PERBEDAAN LAJU INFILTRASI PADA TANAH HUTAN
DAN BUKAN HUTAN
SKRIPSI
Oleh:
Muhammad Iqbal Muttaqin Harahap 131201115/Budidaya Hutan
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
PERBEDAAN LAJU INFILTRASI PADA TANAH HUTAN
DAN BUKAN HUTAN
SKRIPSI
Oleh:
Muhammad Iqbal Muttaqin Harahap 131201115/Budidaya Hutan
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana di Departemen Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan
i
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Perbedaan Laju Infiltrasi Pada Tanah Hutan Dan Bukan Hutan
Nama Mahasiswa : Muhammad Iqbal Muttaqin Harahap
NIM : 131201115
Program Studi : Kehutanan
Menyetujui Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Dr. Budi Utomo S.P., M.P Jamilah S.P., M.P
NIP. 197008202003121002 NIP. 196904071997032001
Ketua Departemen Budidaya Hutan
Mohammad Basyuni , S.Hut., M.Si., Ph.D NIP. 197304212000121001
ABSTRACT
The objective of this research is to know the difference of infiltration rate
on forest and non-forest land in Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh Tanah
Karo District (for forest land), Sei Agul Subdistrict, Medan City (for urban land),
and Belawan Dua urban village Medan Belawan District (for coastal land). The
research was conducted three points in one location, so that obtained 9 point
measurement. The measurements of Infiltration rate were performed using a
double ring infiltrometer device. Several factors influencing infiltration rate are
soil texture, soil density, soil organic matter, and soil porosity. From field
measurement, infiltration rate in forest soil is 98,62 cm / hour or the fastest, on
urban land and coastal land 2.60 cm / h or equally the slowest. From laboratory
analysis, on sandy loam textured soil, land density 0,54 g / cm3, organic material
3,91%, and land porosity 79,60%. Urban soil textured clay, soil density 1.31 g /
cm3, organic matter 3.67%, and porosity of soil 50.60%. The sandy loam sandy
coastal soil, 1.47 g / cm3 of soil density, 1.31% organic matter, and soil porosity
44.46%.
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan laju infiltrasi pada
tanah hutan dan bukan hutan di Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh Kabupaten
Tanah Karo (untuk tanah hutan), Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat
Kota Medan (untuk tanah perkotaan), dan di Kelurahan Belawan Dua Kecamatan
Medan Belawan (untuk tanah pesisir pantai). Penelitian dilakukan sebanyak tiga
titik di satu lokasi, sehingga diperoleh 9 titik pengukuran. Pengukuran laju
infiltrasi dilakukan menggunakan alat infiltrometer cincin ganda. Beberapa faktor
yang mempengaruhi laju infiltrasi yaitu tekstur tanah, kerapatan tanah, bahan
organik tanah, dan porositas tanah. Dari pengukuran dilapangan, diperoleh laju
infiltrasi pada tanah hutan adalah 98,62 cm/jam atau yang paling cepat, pada tanah
perkotaan dan tanah pesisir pantai 2,60 cm/jam atau sama-sama yang paling
lambat. Dari analisis laboratorium yang dilakukan, pada tanah hutan bertekstur
lempung berpasir, kerapatan tanah 0,54 g/cm3, bahan organik 3,91 %, dan
porositas tanah 79,60 %. Tanah perkotaan bertekstur lempung, kerapatan tanah
1,31 g/cm3, bahan organik 3,67 %, dan porositas tanah 50,60 %. Tanah pesisir
pantai bertekstur lempung berpasir, kerapatan tanah 1,47 g/cm3, bahan organik
1,31 %, dan porositas tanah 44,46 %.
Kata kunci: Infiltrasi
,
Tata guna lahan, Faktor yang mempengaruhi infiltrasi.RIWAYAT HIDUP
Muhammad Iqbal Muttaqin Harahap lahir di kota Lhokseumawe, Provinsi
Aceh pada 29 September 1995 dari bapak Ir. Imran Nasir Harahap dan ibu
Maulina Nasution. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Pada Tahun 2007 penulis lulus dari SDN 1 Lhokseumawe. Penulis
kemudian melanjudkan studi ke SMPN 1 Lhokseumawe dan lulus pada tahun
2010. Lalu penulis lulus pada tahun 2013 dari SMAN 1 Lhokseumawe. Pada
tahun 2013, penulis diterima di USU melalui jalur Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebagai mahasiswa di Program Studi
Kehutanan Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis juga mengikuti Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Rain Forest sejak tahun 2014 dan sempat menjadi Badan
Pengurus Harian (BPH) yaitu sebagai Hubungan Masyarakat (HUMAS) pada
tahun 2017. Pada tahun 2015, penulis mengikuti kegiatan Praktik Pengenalan
Ekosistem Hutan (P2EH) di Kesatuan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)
Aek Nauli, Kabupaten Toba –Samosir selama 10 hari. Penulis melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
“Perbedaan Laju Infiltrasi Pada Tanah Hutan dan Bukan Hutan” ini dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr.
Budi Utomo, S.P., M.P dan Jamilah, S.P., M.P. selaku dosen pembimbing yang
telah banyak mengarahkan dan memberikan saran kepada penulis dalam
menyelesaikan proposal penelitian ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman di Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan USU
yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
Penulis sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan dari pembaca
demi kelancaran penelitian ini. Semoga penelitian ini akan memberikan manfaat
dan menyumbangkan kemajuan bagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang
kehutanan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2017
DAFTAR ISI
Pelaksanaan Penelitian ... 11
Persiapan ... 11
Tahap Kegiatan Dilapangan ... 11
Pengukuran ... 11
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Klasifikasi laju infiltrasi ... 5
2. Pengukuran laju infiltrasi pada tanah hutan ... 14
3.Analisis sampel tanah hutan dari faktor-faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi ... 14
4. Pengukuran laju infiltrasi pada tanah perkotaan ... 15
5. Analisis sampel tanah perkotaan dari faktor-faktor yang mempengaruhi
laju infiltrasi ... 15
6. Pengukuran laju infiltrasi pada tanah pesisir pantai ... 15
7.Analisis sampel tanah pesisir pantai dari faktor-faktor yang
mempengaruhi laju infiltrasi ... 15
8. Rangkuman hasil pengukuran laju infiltrasi dan analisis sampel tanah ... 16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Pengukuran laju infiltrasi tanah hutan ulangan ke 1 ... 23
2. Pengukuran laju infiltrasi tanah hutan ulangan ke 2 ... 23
3. Pengukuran laju infiltrasi tanah hutan ulangan ke 3 ... 24
4. Pengukuran laju infiltrasi tanah perkotaan ulangan ke 1 ... 24
5. Pengukuran laju infiltrasi tanah perkotaan ulangan ke 2 ... 25
6. Pengukuran laju infiltrasi tanah perkotaan ulangan ke 3 ... 25
7. Pengukuran laju infiltrasi tanah pesisir pantai ulangan ke 1 ... 26
8. Pengukuran laju infiltrasi tanah pesisir pantai ulangan ke 2 ... 26
9. Pengukuran laju infiltrasi tanah pesisir pantai ulangan ke3 ... 27