7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Prosedur
Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien serta dapat dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang telah ditetapkan.
Pengertian prosedur menurut Mulyadi
(2001:5)mendefinisikan prosedur sebagai berikut:
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang”
2.2 Modal Kerja
Modal kerja selalu dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk
membiayai dan membelanjai operasinya sehari-hari, dan modal kerja
tersebut akan selalu berputar setiap periodenya selama hidupnya
perusahaan. Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk
uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan, dikurangi kewajiban
lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
8
Menurut Kasmir (2008:250) Pengertian modal kerja secara mendalam terkandung dalam konsep modal kerja yang dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1) Konsep Kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Dalam konsep ini adalah bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek.
Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (Gross Working Capital). Kelemahan konsep ini adalah pertama, tidak mencerminkan
tingkat likuiditas perusahaan, dan kedua, konsep ini tidak mementingkan kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh utang jangka panjang atau jangka pendek atau pemilik modal.
2) Konsep Kualitatif merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. Konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih (Net Working Capital). Keuntungan konsep ini adalah terlihatnya tingkat likuiditas perusahaan. Aktiva lancar yang lebih besar dari kewajiban lancar menunjukkan kepercayaan para kreditor kepada pihak perusahaan sehingga kelangsungan operasi perusahaan akan lebih terjamin dengan dana pinjaman dari kreditor.
3) Konsep Fungsional menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki
perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang
dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba
perusahaan. Semakin banyak dana yang digunakan sebagai modal
kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan laba. Demikian pula
9
sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit, laba pun akan menurun. Akan tetapi, dalam kenyataannya terkadang kejadiannya tidak selalu demikian.
2.2.1 Arti Penting dan Tujuan Modal Kerja
Modal kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu perusahaan. Di samping itu, manajemen modal kerja juga memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan modal kerjanya, agar dapat meningkatkan likuiditasnya. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan dalam hal ini merugikan perusahaan, sebaliknya kekurangan modal kerja dapat menyebabkan kegagalan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Secara umum arti penting modal kerja bagi perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan perusahaan menurut Kasmir (2008:252), yaitu sebagai berikut :
1) Kegiatan seorang manager keuangan lebih banyak dihabiskan didalam kegiatan operasional perusahaan dari waktu ke waktu. Ini merupakan manajemen modal kerja.
2) Investasi dalam aktiva lancar cepat dan sering kali mengalami
perubahan serta cenderung labil. Sedangkan aktiva lancar adalah
modal kerja perusahaan, artinya perubahan tersebut kan berpengaruh
terhadap modal kerja. Oleh karena itu, perlu mendapat perhatian
yang sungguh-sungguh dari manajer keuangan.
10
3) Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perushaan. Dengan kata lain, jumlah aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari total aktiva.
4) Bagi perusahaan yang relatif kecil, fungsi modal kerja sangat penting. Perusahaan kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, seperti utang dagang, utang bank satu tahun yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja
5) Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan piutang, persediaan dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi penurunan penjualan, akan berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar.
Adapun tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan menurut Kasmir (2008:253) adalah :
1) Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan;
2) Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya;
3) Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya;
4) Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari
kreditor apabila rasio keuangannya memenuhi syarat;
11
5) Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan dengan kemampuan yang dimilikinya;
6) Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba;
7) Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar; serta
8) Tujuan lainnya
2.2.2. Jenis-Jenis Modal Kerja
Menurut W.B. Taylor dalam dasar-dasar Pembelanjaan karangan B.Riyanto modal kerja dibagi kedalam dua jenis,yaitu:
1) Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Permanent Working Capital dapat dibedakan menjadi:
(1) Modal Kerja Primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
(2) Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah
modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas
produksi yang normal.
12
2) Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.
Modal kerja ini dibedakan menjadi:
(1) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
(2) Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misal:adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).
2.2.3 Sumber Modal Kerja
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan menurut S.
Munawir (2004 : 120) dapat berasal dari:
1) Hasil operasi perusahaan
Yaitu jumlah net income yang nampak pada laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Keuntungan atau laba usaha tersebut, jika tidak diambil oleh pemilik maka akan menambah modal kerja.
2) Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek).
Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga merupakan
suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja, sebaiknya apabila
13
dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja.
3) Penjualan aktiva tidak lancar.
Sumber lain untuk menambah modal kerja adalah penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.
4) Penjualan saham atau obligasi.
Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan utang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
2.2.4 Unsur-unsur Modal Kerja
Modal kerja diartikan sebagai jumlah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Elemen-elemen yang tergolong dalam aktiva lancar menurut Zaki Baridwan (1992:21) adalah:
1) Kas
Kas atau uang tunai digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan.Yang termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang
diterima dari pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam
bentuk giro atau demand deposit yaitu simpanan di bank yang dapat
diambil kembali setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
14
2) Investasi Jangka Pendek
Adalah investasi yang sifatnya sementara dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang sementara belum dibuat dalam operasi investasi jangka panjang bersifat marketable artinya setiap saat perusahaan membuat uang investasi dapat segera dijual dengan harga yang pasti.
3) Piutang Wesel
Tagihan perusahaan pada pihak lain yang dinyatakan dalam bentuk wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang.
4) Piutang Dagang
Yaitu suatu tagihan kepada pihak lain baik debitur atau pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.
Piutang dagang bisa timbul karena adanya piutang kepada pegawai, piutang karena penjualan aktiva tetap secara kredit.
5) Persediaan
Persediaan bagi perusahaan dagang adalah semua barang-barang
yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih di gudang
dan belum laku dijual. Sedangkan persediaan bagi perusahaan
manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang yang
meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses dan
persediaan barang jadi.
15
6) Piutang Penghasilan
Adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa atau prestasi tapi belum diterima pembayarannya sehingga merupakan tagihan.
7) Perskot atau biaya yang diterima dimuka
Adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau prestasi dari pihak lain tapi pengeluaran itu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode yang sedang berjalan melainkan pada periode berikutnya seperti: asuransi, bunga, sewa, pajak, dan lain-lain.
S.Munawir (2002:18) mengemukakan bahwa hutang lancar adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Adapun menurut S.Munawir hutang lancar meliputi : 1) Hutang dagang
Adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.
2) Hutang wesel
Adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang.
3) Hutang pajak
Baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak
pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara.
16
4) Hutang yang masih harus dibayar
Adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
5) Hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo
Adalah sebagian (seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.
6) Penghasilan yang diterima dimuka (Diferred Revenue)
Adalah penerimaan uang untuk penjualan barang atau jasa yang belum direalisir.
2.3 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hoopwood (2006:41) flowchart merupakan diagram simbol yang menunjukkan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem.
Batasan sistem (Boundary) adalah daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
17
Penghubung sistem (Interface) adalah suatu media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
2.3.1 Jenis-jenis Flowchart
Ada 5 (lima) jenis flowchart yaitu :
1) Bagan alir sistem (systems flowchart).
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
2) Bagan alir dokumen (document flowchart).
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
3) Bagan alir skematik (schematic flowchart).
Bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk
menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah,
bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir
sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan
lainnya yang digunakan.
18
4) Bagan alir program (program flowchart).
Bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program dan bagan alir program komputer terinci. Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan ini dipersiapkan oleh analis sistem. Sedangkan Bagan alir program komputer terinci digunakan untuk menggambarkan instruksi- instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.
5) Bagan alir proses (process flowchart).
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
2.3.2 Simbol Flowchart Tabel 2.1 Simbol Input/Output
Simbol Nama Penjelasan
Dokumen Sebuah dokumen atau laporan. Dokumen dapat dibuat dengan tangan atau dicetak oleh komputer
Input/Output Digunakan untuk menggambarkan berbagai media input dan output dalam sebuah bagan alir program.
Menggambarkan jurnal dan buku besar
dalam bagan alir dokumen
19
Tampilan Informasi ditampilkan oleh alat output online seperti terminal CRT atau monitor komputer PC
Pemasukan data online
Entri data oleh alat online seperti terminal CRT atau komputer pribadi
Terminal CRT, Komputer pribadi
Simbol tampilan dan entri data digunakan bersama-sama untuk menggambarkan terminal CRT dan komputer pribadi
Tabel 2.2 Simbol Pemrosesan
Simbol Nama Penjelasan
Pemrosesan komputer
Sebuah fungsi pemrosesan yang dilaksanakan oleh komputer biasanya menghasilkan perubahan terhadap data atau informasi
Kegiatan manual Sebuah kegiatan pemrosesan yang dilaksanakan secara manual
Kegiatan campuran
Sebuah fungsi pemrosesan yang dilaksanakan dengan menggunakan alat selain komputer
Kegiatan
pemasukan data offline
Sebuah kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan sebuah alat pemasukan data
offline
20
Disk bermagnit Data disimpan secara permanen pada disk bermagnit, digunakan untuk menyimbolkan file induk (master file)
Pita bermagnit Data disimpan dalam sebuah pita bermagnit
Disket bermagnit Data disimpan dalam sebuah disket
Penyimpanan online
Data disimpan sementara dalam file online dalam sebuah media direct access seperti disket
Arsip Arsip dokumen disimpan dan diambil secara manual. N = Urut nomor, A = Urut abjad, T = Urut tanggal
Tabel 2.3 Simbol Arus dan Simbol Lain-lain
Simbol Nama Penjelasan
Arus dokumen atau pemrosesan
Arah arus dokumen atau pemrosesan
Arus data atau informasi
Arah arus data atau informasi, sering
digunakan untuk menunjukkan data yang
dikopi dari sebuah dokumen ke dokumen
lain
21