• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER, CURRENT RATIO, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER, CURRENT RATIO, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER, CURRENT RATIO,

DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

Arna Tiara Febrianti1, Yuni Sukandani2

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1

Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2

[email protected] ABSTRAK

Nilai perusahaan merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai bagaimana fungsi-fungsi manajemen perusahaan dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Total Assets Turnover(TATO), Current Ratio(CR) dan Debt to Equity Ratio(DER) terhadap nilai perusahaan (PBV). Variabel bebas yang digunakan yaitu TATO(X1), CR(X2) dan DER(X3) sedangkan variabel terikatnya PBV(Y). Populasi dari

penelitian ini yaitu laporan keuangan perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI dan sampel penelitian ini adalah laporan keuangan 8 perusahaan properti dan real estate yang tedaftar di BEI periode 2013-2017 dengan kriteria yang ditentukan. Analisis data menggunakan regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji-t dan uji-F. Hasil pengujian uji-t disimpulkan bahwa TATO tidak berpengaruh terhadap PBV dengan nilai sig. 0.716>0.05 dan CR tidak berpengaruh terhadap PBV dengan nilai sig. 0.613>0.05. Sedangkan DER berpengaruh terhadap PBV dengan nilai sig. 0.001 sehingga 0.001<0.05. Hasil pengujian uji-F diperoleh nilai sig. 0.000 sehingga 0.000<0.05, maka TATO, CR, dan DER secara simultan berpengaruh terhadap PBV.

Kata Kunci : TATO, CR, DER, PBV

ABSTRACT

Company value is one of the benchmarks for assessing how company management functions are carried out. The purpose of this study is to find out whether there is an effect of Total Assets Turnover(TATO), Current Ratio(CR) and Debt to Equity Ratio(DER) to firm value(PBV). The independent variables used are TATO (X1), CR (X2) and DER (X3) while the dependent variable is PBV (Y). The population of this study is the financial statements of property and real estate companies listed on the Stock Exchange and the sample of this study is 8 financial statements of property and real estate companies listed on the Stock Exchange for the period 2013-2017 with specified criteria. Data analysis using multiple linear regression, classical assumption test, t-test and F-test. The results of the t-test test concluded that TATO had no effect on PBV with the sig value. 0.716> 0.05 and CR do not affect PBV with the sig value. 0.613> 0.05. While DER has an effect on PBV with sig values. 0.001 so 0.001 <0.05. The F-test results obtained by the sig value. 0.000 so that 0.000 <0.05, then TATO, CR, and DER simultaneously influence PBV.

Key Words : TATO, CR, DER, PBV

PENDAHULUAN

Perusahaan properti merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan apartemen, kondominium, perumahan, perkantoran, real estate dan

sebagainya. Bisnis properti merupakan salah satu usaha yang hampir dapat dipastikan tidak akan pernah mati karena kebutuhan akan papan atau tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia, dan setiap manusia akan

(2)

berusaha untuk dapat memenuhinya.

Tinggal di apartemen merupakan tren saat ini, terutama di kota-kota besar yang memiliki keterbatasan lahan yang semakin sedikit di tengah kota. Hal tersebut akan menimbulkan banyak kesempatan kepada para pelaku bisnis yang berusaha untuk mengembangkan produk atau jasa yang mereka tawarkan agar dapat diterima oleh masyarakat.

Selain itu, perusahaan didirikan dengan tujuan memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan. Dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan atau pemegang saham akan makmur jika kekayaan meningkat. Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya. Menurut Hasania

et al (2016), semakin tinggi harga

saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Sehingga nilai perusahaan sangat penting dalam menggambarkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi para calon investor.

Price Book Value (PBV) yaitu

perbandingan antar nilai pasar saham dengan nilai buku saham. Dimana nilai buku dihitung sebagai hasil bagi dari ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham beredar. Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah

perusahaan yang terus tumbuh (Rodoni dan Ali, 2014:47). Price Book

Value (PBV) merupakan salah satu

tolak ukur yang paling sering digunakan untuk mengukur nilai perusahaan, bila hasil dari PBV tinggi berarti semakin baik karena harga saham akan ikut meningkat.

Dalam kegiatan operasionalnya seluruh asset perusahaan harus diupayakan untuk memberi manfaat untuk mencapai tujuan perusahaan. Agar asset tersebut memberi manfaat, maka asset tersebut harus di operasikan sesuai dengan tujuannya masing-masing yang pada umumnya diukur melalui perputarannya. Dalam penelitian ini pengukuran perputaran menggunakan Total Assets Turnover (TATO) atau yang biasa disebut dengan perputaran total asset. Dimana total asset turnover

merupakan rasio yang mengukur bagaimana seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan di operasionalkan dalam mendukung penjualan perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi produktivitas penggunaan seluruh asset perusahaan (Sitanggang, 2014:27).

Current Ratio (CR) merupakan

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki (Sudana, 2015:24). Alasan penggunaan rasio lancar yaitu lebih relevan dan akurat karena datanya tersedia sehingga mudah untuk dipahami dan

(3)

dihitung. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (Agus Sartono, 2014:116).

Dalam kegiatan operasional nya hampir tidak ada perusahaan yang seluruhnya di biayai oleh modal sendiri, melainkan sebagian dibiayai dari modal asing atau utang. Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio antara total utang dengan total ekuitas perusahaan yang memberi gambaran perbandingan antara total utang dengan modal sendiri. Semakin tinggi nilai DER menunjukkan semakin besar total hutang terhadap total ekuitas, juga akan menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur), sehingga tingkat resiko perusahaan semakin besar, hal ini membawa dampak pada harga saham yang akan cenderung turun (Faizal:2014).

Alasan memilih perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia karena perusahaan ini memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang. Sektor properti dinilai memiliki peranan penting dalam menyumbang pertumbuhan perekonomian nasional. Bahkan, sektor ini diyakini akan mampu menjadi tolak ukur pertumbuhan ekonomi suatu saat nanti (KOMPAS.com).

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraiakan diatas,

maka perumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: (1) Apakah Total Assets Turnover berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI?. (2) Apakah Current

Ratio berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI?. (3) Apakah Debt To

Equity Ratio berpengaruh terhadap

Nilai Perusahaan pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI?. (4)Apakah Total

Assets Turnover, Current Ratio, Dan Debt To Equity Ratio berpengaruh

secara simultan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI?

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1). Untuk mengetahui apakah Total Assets Turnover

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI. (2). Untuk mengetahui apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI. (3). Untuk mengetahui apakah Debt To Equity

Ratio berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI. (4). Untuk mengetahui apakah Total Assets

Turnover, Current Ratio, Dan Debt To Equity Ratio berpengaruh secara

(4)

simultan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Properti dan Real

Estate yang terdaftar di BEI.

Penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dan acuan pada penelitian ini adalah (1). Arif 2015, dengan judul penelitian “Pengaruh Struktur Modal, Return On Equity, Likuiditas, dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan”. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa struktur modal dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan return on equity dan growth opportunity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. (2). Leonardo P.Dasuha 2016, dengan judul penelitian “Pengaruh Current Ratio, Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Perusahaantas Terhadap Nilai Perusahaan”. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, sedengankan current ratio, solfabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. (3). Dwi Astutik 2017, dengan judul penelitian “Pengaruh Aktivitas Rasio Keuangan Terhadap Nilai Perusahaaan” dengan hasil penelitian menunjukan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan CR, SG dan TATO berpengaruh negatif tidak signifikan dan DER berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama,

Total Assets Turnover berpengaruh

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI. Kedua,

Current Ratio berpengaruh terhadap

nilai perusahaan properti dan real

estate yang terdaftar di BEI. Ketiga,

Debt to Equity Ratio berpengaruh

terhadap

nilai

perusahaan

properti dan real estate yang

terdaftar di BEI. Keempat,

Total Assets Turnover, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh

secara simultan terhadap nilai perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI.

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimen dan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan properti dan

real estate yang terdafatar di bursa

efek Indonesia. Adapun sampel dari penelitian ini adalah laporan keuangan 8 perusahaan properti dan

real estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2013-2017. Sumber data penelitian ini menggunakan data sekunder.

Definisi Operasional Variabel Variabel bebas

(5)

Total assets turnover merupakan

rasio yang mengukur bagaimana seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan dioperasionalkan dalam mendukung penjualan perusahaan (Sitanggang, 2014:27). Rumus yang digunakan untuk menghitung total

assets turnover adalah:

Current ratio merupakan rasio

yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki (Sudana, 2015:24). Rumus yang digunakan untuk menghitung current ratio adalah:

Debt to equity ratio merupakan

rasio antara total utang dengan total ekuitas dalam perusahaan yang memberi gambaran perbandingan antara total utang dengan modal sendiri atau equity perusahaan (Sitanggang, 2014:23). Rumus yang digunakan untuk menghitung debt to

equity ratio adalah:

Variabel terikat

Nilai perusahaan (PBV) rasio yaitu perbandingan antar nilai pasar saham dengan nilai buku saham, Rodoni dan Ali (2014:47. Rumus yang digunakan untuk menghitung PBV adalah sebagai berikut:

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan software program SPSS versi 22.0. Uji yang digunakan meliputi uji asumsi klasik, serta pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik F dan uji statistik t.

HASIL

Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas, variabel terikat, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dari hasil pengujian diperoleh nilai asymp.sig sebesar 0.200 (0.200 > 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data berdistribusi normal.

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dari hasil pengujian diperoleh nilai VIF untuk variabel TATO(X1) sebesar 1.592

(1.592 < 10), variabel CR(X2) sebesar

1.780 (1.780 < 10) dan variabel DER(X3) sebesar 1.609 (1.609 < 10).

Sehingga dapat dinyatakan bahwa regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini bebas multikolinearitas.

Uji heteroskedastisistas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varian dari nilai residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Dari hasil pengujian diperoleh nilai sig untuk

(6)

variabel TATO (X1) sebesar 0.365 (0.365 > 0.05), variabel CR (X2) sebesar 0.517 (0.517 > 0.05) dan variabel DER (X3) sebesar 0.227 (0.227 > 0.05). Sehingga dapat dinyatakan bahwa regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas.

Uji autokorelasi runs test merupakan alternatif uji yang dapat memberikan kesimpulan yang pasti tentang masalah autokorelasi. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai asymp.sig = 0.078 ( > 0.05), sehingga dapat dinyatakan bahwa regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini tidak terkena autokorelasi.

Analisis Regresi Linear Berganda Tujuan dari dilakukannya analisis regresi linear berganda untuk mengetahui hasil-hasil pengujian yang menunjukan nilai keterpengaruhan antara variabel bebas dan variabel terikat baik secara simultan maupun secara parsial. Dari pengujian di dapatkan hasil yang menunjukan nilai keterpengaruhan antara variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut:

Koefisien Korelasi Tabel 1

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Sumber : Lampiran Output SPSS (data diolah)

Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan program statistik SPSS Versi 22.0 didapatkan hasil pada tabel hasil uji regersi linear berganda yang menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar R = 0.628 dimana korelasi bernilai positif, yang artinya terdapat korelasi positif antara variabel TATO, CR dan DER dengan variabel PBV.

Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui model regresi dari ketiga variabel, yaitu:

Y = 0.425 - 0.270X1 - 0.019X2 + 0.398X3

Berdasarkan hasil persamaan yang diperoleh dapat dijelaskan makna dan arti dari koefisien regresi sebagai berikut:

1. Nilai Koefisien Konstanta = 0.425 Hal ini berarti bahwa apabila nilai dari seluruh variabel bebas (total assets turnover, current ratio,

debt to equity ratio) bernilai nol,

maka nilai perusahaan bernilai sebesar 0.425.

2. Nilai Koefisien X1 = - 0.270

Hal ini menunjukkan bahwa variabel total assets turnover (X1) apabila mengalami kenaikan sebesar satu point (1%), maka akan diikuti oleh penurunan nilai perusahaan sebesar 0.270.

3. Nilai Koefisien X2 = - 0.019

Hal ini menunjukkan bahwa variabel current ratio (X2) apabila

(7)

mengalami kenaikan sebesar satu point (1%), maka akan diikuti oleh penurunan nilai perusahaan sebesar 0.019.

4. Nilai Koefisien X3 = 0.398

Hal ini menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio (X3) apabila mengalami kenaikan sebesar satu point (1%), maka akan diikuti oleh meningkatnya nilai perusahaan sebesar 0.019 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan Uji t:

Tabel 2

Hasil Pengujian Hipotesis (Uji-t)

Sumber : Lampiran Output SPSS (data diolah)

Dari tabel 2 diatas diperoleh tingkatsignifikan pada tiap variabel, yaitu:

Hipotesis pertama mengenai variabel Total Assets Turnover

(TATO) memiliki nilai thitung sebesar -

0.366 dengan nilai signifikansi sebesar 0.716 sehingga 0.716 > 0.05. Maka variabel TATO (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (Y). Hal ini berarti hipotesis yang diajukan ditolak.

Hipotesis kedua mengenai variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai thitung sebesar - 0.511 dengan

nilai signifikansi sebesar 0.613 sehingga 0.613 > 0.05. Maka variabel

CR (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan(Y). Artinya hipotesis yang diajukan ditolak.

Hipotesis ketiga mengenai variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai thitung sebesar 3.669

dengan nilai signifikansi sebesar 0.001 sehingga 0.001 < 0.05. Maka variabel DER (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (Y). Artinya hipotesis yang diajukan diterima dan terbukti kebenarannya.

Pengujian hipotesis menggunakan uji-F

Tabel 3

Hasil Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F)

Sumber : Lampiran Output SPSS (data diolah)

Dari hasil diatas diperoleh Total

Assets Turnover nilai Fhitung sebesar

7.824 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 sehingga 0.000 < 0.05. Dari hasil tersebut, maka variabel Total

Assets Turnover (TATO) (X1), Current Ratio(CR) (X2), dan Debt to Equity Ratio(DER) (X3) secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Y).

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu Total Assets Turnover,

Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh secara simultan

(8)

diterima dan telah terbukti kebenarannya.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS versi 22.0 dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Total assets turnover tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian menggunakan uji-t, dimana diperoleh nilai thitung sebesar

-0.366 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.716 sehingga 0.716 > 0.05 dari hasil tersebut dinyatakan bahwa hipotesis yang diajukan ditolak.

2. Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian menggunakan uji-t, dimana diperoleh nilai thitung sebesar

-0.511 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.613 sehingga 0.613 > 0.05 dari hasil tersebut dinyatakan bahwa hipotesis yang diajukan ditolak.

3. Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian menggunakan uji-t, dimana diperoleh nilai thitung sebesar 3.669

dengan tingkat signifikansi sebesar 0.001 sehingga 0.001 < 0.05 dari hasil tersebut hipotesis yang diajukan diterima dan terbukti kebenarannya.

4. Total Assets Turnover, Current

Ratio, dan Debt to Equity Ratio

berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. Pengujian menggunakan uji-F, dimana diperoleh nilai Fhitung

sebesar 7.824 dengan tingkat signifikansi sebesar sebesar 0.000 sehingga 0.000 < 0.05. Sehingga hipotesis yang diajukan diterima dan terbukti kebenarannya. IMPLIKASI

Bagi perusahaan adanya pengaruh total assets turnover, current

ratio dan debt to equity ratio terhadap

nilai perusahaan, diharapkan dari penelitian ini dapat membantu pihak perusahaan dalam mengambil keputusan keuangan perusahaan. karena keputusan keuangan perusahaan merupakan keputusan yang penting dalam menentukan kemajuan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Bagi investor debt to equity ratio dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan dan memutuskan investasi yang akan dilakukan, karena setiap investor pasti menginginkan keuntungan yang baik bagi perusahaan dimasa mendatang.

KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian yang dilakukan sekarang hanya menggunakan tiga variabel seperti TATO, CR dan DER. Untuk penelitian berikutnya disarankan untuk menambah variabel rasio keuangan lainnya

(9)

seperti Return On Assets (ROA), Net

Profit Margin (NPM), Salles Growth

(SG) agar memperoleh hasil yang maksimal dalam analisis laporan keuangan pada perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian.

Pada penelitian ini hanya menggunakan sampel pada periode 2013-2017 sehingga hasil penelitiannya hanya berfokus pada periode tersebut. Pada penelitian yang akan datang sebaiknya menambahkan periode penelitian agar penelitian yang dilakukan semakin baru dan relevan.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini hanya menggunakan perusahaan properti dan real estate, sehingga belum mewakili seluruh sektor perusahaan. pada penelitian selanjutnya sebaiknya menambah perusahaan lain.

DAFTAR RUJUKAN

Agus Sartono. 2014. Manajemen

Keuangan Teori dan Aplikasi,

Yogyajarta: BPFE

Arif, 2015. “Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity, Likuiditas, dan Growth Opportunity terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI”.

Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Astutik, Dwi. 2017. “Pengaruh Aktivitas Rasio Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan”.

Jurnal STIE SEMARANG VOL 9 No. 1

Batista Leonardo P. Dasuha, 2016. “Pengaruh Current Ratio,

Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Perusahaantas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Faizal, Cholid. 2014. “Pengaruh

Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktifitas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Nilai Pasar terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Hasania, Murni, Mandagie. 2016. “Pengaruh Current Ratio,

Ukuran Perusahaan Struktur Modal, Dan Roe Terhadap Nilai Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek indonesia”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Volume 16 No.

03

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service)

Kasmir. 2013. Analisis Laporan

(10)

Cetakan Keenam. Jakarta: Rajawali Pers.

Rodoni, A. & Ali, H. 2014.

Manajemen Keuangan Modern.

Jakarta: Mitra Wacana Media. Sitanggang, J.P. 2014. Manajemen

Keuangan Perusahaan. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

_____________. 2012. Manajemen

Keuangan Perusahaan Dilengkapi Soal dan Penyelesaiannya .

Jakarta: Mitra Wacana Media. Sudana, I Made. 2015. Manajemen

Keuangan Perusahaan. Edisi

Kedua. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Syamsudin, Lukman. 2013.

Manajemen Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama. Prabowo, Dani. 2018. Pengembang:

Property Bisa Jadi Acuan Pertumbuhan Ekonomi. Dalam https:// properti. kompas.com /read/2018/04/02/153000621 / pengembag-properti -bisa-jadi- acuan pertumbuhan-ekonomi. Diakses pada 18 Desember 2018.

http:///www.idx.co.id. Diakses pada

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa 2 dari 6 sampel petis udang yang berasal dari pasar tradisional positif ditumbuhi oleh jamur Aspergillus

Yang terpenting: dari laporan intelijen yang saya terima dan dikuatkan dengan cerita Untung pada saya ketika kami sudah sama-sama dipenjara, pasukan bantuan Soeharto itu

Adalah penting untuk menentukan apa yang akan anda jual dengan bisnis online anda. Dengan internet anda dapat menjual apa saja, baik menjual barang atau jasa

semakin mengoptimalkan kinerjanya untuk meningkatkan nilai perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dapat digunakan sebagai acuan untuk

- Pembelajaran yang telah di lakukan peneliti sudah baik, karena pembelajaran yang di berikan belum pernah diterapkan, pembelajaran yang sebelumnya hanya berupa ceramah

Pada Gambar 8b dapat dilihat defleksi maksimum pada chassis dengan material JIS G 3445 sebesar 0,61 mm pada node 8761 atau terletak pada posisi depan chassis yang terkena

Permainan edukatif juga dapat berarti sebuah bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan dari cara atau media pendidikan yang digunakan dalam kegiatan bermain,

Dari tiga metode yang digunakan yaitu jala serangga, cylindrical gauze, dan umpan kupu-kupu lebih banyak tertangkap dengan menggunakan metode koleksi langsung yaitu