• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ubi Kayu

Pada pra rancangan pabrik ini bahan baku yang digunakan adalah ubi kayu.

Ubi kayu (Manihot Esculenta Crant) termasuk dalam kelas Eupharbiaceace, dapat ditanam pada daerah tropis dan tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1,5 km diatas permukaan laut.

Keistimewaan ubi kayu ialah karena dapat tumbuh pada daerah-daerah yang curah hujannya rendah dan penyebarannya tidak merata. Bahkan dapat tumbuh pada daerah yang berpasir kecuali pada tanah yang dangkal dan berbatu. Pada tanah yang mempunyai kesuburan tinggi akan tumbuh dengan subur, namun demikian sangat ditentukan oleh keseimbangan unsur hara dalam tanah.

Varietas ubi kayu yang sering ditanam di Sulawesi Tengah adalah (Nursinta,2009) : - Adira 1, yang banyak digunakan sebagai konsumsi rumah tangga.

- Valensa, selain untuk dikonsumsi juga dijadikan gaplek.

- Gading, sama dengan valensa selain untuk dikonsumsi juga dijadikan gaplek.

Komposisi yang terkandung dalam ubi kayu dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 2.1 Komposisi unsur nutrisi ubi kayu (per 100 gram)

No Senyawa Kadar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Air Niasin Thiamin Vitamin C

Besi Kalsium

Lemak Protein Karbohidrat

Energi

62,5 gram 6 mg 0,6 mg

30 mg 0,7 mg 33,0 mg 0,3 gram 1,2 gram 34,7 gram 146,00 kal Sumber : Tjokroadikoesoemo, 1985

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ubi kayu mempunyai komposisi

(2)

kimia yang terpenting yaitu : tapioka sebesar 25,20 %, air 51,40 % dan ampas sekitar 23,40% (Anonim, 2009).

2.2 Etanol

Etanol dapat dipandang sebagai derivarat yang mempunyai gugus OH atau air yang salah satu atom H-nya diganti oleh alkali

C

n

H

2n+1

(OH) C

n

H

2n+1

(OH)

Alkali Alkohol

Dalam pengertian sehari-hari yang dikenal sebagai alkohol adalah etanol atau etil alkohol ( C

2

H

5

OH)

Dalam industri umumnya dikenal cara pembuatan etanol yakni (Nursinta, 2009) : 1. Pembuatan etanol secara sintesa

2. Pembuatan etanol secara fermentasi zat-zat yang mengandung gula a. Pembuatan etanol secara sintesa

Pada cara ini dikenal beberapa proses, yaitu : 1. Hidrolisa alkil halogenida

Reaksi : Rx + NOH R (OH) + HX Reaksi ini dapat terjadi jika RX senyawa tersier

CH

3

CH

3

Reaksi : CH

3

– C – Cl + NOH CH

3

– C – OH + HCl CH

3

CH

3

Karena reaksi menghasilkan asam, maka agar reaksi berjalan baik ke kanan maka harus diberi basa. Tetapi reaksi dengan pengaruh basa kuat akan menjadi oletin, jadi tidak akan terdapat etanol. Hanya satu macam basa yang dapat dipakai, dalam hal ini AgOH.

Reaksi : R – CH

2

– X + AgOH R – CH

2

OH + AgX Tetapi senyawa pereaksi ini mahal, sehingga reaksinya tidak banyak dipakai.

2.Hidrasi alkena

Reaksi : – C = C – + H

2

SO

4

– C – C – H HOSO

3

– C – C – + H

2

O – C – C – + HOSO

3

H

H OSO

3

H H OH

(3)

Alkohol

Pada suhu rendah, etanol mudah bereaksi dengan H

2

SO

4

(Nursinta, 2009) 3.Reduksi senyawa karbonil

Gugus karbonil : C = O ini terdapat dalam : aldehid dan keton asam organik, ester.

1) R – C = O + H

2

R – CH

2

– OH H

Aldehid Alkohol primer Atau : CH

3

– C = O + H

2

CH

3

– CH

2

– OH H

2) R – C = O + H

2

R – CH – OH R1 R1

Keton Alkohol sekunder Atau : C

2

H

5

– C = O + CH

2

C

2

H

5

– CH – OH CH

3

CH

3

b. Pembuatan etanol secara fermentasi dari zat-zat yang mengandung gula (Nursinta, 2009)

Fermentasi adalah peristiwa perubahan kimia atau peruraian yang terjadi dalam bahan-bahan organik, yang disebabkan oleh kegiatan mikroba (mikroorganik).

Menurut Gay Lusac, secara sederhana proses fermentasi alkohol dari bahan baku yang mengandung gula (glukosa) dapat dilukiskan dalam reaksi seperti berikut :

C

6

H

12

O

6

2CO

2

+ 2C

2

H

5

OH

Bahan dasar untuk membuat etanol dapat dibagi menjadi tiga tipe :

• Bahan baku mengandung sukrosa antara lain : gula tebu, gula diet, molases (tetes tebu) dan cairan buah.

• Bahan dasar mengandung pati antara lain :

1. Padi-padian : jagung, gandum, beras dan ubi kayu 2. Ubi-ubian : kentang, ketela rambat dan ubi kayu

• Bahan dasar yang mengandung selulosa antara lain : kayu, sulfite waster

liquor

(4)

Pada intinya bahan dasar yang dipilih yang paling murah, mudah didapat dan cukup tersedia. Proses fermentasi ketiga bahan baku tersebut pada prinsipnya sama, hanya berbeda pada proses pendahuluan.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses fermentasi antara lain (Nursinta,2009) :

1. Pembuatan bahan fermentasi

Konsentrasi gula yang baik berkisar antara 14 – 18 %, sehingga konsentrasi larutan gula diatur sekitar 14 %. Karena bila kadar gula tinggi atau melebihi akan menghambat proses fermentasi alkohol. Waktu fermentasi dapat berlangsung selama 36 – 48 jam. Kadang dalam ruang fermentasi masih terdapat gula sisa dan ini dapat difermentasi kembali. Namun jika kadar gula yang sisa rendah maka dapat menyebabkan proses kurang efisien karena kerugian ruang fermentasi, sehingga menyebabkan biaya produksi meningkat.

Kadar gula yang umum digunakan adalah 17%.

2. Penambahan nutrien

Bahan makanan yang perlu ditambahkan adalah nitrogen dalam bentuk natrium sulfat. Penambahan ini sangat tergantung pada jumlah atau kadar bahan dasar dalam larutan gula.

3. Suhu fermentor

Selama fermentasi berlangsung suhu harus berada pada suhu optimum yakni sekitar 30 – 33

o

C, jika suhu lebih rendah hasil etanol akan rendah.

Kalau suhu lebih tinggi banyak etanol akan menguap.

4. Waktur fermentasi

Waktu fermentasi tergantung dari suhu, konsentrasi gula, mikroba, inhibitor dan pH waktu yang direkomendasikan adalah berkisar antara 48 - 60 jam.

Sebagai indikator bahwa proses fermentasi telah berakhir adalah dengan gas CO

2

yang keluar, sedangkan kadar gulanya dapat diketahui dengan analisa kadar gulanya.

c. Sifat-sifat etanol

Beberapa sifat etanol adalah sebagai berikut :

• Berbentuk zat cair berwarna seperti air dan dapat bercampur dengan air dalam

semua perbandingan. Pada campuran etanol dan air, maka terjadi konstraksi

(5)

dimana volume campuran lebih kecil dari pada jumlah volume komponennya (Wikipedia, 2010).

• Mudah terbakar dengan warna nyala biru.

• Mempunyai bau yang menusuk.

• Lebih mudah menguap bila dibandingkan dengan air.

• Merupakan zat pelarut yang baik untuk kebanyakan senyawa organik.

• Berat molekul : 46

• Specific gravity 1,60 – 1,80 etanol 96 %.

• Kekentalan pada 20

0

C : 0,0122 poise.

2.3 Kegunaan Etanol

Beberapa kegunaan dari etanol sebagai berikut :

1 Di dalam laboratorium maupun didalam teknik, etanol dipakai sebagai zat pelarut, bahan pembakar atau zat asal untuk pembuatan preparat fermentasi dan sebagainya.

2 Dalam dunia kesehatan etanol dipakai sebagai desinfektan 2.4 Deskripsi Proses

Bahan baku ubi kayu diangkut dari gudang menggunakan belt conveyor ( BC-01), ke bak pencucian (BP-01). Kemudian ubi kayu yang telah bersih tersebut diangkut menggunakan Belt Conveyor ( BC-02 ) ke Crusher (CR) untuk dihancurkan dengan ukuran 45-50 mm. Selanjutnya dengan menggunakan Screw Conveyor ( SC- 01) ke Raw Mill (RM) untuk dihaluskan kembali dengan ukuran produk keluar Raw Mill mempunyai kehalusan 170 mesh, kemudian diangkut dengan menggunakan screw conveyor (SC-02) ke tangki pemasak (TP-01). Pemasakan pada suhu 90

o

C bertujuan membebaskan butir-butir pati yang masih terikat pada senyawa-senyawa lignoselulosa dari umbi.

Dalam proses pemasakan, butir-butir tersebut mengembang karena mengabsorbsi air, selanjutnya terpisah dan membentuk seperti bubur yang mengandung glukosa 14 % dengan reaksi sebagai berikut :

(C

6

H

10

O

5

)n + n H

2

O

nC

6

H

12

O

6

(pati) (glukosa 14 %)

Bubur hasil pemasakan kemudian dipompa menuju Cooler (CO-01) yang

bertujuan untuk menurunkan suhu hingga 30

0

C, selanjutnya bubur kemudian

(6)

dimasukkan ke dalam tangki Fermentor (TF-01) dimana terjadi proses fermentasi yaitu untuk mengubah glukosa menjadi etanol dengan menggunakan saccharomyces cerevisiae, bahan nutrisi yang digunakan pada fermentasi adalah (NH

4

)

2

SO

4

dan pH diatur menjadi 5 dengan penambahan H

2

SO

4

. Untuk terjadinya fermentasi alkohol, maka dibutuhkan kondisi anaerob untuk mengubah ubi kayu menjadi alkohol dan menghasilkan produk berupa etanol, CO

2

dan air. Pada proses fermentasi ini diperlukan temperatur 30

o

C dengan reaksi sebagai berikut :

(C

6

H

12

O

6

)  2 C

2

H

5

OH + 2 CO

2

saccharomyces cerevisiae

(glukosa) (etanol)

Hasil fermentasi tersebut diangkut ke Rotary Drum Vakum Filter (RDVF-01) dengan temperatur 30

o

C dan tekanan 1 atm yang bertujuan untuk pemisahan campuran etanol dan air dari endapan berupa ampas dan saccharomyces cerevisiae, dimana ampas dan saccharomyces cerevisiae tersebut dimasukkan ke dalam bak penampungan ampas (BP-02).

Kemudian etanol dan air dialirkan masuk ke dalam kolom destilasi (MD-01),

untuk memisahkan etanol. Titik didih etanol murni adalah 78

o

C sedangkan air adalah

100

o

C (kondisi standar). Produk bawah dialirkan kembali melalui reboiler (RB-01)

yang berupa etanol dan air untuk digunakan kembali pada proses destilasi, sedangkan

produk atas yang melalui unit kondensasi (CD-01) akan dihasilkan etanol dengan

konsentrasi 96 % dan dimasukkan ke dalam tangki penampungan produk (TP-04)

dan hasil bawah pada proses destilasi yang tidak mengandung alkohol dan air

dialirkan ke UPL (Unit Pengolahan Limbah).

(7)

Li Li

FC

Cassava

SC-01 RM

BC-02

BP-01 BC-01

SC-02

TP-01

P-01

P-02

CO-01

TF-01

MD-01

BP-02 PO-04

PO-06 PO-05

RB-01 CD-01 STEAM

AIR PRNDINGIN

AIR PROSES

5

TP-06

UPL

RDVF 6

1

3 2

4

AIR BEKAS

AIR KONDESAT G-01

3

CR-01

TP-05 TC

7

12

11 8

9 TP-04 TP-03

TP-02

TC TC

10

13 PH control

PO-03

Referensi

Dokumen terkait

Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Sahidin, 2008).

Oleh karena cairan dialirkan dengan frekuensi yang lebih sedikit tetapi dalam jumlah yang lebih besar dari yang dialirkan pompa roda gigi, maka aliran dari pompa jenis

Oleh karena cairan dialirkan dengan frekuensi yang lebih sedikit tetapi dalam jumlah yang lebih besar dari yang dialirkan pompa roda gigi, maka aliran dari pompa jenis

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bias berupa hal – hal

Destilasi merupakan suatu teknik pemisahan campuran dalam fase cair yang homogen dengan cara penguapan dan pengembunan, sehingga diperoleh destilat (produk

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa

Bahan baku berupa akrilonitril 99% dari tangki penyimpanan (T-01) dan asam sulfat 98% dari tangki penyimpanan (T-02) yang telah diencerkan terlebih dahulu di dalam mixture

kondensor dialirkan ke ruang pengeringan, selanjutnya udara hasil pengeringan menjadi lembab (basah). Udara dari ruang pengeringan kemudian dialirkan ke evaporator untuk