• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Infiltrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengukuran Infiltrasi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN INFILTRASI PENGUKURAN INFILTRASI diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Teknik

diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Teknik PengendaliaPengendalian dan Konservasin dan Konservasi Lingkungan Lingkungan Laporan Laporan Disusun Oleh: Disusun Oleh: Kelompok 10 TEP A Kelompok 10 TEP A 1.

1. Khairun Khairun Nisa Nisa 111710201019111710201019 2.

2. Judhik Judhik Ghazan Ghazan M M 111710201027111710201027 3.

3. Rahmat Rahmat Agung Agung Arya Arya W W 111710201011171020103939

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER UNIVERSITAS JEMBER

2012 2012

(2)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air yang jatuh sebagai hujan tidak semuanya dapat mencapai permukaan tanah, sebagian tanah oleh vegetasi dan bangunan, sebagian air yang mencapai permukaan tanah akan masuk kedalam tanah dan manjadi air tanah melalui prosesinfiltrasi. Dalam ilmu hidrologi masuknya air (hujan atau irigasi) ke dalam tanah disebut infiltrasi. Jadi yang dimaksud infiltrasi adalah sebuah konsep baru dimana pengukuran secara akurat masih sulit dilakukan. Besarnya infiltrasi dari hujan atau irigasi yang masuk kedalam tanah menentukan jumlah aliran permukaan dan ketersedian air untuk pertumbuhan tanaman.

Dari siklus hidrologi tersebut, jelas bahwa air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah, sabagian akan mengisi cekungan permukaan dan sisanya merupakan overland flow. Sedangkan yang dimaksud dengan daya infiltrasi (Fp) adalah laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan, ditentukan oleh kondisi permukaan termasuk lapisan atas dari tanah. Besarnya daya infiltrasi dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari. Laju infiltrasi (Fa) adalah laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yang dipengaruhi oleh intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja kendala saat praktikum? 2. Grafik dan penjelasan!

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan

1. Menentukan besarnya laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi

2. Menentukan besarnya akumulasi infiltrasi dan membuat persamaan 1.3.2 Manfaat

1. Memahami dan mengerti penentuan besarnya laju dan kapasitas infiltrasi

2. Memahami dan mengerti penentuan besarnya akumulasi infiltrasi dan membuat persamaan

(3)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Infiltrasi

Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah melalui pori -pori tanah secara vertikal. Jumlah infiltrasi atau akumulasi infiltrasi adalah jumlah air atau tebal air yang masuk ke dalam tanah. Sedangkan laju infiltrasi adalah kecepatan masuknya air secara maksimum dalam satuan tebal atau jumlah air yang masuk tiap satuan waktu. Dengan tanah semakin jenuh maka laju infiltrasi semakin kecil, laju infiltrasi setiap saat tersebut disebut dengan kecepatan infiltrasi, suatu saat nilainya relatif tetap. Pada saat itu di katakan tanah mempunyai kemampuan menyerap air tiap satuan waktu yang disebut kapasitas infiltrasi. Pola jumlah infiltrasi dan laju infiltrasidapat di lihat pada gambar 1 :

Gambar 1. Pola Jumlah dan Kecepatan Infiltrasi

Bentuk hubungan akumulasi infiltrasi dengan waktu dapat di gambarkan dengan suatu persamaan-persamaan sebagai berikut :

F =



………(1)

atau

(4)

F = akumulasi infiltrasi pada waktu t, cm

t = Waktu elapsed atau waktu kesempatan infiltrasi, menit a,

,b = Konstanta karakteristik 

Laju infiltrasi di peroleh dari differensial persamaan di atas yaitu :





=

 



... (3)

Gambar grafik persamaan infiltrasi dalam kertas double kog adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Grafik Persamaan Infiltrasi dalam Kertas Double Log Mekanisme infiltrasi melibatkan 3 proses yang tidak saling mempengaruhi:

a. proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah b. tertampungnya air hujan tersebut didalam tanah

c. proses mengalirnya air tersebut ketempat lain (bawah, samping, atas) (M.Michael, 1978 :72)

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi

1. Kedalaman genangan dan tebal lapisan jenuh

Dapat dipahami pada saat awal turunnya hujan, penyerapan air oleh tanah (laju infiltrasi) terjadi dengan cepat. Sehingga semakin dalam genangan dan tebal lapisan jenuh maka laju infiltrasi semakin berkurang.

(5)

2. Kelembaban tanah

Semakin lembab kondisi suatu tanah, maka laju infiltrasi akan semakin berkurang karena tanah tersebut semakin dekat dengan keadaan jenuh. 3. Pemampatan oleh hujan dan penyumbatan oleh butir halus.

Pemampatan tanah oleh hujan adalah keadaan turunnya hujan membuat tanah semakin padat. Sehingga pori-pori tanah mengecil, dan menghambat laju infiltrasi. Butiran halus yang terbentuk pada saat tanah kering juga menghambat laju infiltrasi karena pada saat terjadinya hujan, butiran tersebut masuk kedalam tanah dan memperkecil pori-pori tanah.

(http://sipil-inside.blogspot.com/2009/10/infiltrasi.html) 4. Tanaman penutup

Banyaknya tanaman seperti rumput dan pohon-pohon besar yang terdapat pada daerah terjadinya hujan dapat memperbesar laju infiltrasi. Karena biasanya pada tanah seperti ini banyak terdapat tanah humus dan sarang serangga. Sehingga membantu masuknya air kedalam tanah.

5. Topografi dan intensitas hujan

Topografi adalah keadaan pemukaan/ kontur tanah, dan intensitas hujan adalah besarnya hujan yang turun dalam satuan waktu. Apabila hujan yang turun besar dan topografi tanah terjal, maka laju infiltrasi kecil. Karena topografi yang terjal akan mengalirkan air dengan cepat sehingga waktu infiltrasi kurang. Begitu juga sebaliknya, topografi yang landai bahkan datar dapat menghasilkan infiltrasi lebih besar.

(http://adhimuhtadi.dosen.narotama.ac.id/2012/02/08/infiltrasi-hidrologi/) Apabila semua faktor-faktor di atas dikelompokkan, maka dapat dikategorikan menjadi dua faktor utama yaitu:

1. Faktor yang mempengaruhi air untuk tinggal di suatu tempat sehingga air mendapat kesempatan untuk terinfiltrasi (oppurtunity time).

(6)

BAB III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum penentuan kadar lengas tanah dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Senin/ 09.30 – 10.45 WIB

Tempat pelaksanaan : Laboratorium TPKL Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

1. 1 set double ring infiltrometer 2. Palu

3. Selang

4. Timba atau ember 5. Stop watch 6. Cangkul 7. Penggaris 3.2.2 Bahan 1. Air 3.3 Prosedur Pengamatan

1. Infiltrometer di tanam dalam tanah minimal 15 cm

2. Di isi dengan air

2/3 bagian, cari angka yang bulat, di baca 3. Selang beberapa waktu (ditentukan) dibaca lagi

4. Di tambah air lagi sampai pada keadaan semula

5. Selang beberapa waktu (ditentukan) di baca lagi, lakukan berulang-ulang dengan waktu yang semakin lama. Tunggu sampai tanah mengalami kejenuhan. Bila sudah selesai alat dikemasi dan data dikerjakan dalam kelas.

(7)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan

Hari/tanggal : 22 Oktober 2012

Lokasi : Laboratorium TPKL Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember

No Waktu (menit) Akumulasi Waktu (menit) Pembacaan Resapan Air (cm) Akumulasi Infiltrasi (cm) Infiltrasi (cm/jam) Log (Akumulasi Waktu) Log (Alkumulasi Infiltrasi) 1. 0 0 15 0 0 0 0 0 2. 5 5 14 1 1 12 0,70 0 3. 10 15 13,5 0,5 1,5 6 1,18 0,18 4. 15 30 12,9 0,6 2,1 4,2 1,48 0,32 5. 20 50 12,3 0,6 2,7 3,24 1,70 0,43 6. 25 75 11,9 0,4 3,1 2,48 1,88 0,49 7. 30 105 11,4 0,5 3,6 2,06 2,02 0,56 8. 35 140 10,8 0,6 4,2 1,8 2,15 0,62 9. 40 180 10,4 0,4 4,6 1,53 2,26 0,66 10. 45 225 9,9 0,5 5,1 1,36 2,35 0,71 11. 50 275 9,4 0,5 5,6 1,22 2,44 0,75 4.2 Pembahasan

4.2.1 Kendala Saat Praktikum

Pada saat pelaksanaan praktikum pengukuran infiltrasi terdapat beberapa kendala yang menghambat laju infiltrasi, diantaranya adalah:

1. Keadaan tanah yang keras sehingga praktikan susah dalam memasukkan ring double infiltrometer  ke dalam tanah. Agar ring double infiltrometer  dapat masuk ke dalam tanah, maka tanah harus digemburkan terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul. Dari perlakuan tersebut, ring double infiltrometer  dalam posisi miring sehingga menyebabkan susahnya dalam ketelitian pengukuran.

(8)

2. Tanah didalam ring double infiltrometer  diinjak-injak atau dipukul dengan palu yang akan membuat tanah tersebut menjadi padat atau kehilangan pori-pori tanah sehingga jarak infiltrasi yang terjadi relatif  sempit.

4.2.2 Grafik dan Penjelasan

Dari grafik tersebut didapat suatu persamaan y = 0,344x – 0,139 dengan R² = 0,938. Seharusnya R² yang dihasilkan sama dengan 0 tetapi hal tersebut tidak  terjadi dalam perhitungan pengamatan yang telah dilakukan.

Dari grafik tersebut juga dapat dijelaskan bahwa infiltrasi yang terjadi semakin lama semakin meningkat sesuai dengan bertambahnya waktu. Namun, bertambahnya nilai infiltrasi dari waktu ke waktu tidak terlampau jauh bahkan relatif sangat dekat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kendala-kendala yang telah dialami. Salah satu faktor penyebabnya yaitu padatnya tanah dalam infiltrasi akibat diinjak-injak atau dipukul dengan menggunakan palu. Karena hasil tersebut, pori-pori di dalam tanah berkurang bahkan menghilang sehingga menyebabkan air yang masuk ke dalam tanah (infiltrasi) hanya sedikit.

y = 0.3449x - 0.1398 R² = 0.9386 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0 1 2 3    a     k   u   m    u     l   a   s    i    i    n     f   i     l   t   r   a    s    i akumulasi waktu Series1 Linear (Series1)

(9)

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1) Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah melalui pori -pori tanah secara vertikal.

2) Faktor- faktor yang mempengaruhi infiltrasi yaitu kedalaman genangan dan tebal lapisan jenuh, kelembaban tanah, pemampatan oleh hujan dan penyumbatan oleh butir halus.

3) Kendala saat praktikum yaitu padatnya lahan tanah yang digunakan dalam pengukuran infiltrasi.

4) Nilai akumulasi infiltrasi semakin bertambah seiring dengan bertambahnya waktu

5.2 Saran

Praktikan diharapkan bersungguh-sungguh dalam melakukan praktikum i ni agar tidak terjadi kesalahan pengukuran akibat kesalahan dalam melakukan cara kerja praktikum yang telah ditentukan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Michael, M. 1978. Irrigation Theory and Practice. Vicas Publish ing House PVT LTD, India

Muhtadi.A. 2012. http://adhimuhtadi.dosen.narotama.ac.id/2012/02/08/infiltrasi-hidrologi.htm [25 Oktober 2012]

(11)

LAMPIRAN

a. Perhitungan infiltrasi (cm/jam)

Infiltrasi (laju infiltrasi) =

 

 

x 60 cm/jam 1. 0 2.

 

 

x 60 = 12 cm/jam 3.

 

 

x 60 = 6 cm/jam 4.

 

 

x 60 = 4,2 cm/jam 5.

 

 

x 60 = 3,24 cm/jam 6.

 

 

x 60 = 2,48 cm/jam 7.

 

 

x 60 = 2,06 cm/jam 8.

 

 

x 60 = 1,8 cm/jam 9.

 

 

x 60 = 1,53 cm/jam 10.

 

 

x 60 = 1,36 cm/jam 11.

 

 

x 60 = 1,22 cm/jam

b. Perhitungan konstanta a, α, dan b 1. Data nomor 1 dan 2

- Persamaan data nomor 2 = 12 = a. 5α + b jika di logkan menjadi log 0,1 = log (a. 5α)+ log b nilainya yakni

-1 = α.log 5 + log a + log b -1 = α 0,7 + log a + log b

- Persamaan data nomor 3 = -0,699 = a. 5α+ b jika di logkan menjadi -0,699 = log (a. 15α)+ log b nilainya yakni

-0,699 = α.log 15 + log a + log b -0,699 = α 1,18 + log a + log b Kemudian nilai tersebut di eliminasi

(12)

a. Mencari nilai

|       

        |

  

   

b. Mencari nilai a dan b

Substitusi nilai

pada persamaan 2 dan 3 Persamaan 2. -1 = a. 50,627+ b

-1 = 2,743a + b

Persamaan 3. -0,699 = a. 150,627+ b -0,699 = 5,463a + b Eliminasi persmaan 2 dan 3

|

    |

   



 

Mencari nilai b, mensubtitusikan nilai a ke persamaan 2 atau 3

    

    

-1 = 24,786+ b b = -124,786

Gambar

Gambar 1. Pola Jumlah dan Kecepatan Infiltrasi
Gambar  grafik  persamaan  infiltrasi  dalam  kertas  double  kog  adalah  sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

SMC = kehilangan berat pada waktu tanah mengering berat tanah dalam keadaan basah. SMC = berat tanah dalam keadaan basah – berat tanah kering berat tanah dalam

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas sumur resapan dalam membantu proses infiltrasi pada kondisi tanah tertentu dengan kondisi permeabilitas yang telah

Penelitian ini mengkaji peresapan air kedalam tanah / infiltrasi akibat perubahan penggunaan atau tata guna lahan dari daerah resapan ke daerah pengembangan di bukit

Untuk formasi akar tiga (Ak 3 ) menunjukkan bahwa waktu mencapai konstan tc = 0,75 jam dengan kapasitas infiltrasi fc = 12,6 mm/jam dan waktu berakhir terjadinya infiltrasi te =

Penelitian ini mengkaji peresapan air kedalam tanah / infiltrasi akibat perubahan penggunaan atau tata guna lahan dari daerah resapan ke daerah pengembangan di bukit

Judul Skripsi : Analisis Infiltrasi Tanah Untuk Evaluasi Sumur Resapan di Kampus Kentingan Universitas Sebelas Maret Tahun 2016 (Sebagai Implementasi Pembelajaran Geografi

Judul Skripsi : Analisis Infiltrasi Tanah Untuk Evaluasi Sumur Resapan di Kampus Kentingan Universitas Sebelas Maret Tahun 2016 (Sebagai Implementasi Pembelajaran Geografi

Pengukuran diakhiri pada saat laju infiltrasi mencapai nilai konstan.Dimana tadalah Waktu mencapai infiltrasi konstan jam, fo yaitukapasitas,,infiltrasi saat awal, proses