REKAYASA HIDROLOGI
Universitas Indo Global Mandiri
INFILTRASI
Infiltrasi adalah
….
• Infiltrasi adalah proses air masuk (penetrating) ke dalam tanah.
• Laju infiltrasi dipengaruhi oleh kondisi permukaan tanah, tanaman penutup, dan karakteristik tanah termasuk porositas, konduktivitas hidraulik, dan kejenuhan tanah.
• Aliran tak jenuh (aliran bawah permukaan) merupakan aliran yang melalui pori tanah ketika pori tanah sebagian terisi oleh udara.
• Aliran jenuh (aliran air tanah) merupakan aliran yang melalui pori tanah ketika pori tanah seluruhnya terisi oleh air.
• Water table (muka air tanah) adalah bidang batas antara aliran tak jenuh dan aliran jenuh dimana tekanan atmosfer terjadi. Aliran jenuh terjadi di bawah water table, sedangkan aliran tak jenuh terjadi di atas water table.
Air Bawah Permukaan
Gambar 1. Komponen air bawah permukaan
Gambar 2. Zona air bawah permukaan dan prosesnya
Aliran Bawah Permukaan
Penampang melintang daripori tanah tak jenuh digunakan untuk mendefinisikan porositas
(η):
total
volume
pori
volume
….. (1)
Aliran Bawah Permukaan
• Pada kondisi 0,25 < η < 0,40, soil moisture content(kelembaban tanah), θ:
• Pada kondisi 0 ≤ θ ≤ η, untuk kondisi tanah kering: untuk kondisi jenuh:
total
volume
air
volume
0
……. (2)
Aliran Bawah Permukaan
Aliran Bawah Permukaan
Dari Gambar 4, diperoleh persamaan kontinuitas untuk aliran tak mantap satu dimensi dalam aliran tak jenuh, yaitu:Hukum Darcy mengacu pada Darcy flux (q), yaitu laju kehilangan tenaga per satuan panjang. Untuk aliran dengan arah vertikal, kehilangan tenaga per satuan panjang adalah perubahan total tenaga∂h terhadap jarak tertentu ∂z , misalnya–∂h/∂z, dimana tanda negatif menandakan penurunan total tenaga
(akibat friksi) di sepanjang arah aliran. Sehingga:
Dimana:
q : Darcy flux
K : konduktivitas hidraulik
∂ h : total tenaga
∂ z : jarak volume kontrol
0
z
q
t
……. (3)
z h K q Aliran Bawah Permukaan
Untuk aliran tak jenuh, gaya-gaya yang bekerja adalah gaya gravitasi, friksi, dan gaya hisap (suction force). Dalam aliran tak jenuh, ruang pori hanya sebagian diisi oleh air, sehingga air ditarik oleh permukaan partikel melalui gaya elektrostatik antara molekul air dan permukaan partikel. Energi karena gaya hisap tanah didefinisikan sebagai suction head (ψ) dalam aliran tak jenuh, yang nilainya berbeda tergantung dari kelembaban tanah. Total tenaga merupakan jumlah suction head dan gravity head:Substitusikan pers (5) ke pers (4) sehingga Darcy flux (q) menjadi:
z
h
……. (5)
z
z
K
q
……. (6)
Aliran Bawah Permukaan
Dimana:
Sehingga pers (6) menjadi:
Soil water diffusivity (D) didefinisikan sebagai:
Substitusikan persamaan di atas ke pers (8) menjadi:
Menggunakan pers. kontinuitas, diperoleh:
z d d z K z d d K z d d K z z z K q 1 ……. (7) ……. (8) d d K D K z D q K z D z z q t ……. (9) ……. (10) ……. (11)
Aliran Bawah Permukaan
Gamb ar 5. Ilustrasi hub ungan antara suction head dengan konduktivitas hidraulik dan kelembaban tanah
Aliran Bawah Permukaan
Contoh 1:
Tentukan nilai Darc y flux untuk tanah dengan konduktivitas hidraulik yang merupakan fungsi dari suction head sebagai K = 250(-ψ)-2,11
dalam cm/det pada kedalaman z1= 80 cm, h1= -145 cm, dan ψ1= -65
cm, pada kedalaman z2= 100 cm, h2= -160 cm, danψ2= -60 cm. Penyelesaian:
Average suction head (ψr):
ψr= (ψ1+ψ2)/2 = (-65+(-60))/2 = -62,5 cm Konduktivitas hidraulik (K): K = 250(-ψ)-2,11 = 250(62,5)-2,11 = 0,041 cm/det Sehingga: cm/det 03 , 0 ) 100 ( 80 ) 160 ( 145 041 , 0 2 1 2 1 z z h h K q
Proses Infiltrasi
• Gambar 6 mengilustrasikan distribusi kelembaban tanah pada profil tanah selama pergerakan air ke bawah.
• Zona kelembaban ini adalah zona jenuh (saturated zone), zona transmisi (transmission zone), dan zona basah (wetting
zone).
• Profil ini berubah menurut fungsi waktu seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.
Proses Infiltrasi
Gamb ar 6. Zona kelembaban selama infiltrasiGamb ar 7. Profil kelembaban seb agai fungsi waktu
Proses Infiltrasi
Proses Infiltrasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi: 1. Curah hujan2. Jenis tanah
3. Kelembaban tanah
4. Tanaman penutup (vegetation cover) 5. Kelandaian tanah (ground slope)
Memperkirakan Laju Infiltrasi
• Laju infiltrasi adalah laju pada saat air masuk ke dalampermukaan tanah, yang biasanya dinyatakan dalam satuan inch/jam atau cm/jam atau mm/jam.
• Laju infiltrasi potensial adalah laju pada saat air menggenangi permukaan tanah, jadi jika tidak terjadi genangan laju aktual lebih kecil dari laju potensial.
• Terdapat beberapa metode (persamaan) untuk
memperkirakan besarnya laju infiltrasi, diantaranya adalah metode:
1.Horton
2.Φ-indeks (phi-indeks) 3.Green - Ampt
Memperkirakan Laju Infiltrasi
1. Persamaan Horton (1940)
Gamb ar 9. Ilustrasi pengembangan persamaan Horton
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Persamaan Horton: Dimana:
ft : kapasitas infiltrasi pada waktu t (mm/jam)
f0 : kapasitas infiltrasi awal (mm/jam)
fc : kapasitas infiltrasi akhir (mm/jam)
K : konstanta emipiris (jam-1)
Total infiltrasi (infiltrasi kumulatif) selama waktu T dirumuskan sebagai berikut:
kt c c t f f f e f 0 ……. (12)
kT
c c c kT c c T kt c c T kt c c T t e f f k T f F k f f k e f f T f k e f f t f F dt e f f f dt f F
1 1 / / / 0 0 0 0 0 0 0 0Memperkirakan Laju Infiltrasi
Gamb ar 10. Perb edaan kapasitas infiltrasi akibat perb edaan kelembaban tanah
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Contoh 2:
Diketahui kapasitas infiltrasi awal f0dari suatu luas tangkapan hujan adalah 4,5
mm/jam, konstanta waktu K adalah 0,35/jam, dan kapasitas infiltrasi akhir fc
sebesar 0,4 mm/jam. Gunakan persamaan Horton untuk menentukan kapasitas infiltrasi pada t = 10 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, dan 6 jam. Tentukan pula infiltrasi total selama selang waktu 6 jam tsb. Diasumsikan kondisi permukaan tanah tergenang secara kontinyu.
Penyelesaian:
Dari persamaan Horton:
Dengan demikian, kapasitas infiltrasi untuk setiap waktu t adalah:
t t kt c c t e f e f f f f 35 , 0 0 4 , 0 5 , 4 4 , 0 t (jam ) 1/6 1/2 1 2 6 f (mm/jam) 4,27 3,84 3,29 2,44 0,90Memperkirakan Laju Infiltrasi
f0= 4,50 mm/jam
fc= 0,40 mm/jam
Pers. Horton : ft= 0,40 + (4,50 – 0,40) e-0,35t
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Penyelesaian:
Infiltrasi total selama selang waktu T = 6 jam adalah:
2. MetodeΦ-indeks
Pada metode Φ-indeks diasumsikan nilai ft tidak bervariasi
terhadap waktu.
mm 7 , 12 1 4 , 0 5 , 4 35 , 0 1 6 4 , 0 1 1 6 35 , 0 0 F e x F e f f k T f F x kT c cMemperkirakan Laju Infiltrasi
Menentukan nilaiΦ-indeksPersamaan yang digunakan:
Vol. limpasan langsung = Vol. hujan efektif
VLL = Pef. A
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Contoh 3:
Sebuah daerah tangkapan hujan dengan luas (A) 0,25 km2 terjadi hujan
dengan profil sebagai berikut:
Jika volume limpasan langsung (VLL) adalah 8.250 m3, tentukan nilaiΦ-indeks.
Penyelesaian:
Tinggi limpasan langsung (Pef) dalam mm:
VLL/A = 8.250/0,25x106= 0,033 m = 33 mm
NilaiΦ-indeks ditentukan dengan cara coba-banding.
Pemisalan 1:
Misal 3 mm/jam <Φ-indeks < 7 mm/jam Φ-indeks=[(7+18+25+12+10)-33]/5=7,8 mm/jam
Waktu (jam) 1 2 3 4 5 6
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Pemisalan 2:
Misal 7 mm/jam < Φ-indeks < 10 mm/jam Φ-indeks = [(18+25+12+10)-33]/4 = 8 mm/jam
Anggapan benar, 7 mm/jam < Φ-indeks < 10 mm/jam Φ-indeks = 8 mm/jam
Gamb ar ilustrasi perb edaan metode Horton dengan phi-indeks
Memperkirakan Laju Infiltrasi
3. Metode Green – Ampt (1911)
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Gamb ar 13. Variab el dan potongan melintang media tanah dalam model Green-Ampt
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Persamaan laju infiltrasi f:Dimana infiltrasi kumulatif dirumuskan sebagai:
Nilai F pada pers (15) diperoleh dengan cara coba-banding.
Pertama, dari nilai K, t, ψ, dan Δθ, dimisalkan nilai F pada sisi
kanan persamaan (nilai awal yg baik adalah F = Kt) sehingga diperoleh nilai F pada sisi kiri. Kedua, nilai F baru yg diperoleh pada tahap pertama digunakan sebagai pemisalan kedua pada sisi kanan persamaan. Langkah-langkah tsb diulangi sampai nilai F konstan. 1 t F K t f F t Kt t F ln 1 ……. (14) ……. (15)
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Perubahan kelembaban (Δθ) ditulis sebagai:
Dimana:
Dengan:
se = Kejenuhan efektif
θe = Porositas efektif
θ-θr = available moisture
η-θr = maximum possible available moisture
see 1 r r e s ……. (16) ……. (17)
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Contoh 4:
Menggunakan metode Green-Ampt, tentukan besarnya laju infiltrasi dan infiltrasi kumulatif untuk tanah lempung berlanau (silty clay soil) setiap selang waktu 0,1 jam selama 3 jam dimulai pada saat awal infiltrasi. Diasumsikan nilai kejenuhan efektif se adalah 20 pers en dan
terjadi genangan secara kontinyu.
Penyelesaian:
Dari Tabel 1 untuk tanah lempung berlanau diperoleh parameter: θe=
0,423; ψ = 29,22 cm; dan K = 0,05 cm/jam. Infiltrasi kumulatif dihitung dengan pers (15):
Untuk t = 0,1 jam, diperoleh dengan cara coba-banding F(0,1) = 0,29 cm 1 10,200,4230,338 see 89 , 9 1 ln 89 , 9 05 , 0 1 ln Ft t Ft Kt t F
Memperkirakan Laju Infiltrasi
Laju infiltrasi dihitung dengan pers (14)
Untuk t = 0,1 jam, dimana F(0,1) = 0,29 cm, diperoleh f(0,1):
Dengan cara yg sama diperoleh laju infiltrasi dan infiltrasi kumulatif untuk selang waktu yang lain.
1 0,059,89 1 t F t F K t f 1 1,78cm/jam 29 , 0 89 , 9 05 , 0 1 1 , 0 89 , 9 05 , 0 1 , 0 F f Waktu (jam) 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 ft(cm/jam) 1.61 1.15 0.94 0.82 0.74 0.68 0.63 0.59 0.56 0.53 Ft(cm) 0.32 0.45 0.55 0.64 0.72 0.79 0.86 0.92 0.97 1.03 Waktu (jam) 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00 ft(cm/jam) 0.51 0.49 0.47 0.45 0.44 0.43 0.42 0.40 0.39 0.39 Ft(cm) 1.08 1.13 1.18 1.22 1.27 1.31 1.35 1.39 1.43 1.47