menemukan sebab, kebalikan dari eksperimen
yang pada mulanya menciptakan sebab,
kemudian secara sengaja membuat kelompok
berbeda dan selanjutnya mengamati akibat
perbedaan itu pada variabel terikat.
•
Perbedaan Kausal-komparatif dengan Eksperimen
• Dalam penelitian kausal-komparatif pada mulanya mengamati akibat dan kemudian mencoba untuk menemukan sebab, kebalikan dari eksperimen yang pada mulanya menciptakan sebab, kemudian secara sengaja membuat kelompok berbeda dan selanjutnya mengamati akibat perbedaan itu pada variabel terikat.
•
Contoh :
• Penelitian dilakukan untuk mengukur kinerja karyawan di suatu perusahaan setelah perusahaan tersebut menggunakan Sistem Informasi yang Terkomputerisasi dua tahun yang lalu.
• Untuk mengetahui dampak penggunaan SI yang terkomputerisasi tersebut terhadap kinerja karyawan, maka dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja karyawan sebelum dan sesudah implementasi SI tersebut.
•
Faktor X (independen) sebagai penyebab adalah implementasi Sistem Informasi yang terkomputerisasi.
•
Kinerja karyawan sebelum dan sesudah penerapan SI terkomputerisasi adalah fakta yang tidak dapat diubah.
•
Eksperimen ini merupakan kausal-komparatif
karena membandingkan antara kinerja karyawan
sebelum adanya SI dengan kinerja karyawan
setelah adanya SI.
5. Metode Partisipatori
•
Riset yang menyangkut kehidupan manusia.
•
Prinisip metode partisipatori :
• Memiliki implikasi ideologi
• Memberikan manfaat langsung kepada masyarakat
• Melibatkan semua partisipan yang terlibat dalam riset
• Contoh :
•
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap peraturan pemerintah tentang pembajakan hak cipta (Software, VCD, kaset, dll).
•
Dalam pelaksanaannya, partisipan adalah masyarakat yang memberikan penilaian baik secara rutin maupun hanya pada satu saat tertentu saja.
•
Data ini akan diolah oleh si peneliti
menggunakan data yang didapat dari pendapat
masyarakat.
Macam Desain Riset
•
Untuk menerapkan metode riset dalam prakteknya diperlukan suatu desain riset yang sesuai dengan kondisi serta seimbang dengan kedalaman dan keluasan riset yang dilakukan.
•
Desain riset : semua proses yang diperlukan
dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian
Desain dalam merencanakan penelitian
•
Desain untuk perencanaan penelitian bertujuan
untuk melaksanakan penelitian sehingga dapat
diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian
hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan.
Desain dalam melaksanakan penelitian
Dibagi menjadi 4 (menurut Suchman)
•
Desain sampel
• Dalam merencanakan pemakaian data, diperlukan desain sampel yang representatif sesuai dengan tujuan penelitian maupun kesimpulan yang akan diambil.
• Pemilihan teknik sampling tergantung pada inferensi statistik yang akan dibuat.
•
Desain Instrumen
• Desain instrumen sebagai alat pengumpul data, perlu dievaluasi terlebih dahulu sehingga data yang akan didapat tetap cocok dengan apa yang dibutuhkan.
•
Desain Analisis
• Berhubungan dengan hipotesis.
• Hasil akhir dari analisis harus menyerupai apa yang dilukiskan dalam hipotesis.
• Desain analisis memerlukan alat-alat analisis, seperti pemakaian metode statistika.
•
Desain Administrasi
• Pelaporan hasil riset setidaknya telah didesain sesuai dengan standar yang umum berlaku.
• Urutan penulisan merupakan penjabaran dari langkah- langkah riset sehingga akan mempermudah bagi yang membacanya untuk mengetahui isi riset yang dihasilkan.
Macam-macam desain riset
Menurut Selltiz,
•
Desain Eksploratori
• Riset yang dilakukan untuk mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru
• Riset ini bertitik tolak dari variabel, bukan fakta.
• Desain riset ini bisa dianggap sebagai langkah pertama yang diharapkan dapat dipakai untuk merumuskan persoalan dimana pemecahannya dapat memakai jenis riset yang lain.
•
Penelitian ini relatif tidak memerlukan teorisasi dan hipotesis serta bekerja pada satu variabel saja
•
Bidang telaahan studi dengan desain eksploratori, menurut Emory :
• Literatur, bertujuan untuk menemukan teori, konsep, variabel.
• Pengalaman, bertujuan untuk menemukan informasi dari pengalaman orang lain.
•
Desain Deskriptif
• Bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakterisitik dari suatu fenomena tertentu.
• Kesimpulan yang dihasilkan atas data yang ada tidak terlalu dalam.
• Hanya mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti sesuai persoalan yang akan dipecahkan.
•
Contoh :
• Dalam persoalan :
Kepuasan nasabah suatu Bank dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan oleh customer service,
• Peneliti dapat menggali informasi tentang kepuasan nasabah dan mendeskripsikannya untuk mengambil suatu kesimpulan.
• Desain deskriptif dapat membantu dalam menentukan bentuk pelayanan yang baik dalam rangka memuaskan nasabah.
• Desain Kausal
•
Berguna untuk menganalisis
• hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya
• Bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
•
Sifat hubungan variabel :
• Simetris
• Asimetris
• Timbal-balik
•
Simetris :
• Bila dua variabel berfluktualisasi bersamaan tetapi diantara keduanya tidak ada hubungan.
•
Asimetris :
• Hubungan yang terjadi akibat dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya
•
Timbal-balik
• Terjadi apabila dua variabel saling mempengaruhi atau memperkuat satu sama lain.
• Desain kausal selain dapat dipakai dalam metode deskriptif untuk analisis kecenderungan dan korelasional, juga dapat dipakai dalam metode eksperimen dan Ex Post Facto.
•
Contoh:
• Pertanyaan :
bagaimana perkembangan WarNet dan biaya investasi WarNet untuk masa datang ?
• Dengan menggunakan trend analysis dengan data yang cukup, dapat diperkirakan kondisi perkembangan WarNet serta biaya investasi untuk masa datang.
Desain untuk riset Kuantitatif dan Kualitatif
•
Penelitian kualitatif umumnya sulit diberi pembenaran secara matematik, karena lebih kepada penyampaian perasaan atau wawasan yang datanya diambil berdasarkan sampel.
•
Hasil dari penelitian kualitatif bisa menyediakan informasi penting, yang kemudian bisa diteliti lebih lanjut melalui riset kuantitatif.
•
Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data
yang dapat dihitung untuk menghasilkan
penaksiran kuantitatif yang kokoh.
•
Penelitian kualitatif dapat dipergunakan untuk :
• Menjernihkan permasalahan sebelum melakukan penelitian kuantitatif
• Mengidentifikasikan pengembangan produk baru
• Meninjau persepsi konsumen atas produk atau pesaing
• Menganalisis perilaku konsumen
• Menyelidiki bagaimana keputusan membeli dilakukan
• Menyelidiki alasan mengapa satu merk dipilih
•
Penelitian kuantitatif dapat dipergunakan untuk :
• Menetapkan tingkat penggunaan suatu produk
• Menetapkan pangsa pasar suatu merk tertentu.
• Mendukung keputusan-keputusan untuk aspek kuantitatif.
Perbedaan penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif
No. Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Kejelasan Unsur :
Tujuan, pendekatan, subjek, sampel,
Sumber data sudah mantap, rinci sejak awal
Subjek sampel, sumber data tidak mantap
Dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan
2. Langkah penelitian :
Segala sesuatu direncanakan sampai Matang ketika persiapan disusun
Baru diketahui denagn mantap dan jelas setelah penelitian selesai
3. Hipotesis (Jika memang perlu)
a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian;
b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan- -- a priori
Tidak menegmukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung--- tentatif
Hasil penelitian terbuka
4. Disain :
Dalam disain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan
Disain penelitiannya fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya;
5. Pengumpulan data :
Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan
Kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
6. Analisis data :
Dilakukan sesudah semua data terkumpul.
Dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data
•
Penelitian Kuantitatif
• Menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.
• Melakukan pengujian (retest) terhadap teori yang sudah ada, sehingga hasilnya bisa berupa penguatan,
bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.
•
Penelitian Kualitatif
• Menekankan analisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
• Menghasilkan suatu konsep, teori atau metode penelitian.
Dalam penelitian ada 2 macam pendekatan:
• Pendekatan Deduktif : Pendekatan deduktif adalah
pendekatan secara teoritik untuk mendapatkan konfirmasi berdasarkan hipotesis dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Langkah penelitian seperti ini biasa juga
disebut pendekatan ‘dari atas ke bawah’
• Pendekatan Induktif : Pendekatan induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk membangun sebuah teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Pendekatan ‘dari bawah ke atas’