• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN BLORA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

IN S P E K T O R A T D A E R A H

Jl.G or Nom or 11 B/ora Te/p.(0296) 533266

Fax ( 0296 ) 533266

BLORA - 58219

Nomor :

Sifat Rahasia

Lampiran 1 (satu) bendel

Perihal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

Blora, Agustus 2019 K e p a d a :

Yth. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora

di-B L O R A

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Permen PAN & RB Rl Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Permen PAN & RB Rl Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Permen PAN & RB Rl Nomor 12 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Peraturan Bupati Blora Nomor 29 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Blora, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut; a. Kami telah melakukan Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP) pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora, dengan tujuan:

1. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP; 2. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

3. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi.

b. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar Manajemen Kinerja, meliputi Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Internal dan Pencapaian Sasaran / Kinerja Organisasi.

Dokumen Perangkat Daerah yang dievaluasi adalah Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Penetapan Kinerja (PK), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjlP), Indikator Kinerja Utama (IKU), Standar Operasional

(2)

Prosedur (SOP) Pengumpulan Data dan Penghargaan yang didapat dari Stakeholder serta dokumen perencanaan terkait lainnya.

c. Hasil evaluasi AKIP yang dituangkan adalah dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0 s.d. 100. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora memperoleh nilai sebesar 72,43 dengan predikat BB - Sangat Baik, dikarenakan sistem dan tatanan pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja yang andal, akan tetapi perlu peningkatan pada komponen- komponennya.

d. Nilai sebagaimana tersebut di atas, merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora, dengan penilaian evaluasi sebagai b e rik u t:

No. Komponen Yang Dinilai Bobot Nilai

1. Perencanaan Kinerja 30% 24,57%

2. Pengukuran Kinerja 25% 17,81%

3. Pelaporan Kinerja 15% 12,63%

4. Evaluasi Internal 10% 7,42%

5. Pencapaian Sasaran / Kinerja Organisasi

20% 10,00%

Nilai Hasil Evaluasi 100% 72,43%

1. Perencanaan Kinerja

Nilai komponen perencanaan kinerja mencapai 24,57% dari bobot penilaian sebesar 30%. Perolehan nilai tersebut dilihat dari dua sub komponen yaitu perencanaan strategis dan perencanaan kinerja tahunan yang meliputi Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah, Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Penetapan Kinerja (PK) dan Indikator Kinerja Utama (IKU). Pada komponen Perencanaan Strategis ditemukan hal - hal sebagai berikut:

1. Pada Perencanaan Strategis Target kinerja agar ditetapkan lebih baik (b. 14)

2. Pada Perencanaan Kinerja Tahunan Dokumen Perjanjian Kinerja agar lebih diselaraskan dengan Renstra dan Dokumen PK atasannya (b. 10)

(3)

3. Pada Perencanaan Kinerja Tahunan Dokumen PK agar menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan dalam kontrak kinerja /tugas dan fungsi (b. 11)

4. Rencana Aksi atas kinerja agar dimonitor pencapaiannya secara berkala (c. 17)

2. Pengukuran Kinerja

Nilai komponen pengukuran kinerja mencapai 17,81% dari bobot penilaian sebesar 25%. Perolehan nilai tersebut dilihat dari tiga sub komponen yaitu Pemenuhan Pengukuran, Kualitas Pengukuran dan Implementasi Pengukuran. Pada Komponen Pengukuran kinerja didapatkan hal-hal sebagai berikut:

1. Agar ditetapkan mekanisme pengumpulan data kinerja (1.3) 2. Agar dilakukan pengukuran data kinerja secara berjenjang (11.11) 3. Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan (11.12)

4. Agar hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat Eselon IV keatas telah dikaitkan dengan (dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward & punishment (111.18)

5. IKU agar direviu secara berkala (111.19)

6. Pengukuran kinerja atas rencana aksi agar digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala (III.20)

3. Pelaporan Kinerja

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjlP) T.A.2019 dan menyampaikannya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Blora Cq. Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setda Kabupaten Blora. LKjlP yang disusun telah menyajikan informasi mengenai informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja masing-masing sasaran.

Nilai komponen pelaporan kinerja mencapai 12,63% dari bobot penilaian sebesar 15%. Perolehan nilai tersebut dilihat dari tiga sub komponen yaitu Pemenuhan Pelaporan, Penyajian Informasi Kinerja dan Pemanfaatan informasi Kinerja.

4. Evaluasi Internal

Nilai komponen evaluasi kinerja internal mencapai 7,42% dari bobot penilaian sebesar 10%. Perolehan nilai tersebut dilihat dari tiga sub

(4)

komponen yaitu Pemenuhan Evaluasi, Kualitas Evaluasi dan Pemanfaatan Hasil Evaluasi Kinerja.

Pada Komponen Evaluasi didapat hal-hal yang perlu untuk peningkatan nilai, ya itu :

1. Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi perlu ditingkatkan (1.4). 2. Evaluasi program agar ditingkatkan dalam guna memberikan

rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang dapat dilaksanakan (II.9).

3. Agar dilaksanakan pemantauan rencana aksi dalam rangka mengendalikan kinerja (11.10)

4. Pemantauan rencana aksi memberikan alternatif perbaikan (11.11) 5. Hasil evaluasi internal agar disampaikan dan dikomunikasikan

kepada pihak pihak yang berkepentingan (11.12)

5. Pencapaian Kinerja

Nilai komponen pencapaian kinerja mencapai 10,00% dari bobot penilaian sebesar 20%. Perolehan nilai tersebut dilihat dari tiga sub komponen yaitu Kinerja Yang Dilaporkan (Output), Kinerja Yang Dilaporkan(Outcome) dan Kinerja Lain.

Pencapaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora dinilai dari aspek capaian kinerja output dan outcome yang dilaporkan, yaitu meliputi ketepatan indikator kinerja, tingkat pencapaian target kinerja, keandalan data kinerja, dan keselarasan antara kinerja

output dengan outcome, Kinerja Pengelolaan Keuangan, Kinerja

Manajemen Internal, Kinerja Transparansi.serta Penghargaan yang didapat dari Stakeholder.

Dari penilaian di atas pencapaian kinerja keluaran (output) dan kinerja hasil (outcome) pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora masih berdasar pada pencapaian program rencana kegiatan dan penyerapan anggaran, dan belum sepenuhnya berdasar pada pencapaian tujuan dan sasaran pada Perangkat Daerah. Jadi banyaknya anggaran yang terserap dianggap sebagai keberhasilan pencapaian Kinerja OPD, padahal pencapaian kinerja yang baik adalah yang berorientasi hasil.

Terhadap permasalahan di atas, kami merekomendasikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora, beserta seluruh jajarannya agar dilakukan hal-hal sebagai b e rik u t:

1. Perencanaan Kinerja

Pada komponen Perencanaan Strategis hal - hal yang perlu untuk perbaikan sebagai berikut:

(5)

1. Pada Perencanaan Strategis Target kinerja agar ditetapkan lebih baik (b.14)

2. Pada Perencanaan Kinerja Tahunan Dokumen Perjanjian Kinerja agar lebih diselaraskan dengan Renstra dan Dokumen PK atasannya (b. 10)

3. Pada Perencanaan Kinerja Tahunan Dokumen PK agar menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan dalam kontrak kinerja /tugas dan fungsi (b. 11)

4. Rencana Aksi atas kinerja agar dimonitor pencapaiannya secara berkala (c. 17)

2. Pengukuran Kinerja

Pada Komponen Pengukuran kinerja hal-hal yang perlu untuk perbaikan sebagai berikut:

1. Agar ditetapkan mekanisme pengumpulan data kinerja (1.3) 2. Agar dilakukan pengukuran data kinerja secara berjenjang (11.11) 3. Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan (11.12)

4. Agar hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat Eselon IV keatas telah dikaitkan dengan (dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward & punishment (111.18)

5. IKU agar direviu secara berkala (III. 19)

6. Pengukuran kinerja atas rencana aksi agar digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala (III.20)

3. Evaluasi Internal

Pada Komponen Evaluasi Internal hal-hal yang perlu untuk perbaikan sebagai b e rik u t:

1. Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi perlu ditingkatkan (1.4). 2. Evaluasi program agar ditingkatkan dalam guna memberikan

rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang dapat dilaksanakan (II.9).

3. Agar dilaksanakan pemantauan rencana aksi dalam rangka mengendalikan kinerja (11.10)

4. Pemantauan rencana aksi memberikan alternatif perbaikan (11.11) 5. Hasil evaluasi internal agar disampaikan dan dikomunikasikan

kepada pihak pihak yang berkepentingan (11.12)

Demikian disampaikan hasil evaluasi atas implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai penerapan manajemen kinerja. Kami menghargai upaya Saudara beserta seluruh jajarannya dalam

(6)

menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora.

Demikian untuk menjadikan maklum, terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Tembusan: Disampaikan kepada Yth:

1. Bupati Blora sebagai laporan

(7)

r ” >'

KERTAS KERJA EVALUASI

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

1. PERENCANAAN STRATEGY (10%) 10,00 8,32

a. PEMENUHAN RPJMD/RENSTRA (2%) 2,00 { H i M 1,72

1 Renstra SKPD teiah disusun * I

2 Renstra teiah memuat tujuan Y 1

3 Tujuan yang ditetapkan teiah dilengkapi dengan ukuran

keberhasilan (indikator)

8

I S A

75

4 Tujuan teiah disertai target keberhasilannya

5 Dokumen Renstra teiah memuat sasaran Y 1

6 Dokumen Renstra teiah memuat indikator kinerja sasaran B 0,75 ^ 7

7 Dokumen Renstra teiah memuat target tahunan B 0,75

8 Renstra teiah menyajikan IKU B 0,75

9 Renstra teiah dipublikasikan

b. KUALITAS RENSTRA (5%) 5,00r n m m m 3.59

10 Tujuan teiah berorientasi hasil B 0,75

11 ukuran keberhasilan (indikator) tujuan (outcome) teiah

memenuhi kriteria ukuran keberhasilan yang baik B

12 Sasaran teiah berorientasi hasil B s$k.v Q.75 13 Indikator kinerja sasaran (outcome dan output) teiah

memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik B ^ - 0(75 »...

14 Target kinerja ditetapkan dengan baik C 0.5

15 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

16 Dokumen Renstra teiah selaras dengan Dokumen

RPJMD B

17 Dokumen Renstra teiah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan

c. IMPLEMENTASI RPJMD/RENSTRA (3%) 3,00 3,00

18

Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT)SKPD

A

19 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kerja (Renja )SKPD

20 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan

Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran A

21

Target jangka menengah dalam Renstra teiah dimonitor

pencapaiannya sampai dengan tahun berjalan A

22 Dokumen Renstra teiah direviu secara berkala A = 1

II. PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (20%) 20,00 ii1.$2£50% 16,25

a. PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN

(4%) 4,00g § g | i

%

3,75

1 Dokumen perencanaan kinerja tahunan teiah disusun Y 1

2 Perjanjian Kinerja (PK) teiah disusun Y

3 PK teiah menyajikan IKU B 0.75

4 PK teiah dipublikasikan Y 1

b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN

(10%) 10,00 80,00% 8,00

5 Sasaran teiah berorientasi hasil B 0.75

6 Indikator kinerja sasaran dan hasil program (outcome) teiah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

7

B

■..■■0,76-7 Target kinerja ditetapkan dengan baik B 0,75

8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran A 1 9 Kegiatan dalam rangka mencapai sasaran teiah didukung

(8)

10 Dokumen PK telah selaras dengan Renstra dan

Dokumen PK atasannya

C

I

°'5

11

Dokumen PK telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)

c

[

0,6

12 Rencana Aksi atas Kinerja sudah ada V

13 Rencana Aksi atas Kinerja telah mencantumkan target

secara periodik atas kinerja

B

M B B i

14

Rencana Aksi atas kinerja telah mencantumkan sub kegiatan/ komponen rinci setiap periode yang akan

dilakukan dalam rangka mencapai kinerja Y

c. IMPLEMENTA3I PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN

(6%) 6,00 4,50

15 Rencana kinerja tahunan dimanfaatkan dalam penyusunan anggaran

1

Y

|

1

16 Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan urrtuk mengukur keberhasilan

I : ; ■

B 0,75

17 Rencana Aksi atas Kinerja telah dimonitor pencapaiannya secara berkala

A

,

c 0.5

18 Rencana Aksi telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan

pengorganisasian kegiatan B . 0,75

19

Perjanjian Kinerja telah dimanfaatkan untuk penyusunan (identifikasi) kinerja sampai kepada tingkat eselon III dan IV

-B 0,75

B. PENGUKURAN KINERJA (25%) 25,00 i l i 2 $ d % 17,81

1.

PEMENUHAN PENGUKURAN (5%) 5,00

■ B

4’06

1Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU) sebagai

ukuran kinerja secara formal

2 Telah terdapat ukuran kinerja tingkat eselon III dan IV

sebagai turunan kinerja atasannya

b

Sii& igBf

3 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja c

4 Indikator Kinerja Utama telah dipublikasikan Y 1

II. KUALITAS PENGUKURAN (12,5%) 12,50

■ H

9.38

5 IKU telah memenuhi kriteria indikator yang baik B

j

0,75

6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja B 0,75

7 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP B 8 Ukuran (Indikator) kinerja eselon III dan IV telah

memenuhi kntena indikator kinerja yang baik B 9 Indikator kinerja eselon III dan IV telah selaras dengan

indikator kinerja atasannya

B

10 Sudah terdapat ukuran (indikator) kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi/atasannya

11 Pengukuran kinerja sudah dilakukan secara berjenjang c 0,5 12 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan C 0,6 13 Pengumpulan data kinerja atas Rencana Aksi dilakukan

secara berkala (bulanan/triwulanan/semester) Y 1

14 Pengukuran kinerja sudah dikembangkan menggunakan

teknoloqi informasi

Y

SHraMite

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (7,5%) 7>S 0B ft& to,‘3 1 f 4,38 15 16 17 18 1-9 20

IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran

IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja Target kinerja eselon III dan IV telah dimonitor pencapaiannya

Hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat eselon IV keatas telah dikaitkan dengan (dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) rew ard & punishm ent IKU telah direviu secara berkala

Pengukuran kinerja atas Rencana Aksi digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala

-C. PELAPORAN KINERJA (15%) 16,00 168,36% 12,63

I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%) 3,00

■ ■ ■

1 Dokumen LKJiP-SKPD telah disusun

Y

(9)

2 Dokumen LKJiP-SKPD telah di upload kedalam website 4 Laporan Kinerja menyajikan informasi mengenai

pencapaian IKU_____________________________

PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4,5%) Informasi kinerja telah digunakan dalam pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja

Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan perencanaan

Informasi yang disajikan telah dalam LKJiP-SKPD telah

digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi

Informasi yang disajikan dalam LKJiP -SKPD telah digunakan untuk peningkatan kinerja

nformasi yang disajikan dalam LKJiP - SKPD telah digunakan untuk penilaian kinerja________________

KUALITAS EVALUASI (5%)

Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja telah disupervisi dengan baik melalui pembahasan- pembahasan yang reguler dan bertahap

Hasil evaluasi internal yang dilakukan memberikan penilaian atas akuntabilitas kinerja unit-unit kerja organisasi_____________________________________ Evaluasi akuntabilitas kinerja telah memberikan

rekomendasi-rekomendasi perbaikan manajemen kinerja yang dapat dilaksanakan

Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan program

Evaluasi program telah memberikan rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang dapat dilaksanakan Pemantauan Rencana Aksi dilaksanakan dalam rangka mengendalikan kinerja

Pemantauan Rencana Aksi telah memberikan altematif perbaikan yang dapat dilaksanakan

Hasil Evaluasi internal telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan___________________________

PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (7,S%)

Dokumen LKJiP-SKPD menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome

Dokumen LKJiP-SKPD menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah diperjanjikan dalam perjanjian Kinerja Dokumen LKJiP-SKPD menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja___________________________

g Dokumen LKJiP-SKPD menyajikan informasi tentang __ analisis efisiensi penggunaan sumber daya_____________

1. Dokumen LKJiP-SKPD menyajikan informasi keuangan __ yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja instansi

11 Informasi kinerja dalam Laporan Kinerja dapat diandalkan

D. EVA UASI INTERNAL (10%) PEMENUHAN EVALUASI (2%)

Telah terdapat tim atau unit kerja organisasi yang ditugaskan untuk melaksanakan pemantauan mengenai perkembangan !kemajuan pencapaian kinerja SKPD________________________________ Terdapat pemantauan mengenai kemajuan

pencapaian kinerja beserta hambatannya

Evaluasi program telah dilakukan

Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi telah dilakukan Dokumen LKJiP-SKPD menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan______________

(10)

III. PEMANFAATAN EVALUASI (3%) 3,00■ M H 13 Hasil evaluasi akuntabilitas kineria telah dimanfaatkan

untuk perbaikan perencanaan

14 Hasil Evaluasi internal akuntabilitas telah dimanfaatkan

untuk perbaikan program/kegiatan B 0,75

15 Hasil evaluasi akuntabilitas kineria telah ditindaklaniuti

untuk perbaikan capaian kinerja B 0,75

17 Hasil evaluasi proaram telah ditindaklaniuti untuk

mengukur keberhasilan unit kerja B 0,75

|E. PENCAPAIAN SASARAN/KIN ERJA ORGANISASI (20%) 20,00

^^5.0libl)M

io,oo

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (5%) 5,00 3,75

1 Target dapat dicapai B 0,75

2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya B 0,75 3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan B 0.75

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (10%) 5,00

3,75

4 Target dapat dicapai B 0,75

5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya B 0,75 7 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan B 0,75

KINERJA LAINNYA (5%) 5 , 0 0 f ^ 5 b ^ l 2,50 8 Inisiatif dalam pemberantasan korupsi £ , , 0,50

9 Inovasi dalam manajemen kinerja C i 0,50

10 Penghargaan-penghargaan iainnya c § 0,50

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 100,00 H M i i 72.43

Blora, Agustus2019

Ketua Tim,

Drs. Heni Arivanto

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu penelitian ini dibatasi pada “Analisis kinerja keuangan yang dilihat dari aspek Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal, Rasio Kemandirian

Faktor lingkungan juga menyebabkan mahasiswi UIN Maliki Malang tidak terjerumus pada gaya hidup hedonis yang tinggi, karena lingkungan kampus yang islami sehingga mahasiswi

Untuk mencapai tujuan tersebut, Osama bin Laden mulai dengan memberikan dukungan pada perjuangan penegakan hukum Islam di berbagai negara (misalnya Arab Saudi, Mesir,

Sistem anggaran berbasis kinerja merupakan sistem penganggaran yang memfokuskan pada pengalokasian sumber daya (input), proses, dan output, serta outcome atas

Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 12 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun

Data ini semakin jelas terlihat pada hasil analisa komponen serat, dimana perlakuan ransum yang menggunakan 35% jerami padi fermentasi memiliki kecernaan sellulosa dan

Kena Pajak tersebut dimasukkan ke dalam Daerah Pabean. Terutangnya pajak atas ekspor Barang Kena Pajak, terjadi pada saat. Barang Kena Pajak tersebut dikeluarkan dari Daerah

Jadi dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian, unsur-unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama