• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Laju Infiltrasi Pada Tanah Hutan Dan Bukan Hutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Laju Infiltrasi Pada Tanah Hutan Dan Bukan Hutan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRACT

The objective of this research is to know the difference of infiltration rate

on forest and non-forest land in Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh Tanah

Karo District (for forest land), Sei Agul Subdistrict, Medan City (for urban land),

and Belawan Dua urban village Medan Belawan District (for coastal land). The

research was conducted three points in one location, so that obtained 9 point

measurement. The measurements of Infiltration rate were performed using a

double ring infiltrometer device. Several factors influencing infiltration rate are

soil texture, soil density, soil organic matter, and soil porosity. From field

measurement, infiltration rate in forest soil is 98,62 cm / hour or the fastest, on

urban land and coastal land 2.60 cm / h or equally the slowest. From laboratory

analysis, on sandy loam textured soil, land density 0,54 g / cm3, organic material

3,91%, and land porosity 79,60%. Urban soil textured clay, soil density 1.31 g /

cm3, organic matter 3.67%, and porosity of soil 50.60%. The sandy loam sandy

coastal soil, 1.47 g / cm3 of soil density, 1.31% organic matter, and soil porosity

44.46%.

Keywords: Infiltration, Land use, Factors affecting infiltration.

(2)

iii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan laju infiltrasi pada

tanah hutan dan bukan hutan di Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh Kabupaten

Tanah Karo (untuk tanah hutan), Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat

Kota Medan (untuk tanah perkotaan), dan di Kelurahan Belawan Dua Kecamatan

Medan Belawan (untuk tanah pesisir pantai). Penelitian dilakukan sebanyak tiga

titik di satu lokasi, sehingga diperoleh 9 titik pengukuran. Pengukuran laju

infiltrasi dilakukan menggunakan alat infiltrometer cincin ganda. Beberapa faktor

yang mempengaruhi laju infiltrasi yaitu tekstur tanah, kerapatan tanah, bahan

organik tanah, dan porositas tanah. Dari pengukuran dilapangan, diperoleh laju

infiltrasi pada tanah hutan adalah 98,62 cm/jam atau yang paling cepat, pada tanah

perkotaan dan tanah pesisir pantai 2,60 cm/jam atau sama-sama yang paling

lambat. Dari analisis laboratorium yang dilakukan, pada tanah hutan bertekstur

lempung berpasir, kerapatan tanah 0,54 g/cm3, bahan organik 3,91 %, dan

porositas tanah 79,60 %. Tanah perkotaan bertekstur lempung, kerapatan tanah

1,31 g/cm3, bahan organik 3,67 %, dan porositas tanah 50,60 %. Tanah pesisir

pantai bertekstur lempung berpasir, kerapatan tanah 1,47 g/cm3, bahan organik

1,31 %, dan porositas tanah 44,46 %.

Kata kunci: Infiltrasi

,

Tata guna lahan, Faktor yang mempengaruhi infiltrasi.

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan ruang Islami kampus STTNAS yang dimulai dari munculnya aktivitas individu dan berlanjut pada aktivitas kelompok, berlanjut pada munculnya ruang-ruang

Kedua, pajanan debu penggilingan padi dapat meningkatkan IL-4, CD-8, dan IFN- γ pada jaringan paru antara kelompok studi dibandingkan dengan kelompok kontrol pada mencit (

Salah satu tugas dan kewajiban bagi guru adalah senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memiliki inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang salah

Ucapan terimakasih kepada seluruh kerabat angkatan 2013 Departemen Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang penulis sayangi,

Temperatur campuran beraspal panas merupakan satu-satunya faktor yang paling penting dalam pemadatan, disebabkan temperatur pada saat pemadatan sangat

Berdasarkan perancangan prototipe pada diagram blok Sistem detektor kebakaran seperti yang terlihat pada Gambar 1 maka prototipe sistem yang dihasilkan berupa integrasi

operator/hospital/Tagihan/kwitansi asli operator ambulans/rumah sakit  Original medical report from the attending doctor/Laporan medis asli dari dokter yang menangani. This

Demikian juga, para bhikkhu, orang biasa yang tidak belajar, yang tidak menjumpai mereka yang Ariya… yang tidak terlatih dalam ajaran mereka yang bijak, menganggap tubuh