1
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Oleh:
MOHAMAD RAHMAT MULIANDA
DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN
Batam, 22 Agustus 2014
PENDAHULUAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 2
NEGARA MARITIM
dengan Luas Laut Indonesia: 5,8 juta km2 (luas laut seluruh dunia: 361 juta km2):
• Laut 70% dan darat 30%.
• Terletak diantara tepi samudra besar yang menjadi fokus perhatian dunia, yaitu Pasifik Ocean dan Hindia Ocean
• Keunggulan Natural (Alamiah): Laut Indonesia memiliki potensi SDA yang bisa dijadikan sebagai sumber energi dan pangan; sebagai wahana transportasi perekat antar pulau, sumber mineral
• SDA Kelautan menjadi Sumber Pangan dan Gizi serta Energi Umat Manusia yang tidak ternilai.
GEOstrategis INDONESIA
Posisi Geografi Indonesia (1)
Slide - 3
PELUANG
• Menjadi Negara Maritim dan Pengembangan
Ekonomi Berbasis SDA Kelautan dan Perikanan
• Pengembangan Ekonomi Pariwisata Tropis.
ANCAMAN :
• Eksplorasi dan
eksploitasi ilegal sumber daya alam oleh pihak asing jika Indonesia tidak mampu melindungi dan mengelolanya.
• Ancaman terhadap kelestarian lingkungan hutan dan sumber daya alam Lainnya.
Sumber : Bappenas, 2014
Posisi Geografi Indonesia (2)
Selat Malaka
Pintu masuk Tunggal Jalan Laut Tersingkat antara Samudra Pasifik dan Bagian Utara Samudra Hindia dan Jalur Perdagangan Terpadat.
Jaringan Strategis Lalu Lintas Perkapalan Internasional lainnya:
(1) Jalur Selat Sunda dan Selat Karimata, ke arah utara, dengan Laut Cina Selatan
(2) Selat Lombok, (3) Selat Makasar JALUR PERDAGANGAN STRATEGIS
Slide - 4
Tidak meratanya kapasitas dan kapabilitas SDM pemerintah daerah dalam menterjemahkan kebijakan pada tataran
implementasi
Tumpang tindih perencanaan dan lemahnya koordinasi Ego sektoral
Konflik kewenangan dan kepentingan Kebijakan politik yang tidak teratur
Infrastruktur pendukung dan permodalan investasi ekonomi kelautan yang belum memadai
Belum memadainya inovasi pengembangan teknologi dan informasi kelautan yang menunjang pengembangan
ekonomi kelautan nasional
Masalah Penting Makro Ekonomi Kelautan
ISU STRATEGIS MAKRO
ISU STRATEGIS MAKRO
Globalisasi perdagangan dan alur pelayaran dunia Global climate change
Laut sebagai media ekowisata, budidaya, daerah tangkapan, dan media transportasi
Ilegal, unregulated, and unreported fishing Posisi strategis eko-geo-politik Indonesia
Luas wilayah dan jangkauan antar wilayah daratan
Persaingan global teknologi pemanfaatan sumberdaya kelautan Pemenuhan pasar dunia dalam hal kuantitas, kualitas dan
kontinuitas produk kelautan
Ketidakmerataan penduduk antar pulau besar, provinsi, kabupaten dan kota
Alternatif energi kelautan
Tantangan Makro Ekonomi Kelautan
RT RPJMN 2014-2019
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 7
Menaiki Tingkatan yg Lebih Tinggi.. ?
Pencapaian sektor KP sesuai tahapan RPJM 1
RPJM 1
RPJM 2
RPJM 3
RPJM 4
Pencapaian sektor KP sesuai tahapan RPJM 2
Pencapaian sektor KP sesuai tahapan RPJM 2
Pencapaian sektor KP
sesuai tahapan RPJM 2
Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
Slide - 9
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005-2025:
RPJMN 2015-2019 SEBAGAI TAHAP KE III DALAM RPJPN 2005-2025
Saat ini Bappenas telah
menyelesaiakan Naskah Teknokratik RPJMN tahap III tahun 2015-2019, Sejalan dengan penyusunan RT- RPJMN, K/L juga menyiapkan Rancangan Renstra K/L
KERANGKA RANCANGAN TEKNOKRATIS (RT) RPJMN 2015 – 2019
GEOPOLITIK, GEOEKONOMI, BONUS DEMOGRAFI, AGENDA PASKA 2015, PERUBAHAN IKLIM
POLHUKAM EKONOMI KESRA SDA-LH DAERAH KELAUTAN
• RB
• Tertib hukum
• Anti korupsi
• Demokrasi
• Stabilitas DN
• Tranformasi Struktur
• Resiliensi: Pangan, Energi dan Air
• Infrastruktur
• Inovasi
• Mutu SDM
• Kemiskinan
• Pemerataan
• Kesempatan kerja
• SJSN
• Pengelolaan SDA dan biodiversity
• Kelautan
• Mitigasi & Adaptasi Perubahan Iklim
• Pemerataan
• SPM terpenuhi
• Perkotaan - Perdesaan
• Pelaksanaan Desentralisasi
• Penguatan Kedaulatan dan Yurisdiksi
• Ekonomi Kelautan
• Lingkungan Laut,
• Budaya Bahari, KERANGKA PELAKSANAAN/DELIVERY MECHANISM
Kerangka Pendanaan:
APBN dan Non-APBN
Kerangka Regulasi Kerangka
Kelembagaan
Amanat RPJP (untuk RPJMN III): Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas,
serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat
Slide - 10
SINERGI RPJMN 2015-2019 DENGAN
RPJPN 2005-2025 TERKAIT KELAUTAN & PERIKANAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RT RPJMN 2014-2019
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 12
AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2014-2019
AGENDA PEMBANGUNAN LINGKUP PROGRAM UTAMA
1. Ekonomi
• Pembangunan sektor-sektor ekonomi• Pengamanan ketahanan pangan, energi, dan air
• Percepatan pembangunan infrastruktur
• Penguatan faktor utama pembangunan ekonomi
2. Pelestarian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
• Peningkatan konservasi dan tata kelola hutan
• Perbaikan kualitas lingkungan hidup
• Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana
• Penyediaan informasi iklim dan kebencanaan
3. Polhukam
• Reformasi birokrasi, pemberantasan korupsi, politik DN dan LN, kemananan nasional, penanggulangan narkoba4. Kesejahteraan Rakyat
• Kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan pengurangan kemiskinan5. Wilayah
• Pengembangan wilayah strategis, daerah tertinggal dan kawasan perbatasan, rencana tata ruang, otda6. Kelautan • Penegakan Yurisdiksi dan Kedaulatan, ekonomi
kelautan, lingkungan laut, kelembagaan dan
budaya maritim , SDM dan Inovasi Iptek
Kelautan
TANTANGAN UTAMA
Sasaran Pokok Baseline
2014
Sasaran 2019 Penguatan Sektor Primer – Peningkatan Hasil Perikanan
1. pertumbuhan PDB perikanan 6,5% 7,2%
2. nilai ekspor hasil perikanan USD 5 miliar USD 9,5 miliar
3. volume produk olahan hasil perikanan 5,2 juta ton 6,8 juta ton
Ketahanan Pangan –Perikanan
1. produksi ikan (di luar rumput laut) 12,4 juta ton 18,7 juta ton
2. produksi garam 2,5 juta ton 3,3 juta ton
3. konsumsi ikan 38,0 kg/kapita/tahun 54,5 kg/kapita/tahun
SASARAN PEMBANGUNAN
TANTANGAN DAN SASARAN RPJMN 2014-2019 TERKAIT PERIKANAN
• meningkatkan produksi komoditi primer
• menyiapkan komoditi primer sebagai bahan baku industri pengolahan
Penguatan Sektor Primer – Peningkatan Hasil Perikanan
• pertumbuhan penduduk yang terus meningkat
• isu pemenuhan nutrisi/gizi bagi penduduk
Ketahanan Pangan –
Perikanan
ARAH KEBIJAKAN - PERIKANAN
Penguatan Sektor Primer – Peningkatan Hasil Perikanan, melalui:
1. Peningkatan Mutu, Nilai Tambah dan Inovasi Teknologi Perikanan 2. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan
3. Penyempurnaan Kelembagaan
4. Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan
Ketahanan Pangan – Perikanan, melalui:
1. Peningkatan ketersediaan melalui penguatan kapasitas produksi dalam negeri, melalui:
• Ekstensifikasi dan Intensifikasi Usaha Perikanan untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Gizi
• Penguatan Faktor Input dan Sarana Prasarana Pendukung Produksi
• Penguatan keamanan produk pangan perikanan
• Pengembangan Kesejahteraan Nelayan, Pembudidaya, Petambak Garam, dan Pengolah/Pemasar Produk Ikan
2. Peningkatan Kualitas Distribusi Pangan dan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Pangan
3. Perbaikan Kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat
4. Mitigasi Gangguan Terhadap Ketahanan Pangan
• Memperkuat penegakan kedaulatan dan yurisdiksi nasional
• Meningkatkan ekonomi kelautan melalui
pengembangan industri kelautan, industri perikanan, dan wisata bahari
• Menjaga daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut
Percepatan Pembangunan
Kelautan
TANTANGAN UTAMA
Sasaran Pokok Baseline
2014
Sasaran 2019 PEMBANGUNAN KELAUTAN
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau kecil terluar
5 pulau 31 pulau
• Peningkatan dan pengembangan jumlah kapal perintis 15 unit 75 unit
• Luas kawasan konservasi laut 15,7 juta ha 20 juta ha
SASARAN PEMBANGUNAN
TANTANGAN DAN SASARAN RPJMN 2014-2019
TERKAIT KELAUTAN
Sasaran Pembangunan Kelautan (1)
Slide - 17
1. Terwujudnya kedaulatan atas wilayah perairan Indonesia dan yurisdiksi nasional:
o Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau kecil ke PBB pada tahun 2017;
o Penyelesaian/lanjutan perundingan batas laut dengan 9 negara tetangga;
o Penyelesaian penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil untuk kawasan strategis nasional, provinsi dan kabupaten/kota;
o Penyusunan rencana aksi Pembangunan Kelautan 2015-2019;
o Penyerasian data dan informasi kelautan antar lembaga/pemangku kepentingan; dan o Penyusunan peta jalan (roadmap) pembangunan kelautan jangka panjang.
2. Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk pembangunan ekonomi nasional yang difokuskan pada:
o Pengembangan wisata bahari dan pulau-pulau kecil, termasuk promosi, investasi di lokus andalan;
o Peningkatan kesejahteraan masyarakat di 31 pulau-pulau kecil terluar, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas layanan dasar;
o Peningkatan keamanan (eksistensi) di 61 pulau kecil terluar lainnya;
o Peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya sebesar 48 juta ton pada 2019 (termasuk rumput laut) untuk peningkatan ekonomi masyarakat (secara spesifik dijabarkan dalam Isu Strategis Ketahanan Pangan);
dan
o Pengembangan komoditas andalan kelautan lainnya, termasuk pengembangan energi laut (pilotting) di beberapa lokasi terpilih
Sasaran Pembangunan Kelautan (2)
Slide - 18
3. Terwujudnya pelayanan angkutan laut dalam rangka meningkatkan konektivitas laut yang didukung oleh keselamatan maritim yang handal dan manajemen yang bermutu serta industri maritim yang memadai, yang
difokuskan pada:
o Peningkatan dan pengembangan jumlah kapal perintis 75 unit untuk menghubungkan pulau besar dan pulau- pulau kecil dan 100 lintas subsidi perintis angkatan laut; dan
o Terwujudnya kemampuan industri maritim dan perkapalan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
4. Terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya hayati laut melalui:
o Kegiatan konservasi dan rehabilitasi yang diutamakan pada: (i) Pengutuhan dan penambahan luasan kawasan konservasi laut dari 15,7 juta ha pada tahun 2013 menjadi 20 juta ha pada tahun 2019; (ii) Peningkatan pengelolaan efektif pada sebanyak 35 kawasan konservasi yang telah ditunjuk; dan (iii) Kawasan pesisir yang rusak pulih kembali sebanyak 85 kawasan
o Percepatan pembentukan lembaga yang menangani keamanan laut secara terpadu; dan peningkatan cakupan pengawasan sumber daya perikanan dan kelautan menjadi 53,4 persen terhadap wilayah pengelolaan perikanan Indonesia
5. Terwujudnya SDM dan IPTEK kelautan yang berkualitas dan meningkatnya wawasan dan budaya bahari, difokuskan pada:
o Peningkatan kapasitas SDM Perikanan dan Kelautan: dan o Peningkatan Iptek Kelautan dan diseminasi teknologi.